• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BERMAIN BALOK TERHADAPKECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TKA IKHLASIAHMEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BERMAIN BALOK TERHADAPKECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TKA IKHLASIAHMEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BERMAIN BALOK TERHADAP KECERDASAN LOGIKA

MATEMATIKA ANAK USIA 5-6 TAHUN

DI TKA IKHLASIAH MEDAN

T.A 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :

CIT RA AINI

NIM. 1103113007

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan kesehatan serta rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Bermain Balok Terhadap Kecerdasan

Logika Matematika Anak Usia 5-6 Tahun di TKA Ikhlasiah Medan Tahun Ajaran

2014/2015” yang disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Anak Usia

Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Teristimewa dengan penuh rasa hormat, penulis menyampaikan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda Ahmadsyah dan Ibunda

Ilfitrianis atas segala cinta, kasih sayang, do’a, motivasi, serta dukungan moril

maupun materil yang selalu diberikan dengan tulus demi keberhasilan penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membimbing dan mendukung penulis dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena

itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang

terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor UNIMED

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan FIP UNIMED

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, selaku pembantu dekan dekan I Fakultas

Ilmu Pendidikan UNIMED

4. Bapak Drs. Aman Simare-mare, selaku pembantu dekan II Fakultas Ilmu

(5)

iii

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut,M.Pd, selaku pembantu dekan III Fakultas

Ilmu Pendidikan UNIMED

6. Ibu Dra. Hj. Nasriah, M.Pd, selaku Ketua Prodi PAUD

7. Ibu Dra. Nurmaniah, M.pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, bimbingan berupa ilmu

sejak awal penulisan skripsi ini sampai selesai guna kesempurnaan skripsi.

8. Bapak Dr. Edward Purba, MA, Ibu Dra. Sariana Marbun, M.Pd, dan

Bapak Drs. Aman Simaremare, MS, selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan dan saran-saran dari perencanaan penelitian hingga

selesainya penyusunan skripsi ini.

9. Bapak Dr. Edward Purba, MA selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan.

10.Bapak dan Ibu Dosen, serta staf pegawai Prodi PG-PAUD Ibu Ika Suryani,

SPd yang membantu penulis guna kelancaran dalam penyelesaian skripsi.

11.Ibu Hj. Ramisah Siregar selaku Kepala TK/PAUD Mesjid Agung yang

telah memeberikan izin kepada penulis untuk melakukan Program

Pengalaman Latihan (PPL), serta kepada guru-guru yang telah banyak

membimbing penulis selama PPL berlangsung.

12.Ibu Roslina S S.Pd, selaku Kepala TKA Ikhlasiah Medan yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

13.Teristimewa kepada Kakek dan Nenek Saya serta adik-adik tersayang Ali

Wardana, Muhammad Hafiz Febriansyah, dan Irza Hazmi Alfaqih dan

seluruh keluarga besar yang tak pernah henti mendoakan penulis agar

(6)

iv

14.Rahmadi Jaya Bukit teman terdekat tempat berbagi yang tak pernah bosan

memberikan semangat, dukungan, dan doa kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

15.Sahabat-sahabat tersayang, Zulbaidah S.pd, Aldita Suryati Nst S.pd,

Selviana Wulandari, Wan Putri Hajrianti, Irmaya Sari, teman-teman

seperjuangan PG-PAUD 2010, serta kepada kakanda, adinda di KSR PMI

Unit UNIMED yang selalu memberikan do’a dan semangat serta bantuan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

16. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu

yang telah membantu dan memberi semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi dan perkuliahan.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini

dapat bermanfaat untuk dunia pendidikan khususnya pada pendidikan anak usia

dini.

Medan, Desember 2014 Penulis

Citra Aini

(7)

i

ABSTRAK

Citra Aini, NIM : 1103113007. Pengaruh Bermain Balok Terhadap Kecerdasan Logika Matematika Anak Usia 5-6 Tahun di TKA Ikhlasiah Medan Tahun Ajaran 2014/2015

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya pengembangan kecerdasan logika matematika anak terutama dalam kegiatan pembelajaran. Anak belum tepat menyebutkan urutan bilangan, belum memahami konsep perbandingan banyak sedikit suatu benda, belum mampu mengelompokkan berdasarkan ciri-cirinya, belum memahami konsep pola, serta belum mengenal bentuk-bentuk geometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bermain balok terhadap kecerdasan logika matematika anak usia 5-6 tahun di TKA Ikhlasiah Medan

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen, dengan desain Posttest Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak di TKA Ikhlasiah Medan yang berjumlah 2 kelas yaitu kelas B1 dan B2 yang masing-masing kelas berjumlah 22 anak dan 18 anak. Sampel pada penelitian yaitu kelas B1 sebagai kelas eksperimen dan B2 sebagai kelas kontrol dengan teknik random sampling unit (kelas). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi terstruktur, dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis statistik deskriptif dengan uji t dengan taraf nyata = 0,05

Berdasarkan analisis data, nilai rata-rata yang diperoleh dalam penelitian pada kelas eksperimen yaitu 67,59 dengan nilai tertinggi 78 dan nilai terendah 55, sehingga kemampuan motorik halus anak tergolong dalam kategori sangat baik. Dan nilai rata-rata pada kelas kontrol 48 dengan nilai tertinggi 55 dan nilai terendah 40, sehingga kemampuan motorik halus anak tergolong dalam kategori cukup baik. Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui bermain balok berpengaruh secara signifikan terhadap kecerdasan logika matematika anak yaitu dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu

9,328>1,7074 pada taraf α = 0,05. Dengan demikian bermain balok berpengaruh

(8)

DAFTAR ISI

2.1.1.Kecerdasan Logika Matematika ... 10

2.1.1.1. Pengertian Kecerdasan Logika Matematika ... 10

2.1.1.2. Kecerdasan Logika Matematika Anak Usia 5-6 Tahun ... 13

2.1.1.3. Ciri-ciri Anak dengan Potensi KLM ... 16

2.1.1.4. Tujuan dan Manfaat Mengembangkan KLM ... 17

2.1.2. Bermain Balok ... 19

2.1.2.1. Pengertian Bermain Balok... 19

2.1.2.2. Manfaat Bermain Balok ... 23

2.2. Kerangka konseptual ... 24

(9)

BAB III METODE PENELITIAN

3.5. Defenisi Operasional... 29

3.5.1. Kecerdasan Logika Matematika ... 29

3.5.2. Bermain Balok ... 29

3.6. Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 30

3.6.1. Rancangan Penelitian ... 30

3.6.2. Prosedur Penelitian ... 30

3.7. Teknik Pengumpulan Data... 32

3.8. Teknik Analisis Data ... 35

3.8.1. Uji Normalitas ... 36

3.8.2. Uji Homogenitas ... 37

3.8.3. Uji Hipotesis ... 37

3.9. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 40

4.1.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 40

4.2. Analisis Data hasil Penelitian ... 44

4.2.1. Uji Normalitas Data... 44

4.2.2. Uji Homogenitas... 44

4.2.3. Uji Hipotesis ... 45

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 48

5.2. Saran ... 48

(10)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 30

Tabel 3.2 Pedoman Observasi Kecerdasan Logika Matematika ... 33

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ... 39

Tabel 4.1 Tingkat Kecerdasan Logika Matematika Kelas Eksperimen ... 40

Tabel 4.2 Tingkat Kecerdasan Logika Matematika Kelas Kontrol ... 42

Tabel 4.3 Ringkasaran Uji Normalitas Data Dengan Uji Liliefors ... 44

Tabel 4.4 Ringkasan Uji Homogenitas ... 45

Tabel 4.5 Ringkasan Uji t ... 45

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan merupakan hal yang sangat

penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia dapat

mengerti dan memahami berbagai bidang ilmu pengetahuan dari kegiatan

pendidikan. Manusia membutuhkan pendidikan sejak awal kehidupannya oleh

karena itu pendidikan perlu di mulai sejak usia dini.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah pendidikan yang di mulai dari

usia 0-6 tahun yang di lakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. Sehingga dengan

adanya pemberian rangsangan pendidikan yang di lakukan melalui kegiatan

pembelajaran akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak, dan

nantinya anak dapat memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih

lanjut. Pendidikan anak usia dini memiliki peranan yang sangat penting dalam

menentukan sejarah perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan memerlukan

pendidikan sebagai upaya pembentukan kepribadian seseorang di masa yang akan

datang. Usia dini merupakan periode yang sering disebut dengan periode golden

(12)

2

moral, fisik motorik, kognitif, bahasa dan sosial emosional yang ada dalam diri

anak berkembang dengan pesat.

Hal itu sesuai dengan proses pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia

Dini yang harus mencakup dan memperhatikan 5 aspek perkembangan pada anak.

Ke 5 aspek perkembangan itu adalah aspek nilai agama dan moral, fisik motorik,

kognitif, bahasa dan sosial emosional. Didalam aspek kognitif terdapat beberapa

kecerdasan yang harus di kembangkan dan di perhatikan pendidik dalam

melaksanakan proses pembelajaran di PAUD. Salah satunya yaitu kecerdasan

logika matematika. Aspek kognitif meliputi hal-hal seperti mengenal lambang

bilangan, mengenal warna, memasang lambang dan konsep bilangan,

membedakan ukuran panjang, pendek, berat, tinggi, dan lainnya. Mencermati

pentingnya pendidikan dan pembelajaran bagi anak usia dini, tampaklah bahwa

ada dua hal yang perlu diperhatikan pada pendidikan anak usia dini, yakni : 1)

materi pendidikan, dan 2) metode pendidikan yang dipakai. Secara singkat dapat

dikatakan bahwa materi maupun metode pendidikan yang dipakai dalam rangka

pendidikan anak usia dini harus benar-benar memperhatikan tingkat kemampuan

dan prinsip pembelajaran bagi anak usia dini.

Kecerdasan logika matematika adalah kecerdasan yang melibatkan

keterampilan mengolah angka dengan baik atau kemahiran menggunakan

penalaran atau logika dengan benar. Kecerdasan logika matematika meliputi

kepekaan pada hubungan sebab akibat, dan logika-logika lainnya. Proses yang

digunakan dalam kecerdasan logika matematika ini antara lain klasifikasi

(penggolongan/pengelompokan), pengambilan kesimpulan dan perhitungan. Oleh

(13)

3

dini karena hal ini nantinya akan sangat berpengaruh di dalam kehidupan anak.

Kesukaan terhadap matematika harus dimunculkan sejak usia dini. Pembelajaran

matematika sambil bermain akan memberikan kenikmatan bagi anak usia dini

dalam mengenal matematika. Pembelajaran yang sederhana, menggunakan benda

yang konkret dan sesuai dengan usia anak dapat menstimulasi anak dalam belajar

matematika. Optimalisasi perkembangan anak memerlukan pengkondisian yang

kondusif, guru perlu memfasilitasi anak agar dapat berkembang dengan baik. Ini

akan mendukung perkembangan anak dalam berpikir matematis dan bernalar

sehingga anak dapat mewujudkan atau mengaplikasikan dalam kehidupan.

Hal tersebut sesuai dengan UUD No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Hal tersebut menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi dalam

mengembangkan kecerdasan anak yang hendaknya di mulai pada anak usia dini.

Oleh sebab itu salah satu kecerdasan yang perlu di kembangkan dan di tingkatkan

sejak usia dini yaitu kecerdasan logika matematika.

Namun di dalam menumbuhkembangkan kecerdasan logika matematika

pada diri anak tidak dapat di lakukan secara cepat, perlu adanya strategi dan

kesabaran oleh pendidik. Salah satu strategi ataupun langkah untuk mendorong

munculnya kecerdasan logika matematika pada anak adalah dengan menciptakan

lingkungan belajar yang menyenangkan. Lingkungan belajar yang nyaman dan

(14)

4

pendidikan yang di rancang dengan baik akan mampu mengembangkan segenap

potensi yang di miliki anak.

Di dalam program pendidikan anak usia dini guru bertanggung jawab

untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan

dalam setiap kegiatan pembelajaran, yaitu dengan memberikan kesempatan

kepada anak untuk bermain. Salah satu cara untuk menciptakan lingkungan

belajar yang menyenangkan adalah dengan melakukan kegiatan bermain dengan

menggunakan sarana dan alat permainan yang dapat mengembangkan kecerdasan

anak. Alat permainan merupakan media yang dapat di gunakan untuk

mengembangkan kecerdasan anak, meningkatkan motivasi anak, dan dapat

mengurangi rasa bosan dan jenuh pada saat belajar. Sehingga kecerdasan anak

dapat berkembang dan meningkat dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di TKA Ikhlasiah

menunjukkan dari 40 orang anak terdapat 27 anak yang masih kurang kecerdasan

logika matematikanya, sedangkan 13 anak kecerdasan logika matematikanya

sudah berkembang dengan baik, kurangnya kecerdasan logika matematika anak

terlihat dari anak belum mampu mengenal dan memahami konsep bilangan, belum

mengenl konsep perbandingan, belum mengenal bentuk-bentuk geometri

sederhana, belum memahami konsep pola sederhana, belum mampu

mengelompokkan berdasarkan ciri-ciri tertentu (warna, bentuk, ukuran, dan

jumlah), serta anak kurang dalam mengolah angka yang menuntut anak untuk

menyelesaikan suatu permasalahan.

Hal diatas bertolak belakang dengan kecerdasan logika matematika yang

(15)

5

bilangan/angka seperti sudah memahami urutan bilangan/angka secara benar.

Anak mengenal bentuk-bentuk geometri seperti lingkaran, persegi, persegi

panjang dan segitiga. Anak memahami konsep pola sederhana hal ini dapat

dilakukan dengan menyusun balok merah, kuning, hijau, biru dan. Anak mampu

mengelompokkan benda dengan ciri-ciri tertentu (bentuk, ukuran dan warna),

serta anak mampu membandingkan apakah jumlah benda banyak atau sedikit.

Berdasarkan dari hasil observasi yang peneliti lakukan, peneliti melihat

bahwa penyebab masih kurangnya kecerdasan logika matematika yang di miliki

oleh anak didik di sebabkan karena guru kurang mengeksplorasi dan

mengembangkan kecerdasan anak melalui kegiatan pembelajaran yang

menyenangkan. Hal ini di sebabkan kurangnya alat permainan yang ada di TK

sehingga guru kurang menggunakan alat permainan di dalam proses

pembelajaran. Guru seharusnya memberikan kesempatan kepada anak untuk

menggunakan alat permainan atau media dalam mengembangkan kecerdasan.

Pemberdayaan lingkungan dan pemanfaatan sumber belajar belum secara

optimal dalam memfasilitasi perkembangan anak terutama pada kegiatan

peningkatan kecerdasan logika matematika anak. Guru juga mengajarkan

pembelajaran yang berkaitan dengan matematika dengan mengadopsi pola-pola

pembelajaran di sekolah dasar, tanpa memperhatikan prinsip pembelajaran anak

usia dini serta tidak sesuai dengan karakteristik dan kemampuan anak, sehingga

TK tidak lagi menjadi taman yang indah dan tempat bermain bagi anak tetapi

beralih fungsi menjadi “sekolah” TK. Sehingga kecerdasan logika matematika

pada diri anak menjadi kurang berkembang. Kegiatan pembelajaran yang

(16)

6

menyenangkan bagi anak.

Berdasarkan hal diatas, maka dalam rangka memenuhi kebutuhan dan

masa peka anak pada aspek kecerdasan logika matematika perlu dibuat dan

dikembangkan suatu bentuk kegiatan bermain, yaitu “Bermain Balok”. Bermain

balok merupakan kegiatan yang tidak hanya menyenangkan dan menarik bagi

anak namun dapat memberikan dorongan dan rangsangan dalam peningkatan

kecerdasan logika matematika. Dalam bermain balok anak dapat mempelajari

konsep bilangan, konsep bentuk dan ukuran, serta aneka ragam warna.

Balok merupakan alat permainan yang terdiri dari berbagai bentuk.

bentuk segitiga, segi empat, lingkaran yang di warnai dengan warna yang

menarik. Balok dapat dimainkan sendiri oleh anak, maupun berkelompok dengan

teman-temannya. Permainan ini dapat meningkatkan keterampilan perkembangan

koordinasi mata dan tangan, melatih keterampilan motorik halus, serta melatih

anak dalam memecahkan masalah.

Dengan melihat pentingnya merancang kegiatan pembelajaran dengan

alat permainan balok di dalam kegiatan pembelajaran, serta melihat kecerdasan

logika matematika anak yang masih lemah, maka peneliti merasa tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Bermain Balok Terhadap

Kecerdasan Logika Matematika Anak Usia 5-6 Tahun di TKA Ikhlasiah

(17)

7

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka beberapa masalah

yang dihadapi dalam peningkatan kecerdasan logika matematika anak di TKA

Ikhlasiah Medan sebagai berikut:

1. Kemampuan anak dalam pembelajaran yang berkaitan dengan logika

matematika masih rendah.

2. Metode yang digunakan guru kurang bervariasi dan kurang sesuai dengan

taraf perkembangan Anak Usia Dini.

3. Media pembelajaran yang dibutuhkan untuk proses aktivitas pembelajaran

masih kurang.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian ini, maka

peneliti membatasi masalah penelitian pada “Pengaruh Bermain Balok Terhadap

Kecerdasan Logika Matematika Anak Usia 5-6 Tahun di TKA Ikhlasiah Medan”.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh bermain balok

terhadap kecerdasan logika matematika anak usia 5-6 tahun di TKA Ikhlasiah

(18)

8

1.5 Tujuan Penelitian

Di dalam penelitian ini yang menjadi tujuan dalam penelitian adalah:

untuk mengetahui pengaruh bermain balok terhadap kecerdasan logika

matematika anak usia 5-6 tahun di TKA Ikhlasiah Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini yaitu secara teoritis

dan praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

kepada pembelajaran di TK, terutama pada pengembangan kecerdasan logika

matematika melalui kegiatan bermain balok.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis sebagai

berikut:

a. Bagi Guru

Sebagai masukan untuk memperkaya wawasan dan keterampilan guru

dalam memperbaiki proses pembelajaran dalam menggunakan metode yang

bervariasi dalam pengembangan kecerdasan logika matematika.

b. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan mampu berusaha untuk bekerja sama dengan

guru kelas untuk memperbaiki permasalahan dalam pengembangan kecerdasan

logika matematika anak usia dini dengan memberikan kegiatan-kegiatan yang

(19)

9

c. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam

meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

d. Bagi peneliti lain

Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti berikutnya

(20)

48 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data pada sub bab

sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan, yaitu :

1. Hasil observasi kecerdasan logika matematika anak kelas eksperimen

memiliki rata-rata 67,59 tergolong kategori sangat baik, sedangkan

observasi kecerdasan logika matematika anak di kelas kontrol

memiliki rata-rata 48 tergolong kategori cukup. Dapat diartikan bahwa

ada pengaruh bermain balok terhadap kecerdasan logika matematika

anak.

2. Hasil uji hipotesis terbukti bahwa thitung (9,328) > ttabel (1,7074). Hal

tersebut sesuai dengan hasil uji hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima,

sehingga dapat dinyatakan ada pengaruh yang signifikan bermain

balok terhadap kecerdasan logika matematika anak di TKA Ikhlasiah

Medan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti mengajukan beberapa saran

yaitu :

1. Bagi para guru PAUD hendaknya menerapkan kegiatan bermain balok

dalam mengembangkan kecerdasan logika matematika anak terutama

(21)

49

2. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk lebih memberikan perhatian

terhadap kecerdasan logika matematika anak dengan mengikut

sertakan guru-guru mengikuti pelatihan-pelatihan yang dapat

menambah wawasan guru dalam mendukung kecerdasan anak.

3. Bagi penulis hendaknya dapat mengembangkan ilmu pengetahuan

dalam mengembangkan kecerdasan logika matematika anak dengan

mengggunakan bermain balok maupun dengan kegiatan pembelajaran

lainnya, serta menambah pengalaman dan wawasan dengan penelitian.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai

pengembangan kecerdasan logika matematika anak dengan bermain

balok agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam

pembelajaran, sehingga kelak dapat diperoleh hasil yang lebih baik

(22)

48

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, N.P. 2005. All About Unit Block Play. Louisiana: Gryphon House

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta : Rineka Cipta.

Depdiknas, 2003. Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang System Pendidikan

Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Gardner, Howard. 2003. Kecerdasan Majemuk Teori dalam Praktek. Batam: Interaksa

Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Citra Adityia Bakti

Masnipal. 2013. Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional. Jakarta: Gramedia

May Lwin, 2008. Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. Jakarta: PT Indeks

Montolalu, B.E.F dkk. 2005. Bermain dan Permainan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka

Muawanah, Nurul. Kecerdasan Logika untuk Anak. (Online), dalam (http://sinarmentari4u.blogspot.com/2011/11/kecerdasan-logika-untuk-anak.html, diakses 25 Mei 2014)

Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta: Universitas Terbuka

Negoro, dan Harahap. B. 2002. Ensiklopedia Matematika. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nurjatmika, Yusep. 2012. Ragam Aktivitas Harian untuk TK. Jogyakarta : Diva Press.

(23)

49

Subroto Joko, dkk. 2009. Cepat Kuasai Matematika Supermudah Kelas 4, 5, dan

6. Jakarta: Limas

Sudjana, 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sujiono, Yuliani Nurani. 2008. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks

Suyanto, Slamet. 2005. Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Wijaya, Dani. Makalah Psikologi Kecerdasan Matematis-logis. (Online), dalam (http://lybhimaldaniwijaya.wordpress.com//?s=kecerdasan+matematis-logis.html diakses 25 Mei 2014)

Gambar

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ...................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan histogram perbandingan antara data pengamatan dengan sebaran normal didapatkan untuk peubah diameter dan luas bidang dasar pohon bahwa frekuensi data

Di dalam penulisan ini penulis ingin menerapkan prosedur perencanaan fasilitas produksi dari Tompkins untuk merancang tata letak lantai produksi akibat pemindahan

When the second coin is placed (in any one of 15 squares), 6 of the 15 squares will leave two coins in the same row or column and 9 of the 15 squares will leave the two coins

Hal ini didasari dari kecenderungan campuran cookies PGT yang memiliki bioavailabilitas zat besi (dan kalsium) lebih rendah dibandingkan dengan campuran cookies kontrol,

If the red light on the second box goes on, then ball 5 is heavy.. The red light of the first box

bahwa kewajiban pengusaha merupakan hak pekerja/buruh, dan sebaliknya kewajiban pekerja- /buruh adalah hak pengusaha. Untuk itu jika terjadi pelanggaran kewajiban yang

subuh. Pukul 05.00 nelayan berangkat ke danau untuk menangkap ikan, lalu pulang pada pukul 06.30 untuk menjual hasil tangkapannya. Hasil tangkapan ini biasanya dijual

Beberapa metode pengajaran yang dapat dipraktikkan di dalam proses belajar mengajar pada lembaga pendidikan Islam, antara lain: 1) Metode Ceramah, 2) Metode Diskusi atau