• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 10 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 10 MEDAN."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NE GE RI 10 MEDAN

Oleh:

Esti Nora Limbong 4103121024

Program Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 10 MEDAN

Esti Nora Limbong 4103121024 ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi pokok Cahaya di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 10 Medan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 13 kelas paralel yang masing-masing berjumlah 30 orang siswa. Sampel penelitian diambil 2 kelas dengan cara cluster random sampling yaitu kelas VIII-L sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas VIII-M sebagai kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Sebelum proses belajar mengajar dimulai, terlebih dahulu dilakukan pretes ternyata kedua kelas berdistribusi normal dan homogen berdasarkan thitung = 0,667 < ttabel = 2,002 hal ini menunjukkan kemampuan awal kedua kelas sama. Instrumen yang diberikan menggunakan tes pilihan berganda, sebanyak 25 soal (a,b,c dan d) yang terlebih dahulu sudah divalidasi oleh validator kemudian dilakukan pembelajaran yang berbeda dan setelah selesai pembelajaran dilakukan postes.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkatNya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “ Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Cahaya Di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 10 Medan ”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengeahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

(5)

v

Robasa, Sulastri, Vera, Tahando dan Noto yang senantiasa mendukung penulis dengan motivasi untuk tetap semangat dalam menyelesaikan dan memperbaiki sikripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2014 Penulis,

(6)

vi

DAFTAR ISI

halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Batasan Masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 5

1.7.Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Aktivitas Belajar 8

2.1.3 Hasil Belajar 8

(7)

vii

2.1.6.1.Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 16 2.1.6.2 Tahap-Tahap Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 17 2.1.7 Pembelajaran Konvensional 20

2.2 Materi Cahaya 21

2.2.1 Sifat-Sifat Cahaya 21 2.2.2 Pemantulan Cahaya 22 2.2.2.1 Pemantulan Cahaya Pada Cermin 25 2.3 Peneliti Terdahulu 32 2.4 Kerangka Konseptual 34 2.5 Hipotesis Penelitian 35

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 36 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 36 3.2.1. Populasi Penelitian 36

3.2.2. Sampel Penelitian 36

3.3. Variabel Penelitian 36 3.4. Jenis dan Desain Penelitian 37

3.4.1 Jenis Penelitian 37

3.4.2 Desain Penelitian 37

3.5. Prosedur Peneitian 38 3.6 Instrumen Penelitian 41

3.6.1. Wawancara Guru 41

3.6.2. Angket Siswa 41

3.6.3. Lembar Observasi 41

3.6.4 Lembar Penilaian Afektif 41 3.6.5 Lembar Penilaian Psikomotorik 41 3.6.6 Penilaian Aktivitas Siswa 42 3.6.7. Tes Hasil Belajar 42

3.6.7.1 Validitas Tes 43

3.6.7.2 Reliabilitas 45

(8)

viii

3.6.7.4 Daya Pembeda Tes 48

3.8. Teknik Analisis Data 49

3.8.1 Wawancara Guru 49

3.8.2 Angket Siswa 49

3.8.3 Penilaian Psikomotorik dan Afektif 50 3.8.4 Observasi Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa 50

3.8.5. Tes Hasil Belajar 51

3.8.5.1 Menentukan Nilai Rata-rata dan simpangan baku 51

3.8.5.2 Uji Normalitas 51

3.8.5.3 Uji Homogenitas 52

3.8.5.4 Uji Hipotesis 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 55

4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 55 4.1.2 Kategori Penghargaan Kelompok Siswa Kelas Eksperimen 57

4.1.2. Analisis Data 58

4.1.2.1. Analisis Data Hasil Belajar 58 4.1.2.2. Uji Normalitas Data 58 4.1.2.3. Uji Homogenitas Data 59 4.1.2.4. Pengujian Hipotesis 59 4.1.2.5. Aktivitas Belajar Siswa 60

4.1.2.6. Penilaian Afektif 62

4.1.2.7. Penilaian Psikomotor 63

4.2. Pembahasan 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 69

5.2. Saran 69

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 Hukum Snellius 23

Gambar 2.2 Pemantulan beraturan dan pemantulan baur 24 Gambar 2.3 Pembentukan bayangan oleh cermin datar 25 Gambar 2.4 Jalannya sinar istimewa pada cermin cembung 27 Gambar 2.5 Bayangan pada cermin cembung 27 Gambar 2.6 Sifat-sifat pemantulan pada cermin cekung 29 Gambar 2.7 Pembentukan bayangan pada cermin cekung 30 Gambar 2.8 Pembagian ruang pada cermin cekung 31 Gambar 3.1 Alur rancangan penelitian 40 Gambar 4.1. Diagram Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan 56

Kelas Kontrol

Gambar 4.2. Diagram Perbandingan Nilai Postes pada Kelas Eksperimen 57 dan Kelas Kontrol

Gambar 4.3 Peningkatan Aktivitas pada Kelas Eksperimen dan 62 Kelas Kontrol

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Dimensi Proses Kognitif 9 Tabel 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 18 Tabel 2.3 Perhitungan Skor Perkembangan 19 Tabel 2.4 Tingkat Penghargaan Tim 19 Tabel 2.5 Peneliti Terdahulu 32 Tabel 3.1 Two group pretest-postest design 42 Tabel 3.2 Kategori Penilaian Aktivitas Siswa 42 Tabel 3.3 Tabel spesifikasi tes hasil belajar pada materi cahaya 43 Tabel 3.4 Tabel spesifikasi tes hasil belajar pada materi cahaya 43 Tabel 3.5 Nilai dan Kategori Validitas 45 Tabel 3.6 Kategori Validitas Tiap Butir Soal 45 Tabel 3.7 Nilai dan Kategori Reliabilitas 46 Tabel 3.8 Nilai dan Kategori Taraf Kesukaran 47 Tabel 3.9 Kategori Tingkat Kesukaran Tiap Butir Soal 47 Tabel 3.10 Nilai dan Kategori Daya Pembeda 48 Tabel 3.11 Kategori Daya Pembeda Tiap Butir Soal 49 Tabel 3.12 Kriteria Tingkat Gain 50 Tabel 4.1 Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen 55

dan Kelas Kontrol

Tabel 4.2 Perbandingan Nilai Postes Kelas Eksperimen 56 dan Kelas Kontrol

Tabel 4.3 Kategori Penghargaan Untuk Setiap Kelompok 58 Tabel 4.4 Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors 58 Tabel 4.5 Uji Homogenitas Varians 59 Tabel 4.6 Uji Hipotesis 59 Tabel 4.7 Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen 60 Tabel 4.8 Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelas Kontrol 61 Tabel 4.9 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 61

dan Kelas Kontrol pada Pertemuan I, II dan III

Tabel 4.10 Persentase Aspek yang Dinilai pada Penilaian Afektif 63 Kelas Eksperimen

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Anak-anak menerima pendidikan dari orangtuanya dan manakala anak-anak sudah dewasa dan berkeluarga mereka juga akan mendidik anak-anaknya. Begitu pula di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa di didik oleh guru dan dosen. Pendidikan adalah khas milik dan alat manusia. Tidak ada mahluk lain yang membutuhkan pendidikan. Melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat menjawab tantangan zaman yang pada akhirnya dapat mewujudkan kemajuan dan kemakmuran bangsa.

Pendidikan adalah proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan (Sagala, 2009).

Sering dikemukakan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih sangat rendah ini dapat kita perhatikan dalam berbagai penjelasan di media massa, baik media cetak atau elektronika. Oleh karena itu, perlu kiranya dilakukan penyempurnaan proses belajar mengajar, diantaranya proses pembelajaran fisika. Karena, Fisika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan yang cukup besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian mata pelajaran fisika dapat menempatkan diri sebagai sarana strategis dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan intelektual.

(13)

2

pandangan pada siswa bahwa fisika merupakan mata pelajaran yang menyenangkan. Namun kenyataan menunjukkan banyaknya keluhan dan pernyataan dari siswa tentang pelajaran fisika yang sulit, tidak menarik, dan membosankan. Keluhan ini secara langsung maupun tidak langsung akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar fisika pada setiap jenjang pendidikan.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMP Negeri 10 Medan dengan mewawancarai salah seorang guru IPA kelas VIII dan dengan memberikan angket kepada siswa, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut hanya menggunakan pembelajaran konvensional dan aktivitas siswa masih rendah. Pembelajaran konvensional ini, proses pembelajaran berlangsung secara satu arah (teacher centered) bukan student center, dimana guru lebih dominan menggunakan metode ceramah. Dari hasil angket yang disebarkan kepada 30 orang siswa, siswa lebih dominan tertarik kepada pelajaran yang berbau hal-hal yang berkenaan dengan praktek seperti Olahraga, Kesenian, B.Indonesia, B.Inggris dan diperoleh data bahwa 45% mengatakan fisika biasa saja dalam arti tidak terlalu menarik 37% menyatakan membosankan karena pembelajaran cenderung berpusat pada guru, sedangkan 23% mengatakan fisika sulit dipahami karena banyak menggunakan rumus-rumus dan 17% menyatakan menyenangkan karena merasa tertantang untuk mengenal pelajaran Fisika lebih dalam. Saat guru ditanya lebih lanjut tentang hasil belajar siswa selama ini, beliau menyatakan hasil belajar siswa masih rendah, dimana siswa belum mencapai nilai KKM, dimana KKM di sekolah tersebut adalah 70.

(14)

3

satuan di kelas X semester I SMA Negeri 2 Medan. Diperoleh nilai rata-rata pretest untuk kelas eksperimen adalah 46,04 dan untuk kelas kontrol diperoleh

48,85. Sementara untuk nilai rata-rata hasil postest diperoleh untuk kelas eksperimen adalah 74,16 dan untuk kelas kontrol 61,25. Nadeak (2011) pada pokok bahasan bunyi di kelas VIII SMP Negeri 3 Tebing tinggi. Diperoleh nilai rata-rata pretest untuk kelas eksperimen adalah 46,28 dan untuk kelas kontrol diperoleh 47,26. Sementara untuk nilai rata-rata hasil postest diperoleh untuk kelas eksperimen adalah 68,95 dan untuk kelas kontrol 58,29.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan bekerja sama, menemukan sesuatu untuk dirinya dan saling mendiskusikan masalah dengan teman-temannya. Dalam konteks saling tukar pengetahuan, mengajukan dan menjawab pertanyaan, komunikasi interaktif antar sesama siswa, antar siswa dengan guru, memecahkan masalah dan mengerjakan tugas bersama merupakan strategi pokok dalam model pembelajaran kooperatif (Isjoni, 2009). Pengalaman bekerja sama tidak hanya membantu siswa menguasai materi pelajaran tetapi juga sekaligus memberikan wawasan pada dunia nyata bahwa untuk menyelesaikan suatu tugas akan lebih berhasil secara bersama-sama dengan membentuk tim misalnya bentuk kelompok belajar.

(15)

4

Berdasarkan uraian di atas penulis ingin melakukan penelitian dengan mengembangkan perangkat pembelajaran yang bercirikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi masalah pembelajaran fisika di SMP Negeri 10 Medan. Penelitian ini berjudul :

“Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Cahaya di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 10 Medan”

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang ada di sekolah tersebut, yaitu:

1) Kerjasama antar siswa dalam pembelajaran masih kurang.

2) Aktivitas belajar siswa yang masih pasif dalam mempelajari pelajaran fisika.

3) Interaktif yang terjadi cenderung antar guru dan beberapa murid yang pintar.

4) Penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi. 5) Pembelajaran masih banyak didominasi oleh guru.

1.3.Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan maka masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada masalah-masalah berikut:

1) Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk kelas eksperimen dan model konvensional untuk kelas kontrol pada materi pokok cahaya.

2) Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Medan.

(16)

5

1.4.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1) Bagaimana hasil belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok cahaya di kelas VIII SMP Negeri 10 Medan?

2) Bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok cahaya di kelas VIII SMP Negeri 10 Medan?

3) Bagaimana perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok cahaya di kelas VIII SMP Negeri 10 Medan?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran konvensional pada materi pokok cahaya di kelas VIII SMP Negeri 10 Medan.

2) Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada materi pokok cahaya di kelas VIII SMP Negeri 10 Medan.

3) Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok cahaya di kelas VIII SMP Negeri 10 Medan.

1.6.Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai:

(17)

6

2) Model pembelajaran alternatif bagi guru dan calon guru untuk memilih model pembelajaran fisika.

3) Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis tentang metode pembelajaran aktif tipe STAD yang dapat digunakan nantinya dalam mengajar.

4) Pedoman penelitian lanjutan bagi peneliti selanjutnya.

1.7.Definisi Operasional

1) Model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan belajar yang menggambarkan perencanaan kurikulum,kursus-kursus,desain unit-unit pelajaran dan pembelajaran, perlengkapan belajar,buku-buku pelajaran, buku-buku kerja, program multimedia, dan bantuan belajar melalui program komputer (Joyce., dkk, 2009)

2) Cooperative Learning mengacu pada model pengajaran dimana siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar. Kebanyakan melibatkan siswa dalam kelompok yang terdiri dari empat siswa yang mempunyai kemampuan yang berbeda dan ada yang menggunakan ukuran kelompok yang berbeda-beda (Fatirul, 2009)

(18)

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah

1. Hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD secara individu terdapat 24 orang siswa yang tuntas (80%) dan secara kelas dinyatakan tidak tuntas ( jumlah siswa yang tuntas tidak mencapai 85%).

Hasil belajar siswa pada materi cahaya dengan menggunakan pembelajaran konvensional secara individu terdapat 15 orang siswa yang tuntas (50%) dan secara kelas dinyatakan tidak tuntas ( jumlah siswa yng tuntas tidak mencapai 85%).

2. Aktivitas belajar siswa pada materi pokok cahaya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VIII semester II SMP Negeri 10 Medan termasuk kategori cukup aktif.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji-t satu pihak diperoleh bahwa ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 10 Medan.

5.2. Saran

Saran dari penelitian ini adalah :

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD :

1. Ada baiknya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang akan mempresentasekan hasil diskusi untuk meningkatkan rasa percaya diri pada siswa tersebut karena dengan kooperatif tipe STAD tidak semuanya siswa siap untuk mempresentasekan hasil diskusi ketika namanya dipanggil oleh guru sebagai perwakilan dari tiap kelompok. 2. Lebih meningkatkan kemampuan dalam membimbing kelompok melalui

(19)

70

efektif di dalam kelas karena dengan kooperatif tipe STAD siswa taraf SMP masih belum siap untuk bertanggung jawab bila namanya dipanggil sebagai perwakilan kelompok.

3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan simulasi model pembelajaran tipe STAD agar dalam proses pelaksanaan lebih mudah untuk menerapkannya.

4. Memberikan nuansa yang berbeda dengan menambahkan media berbantu untuk memberikan kesan yang lebih menarik terhadap model pembelajaran tipe STAD.

5. Memeriksa kesediaan alat-alat praktikum yang akan dipergunakan, kondisi dari setiap alat yang akan digunakan.

(20)

71

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R., (2008), Learning To Teaching Belajar Untuk Mengajar, Pustaka Pelajar,Yogyakarta

Anderson, L. W. and Krathwohl, D. R. (eds). (2001). A. Taxonomy for Learning Teaching and Assessing. A. Revision of Bloom’s. Taxonomy of Education Objectives.New York; Addition Wesly.

Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta

Hake, (1998), Analyzing Change/Gain Scores [On-Line] Tersedia : (www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf, diakses 1 Juli 2014)

Isjoni, (2009),Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Alfabeta,Bandung

Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E., (2009), Models of Teaching : Model-Model Pengajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Karim,Saeful ., (2008), Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar Untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Bandung, PT Karsa Mandiri Persada

Nadeak, J., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbasis Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Bunyi di Kelas VIII SMP Negeri 3 Tebing Tinggi T.A.2011/2012, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan

Noor, A., (2010), Cooperative Learning Jurnal Model Pembelajaran Kooperatif Mahasiswa Program Doktor Teknologi Pembelajaran Universitas Negeri Malang

Ramayani, L., (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Materi Pokok Besaran dan Satuan Di Kelas X Semester I SMA Negeri 2 Medan T.A.2009/2010,FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan

Saeful (2009), Belajar IPA I Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran. Penerbit Alfabeta. Bandung

(21)

72

Sardiman, (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sihombing, T., (2008), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Materi Pokok Bunyi di Kelas VIII SMP Swasta GKPI di Medan T.A.2008/2009, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan

Slavin, R.E., (2009), Cooperative Learning:Teori,Riset dan Praktik, Nusa Media, Bandung

Sudjana, (2002), Metoda Statistik, Tarsito, Bandung

Sudjana, N., (2005), Penilaian Hasil Proses Mengajar, PT. Rosdakarya, Bandung

Supartono, (2011), Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perkuliahan Kegiatan Laboratorium Fisika Dasar II Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Kerja Ilmiah Mahasiswa, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Semarang

Surbakti, J., (2010), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Model Pembelajaran Konvensional Pada Materi Pokok Besaran dan Satuan di Kelas X Semester I SMA Negeri 2 Kabanjahe T.A.2010/2011, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), PT. Bumi Aksara, Jakarta

Turnip, Charles., (2007), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Materi Pokok Bunyi Di Kelas VIII SMP Swasta GKPI di Medan, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan

Uno, H., (2007), Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Bumi Aksara, Jakarta

(22)

ii

RIWAYAT HIDUP

Referensi

Dokumen terkait

menunjukkan bahwa Fobservasi = 14,47 dan Ftabel = 3,12 sehingga Fobservasi &gt; Ftabel, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh bersama (interaksi) antara penggunaan

Kemenyan toba merupakan jenis yang paling banyak dibudidayakan di daerah Tapanuli dan Dairi.Jenis ini tumbuh dan menyebar pada ketinggian &gt;600 mdpl di sentra produksi kemenyan

kandungan minyak bumi di sumur sumber keluarnya lumpur panas yang merupakan areal eksploitasi gas.. PT Lapindo

Dalam penelitian ini dilakukan proses remediasi minyak bumi dengan pasokan nutrisi campuran N dan P yang akan mempercepat proses biodegradasi hidrokarbon minyak bumi dan

E-commerce memungkinkan setiap orang dapat melakukan transaksi melalui Internet antar penjual dan pembeli tanpa harus bertemu melakukan transaksi bisnis, dapat dipastikan

Jenis ayam lokal yang umum dipelihara pemilik ayam kabupaten Bogor dan Wonosobo yaitu ayam kampung, pelung, bangkok, gaga’, birma, arab, dan kate.. Preferensi masyarakat terhadap

Cara mengatur jarak spasi di ms word - Memberikan spasi pada artikel yang ditulis di ms word bertujuan untuk memberikan jarak antara baris per baris dari setiap paragraf atau

Sababaraha panganut lalaki pribumi Bonokeling marengan tradisional masak rupa masakan di imah pangadilan Bonokeling komunitas adat adat, kampung Pekuncen, Kacamatan