• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONTOH PROGRAM SUPERVISI KEPALA SEKOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "CONTOH PROGRAM SUPERVISI KEPALA SEKOLAH"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

I. Latar Belakang dan Tujuan

Program Supervisi Kepala Sekolah disusun dengan tujuan untuk memenuhi kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang kepala sekolah, khususnya dalam hal supervisi. Dalam konteks ini, supervisi dibagi menjadi dua kategori, yaitu Supervisi Akademis dan Supervisi Manajerial. Supervisi Akademis berfokus pada peningkatan profesionalisme guru, sedangkan Supervisi Manajerial bertujuan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan dan administrasi sekolah. Dalam penyusunan program ini, penting untuk mencermati hasil analisis sebelumnya yang menunjukkan kelemahan dalam indikator pembelajaran, metode pengajaran, dan penguasaan model pembelajaran aktif. Dengan adanya program supervisi yang sistematis, diharapkan dapat terjadi perbaikan signifikan dalam kualitas pembelajaran dan pengelolaan sekolah. Seperti yang dinyatakan dalam dokumen, "Program Supervisi ini diharapkan dapat terlaksana dengan efektif dan bermanfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas pengelolaan setiap unit kegiatan dan administrasi sekolah."

II. Analisis Hasil Supervisi

Analisis hasil supervisi akademis menunjukkan bahwa banyak aspek yang belum mencapai ketuntasan yang diharapkan. Misalnya, pemetaan standar isi hanya mencapai 50% ketuntasan, sementara penggunaan media pembelajaran juga masih rendah di angka 65%. Hal ini menunjukkan perlunya upaya lebih lanjut dalam pengembangan kurikulum dan metode pengajaran. Penekanan pada penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran juga menjadi penting, mengingat perkembangan zaman yang semakin digital. "Penggunaan media pembelajaran perlu diperluas dengan media yang lebih akurat dan didukung oleh teknologi informasi," menjadi salah satu rekomendasi yang signifikan. Di sisi lain, hasil supervisi manajerial menunjukkan bahwa pengelolaan lingkungan dan budaya sekolah serta kerjasama dengan stakeholder perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, program supervisi harus mencakup rencana aksi yang jelas untuk mengatasi kelemahan-kelemahan ini.

III. Rencana Pelaksanaan Supervisi

Rencana pelaksanaan supervisi akademis tahun ajaran mendatang dirancang berdasarkan evaluasi dan analisis hasil supervisi sebelumnya. Fokus utama dari rencana ini adalah peningkatan pemahaman guru terhadap Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) dan penggunaan metode pembelajaran yang variatif. Selain itu, pentingnya penyusunan RPP dan penggunaan instrumen penilaian yang tepat juga ditekankan. Dengan adanya rencana yang jelas, diharapkan pelaksanaan supervisi dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif terhadap kualitas pembelajaran. "Pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dengan mengacu kepada tuntutan penguasaan kompetensi" menjadi salah satu tujuan utama dalam rencana ini. Dengan demikian, program supervisi tidak hanya berfungsi sebagai alat evaluasi, tetapi juga sebagai pendorong perbaikan berkelanjutan dalam pendidikan.

IV. Kesimpulan dan Harapan

Keseluruhan program supervisi ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan tugas mereka. Dengan adanya program yang terstruktur dan sistematis, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di SD Negeri. Selain itu, dukungan dari semua pihak, termasuk pengawas pembina, sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan program ini. "Harapan kami semoga Program Supervisi Tahun Pelajaran dapat terlaksana dengan efektif dan bermanfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas pengelolaan setiap unit kegiatan dan administrasi sekolah." Dalam konteks nyata, penerapan program supervisi yang baik akan berkontribusi pada pengembangan profesionalisme guru dan peningkatan hasil belajar siswa, yang pada akhirnya akan menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik.

Referensi

Dokumen terkait

1) Tidak terjadi kesenjangan ( TS ) pada dimensi kompetensi kepribadian kepala sekolah berbasis permendiknas nomor 13 tahun 2007 dengan kondisi kenyataan

Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang standar kompetensi kepala sekolah / madrasah.. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah dan Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 Tentang

Sesuai dengan Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 mengenaikompetensi manajerial kepala sekolah, diantaranya kepala sekolah harus mampu dan terlihat kinerjanya

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kriteria kepala sekolah sesuai dengan Permendiknas No.13 tahun 2007, memiliki lima dimensi kompetensi, yaitu kepribadian,

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 13 tahun 2007 tentang kompetensi supervisi kepala sekolah adalah; (1) Merencanakan program supervisi akademik

Dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007 kompetensi kepemimpinan atau kepala sekolah sebagai leader tidak tertulis secara eksplisit dalam butir-butir

Dokumen ini membahas tentang kewirausahaan yang diperlukan kepala sekolah berdasarkan Permendiknas nomor 13 tahun