• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI MTs ALMUHAJIRIN KEC. BOLIYOHUTO KAB. GORONTALO. Nurlela, Asrin, Arifin JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI MTs ALMUHAJIRIN KEC. BOLIYOHUTO KAB. GORONTALO. Nurlela, Asrin, Arifin JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH

DI MTs ALMUHAJIRIN

KEC. BOLIYOHUTO KAB. GORONTALO

Nurlela, Asrin, Arifin

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ABSTRAK

Nurlela R. Lamala “131408121” 2013 Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah di MTs AlMuhajirin Kec. Boliyohuto Kab. Gorontalo Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan di Bawah Bimbingan Asrin dan Arifin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kompetensi manajerial kepala sekolah dalam menyusun rencana dan pengembangan sekolah di MTS Almuhajirin kec. Boliyohuto kabupaten Gorontalo dan untuk mengetahui Kompetensi manajerial dalam monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan sekolah di MTs Almuhajirin Kec. Boliyohuto Kab. Gorontalo. Dilaksanakan pada bulan April – Juni tahun 2013.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menggunakan rancangan studi kasus di MTS Almuhajirin kec. Boliyohuto kabupaten Gorontalo. Analilis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif.

Hasil analisis menunjukan bahwa kompetensi manajerial kepala sekolah dalam menyusun rencana dan pengembangan sekolah di MTs Almuhajirin adalah perencanaan, mengembangkan organisasi, pengembangan kurikulum, akuntabel, transparan, dan efisien mengelola ketatausahaan madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan madrasah, mengelola unit layanan khusus madrasah.

Kata kunci: Kompetensi, Manajerial, Kepala Sekolah.

PENDAHULUAN

Sebagai pimpinan sekolah kepala sekolah dituntut untuk memiliki manajerial skill. Dengan banyaknya tugas serta tuntutan kemampuan seorang

(2)

2 kepala sekolah, maka untuk menjadi seorang kepala sekolah harus memenuhi syarat-syarat tertentu yang meliputi syarat formal (jenjang pendidikan ijazah), pengalaman kerja dan kepribadian.

Kepemimpinan kepala sekolah bukanlah sekedar serangkaian kompetetensi yang dibuat oleh seseorang, melainkan pendekatan atau cara kerja dengan guru-guru serta staf dalam suatu organisasi sekolah untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab bersama

Berdasarkan pengamatan di lapangan tentang kepemimpinan kepala sekolah di MTs Almuhajirin yang masih kurang dalam pembenahan manajerial sekolah serta kurang perencanaan, sehingga hal ini berpengaruh pada kualitas manajemen sekolah diantaranya sistem pembelajaran yang kurang efektif, sarana dan prasarana belum memadai, sumber daya manusia yang kurang, penataan organisasi yang masih belum maksimal

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Kompetensi manajerial kepala sekolah dalam menyususn rencana dan pengembangan sekolah di MTS Almuhajirin kec. Boliyohuto kabupaten Gorontalo.

2. Untuk mengetahui Kompetensi manajerial dalam monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan sekolah di MTs Almuhajirin Kec. Boliyohuto Kab. Gorontalo.

KAJIAN TEORITIS A. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah

Peraturan menteri pendidikan Nasional Nomr 13 tahun 2007 tentang standar Kepala Sekolah/madrasah telah menetapkan bahwa ada lima dimensi kompetensi kepala sekolah/madrasah yaitu kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial. Dalam rangka pembinaan kompetensi kepala/madrasah untuk menguasai lima dimensi tersebut, Direktorat Tenaga Kependidikan telah berupaya menyusun Bahan Belajar Mandiri (BBM). BBM ini disusun dengan tujuan agar kepala sekolah/madrasah dapat belajar secara mandiri tanpa tergantung atau menunggu mendapat tugas sebagai peserta diklat atau tergantung fasilitator, penyelenggara, waktu dan tempat.

Dengan tersusunnya BBM ini diharapkan kepala sekolah/ madrasah dapat belajar secra mandiri dimanapun dan kapanpun. Kepala sekolah/ madrasah adalah guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/ madrasah sehingga ia pun harus memiliki kompetensi yang di syaratkan yaitu kompetensi paedagogik, kepribadian, social, dan professional. Berdasarkan kenyataan tersebut maka upaya untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah/ madrasah dilakukan melalui berbagai strategi. Salah satu strategi untuk menjangkau seluruh kepala sekolah/ madrasah dalam waktu yang cukup singkat adalah memanfaatkan Forum Kelompok Kerja Kepala Sekolah/ Madrasah (KKKS/M) sebagai wahana belajar bersama.

Kepala sekolah/ madrasah dalam forum tersebut dapat saling berbagi pengetahuan dan p4engalaman guna bersama-sama meningkatkan kompetensi dan kinerjanya dalam suasana kesejawatan yang akrab. BBM ini dimaksudkan dapat memberikan pemahaman, dan motivasi para kepala sekolah/ madrasah untuk

(3)

3 menyelesaikan permasalahan di sekolahnya melalui penguasaan kompetensi manajerial.

Bila penyelesaikan di sekolah dapat diselesaikan dengan menggunakan kompetensi manajerial yang dimiliki oleh kepala sekolah, niscaya akan berimplikasi pada peningkatan kualitas sekolah. Forum KKPS/M akan berjalan efektif apabila terdapat panduan, bahan kajian serta target yang ingin dicapai.

Manajemen berbasis sekolah dapat bermakna adalah desentralisasi yang sistematis pada otoritas dan tanggung jawab tingkat sekolah untuk membuat keputusan atas masalah signifikan terkait penyelenggaraan sekolah dalam kerangka kerja yang ditetapkan oleh pusat terkait tujuan, kebijakan, kurikulum, standar, dan akuntabilitas. Tampaknya pemerintah dari setiap negara ingin melihat adanya transformasi sekolah. Transformasi diperoleh ketika perubahan yang signifikan, sistematik, dan berlanjut terjadi, mengakibatkan hasil belajar siswa yang meningkat di segala keadaan (setting), dengan demikian memberikan kontribusi pada kesejahteraan ekonomi dan sosial suatu negara. (Makalah Nur’ain tentang Peran Guru Universitas Negeri Gorontalo 2011)

Dengan kompetensi manajerial ini maka kinerja kepala sekolah dapat diukur kemampuannya dalam memimpin sekolah, yakni melalui kompetensi pembelajaran dan kompetensi manajerial. Hal ini menvakup perencanaan, implementasi dan evaluasi.

1) Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dalam menyusun rencana dan Pengembangan Sekolah :

Dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007 kompetensi kepemimpinan atau kepala sekolah sebagai leader tidak tertulis secara eksplisit dalam butir-butir kompetensi. Kepemimpinan kepala sekolah dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007 dirumuskan secara implisit ke dalam 5 dimensi kompetensi kepala sekolah. Dengan merujuk pada tujuh perilaku kepala sekolah untuk menggambarkan kepemimpnan efektif maka butir-butir kompetensi yang ada dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007 telah melingkupi dimensi kepemimpinan kepala sekolah.

Sebagain seorang kepala sekolah, ia seharusnya memiliki kompetensi manajerial seorang pemimpin di sekolah. Sehingga ia di tuntut untuk memiliki perencanaan yang baik demi pengembangan program sekolah ke depan. Berikut beberapa program unggulan sekolah bagi kepala sekolah dalam menerapkannya untuk mendukung perencanaan program unggulan :

a) Mastery learning programme yaitu perencanaan program unggulan sekolah yang mengarah kepada praktik pembelajaran standar yang tuntas. Inti dari program ini adalah setiap anak yang belajar harus mencapai tingkat ketuntasan (mastery learning) sebagaimana yang dipersyaratkan dalam KKM (kriteria ketuntasan minimal). Anak yang belum tuntas harus diberikan program perbaikan melalui remedial teaching, anak yang telah tuntas diberikan pengayaan (enrichment) atau percepatan (acceleration). b) Quality improvement programme yaitu perencanaan program unggulan

sekolah yang mengarah pada peningkatan dan penciptaan budaya mutu atau kualitas di sekolah. Program ini merupakan program unggulan sekolah, di bidang akademik maupun non akademik baik seni-budaya maupun olahraga.

(4)

4 c) E-learning programme yaitu perencanaan program unggulan sekolah yang mengarah kepada kegiatan pendidikan berbasis pada teknologi informasi dan komunikasi. Segala aktifitas yang dilakukan guru, karyawan sekolah maupun siswa senantiasa berbasis pada high-tech, seperti komputer, internet. d) Bilingual programme yaitu perencanaan program unggulan sekolah yang mengarah pada pemakaian dua-bahasa yaitu bahasa nasional dan bahasa internasional. Seluruh warga sekolah harus menjadikan minimal satu bahasa asing (misalnya: bahasa Inggris, Arab, Jepang, Jerman, Perancis atau bahasa Mandarin) menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan bahasa komunikasi sehari-hari.

e) Human resources department programme yaitu perencanaan program unggulan sekolah yang dirancang untuk pemberdayaan seluruh personil sekolah seperti seminar, workshop, diklat dan beragam kegiatan-kegiatan perberdayaan lain yang inovatif dan produktif.

f) Research and development programme yaitu perencanaan program unggulan sekolah yang mengarah pada penciptaan sekolah sebagai lembaga riset (research school). Program ini didasarkan pada asumsi bahwa semua ilmu pengetahuan dan teknologi tercipta karena adanya penelitian dan pengembangan. Untuk itu budaya penelitian bagi segenap warga sekolah harus menjadi tradisi keilmuan di tingkat sekolah.

g) Reward and punishment programme yaitu perencanaan program unggulan sekolah yang bertujuan untuk memberikan perlakuan kepada seluruh warga sekolah secara adil dan profesional sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen moderen. Program ini dirancang agar semua warga sekolah selalu termotivasi untuk berprestasi terbaik (need for achievement).

Dalam mengembangkan kompetensi manajerial di sekolah, seorang kepala sekolah harus memiliki jiwa profesional dalam mengembangkan program pembelajaran terutama kurikulum yang akan diterapkan kepada para peserta didik nanti.

Secara operasional pengembangan kurikulum, harus mengacu pada hal-hal sebagai berikut :

1. Peningkatan iman dan taqwa serta ahlak mulia

2. Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didikkeragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

3. Tuntutan pengembangan daerah dan nasional 4. Tuntutan dunia kerja

5. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni 6. Agama

7. Dinamika perkembangan sosial

8. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

9. Kondisi sosial budaya masyuartakat setempat (dalam Nabisi Lapono : 2010, 2-66/2-67)

Sebagai seorang kepala sekolah, pengembangan kurikulum sangat diperlukan untuk mendukung program unggulan sekolah yang nantinya mampu bersaing secara sekala nasioanl maupun internasional. Sehingga dalam hal ini

(5)

5 kompetensi manajerial kepala sekolah dalam menyususn rencana dan pengembangan sekolah harus lebih ditingkatkan.

2) Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dalam Pengelolaan Substansi Manajemen Sekolah

Lembaga pendidikan guru merupakan suatu lembaga yang selalu mendapat perhatian, baik oleh para ahli pendidikan maupun oleh para administrator pendidikan dalam sector pendidikan. (dalam Oemar Hamalik : 2008, 49). Lembaga pendidikan tenaga kependidikan atau di singkat LPTK sebagai suatu lembaga pendidikan guru tingkat universitas mempunyai fungsi pokok dalam rangka mempersiapkan para calon guru yang telah mampu melakukan tugasnya selaku profesional pada sekolah menengah tingkat pertama (SLTP) dan sekolah-sekolah menengah tingkat atas (SLTA) . (dalam Oemar Hamalik : 2008, 53).

Berikut beberapa kompetensi manajerial terkait dengan pengelolaan substansi manajemen sekolah :

1). Kompetensi Kepribadian

Kompetensi yang harus dimiliki kepala sekolah dalam dimensi kompe-tensi keribadian antara lain: (1) berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/ madrasah; (2) memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin; (3) memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah/madrasah; (4) bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi; (5) mengen-dalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah/ madrasah; dan (6) memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendi-dikan.

Dengan merujuk pada teori sifat atau trait theory dalam kepemimpinan, pada dasarnya teori sifat memandang bahwa keefektifan kepemimpinan itu bertolak dari sifat-sifat atau karakter yang dimiliki seseorang. Keberhasilan kepemim-pinan itu sebagian besar ditentukan oleh sifat-sifat kepribadian tertentu, misalnya harga diri, prakarsa, kecerdasan, kelancaran berbahasa, kreatifitas termasuk ciri-ciri fisik yang dimiliki seseorang. Pemimpin dikatakan efektif bila memiliki sifat-sifat kepribadian yang baik. Sebaliknya, pemimpin dikatakan tidak efektif bila tidak menunjukkan sifat-sifat kepribadian yang baik. (www. Standar Kompetensi Kepala Sekolah (Permendiknas No. 13 Tahun 2007 download 25-11-2012) 2). Kompetensi Manajerial

Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas, 2006), terdapat tujuh peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai: (1) educator (pendidik); (2) manajer; (3) administrator; (4) supervisor (penyelia); (5) leader (pemimpin); (6) pencipta iklim kerja; dan (7) wirausahawan.

Sebagai seorang manajer, kepala sekolah harus mempunyai empat kompetensi dan ketrampilan utama dalam menajerial organisasi, yaitu ketrampilan membuat perencanaan, keterampilan mengorganisasi sumberdaya, keterampilan melaksanakan kegiatan, dan keterampilan melakukan pengendalian dan evaluasi. Empat keterampilan manajerial kepala sekolah akan dibahas secara detail berikut ini. (www. Standar Kompetensi Kepala Sekolah (Permendiknas No. 13 Tahun 2007 download 25-11-2012)

(6)

6 Gugusan-gususan substansi pendidikan bila disandingkan dengan substansi menajemen yaitu meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka akan diperoleh setidaknya 24 tugas pokok manajemen pendidikan. Misalnya: perencanaan kurikulum, kesiswaan, kepegawaian, sarana dan prasarana, keuangan dan hubungan masyarakat.

Pokok-pokok manajemen pendidikan tersebut dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007 dituangkan dalam dimensi kompetensi manajerial dengan 16 kompetensinya. Dari ke-16 kompetensi tersebut, tugas manajemen dalam bidang perencanaan ada 1 kompetensi, yaitu Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan. Tahap pengorganisasian dalam permendiknas dituangkan dalam 2 kompetensi yaitu: (a) mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan dan (b) memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah secara optimal.

Semua gugusan subtansi manajemen pendidikan telah terakomodasi dalam dimensi kompetensi manajerial kepala sekolah, yaitu kurikulum, personalia, kesiswaan, keuangan, sarana dan prasarana, dan hubungan masyarakat.

Selanjutnya dalam bidang pengawasan atau kontrol, kompetensi kepala sekolah dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007 meliputi 1 kompetensi, yaitu melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya. (www. Standar Kompetensi Kepala Sekolah (Permendiknas No. 13 Tahun 2007 download 25-11-2012)

Bilamana seluruh kompetensi manajerial dikuasai dan dilaksanakan dengan baik, maka terwujudnya sekolah unggul dan mandiri akan dapat dicapai. Sejauh mana kepala sekolah dapat mewujudkan peran-peran tersebut, secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi guru, yang pada gilirannya dapat membawa efek terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

3). Kompetensi Kewirausahaan

Dimensi kompetensi kewirausahaan dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007 terdiri atas lima kompetensi, yaitu: (1) menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah; (2) bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif; (3) memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah; (4) pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah. (www. Standar Kompetensi Kepala Sekolah (Permendiknas No. 13 Tahun 2007 download 25-11-2012)

Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah selaku pemimpin pendidikan ada yang berkenaan dengan tujuan sekolah yang hendak dicapai. Misalnya mendeskripsikan tujuan institusional sekolah sehingga mampu dipahami oleh guru-guru maupun staf lainnya, bersama-sama dengan guru maupun staf lainnya, memikirkan dan merencanakan kegiatan-kegiatan menyongkong tujuan institusional sekolah, melakukan pendelegasian kepada guru-guru dan staf lainnya

(7)

7 dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakn, mendorong dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas yang telah di delegasikannya.

Disamping itu pula, ada juga tugas dan tanggung jawab kepala sekolah yang berkenan menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan moral kerja guru-guru dan staf lainnya. Bentuk operasioanl dari melaksanakan tugas dan tanggung jawab terakhir ini misalnya :

a) Berusaha memahami karakteristik guru dan staf lainnya berupa perasaannya, keinginannya, pola berpikir, sikap

b) Menciptakan kondisi kerja yang menyenangkan, baik kondisi fisik maupun sosialnya sehingga merekla betah di sekolah

c) Memupuk rasda kerja sama yang baik antara kepala sekolah dan guru, guru dan guru maupun dengan dan staf lainnya, sehingga tercipta sesuatu kelompok kerja yang produktif dan kohesif

d) Memupuk rasa ikut memiliki (sense of belonging ) rasa adanya peranan yang cukup penting (sense of importance ) dan rasa sebagi orang yang berhasil ( sense of achiefement ) pada setiap diri guru maupun staf lainnya. (dalam Ibrahim Balada : 2004 : 89)

Banyak hal yang harus diperhatikan oleh seorang kepala sekolah sebagai pendukung kompetensi manajerial kepala sekolah, bukan saja masalah pengembangan kurikulum kepada peserta didik, tetapi bagaimana ia mampu berkomunikasi dengan guru-giri lain dan para staf lainnya. Sehingga dengan demikian bahwa kompetensi manajerial sebagai seorang kepala sekolah itu harus mampu berada di semua ranah lingkup sekolah.

3) Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dalam Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Pengelolaan Sekolah

Perencanaan pendidikan setidaknya memiliki watak dan perangai yang sama. Perencanaan harus memandang kedepan sebagai sesuatu yang vital dan baru dalam pendidikan, futures pendidikan berurusan dengan masalah yang berpusat pada analisis trend.

Monitoring pencanaan yang sedang bebrlangsung memungkinkan suatu alat pengendalian yang baik dalam seluruh proses implementasi. Penjadwalan dapat digunakan untuk mengidentifikasi setiap aktivitas yang dilaksanakan dan pendekatan komprehensif. (dalam Syaefudin Sa’ud, Abin Syamsudin Makmun : 2005, 228)

Evaluasi merupakan suatu aktivitas pengendalian yang memungkinkan intervensi yang positif. Evaluasi memeriksa arah yang diambil dan mengevaluasi memeriksa arah yang diambil dan mengevaluasi hasil atau penyimpangan dari perencanaan sebelumnya.

Secara spesifik, kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengelola administrasi personalia, mengelola administrasi sarana dan prasarana, mengelola administrasi kearsipan, dan mengelola administrasi keuangan. Kegiatan tersebut perlu dilakukan secara efektif dan efisien agar dapat menunjang produktivitas sekolah. Untuk itu, kepala sekolah harus mampu menjabarkan kemampuan di atas dalam tugas-tugas operasional sebagai berikut (www. Pengembangan kemampuan manajemen kepala sekolah. Download tanggal 25-11-2012) :

(8)

8 1. Menguasai teori perencanaan dan seluruh kebijakan pendidikan nasional sebagai landasan dalam perencanaan sekolah, baik perencanaan strategis, perencanaan orpariosanal, perencanaan tahunan, maupun rencana angaran pendapatan dan belanja sekolah,

2. Mampu menyusun rencana strategis (renstra) pengembangan sekolah berlandaskan kepada keseluruhan kebijakan pendidikan nasional, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan strategis yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan rencara strategis baik

3. Mampu menyusun rencana operasional (Renop) pengembangan sekolah berlandaskan kepada keseluruhan rencana strategis yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan renop yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan rencana operasional yang baik. 4. Mampu menyusun rencana tahunan pengembangan sekolah berlandaskan

kepada keseluruhan rencana operasional yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan tahunan yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan rencana tahunan yang baik. 5. Mampu menyusun rencana anggaran belanja sekolah (RAPBS) berlandaskan

kepada keseluruhan rencana tahunan yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan RAPBS yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan RAPBS yang baik.

6. Mampu menyusun perencanaan program kegiatan berlandaskan kepada keseluruhan rencana tahunan dan RAPBS yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan program kegiatan yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan perencanaan program yang baik.

7. Mampu menyusun proposal kegiatan melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan program kegiatan yang memegang teguh prinsip-prinsip-prinsip penyusunan proposal yang baik.

Adapun kegiatan-kegiatan sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah seperti yang ditegaskan dalam rapat kerja kepala SMA daerah istimewa Aceh Yogyakarta tanggal 22-23 september 1987 adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan mengatur proses pembelajaran. 2. Kegiatan mengatur kesiswaan.

3. Kegiatan mengatur personalia.

4. Kegiatan mengatur peralatan pembelajaran.

5. Kegiatan memelihara gedung dan perlengkapan sekolah. 6. Kegiatan mengatur keuangan.

7. Kegiatan mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat.

Untuk dapat melaksanakan tugas-tugas di atas, maka seorang kepala sekolah hendaklah mampu mengaplikasikan fungsi-fungsi administrasi pendidikan ke dalam pengelolaan sekolah yang dipimpinnya.

Fungsi-fungsi tersebut adalah : a. Membuat perencanaan

Perencanaan pada dasarnya menjawab pertanyaan : apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dimana, siapa dan kapan dilakukan. Oleh

(9)

9 karena itu setiap sekolah paling tidak harus membuat rencana tahunan. Rencana tahunan tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut :

1) Program pengajaran. 2) Kesiswaan dan kemurnian. 3) Kepegawaian.

4) Keuangan. 5) Perlengkapan.

b. Penyusunan organisasi sekolah

Untuk mencapai tujuan sekolah dengan lancar, kepala sekolah perlu mengadakan pembagian kerja yang jelas dan wewenangnya kepada guru-guru dan pegawai sekolah sesuai dengan struktur organisasi yang telah disusun dan disepakati bersama. Dengan pembagian kerja yang baik, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang tepat serta mengingat prinsip-prinsip pengorganisasian kiranya kegiatan sekolah akan berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai.

c. Sebagai Koordinator dan Pengarah

Adanya bermacam-macam tugas dan pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang memerlukan adanya koordinasi serta pengarahan dari pimpinan sekolah. Adanya koordinasi serta pengarahan yang baik dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat, atau kesimpangsiuran dalam tindakan.

d. Melaksanakan pengelolaan Kepegawaian

Pengelolaan kepegawaian ini mencakup penerimaan dan pengaturan guru dan pegawai baru. Pembagian tugas guru dan pegawai, mutasi dan atau promosi guru dan pegawai sekolah dan sebagainya. Agar kegiatan dilakukan dengan senang hati, bergairah dan berhasil baik, maka dalam membagi tugas pekerjaan personil, kepala sekolah hendaknya memperhatikan kesesuaian antara beban dan jenis tugas dengan kondisi serta kemampuan pelaksanaannya, seperti antara lain : a) Jenis kelamin.

b) Kesehatan fisik

c) Latar belakang pendidikan.

d) Kemampuan dan pengalaman kerja. e) Bakat minat dan hobi.

Fungsi-fungsi yang telah disebutkan di atas adalah fungsi administrasi pendidikan yang harus dilaksanakan dan memerlukan adanya kepemimpinan kepala sekolah yang baik dan bijaksana serta pengawasan dan pembinaan yang tepat dan berkelanjutan. Kemampuan dan kecakapan dalam suatu lembaga pendidikan dalam hal ini adalah kepala sekolah, sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran, kegiatan-kegiatan sekolah yang pada akhirnya akan terpengaruh terhadap pencapaian tujuan dan hasil yang diharapkan. Berikut penjelasannya :

a). Implementasi

Untuk menilai kinerja kepala sekolah dalam kaitannya dengannya implementasi pelayanan kompetensi manajerial kepala sekolah dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :

1) Manajemen kurikulum 2) Manajemen kesiswaan

(10)

10 3) Manajemen personalia

4) Manajemen sarana dan prasarana 5) Manajemen keuangan

6) Manajemen hubungan dan masyarakat

Sedangkan kompetensi manajerial kepala sekolah, diatur dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 (Direktorat Tenaga Kepend. 2007) meliputi: 1. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan

perencanaan

2. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan 3. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya

sekolah/madrasah secara optimal

4. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif

5. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik

6. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal

7. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal

8. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/ madrasah 9. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan

penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik

10. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional

b). Evaluasi

Penilaian adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengukur atau mengetahui tingkat keberhasilan proses dan hasil belajar mengajar di kelas. Proses penilaian yang dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlansung, sedangkan penilaian hasil adalah penilaian yang dilakukan pada akhir kegiatan belajar mengajar.

Penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variable lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian karena penilaian merupakan proses menetapkan kualitas hasil belajar, atau proses untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh peserta didik.

Selain dari hasil belajar peserta didik guru harus pula menilai dirinya sendiri, baik sebagai perencana, pelaksana, maupun penilai program pembelajaran. Oleh karena itu, dia harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang penilaian program. sebagaimana memahami penilaian hasil belajar. Sebagai perancang dan pelaksana program, dia memerlukan balikan tentang efektivitas programnya yang bisa menentukan apalah program yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

(11)

11 METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif (Bachtiar, 1987) yakni penelitian kualitatif deskriftif dilakukan jika peneliti ingin menjawab persoalan-persoalan tentang fenomena yang berlaku sekarang. Ini menakup baik studi tentang fenomena sebagaimana adanya, maupun pengkajian hubungan-hubungan antara berbagai variabel dalam fenomena yang diteliti (dalam J Moleng, 2001 : 21).

1. Rancangan Penelitian

Rancangan Penelitian atau desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan studi kasus. Kasusnya adalah bagaimana kompetensi manajerial kepala sekolah di MTs Almuhajirin kec. Boliyohuto kabupaten Gorontalo (dalam Anhar : 2013 : 39) menyarankan bahwa rancangan penelitian studi kasus paling baik disajikan dalam bentuk cerobong (funnel). Bentuk cerobong ini merupakan suatu langkah yang sistematis berawal dari eksplorasi yang bersifat luas dan dalam, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pengumpulan data dan analisis data yang lebih menyempit dan terarah pada suatu topik tertentu.

TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui Kompetensi manajerial kepala sekolah dalam menyususn rencana dan pengembangan sekolah di MTS Almuhajirin kec. Boliyohuto kabupaten Gorontalo. Untuk mengetahui Kompetensi manajerial dalam monitoring, evaluasi danpelaporan pelaksanaan pengelolaan sekolah di MTs Almuhajirin Kec. Boliyohuto Kab. Gorontalo

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian dari data yang berhasil dikumpulkan dan hasil wawancara yang diperoleh dari semua informan tentang Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah di MTs AlMuhajirin, temuan yang dikemukakan pada bagian ini berdasarkan pada paparan data yang diperoleh dilapangan dan dirumuskan berdasarkan interpretasi data.

Penyajian temuan ini bertujuan untuk menjawab permasalahan penelitian sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab pendahuluan. Berdasarkan fokus penelitian dan pemaparan data yang telah disajikan sebelumnya, akhirnya dihasilkan temuan-temuan sebagai berikut :

1. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dalam menyusun rencana dan mengembangkan sekolah di MTs Almuhajirin Kec. Boliyohuto kabupaten Gorontalo

Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah di MTs Almuhajirin, dapat diketahui bahwa dapat dilihat dari yaitu kompetensi kepribadian, karena seorang kepala sekolah adalah seorang manejer yang memimpin sekolah maka ia harus memiliki kepribadian yang akan dijadikan teladan atau contoh dalam rangka pengembangan yang terkait dengan peningkatan kinerjanya sebagai kepala sekolah.

(12)

12 Sebagai faktor yang penting, kompetensi manajerial memiliki : perencanaan madrasah untuk berbagai tingkatan. perencanaan, mengembangkan organisasi madrasah sesuai kebutuhan, memimpin madrasah dalam rangka pendayaagunaan sumber daya madrasah secara optimal berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan seni, relevan dengan kebutuhan kehidupan, menyeluruh dan berkesinambungan, belajar sepanjang hayat, seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah, mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai arah dan tujuan pendidikan nasional mengelola keuangan madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien mengelola ketatausahaan madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan madrasah, mengelola unit layanan khusus madrasah.

2. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dalam monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan sekolah di MTs Almuhajirin Kec. Boliyohuto kabupaten Gorontalo

Dalam rangka meningkatkan kegiatan sekolah khususnya dalam bidang administrasi pendidikan, maka peningkatan proses pembelajaran di sekolah MTs Almuhajirin maka dilaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan, dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang disediakan, baik personel, material, maupun spritual, untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien

Dalam meningkatkan kompetensi manajerial di MTs Almuhajirin, maka sebagai kepala sekolah telah mengembangkan perencanaan program diantaranya merumuskan tujuan pengajaran, kemudian dari hasil rumusan tersebut memahami strategi belajar mengajar, yang kemudian ditingkatkan melalui keterampilan dasar mengajar. Perencanaan program tersebut sebagai upaya pencapaian proses kegiatan belajar mengajar di MTs Al-Muhajirin.

Perencanaan program tersebut harus melibatkan semua komponen pembelajaran yakni : mengelola sistem informasi madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan, memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen madrasah, melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan madrasah dengan prosedur yang tepat, merumuskan tujuan pengajaran, Memahami strategi belajar mengajar, meningkatkan keterampilan dasar mengajar.

SIMPULAN

1. Kompetensi manajerial kepala sekolah di MTs Al-Muhajirin kec. Boliyohuto kab. Gorontalo dalam menyusun rencana dan pengembangan sekolah di MTs Almuhajirin Kec. Boliyohuto Kab. Gorontalo diantaranya : Sebagai faktor yang penting, kompetensi manajerial memiliki : perencanaan madrasah untuk berbagai tingkatan. perencanaan, mengembangkan organisasi madrasah sesuai kebutuhan, memimpin madrasah dalam rangka pendayaagunaan sumber daya madrasah secara optimal berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

(13)

13 kepentingan peserta didik dan lingkungannya, beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan seni, relevan dengan kebutuhan kehidupan, menyeluruh dan berkesinambungan, belajar sepanjang hayat, seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah, mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai arah dan tujuan pendidikan nasional mengelola keuangan madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien mengelola ketatausahaan madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan madrasah, mengelola unit layanan khusus madrasah.

2. Kompetensi manajerial kepala sekolah dalam monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan sekolah : mengelola sistem informasi madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan, memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen madrasah, melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan madrasah dengan prosedur yang tepat, merumuskan tujuan pengajaran, Memahami strategi belajar mengajar, meningkatkan keterampilan dasar mengajar.

B. Saran

1. Kepada lembaga pendidikan MTs Almuhajirin kiranya lebih dapat menerapkan manajemen sekolah sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2. Kepada dinas pendidikan kabupaten Gorontalo hendaknya dapat meningkatkan komunikasi dan koordinasi yang baik dan lancar dengan MTs Almuhajirin guna meningkatan kompetensi manajerial dan mutu pendidikan khususnya yang berhubungan dengan perencanaan program pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi guru yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis: 1) Kontribusi kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kepala sekolah, kompetensi guru dan pendidikan kepala

Berdasarkan uraian diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran kompetensi manajerial kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional

Sumbangan efektif (SE) secara simultan atau bersama-sama dari variabel kepemimpinan kepala sekolah(X1), kompetensi manajerial kepala sekolah(X2), dan motivasi

Nilai ini lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa semua variabel independen yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah, sarana prasarana sekolah, dan kompetensi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 13 tahun 2007 tentang kompetensi supervisi kepala sekolah adalah; (1) Merencanakan program supervisi akademik

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah dan Permendiknas Nomor 28 tahun 2010 Tentang

Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah pada Aspek Penciptaan iklim sekolah yang kondusif di SMA Bukittinggi dilihat dari cara menciptakan hubungan relationship antara guru dengan kepala