PERAN GURUPKn DI SEKOLAH PEMBAURAN DALAM
MENINGKATKAN JIWA NASIONALISME SISWA DI SMA
DR.WAHIDIN SUDIROHUSODOTAHUN
PELAJARAN 2012/2013
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian PersyaratanMemperolehGelar
SarjanaPendidikan
Oleh : SyarifahMasitoh
NIM.309111073
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
€00
I
€0€6618000896I'dIN
I00 aIIt86r
8001696r'dIN
.J(I
-uuirrcll"s
!s-It
^ua(fHlt'PurJp
susn^
rr([
uorog
ur$nJnf
'Eqqulqulad
Enlax
,uupof4l (
pquptuopl
fI6?
Unf
url1lgpue{
uuugrrg rBIoCqepradruo1q
lau{g
lqnuouehl
{ntug
uuqnfqfl
urperu
$oEoN $r1l&roaruglrlsog
nu11sr1F{B{
uuuruSouufuu,*oy
rup
BJlsBruBd urrllp1pued rrusnrnfqrgpu{g
qrlo
€l,011160g
tr{IN.rlotlssyg
uu{nfEq
1ul Isdg{S
ii
ABSTRAK
SYARIFAH MASITOH, NIM 309111073. “Peran Guru PKn di Sekolah
Pembauran dalam Meningkatkan Jiwa Nasionalisme Siswa di SMA Dr.
Wahidin Sudirohusodo Tahun Pelajaran 2012/2013”. Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui peran guru PKn di sekolah pembauran
dalam Meningkatkan Jiwa Nasionalisme Siswa di SMA Dr. Wahidin
Sudirohusodo. Adapun metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode
deskriptif kualitatif (naturalistik). Pada hakekatnya metode ini lebih mengamati
dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami
bahasa dan tafsiran mereka tentang keadaan sekitarnya. Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah meneliti seluruh populasi yang dianggap
dapat dijadikan key format, sebanyak 2 (dua) orang guru PKn, yaitu Ibu Nurbaiti,
SH, dan Bapak Pohan SH. Dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan sampel total, yang berarti seluruh populasi dijadikan sampel dalam
penelitian ini. Alat pengumpul data yang digunakan untuk memperoleh data yang
dibutuhkan adalah berupa observasi, wawancara (interview) dan studi
dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di sekolah pembauran SMA. Dr. Wahidin
Sudirohusodo tepatnya di Jalan Kolonel Yos Sudarso Km.16,5 Medan-Labuhan,
Sumatera Utara.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmannirrohim,
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan Rahmad dan Karunia-Nya kepada peneliti, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah :
Peran Guru PKn Di
Sekolah Pembauran Dalam Meningkatkan Jiwa Nasionalisme Siswa Di SMA
Dr. Wahidin Sudirohusodo Tahun Pelajaran 2012/2013.
Dalam penyusunan skripsi ini banyak bantuan yang penulis dapat dari
berbagai pihak, untuk itu penulis ucapkan rasa terima kasih kepada Bapak Dr.
Deny Setiawan, M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah banyak
meluangkan waktu untuk membaca, mengoreksi, dan mengesahkan sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dan rasa terima kasih kepada
kedua Orang Tua tercinta yakni Ayahanda Syaid Ikhwan dan Ibunda tercinta
Masnun Lubis yang selalu menyayangi, mendidik, memberi nasehat, kasih
sayangnya yang tak pernah habis kepada peneliti. Seiring dengan itu penulis juga
tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si sebagai Rektor UNIMED dan pembantu
iv
2.
Bapak Dr. H .Restu, M.S sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED
beserta stafnya.
3.
Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Medan yang telah banyak membantu urusan
akademis peneliti di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
4.
Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai Dosen Penguji Utama peneliti
yang telah banyak membantu urusan akademis dan memberikan arahan kepada
peneliti di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
5.
Ibu Dra. Yusna Malianti, M.H, sebagi Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan sekaligus sebagai Dosen Pembimbung Akademik sera
sebagai Dosen Pembanding Utama dan Bapak Parlaungan G. Siahaan, S.H,
M.Hum sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi
bantuan dalam proses akdemik peneliti.
6.
Dosen penguji Bapak Drs. Suady Husin, SH, MS yang telah memberikan
masukan kepada peneliti.
7.
Bapak Johni selaku Tata Usaha Jurusan PPKn dan para Dosen dan Staff yang
telah membantu peneliti dalm mempersiapkan berkas-berkas.
8.
Ibu Pelangi Wungu Wijaya, M.Pd (selaku Kepala Sekolah SMA Dr. Wahidin
Sudirohusodo), Bapak Zainal Arifin S.Pd (selaku PKS 1 SMA Dr. Wahidin
Sudirohusodo), Bapak Pohan, S.H (selaku guru PKn SMA Dr. Wahidin
v
yang telah membantu peneliti pada saat melakukan penelitian di SMA Dr.
Wahidin Sudirohusodo.
9.
Kepada kakak tersayang Syarifah Murni, S.Pd dan adinda tersayang Syarifah
Leny, Syaid Rahmad Rezeki yang telah memberikan kasih sayang dan
semangat kepada peneliti.
10.
Buat yang teristimewa Ismail, dan sahabat terkasih Erida Nasution, Magdalena
Simorangkir, Rina Agustina Koto, Moriza Mayasari Sinaga, Lilis Suryani
Napitupulu, Yalizar Rahayu Sitorus, Adi Syahputra Munthe, Eva Silitonga,
Sairuz Zuhdi, Iyuslina Yuniarti Purba, Saddam Arny, Muhammad Maulana
Riski, serta sahabat PPLT Indra Herman Siregar, Mecca Pratika, Ridho
Kurniawan, Naomas M. Nainggolan, Siska Damayanti Siregar, Muhammad
Arifin Tarigan, Lamhot Silaban, Doni Prana Siregar, Iska Aisyah Capah,
Marhmah Melisda, Wida Natasya Siahaan, Matius Eka Wahyudi, Andi
Harahap, Elfrida Yasni, Sri Wulansari yang selalu memberi dukungan kepada
peneliti.
11.
Kepada seluruh keluarga besar peneliti yang selalu memberikan dukungan
yang tiada henti kepada peneliti.
12.
Buat rekan-rekan peneliti dan seluruh mahasiswa/i yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu Jurusan PPKn Reguler maupun Ekstensi Stambuk, 2009,
2010, 2011, 2012.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalan penyelesaian skripsi
ini. Namun penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dari
vi
yang membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Semoga Allah SWT
selalu melimpahkan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Medan, Juni 2013
Syarifah Masitoh
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.
Latar Belakang Masalah ... 1
B.
Identifikasi Masalah ... 5
C.
Pembatasan Masalah ... 5
D.
Perumusan Masalah ... 5
E.
Tujuan Penelitian ... 6
F.
Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A.
Kerangka Teoritis ... 7
1.
Tinjauan Peran Guru PKn... 7
2.
Hakekat Sekolah ... 9
3.
Hakekat Jiwa Nasionalisme ... 13
B.
Kerangka Berpikir ... 14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25
A.
Lokasi Penelitian ... 25
B.
Populasi dan Sampel ... 25
viii
D.
Defenisi Operasioanal ... 26
E.
Teknik Pengumpulan Data ... 27
F.
Teknik Analisis Data ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29
A.
Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah Pembauran SMA Dr. Wahidin
Sudirohusodo………. 29
B.
Hasil Penelitian ... 33
C.
Pembahasan Hasil Penelitian ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62
A.
Kesimpulan ... 62
B.
Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 65
ix
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 4.1 ……… 33
x
DAFTAR LAMPPIRAN
1. Matriks Wawancara
2. Pedoman Wawancara
3. Transkip Hasil Wawancara
4. Dokumentasi Penelitian
5. Nota Tugas
6. Surat Izin Penelitian Jurusan PP-Kn
7. Surat Izin Penelitian Fakultas Ilmu Sosial
8. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
9. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan Jurusan PP-Kn
10. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan UNIMED
11. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PP-Kn
12. Kartu Bimbingan Skripsi
13. Pernyataan Keaslian Tulisan
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah Negara yang sangat
multikultural dengan keanekaragaman suku, budaya, agama serta ras yang di
milikinya.Semua perbedaan itu menyatu dengan semboyan kebanggaan Negara
yakni “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti walaupun berbeda-beda tetapi tetap
satu jua yang biasa di kenal dengan Unity in Diversity dan disatukan dengan jiwa
Nasionalisme yang kuat. Abdulrahman Wahid (Gusdur) sebagai mantan orang
nomor 1 di Negara Indonesia pernah menyinggung keberagaman dengan
memaknai Indonesia bagaikan sebuah taman yang ditanami berbagai macam
bunga yang indah. Hal tersebut sangat mencerminkan persatuan rakyat yang
kokoh di tengah berbagai ancaman bagi negara baik dari dalam maupun dari luar.
Segala keragaman yang dimiliki warga Negara Indonesia tidak
dibeda-bedakan dalam segala urusan yang ada di Indonesia, sebab mereka mempunyai
hak yang sama dimata Negara baik dalam bidang sosial kehidupannya maupun
dalam bidang pendidikannya. Hal ini dicantumkan pada UUDNRI pada BAB XA
tentang Hak Asasi Manusia khususnya pasal 28C ayat (1), yang berbunyi :”Setiap
orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kabutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia.”
2
Akan tetapi yang perlu di perhatikan pada saat ini di era global adalah masalah
krisis nasionalisme dikalangan anak bangsa. Kota Medan (Ibu Kota Provinsi
Sumatera Utara) sebagai salah satu kota besar yang berpredikat sebagai kota
multikultural yang telah mengembangkan jiwa nasionalisme pada masyarakat di
kotanya. Hal ini ditandai dengan telah banyak dibangun sekolah-sekolah
Pembauran yang menandakan multikultural telah berkembang. Dan hal ini sesuai
dengan apa yang telah dinyatakan Ramli (2005:78), bahwa :
Masyarakat kotaMedan yang sangat heterogen merupakan anugerah Tuhan yang harus disyukuri. Perbedaan suku, agama, budaya dan adat istiadat, juga harus di jadikan modal sosial untuk membangun Medan yang semakin beradab. Kepelbagian juga harus dijadikan perekat untuk bekerjasama dan sama-sama bekerjasama dan sama-sama membangun kotaMedan menjadi kota metropolitan.
Dari pendapat tersebut dapat diketahui dengan jelas bahwa multikultur
yang ada sebagai modal sosial yang diusahakan untuk membangun kota yang
metropolitan, maka segala bidang yang ada di kota tersebut perlu dikembangkan
dan mulai direalisasikan dalam kehidupan masyarakatnya. Begitu juga dalam
bidang pendidikan yang dimana sudah banyak sekolah-sekolah pembauran
didirikan seperti SMA Swasta Sutomo, SMA Swasta Yos Sudarso, SMA Swasta
Dr. Wahidin Sudirohusodo, SMA Swasta Martadinata, SMA Swasta Brigjen
Katamso, SMA Swasta YAPIM (Yayasan Pendidikan Indonesia Membangun) dan
lain-lain. Sekolah pembauran tersebut di dalamnya terdapat multikulturalisme
pada siswanya yang menjalin hubungan sosial diantara siswa untuk mengadakan
kegiatan belajar mengajar tanpa merasa adanya perbedaan suku, budaya, agama
3
Akan tetapi keragaman yang dimiliki sekolah-sekolah Pembauran tersebut
diakui atau tidak, akan dapat menimbulkan berbagai macam persoalan. Maka
perlu dipertanyakan siapakah yang bertanggung jawab atas interaksi yang
harmonis di sekolah pembauran tersebut. Pendidikan yang diterapkan di sekolah
pembauran diharapkan dapat membina paserta didik menjadi manusia yang kelak
dapat mengatasi berbagai problema yang ada maupun yang akanmuncul di Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Azra
dalam Ma’arif (2005 : 78) yakni : Pendidikan merupakan proses yang
komprehensif, mencakup sebuah aspek kehidupan untuk mempersiapkan siswa
agar mampu mengatasi segala tantangan.
Selain kepala sekolah dan pemilik yayasan, maka yang ikut berperan
langsung di sekolah adalah guru.Guru yang melakukan tindakan preventif atau
secara langsung atas pendidikan yang komperhensif kepada siswa, yang
melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara kontiniu terhadap perubahan
karakter dan perilaku siswa menjadi lebih baik.Dalam hal mempersatukan siswa
yang beragam latar belakang etnis tersebut diperlukan pelajaran yang dapat
membuat siswa menjadi manusia yang bermoral dan terhindar dari perbuatan
diskriminasi, dan ini adalah salah satu tanggung jawab Guru PKn. Sebab, pada
hakikatnya Pendidikan PKn itu untuk menyiapkan para siswa kelak sebagai warga
masyarakat sekaligus sebagai warga Negara yang baik.
Sesuai dengan tujuan Nasional mengenai mata pelajaran PKn yakni,
Pembelajaran PKn pada jenjang pendidikan dasar dan menengah secara
4
pengembangan kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan berbangsa.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mencoba mencermati kondisi
sekolah pembauran yang mempunyai hubungan terhadap kecintaan siswa terhadap
Negara (Nasionalisme).Jiwa Nasionalisme sangat perlu ditingkatkan terutama
jiwa nasionalisme warga (civic nationalism), bukan hanya nasionalisme etnis saja.
Hal tersebut sesuai dengan apayang dikemukakan Harjanto dalam Tilaar, (2004:
120-121) yang menyatakan sebagai berikut:
Terdapat dua jenis nasionalisme, yaitu: nasionalisme etnis dan nasionalisme warga. Nasionalisme etnis didasarkan kepada keturunan yang sama. Oleh sebab itu nasionalisme etnis disebut juga “ethno cultural nationalism”.Nasionalisme warga (civic nationalism) berarti nasionalisme yang dijamin oleh hukum dan undang-undang.
Sesuai dengan pernyataan di atas, maka dalam mengembangkan jiwa
nasionalisme di sekolah pembauran secara umum yang ingin dikembangkan
adalah jiwa nasionalisme warganya.Perasaan nasionalistik sangat kuat sehingga
diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan.Hal tersebut
didasari oleh jiwa nasionalisme merupakan identitas bangsa dan Negara serta
merupakan lambang dari persatuan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Maka untuk mewujudkan hal tersebut harus dimulai dari generasi muda
sebagai calon pemimpin bangsa yang akan menentukan kemana arah dan
bagaimana jadinya keadaan bangsa kelak.
Untuk mengkaji masalah di atas, maka peneliti mencoba mengadakan
5
Sekolah Pembauran dalam Meningkatkan Jiwa Nasionalisme Siswa di SMA Dr. Wahidin Sudirohusodo Tahun Pelajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Dalam suatu penelitian perlu identifikasi masalah yang akan diteliti
menjadi terarah dan jelas tujuannya sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran dan
kekaburan didalam membahas dan meneliti masalah yang ada. Berdasarkan latar
belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, peneliti dapat mengidentifikasi
masalah dalam penelitian sebagai berikut :
1. Peran Guru PKn dalam meningkatkan jiwa nasionalisme siswa di sekolah
pembauran.
2. Strategi yang digunakan guru PKn dalam meningkatkan jiwa nasionalisme
siswa di sekolah pembauran.
3. Peran Guru PKn dalam menyajikan materi di kelas untuk menimbuhkan rasa
nasionalisme pada siswa di sekolah pembauran.
4. Bentuk implemenasi rasa nasionalisme siswa di sekolah pembauran.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah adala hal yang mutlak untuk dilakukan dalam setiap
penelitian. Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan hasil yang
mengambang, maka penelitian ini di batasi pada :”Peran Guru PKn di Sekolah
Pembauran Dalam Meningkatkan Jiwa Nasionalisme Siswa”.
6
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah
penelitian ini dijabarkan kedalam pernyataan sebagai berikut: Bagaimana peran
guru PKn di sekolah pembauran dalam meningkatkan jiwa nasionalisme siswa?
E.Tujuan Penelitian
Menetapkan tujuan merupakan hal yang sangat penting, karena setiap penelitian
yang dilakukan harus memiliki tujuan.Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui peran guru PKn di sekolah pembauran dalam
meningkatkan jiwa Nasionalisme siswa.
F. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan memiliki manfaat teradap pengembangan
khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang penelitian tersebut.Hasil penelitian
yang dilakukan ini, diharapkan ada manfaatnya bagi :
1. Sebagai bahan masukan bagi Kepala Sekolah pembauran SMA Dr. Wahidin
Sudirohusodo.
2. Sebagai bahan masukan bagi Guru SMU Dr. Wahidin Sudirohusodo dalam
meningkatkan jiwa Nasionalisme siswa.
3. Hasil penelitian ini akan memberi masukan berharga bagi sekolah (instusi)
tempat berlangsungnya kualitas pembelajaran siswa di sekolah.
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN
Berdasarkan observasi, wawancara dann studi dokumentasi selama
penelitian yang dilakukan maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Peran guru PKn dalam meningkatkan jiwa nasionalisme siswa di sekolah
pembauran di SMA Dr. Wahidin Sudirohusodo tahun pelajaran 2012/2013,
dapat dilihat dari cara pandang perkembangan jiwa nasionalisme warga negara
pada saat sekarang ini. Maka guru Pkn telahmelaksanaan peningkatan jiwa
nasionalisme siswa melalui pembelajaran PKn di sekolah.
2. Sekolah pembauran adalah sekolah yang didalamnya terdapat kemajemukan
(terdapat perbedaan suku, budaya, ras, agama) sehingga sangat rentan
terjadinya perpecahan, maka guru PKn sudahberperandalam meningkatkan
jiwa nasionalisme.
3. Peran guru PKn dalam meningkatkan jiwa nasionalisme siswa di selolah
pembaurandilakukan dengan cara menanamkan nilai-nilai moral dan
menampilkan sikap-sikap atau perilaku yang mencerminkan nasionalisme.
4. Nasionalisme telah ditingkatkan di sekolah pembauran SMA Dr. Wahidin
Sudirohusodo dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan generasi
63
5. Meningkatnya jiwa nasional siswa di sekolah pembauran dapat dilihat dari
telah aktifnya siswa di sekolah pembauran dalam mengikuti upacara
pengibaran bendera dan peringatan Hari Besar Nasional lainnya.
B. SARAN
Adapun saran yang diajukan sesuai dengan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Melalui penulisan skripsi ini, peneliti mengharapkan kiranya seluruh
masyarakat Indonesia yang majemuk memiliki jiwa nasionalisme terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia, agar persatuan dan kesatuan bangsa
tetap terjaga.
2. Dengan penelitian ini diharapkan agar kiranya guru PKn seluruh Indonesia
terpanggil dengan ikhlas untuk mengajarkan jiwa nasionalisme kepada
generasi muda agar timbul semangat kebangsaan untuk mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Dengan penelitian ini diharapkan agar seluruh sekolah yang ada di Negara
Kesatuan Republik Indonesia baik sekolah pembauran maupun sekolah yang
siswanya homogen (pesantren), harus secara terus menerus mengajarkan
nasionalisme pada siswa agar timuknya rasa memiliki terhadai bangsa dan
negara.
4. Diharapkan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung penuh
64
dapat mengisi kemerdekaan yang telah diraih oleh Negara Kesatuan Republik
Indonesia agar semakin Berjaya baik di dalam maupun di luar negeri.
5. Jiwa nasionalisme perlu ditingkatkan baik dalam lingkungan pendidikan
formal (sekolah), maupun pendidikan informal (luar sekolah) karena
nasionalisme sangat penting demi kelangsungan dan keeksisitensian Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
6. Penelitian ini diharapkan kiranya dapat menambah pengetahuan mengenai
jiwa nasionalisme terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Disarankan kepada pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui
menteri pendidikan untuk lebih mengutamakan lagi pendidikan nasionalisme,
agar sikap nasionalisme tidak luntur di perkembangan zaman globalisasi
65
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Desi. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Surabaya : Amelia
Surabaya.
Danim, dkk. 2010. Profesi Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
LPTK UNIMED. 2010. Pendidikan Karakter dalam Pengembangan Bangsa
cetakan 1. Medan: Pasca Sarjana UNIMED SUMUT.
Ma’arif, Syamsul. 2005. Pendidikan Pluralisme di Indonesia. Jogjakarta :
Logung Pustaka.
Nasrudin, 2008.Metode Pendidikan Nasionalisme Dalam Kitab ‘Izat An-Nasyin
Karya Mustafa Al-Galayaini, (Online),
((http://wordpress.com/2013/01/05/pendidikanmultikultural, diakses 05 Februari 2013).
Ramli, dkk.2005. Kiat Bang Dillah Membangun Medan.Medam : Medan
Madani Center.
Setiawan, Deny. 2013. Metodologi Penelitian : Teknik Penulisan Skripsi. Medan
: Lab.PPKn Fakultas Ilmu Sosial UNIMED
Soedjono, Soekamto. 2005. Pengantar Sosiologi. Bogor : Ghalia Indonesia.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suyanto, Bagong. 2007. Metode Penelitian Sosial, Berbagai alternatif
Pendekaan. Jakarta: Kencana Media Group.
Tilaar. 2004. Multikulturalisme :Tantangan Global Masa Depan Dalam
Transformasi Pendidikan Nasional.Jakarta : Grasindo.
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945.
Winarto, Dwi. 2006. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, Panduan
Kuliah di Perguruan Tinggi. Jakara: PT. bumi Aksara.
Yunus, Firdaus. 2007. Pendidikan Berbasis Realitas Sosial : Paolu Freire dan
YB. Mangun Wijaya. Yogyakarta : Logung pustaka.
66
http://wikipedia.org//teori-nasionalismehtml#ixzz2LoMA4Wdm. diakses tanggal
02 Februari 2013.