• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANGTUA HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU MORAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK SANTA LUSIA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANGTUA HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU MORAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK SANTA LUSIA MEDAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANGTUA HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU MORAL ANAK

USIA 5-6 TAHUN DI TK SANTA LUSIA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini

OLEH : HELENA TURNIP

1103113025

PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala

berkat dan rahmatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis

sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu

yang telah direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orangtua

Hubungannya Dengan Perilaku Moral Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Santa Lusia

Medan”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan PAUD, Fakultas Ilmu

Pendidikan UNIMED.

Dalam menyusun skripsi ini peneliti mengalami banyak kesulitan, namun

berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan

sesuai dengan waktu yang direncanakan. Oleh karena itu melalui kesempatan ini

peneliti menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Nasriah, M.Pd selaku Ketua Program Studi PG. PAUD FIP

UNIMED dan sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia

memberikan bimbingan dan saran-sarannya kepada saya sejak awal penulisan

proposal penelitian hingga dengan selesainya penulisan skripsi ini.

4. Ibu Sariana Marbun, M.Pd, Ibu Nurmaniah, M.Pd, Ibu Dra. D. Simatupang,

M.Pd selaku penyelaras skripsi yang telah memberikan masukan dan

saran-saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Terutama Dosen Paud,

terima kasih atas pengajaran dan bimbingan yang telah Bapak dan Ibu berikan

(5)

iii

6. Sr.Adriani Simatupang. KSFL, selaku kepala sekolah di TK Santa Lusia

Medan, serta guru-guru di TK Santa Lusia Medan (ibu Maria, ibu Betty, ibu

Risma, ibu Helen, ibu Tanty) terimakasih banyak untuk semangat dari ibu-ibu

kepada saya, dan telah banyak memberikan kesempatan dan membimbing

peneliti pada saat melakukan penelitian.

7. Ibunda S. Silalahi yang setia mengasuh, mendidik, memberikan motivasi dan

doa serta menanyakan kapan wisudanya dan mendesak saya untuk segera

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Ayahanda A. Turnip, S.E (Alm)

terimakasih ya Pak, telah sempat memberikan saya kehidupan walau hanya

dalam rentang 5 tahun pertama kehidupan saya. Peneliti juga mengucapkan

terima kasih kepada abangda Alfian Turnip Am. Tem yang turut serta dalam

mendukung peneliti memberikan semangat kepada peneliti, terimakasih juga

kepada uda J. Turnip M.Pd yang bersedia membantu peneliti dalam

penyelesaian skripsi ini.

8. Terima kasih buat kacan (Dame Santi Anastaya Manurung S.Pd), kasay

(Enda Triwati Sembiring S.Pd) yang selalu menyemangati dan mengingatiku

agar kembali ke jalan yang benar dalam penulisan skripsi ini.

9. Terimakasih untuk Hamonangan Limbong orang yang selalu bersedia

mendukung saya dalam keadaan tersulit saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

Dan terimakasih untuk semua waktu yang telah diberikan kepada saya.

10. Yang kusayangi para teman-teman yang tidak bisa terlupakan slalu

memberikan waktunya dan memberi motivasi, meluangkan banyak waktu

dalam menyelesaikan skripsi dan menghilangkan kejenuhan dalam penulisan

skripsi ini : Ingrid Simanungkalit S.Pd, kak Sylia S.Pd kak Err S.Pd, bang

Petrus Saragi, kak Elis S.Pd, Vivi.

11. Teman-teman mahasiswa/i PG. PAUD reguler 2010 kelas B, Binduati S.Pd,

Junianti S.Pd, Emida H. S.Pd, Evi Daniati Purba S.Pd yang telah memberikan

motivasi dan memberikan semangat kepada peneliti untuk menyelesaikan

(6)

iv

12. Dan kepada teman-teman di UK-KMK Santo Martinus Unimed yang selalu

memberikan semangat dan motivasi kepada saya, terkhusus Gelora Teater

juga tulang Doarta, tulang Parman, kak Delvi, kak Velin, Grace, Ceni, Maria

Sari Naibaho, Noviriana.

13. SLB-C Santa Lusia, terima kasih untuk semua motivasi dan doa yang

diberikan terkhusus kepada Sr. Beatris Sitinjak, KSFL dan Ibu Dewi.

14. Seluruh pendamping SEKAMI Gereja St. Mikael Stasi St. Petrus Medan

Timur.

15. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

16. Semua sahabat dan saudara/i yang Tuhan hadirkan dalam kehidupan peneliti,

yang telah mendoakan dan mendukung peneliti dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Peneliti sadar bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu

peneliti mengharapkan agar setiap dosen, guru, mahasiswa, maupun para pembaca

lainnya dapat memberi masukan yang berguna untuk menyempurnakan skripsi ini.

Akhir kata, peneliti mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini bermanfaat

bagi semua pihak.

Medan, September 2014

Penulis,

(7)

v 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 BatasanMasalah ... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian... 8

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 .Kajian Teori ... 10

2.1.1. Efektifitas Komunikasi Interpersonal... 10

2.1.1.1. Pengertian Komunikasi Interpersonal ... 10

2.1.1.2. Komponen-Komponen Komunikasi Interpersonal ... 12

2.1.1.3. Proses Komunikasi Interpersonal ... 13

2.1.1.4. Efektifitas Komunikasi Interpersonal Orang Tua ... 14

2.1.2. Perilaku Moral Anak ... 18

2.1.2.1. Pengertian Perilaku Moral ... 18

2.1.2.2. Perilaku Moral Antisosial Pada Anak ... 19

2.1.2.3. Perilaku Moral Prososial Pada Anak ... 20

2.2. Kerangka Berpikir ... 21

(8)

vi BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 23

3.2. Populasi Dan Sampel ... 23

3.2.1. Populasi... 23

3.2.2 Sampel ... 23

3.3. Metode Penelitian ... 24

3.4. Variabel Penelitian Dan Defenisi Oprasional ... 24

3.4.1. Variabel Penelitian ... 24

3.4.2. Defenisi Oprasional ... 25

3.5. Instrument Penelitian... 25

3.5.1. Uji Coba Instrumen ... 26

3.5.2. Uji Validitas ... 27

3.5.3. Uji Realibilitas ... 27

3.6. Tehnik Analisis Data ... 28

3.6.1. Uji Persyaratan Analisis ... 28

3.6.2. Uji Normalitas ... 29

3.6.3. Uji Linieritas ... 30

3.6.4. Uji Hipotesis Penelitian ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Data Penelitian ... 32

4.1.1.Deskripsi Data Variabel Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orangtua (X) ... 32

4.1.2. Deskripsi Data Variabel Nilai Frekuensi Perilaku Moral Anak Usia 5-6 Tahun (Y)... 33

4.1.3. Tingkat Kecenderungan ... 35

4.1.3.1 Tingkat Kecenderungan Data Variabel Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orangtua (X) ... 35

(9)

vii

4.2 Uji Persyaratan Analisis ... 37

4.2.1 Uji Normalitas... 37

4.2.2 Uji Linearitas Dan Uji Keberartian Regresi ... 38

4.3 Pengujian Hipotesis ... 39

4.4 Temuan Penelitian ... 39

4.5 Pembahasan Penelitian ... 40

Bab V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan ... 42

5.2 Saran ... 42

(10)

viii

DAFTAR TABEL

3.1 Kisi-Kisi Angket Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Orangtua (X) ... 26

3.2 Penskoran Skala Model Linkert ... 26

3.3 Kisi-Kisi Pengamatan Perilaku Moral Anak (Y) ... 26

3.4 Distribusi Frekuensi ... 29

4.1 Ringkasan Variabel Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orangtua (X) ... 32

4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Efektivitas Komunikasi Interpersoal Orangtua (X) ... 32

4.3 Ringkasan Variabel Perilaku Moral Anak Usia 5-6 Tahun (Y) ... 34

4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Perilaku Moral Anak Usia 5-6 Tahun (Y) ... 34

4.5 Tingkat Kecenderungan Variabel Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orangtua (X) ... 35

4.6 Tingkat Kecenderungan Variabel Perilaku Moral Anak Usia 5-6 Tahun (Y) ... 36

4.7 Ringkasan Hasil Uji Normalitas ... 37

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

1. Proses Komunikasi Interpersonal ... 14

2. Hubungan Bivariat ... 24

3. Diagram Batang Variabel Efektivitas Komunikasi Interpersonal (X) ... 34

4. Diagram Batang Variabel Perilaku Moral Anak Usia 5-6 Tahun (Y) ... 36

5. Anak Berbaris Di Halaman Tk ... 84

6. Anak Mau Masuk Kedalam Kelas.... ... 84

7. Anak Berdoa Mau Makan ... 85

8. Anak Bermain Di Halaman... ... 85

9. Anak Berdoa Mau Pulang... 86

10.Anak Memberi Salam Sebelum Pulang Pada Ibu Guru. ... ... 86

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Angket Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Orangtua ... 48 Lampiran 2: Lembar Pengamatan Perilaku Moral Anak ... 51 Lampiran 3: Kriteria Penilaian Pengamatan Perilaku Moral

Anak ... 52 Lampiran 4: Hasil Ujicoba Angket Efektifitas Komunikasi

Interpersonal Orangtua ... 57 Lampiran 5: Hasil Perhitungan Validitas Angket Efektivitas

Komunikasi Interpersonal Orangtua ... 58 Lampiran 6: Perhitungan Reabilitas Variabel Efektivitas Komunikasi

Interpersonal Orangtua ... 60 Lampiran 7: Data Hasil Penelitian Variabel Efektivitas Komunikasi

Interpersonal Orangtua Dan Variabel Perilaku Moral

Anak ... 64 Lampiran 8: Perhitungan Mean Dan Standar Deviasi Dan Data

Distribusi Frekuensi Dari Data Ubahan Penelitian ... 65 Lampiran 9: Identifikasi Tingkat Kecenderungan Data Variabel

Penelitian ... 69 Lampiran 10: Uji Normalitas Sebaran Data Masing-Masing Variabel

Penelitian ... 73 Lampiran 11: Perhitungan Regresi Sederhana Dan Uji Kelinieran

Regresi Variabel Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Orangtua Dan Variabel Perilaku Moral Anak ... 76 Lampiran 12: Perhitungan Koefisien Korelasi Antara Variabel

Penelitian ... 81 Lampiran 13: Perhitungan Indeks Korelasi Antara Variabel

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Realitas perubahan zaman yang terus bergerak dinamis menjelaskan

tentang isu kemerosotan nilai-nilai yang terkandung dalam keluarga cukup

signifikan dalam hal ini, akan kurang memperhatikan kesopanan terhadap

orangtua dan kurang pedulinya anak terhadap oranglain. Berbagai perubahan oleh

faktor perkembangan zaman tentu saja mempengaruhi corak kehidupan dalam

keluarga. Perubahan ini tentu saja menuntut adanya kualitas manusianya yang

mampu bekerja dengan etos kerja tinggi, menghargai waktu, berorientasi ke masa

depan, mampu bekerja sama dengan orang lain dan menghargai prestasi. Salah

satu upaya untuk meningkatkan kualitas manusia tersebut adalah melalui

pendidikan yang dimulai sejak usia dini.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003

mengatakan “bahwa anak usia dini adalah anak yang berada pada masa ‘rentan’

usia lahir sampai 6 tahun.” Hal ini juga sama diungkapkan oleh Direktorat

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD 2004), bahwa usia dini itu dimulai dari 0

sampai 6 tahun. Menurut hasil penelitian Direktorat PAUD dalam Wibowo

(2012), “bahwa pada anak usia dini otak anak mengalami perkembangan sekitar

80% dari total perkembangannya”. Dalam perkembangan otak pada anak, maka

akan terjadi suatu proses pembentukkan. Pembentukkan yang terjadi pada masa

awal anak-anak, membutuhkan suatu peranan baik itu internal atau yang lebih

(14)

2

itu berada. Dalam pembentukan dan perkembangannya, anak-anak merupakan

makhluk yang membutuhkan perhatian dari orangtua, kasih sayang yang diberikan

padanya dan tempat untuk anak mendapatkan perlindungan yang didapatkan anak

dari orangtuanya.

Anak usia dini ialah masa awal anak-anak yang merupakan usia 5 sampai

6 tahun yang terjadi pada diri seseorang yang akan menjadi bagian dari manusia

yang seutuhnya dimana anak merupakan mahluk individu yang sekaligus mahluk

sosial. Dikatakan sebagai mahluk sosial, karena seseorang dalam kehidupannya

harus berada ditengah-tengah kehidupan sosial. Dalam hubungannya terhadap

manusia lain, seorang manusia akan selalu hidup bersama dalam berbagai bentuk

komunikasi dan interaksi. Seseorang memiliki cara untuk mengkomunikasikan

apa yang menjadi perasaannya ialah dengan cara ditunjukkannya perilaku moral

dari dalam dirinya. Perilaku moral juga dapat dijadikan sebagai simbol untuk

menunjukkan suatu ide atau gagasan seseorang kepada orang lain atau khalayak.

Helden dan Richards dalam Sjarkawi (2011) merumuskan “pengertian perilaku

moral sebagai suatu kepekaan dalam pikiran, perasaan, dan tindakan

dibandingkan dengan tindakan lain yang tidak hanya berupa kepekaan terhadap

prinsip dan aturan”.

Perilaku moral merupakan tampilan penalaran, perasaan dan perilaku

tentang standar mengenai benar dan salah. Perilaku moral pada masa

kanak-kanak masih dalam tingkat yang rendah, dimana hal ini disebabkan karena

penalaran intelektual anak-anak belum dapat membedakan mana hal yang baik

dan mana hal yang tidak baik. Piaget dalam Hurlock (1980) menyebutkan perilaku

(15)

3

“moralitas melalui paksaan”, anak-anak secara otomatis mengikuti peraturan –peraturan tanpa berpikir dan ia mengganngap bahwa orang dewasalah yang memiliki kekuasaan. Dan menilai semua perbuatan sebagai benar atau salah berdasarkan suatu akibat-akibat yang akan diterimanya bukan pada motivasi yang mendasarinya.

Dalam berperilaku AUD khususnya anak usia 5-6 tahun mampu

memahami perilaku moral dalam PERMEN DIKNAS NO 58 TAHUN 2009 yang

mulia seperti jujur, penolong, sopan, hormat, dan anak dapat membedakan

perilaku baik dan buruk, juga dapat berperilaku menghormati agama orang lain.

Oleh sebab itu penanaman moral yang baik pada anak hendaknya dilakukan

dengan baik dan benar sejak anak berusia dini.

Ketika dilahirkan, anak-anak memiliki pemahaman perilaku moral yang

kosong atau disebut dengan imoral. Tetapi dalam dirinya terdapat potensi moral

yang siap untuk dikembangkan. Karena itu, melalui pengalamannya

berkomunikasi dengan orang lain khususnya dengan orangtua selaku pendidik

utama dan pertama baginya, anak belajar memahami tentang perilaku mana yang

baik dan mana yang tidak. Dimana hal ini membentuk suatu proses penyampaian

informasi yang ingin disampaikan secara sengaja ataupun tidak terhadap anak.

Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi interpersonal sangat erat

kaitannya antara anak dan orangtua. Devito memaparkan dalam Suranto (2011)

“komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan

penerimaaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai

dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera”. Bungin

(2008) mengungkapkan “komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar

perorangan dan bersifat pribadi, baik yang terjadi secara langsung (melalui media)

(16)

4

jenis komunikasi yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia.

Komunikasi interpersonal terjadi antara individu dan individu lainya dimana hal

ini merupakan proses penyampaian dan penerimaan informasi dengan maksud dan

tujuan yang sama. Dimana komunikasi interpersonal adalah salah satu keharusan

bagi manusia, hal ini dikarenakan dengan berkomunikasi kebutuhan manusia akan

terpenuhi.

Secara kodrati manusia perlu berkomunikasi sejak masih bayi sampai

akhir hayatnya, atau ungkapan lain untuk menggambarkan hal ini adalah secara

empiris tiada kehidupan tanpa komunikasi secara interpersonal. Sepanjang

rantang kehidupan, manusia tidak terlepas dari aktivitas komunikasi interpersonal.

Pada kehidupan anak, perilaku moral anak merupakan apa yang

ditangkap/direspons oleh anak dari orangtua terlebih yang utama dan pertama

dikenal oleh anak.

Orangtua merupakan bagian terpenting dalam keluarga karena orangtua

sebagai pendidik utama dalam keluarga sangat menetukan pertumbuhan dan

perkembangan seorang anak, dalam hidup dan penghidupannya. Menurut Levine

dalam Sjarkawi (2011) “menjadi orangtua sesungguhnya merupakan proses yang

dinamis.” Situasi keluarga sering kali berubah. Tidak ada yang bersifat mekanis

dalam proses tersebut. Karena itu tugas orangtua sebagai pendidik tidaklah dapat

dipisahkan dari bagaimana kelak perilaku moral anak anak. Apabila pendidikan

yang diterima anak dalam keluarga tidak baik dan tidak memberikan kesempatan

kepada anak untuk mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya, maka

kelak hal ini akan membekas pada kehidupan dan pola tingkah laku anak dimana

(17)

5

Orangtua sangatlah penting untuk menjaga anak dari hal-hal yang negatif,

untuk membentuk perilaku moral anak agar menjadi insan spiritual. Sebagai

orangtua dalam kehidupan dilingkungan rumah tangga bertindak sebagai teman

yang dapat bekerja sama dengan anak-anak mereka dalam menyelesaikan segala

tugas guna memperbaiki keadaan sosial maupun fisik. Keinginan tersebut

tidaklah terlepas dari komunikasi interpersonal yang terjalin antara orangtua-anak.

Komunikasi interpersonal tidak hanya cukup dipandang sebagai proses

penyampaian suatu pernyataan (informasi), atau penyampaian gagasan, tetapi

melibatkan pengirim dan penerima pesan secara aktif-kreatif dalam penciptaan

arti dari pesan yang disampaikan. Orangtua merupakan sosok yang paling

berperan penting dalam menciptakan kondisi komunikasi interpersonal yang

efektif guna menumbuhkan cara berfikir moral anak menuju pembentukan

perilaku moral yang baik. Menurut Lestari (2012) menyatakan:

Komunikasi interpersonal orangtua dapat mempengaruhi fungsi keluarga secara keseluruhan dan kesejahteraan psikososial pada diri anak. Dan Clark dan Shileds juga menemukan bukti bahwa komunikasi interpersonal yang baik anatara orangtua-anak berkorelasi dengan rendahnya keterlibatan anak dalam perilaku moral yang meyimpang.

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada saat melaksanakan Praktik

Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) tahun ajaran 2013-2014 di TK Santa

Lusia Medan, peneliti banyak melihat beraneka ragam perilaku moral yang

menyimpang yang tampak pada anak-anak. Ada anak yang berkata tidak jujur,

berkata dengan membentak kepada teman dan ibu gurunya, mengganggu

temannya pada saat didalam kelas atau pada saat bermain, mengeluarkan kata-kata

yang kurang baik. Ada juga anak yang suka melawan pada apa yang gurunya

(18)

6

interpersonal antara orangtua dan anak. Sebagai orangtua yang merupakan

pendidik utama dan pertama bagi anak tak jarang diantara mereka yang

mengabaikan bagaimana cara orangtua berkomunikasi dengan anaknya. Dalam

hal ini, anak sebagai peniru atau dengan kata lain perilaku anak yang terbentuk

melalui proses pembiasaan yang diterima oleh anak sejak anak beranjak dari

dalam rumah atau proses ini terbentuk karena perilaku orangtua terhadap anak.

Lebih sering kebiasaan yang dilakukan terhadap anak, maka kebiasaan perilaku

moral tersebut semakin melekat pada anak dan bertambah sulit untuk dihilangkan.

Komunikasi interpersonal orangtua dan anak sangat penting bagi orangtua

dalam upaya melakukan kontrol, pemantau, dan dukungan pada anak agar

perilaku moral yang terjadi pada anak sejak usia dini dapat membentuk perilaku

moral yang baik bagi diri anak. Untuk menjadikan perilaku moral anak yang baik

hendaknya sebagai orangtua, haruslah bijak menyikapi tentang perilaku moral

anak dan bagaimana lingkungan menemani anak-anak dalam pengalaman

keseharian anak. Dan orangtua juga perlu untuk memperhatikan bagaimana

caranya mereka untuk berkomunikasi dan mengkomunikasikan sesuatu kepada

anak.

Berdasarkan pernyataan diatas, penulis berusaha untuk membahas dan

menganalisisi bagaimana komunikasi interpersonal yang terjadi di lingkungan

keluarga anatara orangtua dan pada perilaku moral anak. Untuk itu penulis merasa

tertarik untuk mengadakan penelitian sehubungan dengan masalah diatas dengan

judul : “efektivitas komunikasi interpersonal orangtua hubungannya dengan

(19)

7

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Anak yang suka berbohong

2. Dalam bermain anak dengan teman sebayanya, berbicara dengan teman

sebayanya dengan berteriak

3. Kurangnya sopan-santun anak kepada ibu gurunya

4. Anak sering berkata tidak baik

5. Orangtua kurang memperhatikan cara berkomunikasi yang baik

dilakukannya kepada anak.

6. Kurangnya bimbingan guru terhadap anak dalam pembentukan perilaku

moral yang baik pada anak.

1.3 Batasan Masalah

Karena adanya keterbatasan pengetahuan, waktu,dan dana yang dimiliki

penulis, maka penulis memberi batasan masalah yaitu dapat dirumuskan:

“efektifitas komunikasi Interpersonal orangtua hubungannya dengan perilaku

moral anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia Jl. Pelita V No. 1 Medan”

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana efektivitas komunikasi interpersonal orangtua?

(20)

8

3. Apakah ada hubungan positif efektifitas komunikasi Interpersonal

orangtua dengan perilaku moral anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia

Jl. Pelita V No. 1 Medan?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ialah;

1. untuk mengetahui efektivitas komunikasi interpersonal orangtua

2. untuk mengetahui perilaku moral anak

3. untuk mengetahui ada hubungan positif efektifitas komunikasi interpersonal

orangtua dengan perilaku moral anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia Jl.

Pelita V No. 1 Medan.

1.6 Manfaat Penlitian

Sehubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan diatas, maka

penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun

praktis.

a.Manfaat Teoritis

Memberi masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi khususnya

dalam perkembangan sebagai komunikasi interpersonal terhadap perilaku moral

anak usia dini 5-6 tahun.

b. Manfaat Praktis 1) Bagi penulis

Sebagai informasi bagi penulis ataupun peneliti lain bagaimana suatu

komunikasi interpersonal dapat mempengaruhi perilaku moral anak.

(21)

9

Sebagai masukan bagi orangtua agar dapat lebih mengerti bagaimana

proses komunikasi interpersonal dapat mempengaruhi perilaku moral anak sejak

dini.

3) Bagi Sekolah

Sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah, dengan pengambilan kebijakan

yang berkenaan dengan perilaku moral anak yang dialaminya mulai dari tempat

pertama anak memperoleh pendidikan yaitu dari rumah. Dimana agar sekolah

dapat memahami bagaimana posisi anak sejak dari rumah. Yang menjadi salah

(22)

44 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Efektivitas komunikasi interpersonal orangtua anak pada kelas B-2 di TK

Santa Lusia Medan termasuk dalam kategori cenderung cukup dan tidak

terlalu baik dimana sebanyak 53,5% termasuk dalam kategori cukup

dengan jumlah responden dari orangtua sebanyak 22 orangtua yang

tergolong pada kategori cukup dan 19 lainnya tergolong tinggi.

2. Perilaku moral anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia Medan termasuk

dikategorikan cenderung cukup dimana sebanyak 60,98% dengan jumlah

anak sebanyak 25 anak tergolong pada kategori perilaku moral yang tidak

terlalu baik.

3. Analisis korelasi product moment diperoleh rxy>rt yaitu 0,997> 0,308 pada

taraf signifikan 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan

yang positif dan signifikan antara efektivitas komunikasi interpersonal

orangtua dengan perilaku moral anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia

Medan.

5.2Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan

(23)

45

 Bagi Orangtua

Bagi para orangtua hendaknya orangtua memperhatikan atau meluangkan

waktu agar intensitas komunikasi terjalin dengan baik dalam pembentukan

moral anak sejak dini.

 Bagi Guru

Dengan adanya hasil penelitian ini, hendaknya guru dan orangtua juga

menjalin hubungan komunikasi yang baik demi pertumbuhan dan

perkembangan moral anak.

 Bagi Sekolah

Sebagai wadah pembentukan dan pengembangan kemampuan yang sudah

dimiliki anak, perlunya diketahui bagaimana hubungan yang terjadi pada

anak dan orangtua untuk pengambilan kebijakan atas apa yang dilakukan

anak.

 Bagi Peneliti

Diperlukannya masukan-masukan dari berbagai sumber yang mendukung

hasil penelitian ini.

 Bagi Peneliti Lainnya

Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lainnya, untuk meneliti

(24)
(25)

46

Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu.(1991). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta.

Aw,Suranto. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

B Hurlock, Elizabeth. (1999) Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

B Hurlock, Elizabeth. (1980) Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Bahri Djaimarah, Syaiful. (2004). Pola Komunikasi Orangtua & Anak Dalam

Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. (2008). Sosiologi Komunikasi Jakarta: Kencana

Desmita. (2013). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. (1997). Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hutagalung, Inge. (2007). Pengembangan Kepribadian. Jakarta: Indeks.

Ilahi, Mohammad takdir. (2013). Quantum Parenting Kiat Sukses Mengasuh Anak

Secara Efektif Dan Cerdas. Yogyakarta: Katahati.

Lestari, Sri.(2013). Psikologi keluarga. Jakarta: Kharisma putra.

Nazir,Moh.(2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Santrock, John w.(2007). Perkembangan Anak. Jakarta. Erlangga.

Singarimbun,Masri dan Sofian Effendi.(1982).Metode penelitian Survei. Jakarta: Lp3s.

Sjarkawi. (2011). Pembentukan kepribadian Anak. Jakarta: Bumi aksara.

Sugiono.(2010).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.Bandung: Alfabeta.

Usman. Husaini (2009). Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

(26)

47

http://blog.umy.ac.id/zerotohero/2012/11/15/tipe-komunikasi/

http://dianhusadanuruleka.blogspot.com/p/konsep-perilaku-manusia.html.

http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_definisi_komunikasi

(27)

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

a. Nama : Helena Turnip

b. Tempat/ Tanggal Lahir : Medan, 4 Juli 1993

c. Agama : Katolik

d. Nama Orang Tua

Nama Ayah : Arton Turnip S.E (alm)

Nama Ibu : Sontalina Silalahi

e. Perkerjaan

Ayah : -

Ibu : Wiraswasta

f. Alamat Orangtua : Jl. Tombak No. 47 Medan

2. Riwayat Pendidikan

a. Sekolah Dasar : SD Budi Murni–7 Medan 1998 - 2004

b. Sekolah Menengah Pertama : SMP Budi Murni-1 Medan 2004 - 2007

c. Sekolah Menengah Atas : SMAN-7 Medan 2007 - 2010

Referensi

Dokumen terkait

[r]

39/per/M.KUKM/XII/2007 tentang Pedoman Pengawasan Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi pasal 16, bahwa “penilaian kesehatan KJKS dan UJKS

dkr Mh$1uru5 k Psed sNclqL

Hasil estimasi fungsi produksi Cobb-Douglass diperoleh bahwa faktor produksi yang paling berpengaruh terhadap output industri minyak goreng sawit adalah bahan baku,

1) Memberikan masukan pada lahan praktik dalam manajemen kebidanan pada asuhan koprehensif dari hamil, bersalin, nifas, masa antara, bayi baru lahir dan neonatal. 2) Sebagai

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan responden dapat dilihat dari tingkat pendidikan, pada tabel 2 didapatkan 7 responden dengan tingkat pendidikan SMA/sederajat (35%)

Motor diesel adalah motor bakar torak yang berbeda dengan motor bensin. Proses penyalaannya bukan menggunakan loncatan bunga api listrik. Pada waktu torak hampir

In this work, we provide a realistic chemical potential of benzene fluid of AUA model using simple calculation from the isotherm data which were priorly obtained