• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PENGORGANISASIAN PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING) PADA PESERTA DIDIK KELAS XI-IS SMA SWASTA IMMANUEL MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PENGORGANISASIAN PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING) PADA PESERTA DIDIK KELAS XI-IS SMA SWASTA IMMANUEL MEDAN."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PENGORGANISASIAN PETA KONSEP(CONCEPT MAPPING)

PADA PESERTA DIDIK KELAS XI-IS SMA SWASTA IMMANUEL

MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

PARLIN NIM : 8106122029

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PENGORGANISASIAN PETA KONSEP(CONCEPT MAPPING)

PADA PESERTA DIDIK KELAS XI-IS SMA SWASTA IMMANUEL

MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

PARLIN NIM : 8106122029

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ABSTRACT

Parlin, Registration Number : 8106122029. Improving Students’ Achievement in Sociology Through Applying Concept Mapping Organization Strategyof Grade XI-ISstudents, Immanuel Medan. A Thesis. Educational Technology Study Program, Postgraduate Program, State University of Medan. 2012

The objectives of this Classroom Action Research (CAR) were to improve student’s learning performance Sociology Through Concept Mapping Strategy .

The research was conducted to all Grade XI-IS students consist of nineteen boys and fourteen girls. CAR was carried out in two cycles, with (1) Planning, (2) Action, (3) Observation, and (4) Reflection with qualitative approach. The instruments used were : (1) observation sheet, (2) questionnaire, and (3) learning performance evaluation. The data were analysed using the technique of : (1) data reduction, (2) descriptive presentation, and (3) verification or drawing conclusion based on the Minimal Mastery Criteria with the score of 70 in line with the scoring system applied in the Educational Unit Level Curriculum of Immanuel High School Medan.

The initial condition of the students’ performance before the conduction of the treatment was 40%, and the results of the analyses show that Through Concept Mapping Strategy can improve students’ interest which is in line with thesignificant improvement in learning performance i.e. from 67% in Cycle I to 91% in Cycle II.

(8)

ABSTRAK

PARLIN, NIM: 8106122029. Peningkatan Hasil Belajar Sosiologi Melalui Penerapan Strategi Pengorganisasian Peta Konsep (Concept Mapping) pada Peserta Didik Kelas XI – IS , SMA Swasta Immanuel Medan. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2012

Tujuan Penelitian Tindikan Kelas (PTK) ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui penerapan Strategi Pengorganisasian Peta Konsep (Concept Mapping).

Penelitian ini dilaksanakan kepada semua peserta didik kelas XI-IS yang terdiri dari sembilan belas laki-laki dan empat belas perempuan. PTK dilakukan dalam dua siklus, yaitu (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi dengan pendekatan kualitatif. Instrumen yang dipergunakan adalah : (1) lembar observasi, (2) angket, dan (3) evaluasi hasil belajar. Data dianalisis dengan mempergunakan teknik : (1) reduksi data, (2) sajian deskriptif, dan (3) verifikasi atau penarikan kesimpulan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)70 sesuai dengan penilaian yang berlaku dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA Swasta Immanuel Medan.

Kondisi awal kemampuan siswa sebelum pelaksanaan tindakan adalah 40%, dan hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan Strategi Pengorganisasian Peta Konsep (Concept Mapping) dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang signifikan yaitu 67% pada Siklus I menjadi 91% pada Siklus II.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang hanya karena kasih

karunia-Nya sehingga penulis dapat mengerjakan dan menyelesaikan tesis ini

dengan baik. Tesis ini disusun sebagai salah-satu persyaratan untuk

menyelesaikan program magister pendidikan pada Sekolah Pascasarjana Program

Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Banyak pihak yang memberikan bantuan, dukungan, dan motivasi

sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Dengan segala kerendahan hati dan rasa

tulus, penulis mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya

kepada Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd, selaku Pembimbing I dan

kepada Bapak Dr. Hamonangan Tambunan,M.Pd, selaku Pembimbing II yang

telah banyak memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi mulai dari

penyusunan proposal, penelitian lapangan, hingga penulisan tesis ini dapat

diselesaikan.

Selain itu, ucapan terima kasih dan penghargaan juga penulis sampaikan

kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur dan Asisten Direktur Program

Pascasarjana Unimed yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk mengikuti perkuliahan di PPs Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., selaku Ketua Prodi Teknologi

Pendidikan dan Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd., selaku Sekretaris Prodi Teknologi

(10)

banyak membantu khususnya dalam hal administrasi selama perkuliahan

maupun selama proses penyusunan tesis ini.

3. Bapak Prof.Dr.Sahat Siagian, M.Pd., Bapak Dr. R. Mursid M.Pd, dan Bapak

Dr. Daulat Saragi M.Hum. selaku narasumber yang telah banyak memberikan

masukan dan sumbangan pemikiran sehingga menambah wawasan

pengetahuan penulis dalam menyempurnakan hasil penelitian ini.

4. Bapak Dr. Daulat Saragi, M.Hum. yang telah memberikan bimbingan,

dorongan semangat dan masukannya pada beberapa bagian khusus dari tesis

ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen di lingkungan Prodi Teknologi Pendidikan yang

telah banyak memberikan ilmu pengetahuan yang bermakna bagi penulis

dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan profesi penulis.

6. Bapak Erikson L.Tobingdan Ibu Mei Butarbutar , Bapak Bistok Pasaribu serta

Bapak Ir. Rudi NP. Loebis yang telah banyak memberikan semangat,

dukungan, bantuan materil , dan doa selama penulis mengikuti perkuliahan di

PPs Unimed.

7. Bapak DR. Pantas Hasibuan S.Pp. Bapak DR.Binsar Sihombing , dan Bapak

M. Eslo Simanjuntak S.E.,M.M. yang telah memberikan izin belajar dari

Pengurus PMSK Perguruan Kristen Immanuel Medan.

8. Bapak Drs.Wilson Siagian, selaku Kepala SMA Swasta Immanuel Medan yang

telah memberikan ijin dan membantu penelitian ini di sekolah yang

(11)

9. Sahabat-sahabat dekat sayaJefry Kurniawan Korua dan Muliadi Siahaan, serta

rekan-rekan mahasiswa di Prodi PPs Prodi Teknologi Pendidikan Kelas B 1

Angkatan XVIII dan semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu

10.Keluarga saya yang tecinta, istri saya Rosa Siahaan,S.Pd dan anak-anak saya

Julpan P. Marpaung S.Pd., Anggraini Ch.Marpaung A.Md., Ruth E.Marpaung,

Ayahanda saya Washington Marpaung (Op.Gredy Doli) dan ibunda tercinta

Naondang br.Siregar (Op.Gredy Boru) Almarhumah serta saudara-saudaraku.

Terima kasih untuk cinta, semangat, dukungan, bantuan, dan doa yang kalian

berikan selama penulis mengikuti perkuliahan di PPs Unimed

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau kelemahan dalam

tesis ini, untuk itu sumbangan pemikiran dan masukan untuk penyempurnaan

tesis ini sangat diharapkan.

Akhirya, penulis berharap agar Tesis ini dapat memberikan sumbangan

yang berharga dalam menambah khasanah kajian dalam meningkatkan dan

mengembangkan pendidikan Indonesia di masa mendatang sehingga kualitas

sumber daya manusia (SDM) Indonesia dapat meningkat.

Medan, Desember 2012

Penulis,

(12)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN 10 A. Kajian Teoritis 11 1. Hakikat Hasil Belajar Sosiologi... 11

2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 18

B. Penelitian Yang Relevan ………. 29

C. Kerangka Berpikir ... 30

D. Hipotesis Tindakan ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 A. Waktu dan Tempat ... 32

(13)

C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 32

D. Variabel dan Defenisi Operasional Penelitian... 36

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian... 38

F. Teknik Analisis Data ... 47

G. Indikator Keberhasilan ... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 50 A. Deskripsi dan Hasil Penelitian... 50

1. Deskripsi Pra Tindakan ... 50

2.Pelaksanaan Tindakan dan Temuan Siklus I ... 51

3. Pelaksanaan Tindakan dan Temuan Siklus II ... 60

4. Pembahasan Hasil Penelitian dari Kedua Siklus ... 67

B. Pembahahasan Hasil Penelitian ... 70

C. Keterbatasan Penelitian ... 72

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 73 A. Simpulan ... 73

B. Implikasi ... 74

C. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ………. 76

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pohon Jaringan (Network Tree)…………..………... 25

Gambar 2.2 Rantai Kejadian (Event Chain) ………. 26

Gambar 2.3 Konsep Siklus ( Cycle Concept Map) ……… 27

Gambar 2.4 Konsep Laba-Laba ( Spider Concept Map)……… 28

(15)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siklus I….…………... 59

Grafik 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siklus II.….………... 64

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Strategi

Pengorganisasian Peta Konsep……….. 81

Lampiran 2. Silabus ……….. 84

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……… 94

Lampiran 4. Jadwal Kegiatan Penelitian Lapangan ………. 106 Lampiran 5. Catatan Lapangan Siklus I dan II………... 110

Lampiran 6. Rubrik Penilaian Lembar Observasi………. 123

Lampiran 7. Hasil Belajar dan Hasil Angket………. 127

Lampiran 8. Validasi Ahli………. 146

Lampiran 9. Soal Objektif Tes dan Tes Peta Konsep……… 149

Lampiran 10. Foto Siklus I dan II……… 171

Lampiran 11. Daftar Hadir ……… 176

Lampiran 12. Hasil Peta Konsep ……… 178

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945 menyatakan bahwa salah

satu tujuan Negara Indonesia ialah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam

upaya mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut, Undang–Undang Republik

Indonesia No. 20 Tahun 2003 yaitu tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyebutkan bahwa ada tiga jalur pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia

yakni pendidikan informal, formal, dan nonformal. Sesuai dengan taraf kemajuan

Indonesia dewasa ini, jalur pendidikan formal masih mendominasi dunia

pendidikan. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa keberhasilan pendidikan di

Indonesia sangat ditentukan oleh sejauhmana keberhasilan mengelola system

persekolahan. Ketidakmampuan menata system persekolahan tentu akan berakibat

terhadap rendahnya mutu lulusan sekolah sehingga akan mengakibatkan

rendahnya mutu sumberdaya manusia.

Upaya mendapatkan sumberdaya manusia yang berkualitas diperlukan

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai dan didukung oleh

kondisi ekonomi yang mantap dan dinamis. Untuk mencapai hal tersebut salah

satu usaha yang mendasar yang dilakukan yaitu pelaksanaan pendidikan yang

memadai baik pendidikan formal dan maupun pendidikan nonformal. Pendidikan

formal diselenggarakan lewat jenjang sekolah yang selalu dipacu dan ditingkatkan

mutunya sehingga dapat menghasilkan manusia – manusia yang berkualitas.

Mutu pendidikan dapat diukur dengan bermacam variabel antara lain

(18)

2

belajar, dan standar kompetensi. Semua komponen ini harus diperhatikan satu per

satu dalam kegiatan, proses pelaksanaan pembelajaran. Bila kita inginkan kualitas

pendidikan tinggi seperti halnya dengan negara – negara lain di kawasan

ASEAN (Association of South East Asia Nation) maka perlu diperhatikan

kembali seberapa jauh penataan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang

dilakukan dengan berdasarkan pada penempatan strategi pembelajaran yang tepat.

Pelaksanaan pendidikan di sekolah harus mampu memberikan bekal pengetahuan

dan pengalaman kepada peserta didik yang berguna bagi dirinya setelah

menyelesaikan pendidikan berdasarkan perencanaan dan berlangsung secara

maksimal. Apabila proses pembelajaran tidak berjalan secara baik, maka tujuan

yang diharapkan yaitu tujuan pembelajaran, tujuan mata pelajaran, tujuan

institusional atau tujuan pendidikan secara nasional tidak akan tercapai dengan

baik.

Salah-satu mata pelajaran yang diberikan sebagai bekal pengetahuan dan

pengalaman kepada peserta didik adalah Sosiologi. Sosiologi mulai diberikan

secara khusus di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Sebelumnya di tingkat

Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sosiologi diberikan dalam bentuk pengenalan

dan secara umum pada mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Terpadu.

Sosiologi mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu dan sebagai

metode.Sebagai ilmu, Sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang

masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis

berpikir logis. Sebagai metode, Sosiologi adalah cara berpikir untuk

mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan

(19)

3

Pembelajaran Sosiologi dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan

pemahaman fenomena kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran mencakup

konsep-konsep dasar, pendekatan, metode dan teknik analisis dalam pengkajian berbagai

fenomena dan permasalahan yang ditemui dalam kehidupan nyata di masyarakat.

DenganmempelajariSosiologi memungkinkan peserta didik mengenal dan

mengetahui berbagai gejala, fenomena, baik secara kelompok maupun secara

individu dan mampu menganalisis kelompok sosial yang ada di masyarakat serta

dapat meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan untuk meningkatkan

mutu pendidikan melalui lulusan.

Sebagai mata pelajaran dan bidang ilmu yang baru diberikan di tingkat

SMA, secara umum membuat banyak peserta didik yang kesulitan dalam

memahami dan menguasai konsep-konsep Sosiologi dengan baik. Peserta didik

menganggap Sosiologi sebagai mata pelajaran hafalan yang berisikan banyak

konsep abstrak yang sulit untuk dihafal dan dimengerti. Berdasarkan kajian

dialogis dengan peserta didik, kesulitan dalam menghafal dan mengerti materi

pelajaran Sosiologi ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: (1) konsep-konsep

dalam pelajaran merupakan konsep yang baru mereka kenal, (2)

konsep-konsep dalam pelajaran Sosiologi terlalu luas dan abstrak sehingga peserta didik

kesulitan dalam menghubungkannya dalam satu rangkaian berpikir yang runtut,

(3) peserta didik kesulitan menterjemahkan konsep-konsep Sosiologi ke dalam

kenyataan yang ada di masyarakat,(4) peserta didik beranggapan guru kurang

menarik dalam menyampaikan materi Sosiologi sehingga motivasi belajar peserta

didik menjadi rendah dalam mengikuti pelajaran Sosiologi yang bermuara pada

(20)

4

Rendahnya motivasi dan hasil belajar Sosiologi terjadi juga di SMA

Swasta Kristen Immanuel Medan. Berdasarkan observasi awalyang dilakukan,

tergambar bahwa kondisi pembelajaran Sosiologi belum mencapai hasil yang

diharapkan. Rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran berkaitan

dengan kondisi pembelajaran di kelas. Kondisi saat ini mennunjukkan penerapan

strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada umumnya belum secara

maksimal. Pembelajaran Sosiologi di SMASwasta Kristen Immanuel Medan

secara umum masih dilakukan dengan metode konvesional ekspositori. Dampak

yang umum pembelajaran ekspositori atau ceramah (talk &chalk) adalah suasana

belajar yang monoton, kurangnya interaksi peserta didik, dan rendahnya motivasi

belajar peserta didik. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman tentang strategi

pembelajaran yang menyebabkan rendahnya mutu atau hasil belajar dan akan

memberikan pengaruh pada motivasi belajar, perhatian guru untuk menciptakan

suasana pembelajaran yang menyenangkan. Demikian juga dengan keterbatasan

waktu yang disediakan. Sehingga permasalahan ini akan memberikan pengaruh

pada mutu pendidikan terutama hasil belajar. Hasil belajar Sosiologi Sumatif 1

dan 2 pada kelas X Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat dilihat pada Tabel 1.

Rata-rata nilai sebagai berikut:

(21)

5

Dari data di atas jelas tergambar bahwa rata-rata hasil belajar Sosiologi

masih di bawah nilai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Berdasarkan

fenomena sebagaimana telah diuraikan di atas, dibutuhkan peran aktif dan

perubahan yang serius terutama oleh guru dan pihak-pihak yang terkait untuk

dapat meningkatkan hasil belajar Sosiologi yang harus dicapai sesuai dengan

kompetensi yang diharapkan berdasarkan kurikulum.

Pada Tahun Pelajaran 2011/2012 dari 3 kelas rombongan belajar, yaitu

kelas X1, X2, dan X3. Selanjutnya pada Tahun Pelajaran 2012/2013 telah terbagi

menjadi 2 penjurusan yaitu 2 kelas XI IPA 1 dan 2 serta1 kelas XI IS. Kelas XI IS

terdiri dari 28 orang peserta didik yang terdiri dari 12 orang perempuan dan 16

orang laki-laki. Hasil evaluasi sumatif diperoleh nilai rata-rata Sosiologi sumatif I

dan II Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah 64,20. Nilai tersebut masih dibawah

nilai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu70, dengan nilai ketuntasan kelasnya

40%.

Di kelas XI Ilmu Sosial (IS), materi Sosiologi mulai disajikan secara lebih

mendalam dengan konsep-konsep Sosiologi yang lebih detail dan khusus. Standar

kompetensi kelas XI semester I adalah memahami struktur sosial dan berbagai

faktor penyebab konflik sosial. Dalam standar kompetensi ini peserta didik akan

mempelajari konsep struktur sosial, diferensiasi sosial dan mobilitas sosial.

Konsep-konsep tersebut merupakan konsep Sosiologi yang luas dan perlu

penjabaran serta penjelasan secara detail dan sistematis agar mudah dimengerti

oleh peserta didik. Penjelasan secara ekspositori yang dilakukan selama ini belum

(22)

6

peserta didik semester I dan II Kelas X. Mayoritas peserta didik masih kesulitan

dalammengenali,menjelaskan, danmengurutkan konsep-konsepyang dipelajarinya.

Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Sosiologi yang menekankan

aspek kognitif dalam tujuan dan evaluasi belajar, maka dalam kerangka lima hasil

belajar yang dikemukan oleh Gagné (1985), strategi kognitif merupakan strategi

yang harus dikedepankan dalam proses pembelajaran. Strategi kognitif merupakan

suatu proses kontrol, yaitu proses internal yang digunakan peserta didik untuk

memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengingat, dan

berpikir. Strategi-strategi kognitif yang dimaksud meliputi : strategi menghafal

(rehearsalstrategis), strategi elaborasi, strategi pengorganisasian (organizing

strategies), strategi metakognitif, dan strategi afektif.

Sebagai ilmu sosial yang berisikan banyak konsep yang luas dan abstrak

serta saling berhubungan satu dengan lainnya, maka strategi pengorganisasian

diperlukan dalam pembelajaran Sosiologi untuk menata, menjelaskan, dan

menghubungkan informasi atau konsep yang dipelajari agar mudah dipahami dan

dikuasai oleh peserta didik. Strategi pengorganisasian adalah menyusun materi

yang akan dipelajari ke dalam suatu kerangka yang teratur dan membuat

sekumpulan kata-kata yang akan diingat oleh peserta didik menjadi kategori yang

bermakna. Yang termasuk dalam strategi pengorganisasian adalah :

outlening(membuat kerangka garis besar), conceptmapping(pemetaan konsep),

dan mnemonic(membuat kategori baru), pemotongan, dan akronim.Peta konsep

akan menyediakan bantuan visual konkret untuk membantu mengorganisasikan

(23)

7

Dalam upaya meningkatkan hasil belajar Sosiologi, peneliti dan guru mitra

sebagai kolaborator mengadakan penelitian di kelas XI - IS semester I melalui

penerapan strategi pengorganisasian peta konsep (concept mapping). Penerapan

strategi pengorganisasian peta konsep diharapkan akan membantu peserta didik

dalam mengingat, menghafal, memahami, dan menghubungkan konsep-konsep

Sosiologi yang dipelajari.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1)

bagaimanakah pembelajaran Sosiologi di SMA Swasta Kristen Immanuel Medan

dilakukan selama ini?, (2) apakah pembelajaran Sosiologi di kelas masih monoton

dan kurang interaktif?, (3) apakahguru mata pelajaran masih kurang dalam

menerapkan strategi pembelajaran yang memudahkan peserta didik dalam

belajar?, (4) apakah minat peserta didik untuk mendalami mata pelajaran

Sosiologi masih rendah?, (5) apakah peserta didik kesulitan dalam menghafal dan

memahami konsep dan materi yang ada dalam pelajaran Sosiologi?, (6) apakah

usaha perbaikan pembelajaran yang dilakukan selama ini belum memberikan

peningkatan yang diharapkan?, dan (7) bagaimanakah meningkatkan rata-rata

(24)

8

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa masalah seperti yang telah diidentifikasikan begitu luas

maka perlu adanya pembatasan masalah agar penelitian ini lebih terarah dan

terfokus untuk mencapai tujuan penelitian. Adapun pembatasan masalah yang

dimaksud pada penelitian ini adalah pada upaya peningkatan hasil belajar

Sosiologi pada materi kelas XI IS Semester I pada Kompetensi Dasar 1.1.dan

1.2.tentang “struktur sosial” dan “diferensiasi sosial” melalui penerapan strategi

pengorganisasian peta konsep.

D. Perumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah hasil belajar Sosiologi peserta didik

dapat meningkat melalui penerapan strategi pengorganisasian peta konsep

(concept mapping) ?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang ada, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar Sosiologi peserta didik melalui penerapan

(25)

9

F. ManfaatPenelitian

Sesuai dengan masalah yang dikaji pada penelitian ini, maka yang menjadi

manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah

ilmu pengetahuan khususnya teori-teori yang berkaitan dengan strategi

pembelajaran terhadap hasil belajar Sosiologi dan dapat dijadikan bahan

rujukan untuk peneliti lainnya.

2. Manfaat praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaatbagi : (a) peserta didik,

hasil penelitian ini diharapkan berguna dalam memudahkan dan

meningkatkan hasil belajar Sosiologi, (b) bagi guru bermanfaat dalam upaya

memotivasi peserta didik untuk bergiat belajar dan menggunakan strategi

pembelajaran yang cocok dengan karakteristik peserta didik dan bidang studi

dan, (c) bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran di kelas yang pada akhirnya akan meningkatkan

(26)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang dapat ditarik dari hasil temuan, analisis, dan pembahasan

penelitian ini adalah :

Penerapan strategi pengorganisasian peta konsep pada pembelajaran

Sosiologi dapat meningkatkan hasil belajar Sosiologi. Peningkatan hasil belajar

terlihat pada dua siklus tindakan. Hasil tindakan siklus I menunjukkan 67% atau

22 dari 33 peserta didik telah menunjukkan peningkatan hasil belajar dengan mencapai nilai KKM (≥ 70), dan di siklus II meningkat signifikan menjadi 91%

atau 30 dari 33 peserta didik telah mencapai nilai KKM (≥ 70).

Hasil simpulan tersebut diperkuat dengan hasil angket pendapat peserta

didik tentang pembelajaran dengan peta konsep yang menunjukkan di siklus I

terdapat 14 dari 33 peserta didik atau 42,5% peserta didik menyatakan bahwa

pembelajaran dengan peta konsep cukup membantu dalam belajar Sosiologi dan

11 dari 33 peserta didik menyatakan bahwa pembelajaran dengan peta konsep

baik dalam membantu belajar Sosiologi. Sedangkan di siklus II terdapat 16 dari

33 peserta didik atau 48,5% peserta didik menyatakan bahwa pembelajaran

dengan peta konsep baik dalam membantu belajar Sosiologi dan 5 dari 33 peserta

didik atau 15,2% menyatakan bahwa pembelajaran dengan peta konsep sangat

(27)

74

B. Implikasi

Implikasi dari hasil penelitian tindakan kelas ini adalah :

Pertama, strategi pengorganisasian peta konsep dapat dijadikan salah-satu

faktor perhatian untuk meningkatkan hasil belajar Sosiologi. Pembelajaran dengan

strategi pengorganisasian peta konsep dapat membantu peserta didik dalam

menata, menjelaskan, dan menghubungkan informasi atau konsep yang dipelajari

agar mudah dipahami dan dikuasai oleh peserta didik.

Kedua, temuan penelitian ini juga memberikan implikasi kepada guru-guru

muda untuk mencoba dan mengasah kreativitasnya dalam menyampaikan

pembelajaran dengan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik

materi atau bidang studi dan karakteristik peserta didik.

Ketiga, temuan dalam penelitian ini memberikan implikasi kepada sekolah

bahwa untuk melaksanakan startegi pengorganisasian peta konsep secara optimal,

diperlukan berbagai sumber-sumber belajar dan media pendukung seperti LCD

Projektor untuk menampilkan visual peta konsep secara maksimal.

C. Saran

Dengan memperhatikan simpulan dan implikasi dari penelitian ini,

disampaikan beberapa saran sebagai berikut :

Pertama, kepada guru Sosiologi disarankan untuk selalu berupaya

mengembangkan kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas pembelajaran

dengan memahami dan menguasai berbagai strategi pembelajaran yang

memudahkan peserta didik dalam belajar. Guru Sosiologi tidak lagi hanya

(28)

75

harus mampu menyampaikan materi pelajaran yang terpusat pada peserta didik

(student oriented) dan membantu peserta didik dalam menyerap pelajaran yang

disampaikan dengan efisien, efektif, dan menyenangkan.

Kedua, disarankan kepada guru untuk dapat melakukan penelitian tindakan

kelas untuk menyelesaikan masalah pembelajaran yang mereka hadapi sehingga

profesionalisme guru dapat meningkat dan tercipta budaya penelitian di

lingkungan sekolah.

Ketiga, kepada pihak sekolah disarankan untuk menyediakan berbagai

sarana dan prasarana pendukung berupa sumber-sumber belajar dan media

pembelajaran yang dapat dipakai untuk mendukung dan mengembangkan

(29)

76

DAFTAR PUSTAKA

Abdulrahman.1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arends, Richard I. 1997. Classroom Instrutional Management. New York : The McGraw-Hill Company.

Arikunto, S. 2009. Dasar –Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, S, Suhardjono, Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ausubel, D.P. 1983. The Psickology of Meaningful Verbal Learning. New York: Grune and Staton.

Bloom, B. S. ed. et al. (1956).Taxonomy of Educational Objektifs: Handbook 1, Cognitive Domain. New York: David McKay.

Budiningsih. 2005. Belajar dan Pembelajaran .Jakarta : Rineka Cipta

Carey, Dick. 2005. The Systematic Design of Instruction. USA

Dahar, R.W. 1998. Teori – Teori Belajar. Jakarta : Erlangga

Damanik Fritz HS. 2012. Sosiologi SMA/MA Kelas XI, Jakarta : PT. Bumi Aksara

Danim. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung : Pustaka Setia

Danim, Kairil. 2010. Profesi Pendidikan .Bandung : Alfabeta

Degeng, I. N. S. 1989. Ringkasan Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel, Jakarta: Depdikbud. Dikti.

Depdiknas. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah.Jakarta : Puskur – Blitbang Depdiknas.

(30)

77

---.2002.Ringkasan Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah.Jakarta : Puskur – Blitbang Depdiknas.

---.2003.Kurikulum 2004 Standar Kompetensi.Jakarta : Depdiknas

Dimyati, dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djamrah S.B. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya

Djamarah,S. Zain,A. 1996. Strategi belajar Mengajar.Jakarta: PT. Reneka Cipta.

Emzir.2008. Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta : RajaGrafindo

Faisal, Guntur. 1992.Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.

Hamalik. 2009. Proses Belajar Mengajar.Jakarta : Bumi Aksara

Hamid, A. 2009.Teori Belajar dan Pembelajaran.Medan :

Hamilton. 1990. Modern Data Analysis . California

Isnawati. 2000. Penerapan Strategi Peta Konsep (Concept Mapping) Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta didik Kelas III A SLTP Negeri 29, Banjarmasin dalam Memahami Konsep Kelangsungan Hidup Organisme. Banjarmasin : Proyek JSE Depdiknas Kalsel

Krathwohl, D. R. ed. et al. (1964), Taxonomy of Educational Objektifs: Handbook II, Affective Domain. New York: David McKay.

Margono,S. 2003. Metode Penelitian Penddikan, Jakarta : Rineka Cipta.

Mattew.2009. Theories Of Learning. Jakarta : Kencana

Miarso Y. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana

Mujiono.2009. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta : PT. Asdi Mahasatya

(31)

78

Muslich M. 2009. Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Mulsaya, E. 2002.Kurikulum Berbasis Kompetensi .Bandung : IKAPI

Murdiyatmoko,J. 2007. Sosiologi Memaham dan Mengkaji Masyarakat/SMA Kelas XI.Bandung : Grafindo Media Pertama.

Madya, S. 2007. Penelitian Tindakan Kelas Bagian I, II, III. Jakarta: Dirjen PMPTK.

Miarsa, Yusufhadi. 1995. Peningkatan Mutu Pendidikan, Jurnal Teknologi Pembelajaran. Malang: IPTPI.

Mulyasa, E.. 2005. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Mulyasa, E. 2004. Implementasi Kurikulum 2004: Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Novak, J.D. 1984.Twelve-Year Longitudinal Case Studies for Science Concept Learning.Science Education.

Novrianto, A. 2000.Keefektifan Strategi Menggunakan Peta Konsep ditinjau dari Prestasi dan Retensi Belajar Peserta didik II SMA Negeri 7 Malang.Tesis tidak diterbitkan.Malang : Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Nur, M. & Wikandari ,P.R. 2000. Pengajaran Berpusat Kepada Peserta Didik Dan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran. Unesa Universiity Press, Surabaya.

Purwinto, E. 2004.Dinamika Sosiologi /SMA Kelas X. Surabaya : CV. Wdya Duta

Pribadi.2009. Model Desain Pembelajaran .Jakarta : Dian rakyat

Purwanto.2007. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

(32)

79

Rasder,L.M. dan Andersaon, J.R. 1980. A Comparism of Text and Their Curreent Status Thillsdale. New Jersey : Lauwrences Erabaum Associates.

Reigeluth.J.W. 1983.Insructional Design Theories and Models : An Overview of their Curren Status.New Jersey; Publisher Hildshale.

Ridwan. 2009. Dasar- Dasar Statistika. Badung : Alfabeta

Sadiman, A. 1989.Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar.Jakarta : PT. Medyatma Sarana Perkasa.

Saiful Rachman, Yoto, Syarif Suhartadi, Suparti. 2006. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah. Surabaya: SIC Bekerjasama Dengan

Dinas P dan K ProvinsJawa Timur.

Senjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Slavin.2009. Cooperative Learning .Bandung : Nusa Media

Smith.2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran .Jogjakarta : Mirza

Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional

Sudjana.1996. Metoda Statistika.Bandung : Tarsito

Suparman A. 1997. Desain Instruksional. Jakarta : PAU-PPAI

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D) , IKAPI : CV. ALFABETA.

Suryabrata, S. 2007.Psikologi Pendidikan.Jakarta : Raja Grafindo Persada

Syah, M. 1995.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Terbaru.Bandung : Rosda Karya

(33)

80

Trianto.2008. Mendesain Pembelajaran Kontekstual di Kelas .Jakarta : Cerdas Pustaka

UNIMED.2010. Pedoman Adminstrasi dan Penulisan Tesis dan Disertasi . Medan

Widyastuti, D. 1997. Perbedaan Prestasi Belajar Konsep Laju Reaksi Antara Peserta didik yang Diajar Dengan Menggunakan Media Peta Konsep dan yang Diajar Tanpa Menggunakan Media Peta Konsep Bagi Peserta didik Kelas II SMA Negeri 1 Karang Anyar Tahun Ajaran 1996/1997.Skripsi tidak diterbitkan.Malang : IKIP Malang.

Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.

Gambar

Gambar 2.1 Pohon Jaringan (Network Tree) …………..……………... 25
Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siklus I….…………...
Tabel 1.1.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menerapkan strategi peta konsep (concept mapping) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tema organ tubuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar dengan strategi pembelajaran Think Talk Write bagi peserta didik kelas VII C

Oleh karena itu, model cooperative learning dapat menggunakan peta konsep untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan dan melatih peserta didik

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul: “ Pengaruh Model Concept Attainment Terhadap Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Kelas

Abstrak: Penerapan Pendekatan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Ma’rang. Penelitian ini bertujuan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada peserta didik kelas IV di MIS Hidayatul Insan Palangkaraya bahwa dengan menggunakan model pembelajaran peta pikiran

Oleh karena itu, model cooperative learning dapat menggunakan peta konsep untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan dan melatih peserta didik

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan, hasil penelitian menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Direct Instruction dengan media peta konsep