PENINGKATAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PENGORGANISASIAN PETA KONSEP(CONCEPT MAPPING)
PADA PESERTA DIDIK KELAS XI-IS SMA SWASTA IMMANUEL
MEDAN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh :
PARLIN NIM : 8106122029
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PENGORGANISASIAN PETA KONSEP(CONCEPT MAPPING)
PADA PESERTA DIDIK KELAS XI-IS SMA SWASTA IMMANUEL
MEDAN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh :
PARLIN NIM : 8106122029
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRACT
Parlin, Registration Number : 8106122029. Improving Students’ Achievement in Sociology Through Applying Concept Mapping Organization Strategyof Grade XI-ISstudents, Immanuel Medan. A Thesis. Educational Technology Study Program, Postgraduate Program, State University of Medan. 2012
The objectives of this Classroom Action Research (CAR) were to improve student’s learning performance Sociology Through Concept Mapping Strategy .
The research was conducted to all Grade XI-IS students consist of nineteen boys and fourteen girls. CAR was carried out in two cycles, with (1) Planning, (2) Action, (3) Observation, and (4) Reflection with qualitative approach. The instruments used were : (1) observation sheet, (2) questionnaire, and (3) learning performance evaluation. The data were analysed using the technique of : (1) data reduction, (2) descriptive presentation, and (3) verification or drawing conclusion based on the Minimal Mastery Criteria with the score of 70 in line with the scoring system applied in the Educational Unit Level Curriculum of Immanuel High School Medan.
The initial condition of the students’ performance before the conduction of the treatment was 40%, and the results of the analyses show that Through Concept Mapping Strategy can improve students’ interest which is in line with thesignificant improvement in learning performance i.e. from 67% in Cycle I to 91% in Cycle II.
ABSTRAK
PARLIN, NIM: 8106122029. Peningkatan Hasil Belajar Sosiologi Melalui Penerapan Strategi Pengorganisasian Peta Konsep (Concept Mapping) pada Peserta Didik Kelas XI – IS , SMA Swasta Immanuel Medan. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2012
Tujuan Penelitian Tindikan Kelas (PTK) ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui penerapan Strategi Pengorganisasian Peta Konsep (Concept Mapping).
Penelitian ini dilaksanakan kepada semua peserta didik kelas XI-IS yang terdiri dari sembilan belas laki-laki dan empat belas perempuan. PTK dilakukan dalam dua siklus, yaitu (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi dengan pendekatan kualitatif. Instrumen yang dipergunakan adalah : (1) lembar observasi, (2) angket, dan (3) evaluasi hasil belajar. Data dianalisis dengan mempergunakan teknik : (1) reduksi data, (2) sajian deskriptif, dan (3) verifikasi atau penarikan kesimpulan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)70 sesuai dengan penilaian yang berlaku dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA Swasta Immanuel Medan.
Kondisi awal kemampuan siswa sebelum pelaksanaan tindakan adalah 40%, dan hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan Strategi Pengorganisasian Peta Konsep (Concept Mapping) dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang signifikan yaitu 67% pada Siklus I menjadi 91% pada Siklus II.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang hanya karena kasih
karunia-Nya sehingga penulis dapat mengerjakan dan menyelesaikan tesis ini
dengan baik. Tesis ini disusun sebagai salah-satu persyaratan untuk
menyelesaikan program magister pendidikan pada Sekolah Pascasarjana Program
Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Banyak pihak yang memberikan bantuan, dukungan, dan motivasi
sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Dengan segala kerendahan hati dan rasa
tulus, penulis mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya
kepada Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd, selaku Pembimbing I dan
kepada Bapak Dr. Hamonangan Tambunan,M.Pd, selaku Pembimbing II yang
telah banyak memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi mulai dari
penyusunan proposal, penelitian lapangan, hingga penulisan tesis ini dapat
diselesaikan.
Selain itu, ucapan terima kasih dan penghargaan juga penulis sampaikan
kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur dan Asisten Direktur Program
Pascasarjana Unimed yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk mengikuti perkuliahan di PPs Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., selaku Ketua Prodi Teknologi
Pendidikan dan Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd., selaku Sekretaris Prodi Teknologi
banyak membantu khususnya dalam hal administrasi selama perkuliahan
maupun selama proses penyusunan tesis ini.
3. Bapak Prof.Dr.Sahat Siagian, M.Pd., Bapak Dr. R. Mursid M.Pd, dan Bapak
Dr. Daulat Saragi M.Hum. selaku narasumber yang telah banyak memberikan
masukan dan sumbangan pemikiran sehingga menambah wawasan
pengetahuan penulis dalam menyempurnakan hasil penelitian ini.
4. Bapak Dr. Daulat Saragi, M.Hum. yang telah memberikan bimbingan,
dorongan semangat dan masukannya pada beberapa bagian khusus dari tesis
ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen di lingkungan Prodi Teknologi Pendidikan yang
telah banyak memberikan ilmu pengetahuan yang bermakna bagi penulis
dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan profesi penulis.
6. Bapak Erikson L.Tobingdan Ibu Mei Butarbutar , Bapak Bistok Pasaribu serta
Bapak Ir. Rudi NP. Loebis yang telah banyak memberikan semangat,
dukungan, bantuan materil , dan doa selama penulis mengikuti perkuliahan di
PPs Unimed.
7. Bapak DR. Pantas Hasibuan S.Pp. Bapak DR.Binsar Sihombing , dan Bapak
M. Eslo Simanjuntak S.E.,M.M. yang telah memberikan izin belajar dari
Pengurus PMSK Perguruan Kristen Immanuel Medan.
8. Bapak Drs.Wilson Siagian, selaku Kepala SMA Swasta Immanuel Medan yang
telah memberikan ijin dan membantu penelitian ini di sekolah yang
9. Sahabat-sahabat dekat sayaJefry Kurniawan Korua dan Muliadi Siahaan, serta
rekan-rekan mahasiswa di Prodi PPs Prodi Teknologi Pendidikan Kelas B 1
Angkatan XVIII dan semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu
10.Keluarga saya yang tecinta, istri saya Rosa Siahaan,S.Pd dan anak-anak saya
Julpan P. Marpaung S.Pd., Anggraini Ch.Marpaung A.Md., Ruth E.Marpaung,
Ayahanda saya Washington Marpaung (Op.Gredy Doli) dan ibunda tercinta
Naondang br.Siregar (Op.Gredy Boru) Almarhumah serta saudara-saudaraku.
Terima kasih untuk cinta, semangat, dukungan, bantuan, dan doa yang kalian
berikan selama penulis mengikuti perkuliahan di PPs Unimed
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau kelemahan dalam
tesis ini, untuk itu sumbangan pemikiran dan masukan untuk penyempurnaan
tesis ini sangat diharapkan.
Akhirya, penulis berharap agar Tesis ini dapat memberikan sumbangan
yang berharga dalam menambah khasanah kajian dalam meningkatkan dan
mengembangkan pendidikan Indonesia di masa mendatang sehingga kualitas
sumber daya manusia (SDM) Indonesia dapat meningkat.
Medan, Desember 2012
Penulis,
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Perumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN 10 A. Kajian Teoritis 11 1. Hakikat Hasil Belajar Sosiologi... 11
2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 18
B. Penelitian Yang Relevan ………. 29
C. Kerangka Berpikir ... 30
D. Hipotesis Tindakan ... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 A. Waktu dan Tempat ... 32
C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 32
D. Variabel dan Defenisi Operasional Penelitian... 36
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian... 38
F. Teknik Analisis Data ... 47
G. Indikator Keberhasilan ... 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 50 A. Deskripsi dan Hasil Penelitian... 50
1. Deskripsi Pra Tindakan ... 50
2.Pelaksanaan Tindakan dan Temuan Siklus I ... 51
3. Pelaksanaan Tindakan dan Temuan Siklus II ... 60
4. Pembahasan Hasil Penelitian dari Kedua Siklus ... 67
B. Pembahahasan Hasil Penelitian ... 70
C. Keterbatasan Penelitian ... 72
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 73 A. Simpulan ... 73
B. Implikasi ... 74
C. Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ………. 76
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pohon Jaringan (Network Tree)…………..………... 25
Gambar 2.2 Rantai Kejadian (Event Chain) ………. 26
Gambar 2.3 Konsep Siklus ( Cycle Concept Map) ……… 27
Gambar 2.4 Konsep Laba-Laba ( Spider Concept Map)……… 28
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siklus I….…………... 59
Grafik 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siklus II.….………... 64
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Strategi
Pengorganisasian Peta Konsep……….. 81
Lampiran 2. Silabus ……….. 84
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……… 94
Lampiran 4. Jadwal Kegiatan Penelitian Lapangan ………. 106 Lampiran 5. Catatan Lapangan Siklus I dan II………... 110
Lampiran 6. Rubrik Penilaian Lembar Observasi………. 123
Lampiran 7. Hasil Belajar dan Hasil Angket………. 127
Lampiran 8. Validasi Ahli………. 146
Lampiran 9. Soal Objektif Tes dan Tes Peta Konsep……… 149
Lampiran 10. Foto Siklus I dan II……… 171
Lampiran 11. Daftar Hadir ……… 176
Lampiran 12. Hasil Peta Konsep ……… 178
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945 menyatakan bahwa salah
satu tujuan Negara Indonesia ialah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut, Undang–Undang Republik
Indonesia No. 20 Tahun 2003 yaitu tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa ada tiga jalur pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia
yakni pendidikan informal, formal, dan nonformal. Sesuai dengan taraf kemajuan
Indonesia dewasa ini, jalur pendidikan formal masih mendominasi dunia
pendidikan. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa keberhasilan pendidikan di
Indonesia sangat ditentukan oleh sejauhmana keberhasilan mengelola system
persekolahan. Ketidakmampuan menata system persekolahan tentu akan berakibat
terhadap rendahnya mutu lulusan sekolah sehingga akan mengakibatkan
rendahnya mutu sumberdaya manusia.
Upaya mendapatkan sumberdaya manusia yang berkualitas diperlukan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai dan didukung oleh
kondisi ekonomi yang mantap dan dinamis. Untuk mencapai hal tersebut salah
satu usaha yang mendasar yang dilakukan yaitu pelaksanaan pendidikan yang
memadai baik pendidikan formal dan maupun pendidikan nonformal. Pendidikan
formal diselenggarakan lewat jenjang sekolah yang selalu dipacu dan ditingkatkan
mutunya sehingga dapat menghasilkan manusia – manusia yang berkualitas.
Mutu pendidikan dapat diukur dengan bermacam variabel antara lain
2
belajar, dan standar kompetensi. Semua komponen ini harus diperhatikan satu per
satu dalam kegiatan, proses pelaksanaan pembelajaran. Bila kita inginkan kualitas
pendidikan tinggi seperti halnya dengan negara – negara lain di kawasan
ASEAN (Association of South East Asia Nation) maka perlu diperhatikan
kembali seberapa jauh penataan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dengan berdasarkan pada penempatan strategi pembelajaran yang tepat.
Pelaksanaan pendidikan di sekolah harus mampu memberikan bekal pengetahuan
dan pengalaman kepada peserta didik yang berguna bagi dirinya setelah
menyelesaikan pendidikan berdasarkan perencanaan dan berlangsung secara
maksimal. Apabila proses pembelajaran tidak berjalan secara baik, maka tujuan
yang diharapkan yaitu tujuan pembelajaran, tujuan mata pelajaran, tujuan
institusional atau tujuan pendidikan secara nasional tidak akan tercapai dengan
baik.
Salah-satu mata pelajaran yang diberikan sebagai bekal pengetahuan dan
pengalaman kepada peserta didik adalah Sosiologi. Sosiologi mulai diberikan
secara khusus di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Sebelumnya di tingkat
Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sosiologi diberikan dalam bentuk pengenalan
dan secara umum pada mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Terpadu.
Sosiologi mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu dan sebagai
metode.Sebagai ilmu, Sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang
masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis
berpikir logis. Sebagai metode, Sosiologi adalah cara berpikir untuk
mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan
3
Pembelajaran Sosiologi dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan
pemahaman fenomena kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran mencakup
konsep-konsep dasar, pendekatan, metode dan teknik analisis dalam pengkajian berbagai
fenomena dan permasalahan yang ditemui dalam kehidupan nyata di masyarakat.
DenganmempelajariSosiologi memungkinkan peserta didik mengenal dan
mengetahui berbagai gejala, fenomena, baik secara kelompok maupun secara
individu dan mampu menganalisis kelompok sosial yang ada di masyarakat serta
dapat meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan untuk meningkatkan
mutu pendidikan melalui lulusan.
Sebagai mata pelajaran dan bidang ilmu yang baru diberikan di tingkat
SMA, secara umum membuat banyak peserta didik yang kesulitan dalam
memahami dan menguasai konsep-konsep Sosiologi dengan baik. Peserta didik
menganggap Sosiologi sebagai mata pelajaran hafalan yang berisikan banyak
konsep abstrak yang sulit untuk dihafal dan dimengerti. Berdasarkan kajian
dialogis dengan peserta didik, kesulitan dalam menghafal dan mengerti materi
pelajaran Sosiologi ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: (1) konsep-konsep
dalam pelajaran merupakan konsep yang baru mereka kenal, (2)
konsep-konsep dalam pelajaran Sosiologi terlalu luas dan abstrak sehingga peserta didik
kesulitan dalam menghubungkannya dalam satu rangkaian berpikir yang runtut,
(3) peserta didik kesulitan menterjemahkan konsep-konsep Sosiologi ke dalam
kenyataan yang ada di masyarakat,(4) peserta didik beranggapan guru kurang
menarik dalam menyampaikan materi Sosiologi sehingga motivasi belajar peserta
didik menjadi rendah dalam mengikuti pelajaran Sosiologi yang bermuara pada
4
Rendahnya motivasi dan hasil belajar Sosiologi terjadi juga di SMA
Swasta Kristen Immanuel Medan. Berdasarkan observasi awalyang dilakukan,
tergambar bahwa kondisi pembelajaran Sosiologi belum mencapai hasil yang
diharapkan. Rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran berkaitan
dengan kondisi pembelajaran di kelas. Kondisi saat ini mennunjukkan penerapan
strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada umumnya belum secara
maksimal. Pembelajaran Sosiologi di SMASwasta Kristen Immanuel Medan
secara umum masih dilakukan dengan metode konvesional ekspositori. Dampak
yang umum pembelajaran ekspositori atau ceramah (talk &chalk) adalah suasana
belajar yang monoton, kurangnya interaksi peserta didik, dan rendahnya motivasi
belajar peserta didik. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman tentang strategi
pembelajaran yang menyebabkan rendahnya mutu atau hasil belajar dan akan
memberikan pengaruh pada motivasi belajar, perhatian guru untuk menciptakan
suasana pembelajaran yang menyenangkan. Demikian juga dengan keterbatasan
waktu yang disediakan. Sehingga permasalahan ini akan memberikan pengaruh
pada mutu pendidikan terutama hasil belajar. Hasil belajar Sosiologi Sumatif 1
dan 2 pada kelas X Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat dilihat pada Tabel 1.
Rata-rata nilai sebagai berikut:
5
Dari data di atas jelas tergambar bahwa rata-rata hasil belajar Sosiologi
masih di bawah nilai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Berdasarkan
fenomena sebagaimana telah diuraikan di atas, dibutuhkan peran aktif dan
perubahan yang serius terutama oleh guru dan pihak-pihak yang terkait untuk
dapat meningkatkan hasil belajar Sosiologi yang harus dicapai sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan berdasarkan kurikulum.
Pada Tahun Pelajaran 2011/2012 dari 3 kelas rombongan belajar, yaitu
kelas X1, X2, dan X3. Selanjutnya pada Tahun Pelajaran 2012/2013 telah terbagi
menjadi 2 penjurusan yaitu 2 kelas XI IPA 1 dan 2 serta1 kelas XI IS. Kelas XI IS
terdiri dari 28 orang peserta didik yang terdiri dari 12 orang perempuan dan 16
orang laki-laki. Hasil evaluasi sumatif diperoleh nilai rata-rata Sosiologi sumatif I
dan II Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah 64,20. Nilai tersebut masih dibawah
nilai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu70, dengan nilai ketuntasan kelasnya
40%.
Di kelas XI Ilmu Sosial (IS), materi Sosiologi mulai disajikan secara lebih
mendalam dengan konsep-konsep Sosiologi yang lebih detail dan khusus. Standar
kompetensi kelas XI semester I adalah memahami struktur sosial dan berbagai
faktor penyebab konflik sosial. Dalam standar kompetensi ini peserta didik akan
mempelajari konsep struktur sosial, diferensiasi sosial dan mobilitas sosial.
Konsep-konsep tersebut merupakan konsep Sosiologi yang luas dan perlu
penjabaran serta penjelasan secara detail dan sistematis agar mudah dimengerti
oleh peserta didik. Penjelasan secara ekspositori yang dilakukan selama ini belum
6
peserta didik semester I dan II Kelas X. Mayoritas peserta didik masih kesulitan
dalammengenali,menjelaskan, danmengurutkan konsep-konsepyang dipelajarinya.
Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Sosiologi yang menekankan
aspek kognitif dalam tujuan dan evaluasi belajar, maka dalam kerangka lima hasil
belajar yang dikemukan oleh Gagné (1985), strategi kognitif merupakan strategi
yang harus dikedepankan dalam proses pembelajaran. Strategi kognitif merupakan
suatu proses kontrol, yaitu proses internal yang digunakan peserta didik untuk
memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengingat, dan
berpikir. Strategi-strategi kognitif yang dimaksud meliputi : strategi menghafal
(rehearsalstrategis), strategi elaborasi, strategi pengorganisasian (organizing
strategies), strategi metakognitif, dan strategi afektif.
Sebagai ilmu sosial yang berisikan banyak konsep yang luas dan abstrak
serta saling berhubungan satu dengan lainnya, maka strategi pengorganisasian
diperlukan dalam pembelajaran Sosiologi untuk menata, menjelaskan, dan
menghubungkan informasi atau konsep yang dipelajari agar mudah dipahami dan
dikuasai oleh peserta didik. Strategi pengorganisasian adalah menyusun materi
yang akan dipelajari ke dalam suatu kerangka yang teratur dan membuat
sekumpulan kata-kata yang akan diingat oleh peserta didik menjadi kategori yang
bermakna. Yang termasuk dalam strategi pengorganisasian adalah :
outlening(membuat kerangka garis besar), conceptmapping(pemetaan konsep),
dan mnemonic(membuat kategori baru), pemotongan, dan akronim.Peta konsep
akan menyediakan bantuan visual konkret untuk membantu mengorganisasikan
7
Dalam upaya meningkatkan hasil belajar Sosiologi, peneliti dan guru mitra
sebagai kolaborator mengadakan penelitian di kelas XI - IS semester I melalui
penerapan strategi pengorganisasian peta konsep (concept mapping). Penerapan
strategi pengorganisasian peta konsep diharapkan akan membantu peserta didik
dalam mengingat, menghafal, memahami, dan menghubungkan konsep-konsep
Sosiologi yang dipelajari.
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1)
bagaimanakah pembelajaran Sosiologi di SMA Swasta Kristen Immanuel Medan
dilakukan selama ini?, (2) apakah pembelajaran Sosiologi di kelas masih monoton
dan kurang interaktif?, (3) apakahguru mata pelajaran masih kurang dalam
menerapkan strategi pembelajaran yang memudahkan peserta didik dalam
belajar?, (4) apakah minat peserta didik untuk mendalami mata pelajaran
Sosiologi masih rendah?, (5) apakah peserta didik kesulitan dalam menghafal dan
memahami konsep dan materi yang ada dalam pelajaran Sosiologi?, (6) apakah
usaha perbaikan pembelajaran yang dilakukan selama ini belum memberikan
peningkatan yang diharapkan?, dan (7) bagaimanakah meningkatkan rata-rata
8
C. Pembatasan Masalah
Dari beberapa masalah seperti yang telah diidentifikasikan begitu luas
maka perlu adanya pembatasan masalah agar penelitian ini lebih terarah dan
terfokus untuk mencapai tujuan penelitian. Adapun pembatasan masalah yang
dimaksud pada penelitian ini adalah pada upaya peningkatan hasil belajar
Sosiologi pada materi kelas XI IS Semester I pada Kompetensi Dasar 1.1.dan
1.2.tentang “struktur sosial” dan “diferensiasi sosial” melalui penerapan strategi
pengorganisasian peta konsep.
D. Perumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah hasil belajar Sosiologi peserta didik
dapat meningkat melalui penerapan strategi pengorganisasian peta konsep
(concept mapping) ?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang ada, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar Sosiologi peserta didik melalui penerapan
9
F. ManfaatPenelitian
Sesuai dengan masalah yang dikaji pada penelitian ini, maka yang menjadi
manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah
ilmu pengetahuan khususnya teori-teori yang berkaitan dengan strategi
pembelajaran terhadap hasil belajar Sosiologi dan dapat dijadikan bahan
rujukan untuk peneliti lainnya.
2. Manfaat praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaatbagi : (a) peserta didik,
hasil penelitian ini diharapkan berguna dalam memudahkan dan
meningkatkan hasil belajar Sosiologi, (b) bagi guru bermanfaat dalam upaya
memotivasi peserta didik untuk bergiat belajar dan menggunakan strategi
pembelajaran yang cocok dengan karakteristik peserta didik dan bidang studi
dan, (c) bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas yang pada akhirnya akan meningkatkan
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik dari hasil temuan, analisis, dan pembahasan
penelitian ini adalah :
Penerapan strategi pengorganisasian peta konsep pada pembelajaran
Sosiologi dapat meningkatkan hasil belajar Sosiologi. Peningkatan hasil belajar
terlihat pada dua siklus tindakan. Hasil tindakan siklus I menunjukkan 67% atau
22 dari 33 peserta didik telah menunjukkan peningkatan hasil belajar dengan mencapai nilai KKM (≥ 70), dan di siklus II meningkat signifikan menjadi 91%
atau 30 dari 33 peserta didik telah mencapai nilai KKM (≥ 70).
Hasil simpulan tersebut diperkuat dengan hasil angket pendapat peserta
didik tentang pembelajaran dengan peta konsep yang menunjukkan di siklus I
terdapat 14 dari 33 peserta didik atau 42,5% peserta didik menyatakan bahwa
pembelajaran dengan peta konsep cukup membantu dalam belajar Sosiologi dan
11 dari 33 peserta didik menyatakan bahwa pembelajaran dengan peta konsep
baik dalam membantu belajar Sosiologi. Sedangkan di siklus II terdapat 16 dari
33 peserta didik atau 48,5% peserta didik menyatakan bahwa pembelajaran
dengan peta konsep baik dalam membantu belajar Sosiologi dan 5 dari 33 peserta
didik atau 15,2% menyatakan bahwa pembelajaran dengan peta konsep sangat
74
B. Implikasi
Implikasi dari hasil penelitian tindakan kelas ini adalah :
Pertama, strategi pengorganisasian peta konsep dapat dijadikan salah-satu
faktor perhatian untuk meningkatkan hasil belajar Sosiologi. Pembelajaran dengan
strategi pengorganisasian peta konsep dapat membantu peserta didik dalam
menata, menjelaskan, dan menghubungkan informasi atau konsep yang dipelajari
agar mudah dipahami dan dikuasai oleh peserta didik.
Kedua, temuan penelitian ini juga memberikan implikasi kepada guru-guru
muda untuk mencoba dan mengasah kreativitasnya dalam menyampaikan
pembelajaran dengan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik
materi atau bidang studi dan karakteristik peserta didik.
Ketiga, temuan dalam penelitian ini memberikan implikasi kepada sekolah
bahwa untuk melaksanakan startegi pengorganisasian peta konsep secara optimal,
diperlukan berbagai sumber-sumber belajar dan media pendukung seperti LCD
Projektor untuk menampilkan visual peta konsep secara maksimal.
C. Saran
Dengan memperhatikan simpulan dan implikasi dari penelitian ini,
disampaikan beberapa saran sebagai berikut :
Pertama, kepada guru Sosiologi disarankan untuk selalu berupaya
mengembangkan kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas pembelajaran
dengan memahami dan menguasai berbagai strategi pembelajaran yang
memudahkan peserta didik dalam belajar. Guru Sosiologi tidak lagi hanya
75
harus mampu menyampaikan materi pelajaran yang terpusat pada peserta didik
(student oriented) dan membantu peserta didik dalam menyerap pelajaran yang
disampaikan dengan efisien, efektif, dan menyenangkan.
Kedua, disarankan kepada guru untuk dapat melakukan penelitian tindakan
kelas untuk menyelesaikan masalah pembelajaran yang mereka hadapi sehingga
profesionalisme guru dapat meningkat dan tercipta budaya penelitian di
lingkungan sekolah.
Ketiga, kepada pihak sekolah disarankan untuk menyediakan berbagai
sarana dan prasarana pendukung berupa sumber-sumber belajar dan media
pembelajaran yang dapat dipakai untuk mendukung dan mengembangkan
76
DAFTAR PUSTAKA
Abdulrahman.1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Arends, Richard I. 1997. Classroom Instrutional Management. New York : The McGraw-Hill Company.
Arikunto, S. 2009. Dasar –Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, S, Suhardjono, Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ausubel, D.P. 1983. The Psickology of Meaningful Verbal Learning. New York: Grune and Staton.
Bloom, B. S. ed. et al. (1956).Taxonomy of Educational Objektifs: Handbook 1, Cognitive Domain. New York: David McKay.
Budiningsih. 2005. Belajar dan Pembelajaran .Jakarta : Rineka Cipta
Carey, Dick. 2005. The Systematic Design of Instruction. USA
Dahar, R.W. 1998. Teori – Teori Belajar. Jakarta : Erlangga
Damanik Fritz HS. 2012. Sosiologi SMA/MA Kelas XI, Jakarta : PT. Bumi Aksara
Danim. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung : Pustaka Setia
Danim, Kairil. 2010. Profesi Pendidikan .Bandung : Alfabeta
Degeng, I. N. S. 1989. Ringkasan Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel, Jakarta: Depdikbud. Dikti.
Depdiknas. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah.Jakarta : Puskur – Blitbang Depdiknas.
77
---.2002.Ringkasan Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah.Jakarta : Puskur – Blitbang Depdiknas.
---.2003.Kurikulum 2004 Standar Kompetensi.Jakarta : Depdiknas
Dimyati, dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djamrah S.B. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya
Djamarah,S. Zain,A. 1996. Strategi belajar Mengajar.Jakarta: PT. Reneka Cipta.
Emzir.2008. Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta : RajaGrafindo
Faisal, Guntur. 1992.Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.
Hamalik. 2009. Proses Belajar Mengajar.Jakarta : Bumi Aksara
Hamid, A. 2009.Teori Belajar dan Pembelajaran.Medan :
Hamilton. 1990. Modern Data Analysis . California
Isnawati. 2000. Penerapan Strategi Peta Konsep (Concept Mapping) Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta didik Kelas III A SLTP Negeri 29, Banjarmasin dalam Memahami Konsep Kelangsungan Hidup Organisme. Banjarmasin : Proyek JSE Depdiknas Kalsel
Krathwohl, D. R. ed. et al. (1964), Taxonomy of Educational Objektifs: Handbook II, Affective Domain. New York: David McKay.
Margono,S. 2003. Metode Penelitian Penddikan, Jakarta : Rineka Cipta.
Mattew.2009. Theories Of Learning. Jakarta : Kencana
Miarso Y. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana
Mujiono.2009. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta : PT. Asdi Mahasatya
78
Muslich M. 2009. Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Mulsaya, E. 2002.Kurikulum Berbasis Kompetensi .Bandung : IKAPI
Murdiyatmoko,J. 2007. Sosiologi Memaham dan Mengkaji Masyarakat/SMA Kelas XI.Bandung : Grafindo Media Pertama.
Madya, S. 2007. Penelitian Tindakan Kelas Bagian I, II, III. Jakarta: Dirjen PMPTK.
Miarsa, Yusufhadi. 1995. Peningkatan Mutu Pendidikan, Jurnal Teknologi Pembelajaran. Malang: IPTPI.
Mulyasa, E.. 2005. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Mulyasa, E. 2004. Implementasi Kurikulum 2004: Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Novak, J.D. 1984.Twelve-Year Longitudinal Case Studies for Science Concept Learning.Science Education.
Novrianto, A. 2000.Keefektifan Strategi Menggunakan Peta Konsep ditinjau dari Prestasi dan Retensi Belajar Peserta didik II SMA Negeri 7 Malang.Tesis tidak diterbitkan.Malang : Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Nur, M. & Wikandari ,P.R. 2000. Pengajaran Berpusat Kepada Peserta Didik Dan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran. Unesa Universiity Press, Surabaya.
Purwinto, E. 2004.Dinamika Sosiologi /SMA Kelas X. Surabaya : CV. Wdya Duta
Pribadi.2009. Model Desain Pembelajaran .Jakarta : Dian rakyat
Purwanto.2007. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
79
Rasder,L.M. dan Andersaon, J.R. 1980. A Comparism of Text and Their Curreent Status Thillsdale. New Jersey : Lauwrences Erabaum Associates.
Reigeluth.J.W. 1983.Insructional Design Theories and Models : An Overview of their Curren Status.New Jersey; Publisher Hildshale.
Ridwan. 2009. Dasar- Dasar Statistika. Badung : Alfabeta
Sadiman, A. 1989.Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar.Jakarta : PT. Medyatma Sarana Perkasa.
Saiful Rachman, Yoto, Syarif Suhartadi, Suparti. 2006. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah. Surabaya: SIC Bekerjasama Dengan
Dinas P dan K ProvinsJawa Timur.
Senjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Slavin.2009. Cooperative Learning .Bandung : Nusa Media
Smith.2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran .Jogjakarta : Mirza
Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional
Sudjana.1996. Metoda Statistika.Bandung : Tarsito
Suparman A. 1997. Desain Instruksional. Jakarta : PAU-PPAI
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D) , IKAPI : CV. ALFABETA.
Suryabrata, S. 2007.Psikologi Pendidikan.Jakarta : Raja Grafindo Persada
Syah, M. 1995.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Terbaru.Bandung : Rosda Karya
80
Trianto.2008. Mendesain Pembelajaran Kontekstual di Kelas .Jakarta : Cerdas Pustaka
UNIMED.2010. Pedoman Adminstrasi dan Penulisan Tesis dan Disertasi . Medan
Widyastuti, D. 1997. Perbedaan Prestasi Belajar Konsep Laju Reaksi Antara Peserta didik yang Diajar Dengan Menggunakan Media Peta Konsep dan yang Diajar Tanpa Menggunakan Media Peta Konsep Bagi Peserta didik Kelas II SMA Negeri 1 Karang Anyar Tahun Ajaran 1996/1997.Skripsi tidak diterbitkan.Malang : IKIP Malang.
Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.