PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
SUB MATERI POKOK KALOR DI KELAS XI SEMESTER I SMK FARMASI APIPSU MEDAN T.P. 2012/2013
Oleh:
Syarif Hussein Sirait
NIM 408121097
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia berkualitas mempengaruhi daya saing suatu negara.
Negara yang sumber daya manusianya bagus akan memiliki tingkat kesejahteraan
penduduk yang tinggi walaupun sumber daya alamnya kurang. Pendidikan
memegang peranan yang penting dalam hal sumber daya manusia karena
pendidikan merupakan wadah dalam membentuk sumber daya manusia yang
berkualitas.
Salah satu pelajaran penting dalam pendidikan adalah pelajaran fisika.
Seiring berjalannya waktu ternyata Fisika menjadi pelajaran yang sulit dipahami
dan kurang diminati oleh siswa. Bahkan hasil pembelajaran siswa cenderung
rendah. Menurut Trends in Mathematic and Science (TIMSS) 2003-2004 siswa
Indonesia hanya berada di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains.
(
www.kompasiana.com/post/edukasi/2011/05/24/rendahnya-kualitas-pendidikan-di-indonesia/)
Mutu pendidikan juga masih rendah yang indikasinya dapat dilihat dari
kemampuan lulusan berdasarkan hasil ujian. Dinas Pendidikan Sumatera Utara
(Sumut) menyatakan dua sekolah di Sumatera Utara (Sumut) tidak lulus Ujian
Nasional (UN) 100 persen. Menurut Bahaudin, bahwa dari 120.090 siswa yang
mengikuti Ujian Nasional (UN) tingkat SMA, MA dan SMK tahun ajaran
2011/2012 terdapat 394 siswa yang tidak lulus. (Khairul Irwan, dalam
http://news.detik.com)
Dari angket yang disebarkan kepada siswa SMK Farmasi APIPSU Medan
diperoleh beberapa kesimpulan diantaranya: minat belajar siswa pada pelajaran
fisika masih rendah dan model pembelajaran yang digunakan guru kurang
bervariasi menjadi penyebab kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.
Dari angket yang diberikan ke guru memperlihatkan bahwa hasil belajar siswa
untuk pelajaran fisika masih rendah karena nilai yang diperoleh dibawah nilai
2
Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar fisika siswa tersebut karena
guru masih menggunakan model pembelajaran Konvensional, yaitu guru hanya
berceramah dan bercerita sedangkan siswa hanya mendengar, melihat dan
mencatat materi yang diterangkan oleh guru. Pembelajaran Konvensional kurang
mengaktifkan siswa dalam belajar.
Caroll dalam Sabri (2010) berpendapat bahwa hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh lima faktor, yakni (a) bakat belajar, (b) waktu yang tersedia
untuk belajar, (c) waktu yang diperlukan siswa untuk menerima pelajaran, (d)
kualitas pengajaran, dan (e) kemampuan individu.
Adanya pengaruh kualitas pengajaran, khususnya kompetensi guru
terhadap hasil belajar siswa, telah ditunjukkan oleh hasil penelitian. Salah satu
diantaranya penelitian di bidang Pendidikan kependudukan. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa 76,6 persen hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
kompetensi guru, dengan rincian; kemampuan guru mengajar memberikan
sumbangan 32,43 persen, penguasaan materi pelajaran memberikan sumbangan
32,58 persen dan sikap guru terhadap mata pelajaran memberikan sumbangan
8,60 persen (Ahmad Sabri, 2010: 47).
Hari (2008) juga menyebutkan tentang faktor yang menyebabkan fisika
sulit salah satunya adalah guru. Guru berperan besar dalam menjadikan pelajaran
fisika sulit dan tidak menarik minat siswa untuk mempelajarinya. Guru
kebanyakan mencatat ataupun mengerjakan tugas tanpa memberi wawasan
secukupnya tentang materi tersebut. Ada juga guru yang untuk menutupi
kemalasannya dan ketidakmampuannya menguasai materi memberikan tugas
kepada siswa untuk merangkum materi pelajaran atau membuat makalah dengan
topik materi palajaran yang akan diajarkan. Dengan siswa telah membuat
rangkuman atau makalah guru menganggap siswa sudah mempelajari materi
tersebut dan menganggap siswa sudah mampu menjawab semua pertanyaan yang
berkaitan dengan materi tersebut.
(www.detik.com/read/2008/08/20/082305/991245/471/mengapa-fisika-sulit)
Untuk mengatasi masalah hasil belajar fisika siswa, penulis akan
3
media Flash. Dalam model kooperatif tipe STAD siswa akan dibagi menjadi
beberapa kelompok dengan anggota beragam. Anggota kelompok menggunakan
lembar kerja atau alat belajar lain untuk menguasai berbagai materi akademis dan
kemudian saling membantu dan mempelajari berbagai materi melalui tutoring,
saling memberikan kuis, atau melaksanakan diskusi tim. Secara individual, siswa
diberi kuis setiap seminggu atau dua minggu tentang materi yang telah dipelajari.
Kuis-kuis ini diskor dan masing-masing individu diberi “skor kemajuan”. Skor
kemajuan bukan diperoleh dari skor absolut siswa, tetapi pada seberapa banyak
skor itu bertambah dari rata-rata skor sebelumnya. Skor tim juga didasarkan pada
skor kemajuan individu. Kelompok bertugas untuk memastikan bahwa setiap
anggota telah menguasai materi, sehingga nanti diharapkan dapat menjawab kuis
dengan benar. Jadi siswa lebih aktif dalam kelompoknya dan dapat saling
membantu dan bekerja sama dalam tim. Selain itu, siswa yang lebih pintar di
kelompoknya akan dapat menjadi tutor pada siswa yang kurang mampu. Sehingga
menciptakan interaksi siswa dengan siswa.
Model ini juga akan dipadu dengan media berbasis Macromedia Flash
untuk memaksimalkan penggunaan model ini. Macromedia Flash adalah software
yang dapat membuat gambar, garis, serta menginput suara sehingga menghasilkan
tampilan begerak yang menyerupai keadaan yang sebenarnya. Kelebihan dari
macromedia flash terletak pada kemampuan penyajiannya yang dapat menyerupai
keadaan sebenarnya. Dengan penyajian tersebut diharapkan dapat membuat siswa
mengalami pembelajaran mendekati keadaan yang sebenarnya dan memudahkan
siswa dalam memahami konsep fisika sehingga dapat meningkatkan minat dan
hasil belajar siswa.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, (Rosepin, 2009) dengan judul
¨Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD dengan Model pembelajaran Kovensional Pada materi pokok Getaran
dan Gelombang di Kelas VII semester I SMP N 29 Medan 2011/2012¨. Sebelum
diberikan perlakuan nilai rata-rata kelas hanya mencapai 4,57 tetapi setelah
4
Demikian juga, (Regar, 2012) dengan judul “Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Gerak Lurus di Kelas VII Semester II SMP N 2 Pematang Siantar T.P.
2011/ 2012.” Sebelum diberi perlakuan nilai rata-rata kelas hanya mencapai 33,19
setelah diberi perlakuan nilai rata-rata kelas menjadi 73,47.
Penelitian sebelumnya, (Sinuhaji, 2012) dengan judul “Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada
Materi Pokok Hukum Newton di Kelas VIII Semester I SMP Swasta Masehi
Berastagi T.A 2011/2012.” Sebelum diberi perlakuan nilai rata-rata kelas hanya
mencapai 45,30 setelah diberi perlakuan nilai rata-rata kelas menjadi 69,91
Penelitian lain, (Tampubolon, 2011) dengan judul “Pengaruh
Hypnoteaching Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap
Hasil Belajar Fisika Pada Materi Pokok Kinematika Gerak Dengan Analisis
Vektor Kelas XI Semester Ganjil di SMA Methodist Lubuk Pakam T.P. 2010/
2011.” Sebelum diberi perlakuan nilai rata-rata kelas mencapai 37,26 setelah
diberi perlakuan nilai rata-rata kelas menjadi 74,84.
Penelitian yang lain lagi, (Nadeak, 2012) dengan judul “Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbasis Mind Mapping Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Bunyi di Kelas VIII SMP N 3 Tebing Tinggi
Tahun Ajaran 2011/2012.” Sebelum diberi perlakuan nilai rata-rata kelas
mencapai 46,28 setelah diberi perlakuan nilai rata-rata kelas menjadi 68,95
Dengan melihat adanya pengaruh model Pembelajaran Kooperatif tipe
STAD tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang menggunakan
model pembelajaran Kooperarif tipe STAD dengan materi Kalor di Kelas XI
SMK APIPSU Farmasi Medan.
Berdasarkan berbagai permasalahan di atas, maka penulis akan
mengadakan penelitian dengan judul : Pengaruh Model Pembelajaran
5
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar fisika siswa.
2. Siswa menganggap fisika sebagai pelajaran yang sulit dan kurang menarik.
3. Minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika masih rendah.
4. Pembelajaran yang digunakan masih konvensional.
1.3. Batasan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Model yang digunakan adalah model kooperatif tipe STAD dan media
Macromedia Flash.
2. Materi Pembelajaran dibatasi pada sub materi pokok kalor di kelas XI
SMK Farmasi Apipu Medan.
3. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Semester I SMK Farmasi Apipsu
Tahun Pembelajaran 2012/2013.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok permasalahan
penelitian ini adalah ”Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
STAD berbasis macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada sub materi
pokok kalor di kelas XI Semester I SMK Farmasi Apipsu Medan?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis macromedia flash terhadap hasil
belajar siswa pada sub materi pokok kalor di kelas XI SMK Farmasi Apipsu
Medan.
1.6. Manfaat Penelitian
6
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD berbasis macromedia flash pada sub materi pokok
kalor
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD berbasis Flash pada sub materi pokok Kalor kelas XI Semester
I SMK Farmasi APIPSU Medan Tahun Ajaran 2012/ 2013 lebih
berpengaruh daripada dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Hal ini dapat dilihat dari nilai rata – rata hasil belajar siswa. Pada kelas
eksperimen nilai rata – rata pre-tes 30,60 dan nilai rata – rata post-tes
56,51, sedangkan pada kelas kontrol nilai rata – rata pre-tes 30 dan nilai
rata – rata post-tes 51,81.
2. Dari uji hipotesis diperoleh t hitung = 2,24 pada taraf signifikansi = 0,05
dan dk = (n1 + n2- 2) = 64, diperoleh ttabel= 1,98. Dengan demikian thitung
> t tabel (2,24 > 1,98) sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh
yang signifikan antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap
hasil belajar siswa kelas XI Semester I SMK Farmasi APIPSU Medan
Tahun Ajaran 2012/ 2013 diterima.
5.2. Saran
Beberapa hal yang disarankan untuk peneliti lanjut bardasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, antara lain:
1. Bagi peneliti lanjut yang ingin meneliti sebaiknya dapat menyesuaikan
alokasi waktu dengan rencana pembelajaran yang dibuat agar penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih optimal.
2. Siswa mengalami kesulitan dalam pelaksanaan kerja kelompok STAD,
sehingga bagi peneliti lanjut diharapkan menginformasikan langkah –
langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD terlebih dahulu kepada
54
3. Guru sebagai pendidik harus mampu memilih model pembelajaran yang
sesuai dan mampu melibatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar
55
DAFTAR PUSTAKA
Arends, I. Richard. 2007. Learning To Teach (terjemahan). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Arsyad, A. 2009.Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Carles. 2009. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Materi Pokok Gerak di kelas VII Semester II SMP Swasta GKPI Medan Tahun Pelajaran
2008/2009, Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA, UNIMED: Medan
Dahar, W.R. 1989.Teori-teori Belajar. Bandung: Erlangga
Djamarah, B.S, Zain A. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin: Rineka
Cipta
Fakhrizal, M. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Flash untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gelombang Mekanik, Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA, UNIMED: Medan
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan. Medan: FMIPA Unimed
Gulo, W. 2008.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo
Halliday, D., dan Resnick R. 1984.Fisika Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga
Hari, S.B. 2008. Mengapa fisika sulit. Dapat diakses di: www.detik.com/
read/2008/08/20/082305/991245/471/mengapa-fisika-sulit
Ikhwan, Khairul. 2012.Hasil UN 2012 di Sumut, seluruh siswa di 2 Sekolah tidak lulus. Dapat diakses di http://news.detik.com/read/2012/05/25/131953/1924 664/10/hasil-un-2012-di-sumut-seluruh-siswa-di-2-sekolah-taklulus?991104 topnews
Joy. 2010. Perbedaan Hasil Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD dengan Model Pembelajaran Konvensional Pada Materi Pokok Kalor di Kelas VII Semester II SMP N 2 Medan Tahun Pelajaran
2009/2010.Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA, UNIMED: Medan
Kanginan, M. 2007.Fisika SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Nadeak, Josevina. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
berbasis Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Bunyi di Kelas VIII SMP Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun Ajaran
56
Pramono, A. 2004. Presentasi Multimedia dengan Macromedia Flash.
Yogyakarta: Andi Offset
Rosepin. 2009. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Konvensional pada Materi Pokok Getaran dan Gelombang di
Kelas VII Semester I SMP N 29 Medan 2011/2012. Skripsi, Jurusan Fisika
FMIPA, UNIMED: Medan
Regar, F.E. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas VII Semester II SMP N 2 Pematang Siantar T.P. 2011/ 2012. Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA, UNIMED: Medan
Sabri, A. 2010.Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Ciputat: Quantum Teaching
Sadiman, dkk. 2009. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers
Sinuhaji, E. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton di Kelas VIII Semester I SMP Swasta Masehi Berastagi T.A 2011/2012. Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA, UNIMED: Medan
Slavin, E. Robert. 2005. COOPERATIVE LEARNING Teori, Riset, dan Praktik
(terjemahan). Bandung: Nusa Media
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suratman, M. 2007.Memahami Fisika SMK Kelas XI. Bandung: Armico
Tampubolon, J.M. 2011. Pengaruh Hypnoteaching Dalam Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Materi Pokok Kinematika Gerak Dengan Analisis Vektor Kelas XI Semester Ganjil di SMA
Methodist Lubuk Pakam T.P. 2010/ 2011. Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA,
UNIMED: Medan
__________. 2004. Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Dapat diakses