• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM REKRUTMEN PEGAWAI DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM REKRUTMEN PEGAWAI DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

SISTEM REKRUTMEN PEGAWAI

DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO

SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan

Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang

Manajemen Administrasi

Oleh :

FERRY SETYA WILUJATI

D1508028

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

(5)

commit to user

v

Motto

¾

Jadikan sabar dan sholat sebagai penolong mu dan sesungguhnya

Allah bersama dengan orag-orang yang sabar

(QS.Al Baqoroh : 153)

¾

Bersyukurlah padaNya yang telah memberi segala suatu

baik suka maupun duka dalam kehidupanmu, karena segala

sesuatu itu bisa dipetik hikmahnya

¾

Kehilangan kekayaan masih dapat dicari kembali, tapi kehilangan

(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini, saya persembahkan kepada :

™ Ayah dan Bunda ku tercinta, rasa syukur saya panjatkan

kehadiran Allah SWT dan juga ungkapan bakti serta terima

kasih buat ayah dan bunda yang telah mendoakan dan

menyayangiku sepenuh hati.

™ Keluargaku yang telah mendoakan, menyayangi dan mendukungku.

™ Sahabat-sahabat dan teman-temanku di UNS yang selalu

memberikan dukungan dan bantuan selama ini.

(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu¶alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT karena

atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya, serta dengan usaha yang sungguh-sungguh,

sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul

³Sistem Rekrutmen Pegawai Di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta³ dengan baik. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh sebutan profesional Ahli Madya (A.md) Program Diploma III

Manajemen Administrasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis tidak lepas dari

bimbingan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak yang sangat berarti bagi

penulis dalam kelancaran penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. Untuk itu dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tulus kepada

semua yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga

selesainya Laporan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih penulis haturkan

kepada:

1. Drs. Muchtarhadi, M.Si selaku pembimbing Laporan Tugas Akhir yang

selama ini telah membantu memberikan arahan dan bimbingan kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

2. Drs. Sudarto M.Si selaku Ketua Program Diploma III Manajemen

Administrasi dan pembimbing akademik.

3. Prof. Pawito Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak/ibu dosen dan seluruh karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

yang telah membimbing dan membantu penulis selama kuliah di

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Yuri selaku Kepala Instalasi Diklit Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr.

R. Soeharso Surakarta, yang telah mengijinkan penulis melakukan

(8)

commit to user

viii

6. Mas Agus, Mbak Pepy, Mbak Trimurti Sari, Ibu Murtiningsih, yang telah

memberikan bantuan dan pengarahan selama pelaksanaaan magang, serta

membantu penulis dalam mendapatkan informasi dan pengumpulan data.

7. Bapak Fitri Sapta Nugraha selaku Kepala Sub.Bagian Kepegawaian yang

juga telah membantu penulis dalam mendapatkan informasi sehingga

terselesainya Laporan Tugas Akhir ini.

8. Seluruh staf dan pegawai Instalasi Sumber Daya Manusia, Instalasi

Hukum, Organisasi dan Pemasaran serta Bagian Umum Rumah Sakit

Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

9. Dan untuk semua yang telah membantu penulis, yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu, terima kasih untuk semuanya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih

terdapat kesalahan, baik dari cara penulisan, materi yang disampaikan,

maupun bahasa yang digunakan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun untuk perbaikan Laporan Tugas Akhir ini agar lebih

baik. Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak

yang berkepentingan.

Wassalamu¶alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Juli 2011

(9)

commit to user

ix DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Pengamatan ... 3

D. Manfaat Pengamatan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN ... 5

A. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

1. Pengertian Sistem ... 5

2. Pengertian Rekrutmen ... 7

3. Pengertian Pegawai ... 8

4. Metode-Metode Rekrutmen Calon Pegawai ... 9

5. Sumber-Sumber Rekrutmen Pegawai ... 10

6. Kualifikasi Pegawai ... 12

7. Seleksi Pegawai ... 16

8. Tujuan Seleksi ... 15

(10)

commit to user

x

10. Penempatan Pegawai ... 19

11. Sistem Rekrutmen Pegawai ... 20

1) Perencanaan Pegawai ... 20

2) Penyusunan Formasi Pegawai ... 21

3) Pengadaan Pegawai ... 23

B. METODE PENGAMATAN ... 26

1. Lokasi Pengamatan ... 26

2. Jenis Pengamatan ... 26

3. Sumber Data ... 26

4. Teknik Pengumpulan Data ... 27

5. Teknik Analisis Data ... 28

BAB III DESKRIPSI INSTANSI/LEMBAGA ... 31

A. Nama Instansi ... 31

B. Sejarah dan Landasan Hukum Di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta ... 31

C. Visi Misi dan Tujuan Di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta ... 36

D. Struktur Organisasi dan Personil Di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta ... 41

E. Jenis Pelayanan Di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta ... 49

F. Sarana dan Prasarana Di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta ... 52

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Sistem Perencanaan Kebutuhan Pegawai ... 55

B. Pengadaan Pegawai ... 59

C. Sistem Rekrutmen Pegawai RS. Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta ... 59

1. Pengumuman Lowongan ... 59

2. Sistem Registrasi Online ... 62

(11)

commit to user

xi

4. Tahapan Seleksi Penerimaan Pegawai ... 65

5. Pengumuman Penerimaan ... 68

6. Sistem Penempatan Calon Pegawai ... 69

7. Orientasi Calon Pegawai ... 70

8. Sistem Pengangkatan Pegawai ... 71

D. Analisa Pegawai Menurut Kategori dan Klasifikasi Pendidikan ... 73

BAB V PENUTUP ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(12)

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Sejarah Singkat Berdirinya RS Ortopedi Prof. Dr. R Soeharso

Surakarta ... 34

Tabel 2. Nama Direktur Yang Pernah Menjabat Di RS Ortopedi Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta ... 36

Tabel 3. Jumlah SDM Menurut Kategori dan Klasaifikasi Pendidikan Di RS

Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta ... 73

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Model Analisis Interaktif ... 30

(14)

commit to user

xiv ABSTRAK

FERRY SETYA WILUJATI, D1508028, SISTEM REKRUTMEN PEGAWAI DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA, Program Studi Manajemen Administrasi, Program Diploma III, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, 2011, 76 Halaman.

Sumber daya manusia merupakan faktor intern yang paling utama di dalam setiap instansi yang menunjang keberhasilan sebuah organisasi untuk merealisasikan visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Termasuk dalam hal ini adalah rumah sakit. Untuk menunjang keberhasilan organisasi di dalam melaksanakan visi, misi dan tujuan organisasi diperlukan sistem rekrutmen pegawai yang baik agar diperoleh pegawai yang berkompeten dibidangnya.

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis melakukan pengamatan di Instalasi Sumber Daya Manusia RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta untuk mencari data sebagai dasar penulisan tugas akhir. Pelaksanaan pengamatan ini penulis menggunakan pengamatan deskripsi kualitatif yaitu dengan menggambarkan sistem rekrutmen pegawai di RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang dituangkan dalam bentuk kalimat-kalimat dan berdasarkan fakta-fakta yang ada. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dengan pegawai, observasi, dan telaah dokumen arsip penunjang lainnya. Sumber data yang diperoleh berdasarkan informan, peristiwa atau aktivitas serta dokumen dan arsip. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang gambaran umum mengenai sistem rekrutmen pegawai di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

Penyusunan perencanaan kebutuhan pegawai di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan pegawai dan langkah-langkah dalam menetapkan waktu kerja tersedia, menetapkan unit kerja dan kategori pegawai, menyusun standar beban kerja, menyusun standar kelonggaran, menyusun kebutuhan pegawai per unit kerja.

Kesimpulan dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis adalah sistem rekrutmen pegawai di RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dimulai dari perencanaan kebutuhan pegawai, pengadaan pegawai yang didalamnya mencakup tentang pengumuman lowongan pekerjaan, registrasi online, pengiriman bekas pendaftaran, proses seleksi, pengumuman penerimaan, penempatan calon pegawai, orientasi calon pegawai, pengangkatan pegawai. Keputusan akhir tentang pengangkatan pegawai menunggu pengesahan serta Surat Keputusan yang diterbitkan oleh Badan Kepegawaian Negara. Apabila Surat Keputusan dari Badan Kepegawaian Negara sudah terbit maka pegawai tersebut telah resmi diangkat sebagai pegawai di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

(15)

commit to user

xv ABSTRACT

FERRY SETYA WILUJATI, D1508028, THE SYSTEM OF RECRUITMENT EMPLOYEES AT ORTOPAEDIC HOSPITAL PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA, Study Program Administrative Management, Diploma III Program, Faculty of Science Social and Politic Science, University of Sebelas Maret, 2011, 76 Page

Human resources are the most important internal factors within each institution to support the success of the organization realization vision, mission and objectives to be achieved. Included in this is the hospital. To support the organizations success in implementing the vision, mission and goals of the organization needed a better system of recruiting competent personnel to get their field.

In this thesis, the authos made the observation in the Human Resources Instalation Orthopaedic Hospital Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta to find the data as the basis for this thesis. Implementation of these observations the author uses descriptive qualitative observation namely by describing the system of recruitment employees at Orthopaedic Hospital Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta and poured in the form of sentences based on facts. Data collection techniques obtained through interviws with staff, observation and review record and other supporting documentation. Sources of data obtained by the informant, events or activities as well as document and archives. This observation aims to find out more about the general picture of the employee recruitment system at Ortopaedic Hospital Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

Planning needs of employees in the preparation of Ortopaedic Hospital Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta done by considering the needs of employees and the steps in setting working time available, set the working units and categories of employees, to develop workload standards, develop standards permit, arrange the needs of employees per unit work.

Conclusions from observations on the author is an employee recruitment system at Orthopaedic Hospital Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta initial planning needs of staff , procurement officials which includes about announcements, job postings online registration, registration file delivery, the selection process, the announcement of the acceptance, placement of candidates employees, employees appointment. The decision end on appointment of employees waiting for the ratification and Council Decision of State Personnel has issued an employee has been officially appointed as an officer at the Ortopaedic Hospital Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

(16)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberadaan sumber daya manusia dewasa ini menjadi elemen yang sangat

penting dalam mewujudkan keberhasilan suatu usaha dalam organisasi. Sumber

daya manusia perlu direncanakan terlebih dahulu, sebab perencanaan yang

terstuktur dan terkoordinir akan sangat mempengaruhi kegiatan pengelolaannya

ke depan. Oleh sebab itu perhatian yang lebih besar saat ini tertuju pada kualitas

sumber daya manusia dan manajemen sebuah organisasi. Dengan semakin

pesatnya kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kualitas

sumber daya manusia juga harus meningkat agar rumah sakit di dalam merekrut

tenaga kerja diperoleh tenaga yang mumpuni dan berkompeten dibidangnya.

Dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang manajemen rumah

sakit harus mempersiapkan sumber daya manusianya dengan baik. Sumber daya

manusia yang unggul, terampil dan berkompeten di bidangnya akan sangat

berperan penting di dalam menunjang keberhasilan suatu organisasi. Selain itu

sumber daya manusia kesehatan di bidang medis perlu ditingkatkan agar tenaga

kerja yang dihasilkan mempunyai kompetensi dan etos kerja yang baik serta dapat

meningkatkan produktivitas kerja dan peningkatan pelayanan rumah sakit

terhadap masyarakat luas. Peningkatan mutu sumber daya manusia kesehatan

tersebut merupakan kunci utama suksesnya rumah sakit di dalam upaya

peningkatan derajat kesehatan bangsa. Dengan meningkatnya pelayanan yang ada

di rumah sakit akan membawa citra baik rumah sakit di kalangan masyarakat.

Pentingnya rekrutmen adalah untuk mendapatkan pegawai yang berkompeten

dan berkualitas dalam mengisi jabatan baru sesuai dengan kemampuan skill yang

telah dipersyaratkan. Selain itu juga untuk memperoleh wajah baru yang

mempunyai latar belakang berbeda agar dapat mengembangkan ide-ide baru yang

lebih segar. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang profesional dan

tangguh seperti yang diharapankan oleh organisasi tidaklah mudah. Karena untuk

(17)

commit to user

sistem yang keseluruhannya sangat berkaitan erat satu sama lain. Mulai dari

perencanaan jumlah tenaga kerja, perekrutan tenaga kerja hingga seleksi tenaga

kerja. Setelah sumber daya manusia didapat proses masih belum selesai, karena

masih memerlukan proses seleksi penempatan dan untuk lebih meningkatkan

kualitas mutu sumber daya manusia dapat dilakukan dengan kegiatan pelatihan

dan pengembangan sumber daya manusia.

Untuk mengatasi berbagai masalah sumber daya manusia agar mampu

bersaing dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia diperlukan adanya

upaya kerja yang optimal dalam mamberikan pelayanan publik. Hal ini akan

tercapai melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam berbagai

aspek, baik aspek intelektual, manajerial maupun perilaku. Upaya perbaikan

manajemen sumber daya manusia juga sangat membantu perbaikan produktivitas

secara langsung dengan menentukan cara yang lebih baik dan efisien untuk

mencapai tujuan serta dengan memperbaiki kualitas kerja para pegawai.

Sebagai suatu organisasi salah satu sifat rumah sakit adalah padat karya,

karena sangat membutuhkan banyak tenaga dari berbagai disiplin ilmu. Pelayanan

kesehatan di rumah sakit tidak mungkin dapat dilaksanakan tanpa pelayanan dari

tenaga medis. Hal ini disebabkan karena tenaga medis dan non medis sebagai

tulang punggung rumah sakit sehingga harus dikelola dengan baik agar dapat

memberikan pelayanan yang optimal. Kualitas sumber daya manusia mengacu

pada pengetahuan, keterampilan dan kemampuan. Nilai penting dari penilaian

kinerja adalah menyangkut kualitas kerja pegawai yang diekspresikan dalam

penyelesaian tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab secara efektif dan efisien.

Hal-hal yang harus dibenahi di dalam memperoleh sumber daya manusia yang

baik adalah memperbaiki proses seleksi, karena suatu organisasi akan

mendapatkan sejumlah pegawai yang memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan

sangat bergantung terhadap cermat tidaknya proses seleksi tersebut. Proses seleksi

bukan hanya tes tertulis dan pemeriksaan kesehatan, akan tetapi melakukan

seleksi rekrutmen ketat dan sesuai dengan kompetensi masing-masing bidang

(18)

commit to user

Agar proses seleksi dapat berjalan dengan transparan, akuntabel, profesional

dan obyektif perlu adanya pemantauan dari masyarakat. Setiap tahap dalam proses

rekrutmen haruslah diinformasikan secara detail dan cepat dengan didukung

perkembangan teknologi. Sudah tidak zamannya lagi merekrut sumber daya

manusia dengan pola KKN atau atas dasar mengandalkan jaringan. Maka

transparansi adalah suatu hal yang wajib dilakukan. Setiap informasi yang

diberikan kepada masyarakat tidak hanya informasi pendaftaran saja akan tetapi

sampai dengan pengumuman penerimaannya.

Berdasarkan uraian yang telah diatas penulis tertarik untuk melakukan

pengamatan dan menuangkannya dalam bentuk laporan tugas akhir dengan judul

³6,67(0 REKRUTMEN PEGAWAI DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI

PROF'5562(+$562685$.$57$´

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas maka permasalahan yang

ingin diamati penulis dalam laporan tugas akhir ini adalah :

³%DJDLPDQDVLVWHPUHNUXWPHQSHJDZDLGL5XPDK6DNLWOrtopedi Prof. Dr. R.

6RHKDUVR6XUDNDUWD"´

C. Tujuan Pengamatan

Tujuan pengamatan yang hendak dicapai penulis pada penulisan tugas akhir in

antara lain sebagai berikut :

1. Tujuan Operasional

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang sistem rekrutmen

pegawai yang ada di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta.

2. Tujuan Fungsional

Untuk memberikan masukan yang positif dan membangun bagi Rumah

Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta agar berguna di dalam

(19)

commit to user

3. Tujuan Individual

Untuk memenuhi syarat dalam memperolah sebutan vokasi Ahli Madya

pada Program Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

D. Manfaat Pengamatan

a. Bagi Instansi

Dapat memberikan saran dan masukan yang bermanfaat mengenai sistem

rekrutmen pegawai yang baik untuk meningkatkan kualitas kerja pegawai.

b. Bagi Penulis

1) Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis mengenai sistem

rekrutmen pegawai serta pengaruhnya terhadap kualitas kerja pada

suatu organisasi.

2) Memberikan pengalaman yang nyata sebagai penerapan ilmu

pengetahuan yang telah diperoleh di bangku perkuliahan.

c. Bagi Institusi Pendidikan

Memberikan bahan masukan yang berharga sebagai sumber pembelajaran

bagi mahasiswa Diploma III Manajemen Administrasi.

d. Bagi Pihak lain

Referensi bagi pengamatan selanjutnya sehingga dapat dijadikan

perbandingan dalam melakukan pengembangan pengamatan yang sama di

(20)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Sistem

Menurut L. James Havery yang diterjemahkan oleh Andi, sistem

didefinisikan sebagai :

³Srosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha PHQFDSDLVXDWXWXMXDQ\DQJWHODKGLWHQWXNDQ´

(KWWSZZZJRRJOHFRLGVHDUFK ´SHQJHUWLDQVLVWHP´

MHQXUXW 7DWD 6XWDEUL VLVWHP GDSDW GLDUWLNDQ VHEDJDL ³suatu

kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang EHULQWHUDNVLXQWXNPHQFDSDLWXMXDQ³

a) Karakteristik sistem

Menurut Tata Sutabri (2005:11) terdapat beberapa karakteristik sistem,

antara lain :

1)Komponen sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen ± komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk

subsistem.

2)Batasan sistem (boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara

sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan

luarnya.

3)Lingkungan luar sistem (environtment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem

yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar

(21)

commit to user

dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar

yang mengunutngkan merupakan energi bagi sistem tersebut.

4)Penghubung sistem (interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut

penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan

sumber ± sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem

lain.

5)Masukan sistem (input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem,

yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal

(signal input).

6)Keluaran sistem (output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.

7)Pengolah sistem (proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah

masukan menjadi keluaran.

8)Sasaran sistem (objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat

deterministik.

b)Klasifikasi sistem

Menurut Tata Sutabri (2005:13) sistem dapat diklasifikasikan dari

beberapa sudut pandangan, di antaranya :

1)Sistem abstrak dan sistem fisik

0HQXUXW 7DWD 6XWDEUL VLVWHP DEVWUDN DGDODK ³VLVWHP \ang

berupa pemikiran atau ide±ide yang tidak tampak secara fisik,

misalnya sistem teologis, yaitu sistem yang berupa pemikiran

hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik

merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer,

(22)

commit to user

2)Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

0HQXUXW7DWD6XWDEULVLVWHPDODPLDKDGDODK³VLVWHP\DQJ terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya

sistem perputaran bumi, terjadinya siang malamSHUJDQWLDQPXVLP´ 6HGDQJNDQ VLVWHP PDQXVLD PHUXSDNDQ ³VLVWHP \DQJ PHOLEDWNDQ

interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine

system.´

3)Sistem deterministik dan sistem probabilistik

0HQXUXW 7DWD 6XWDEUL ³VLVWHP \DQJ EHURSHUDVL GHQJan

WLQJNDK ODNX \DQJ GDSDW GLSUHGLNVL GLVHEXW VLVWHP GHWHUPLQLVWLN´ 6HGDQJNDQ VLVWHP \DQJ EHUVLIDW SUREDELOLVWLN DGDODK ³VLVWHP \DQJ kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung XQVXUSUREDELOLVWLN´

4)Sistem terbuka dan sistem tertutup

0HQXUXW 7DWD 6XWDEUL VLVWHP WHUWXWXS PHUXSDNDQ ³VLVWHP yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan OXDUQ\D´6HGDQJNDQVLVWHPWHUEXNDDGDODK³VLVWHP\DQJEHUKXEXQJDQ GDQGLSHQJDUXKLROHKOLQJNXQJDQOXDUQ\D´

2. Pengertian Rekrutmen

Maksud dari kegiatan rekrutmen adalah untuk memperoleh suatu

persediaan seluas mungkin dari calon-calon pelamar sedemikian rupa

sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan untuk melakukan

pilihan tenaga kerja bermutu yang diperlukan.

Menurut Malaya S.P Hasibuan dalam bukunya Manajemen Sumber

Daya Manusia (2006:4) menyebutkan bahwa rekrutmen adalah usaha

mencari dan mempengaruhi tenaga kerja, agar mau melamar lowongan

pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan.

Menurut Malaya S.P Hasibuan (2006:7) Rekrutmen yang aktif

merupakan tersedianya informasi yang akurat dan berkesinambungan

(23)

commit to user

melaksanakan berbagai pekerjaan didalam organisasi. Aktivitas rekrutmen

menyisihkan pelamar yang tidak tepat dan memfokuskan upayanya

terhadap calon yang akan dipanggil kembali.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan proses rekrutmen merupakan

suatu usaha untuk mencari tenaga kerja dan memikat tenaga kerja tersebut

untuk dapat bekerja di perusahaan dan menempati posisi sesuai yang

diinginkan.

3. Pengertian Pegawai

Pegawai merupakan tenaga kerja manusia, jasmaniah maupun rohaniah

(mental dan fikiran) yang senantiasa dibutuhkan dan karena itu menjadi

salah satu modal pokok dalam badan usaha kerja sama untuk mencapai

modal pokok dalam badan usaha kerja sama untuk mencapai tujuan

tertentu didalam suatu organisasi.

Pengertian pegawai menurut Undang-Undang pokok Kepegawaian No.43

tahun 1999 bahwa :

³SHJDZDL DGDODKmereka yang telah memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi negara yang ditetapkan berdasarkan suatu peraturan perundang-XQGDQJDQ\DQJEHUODNX´ Menurut A.W. Widjaja (1986:13) dalam bukunya Administrasi

Kepegawaian menyebutkan bahwa pegawai adalah orang-orang yang

dikerjakan dalam suatu badan tertentu, baik di lembaga-lembaga

pemerintahan maupun dalam badan-badan usaha.

Menurut A.W. Widjaja (1986:15) istilah pegawai mengandung

pengertian sebagai berikut :

1) Menjadi anggota suatu usaha kerja sama (organisasi) dengan maksud

memperoleh balas jasa atau imbalan kompensasi atas jasa yang telah

diberikan.

2) Berada di dalam sistem kerja yang bersifat lugas atau pamrih.

3) %HUNHGXGXNDQVHEDJDL³SHQHULPDNHUMD´GDQEHUKDGDSDQGHQJDQSLKDN

(24)

commit to user

4) .HGXGXNDQ VHEDJDL ³SHQHULPD NHUMD´ LWX GLSHUROHK VHWHODK PHODOXL

proses penerimaan.

5) Dan akan menghadapi saat pemberhentian (pemutusan hubungan kerja

DQWDUD³SHPEHULNHUMD´GHQJDQ³SHQHULPDNHUMD´.

4. Metode-Metode Rekrutmen Calon Pegawai

a) Merekrut dari dalam perusahaan

Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo (2002:142) Banyak perusahaan

menerapkan kebijakan untuk merekrut atau mempromosikan tenaga

kerja yang berasal dari dalam organisasi sendiri, (promotion from

within), kecuali dalam keadaan - keadaan yang luar biasa.

Kebijakan ini membawa 3 keuntungan utama, yaitu :

1) Tidak terlalu mahal dibandingkan dengan merekrut dari luar

organisasi.

2) Suatu kebijakan promosi dari dalam dapat memelihara loyalitas

dan mendorong usaha yang lebih besar antara para anggota

oragnisasi.

3) Orang - orang yang direkrut dari dalam sudah terbiasa dengan

suasana oranisasi sendiri sehingga dapat berkarya lebih efektif.

Akan tetapi kebijakan ini juga mempunyai sisi kelemahan, yaitu :

1) Terjadi pembatasan terhadap bakat-bakat yang sebenarnya

tersedia bagi organisasi.

2) Mengurangi peluang masuknya pemikiran-pemikiran baru ke

dalam organisasi.

3) Dapat meningkatkan rasa puas diri karena karyawan beranggapan

bahwa peluang promosi telah terjalin oleh senioritas mereka.

b) Merekrut melalui Departemen/Dinas Tenaga Kerja

Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo (2002:142) munculnya

Departemen/Dinas Tenaga Kerja di tengah-tengah derap lajunya

pembangunan di Indonesia merupakan salah satu wujud perhatian

(25)

commit to user

yang menyangkut masalah pencarian lapangan kerja dan tenaga

kerja. Campur tangan pemerintah dalam menangani masalah

ketenagakerjaan maupun lapangan kerja yang tersedia telah

mendapat tantangan positif khususnya bagi kalangan dunia usaha

yang memerlukan sejumlah tenaga kerja untuk menjalankan

usahanya. Terbukti dengan semakin meningkatnya perusahaan yang

mencari tenaga kerja melalui jasa Departemen/Dinas Tenaga Kerja

dan dari sebagian perusahaan telah menentukan salah satu kriteria

syarat pengajuan lamaran dengan kartu tanda bukti yang telah

tercatat pada Departemen/Dinas Tenaga Kerja setempat.

5. Sumber-Sumber Rekrutmen Calon Pegawai

Menurut Moh. Agus Tulus (1994:62) sumber-sumber perekrutan

pegawai antara lain berasal dari :

a. Melalui iklan di surat kabar

Cara ini adalah yang paling umum digunakan perusahaan akan tetapi

biayanya dapat tinggi sekali. Oleh karana itu dicari cara - cara

perekrutan lain.

b. Pengiklanan intern perusahaan

Pengiklanan intern perusahaan merupakan sumber yang baik untuk

memperoleh pelamar-pelamar. Hal ini juga bermanfaat alam

mencegah kesalahpahaman yang mungkin timbul dari pihak karyawan

mengenai rencana-rencana ketenagakerjaan perusahaan. Para

karyawan yang ada sekarang akan merasa diperlakukan secara adil

dalam memperoleh kesempatan.

c. Teman dan anggota keluarga karyawan perusahaan sendiri

Pengiklanan intern dapat membantudalam usaha ini. Beberapa

perusahaan bahkan memberikan sekedar imbalan kepada mereka yang

berhasil mengintrodaksi orang yang ternyata tepat untuk diterima

sebagai karyawan baru. Apabila perusahaan membina hubungan yang

(26)

commit to user

akan mendengar tersedianya lowongan pekerjaan melalui apa yang

disebut dari mulut ke mulut (word of mouth). Dengan alasan ini pula

perusahaan harus menjaga agar wawancara - wawancara dengan

pelamar, baik yang akhirnya diterima maupun ditolak akan

memperoleh kesan yang positif mengenai perusahaan.

d. Sumber - sumber masa lalu

Untuk setiap lamaran yang tidak terpilih pada waktu yang lewat telah

kembali. Dapat juga mempertimbangkan kemungkinan menerima

kembali karyawan-karyawan yang sudah berhenti.

e. Agen - agen tenaga kerja

Agen-agen tenaga kerja (employment agencies) banyak terdapat di

mana-mana dan memberikan jasa pelayanan yang cukup baik.

f. Kunjungan - kunjungan

Tim-tim khusus dikirim ke sekolah-sekolah setempat untuk

mengutarakan peluang-peluang pekerjaan yang tersedia bagi

orang-orang muda. Mungkin juga bermanfaat untuk mengunjungi

daerah-daerah lain untuk memperolah calon-calon yang khusus diperlukan

oleh perusahaan. Perusahaan-perusahaan besar biasanya

memprogramkan kunjungan setiap tahun ke perguruan-perguruan

tinggi atau akademi-akademi untuk menarik perhatian calo -calon

lulusan.

g. Karyawan - karyawan perusahaan lain

Beberapa pihak berpendapat bahwa menarik karyawan-karyawan yang

bekerja pada perusahaan lain merupakan perbuatan tidak etis. Tetapi

di dalam prakteknya hal tersebut semakin meningkat. Cara yang biasa

dilakukan adalah dengan menawarkan kondisi kerja dan tingkat gaji

(27)

commit to user

6. Kualifikasi Seleksi

Penyeleksi harus mengetahui secara jelas kualifikasi yang akan

diseleksi dari pelamar. Hal ini sangat penting supaya sasaran dapat dicapai

dengan baik. Tanpa mengetahui secara jelas kualifikasi seleksi akan

mengakibatkan sasaran yang dicapai menyimpang.

Menurut Malayu S.P. Hasbuan (2006:54) Kualifikasi dalam proses

seleksi antara lain adalah sebagai berikut :

a. Umur

Umur harus mendapat perhatian karena akan mempengaruhi kondisi

fisik, mental, kemampuan kerja dan tanggung jawab seseorang. Umur

pekerja juga diatur oleh undang-undang perburuhan. Karyawan muda

umumnya mempunyai fisik yang lebih kuat, dinamis, dan kreatif.

Akan tetapi cepat bosan, kurang bertanggung jawab, cenderung

absensi dan turnover nya tinggi. Karyawan yang umumnya lebih tua

kondisi fisiknya kurang, tetapi bekerja ulet, tanggung jawabnya besar

serta absensi dan turnover nya rendah.

b. Keahlian

Keahlian harus mendapat perhatian utama kualifikasi seleksi. Hal ini

yang akan menentukan mampu tidaknya seseorang menyelesaikan

pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Keahlian ini mencakup

technical skill, human skill, conceptual skill, kecakapan untuk

memanfaatkan kesempatan, serta kecermatan menggunakan peralatan

yang dimiliki perusahaan dalam mencapai tujuan.

c. Kesehatan fisik

Kesehatan fisik sangat penting untuk dapat menduduki suatu jabatan.

Tidak mungkin seseorang dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan

baik jikasering sakit. Bahkan, perusahaan akan dibebani pengeluaran

biaya perawatan yang cukup besar.

d. Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu indikator yang mencerminkan

(28)

commit to user

Dengan latar belakang pendidikan pula seseorang dianggap akan

mampu menduduki suatu jabatan tertentu.

e. Jenis kelamin

Jenis kelamin harus diperhatikan berdasarkan sifat pekerjaan, waktu

mengerjakan dan peraturan perburuhan. Misalnya untuk pekerjaan

berat atau untuk jaga malam kurang pantas apabila dijabat kaum

wanita. Demikian juga untuk merawat bayi kurang cocok dilakukan

oleh pria.

f. Tampang

Tampang adalah keseluruhan penampilan dan kerapian diri seseorang

yang tampak dari luar. Tampang hanyalah merupakan kualifikasi

tambahan. Artinya untuk jabatan tertentu tampang akan turut

membantu keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugasnya.

g. Bakat

Bakat (mental aptitude) perlu mendapat perhatian, karena orang yang

berbakat lebih cepat berkembang dan mudah menangkap pengarahan

yang diberikan. Biasanya orang yang berbakat lebih kreatif

mengembangkan dirinya.

h. Temperamen

Temperamen adalah pembawaan seseorang yang sulit dipengaruhi

oleh lingkungandan melekat pada dirinya. Penilaian temperamen

calon karyawan agak sulit, untuk penilaian biasanya kepada psikolog.

i. Karakter

Karakter atau kepribadian berbeda dengan temperamen walaupun ada

hubungan yang erat antara keduanya. Karakter merupakan sifat

pembawaan seseorang yang dapat diubah dengan lingkungan atau

pendidikan, sedangkan temperamen tidak dapat diubah oleh

(29)

commit to user

j. Pengalaman kerja

Pengalaman kerja seorang pelamar hendaknya mendapat

pertimbangan utama dalam proses seleksi. Orang yang

berpemerupakan calon karyawan yang telah siap pakai.

k. Kerja sama

Kerja sama harus diperhatikan dalam proses seleksi karena kesediaan

kerja sama baik vertikal maupun kunci keberhasilan perusahaan

asalkan kerja sama itu sifatnya positif serta berasaskan kemampuan.

l. Kejujuran

Kejujuran merupakan kualifikasi seleksi yang sangat penting karena

kejujuran merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas kepada

seseorang. Perusahaan tidak akan mendelegasikan wewenang kepada

sesorang yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.

m. Kedisiplinan

Kedisiplinan perlu diperhatikan dalam proses seleksi karena untuk

dapat menyelesaikan tugas dengan baik seseorang harus disiplin baik

pada dirinya sendiri maupun pada peraturan perusahaan. Karyawan

yang kurang disiplin sulit diharapkan mendapat hasil kerja yang baik.

n. Inisiatif dan kreatif

Inisiatif dan kreatif merupakan kualifikasi seleksi yang penting karena

inisiatif dan kreativitas dapat membuat seseorang mandiri dalam

menyelesaikan pekerjaannya.

7. Seleksi pegawai

Seleksi merupakan bagian materi dari operasional manajer sumber

daya manusia yaitu pengadaan. Proses seleksi merupakan proses

pengambilan keputusan bagi calon pelamar. Banyak diperlukan

pertimbangan untuk memilih orang yang tepat untuk memutuskan pelamar

mana yang akan diterima.

Menurut Malayu S.P. Hasbuan (2006:46) Seleksi adalah usaha

(30)

commit to user

qualified dan kompeten yang akan menjabat serta mengerjakan semua

pekerjaan pada perusahaan. Kiranya hal inilah yang mendorong

pentingnya pelaksanaan seleksi penerimaan karyawan baru bagi setiap

perusahaan. Pelaksanaan seleksi harus dilakukan secara jujur, cermat dan

obyektif supaya karyawan yang diterima benar-benar qualified untuk

menjabat dan melaksanakan pekerjaan.

Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo (2002:161) Seleksi pegawai

dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan ketegasan tentang

kecakapan, kepribadian, kebiasaan dan data serta keterangan yang

dipandang perlu untuk mendapatkan pegawai yang berdaya guna dan

berhasil guna yang sebesar-besarnya. Dengan pelaksanaan seleksi yang

baik karyawan yang diterima akan lebih qualified sehingga pembinaan,

pengembangan dan pengaturan karyawan menjadi lebih mudah.

8. Tujuan Seleksi

Menurut Malayu S.P. Hasbuan (2006:49) Seleksi penerimaan pegawai

baru adalah bertujuan untuk mendapatkan hal-hal sebagai berikut:

a. Karyawan yang qualified dan potensial.

b. Karyawan yang jujur dan berdisiplin.

c. Karyawan yang cakap dengan penempatannya yang tepat.

d. Karyawan yang terampil dan bersemangat dalam bekerja.

e. Karyawan yang memenuhi persyaratan undang-undang perburuhan.

f. Karyawan yang dapat bekerja sama baik secara vertikal maupun

horizontal.

g. Karyawan yang dinamis dan kreatif.

h. Karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab sepenuhnya.

i. Karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi.

j. Mengurangi tingkat absensi dan turnover karyawan.

k. Karyawan yang mudah dikembangkan pada masa depan.

l. Karyawan yang dapat bekerja secara mandiri.

(31)

commit to user

9. Tahapan Seleksi

Prosedur atau langkah-langkah pelaksanaan seleksi perlu ditetapkan

dengan cermat dan berdasarkan asas efisiensi untuk memperoleh karyawan

yang qualified dengan penempatan yang tepat. Langkah-langkah seleksi

menurut Malayu S.P. Hasbuan (2006:56-59) antara lain adalah :

a. Seleksi surat-surat pelamar

Menyeleksi surat-surat pelamar artinya memilih surat-surat

lamaran dan mengelompokkan atas surat lamaran yang memenuhi

syarat dan surat lamaran yang tidak memenuhi syarat. Lamaran yang

tidak memenuhi syarat berarti telah gugur sedangkan lamaran yang

memenuhi syarat dipanggil untuk mengikuti seleksi berikutnya.

Dalam surat panggilan harus dicantumkan waktu, tempat dan alat-alat

yang diperlukan untuk mengikuti seleksi tersebut.

b. Pengisian blangko lamaran

Pelamar yang dipanggil diharuskan mengisi blangko (formulir)

lamaran yang telah disediakan. Formulir ini memuat rincan data yang

lengkap dari pelamar seperti orang tuanya, pengalaman kerjanya dan

gaji yang dimintakan. Formulir lamaran akan digunakan sebagai salah

satu alat referensi pelamar bersangkutan.

c. Pemeriksaan referensi

Menurut Malayu S.P. Hasbuan (2006:57) Memeriksa referensi

adalah meneliti siapa referensi pelamar, dipercaya atau tidak untuk

memberikan informasi mengenai sifat, perilaku, pengalaman kerja,

dan hal-hal lain yang dianggap penting dari pelamar. Referensi pada

dasarnya adalah seseorang yang dapat memberikan informasi dan

jaminan mengenai sifat, perilaku dan hal-hal lain dari pelamar

bersangkutan. Pemeriksaan referensi ini harus hati-hati karena

informasi yang diberikan pada umumnya adalah informasi yang

baik-baik saja. Referensi yang digunakan adalah personal references dan

(32)

commit to user

1) Personal references adalah referensi yang dapat memberikan

informasi mengenai karakter dan kondisi kesehatan atau penyakit

yang pernah dialami pelamar. Referensi ini biasanya diberikan

oleh keluarga atau teman-teman dekat pelamar.

2) Employement references adalah referensi yang dapat memberikan

informasi atau semacam jaminan mengenai latar belakang maupun

pengalaman kerja pelamar bersangkutan. Referensi ini biasanya

diberikan oleh perusahaan asal pelamar bekerja atau teman yang

pernah bekerja sama dalam suatu organisasi. Jadi pada prinsipnya

semakin strategis dan vital suatu jabatan maka semakin cermat

pemeriksaan referensi. Bahkan kalau perlu clearance pelamar dari

BAKIN.

d. Tes penerimaan

Menurut Malayu S.P. Hasbuan (2006:58-59) Tes penerimaan

adalah proses untuk mencari data calon karyawan yang disesuaikan

dengan spesialisasi jabatan atau pekerjaan yang akan dijabat. Jenis tes

penerimaan calon karyawan ini adalah wawancara dan tertulis.

Bentuk-bentuk tes penerimaan ada 3 macam yaitu :

1)Physical test yaitu suatu proses untuk menguji kemampuan fisik

pelamar misalnya pendengaran dan penglihatan (buta warna atau

tidak).

2)Academic test yaitu proses menguji kecakapan yang yang dimiliki

pelamar sesuai dengan kebutuhan jabatan yang akan diisinya.

3)Phsychological test yaitu proses menguji tentang kecerdasan,

bakat, prestasi, minat dan kepribadian dari seorang pelamar.

e. Tes psikologi

Tes psikologi adalah proses menguji atau mengetes kemampuan

mental pelamar untuk mengukur apakah mentalnya sesuai dengan

yang diinginkan.

Jenis-jenis tes psikologi antara lain menurut Malayu S.P. Hasbuan

(33)

commit to user

1) Tes kecerdasan yaitu mengetes kepribadian mental pelamar dalam

hal daya pikir secara menyeluruh dan logis.

2) Tes kepribadian yaitu mengetes kepribadian mental pelamar

dalam hal kesediaan bekerja sama, sifat kepemimpinan, kejujuran

dan unsur-unsur kepribadian lainnya yang dibutuhkan

perusahaan.

3) Tes bakat yaitu mengetes dan megukur kemampuan mental

potensial (IQ) pelamar apakah mempunyai kesanggupan untuk

dikembangkan di kemudian hari.

4) Tes minat yaitu mengetes jenis pekerjaan apa yang paling

disenangi oleh pelamar dan mengukur apa pelamar cocok serta

antusias mengerjakan pekerjaan yang akan diberikan kepadanya.

5) Tes prestasi yaitu mengetes dan mengukur apa pelamar akan

mampu berprestasi mengerjakan pekerjaan yang diberikan

kepadanya. Tes prestasi ini hendaknya dilakukan secara cermat

dan mendalam untuk mengetahui apa pelamar mempunyai mental

serta kemauan besar dalam mencapai prestasi kerja optimal.

f. Tes kesehatan

Menurut Malayu S.P. Hasbuan (2006:61) Tes kesehatan yaitu

pemeriksaan kesehatan fisik dari pelamar apakah memenuhi

spesifikasi yang telah ditentukan untuk jabatan yang bersangkutan.

Misalnya pendengaran, penglihatan (buta warna atau tidak),

berpenyakit jantung atau tidak, bronkitis atau tidak dan mempunyai

cacat badan atau tidak. Tes kesehatan hendaknya diperhatikan dengan

cermat karena sangat menentukan tingkat prestasi kerja karyawan.

Tidak mungkin karyawan akan dapat berprestasi baik jika ia sering

sakit dan tidak dapat hadir untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

g. Wawancara akhir dengan atasan

Menurut Malayu S.P. Hasbuan (2006:61) Kapala bagian atau

atasan langsung mewawancarai pelamar untuk memperoleh data yang

(34)

commit to user

tugas-tugas yang akan diberikan kepadanya. Wawancara ini bertujuan

untuk mengetahui sejauh mana kemampuan praktis pelamar dalam

mengerjakan pekerjaan dan juga untuk memperoleh gambaran apakah

pelamar dapat diajak bekerja sama atau tidak. Wawancara akhir akan

menentukan diterima atau tidaknya pelamar menjadi calon pegawai

pada perusahaan tersebut.

h. Memutuskan diterima atau ditolak

Menurut Malayu S.P. Hasbuan (2006:61) Kepala bagian atau

atasan langsung akan memutuskan diterima atau ditolaknya pelamar

setelah memperoleh hasil dari seleksi-seleksi tedahulu. Pelamar yang

tidak memenuhi spesifikasi akan ditolak, sedangkan pelamar yang

lulus dari setiap seleksi diputuskan diterima menjadi calon karyawan

dengan status karyawan dalam masa percobaan. Selanjutnya mereka

diharuskan megisi formulir dan melengkapi syarat-syarat sepenuhnya.

Prosedur seleksi untuk setiap perusahaan tidak sama, semua

tergantung dari spesifikasi dan besar atau kecilnya perusahaan.

10.Penempatan Pegawai

Penempatan pegawai adalah tindak lanjut dari proses seleksi. Menurut

Siswanto Sastrohadiwiryo (2002:169) Penempatan pegawai merupakan

suatu proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada tenaga kerja yang

lulus dalam seleksi untuk dijalankan secara berkesinambungan dengan

kekuasaan dan tanggung jawab sebesar kondisi yang telah ditetapkan, serta

mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemungkinan yang

terjadi atas tugas dan pekerjaan, kekuasaan dan tanggung jawab. Menurut

Suradji (2009:44) Penempatan pegawai dalam suatu jabatan dilaksanakan

dengan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja,

jenjang pangkat, jenjang pangkat dan syarat obyektif lainnya yaitu disiplin

kerja, kesetiaan, pengabdian, pengalaman, kerjasama dan dapat dipercaya.

Pegawai diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentu. Yang dimaksud

(35)

commit to user

jawab, wewenang dan hak seorang pegawai dalam satuan organisasi

negara. Calon pegawai belum bisa diangkat dalam jabatan struktural

apabila calon pegawai masih dalam masa percobaan dan kepadanya belum

diberikan pangkat, sedangkan untuk menduduki jabatan struktural jabatan

antara lain disyaratkan pangkat sesuai dengan tingkat eselonnya.

Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo (2002:169) Faktor-faktor yang

harus dipertimbangkan dalam penempatan antara lain adalah :

a) Prestasi akademis.

b) Pengalaman.

c) Kesehatan fisik dan mental.

d) Status perkawinan.

e) Usia.

11.Sistem Rekrutmen Pegawai

1) Perencanaan Pegawai

Menurut Suradji (2009:32) Perencanaan pegawai merupakan

peramalan kebutuhan pegawai pada masa yang akan datang dari

berbagai jenis pekerjaan. Peramalan pengadaan pegawai pada saat ini

dan masa yang akan datang dengan berbagai jenis pekerjaan atas dasar

tuntutan organisasi. Peramalan pengadaan pegawai baik untuk

keperluan saat sekarang maupun yang akan datang berarti menentukan

jumlah pegawai yang diperlukan dengan berbagai kualifikasi latar

belakang pendidikan yang dibutuhkan. Peramalan kebutuhan pegawai

secara umum mendasarkan pada permintaan dan unit-unit yang ada di

dalam suatu organisasi, mendasarkan pada analisis beban kerja

organisasi dan ketersediaan anggaran. Peramalan pengadaan

kebutuhan pegawai untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dapat

dilakukan dengan menggunakan pendekatan teknik peramalan jangka

pendek dengan mendasarkan pada ketersediaan anggaran dari beban

kerja yang ada. Sedangkan teknik peramalan jangka panjang dapat

(36)

commit to user

dari orang-orang ahli yang mendasarkan pada permintaan unit-unit dan

menggunakan berbagai analisis yang ada. Misalnya menggunakan

analisis trend.

2) Penyusunan Formasi Pegawai

Menurut Suradji (2009:33) Formasi adalah jumlah dan susunan

pangkat pegawai yang diperlukan untuk mampu melaksanakaan tugas

pokok dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh pejabat yang

berwenang. Penetapan formasi berdasarkan beban kerja dengan

mempertimbangkan macam-macam pekerjaan, rutinitas pekerjaan,

keahlian yang diperlukan untuk melakukan tugas dan hal-hal lain yang

mempengaruhi jumlah dan sumber daya manusia yang diperlukan.

Penetapan formasi pegawai ditujukan untuk mengendalikan jumlah

dan mutu pegawai pada setiap organisasi negara agar memiliki

pegawai yang cukup, sesuai dengan beban kerja yang harus

dilaksanakan.

Menurut Suradji (2009:34) Formasi dari masing-masing satuan

organisasi negara disusun melalui analisis kebutuhan yang dilakukan

berdasarkan :

a) Jenis Pekerjaan

Adalah macam-macam pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh

satuan unit organisasi di dalam rangka penyelenggaraan tugas

pokok dan fungsinya. Pada pokoknya jenis-jenis itu dapat

dibedakan ke dalam du kelompok, yaitu jenis-jenis pekerjaan yang

bersifat umum.

b) Sifat Pekerjaan

Adalah spesifikasi pekerjaan berdasarkan jenis, waktu,

keterampilan yang dibutuhkan, perhatian, resiko, upaya fisik,

(37)

commit to user

c) Perkiraan Beban Kerja

Adalah frekuensi rata-rata dari masing-masing jenis pekerjaan

dalam jangka waktu tertentu.

d) Perkiraan Kapasitas Pegawai

Adalah kemampuan rata-rata seorang pegawai untuk

menyelesaikan suatu jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.

Perkiraan beben kerja dan prakiraan kapasitas kerja diperlukan

untuk masing-masing jenis pekerjaan.

e) Jenjang, dan Jumlah Jabatan serta Pangkat

Penentuan jenjang, jumlah jabatan dan pangkat dalam suatu

organisasi harus ditinjau dari sudut keseluruhan organisasi dan

tidak ditinjau dari per unit organisasi. Penentuan susunan pangkat

merupakan satu syarat mutlak untuk dipelihara dengan baik dalam

suatu organisasi.

f) Peralatan yang Tersedia

Penggunaan teknologi canggih suatu peralatan kerja, menentukan

jumlah dan mutu pegawai yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Semakin canggih teknologi peralatan yang dipergunakaan akan

semakin mengurangi jumlah pegawai pegawai yang diperlukan.

g) Analisis Kebutuhan Pegawai

Diperlakukan melalui analisis jabatan untuk mengetahui secara

konkrit jumlah dan kualifikasi pegawai yang dibutuhkan oleh suatu

unit organisasi untuk mampu melaksanakan tugasnya secara

berdayaguna, berhasil guna dan berkesinambungan.

h) Anggaran Belanja Negara

Dalam menetapkan jumlah kebutuhan pegawai dalam suatu

organisasi juga harus mempertimbangkan kemampuan dan

tersediaannya anggaran. Meskipun formasi telah disusun secara

rasional berdasarkan hasil analisis jabatan dan analisis kebutuhan,

realisasinya tetap disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang

(38)

commit to user

i) Uraian Jabatan

Hasil analisis jabatan yang berisi informasi penting nama jabatan,

kode jabatan, unit organisasi, ikhtisar jabatan, uraian tugas, bahan

kerja, perangkat kerja, hasil kerja, wewenang, tanggung jawab,

hubungan jabatan, kondisi lingkungan kerja, resiko, bahaya, syarat

jabatan dan informasi lainnya.

j) Peta Jabatan

Adalah susunan, nama dan tingkat jabatan baik struktural maupun

fungsional yang tergambar dalam struktur organisasi dari tingkat

yang paling bawah sampai dengan tingkat yang paling tinggi.

3) Pengadaan Pegawai

Menurut Suradji (2009:36) Pengadaan pegawai dilakukan

berdasarkan kebutuhan untuk mengisi formasi yang lowong.

Lowongan formasi suatu organisasi pada umumnya disebabkan karena

adanya pegawai yang berhenti, pensiun, meninggal, dunia atau adanya

perluasan organisasi. Oleh karena itu lowongan formasi tersebut harus

diumumkan seluas-luasnya melalui media masa yang berisikan

informasi yang dibutuhkan. Proses pengadaan pegawai sesungguhnya

melalui tahap-tahap mulai dari pengumuman lowongan, pelamaran,

seleksi, penempatan hingga pengangkatan.

Menurut A.W. Widjaja (1986:50) Proses pengadaan tersebut antara

lain sebagai berikut :

a. Pengumuman Lowongan

Pengumuman tentang adanya lowongan formasi harus diumumkan

seluas-luasnya melalui media masa yang berisikan informasi yang

dibutuhkan oleh pihak instansi. Pengumuman lowongan setidaknya

dilakukan sekurang-kurangnya satu bulan sebelum tanggal

penutupan lamaran. Informasi yang harus ada dalam pengumuman

(39)

commit to user

a) Jumlah dan jenis jabatan yang lowong,

b) Syarat-syarat jabatan yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar,

c) Alamat dan tempat lamaran ditujukan,

d) Batas waktu pengajuan lamaran,

e) Lain-lain yang dipandang perlu sesuai dengan kebutuhan.

b. Penyaringan

Tahap-tahap didalam proses penyaringan antara lain adalah :

1) Pemeriksaan administratif

Panitia meneliti surat lamaran yang masuk apakah telah

memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam pengumuman.

Pemeriksaan ini dilakukan secara fungsional oleh pejabat yang

diserahi kewenangan oleh pihak kepegawaian. Surat lamaran

yang tidak memenuhi syarat yang ditentukan akan

dikembalikan kepada pelamar yang besangkutan disertai

dengan alasannya. Dan surat lamaran yang telah memenuhi

persyaratan akan disusun dan didaftar secara tertib untuk

memudahkan pemanggilan.

2) Pemanggilan pelamar

Pelamar yang memenuhi syarat akan dipanggil untuk mengikuti

ujian. Pemanggilan dapat dilakukan dengan surat pemanggilan

atau melalui pengumuman baik media cetak ataupun media

lain. Didalam pemberitahuan tersebut akan tercantum kapan,

dimana dan kepada siapa pelamar harus melaporkan diri.

Pelamar yang telah melaporkan diri akan diberikan nomor ujian

serta diberitahukan tentang tanggal dan tempat pelaksanaan

ujian.

3) Pelaksanaan ujian

4) Penentuan peserta ujian yang lolos

Nama peserta ujian yang lolos akan disusun oleh panitia ujian

daln suatu daftar dan disusun berdasarkan nomor urut peserta

(40)

commit to user

yang berwenang untuk digunakan sebagaimana mestinya dan

keputusan dari panitia ujian tidak dapat diganggu gugat.

5) Pengumuman penggilan pelamar yang diterima

Dalam pengumuman akan diumumkan nam atau nomor ujian

dari peserta yang telah diterima. Didalam pengumuman

tersebut juga ditentukan kapan, dimana, kepada siapa dan batas

waktu melaporkan diri.

6) Pengusulan

Pelamar yang telah diputuskan untuk diterima akan diusulkan

pengangkatannya kepada kepala BKN untuk diusulkan menjadi

pegawai tetap di instansi terkait.

c. Penempatan pegawai

Penempatan adalah penugasan seorang pekerja pada suatu jabatan

atau unit kerja di lingkungan suatu organisasi/perusahaan. Dengan

kata lain calon karyawan yang ditempatkan harus memiliki

kompetensi yang diperlukan untuk dapat melaksanakan pekerjaan

dalam suatu jabatan secara efektif dan efisien.

Dalam tahapan ini terdiri dari :

1) Penempatan di unit bagian

2) Masa percobaan

d. Pengangkatan sebagai pegawai

Calon pegawai akan diangkat sebagai pegawai apabila telah

menjalankan masa percobaan dan telah memenuhi syarat sebagai

berikut :

1) Telah menunjukan kesetiaan dan ketaatan penuh kepada

Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah.

2) Telah menunjukan sikap dan budi pekerti yang baik.

3) Telah menunjukan kecakapan dalam melaksanakan tugas.

(41)

commit to user

B. Metode Pengamatan

a) Lokasi Pengamatan

Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini penulis memilih lokasi di

Rumah Sakit Ortopedi Prof. R. Soeharso Surakarta, Pabelan Jl. Ahmad

Yani, Pabelan Surakarta 57162, Telp.(0271) 714458), Fax : (0271)

714058. Yang mana Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta merupakan rumah sakit sebagai Pusat Rujukan Nasional khusus

tulang. Hal yang mendasari penulis memilih pengamatan di Rumah Sakit

Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta ini karena di dasari

keingintahuan penulis untuk mengetahui secara jelas sistem yang

diterapkan rumah sakit didalam merekrut pegawai. Sebab dari data

statistik kepegawaian mencatat lulusan dari Diploma III non Kesehatan

banyak di rekrut sebagai pegawai baru di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr.

R. Soeharso Surakarta.

b)Jenis Pengamatan

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, bentuk

pengamatan yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan metode

deskriptif kualitatif yaitu untuk menangkap berbagai informasi kualitatif

dengan deskripsi teliti dan penuh nuansa, yang lebih berharga daripada

sekedar pernyataan jumlah atau frekuensi dalam bentuk angka

(Sutopo,2002:183).

Dengan menggunakan metode pengamatan deskriptif kualitatif, maka

penulis berharap memperoleh informasi-informasi dengan utuh sehingga

dapat menggambarkan realitas yang ada secara terperinci dan mendalam

serta menarik kesimpulan terhadap hubungan antara gejala sosial.

c) Sumber Data

Sumber data pengamatan ini diperoleh dari :

1) Narasumber ( Informan )

Adapun narasumber yang memberikan informasi dalam pengumpulan

data ini terdiri dari bagian Kepegawaian dan bagian Hukum,

(42)

commit to user

Instalasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta. Untuk memperoleh informasi data yang akurat

penulis melakukan wawancara langsung dengan beberapa narasumber,

antara lain adalah :

- Kepala Sub.Bagian Kepegawaian.

- Staf Kepegawaian.

2) Dokumen dan arsip

Dalam pengamatan ini diperoleh dari surat-surat, arsip, laporan dan

dokumen yang berhubungan dengan pelaksanaan rekrutmen pegawai

di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Antara lain

adalah Tata Hubungan Kerja, Tukopsi dan Pedoman Pengelolaan

Pegawai.

d) Teknik Pengumpulan Data

1) Wawancara

Menurut H. B. Sutopo (2002:58) tujuan utama melakukan wawancara

adalah untuk menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks

mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan,

motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, dan

sebagainya, untuk merekonstruksi beragam hal seperti itu sebagai bagian dari pengalaman masa lampau, dan memproyeksikan hal ± hal itu dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi di masa yang akan

datang. Pada tugas akhir ini, penulis melakukan wawancara dengan :

- Bapak Fitri Sapta Nugraha selaku Kepala Sub.Bagian

Kepegawaian.

- Mbak Trimurti Sari selaku Staf Kepegawaian. 2) Observasi

Pada penulisan tugas akhir ini penulis melakukan observasi berperan

aktif untuk memperoleh data yang akurat, yaitu melakukan

pengamatan secara langsung tentang aktivitas para pegawai bagian

(43)

commit to user

3) Telaah dokumen

Pada teknik pengumpulan data ini, penulis menelaah dokumen±

dokumen yang berhubungan dengan rekrutmen pegawai yang

tersimpan di bagian Kepegawaian Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta sebagai sumber data untuk penulisan tugas akhir.

e) Teknik Analisis Data

Dalam teknik Analisis data penulis menggunakan model analisis

interaktif (interaktif model of analisis), yaitu data yang dikumpulkan akan

dianalisa melalui tiga tahap yaitu pengumpulan data, mereduksi data,

menyajikan data dan menarik kesimpulan. Dalam model ini dilakukan

suatu proses siklus antar tahap-tahap, sehingga data yang terkumpul akan

berhubungan dengan satu sama lain dan benar-benar data yang

mendukung penyusunan laporan penelitian (Sutopo, 2002:35-37).

Tahap-tahap itu dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Adalah proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi

data (kasar) dari catatan yang ada di lapangan sehingga kesimpulan

akhir dapat diperoleh. Reduksi Data tidak terpisah dari analisis, tetapi

bagian dari analisis, tapi merupakan bagian dari analisis. Pada saat

pengumpulan data berlangsung, reduksi data dapat berupa tingkatan,

coding, memusatkan tema, dan membuat batas-batas penelitian.

2. Sajian Data

Adalah suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan

kesimpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian ini merupakan rakitan

kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga bisa dibaca

akan bisa dipahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan

peneliti untuk membuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain

berdasarkan pada pengalamanya tersebut. Sajian data juga dapat

berupa jenis matriks, gambar atau skema, tabel dan jaringan kerja yang

saling berkaitan agar memudahkan peneliti untuk mengerti dan

(44)

commit to user

3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi

Yaitu kegiatan merumuskan kesimpulan dengan

mengorganisasikan data-data yang terkumpul yang dapat diverifikasi

selama penelitian berlangsung sehingga data dapat diuji validitasnya

dan kesimpulan yang diambil lebih kokoh. Kegiatan ini merupakan

akhir dari pengumpulan data. Pada awal kesimpulan tersebut

kesimpulan kurang jelas namun kemudian semakin lama semakin jelas

dan memiliki landasan yang kuat sehingga menjadi kesimpulan akhir,

dimana kesimpulan akhir tersebut perlu diverifikasi agar menjadi

benar-benar mantap dan dapat dipertanggungjawabkan. Verifikasi

dilakukan dengan penelusuran data kembali dengan cepat sehingga

kesimpulan lebih mantap dan dapat dipercaya.

[image:44.612.175.507.99.477.2]

Untuk lebih jelasnya proses analisa data interaktif dapat dilihat dari

(45)
[image:45.612.162.532.138.456.2]

commit to user

Gambar 1

Model analisis interaktif

Sumber : Sutopo(2002:98)

Penulis menggunakan Model Analisis interaktif (interaktif model of

analisis) dalam pengamatan ini, yang biasanya digunakan dalam

penelitian.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengamatan ini adalah :

1. Pengumpulan data.

2. Melakukan analisa awal dari data yang diperoleh.

3. Melakukan penggalian data yang lebih mendalam, bila ternyata dalam

menganalisisnya dirasa kurang mendalam.

4. Penarikan kesimpulan terakhir.

Pengumpulan data

Reduksi data

Penarikan simpulan/verifikasi

(46)

commit to user

BAB III

DESKRIPSI INSTANSI

A. Nama Instansi

Nama Instansi : RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Alamat : Jl. Ahmad Yani, Pabelan Surakarta 57162

Telp.(0271) 714458), Fax : (0271) 714058

Status :

- Pusat Rujukan Nasional

- Rumah Sakit Pendidikan Kolegium Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi

Indonesia

- Rumah Sakit Khusus Kelas A

- Terakreditasi Penuh Tingkat Lengkap 15 Pelayanan

B. Sejarah dan Landasan Hukum Rumah Sakit

Sejarah berdirinya Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta,

yang selanjutnya disingkat RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta diawali dari

terbentuknya Rehabilitavie Centrum penyandang cacat tubuh pada tanggal 28

Agustus 1951, oleh Prof. Dr. R. Soeharso. Kegiatan Rehabilitative Centrum

meliputi pelayanan rehabilitasi medik, rehabilitasi sosial dan rehabilitasi

karya. Pada tanggal 20 April 1955, Rehabilitative Centrum dipecah menjadi

dua lembaga di bawah dua Departemen yaitu Lembaga Orthtopaedi dan

Prothese (LOP) di bawah Departemen Kesehatan dan Pusat Rehabilitasi

Penderita Cacat Tubuh (PRPCT) di bawah Departemen Sosial.

Pada tanggal 28 April 1978, Lembaga Orthtopaedi dan Prothese (LOP)

diubah menjadi Rumah Sakit Orthopaedi dan Prothese (RSOP). Terhitung

tanggal 24 April 1987, RSOP berubah nama menjadi Rumah Sakit Orthopaedi

dan Prothese Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta di sertai pindah lokasi di Jl.

Ahmad Yani daerah Pabelan dibagian barat Kota Surakarta yang secara

administratif termasuk wilayah Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan SK

(47)

commit to user

R. Soeharso Surakarta ditetapkan menjadi Rumah Sakit Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta, sebagai Pusat Rujukan Nasional Pelayanan Orthopedi.

Perkembangan pesat RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, diawali dari

status lulus akreditasi Rumah Sakit 5 (lima) pelayanan pada tahun 2000.

Disusul penetapan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai Rumah Sakit

Pendidikan dibidang Ortopedi Traumatologi dan Rehabilitasi Medis dengan

Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial

No.1465/MENKES-KESOS/SK/IX/2000 tertanggal 29 September 2000. Pada

Hari Ulang Tahun Emas RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta 28 Agustus

2001 dilaksanakan pencanangan Dekade Tulang dan Sendi (2000-2010) oleh

Presiden RI melalui Menteri Kesehatan. Pada waktu itu pula dilakukan

kesepakatan dengan 8 (delapan) Organisasi Profesi Kesehatan untuk

melaksanakan Program Dekade Tulang dan Sendi.

Pada tahun 2006 kembali RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menjadi

penilaian akreditasi untuk 15 (limabelas) bidang pelayanan dan telah

dinyatakan lulus secara penuh tingkat lengkap sesuai Surat Direktur Jenderal

Bina Pelayanan Medik No. HK.00.06.3.5.3749 tanggal 15 Agustus 2009.

Disamping itu, perkembangan Rumah Sakit ini dilengkapi dengan terjalinnya

kerjasama dengan berbagai pihak dalam dan luar negeri. Hal ini tergambar

salah satunya pada kontribusi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta saat

penanganan akibat peristiwa bencana alam yang terjadi, seperti bencana

gempa dan tsunami di Aceh tahun 2006 dan gempa di Yogyakarta, dimana

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta ikut berperan memberikan pelayanan

kesehatan dan pemberian bantuan Ortotik Prostetik bekerjasama dengan

Handycap International.

Selanjutnya sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor : 756/Men.Kes/SK/IV/2007 tanggal 26 Juni 2007 RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta ditetapkan sebagai Rumah Sakit Unit Pelaksana Tekhnis

(UPT) Departemen Kesehatan dengan menetapkan Pola Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU) secara penuh. Selain menjadi

(48)

commit to user

memperoleh perubahan status Rumah Sakit berdasarkan Peraturan Menteri

Kesehatan No.256/Menkes/Per/III/2008 tanggal 11 April 2008 tentang

perubahan PerMenkes RI No.839/Menkes/Per/VII/2007 tanggal 27 Juli

tentang organisasi dan Tata Kerja RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta dimana selain sebagai tempat pendidikan calon Dokter Spesialis

Bedah Layanan Umum dan Rumah Sakit Khusus Kelas A.

Disamping kondisi di atas, RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

telah disepakati bersama melalui penanda tanganan kerjasama antara

Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan Nasional dan Kolegium

Pendidikan Ortopedi dan Traumatologi Indonesia pada tanggal 22 Juli 2008

(49)
[image:49.612.148.509.113.658.2]

commit to user

TABEL 1

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA

RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

TAHUN Sejarah Singkat

28 Agustus 1951 Awal resmi berdirinya rehabilitasi Centrum (RC) yang

dirintis oleh Prof. Dr. R. Soeharso

1955 RC dipecah menjadi 2 lembaga, yaitu : Lembaga

Orthopedi dan Prothese (LOP) dan Pusat Rehabilitasi

Penderita Cacat Tubuh (PRPCT)

28 April 1978 LOP diubah namanya menjadi Rumah Sakit Orthopedi

dan Prothese (RSOP)

24 April 1987 RSOP diresmikan dengan nama RS Orthopedi &

Prothese Prof. Dr. R. Soeharso

8 Juni 1994 Nama Rumah Sakit diganti menjadi RS Ortopedi Prof.

Dr. R. Soeharso Surakarta dan ditetapkan sebagai

Rumah Sakit Pusat Rujukan Nasional Pelayanan

Ortopedi

15 Agustus 2006 RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

terakreditasi 15 Pelayanan

26 Juni 2007 RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menjadi

Badan Layanan Umum (BLU)

20 Juli 2007 RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta berubah

status menjadi tipe kelas A

22 Juli 2008 RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai

Rumah Sakit Pendidikan Kolegium Ilmu Ortopedi dan

traumatologi Indonesia

28 Agustus 2010 Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap 15 Pelayanan

(50)

commit to user

Arti Logo sesuai SK Direktur RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

No.KP.01.02.1831 :

Sumber : Sub Bagian Hukum, Organisasi dan Pemasaran

x Surya Sangkala Manunggaling Pancaindra Hamangun Tuladha (1951)

x Pohon bengkok ditopang tongkat dengan lilitan tali adalah Symbol

International Ortopedi

x Lilitan tali berjumlah lima mengambil angka lima dari falsafah Negara

RI, Pancasila

x Pohon bercabang 19 buah berdaun sebanyak 51 helai tersirat tahun kelahiran Rehabilitasi Centrum sebagai cikal bakal RS Ortopedi Prof.

Dr. R. Soeharso Surakarta

x Akar pohon sebanyak 8 menyebar kekuatan pada pohon menyiratkan

bulan lahirnya Rehabilitasi Centrum sebagai cikal bakal RS Ortopedi

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

x Buah dari pohon sebanyak 28 memberikan arti tanggal kelahiran

Rehabilitasi Centrum sebagai cikal bakal RS Ortopedi Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta

x Logo memiliki 5 warna :

Putih : Suci-murni

Gambar

Tabel 1.  Sejarah Singkat Berdirinya RS Ortopedi Prof. Dr. R Soeharso
Gambar 2. Logo Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R Soeharso Surakarta  .......
gambar berikut ini :
  Gambar 1
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya kelebihan serta kelemahan dari sistem akuntansi pengadaan langsung barang medis pada Rumah Sakit Ortopedi Prof.. Kelebihan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI PENGOLAH MAKANAN DI RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF..

HUBUNGAN ASUPAN NATRIUM DENGAN KEJADIAN OSTEOPOROSIS PADA LANSIA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI Prof. SOEHARSO SURAKARTA.. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu

Soeharso Surakarta diatur dalam SPO (Standar Prosedur Opresional) tentang cuti yang diberikan kepada pegawai baik pegawai PNS maupun Non PNS. Dalam pengajuan cuti pegawai

Prosedur kenaikan pangkat di Rumah Sakit Ortopedi Prof.Dr.R Soeharso Surakarta yaitu sub bagian Kepegawaian memberi tahu kepada orang yang bersangkutan bahwa telah

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM PADA RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF1.

Based on the evaluation of accounting information system cash receipts from the installation of inpatient care in Rumah Sakit Ortopedi Prof.. Soeharso Surakarta

Dari kelemahan yang telah ditemukan, penulis menyarankan agar Instalasi Logistik Non Medis dipisahkan dengan Panitia Penerimaan dan manajemen Rumah Sakit