PEN ERAPAN PEND EKATAN KONTEKS TUAL UNTUK MEN INGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR S IS WA PAD A PEMBELAJARAN PKn KELAS IV S D NEGERI 056000 KAMPUNG
BARU S TABAT KABUPATEN LANGKAT T.A 2011/2012
S KRIPS I
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar S arjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
Pra S ekolah Dan Sekolah Dasar
OLEH:
IKE INDRIANI NIM. 108313137
FAKULTAS ILMU PENDID IKAN UNIVERS ITAS NEGERI MEDAN
ABS TRAK
IKE INDRIANI, N IM. 108313137: “ Penerapan Pendekatan Kontektual Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Kelas IV S D Negeri 056000 Kampung Baru S tabat Kabupaten Langkat T.A 2011/2012”. Medan, jurusan PPSD, Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed Tahun Ajaran 2011/2012.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 056000 Kampung Baru Stabat Kabupaten Langkat, dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran PKn khususnya pokok bahasan globalisasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), subjek dalam penelitian iniadalah siswa kelas IV SD Negeri 056000 Kampung Baru Stabat kabupaten langkat pada tahun ajaran 2011/2012. Dengan jumlah siswa sebanyak 29 orang yang terdiri dari 13 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah tindakan sebagai upaya penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pokok bahasan pengeruh globalisasi kelas IV SD Negeri 056000 Kampung Baru Stabat Kabupaten Langkat T.A 2011/2012.
Berdasarkan analisis data diperoleh bahawa aktivias belajar belajar siswa dari 29 orang siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan kearah lebih baik, dimana pada prasiklus skor aktivitas belajar siswa yang sangat aktif diperoleh 55.06% berada di keriteria kurang aktif, siklus I rata-rata skor indikatot 65,24% berada di indikator cukup aktif, selanjutnnya pada siklus II rata-rata indikator aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 82,1% berada di keriteria aktif. Dari hasil tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa aktivitas belajar siswa mengalami perubahan yang sangat baik, dan secara klasikal aktivitas belajar siswa dapat dikatakn berhasil karena siswa yang sangat aktif belajar lebih dari 80%.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu proses pembentukan sikap, kepribadian
dan ketrampilan manusia dalam menghadapi cita-cita dimasa depan. Dalam proses
pembentukan sikap, kepribadian dan kertampilan akan memberikan hasil yang
bervariasi sesuai dengan kemampuan dan perkembangan manusia itu sendiri
sesuai dengan proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan aspek
penting yang perlu diperhatikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam proses
pembelajaran guru di tuntut untuk mampu merancang pembelajaran,
mengembangkan metode dan strategi dengan tujuan agar proses pembelajaran
dapat berlangsung sesuai dengan kebutuhan siswa.
Salah satu mata pelajaran yang penting dan perlu mendapat perhatian
khusus guru menyangkut kepribadian siswa dan prilaku di sekolah adalah
Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn karena merupakan salah satu alat untuk
membentuk siswa agar menjadi manusia dan warga negara yang baik seperti
diharapkan oleh orangtua, masyarakat, dan bangsa kelak. Pendidikan PKn di SD
diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa dalam mempelajari dirinya sendiri
dan kehidupan sosial sekitarnya.
Berdasarkan uraian di atas tampak jelas bahwa mata pelajaran PKn
berkesinambungan. Adapun tujuan PKn adalah untuk membentuk watak warga
negara yang baik, yaitu yang tahu, mau, dan sadar akan hak dan kewajibannya.
Pada proses pembelajaran di Sekolah Dasar, PKn memiliki karakter yang berbeda
dengan mata pelajaran lainnya.
Namun berdasarkan kenyataan dilapangan, aktivitas siswa dalam
pembelajaran PKn kelas IV SD Negeri 056000 Kampung Baru Stabat tidak sesuai
yang diharapkan. Banyak siswa yang belum baik dalam menjawab pertanyaan,
menyatakan pendapat dan menyimpulkan pelajaran dalam berlangsungnya proses
pembelajaran.
Berdasarkan hasil diskusi kepada guru kelas IV SD Negeri 056000
Kampung Baru Stabat Kabupaten Langkat pada tanggal 24 januari 2012 diperoleh
aktivitas belajar siswa pada pelajaran PKn tergolong rendah, siswa yang aktif
hanya 11 siswa (37,93%) dan yang tidak aktif 18 siswa (62,07%) dari 29 siswa.
hal ini disebabkan karena kurangnya aktivitas belajar siswa dalam pelajaran PKn.
Setelah melakukan diskusi, peneliti dan guru kelas mengidentifikasi
beberapa hal yang menjadi faktor tidak tuntasnya pembelajaran dalam pelajaran
PKn yakni tidak meningkatnya aktivitas belajar siswa karena siswa kurang aktif
dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan yang diberikan guru pada proses
pembelajaran, siswa dalam proses pembelajaran kurang mengemukakan
pendapatnya dalam pembelajaran, kurang aktifnya siswa dalam belajar
kelompok/diskusi, aktivitas pembelajaran berpusat pada guru. Hal ini
menyebabkan siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran PKn. Diharapkan
pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan keadaaan siswa yang dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PKn.
Sampai saat ini, pembelajaran didalam kelas masih didominasi oleh guru
sebagai utama pengetahuan, sehingga ceramah akan menjadi pilihan utama dalam
menentukan strategi belajar. Sehingga sering mengabaikan pengetahuan awal
siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut hasur dicari alternatif pemecahan
masalah yaitu diperlukannya suatu pendekatan pembelajaran yang
memberdayakan siswa. Dengan melakukan pendekatan dalam pembelajaran siswa
lebih cepat memahami dan mengerti materi pelajaran sehingga dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa khususnya dalam materi pelajaran PKn.
Salah satu pendekatan yang memberdayakan siswa adalah pendekatan
kontekstual.
M enurut kunandar (2007:293) “Pendekatan kontekekstual atau Contextual
Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang beranggapan
bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah,
artinya belajar akan lebih bermakna jika anak bekerja dan mengalami sendiri apa
yang dipelajarinya, bukan sekedar mengetahuinya”. Pembelajaran tidak hanya
sekedar kegiatan mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa, tetapi
bagaimana siswa mampu memaknai apa yang dipelajarinya.
Selanjutnya menurut Kunandar (2007:293) “Dalam pembelajaran
kontekstual tugas guru adalah memfasilitasi siswa dalam menemukan sesuatu
yang baru (pengetahuan dan ketrampilan) melalui pembelajaran secara sendiri
yang dipelajari sebagai hasil pelajaran. Dengan demikian, siswa akan lebih
produktif dan inovatif. Pembelajaran kontekstual akan mendorong ke arah belajar
aktif”.
Oleh karena itu peneliti menggunakan pendekatan kontekstual (Contextual
Teaching and Learning) pada pelajaran PKn karena“ Pembelajaran kontekstual
merupakan konsep belajar yang membantu pendidik dalam mengaitkan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat”.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Tindakan Kelas dengan judul “Penerapan pendekatan kontekstual untuk
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran PKn kelas IV SD Negeri
056000 Kampung Baru Stabat Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2011/2012”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasi beberapa permasalahan antara lain:
1. Kurangnya aktivitas siswa dalam mengajukan pendapat dan menjawab
pertanyaan dalam proses pembelajaran
2. Siswa kurang aktif dalam mengemukakan pendapat
3. Kurang aktifnya siswa dalam belajar kelompok/diskusi
4. Kurangnya pendekatan pembelajaran yang digunakan guru dalam
1.3Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah yang diberikan di atas cakupannya sangat luas
maka peneliti memberi batasan hanya pada “Penerapan pendekatan kontekstual
untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pokok bahasan Pengaruh
Globalisasi di kelas IV SD. Negeri 056000 Kampung Baru Stabat Kabupaten
Langkat T.A 2011/2012.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di
atas, peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini agar lebih terperinci dan
jelas. Adapun rumusan dalam masalah penelitian ini adalah apakah dengan
penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
pada pokok bahasan Pengaruh Globalisasi di kelas IV SD. Negeri 056000
Kampung Baru Stabat Kabupaten Langkat?.
1.5Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui
apakah penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa pada pokok bahasan Pengaruh Globalisasi di SD. Negeri 056000 Kampung
1.6Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peserta didik, guru, sekolah dan
peneliti. Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi guru
a. Sebagai bahan informasi bahwa pendekatan kontekstual dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa di dalam proses pembelajaran
PKn.
b. Digunakan sebagai acuan dalam memperbaiki proses pembelajaran
guna meningkatkan aktivitas belajar siswa
2. Bagi sekolah
a. Sebagai bahan masukan dan evaluasi guna dalam meningkatkan mutu
dan kualitas pendidikan di SD
b. Sebgai bahan informasi sehinggan dapat menjadi alternatif bagi guru
disekolah sehingga pendekatan kontestual ini dapat diterapkan oleh
guru di SD Negeri 056000 Kampung Baru Stabat
3. Bagi peneliti sendiri yakni untuk menambah wawasan tentang pelaksanaan
penelitian Tindakan Kelas (PTK) sehingga dapat diterapkan oleh peneliti
setelah menyelesaikan pendidikan diperguruan tinggi.
4. Bagi peneliti lainnya sebagai salah satu alternative pembelajaran dalam
melaksanakan PTK selanjutnya
5. Bagi mahasiswa bisa dijadikan rujukan/pertimbangan dalam masa yang
BAB V
KESI MPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan kontekstual untuk
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran PKn kelas IV SD Negeri
056000 Kampung Baru Stabat Kabupaten Langkat ternyata dapat ditingkatkan, ini
dapat peneliti lihat dari beberapa hal sebagai berikut:
1. Aktivitas belajar siswa dapat meningkat secara signifikan dapat dilihat dari
hasil observasi setiap silus dan setiap pertemuan yaitu pada prasiklus
aktivitas belajar siswa 55,06% (kurang aktif) pada siklus I pertemuan I
mencapai 62,17% (cukup aktif) pada pertemuan II meningkat menjadi
68,31% (cukup aktif) kemudian pada siklus II pertemuan I mencapai
78,44% (cukup aktif) pada pertemuan II meningkat menjadi 85,77%
(aktif).
2. Siswa dapat mengikuti proses pembelajaran lebih semangat sehingga
timbulnya percaya diri siswa dalam menyampaikan ide-ide atau
pendapatnya dan keberanian siswa untuk menybutkan contoh-contoh
dalam pembelajaran agara siswa lebih mudah mengerti materi pelajaran
Dengan demikian pendekatan kontekstual dapat diterapkan untuk
meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PKn khususnya pada
materi pengaruh globalisasi.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan di atas dapat
dikemukakan saran yang dapat dipertimbangkan sebagai salah satu contoh
alternatif dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual dalam
pembelajaran PKn, karena dengan pendekatan kontekstual siswa akan lebih aktif
DAFTAR PUS TAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Dewi, Rosmala. 2010. Professionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas.
M edan: CV Darma.
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
http://www.ak-ishaq.com/2011/01/model-ptk-3-model-spiraldari-kemmis.html
Jhonson, Elain B. 2007. Contecxtual Teaching And Learning. Bandung: M CL
Kunandar. 2007. Guru Professional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi.
Sanjaya, Wina.2010. Strategi Belajar Mengajar Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada M edia Group
Sardiman. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Tim Dosen. 2009. Diktat Pendidikan Kewarganegaraan Kelas Tinggi. M edan:
Fakultas Ilmu Pendidikan
Tim Pengajar. 2009. Diktat Strategi Pembelajaran di SD. M edan: Fakultas Ilmu
Pendidikan