• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pembahasan parameter antena MIMO

Pada bab ini akan di bahas hasil pengukuran ke empat buah antenna tiga feedings yang telah selesai di buat. Pengukuran di lakukan untuk pengamatan terhadap factor refleksi dan factor kopling sehingga dapat di hasilkan antenna MIMO dan Multiband yang dapat berfungsi dengan baik dalam menangkap dan mengirimkan sinyal.

Di penelitian ini digunakan metoda persamaan integral, yang menggunakan persamaan sebagai berikut ini :

(4.1) Dalam mengevaluasi persamaa ini, seluruh permukaan antena (A) didiskretisasi menjadi elemen-elemen yang kecil (gambar 4.1), sehingga di atas setiap elemen antena, bisa didefinisikan suatu distribusi arus tertentu secara sederhana, misalnya linier, dengan suatu amplitudo yang tak dikenal nilainnya.

Gambar 4.1. Deskretisasi antena dan defenisi edge sebagai variable bebas arus listrik

(2)

Dengan metoda momen, yaitu melakukan suatu pembebanan dan memaksa berlakunya syarat batas di atas pada setiap elemen kecil, didapatkan sebuah sistim persamaan linier yang dengan metoda inversi, bisa didapatkan variabel amplitudo dari arus listrik J. Jika arus listrik di atas antena dikenal, maka perhitungan faktor refleksi bisa dilakukan dengan mudah.

Target dari penelitian ini adalah mendapatkan faktor refleksi dan transmisi antar feedings yang kecil (lebih kecil dari

digunakan harus kecil, misalnya lebih kecil dari

dari suatu gerbang tidak menuju ke gerbang yang lainnya, tetapi memancar ke udara.

Berikut adalah hasil pengukuran antena planar tiga feedings yang tela dibuat.

4.1.1. Hasil pengukuran Antena I

-3,00E+01 -2,50E+01 -2,00E+01 -1,50E+01 -1,00E+01 -5,00E+00 0,00E+00

0,00E+00

(dB)

Dengan metoda momen, yaitu melakukan suatu pembebanan dan memaksa berlakunya syarat batas di atas pada setiap elemen kecil, didapatkan sebuah sistim persamaan linier yang dengan metoda inversi, bisa didapatkan variabel amplitudo dari rus listrik di atas antena dikenal, maka perhitungan faktor refleksi bisa dilakukan dengan mudah.

arget dari penelitian ini adalah mendapatkan faktor refleksi dan transmisi antar feedings yang kecil (lebih kecil dari -15 dB). Selain dari itu, kopling an

digunakan harus kecil, misalnya lebih kecil dari -15 dB, sehingga sinyal yang dikirimkan dari suatu gerbang tidak menuju ke gerbang yang lainnya, tetapi memancar ke udara.

Berikut adalah hasil pengukuran antena planar tiga feedings yang tela

Antena I

Gambar 4.2. Konstelasi 1

3,00E+01 2,50E+01 2,00E+01 1,50E+01 1,00E+01 5,00E+00 0,00E+00

0,00E+00 1,00E+09 2,00E+09 3,00E+09

Frekuensi (GHz)

Dengan metoda momen, yaitu melakukan suatu pembebanan dan memaksa berlakunya syarat batas di atas pada setiap elemen kecil, didapatkan sebuah sistim persamaan linier yang dengan metoda inversi, bisa didapatkan variabel amplitudo dari rus listrik di atas antena dikenal, maka perhitungan faktor refleksi bisa

arget dari penelitian ini adalah mendapatkan faktor refleksi dan transmisi antar Selain dari itu, kopling antara feed yang 15 dB, sehingga sinyal yang dikirimkan dari suatu gerbang tidak menuju ke gerbang yang lainnya, tetapi memancar ke udara.

Berikut adalah hasil pengukuran antena planar tiga feedings yang telah selesai

4,00E+09

a1s11 a1s12 a1s22 a1s13 a1s33

(3)

Struktur di gambar 4.2 memiliki sifat simetris, masing-masing factor refleksi pada gerbang 1, S11 S33. Dan faktor kopling antar ge

ke 1, S13.

Faktor Refleksi yang di tunjukkan gerbang satu (S11) dan gerbang dua (S22) sangat bagus di frekuensi 2,2 dan 2,4 GHz (Kurva hijau dan merah). Di feeding ini menghasilkan refleksi di atas

Merah) di dapatkan nilai minimal yaitu sebagai antena MIMO.

Faktor Kopling (Transmisi) antar gerbang 2 ke 1 (S12) dan gerbang 3 ke 1 frekuensi 2,2 dan 2,4 GHz memiliki nilai yang sama besar yaitu di antara Sedangkan faktor refleksinya tidak mencapai

sebuah rangkaian matching sederhana

4.1.2. Hasil pengukuran Antena 2

-2,50E+01 -2,00E+01 -1,50E+01 -1,00E+01 -5,00E+00 0,00E+00

0,00E+00

(dB)

memiliki sifat simetris, pada konstelasi 1 ditampilkan masing factor refleksi pada gerbang 1, S11, gerbang 4.2, S22 dan pada g

faktor kopling antar gerbang, yaitu dari gerbang 2 ke 1, S12 dan dari gerbang

Faktor Refleksi yang di tunjukkan gerbang satu (S11) dan gerbang dua (S22) sangat bagus di frekuensi 2,2 dan 2,4 GHz (Kurva hijau dan merah). Di feeding ini hasilkan refleksi di atas -15 dB. Bahkan untuk Feeding di gerbang S11 (kurva patkan nilai minimal yaitu - 25 dB, sehingga potensial untuk di gunakan

Faktor Kopling (Transmisi) antar gerbang 2 ke 1 (S12) dan gerbang 3 ke 1 frekuensi 2,2 dan 2,4 GHz memiliki nilai yang sama besar yaitu di antara

Sedangkan faktor refleksinya tidak mencapai -15 dB. Dan bisa diperbaiki dengan bantuan sebuah rangkaian matching sederhana.

Hasil pengukuran Antena 2

Gambar 4.3. Konstelasi 2

0,00E+00 1,00E+09 2,00E+09 3,00E+09 4,00E+09

Frekuensi (GHz)

ditampilkan lima kurva dan pada gerbang 3, , S12 dan dari gerbang 3

Faktor Refleksi yang di tunjukkan gerbang satu (S11) dan gerbang dua (S22) sangat bagus di frekuensi 2,2 dan 2,4 GHz (Kurva hijau dan merah). Di feeding ini 15 dB. Bahkan untuk Feeding di gerbang S11 (kurva dB, sehingga potensial untuk di gunakan

Faktor Kopling (Transmisi) antar gerbang 2 ke 1 (S12) dan gerbang 3 ke 1 (S13) pada frekuensi 2,2 dan 2,4 GHz memiliki nilai yang sama besar yaitu di antara -5 dB.

bisa diperbaiki dengan bantuan

4,00E+09 5,00E+09

a2s11 a2s12 a2s22 a2s13 a2s33

(4)

Struktur di gambar 4.3 memiliki sifat simetris, refleksi dan kopling antena

2 faktor Refleksi yang di tunjukkan gerbang satu (S11) dan

bagus di frekuensi 2,7 GHz (Kurva hijau dan ungu). Di feeding ini menghasilkan refleksi di atas -20 dB. Bahkan untuk Feeding di gerbang S11 (kurva Merah) di dapatkan nilai minimal yaitu < -20 dB, sehingga potensial untuk di gunak

Faktor Kopling (Transmisi) antar gerbang 2 ke 1 (S12) dan gerbang 3 ke 1 (S13) pada frekuensi 3 GHz memiliki nilai yang sama besar yaitu di antara

refleksinya tidak mencapai matching sederhana.

4.1.3. Hasil pengukuran Antena 3

Struktur di gambar 4.4

karakteristik refleksi dan kopling

konstelasi 3 faktor Refleksi yang di tunjukkan gerbang dua (S22) bagus di

-2,00E+01 -1,80E+01 -1,60E+01 -1,40E+01 -1,20E+01 -1,00E+01 -8,00E+00 -6,00E+00 -4,00E+00 -2,00E+00 0,00E+00

0,00E+00

(dB)

memiliki sifat simetris, Gambar di atas Menghasilkan karakteristik antena a2 yang tidak berbeda jauh dengan antena a1.

aktor Refleksi yang di tunjukkan gerbang satu (S11) dan gerbang tiga (S33) sangat bagus di frekuensi 2,7 GHz (Kurva hijau dan ungu). Di feeding ini menghasilkan refleksi 20 dB. Bahkan untuk Feeding di gerbang S11 (kurva Merah) di dapatkan nilai

20 dB, sehingga potensial untuk di gunakan sebagai antena MIMO.

Faktor Kopling (Transmisi) antar gerbang 2 ke 1 (S12) dan gerbang 3 ke 1 (S13) pada frekuensi 3 GHz memiliki nilai yang sama besar yaitu di antara -5 dB. Sedangkan faktor refleksinya tidak mencapai -15 dB. Dan bisa diperbaiki dengan bantuan sebuah rangkaian

Hasil pengukuran Antena 3

Gambar 4.4. Konstelasi 3

memiliki sifat tidak simetris, Gambar di atas M karakteristik refleksi dan kopling a3 sangat berbeda dengan antena a1 dan a2

aktor Refleksi yang di tunjukkan gerbang dua (S22) bagus di

2,00E+01 1,80E+01 1,60E+01 1,40E+01 1,20E+01 1,00E+01 8,00E+00 6,00E+00 4,00E+00 2,00E+00 0,00E+00

0,00E+00 1,00E+09 2,00E+09 3,00E+09 4,00E+09

Frekuensi (GHz)

enghasilkan karakteristik . Pada Konstelasi gerbang tiga (S33) sangat bagus di frekuensi 2,7 GHz (Kurva hijau dan ungu). Di feeding ini menghasilkan refleksi 20 dB. Bahkan untuk Feeding di gerbang S11 (kurva Merah) di dapatkan nilai

an sebagai antena MIMO.

Faktor Kopling (Transmisi) antar gerbang 2 ke 1 (S12) dan gerbang 3 ke 1 (S13) pada Sedangkan faktor n bantuan sebuah rangkaian

Gambar di atas Menghasilkan antena a1 dan a2. Pada aktor Refleksi yang di tunjukkan gerbang dua (S22) bagus di frekuensi 2

4,00E+09 5,00E+09

a3s11 a3s12 a3s22 a3s13 a3s33

(5)

GHz (Kurva merah).

Di feeding ini menghasilkan refleksi di

gerbang tiga (S33) yang di tunjukkan pada kurva hijau refleksinya yaitu > - 15 dB. Dan

matching sederhana.

Pada frekuensi 3,9 GHz yang sangat bagus yaitu

sehingga potensial untuk digunakan sebagai antenna MIMO.

4.1.4. Hasil pengukuran Antena 4

Struktur di gambar 4.5 hampir sama dengan antena a3 karakteristik refleksi dan kopling

4 faktor refleksi yang di tunjukkan gerbang dua (S22) sangat bagus di frekuensi 3,6 GHz (Kurva merah). Di feeding ini menghasilkan refleksi di <

gerbang satu (S11) yang di tunjukan dengan kurva hijau >

(S33) yang di tunjukkan pada kurva ungu >

-3,00E+01 -2,50E+01 -2,00E+01 -1,50E+01 -1,00E+01 -5,00E+00 0,00E+00

(dB)

Di feeding ini menghasilkan refleksi di -18 dB. Sedangkan pada gerbang satu (S11) dan gerbang tiga (S33) yang di tunjukkan pada kurva hijau dan ungu sangat besar faktor 15 dB. Dan bisa diperbaiki dengan bantuan sebuah rangkaian

GHz faktor kopling gerbang 2 ke 1 (kurva kuning) didapatkan nilai sangat bagus yaitu < -15 dB, yang berarti feedings di gerbang ini decoupled, sehingga potensial untuk digunakan sebagai antenna MIMO.

Hasil pengukuran Antena 4

Gambar 4.5. Konstelasi 4

hampir sama dengan antena a3. Gambar di atas M karakteristik refleksi dan kopling a4 tidak berbeda jauh dengan antena a3.

efleksi yang di tunjukkan gerbang dua (S22) sangat bagus di frekuensi 3,6 GHz (Kurva merah). Di feeding ini menghasilkan refleksi di < - 25 dB. Sedangkan pada gerbang satu (S11) yang di tunjukan dengan kurva hijau > - 10 dB dan

(S33) yang di tunjukkan pada kurva ungu > - 15 dB kedua gerbang sangat besar faktor

3,00E+01 2,50E+01 2,00E+01 1,50E+01 1,00E+01 5,00E+00 0,00E+00

0,00E+00 2,00E+09 4,00E+09

Frekuensi (GHz)

18 dB. Sedangkan pada gerbang satu (S11) dan dan ungu sangat besar faktor bisa diperbaiki dengan bantuan sebuah rangkaian

) didapatkan nilai berarti feedings di gerbang ini decoupled,

Gambar di atas Menghasilkan antena a3. Pada konstelasi efleksi yang di tunjukkan gerbang dua (S22) sangat bagus di frekuensi 3,6 GHz dB. Sedangkan pada 10 dB dan gerbang tiga 15 dB kedua gerbang sangat besar faktor

6,00E+09

a4s11 a4s12 a4s22 a4s13 a4s33

(6)

refleksinya.

Dan bisa diperbaiki dengan bantuan sebuah rangkaian matching sederhana. Pada frekuensi 3,3 GHz faktor kopling gerbang 3 ke 1 (kurva biru) didapatkan nilai yang bagus yaitu -15 dB, dan juga gerbang 2 ke 1 (S12) ampir mendekati – 15 dB yang berarti feedings di gerbang ini potensial untuk digunakan sebagai antenna MIMO. Dan di butuh kan sedikit rangkaian matching sederhana.

Gambar

Gambar 4.1. Deskretisasi antena dan defenisi edge sebagai variable bebas arus listrik
Gambar 4.3. Konstelasi 2
Gambar 4.4. Konstelasi 3
Gambar 4.5. Konstelasi 4

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penetapan harga yang tidak adil, dijelaskan bahwa apabila terjadi kenaikan suatu harga akibat persaingan pasar yang bebas, yang mengakibatkan terjadinya

(1) Identifikasi kebutuhan sarana dan peralatan kehutanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2) huruf a untuk menentukan kesesuaian antara kebutuhan sarana dan

Untuk analisis nilai Attainable Rate, dilakukan pengamatan dari aplikasi Embassy yang berdasarkan jarak panjang kabel dari STO sebagai server ke pengguna layanan

Setelah mendapat penjelasan secukupnya tentang manfaat penelitian ini dan efek sampingnya, maka saya menyatakan SETUJU untuk ikut serta dalam penelitian dari Tessya

Proses pengelasan dimana energi panas untuk melelehkan logam dasar (base metal) dan logam pengisi (filler) berasal dari terak yang berfungsi sebagai tahanan listrik ketika

Kepulauan Seribu sendiri tidak memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sehingga sampah-sampah yang terkumpul di TPSS tiap pulau akan diangkut oleh kapal milik

Kemiskinan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) adalah kondisi kehidupan yang serba kekurangan yang dialami sesorang atau rumahtangga, sehingga tidak mampu memenuhi

Pendekatan yang dilakukan berlandas pada teori Konsep Asta Kosala Kosali Bali, Arsitektur Gereja Kristen, dan archetypes dalam arsitektur yang dikolaborasikan dengan aspek