• Tidak ada hasil yang ditemukan

NAMA PROGRAM Pelatihan Jarak Jauh Juru Sita Kepabeanan dan Cukai Lanjutan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NAMA PROGRAM Pelatihan Jarak Jauh Juru Sita Kepabeanan dan Cukai Lanjutan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA PROGRAM

Pelatihan Jarak Jauh Juru Sita Kepabeanan dan Cukai Lanjutan

D E S K R I P S I P R O G R A M

TUJUAN PROGRAM

Membentuk pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang memiliki kompetensi di bidang Juru Sita yang profesional, berintegritas, dan beretika

KEBUTUHAN STRATEGIS UNIT PENGGUNA YANG AKAN DICAPAI

Tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi dalam bidang Juru Sita Kepabeanan dan Cukai yang profesional, berintegritas, dan beretika

SASARAN (TARGET LEARNERS)

Pemeriksa Bea dan Cukai yang telah memiliki pengetahuan dasar tentang Juru Sita Kepabeanan dan Cukai

MODEL PEMBELAJARAN

TATAM MUKA (TM)

NON TATAP MUKA (NTM) e-Learning

Bimbingan di tempat Kerja

Pelatihan Jarak Jauh dan Action Learning Magang

Pertukaran PNS dengan Pegawai Swasta

………..

STANDAR KOMPETENSI Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu:

a. Menjelaskan review dasar hukum, tugas, dan kewenangan juru sita

b. Menjelaskan gambaran umum tanggung jawab badan usaha dan/atau pengurus, kepailitan, dan hak mendahulu negara terhadap piutang Kepabeanan dan Cukai

c. Mempraktikkan model manajemen penagihan pajak dengan surat paksa d. Menjelaskan mitigasi perlawanan hukum di luar sengketa perpajakan e. Menjelaskan dasar-dasar penilaian properti

f. Menjelaskan proses lelang

g. Mempraktikkan komunikasi efektif dan negosiasi dalam rangka pelaksanaan penagihan dengan surat paksa

h. Menganalisis kasus penagihan pajak dengan surat paksa

i. Membuat kesimpulan patok banding praktik penagihan pajak dengan surat paksa j. Melakukan simulasi penagihan pajak dengan surat paksa

k. Menjelaskan motivasi dan etika

l. Menjelaskan current issue penagihan pajak dengan surat paksa KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan dapat:

a. Menjelaskan review dasar hukum, tugas, dan kewenangan juru sita 1) Menjelaskan review dasar hukum juru sita

2) Menjelaskan review tugas juru sita

3) Menjelaskan review kewenangan juru sita v

v

(2)

b. Menjelaskan gambaran umum tanggung jawab badan usaha dan/atau pengurus, kepailitan, dan hak mendahulu negara terhadap piutang Kepabeanan dan Cukai

1) Menjelaskan gambaran umum tanggung jawab badan usaha dan/atau pengurus 2) Menjelaskan gambaran umum kepailitan

3) Menjelaskan gambaran umum hak mendahulu negara terhadap piutang Kepabeanan dan Cukai

c. Mempraktikkan model manajemen penagihan pajak dengan surat paksa

1) Menjelaskan gambaran umum tatacara penagihan piutang di bidang Kepabeanan dan Cukai 2) Mempraktikkan model manajemen penagihan pajak dengan surat paksa

d. Menjelaskan mitigasi perlawanan hukum di luar sengketa perpajakan

1) Menjelaskan teknik mitigasi perlawanan hukum di luar sengketa perpajakan e. Menjelaskan dasar-dasar penilaian properti

1) Menjelaskan pengertian, ruang lingkup, dan tujuan penilaian 2) Menjelaskan pengertian, jenis, dan karakteristik properti 3) Menjelaskan konsep dasar dan prinsip-prinsip penilaian 4) Menjelaskan proses dan pendekatan penilaian

5) Menjelaskan penyusunan laporan penilaian f. Menjelaskan proses lelang

1) Menjelaskan pengertian, fungsi, dan jenis-jenis lelang 2) Menjelaskan prosedur lelang dan risalah lelang

g. Mempraktikkan komunikasi efektif dan negosiasi dalam rangka pelaksanaan penagihan dengan surat paksa

1) Menjelaskan proses komunikasi intrapersonal sebagai dasar komunikasi interpersonal 2) Menjelaskan teknik komunikasi efektif

3) Menjelaskan teknik komunikator efektif 4) Menjelaskan teknik negosiasi

5) Mempraktikkan komunikasi efektif dan negosiasi dalam rangka pelaksanaan penagihan dengan surat paksa

h. Menganalisis kasus penagihan pajak dengan surat paksa

1) Menganalisis penanganan perkara terkait penagihan pajak dengan surat paksa

2) Menjelaskan kiat-kiat penanganan perkara terkait penagihan pajak dengan surat paksa i. Membuat kesimpulan patok banding praktik penagihan pajak dengan surat paksa

1) Menjelaskan patok banding praktik penagihan pajak dengan surat paksa di suatu unit/satker 2) Membuat kesimpulan patok banding praktik penagihan pajak dengan surat paksa

j. Melakukan simulasi penagihan pajak dengan surat paksa

1) Menjelaskan proses/prosedur simulasi penagihan pajak dengan surat paksa (hasil analisis kasus)

2) Melakukan simulasi penagihan pajak dengan surat paksa k. Menjelaskan motivasi dan etika

1) Menjelaskan motivasi penagihan dengan surat paksa 2) Menjelaskan etika penagihan dengan surat paksa

l. Menjelaskan current issue penagihan pajak dengan surat paksa 1) Menjelaskan current issue

(3)

LAMA PELATIHAN EFEKTIF DAN DAFTAR MATA PELAJARAN

No. Kegiatan Nama Mata Pelajaran Jam Pelajaran

Urutan Sinc Asinc TOTAL

1 Mata Pelajaran Pokok

a. Dasar Hukum, Tugas, dan Kewenangan Juru Sita (Review)

3 1 4 1

b. Gambaran Umum Tanggung Jawab Badan Usaha dan/atau

Pengurus, Kepailitan, dan Hak Mendahulu

3 1 4 2

c. Model Manajemen Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa

6 2 8 3

d. Mitigasi Perlawanan Hukum di Luar Sengketa Perpajakan

3 1 4 4

e. Analisis Kasus Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa *)

6 2 8 5

f. Patok Banding Praktik Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa *)

4 - 4 6

g. Simulasi Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa *)

6 2 8 7

2 Mata Pelajaran Penunjang *)

a. Dasar-Dasar Penilaian

Properti 4 2 6 1

b. Proses Lelang 3 1 4 2

c. Komunikasi Efektif dan

Negosiasi 4 2 6 3

d. Motivasi dan Etika 2 - 2 -

e. Current Issue Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa

2 - 2 -

Total JP Mata Pelajaran 46 14 60 -

3 Action Learning - 4 16 20 -

TOTAL JP 50 30 80

Lama Waktu Ujian (JP Evaluasi Peserta)

1) Ujian komprehensif klaster untuk mata pelajaran tertentu

a. Klaster I untuk mata pelajaran sebagai berikut: (3 JP)

6 JP

(4)

 Dasar Hukum, Tugas, dan Kewenangan Juru Sita (Review)

 Gambaran Umum Tanggung Jawab Badan Usaha dan/atau Pengurus, Kepailitan, dan Hak Mendahulu

b. Klaster II untuk mata pelajaran sebagai berikut: (3 JP)

 Model Manajemen Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa

 Mitigasi Perlawanan Hukum di Luar Sengketa Perpajakan

Keterangan:

 Mata pelajaran penunjang a, b, dan c diharapkan dapat dilaksanakan setelah pelajaran Mitigasi Perlawanan Hukum di Luar Sengketa Perpajakan dan sebelum Analisis Kasus Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa

 Disediakan evaluasi dua/ujian mengulang untuk peserta pelatihan yang pada hasil ujian pertama belum memenuhi ambang batas kelulusan (evaluasi dua dilaksanakan di luar pelatihan sebelum pengumuman hasil pembelajaran)

TOTAL JP KESELURUHAN 86 JP

DILAKSANAKAN DALAM :

 Sesi sinkronus, asinkronus, dan evaluasi: ±8 hari (56 JP)

 Action Learning: 3 hari (24 JP)

±11 Hari

Keterangan : *) Mata pelajaran tidak diujikan

JENIS DAN JENJANG PROGRAM Pembelajaran ini berjenjang lanjutan

PERSYARATAN PESERTA Administrasi:

a. Pemeriksa Bea dan Cukai pangkat minimal II/d.

b. Usia maksimum 50 tahun.

c. Sehat jasmani dan rohani.

d. Tidak sedang menjalani atau dalam proses penjatuhan hukuman disiplin.

e. Tidak sedang ditunjuk mengikuti diklat lain.

f. Ditunjuk oleh Sekretaris DJBC.

Kompetensi:

a. Lulus dari E-Learning Juru Sita Kepabeanan dan Cukai Dasar

(5)

KUALIFIKASI PENGAJAR Umum

b. Memiliki kemampuan dalam mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada siswa.

c. Mempunyai pengalaman mengajar / pernah menjadi instruktur.

Khusus

a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung materi/mata diklat yang diajarkan/diampu.

b. Memiliki pengalaman kerja / pelatihan pada bidang terkait materi yang akan diajarkan.

c. Merupakan narasumber yang direkomendasikan oleh Pusdiklat Bea dan Cukai atau unit teknis terkait (DJBC).

Metode Pengajaran dapat menggunakan Team Teaching

BENTUK EVALUASI EVALUASI LEVEL 1

 Evaluasi penyelenggaraan

 Evaluasi pengajar, dan

 Evaluasi tatap muka

EVALUASI LEVEL 2 Evaluasi peserta

Evaluasi peserta dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Unsur-unsur yang dinilai

Segala kegiatan/aktivitas selama siswa/peserta diklat mengikuti pembelajaran akan dinilai oleh pengajar/narasumber/panitia penyelenggara/lainnya yang ditunjuk oleh Pusdiklat Bea dan Cukai.

Hal ini akan mempengaruhi kelulusan siswa/peserta diklat. Adapun unsur kegiatan/aktivitas yang akan dinilai adalah:

a) Kegiatan dan aktivitas belajar mengajar serta perilaku peserta pada proses pembelajaran akan dinilai oleh pengajar/ widyaiswara/ pengajar lainnya yang ditunjuk oleh Pusdiklat Bea dan Cukai berikut hasil evaluasi (ujian) peserta diklat.

b) Presensi dan kegiatan yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap tata tertib diklat, dan peserta selama diklat akan dinilai oleh panitia penyelenggara.

2) Tujuan Penilaian

a) Mengukur tingkat kepatuhan dan kedisiplinan serta perilaku peserta diklat selama proses pembelajaran .

b) Mengukur tingkat aktivitas dan perilaku peserta dalam penyelesaian tugas/ pada proses pembelajaran.

c) Mengukur tingkat keberhasilan penyerapan materi pelajaran.

d) Mengukur tingkat kesiapan implementasi dalam dunia kerja.

e) Menentukan kelulusan peserta berdasarkan standar nilai yang berlaku.

3) Sistem Penilaian

Setiap penilaian mengacu ketentuan sebagai berikut:

(6)

NPR = (p x 30) + (q x 70) 100

a. Mata Pelajaran yang diujikan :

No Mata Pelajaran Ujian Bentuk

Ujian

JP Evaluasi 1 Dasar Hukum, Tugas, dan Kewenangan

Juru Sita (Review)

Klaster I Essay 3 JP 2 Gambaran Umum Tanggung Jawab Badan

Usaha dan/atau Pengurus, Kepailitan, dan Hak Mendahulu

3 Model Manajemen Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa

Klaster II Essay 3 JP 4 Mitigasi Perlawanan Hukum di Luar

Sengketa Perpajakan Keterangan :

1. Disediakan evaluasi dua (mengulang ujian sebanyak 1 kali) untuk setiap mata pelajaran yang diujikan dan/atau yang diujikan secara komprehensif jika hasil ujian pertama tidak memenuhi batas kelulusan yang telah ditentukan.

b. Nilai Patokan (NP) adalah bobot yang diberikan pada setiap mata pelajaran pokok dan mata pelajaran penunjang yang menggambarkan tingkat pentingnya setiap mata diklat berdasarkan kurikulum dan/atau lamanya jam pelatihan.

Adapun NP masing-masing mata diklat adalah sebagai berikut:

MATA PELAJARAN NP

1. Dasar Hukum, Tugas, dan Kewenangan Juru Sita (Review)

5 2. Gambaran Umum Tanggung Jawab Badan Usaha

dan/atau Pengurus, Kepailitan, dan Hak Mendahulu

5 3. Model Manajemen Penagihan Pajak Dengan Surat

Paksa

10 4. Mitigasi Perlawanan Hukum di Luar Sengketa

Perpajakan

10 5. Analisis Kasus Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa 20 6. Patok Banding Praktik Penagihan Pajak Dengan Surat

Paksa 10

7. Simulasi Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa 20

8. Dasar-Dasar Penilaian Properti 4

9. Proses Lelang 4

10. Komunikasi Efektif dan Negosiasi 4

11. Motivasi dan Etika 4

12. Current Issue Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa 4

Total 100

c. Nilai Presentasi (NPR)

NPR yang mata pelajarannya tidak diujikan tetapi memiliki nilai patokan/bobot dan/atau untuk mata pelajaran yang diujikan secara komprehensif, memiliki komponen NPR:

1) Nilai kehadiran dan perilaku peserta diklat, yang diberi simbol “p”, diberi bobot 30%

2) Nilai aktivitas dan perilaku peserta baik di kelas maupun dalam penyelesaian tugas, yang diberi simbol “q”, diberi bobot 70%.

dirumuskan :

(7)

Catatan: Khusus nilai kehadiran dan kedisiplinan diberikan oleh panitia penyelenggara dan dicross-check dengan pengajar terkait

d. Nilai Tertimbang (NT) setiap mata diklat diperoleh dengan menggunakan rumus:

NPR x NP NT =

100

e. Nilai Klaster (NK) merupakan nilai rata-rata yang di dapat dari Ujian Komprehensif Klaster I dan Klaster II

f. Nilai Akhir (NA) diperoleh dari jumlah Nilai Tertimbang (∑ NT), Nilai Kluster (NK), dan Nilai Action Learning (NAL), yang dirumuskan menjadi:

(∑ NT x 40) + (NK x 30 ) + (NAL x 30) NA =

100 g. Syarat Kelulusan*)

Peserta pelatihan dinyatakan lulus bila memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Jumlah nilai akhir ≥ 65

2) NPR mata pelajaran pokok ≥ 65 3) NPR mata pelajaran penunjang ≥ 60 4) Nilai Action Learning ≥ 65

5) Nilai Kluster (Ujian Komprehensif Klaster/ NK) ≥ 60

*) bagi peserta yang tidak lulus di ujian pertama akan diberikan kesempatan mengulang ujian sebanyak 1 kali

*) bagi peserta yang lulus/tidak lulus dan memiliki penilaian perilaku yang kurang dari standar penilaian, akan diberikan rekomendasi pembinaan lebih lanjut kepada satuan kerjanya

EVALUASI LEVEL 3 -

EVALUASI LEVEL 4 -

FASILITAS 1) Komputer / laptop masing-masing peserta;

2) Jaringan internet;

3) Course di Kemenkeu Learning Center (KLC);

4) Materi dalam bentuk bahan ajar dan/atau bahan tayang; dan 5) Fasilitas lainnya sesuai keperluan dalam pelatihan ini.

Jakarta,10 Juni 2021 Kepala Pusdiklat,

Harry Mulya

(8)

LAMPIRAN

A. Rincian Mata Pelajaran

NO TUJUAN MATA

PELAJARAN POKOK BAHASAN

1 Menjelaskan review dasar hukum, tugas, dan kewenangan juru sita

Dasar Hukum, Tugas, dan Kewenangan Juru Sita (Review)

a. review dasar hukum juru sita b. review tugas juru sita

c. review kewenangan juru sita

2 Menjelaskan gambaran umum tanggung jawab badan usaha dan/atau pengurus, kepailitan, dan hak mendahulu negara terhadap piutang Kepabeanan dan Cukai

Gambaran Umum Tanggung Jawab Badan Usaha dan/atau Pengurus,

Kepailitan, dan Hak Mendahulu

a. gambaran umum tanggung jawab badan usaha dan/atau pengurus

b. gambaran umum kepailitan

c. gambaran umum hak mendahulu negara terhadap piutang kepabeanan dan cukai

3 Mempraktikkan model manajemen penagihan pajak dengan surat paksa

Model Manajemen Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa

a. gambaran umum tatacara penagihan piutang di bidang Kepabeanan dan Cukai b. model manajemen penagihan pajak dengan

surat paksa

4 Menjelaskan mitigasi

perlawanan hukum di luar sengketa perpajakan

Mitigasi Perlawanan Hukum di Luar Sengketa Perpajakan

a. teknik mitigasi perlawanan hukum di luar sengketa perpajakan

5 Menjelaskan Dasar-Dasar Penilaian Properti

Dasar-Dasar Penilaian Properti

a. pengertian, ruang lingkup, dan tujuan penilaian

b. pengertian, jenis, dan karakteristik properti c. konsep dasar dan prinsip-prinsip penilaian d. proses dan pendekatan penilaian

e. penyusunan laporan penilaian 6 Menjelaskan

proses lelang

Proses Lelang a. pengertian, fungsi, dan jenis-jenis lelang b. prosedur lelang dan risalah lelang 7 Mempraktikkan

komunikasi efektif dan negosiasi dalam rangka pelaksanaan penagihan dengan Surat Paksa

Komunikasi Efektif dan Negosiasi

a. proses komunikasi intrapersonal sebagai dasar komunikasi interpersonal

b. teknik komunikasi efektif a. teknik komunikator efektif b. teknik negosiasi

c. praktik komunikasi efektif dan negosiasi dalam rangka pelaksanaan penagihan dengan surat paksa

8 Menganalisis kasus penagihan pajak dengan surat paksa

Analisis Kasus Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa

a. penanganan perkara terkait penagihan pajak dengan surat paksa

b. kiat-kiat penanganan perkara terkait penagihan pajak dengan surat paksa

(9)

NO TUJUAN MATA

PELAJARAN POKOK BAHASAN

9 Membuat

kesimpulan patok banding praktik penagihan pajak dengan surat paksa

Patok Banding Praktik Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa

a. patok banding praktik penagihan pajak dengan surat paksa di suatu unit/satker b. kesimpulan patok banding praktik

penagihan pajak dengan surat paksa

10 Melakukan

simulasi penagihan pajak dengan surat paksa

Simulasi

Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa

a. proses/prosedur simulasi penagihan pajak dengan surat paksa (hasil analisis kasus) b. simulasi penagihan pajak dengan surat

paksa 11 Menjelaskan

motivasi dan etika

Motivasi dan etika a. motivasi penagihan dengan surat paksa b. etika penagihan dengan surat paksa 12 Menjelaskan

current issue Penagihan Pajak dengan surat paksa

Current Issue Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa

a. Current issue Penagihan Pajak dengan surat paksa

A. Mekanisme Pelaksanaan Program Pelatihan Jarak Jauh Juru Sita Kepabeanan dan Cukai Lanjutan

1. Sesi Asinkronus

 Kegiatan pada sesi asinkronus ditekankan pada pembelajaran/studi mandiri ataupun penugasan dari fasilitator. Materi baik dalam bentuk bahan ajar, ppt, dan/atau video, ataupun dalam bentuk lainnya yang akan dipelajari secara mandiri oleh peserta, dapat disampaikan melalui media Kemenkeu Learning Center (KLC) ataupun media lainnya yang disepakati akan digunakan selama proses pelatihan

 Sesi asinkronus dapat difasilitasi atau didampingi oleh pengajar/fasilitator, dilakukan melalui media live chat (WAG, Telegram, dll) dan dilaksanakan sepanjang masih dalam periode pelatihan (tidak terikat waktu/tidak real time)

2. Sesi Sinkronus

 Sesi sinkronus disediakan untuk mata pelajaran yang sudah ditetapkan (tersebut pada halaman mata pelajaran), dimaksudkan untuk tujuan menjelaskan hal-hal yang belum dipahami peserta, mengakomodasi pertanyaan dari peserta pelatihan terhadap materi yang telah dipelajari secara mandiri ataupun sebagai media diskusi, sharing knowledge antara sesama peserta pelatihan dan fasilitator dan/atau sebagai media presentasi dari suatu penugasan yang diberikan.

 Sesi Sinkronus dilakukan melalui media daring yang meliputi video conference (zoom, google meets, dll), live chat (WAG, Telegram, dll) dan dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan (terikat waktu/real time)

3. Pemberian penugasan dan/atau latihan baik berupa kuis ataupun sejenisnya sebagai salah satu nilai aktivitas peserta, dapat diberikan langsung oleh pengajar pada saat proses tatap muka 4. Evaluasi/ujian dilakukan sebagai berikut:

1) Ujian komprehensif klaster untuk mata pelajaran tertentu

(10)

a. Klaster I untuk mata pelajaran sebagai berikut: (3 JP)

 Gambaran umum dasar hukum, tugas, dan kewenangan juru sita

 Gambaran UmumTanggungjawab badan usaha dan/atau pengurus, kepailitan, dan hak mendahulu negara terhadap piutang Kepabeanan dan Cukai

b. Klaster II untuk mata pelajaran sebagai berikut: (3 JP)

 Model manajemen penagihan pajak dengan surat paksa

 Mitigasi perlawanan hukum di luar sengketa perpajakan

2) Disediakan evaluasi dua/ujian mengulang untuk peserta pelatihan yang pada hasil ujian pertama belum memenuhi ambang batas kelulusan (evaluasi dua dilaksanakan di luar pelatihan sebelum pengumuman hasil pembelajaran)

3) Tidak ada evaluasi/ujian untuk mata pelajaran Analisis Kasus Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa, Patok Banding Praktik Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa, Simulasi Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa, Dasar-Dasar Penilaian Properti, Proses Lelang, Komunikasi Efektif dan Negosiasi, Motivasi dan Etika, serta Current Issue Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa.

5. Media Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dapat berupa namun tidak terbatas pada:

 Kemenkeu Learning Center;

 Google Classroom;

 Webex;

 Microsoft Teams;

 Zoom;

 Google Drive;

 Dropbox;

 Google Docs;

 Email;

 Whatsapp;

 Line;

 Telegram;

 Buku; dan / atau

 CD/DVD.

B. Mekanisme Action Learning a. Tempat

Kegiatan action learning dilaksanakan di Kantor Bea dan Cukai /unit asal peserta diklat. Dalam hal kegiatan action learning akan dilakukan secara daring, Pusdiklat Bea dan Cukai akan memfasilitasi dengan menyiapkan aplikasi meeting online, dengan catatan bahwa kegiatan action learning oleh seluruh kelompok dilaksanakan dalam waktu bersamaan.

b. Kegiatan

Pembelajaran di tempat kerja (action learning) setelah mendapatkan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ), peserta diberikan waktu selama 3 (tiga) hari kerja untuk mengimplementasikan dan mengeksplorasi hasil dari pembelajaran tersebut pada Kantor Bea dan Cukai yang ditunjuk.

Pelaksanaan kegiatan dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Alokasi waktu action learning setiap hari sebanyak kurang lebih 8 jam pelajaran (@45 menit, total 720 menit).

2) Peserta dapat dibagi menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 anggota (asumsi satu kelas 30 peserta).

3) Peserta secara individu diberi tugas untuk mendapatkan pencerahan mengenai pelaksanaan penagihan dengan surat paksa dari mentor yang ditunjuk. Mentor adalah pejabat bea dan cukai yang berprofesi sebagai Juru Sita yang pernah melakukan

(11)

penagihan dengan surat paksa di kantor bea dan cukai tempat peserta. Jika pada kantor bea dan cukai tempat peserta tersebut tidak ada Juru Sita yang pernah melakukan penagihan dengan surat paksa, maka mentor akan ditunjuk dari Juru Sita kantor bea dan cukai lainnya.

4) Pada hari ke-1 peserta akan mendapatkan pencerahan dari mentor tentang pelaksanaan penagihan dengan surat paksa, yang meliputi manajemen penagihan, mulai dari perencanaan penagihan dengan surat paksa, pelaksanaan penagihan dengan surat paksa (teknik pelaksanaan penagihan dengan surat paksa), dan evaluasi pelaksanaan penagihan dengan surat paksa. Selanjutnya, peserta dengan persetujuan mentor menentukan tema penagihan dengan surat paksa yang akan menjadi tema tugas individu. Tugas individu berupa storyboard dan video simulasi penagihan dengan surat paksa dalam durasi maksimal 10 menit. Selama proses pembuatan skenario penagihan dengan surat paksa sampai proses simulasi peserta melakukan konsultasi dengan mentor. Selain itu, peserta juga diberi tugas kelompok. Tugas kelompok berupa laporan tugas kelompok yang terdiri dari storyboard dan video penagihan dengan surat paksa. Tema tugas kelompok diambil dari tema salah satu anggota kelompok yang telah disetujui oleh coach.

5) Pada hari ke-2 peserta menyelesaikan tugas mandiri dan tugas kelompok di bawah bimbingan mentor dan coach. Peserta mempresentasikan tugas individu di hadapan mentor. Mentor memberikan penilaian terhadap pelaksanaan mentoring dan laporan tugas individu yang dipresentasikan oleh peserta. Hasil mentoring dituangkan pada laporan mentoring yang ditandatangani oleh mentee dan mentor. Lembar penilaian mentor, lembar coaching laporan tugas individu dan laporan kelompok wajib dikumpulkan melalui link yang disediakan oleh petugas paling lambat pukul 16.00 WIB pada hari ke-2 action learning.

6) Pada hari ke-3 peserta mempresentasikan tugas kelompok di hadapan coach, mentor, dan peserta lainnya melaui media online sesuai jadwal yang sudah ditetapkan sesuai hasil slide presentasi yang dibuat selama melaksanakan action learning.

Pendampingan (Mentoring) di tempat Action Learning.

 Mentor dalam action learning adalah pejabat Juru Sita yang pernah melakukan penagihan dengan surat paksa pada kantor bea dan cukai tempat peserta. Jika tidak terdapat Juru Sita dengan kriteria tersebut, mentor akan dipilihkan dari Juru Sita kantor bea dan cukai lainnya.

 Setiap Mentor menyiapkan materi proses penagihan dengan surat paksa dalam bentuk presentasi power point pelaksanaan penagihan dengan surat paksa, yang meliputi manajemen penagihan, mulai tahap perencanaan penagihan dengan surat paksa, pelaksanaan penagihan dengan surat paksa (teknik pelaksanaan penagihan dengan surat paksa), dan evaluasi pelaksanaan penagihan dengan surat paksa.

 Mentor bertugas untuk memberikan gambaran secara nyata pelaksanaan penagihan dengan surat paksa yang pernah dilakukannya. Mentor juga bertugas untuk memberikan penilaian atas peserta dengan kriteria yang telah ditentukan dalam KAP ini dan dapat memberikan tanggapan pada saat presentasi tugas kelompok oleh peserta.

(12)

 Masing-masing peserta berdiskusi dengan kelompoknya untuk membahas dan menganalisis pelaksanaan penagihan dengan surat paksa yang disampaikan oleh mentor masing-masing.

 Masing-masing peserta wajib berdiskusi dengan Mentor, untuk mendapatkan pencerahan mengenai pelaksanaan penagihan dengan surat paksa yang menjadi project assignment di masing-masing lokasi action learning sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.

c. Pembimbingan (Coaching) di tempat Action Learning.

 Selama durasi pembelajaran di tempat kerja (action learning), peserta dapat berkonsultasi dengan coach yang merupakan pengajar/ narasumber/ pihak yang ditunjuk oleh Pusdiklat Bea dan Cukai terkait pembuatan output action learning tersebut. Mekanisme konsultasi sesuai kesepakatan panitia penyelenggara, peserta, dan pengajar/ narasumber (dapat melalui surat elektronik/ aplikasi WhatsApp/ lainnya). Coach memberikan arahan terkait penyusunan storyboard.

 Sampai dengan hari ke-2 dari pembelajaran di tempat kerja, peserta diberikan waktu untuk menyelesaikan tahapan project assignment yang mencakup pembuatan storyboard dan video pelaksanaan penagihan dengan surat paksa kelompok sesuai yang disepakati oleh mentor atas tema tersebut dan coach. Coach dapat memberi masukan dan saran atas laporan yang dibuat oleh Peserta.

 Maksimal hari ke-2 (pukul 16.00 WIB) dari pembelajaran di tempat kerja, peserta wajib mengumpulkan output final berupa: penyelesaian storyboard dalam bentuk power point (yang menceritakan manajemen penagihan dengan surat paksa mulai perencanaan, pelaksanaan, dan video atas pelaksanaan penagihan dengan surat paksa).

 Pada hari ke-3 dari pembelajaran action learning, peserta wajib hadir pada sesi sinkronus dan mempresentasikan hasil output action learning (misal @ 30 menit per kelompok) dengan alokasi waktu total sebanyak 4 jam pelajaran. Penilai akan memberikan penilaian dan saran/masukan untuk penyempurnaan hasil action learning yang telah disusun oleh peserta.

d. Tabel Kegiatan Action Learning

NO URAIAN JP

1 Hari ke-1

 Seluruh peserta diberikan preview terkait current issue tugas dan kewenangan Juru Sita dalam satu ruang Zoom didampingi oleh mentor yang ditunjuk.

 Pencerahan tentang pelaksanaan penagihan dengan surat paksa oleh mentor.

 Konsultasi pemilihan tema untuk tugas individu oleh mentee dan mentor.

8 JP

(13)

 Konsultasi pemilihan tema untuk tugas kelompok oleh coachee dan coach.

 Pembuatan storyboard tugas individu oleh mentee di bawah pendampingan mentor.

 Simulasi pelaksanaan penagihan dengan surat paksa. Direkam dalam bentuk video maksimal 10 menit. (dalam supervisi mentor).

 Diskusi kelompok peserta dengan coach untuk menentukan tema penagihan dengan surat paksa yang akan dijadikan laporan tugas kelompok.

2 Hari ke-2

 Studi mandiri pembuatan laporan individu (dalam supervisi mentor) dan laporan tugas kelompok (dalam supervisi coach) berupa storyboard dan video.

 Paling lambat pukul 16.00 WIB laporan individu dikumpulkan melalui link yang disediakan oleh petugas.

 Paling lambat pukul 16.00 WIB laporan kelompok dikumpulkan melalui link yang disediakan oleh petugas.

8 JP

3 Hari ke-3

 Sinkronus dan presentasi masing-masing kelompok diikuti oleh seluruh peserta, mentor, dan coach.

4 JP

e. Penilaian Action Learning (AL)

Nilai Action Learning (NAL) mempunyai unsur yang dinilai berupa:

1) Nilai Pelaksanaan Tugas AL (NPTAL) dengan bobot 60%

 Nilai diperoleh dari penilai yang ditunjuk sebagai Mentor dalam kegiatan action learning yang melakukan pembimbingan (mentoring) selama action learning, penilaian meliputi tingkat pelaksanaan penugasan yang diberikan selama mengikuti kegiatan action learning.

 Ukuran/kriteria/unsur-unsur penilaian aktivitas action learning antara lain meliputi kualitas dan kecepatan penyelesaian tugas, kedisiplinan, dan keaktifan peserta selama kegiatan.

 Nilai/Skor dinyatakan dengan angka bulat 0 s.d 100 yang dapat diterjemahkan ke dalam nilai huruf sebagai berikut:

No Nilai/Skor Nilai Huruf 1. 90 s.d 100 Amat Baik

2. 76 s.d 89,99 Baik 3. 65 s.d 75,99 Cukup 4. < 65,00 Kurang

(14)

2) Nilai Laporan Action Learning (NLAL) dengan Bobot 40%

 Nilai didapat dari hasil penyelesaian laporan tugas individu dan kelompok berupa storyboard dalam bentuk slide dan video yang dipersentasikan oleh masing-masing peserta (tugas individu oleh mentor) selama Action Learning dan dengan kelompoknya (tugas kelompok oleh coach).

f. Format/Contoh Storyboard Tugas Action Learning

CONTOH STORYBOARD ACTION LEARNING

PELATIHAN JARAK JAUH JURU SITA KEPABEANAN DAN CUKAI LANJUTAN TAHUN 2021

NAMA : RITA DWI LINDAWATI

TITTLE : MENGENAL PENGERTIAN E-COMMERCE Setting Video : Animasi

Chap Scene Narasi Visual Property

1 Starting (6 detik) - Animasi logo

Kemenkeu Corpu dan Pusdiklat BC

(background musik) 2 Bridging (20

detik)

Salam pembuka isi seperti slide 1

- Animasi seseorang sedang memberi penjelasan,

diteruskan animasi e- commerce

- Insert teks

Pengertian e- commerce

3 Pendahuluan (30 detik)

Sobat Pembelajar, berikut akan dijelaskan pengertian E- commerce yang penting Sobat ketahui

- Video yang menggambarkan e- commerce

(background musik)

4 Pengertian E- commerce

2 menit

Pengertian e-commerce menurut The Organization for Economic Co-operation and Development, 2002, e- commerce definition (seperti di slide 2)

Pengertian e-commerce menurut Pearson 2008

(seperti di slide 3)

- Video yang sesuai dengan pengertian e- commerce

- Audio dari narrator tentang pengertian e- commerce

(15)

Chap Scene Narasi Visual Property Pengertian e-commerce

menurut chasman 2007 (slide 4)

Pengertian e-commerce menurut PP 80 thn 2019 (slide 5)

- Insert Contoh B/L

5 Kesimpulan penting 30 detik

Kesimpulan seperti yang tersebut pada bunyi teks 6

Animasi orang yang menyampaikan

kesimpulan 6 Closing

(14 detik)

Seperti yang tercantum di slide 8

Petugas bea cukai sedang melayani e- commerce, Gedung Bea

Cukai, lambang

Kemenkeu Corpu (background musik)

Insert teks ‘Sekian Terima Kasih’

Referensi

Dokumen terkait

Merupakan pembahasan konsep dasar perencanaan dan perancangan sistem operasional kereta api, tata ruang dalam dan ruang luar, kemudahan pergantian moda transportasi kendaraan

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja perawat dengan variabel yang dominan yang berhubungan dengan

Pada saat catu daya dihidupkan maka keypad akan melakukan proses scan kemudian keypad akan mengirimkan sinyal ke mikrokontroler untuk diproses, bila sesuai

Wahabi adalah sebuah gerakan reformis puritanis (salafiyah). Masalah tauhid merupakan ajaran yang paling dasar dalam Islam. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila

Salah satu tujuan proses pendidikan tinggi di Indonesia adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Seorang penulis skenario yang baik akan memilih sebuah permasalahan atau isu-isu yang sedang hangat diperbincangkan untuk dapat dituangkan ke dalam ide cerita,

2) Menjelaskan unsur-unsur dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) berdasarkan PP 60 Tahun 2008. 5) Melaksanakan Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas/Unit

Pengujian generate kelompok berdasarkan asumsi 2 yaitu tiap kelompok peserta KKN terdiri dari 7 peserta KKN dengan asumsi maksimal 2 peserta KKN dari Jurusan