• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORETIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KERANGKA TEORETIS"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORETIS

2.1. Definisi Produktivitas

Definisi secara umum pengertian produktivitas adalah perbandingan masukan dan keluaran. Masukan adalah sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh suatu hasil, sedangkan keluaran adalah hasil yang bermanfaat yang diperoleh melalui kegiatan yang dilakukan.

Definisi-definisi produktivitas yang berkembang saat ini yang telah dibentuk oleh para pakar dan badan-badan internasional yaitu :

1. Peter F Drucker dalam bukunya The Practice Of Management, 1981 mendefinisikan bahwa “ Produktivitas adalah keseimbangan antara faktor-faktor yang memberikan keluaran yang banyak melalui sumber daya yang hemat”.

2. Paul Mali dalam bukunya Improving Total Productivity, 1978 mendefinisikan bahwa

“ Produktivitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa banyak sumber daya yang digunakan bersama di dalam organisasi untuk memperoleh sekumpulan hasil.”

(2)

Disamping itu, ia berpendapat bahwa terdapat hubungan antara indeks produktivitas, efisiensi dan efektivitas yang dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

Keluaran Efektivitas Indeks = --- = --- Masukan Effisiensi

3. E.E. Adam Jr., J.C. Hershaurer, dan W.A. Ruch dalam bukunya Productivity and Quality, 1981 mendefinisikan bahwa “ Produktivitas adalah konsep sistematis yang

berkaitan dengan konvensi dari masukan menjadi keluaran dan sistim yang berada pada suatu keadaan tertentu.”

Definisi di atas diterjemahkan kedalam pengertian yang lebih operasional dimana :

Keluaran

Produktivitas = --- Bahan Baku + Modal + Manusia + Energi

Produktivitas yang didefinisikan seperti ini dikenal dengan nama produktivitas total.

Keluaran relatif terhadap hanya satu, dua atau tiga faktor masukan dinamakan ukuran produktivitas parsial misalnya , keluaran per jam orang, atau unit produk per kilo watt jam.

4. Marvin E. Mundel dalam bukunya Measures Of Productivity, 1983 mendefinisikan bahwa “ Produktivitas adalah rasio dari keluaran yang dihasilkan dan digunakan di luar organisasi dengan sumber-sumber daya yang digunakan, dibagi dengan rasio yang sama dari suatu periode dasar.

5. Organisasi for European Economic Cooperation (OEEC) mendefinisikan bahwa “ Produktivitas adalah hasil bagi yang diperoleh antara keluaran dengan salah satu dari faktor-faktor produksi, yaitu capital, investasi atau material (Sinulingga, 2010).

Universitas Sumatera Utara

(3)

6. Dewan Produksi Nasional

Dewan Prosuksi Nasional mendefinisikan produktivitas dalam beberapa segi, yaitu : a. Secara fisiologis / phisikologis :

“Produktivitas merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini”.

b. Secara Ekonomi :

“Produktivitas merupakan bagaimana memperoleh hasil yang dicapai (output) sebesar-besarnya dengan mengorbankan sumber daya yang digunakan (input) yang sekecil-kecilnya.

c. Secara Teknis :

“Produktivitas dinyatakan sebagai rasio antara output dan input” sebagai berikut

P = O / I dimana : O = Output

P = Produktivitas I = Input

2.2 Pengertian Produktivitas

Produktivitas dapat digambarkan dalam dua pengertian yaitu secara teknis dan finansial. Pengertian produktivitas secara teknis adalah peng-efesiensi-an produksi terutama dalam pemakaian ilmu dan teknologi. Sedangkan pengertian produktivitas secara finansial adalah pengukuran produktivitas atas output dan input yang telah dikuantifikasi. Suatu

(4)

perusahaan industri merupakan unit proses yang mengolah sumber daya (input) menjadi output dengan suatu transformasi tertentu. Dalam proses inilah terjadi penambahan nilai lebih

jika dibandingkan sebelum proses.

Menurut Mali dalam Gasperz. (2000) istilah produktivitas seringkali disamakan dengan istilah “produksi”. Pengertian produktivitas sangat berbeda dengan produksi. Akan tetapi produksi merupakan salah satu komponen dari usaha produktivitas, selain kualitas dan hasil keluarannya. Produksi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan hasil keluaran dan umumnya dinyatakan dengan volume produksi, sedangkan produktivitas berhubungan dengan efisiensi penggunaan sumber daya (masukan dalam menghasilkan tingkat perbandingan antara keluaran dan masukan). Dari definisi-definisi di atas juga dapat dipisahkan dua pengertian. Pengertian pertama menyatakan bahwa produktivitas berhubungan dengan kumpulan hasil-hasil. Di dalam pengertian ini menunjukkan bahwa jumlah, tipe, dan tingkat sumber daya yang dibutuhkan atau juga menunjukkan efisiensi dalam menggunakan sumber daya yang dibutuhkan, sehingga produktivitas dapat diukur berdasarkan pengukuran berikut :

Output yang dihasilkan Pencapaian Tujuan

Produktivitas = =

Input yang dipergunakan Penggunaan Sumber-sumber Daya

Efektivitas Pelaksanaan Tugas Efektivitas

= =

Efisiensi Penggunaan Sumber-sumber Daya Efisiensi

Masalah produktivitas tidak hanya memperhatikan hasil, tetapi bagaimana menggunakan sumber daya sehemat mungkin (efisien). Oleh karena itu peningkatan

Universitas Sumatera Utara

(5)

produktivitas tidak selalu diakibatkan oleh peningkatan hasil, bahkan dalam kasus tertentu bisa terjadi dimana hasilnya meningkat tetapi produktivitasnya menurun.

Unsur-unsur yang terdapat dalam produktivitas : 1. Efisiensi.

Produktivitas sebagai rasio output/input merupakan ukuran efisiensi pemakaian sumber daya (input). Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan masukan (input) yang direncanakan dengan penggunaan masukan yang sebenarnya terlaksana. Pengertian efisiensi berorientasi kepada masukan .

2. Efektivitas.

Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan Gambaran seberapa jauh target yang dapat tercapai baik secara kuantitas maupun waktu. Makin besar presentase target tercapai, makin tinggi tingkat efektivitasnya. Konsep ini berorientasi pada keluaran.

Peningkatan efektivitas belum tentu dibarengi dengan peningkatan efisiensi dan sebaliknya. Gabungan kedua hal ini membentuk pengertian produktivitas dengan cara sebagai berikut :

Efektivitas pelaksanaan tugas mencapai tujuan Produktivitas =

Efisiensi penggunaan sumber-sumber masukan ke proses

Prinsip dalam manajemen produktivitas adalah : Efektif dalam mencapai tujuan dan efisien dalam menggunakan sumber daya.

3. Kualitas.

Secara umum kualitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh pemenuhan persyaratan, spesifikasi, dan harapan konsumen. Menurut Gaspersz (2006) “ Kualitas

(6)

adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan dari konsumen. Kualitas merupakan salah satu ukuran produktivitas. Meskipun kualitas sulit diukur secara matematis melalui rasio output/input, namun jelas bahwa kualitas input dan kualitas proses akan meningkatkan kualitas output.

2.3. Jenis Produktivitas

Bila dikelompokkan akan dijumpai tiga tipe dasar produktivitas (Gasperz. 2000). Tiga tipe dasar ini merupakan model pengukuran produktivitas yang paling sederhana berdasarkan pendekatan rasio output/input, yaitu :

1. Produktivitas Parsial.

Perbandingan dari keluaran terhadap salah satu faktor masukan. Sebagai contoh, produktivitas tenaga kerja (perbandingan dari keluaran dan masukan tenaga kerja) merupakan salah satu ukuran produktivitas parsial. Pada pengukuran produktivitas parsial produktivitas unit proses secara spesifik dapat diukur.

2. Produktivitas Faktor-Total.

Perbandingan dari keluaran dengan jumlah tenaga kerja dan modal.

Keluaran bersih adalah keluaran total dikurangi jumlah barang dan jasa yang dibeli.

Berdasarkan faktor di atas jenis input yang digunakan dalam pengukuran produktivitas faktor total hanya tenaga kerja dan modal.

3. Produktivitas Total.

Universitas Sumatera Utara

(7)

Perbandingan dari keluaran dengan jumlah keseluruhan faktor-faktor masukan, pengukuran total produktivitas faktor mencerminkan pengaruh bersama seluruh masukan dalam menghasilkan keluaran.

Dari ketiga jenis produktivitas, baik keluaran maupun masukan harus dinyatakan dalam bentuk ukuran nyata berdasarkan harga konstan pada periode dasar, dengan tujuan untuk menghilangkan pengaruh perubahan harga, sehingga hanya jumlah dari masukan dan keluaran saja yang dipertimbangkan.

2.4. Ruang Lingkup Produktivitas

Ruang lingkup Produktivitas menurut Sumath (1984) ada empat ruang :

1. Ruang lingkup perusahaan/organisasi

Manfaat dari pengukuran produktivitas dalam ruang lingkup perusahaan atau organisasi adalah digunakan untuk :

a. Perencanaan sumber daya perusahaan/organisasi

b. Mengetahui efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan/organisasi

c. Membandingkan tingkat produktivitas antarperusahaan/organisasi dalam kategori tertentu.

d. Menentukan target tingkat produktivitas pada masa yang akan datang secara realistis

(8)

e. Membantu dalam menentukan strategi perbaikan produktivitas berdasarkan kesenjangan antara tingkat produktivitas yang direncanakan dengan tingkat produktivitas yang nyata berhasil dicapai.

f. Merencanakan tingkat keuntungan dalam perusahaan/organisasi.

2. Ruang lingkup industri

Faktor-faktor yang diperhitungkan disini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi dan berhubungan dengan suatu jenis industri yang sama. Keuntungan pengukuran produktivitas dalam ruang lingkup industri ini adalah digunakan untuk

a. Mengukur kinerja ekonomi suatu negara, dimana pengukuran produktivitas dapat mengidentifikasi industri-industri yang berkembang dan tertinggal di suatu negara, sehingga dapat diketahui sektor-sektor industri yang memerlukan perhatian khusus.

b. Meramalkan trend pertumbuhan industri dimasa yang akan datang

c. Menganalisis kinerja suatu perusahaan, dengan membandingkan kinerja masing-masing perusahaan dengan kinerja industri yang bersangkutan di dalam suatu negara.

d. Menganalisis tenaga kerja, yang meliputi tenaga kerja, proyeksi tenaga kerja dimasa yang akan datang, kecenderungan ongkos tenaga kerja dan pengaruh teknologi tinggi terhadap ketersediaan kesempatan tenaga kerja.

3. Ruang lingkup nasional

Pengukuran produktivitas pada tingkat nasional memiliki beberapa keuntungan antara lain digunakan untuk :

Universitas Sumatera Utara

(9)

a. Meramalkan tingkat pendapatan nasional

b. Mengukur indeks pertumbuhan, terutama produktivitas tenaga kerja.

Produktivitas tenaga kerja meningkat memiliki arti bahwa tiap tenaga kerja menghasilkan sejumlah barang dan jasa yang lebih besar, sehingga pendapatan nyata untuk tiap tenaga kerja juga meningkat.

c. Mengukur efisiensi, dimana dapat dilihat aliran sumber daya dalam suatu negara.

4. Ruang lingkup internasional.

Dengan semakin saling tergantungnya negara-negara di dunia yang ditandai dengan mengalirnya arus barang, tehnologi, dan jasa antar negara, serta dengan meningkatnya persaingan, maka perbandingan produktivitas di tingkat internasional dapat digunakan sebagai alat untuk memahami dan mengevaluasi pengaruh produktivitas dari negara- negara yang saling bersaing. Ukuran yang digunakan dalam mengukur produktivitas internasional ini adalah GNP (Gross National Product) dan GDP (Gross Domestic Product).

2.5 Daur Produktivitas

Sumanth dalam Gaspersz, (2000) memperkenalkan suatu konsep formal yang disebut sebagai siklus produktivitas untuk dipergunakan dalam peningkatan produktivitas terus-menerus. Sebagaimana terlihat pada Gambar-2.1, ada empat tahap daur yang saling berkaitan dan berkesinambungan, yaitu :

1. Pengukuran Produktivitas.

2. Evaluasi Produktivitas.

3. Perencanaan Produktivitas.

(10)

4. Perbaikan Produktivitas.

Apabila produktivitas dari sistem industri itu telah dapat diukur, langkah berikut adalah mengevaluasi tingkat produktivitas aktual itu untuk diperbandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Kesenjangan yang terjadi antara produktivitas aktual dan rencana merupakan masalah produktivitas yang harus dievaluasi dan dicari akar penyebab yang menimbulkan kesenjangan produktivitas itu. Berdasarkan evaluasi ini, selanjutnya dapat direncanakan kembali target produktivitas yang akan dicapai, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Untuk mencapai target produktivitas yang telah direncanakan berbagai program formal dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas terus-menerus. Siklus produktivitas itu diulang kembali secara terus-menerus untuk mencapai peningkatan produktivitas terus-menerus dalam sistem industri.

Faktor penting yang menyebabkan naik turunnya tingkat produktivitas adalah pihak manajemen, karena pihak manajemen merupakan faktor yang paling berpengaruh, terutama dalam proses perencanaan dan penjadwalan, pengaturan beban kerja, kejelasan instruksi kerja dan evaluasi, serta dalam menumbuhkan motivasi kerja dan loyalitas pekerja terhadap institusi.

Konsep siklus produktivitas ini memperlihatkan bahwa peningkatan produktivitas harus didahului oleh kegiatan pengukuran, penilaian dan perencanaan dari produktivitas itu sendiri. Keempat tahap ini sangat penting dilaksanakan seluruhnya, karena siklus tersebut menunukkan bahwa program penelitian produktivitas merupakan kegiatan yang berkesinambungan dan melibatkan seluruh operasi kegiatan perusahaan.

TAHAP 1

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS

TAHAP 4

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

TAHAP 2 EVALUASI PRODUKTIVITAS

Universitas Sumatera Utara

(11)

Sumber:Buku Manajemen Produktivitas Total, Gaspersz,2000.

Gambar-2.1: Skema daur Produktivitas.

2.6. Model Produktivitas Total dan Parsial Sumanth

Model pengukuran produktivitas total ini dikembangkan oleh Sumanth (1984) untuk ruang lingkup perusahaan dengan mempertimbangkan seluruh faktor input dan seluruh faktor-faktor output dalam pengertian nilai.

Secara umum dinyatakan oleh perkalian antara jumlah dengan harga, baik itu output maupun input. Keduanya dinyatakan dengan harga konstan pada periode dasar. Model ini dapat digunakan untuk mengukur :

 Produktivitas total perusahaan

 Produktivitas total setiap produk

 Produktivitas parsial setiap produk

Total nilai output Produktivitas total = ---

(12)

Total nilai input

dimana :

• Total ouput meliputi ; nilai output produk jadi, nilai unit produk setengah jadi, deviden, bunga bank dan pendapatan lainnya.

• Total input meliputi ; nilai tenaga kerja, nilai bahan, nilai energi, nilai kapital dan biaya lainnya.

Elemen-elemen ouput dan elemen-elemen input yang mempengaruhi produktivitas dapat dilihat pada Gambar-2.2 dan Gambar-2.3.

Sumber : Buku Peoduktivity Engineering And Management, Sumanth,1984

Gambar-2.2: Elemen-Elemen Output Elemen Output

Dijual Digunakan sendiri Produk

Jadi

Produk 1/ 2 Jadi

Dijual Digunakan sendiri

Deviden Bunga dari surat berharga

Pemasuk an lain

Universitas Sumatera Utara

(13)

Sumb er : Buku Peodu ktivity Engin eering And Mana geme nt, Sumanth,1984

Gambar-2.3 : Elemen-Elemen Input

Lebih jelasnya masing-masing elemen pada Gambar-2.2 dan Gambar-2.3 dapat diuraikan sebagai berikut :

A. Elemen output.

1. Unit produk jadi

Nilai produk jadi yang dihasilkan dalam periode tertentu = jumlah unit produk jadi yang dihasilkan dalam periode ini x harga jual per unit pada periode dasar.

Yang dimaksud dengan periode dasar adalah periode normal dimana produksi tidak banyak berbeda dari rata-rata.

2. Produk setengah jadi.

(14)

Nilai produk setengah jadi yang diproduksi = jumlah produk setengah jadi yang diproduksi x harga jual per unit pada periode dasar.

3. Pembagian keuntungan dari saham.

Faktor output ini meskipun biasanya diabaikan, tetapi harus dimasukkan karena diproduksi dengan menggunakan sebagian input baik manusia maupun modal.

4. Bunga Obligasi (bunga pinjaman).

Faktor ini juga dimasukkan sebagai faktor output dengan alasan yang sama seperti deviden.

5. Pendapatan lainnya.

Pendapatan lainnya yang dihasilkan perusaahaan juga dimasukkan karena atau lebih input dikonsumsi untuk memperoleh atau memelihara pendapatan lainnya.

B. Elemen-Elemen Input.

1. Input manusia/tenaga kerja.

Manusia/tenaga kerja merupakan orang-orang yang mengkordinasikan dan melakukan fungsi produksi, terdiri dari pekerja, professional dan birokrat.

2. Input bahan.

Input bahan terdiri dari dua kelompok yaitu bahan mentah dan komponen yang

dibeli. Nilai bahan yang dikonsumsi selama periode berjalan = jumlah bahan baku terpakai periode berjalan x harga beli bahan baku pada masa periode dasar.

Universitas Sumatera Utara

(15)

Nilai bahan baku diperoleh dengan melakukan perhitungan yang sama untuk tiap bahan yang dikonsumsi dengan periode berjalan dan kemudian dijumlahkan nilai- nilainya. Nilai komponen-kompenen yang dibeli diberlakukan sama seperti di atas sehingga nilai input bahan total selama periode berjalan = jumlah bahan mentah total terpakai pada periode berjalan + nilai total komponen yang dibeli selama periode berjalan.

3. Input Modal

Input modal dibedakan atas modal lancar dan modal tetap. Modal tetap terdiri dari

atas tanah, bangunan pabrik, mesin, peralatan dan perlengkapan. Modal lancar terdiri dari uang yang digunakan untuk membantu persediaan, uang kas, uang yang akan dibayarkan dan tagihan.

Nilai input tetap perusahaaan = jumlah dari nilai tahunan untuk setiap milik (asset) yang dihitung berdasarkan ongkos tahunan dasar, masa produktif dan cost of capital perusahaan.

Nilai input modal dari perusahaaan = jumlah dari nilai asset cair dari produksi pada tahun dasar dan cost of capital pada tahun dasar.

Input nilai modal = Nilai modal tetap + nilai modal lancar.

4. Input energi.

Input energi adalah ongkos energi yang timbul dengan menggunakan satu atau lebih sumber-sumber energi seperti minyak, gas, batubara, dan listrik.

5. Biaya lainnya.

(16)

Input ini meliputi biaya perjalanan dinas, pajak, ongkos professional, biaya

pemasaran, biaya pemrosesan informasi, peralatan kantor dan lain-lain.

Produktivitas parsial ialah rasio output terhadap salah satu faktor input yang digunakan dalam memproduksi output tersebut. Produktivitas ini mengukur hubungan antara jumlah output relatif terhadap jumlah faktor input tertentu yang digunakan . Jika rasio tersebut memperlihatkan kecenderungan yang meningkat dari periode ke periode berikutnya secara berkelanjutan maka dapat dikatakan faktor input tersebut dalam kegiatan produksi telah berjalan dengan baik. Kelima ukuran produktivitas parsial tersebut antara lain :

1. Produktivitas parsial faktor input / masukan Tenaga Kerja (Ptk)

Nilai Total Output

Ptk = --- Nilai input Tenaga Kerja

2. Produktivitas parsial faktor input Energi. (Pe) Nilai Total Output

Pe = --- Nilai input Energi.

3. Produktivitas parsial faktor input modal (Pm).

Nilai Total Output

Pm = --- Nilai input Modal

4. Produktivitas parsial faktor input Material /Bahan (Pb)

Universitas Sumatera Utara

(17)

Nilai Total Output

Pb = --- Nilai input Tenaga kerja 5. Produktivitas parsial faktor input biaya lainnya. (Pbl)

Nilai Total Output

Pbl = --- Nilai input Biaya lainnya

2.7. Manfaat Peningkatan Produktivitas

Peningkatan produktivitas dapat terlaksana apabila salah satu dari lima situasi seperti dibawah ini dapat dicapai yaitu ;

1. Keluaran/output meningkat, masukan/input bertambah 2. Keluaran/output meningkat , masukan/input tetap

3. Keluaran/output meningkat, masukan/input bertambah lambat 4. Keluaran/output tetap, masukan/input berkurang

5. Keluaran/output menurun, masukan/input berkurang

6. Keluaran/output menurun, masukan/input berkurang lebih cepat.

2.7.1 Manfaat dari Sudut Makro

Manfaat peningkatan dari sudut makro adalah ;

1. Meningkatkan kemampuan bersaing secara internasional sehingga menambah pendapatan negara, mendorong pemerintah untuk mengadakan investasi baru, dan dapat memperluas kesempatan kerja.

(18)

2. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang menunjang terwujudnya kemakmuran sehingga dapat meningkatkan standar hidup dan martabat bangsa serta dapat memperkokoh eksistensi dan potensi bangsa yang berarti memantapkan ketahanan

3. Alat untuk merumuskan kebijakan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

2.7.2. Manfaat dari sudut Mikro.

Produktivitas mikro ini berarti produktivitas tingkat perusahaan. Dan manfaat produktivitas secara mikro adalah :

1. Memperkuat daya saing karena dapat memproduksi dengan biaya rendah dan mutu yang baik.

2. Menunjang kelestarian dan perkembangan perusahaan karena peningkatan produktivitas memungkinkan perusahaan memperoleh keuntungan yang dapat dimanfaatkan untuk investasi baru.

3. Menunjang terwujudnya hubungan industri yang lebih baik apabila nilai tambah dinikmati bersama karyawan, pengusaha/pemegang saham.

2.8. Pengukuran Produktivitas

Pengukuran produktivitas merupakan suatu alat manajemen yang penting di semua tingkatan ekonomi. Pada perusahaan pengukuran produktivitas terutama digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisis dan mendorong efisiensi produksi. Manfaat lain yang diperoleh dari pengukuran produktivitas terlihat pada penempatan perusahaan yang tetap seperti dalam menentukan target atau sasaran tujuan yang nyata dan pertukaran informasi antara tenaga kerja dan manajemen secara periodik terhadap masalah-masalah yang saling

Universitas Sumatera Utara

(19)

berkaitan (Sinungan, 2003:). Pengukuran produktivitas ditingkat perusahaan dimaksud agar suatu organisasi atau perusahaaan mengetahui tingkat produktivitas mana dia berada.

Menurut Sumanth manfaat pengukuran produktivitas yang dapat diperoleh untuk tingkat perusahaan/organisasi adalah ;

1. Organisasi dapat menilai efisiensi pengukuran sumber daya dalam menghasilkan barang atau jasa.

2. Usaha pengukuran dapat digunakan untuk menyususn kembali tujuan ekonomi dan ekonomi perusahaaan

3. Pengukuran produktivitas berguna untuk perencanaan sumber daya baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.

4. Strategi untuk meningkatkan produktivitas dapat ditentukan berdasarkan perbedaan antara tingkat produktivitas yang direncanakan dengan tingkat produktivitas yang diukur.

5. Pengukuran produktivitas dapat digunakan untuk membandingkan tingkat produktivitas dari perusahaan yang sejenis baik ditingkat industri maupun nasional.

6. Berdasarkan tingkat pengukuran tingkat produktivitas pada saat ini dapat direncanakan target tingkat produktivitas di masa datang.

7. Nilai-nilai produktivitas yang dihasilkan dari pengukuran produktivitas dapat digunakan dalam perencanaan tingkat laba perusahaan.

8. Menciptakan persaingan yang sehat.

9. Penawaran kolektif dapat dicapai dengan lebih rasional pada saat diperoleh peningkatan produktivitas

(20)

Pendekatan dalam membandingkan tingkat hasil pengukuran produktivitas dapat dibedakan dengan beberapa cara yaitu :

1. Membandingkan hasil kerja periode yang diukur dengan hasil kerja periode dasar.

2. Membandingkan hasil kerja suatu unit organisasi dengan unit organisasi yang lain.

3. Membandingkan unit kerja yang sebenarnya dengan target yang telah ditetapkan.

3.8. Evaluasi Produktivitas.

Evaluasi produktivitas merupakan fase kedua dalam siklus produktivitas. Evaluasi produktivitas pada dasarnya suatu proses penilaian dari perkembangan (perubahan) tingkat produktivitas perusahaan dari waktu ke waktu serta mencari sumber-sumber penyebab (faktor-faktor utama) yang membawa perubahan tingkat produktivitas.

Tujuan dari evaluasi adalah untuk mendapatkan ganbaran sampai sejauh mana program produktivitas mencapai sasaran perbaikan yang telah ditetapkan, dan bagi perusahaan yang baru mulai melaksanakan program produktivitas tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui seberapa jauh program perbaikan harus dilakukan. Hasil evaluasi harus mencakup identifikasi dan penilaian faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan produktivitas.

Evaluasi terhadap produktivitas perusahaan harus mampu menjawab apa yang menjadi pendorong peningkatan produktivitas dan apa yang menjadi akar penyebab penurunan produktivitas perusahaan itu. Berkaitan dengan hal itu dapat digunakan alat-alat sederhana yang telah popular seperti brainstrorming, bertanya mengapa beberapa kali (five whys) , diagram pareto dan diagram sebab akibat.

Universitas Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

metode pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis sosiologis. Yaitu dengan pendekatan masalah melalui peraturan dan teori yang ada kemudian

Berdasarkan kendala pada siklus I sampai siklus III solusi yang dilakukan oleh peneliti yaitu: (a) peneliti memberikan soal latihan ke mudian membimbingnya satu per

Bidan yang menjalankan praktek harus mempunyai peralatan minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus tersedia di tempat prakteknyai. Peralatan yang wajib dimiliki

Dalam cerpen-cerpen majalah Horison, dialog yang ditampilkan masih berupa percakapan- percakapan yang melibatkan dua orang atau lebih.Dialog-dialog yang terjalin antara

Kawasan Kota Lama Semarang merupakan objek wisata sejarah yang mempunyai peluang untuk dikembangkan potensi wisatanya karena memiliki nilai historis yang berkaitan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dijelaskan, hipotesis yang diterima pada penelitian ini adalah H1 yaitu, gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan

Einstein mengusulkan bukan saja cahaya dipancarkan menurut suatu kuantum pada suatu saat, tetapi juga menjalar menurut kuanta individual seperti yang tertulis

Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, yakni untuk mencari hubungan antara kebiasaan merokok, kondisi lingkungan dengan