• Tidak ada hasil yang ditemukan

Integrasi SIG dan citra ASTER BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Integrasi SIG dan citra ASTER BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Integrasi SIG dan citra ASTER

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Nikel laterit adalah produk residual pelapukan kimia pada batuan ultramafik. Proses ini berlangsung selama jutaan tahun dimulai ketika batuan ultramafik tersingkap di permukaan bumi. Pelapukan pada peridotit menyebabkan unsur-unsur dengan mobilitas rendah sampai immobile seperti Ni (nikel), Fe (besi) dan Co (kobal) mengalami pengkayaan secara residual dan sekunder (Burger, 1996).

Secara ekonomi, endapan laterit mempunyai daya tarik yang tinggi (Batemen dan Jansen, 1981). Endapan nikel laterit diperkirakan akan menjadi sumber utama dari produk nikel di masa mendatang. Keunggulan atau daya tarik endapan nikel laterit karena terdapat banyaknya kandungan Ni (nikel), Fe (besi) dan Co (kobal) dalam jumlah yang ekonomis untuk diestraksi.

Saat ini tidak satu negara pun mempunyai cadangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan industrinya. Dengan demikian dari tahun ke tahun banyak pihak yang mencari (eksplorasi) sumber endapan yang mengandung bijih yang sifatnya ekonomis untuk mengimbangi kebutuhan industrinya. Salah satu endapan bijih yang mempunyai target eksplorasi adalah endapan nikel laterit.

Kabupaten Seram Bagian Barat dengan ibukotanya di Piru merupakan salah satu daerah pemekaran di wilayah Provinsi Maluku (berdasarkan UU No.40 Tahun 2003) secara astronomis, Kabupaten Seram Bagian Barat terletak di 20 55’ – 30 30’ LS dan 1270 – 550 BT. Sedangkan secara geografis, Kabupaten Seram Bagian Barat memiliki 4 kecamatan yang berbatasan langsung dengan Laut Seram di sebelah utara, Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Ambon di sebelah selatan, Selat Manipa di sebelah barat dan Kabupaten Maluku Tengah di sebelah timur. Luas wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat yang mencapai 4.046,35 km2 memiliki potensi sumber daya alam yang belum dieksplorasi.

(2)

Integrasi SIG dan citra ASTER

bentukan geologi yang terdiri atas volcano plutonic arc, methamorphic belt, ophiolite belt, serta pemekaran dasar laut saat pembentukan pulau Seram dan pulau Ambon. Selain itu, kondisi ini juga tidak terlepas oleh iklim, reaksi kimia, struktur, dan topografi Kab. Seram Bagian Barat yang cocok terhadap pembentukan nikel laterit. Endapan nikel laterit di Kab. Seram Bagian Barat terbentuk karena proses pelapukan dari batuan ultramafik yang terbentang dalam suatu singkapan yang cukup besar.

Selama ini eksplorasi terhadap nikel laterit dilakukan dengan mencari singkapan ultramafik, pemetaan lapangan, pengeboran, dan analisa laboratorium untuk mengetahui kandungan mineral dan kimiawi nikel. Namun salah satu hambatan besar dari kegiatan tersebut adalah pada tahap pemetaan lapangan, yang membutuhkan waktu yang lama dan berbiaya besar, terutama untuk daerah baru, sehingga seringkali sulit untuk dilakukan pada wilayah luas. Namun seiring berkembangnya teknologi dalam bidang pemetaan, keterbatasan tersebut kini dapat diatasi dengan menggunakan aplikasi dari teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dan penginderaan jauh (Rajesh, 2004).

(3)

Integrasi SIG dan citra ASTER

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas tentang kemampuan Pengideraan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dalam mendeteksi kandungan deposit nikel laterit, serta keterkaitan antara karakteristik wilayah berupa variabel fisik seperti batuan induk geologi dan lereng menggunakan sensor TERRA/ASTER, maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk mengetahui sebaran potensi deposit nikel laterit di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku?

2. Bagaimana asosiasi antara variabel fisik berupa batuan induk, struktur geologi dan lereng dengan deposit nikel laterit?

3. Di mana daerah deposit nikel laterit potensial di Kab. Seram Bagian Barat?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk mendeteksi sebaran deposit nikel laterit di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku.

2. Mengetahui asosiasi antara variabel fisik yang berupa batuan induk, struktur geologi dan lereng terhadap deposit nikel laterit.

3. Mengetahui daerah yang memiliki deposit nikel laterit potensial di Kabupaten Seram Bagian Barat.

1.4. Manfaat Penelitian

(4)

Integrasi SIG dan citra ASTER

mineral tambang yang ada di Indonesia, dan juga diperoleh peta sebaran deposit nikel laterit di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku.

1.5. Keaslian Penelitian

Peneliti terdahulu yang pernah melakukan penelitian pada daerah penelitian adalah :

1. Tim Geologi PT. Aneka Tambang

Tim Antam melakukan penelitian tentang penyebaran dan keterdapatan endapan nikel laterit di daerah Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat dan sekitarnya, dalam Tahap Skip (Surat Izin Peninjauan) tahun 2006.

2. Tim Geologi PT. Lasindo Sentosa

Dalam penelitiannya disimpulkan terdapat penyebaran nikel tahun 2006 dan unsur-unsur logam serta kadar pada endapan nikel laterit daerah Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat dan sekitarnya.

3. Ronny Rumpuin, 2010

Penelitian ini lebih spesifik pada karakterisasi mineralogi dan endapan nikel laterit di Piru (Gunung Tinggi) Kabupaten Seram Bagian Barat. 4. PT. Inco 2009

PT. Inco melakukan penelitian mengunakan citra ASTER untuk menganalisis deposit nikel laterit di Sorowako, Sulawesi Tenggara.

1.6. Potensi Nikel Laterit Kabupaten Seram Bagian Barat

(5)

Integrasi SIG dan citra ASTER

Kabupaten Seram Bagian Barat, dari hasil survei dasar logam dan non logam dari Dinas Pertambangan Provinsi Maluku menyimpulkan potensi penyelidikan nikel yang ada dapat dikelompokan di beberapa lokasi.

1.6.1. Potensi Daerah Gunung Kobar

Secara umum terdapat dalam batuan serpentinit dengan warna segar hijau, kekompakan sedang, pelapukan kuat, masif, holokristalin, mengandung serat, terdapat rekahan yang terisi oleh kuarsa, contoh tanah pelapukan warna merah, coklat kuning kemerahan, material lepas, ukuran butir pasir sedang sampai halus, porositas tinggi pelapukan kuat, tebal tanah laterit 50 cm. Berdasarkan analisa kimia terhadap contoh batuan yang mengandung nikel dan tanah lateritnya didapatkan unsur nikel (Ni) di batuan serpentinit 0,014%, sedangkan pada tanah lateritnya didapatkan unsur (Ni) 0,98%. Dari hasil analisis kadar kimia ini unsur-unsur nikel yang bisa ditambang hanya pada pelapukan laterit dengan luas sebaran 615 hektar yang terletak di perbatasan Dusun Masika Jaya dan dusun Taman Jaya Huamual Belakang.

1.6.2. Potensi Daerah Kairatu

(6)

Integrasi SIG dan citra ASTER

laterit. Tanah laterit di desa Hualoy menyebar secara luas hingga desa Seriholo dengan luas penyebaran 1.100 hektar.

1.6.3. Potensi Daerah Eti-Kaibobu

Potensi laterit pada lokasi Eti-Kaibobu adalah dunit dan peridotit yang tersebar di bagian baratdaya meliputi Tanjung Sisi sampai Teluk Liang, di bagian timur laut menempati perbukitan Lumbu Nawa yang memanjang relatif Utara-Selatan yang dari interpretasi awal dimungkinkan masih meluas ke arah Timur. Secara umum potensi ini dicirikan oleh morfologi perbukitan yang relatif landai, dengan luas penyebaran 4200 hektar. Laterit regolit piroksenit mempunyai penyebaran relatif Barat Laut-Tenggara dan berada di antara laterit regolit dunit dan peridotit, dengan luas penyebaran 3500 hektar.

Dari hasil analisa dan pengujian sampel nikel yang dapat digunakan adalah hasil pelapukan tanah laterit, yaitu di gunung Kobar dan di Desa Hualoy Kecamatan Kairatu dengan kadar nikel (Ni) di atas 0,5%. Nikel ini diperkirakan hanya dapat digunakan untuk penggunaan tak langsung yaitu paduan nikel besi sebagai Wrought alloy steel (paduan logam kadar nikel 0,5-10%), digunakan untuk pembuatan peralatan mesin-mesin berat, transportasi dan lain-lain. Dari hasil analisa laboratorium dan kesimpulan pengambilan sampel yang mewakili di beberapa lokasi menunjukan bahwa kadar nikel di Kabupaten Seram Bagian Barat menunjukan kadar nikel rendah atau (low grade) di bawah 1%.

Perlu diketahui bahwa, secara garis besar penggunaan logam nikel ada 2 (dua) macam yaitu: penggunaan langsung dan penggunaan tak langsung.

- Penggunaan langsung yaitu dalam bentuk nikel murni, untuk pembuatan peralatan laboratorium kimia dan fisika, anoda pada baterai penyimpan listrik, dan lampu radio.

(7)

Integrasi SIG dan citra ASTER

Tabel 1.1. Hasil Analisa Tanah dan Batuan Nomor

Lab

7130/08 7131/08 7132/08 7133/08 METODE

Kode Spl NL-KBR NL-HLY NL-HLY NB-KBR

AAS

Ni% 0,98 0,94 0,21 0,014

(Sumber : Laporan survey dasar logam dan nonlogam Dinas Pertambangan dan Energi Kab. SBB

Gambar

Tabel 1.1. Hasil Analisa Tanah dan Batuan Nomor

Referensi

Dokumen terkait

 A.. Jika air mengalir tidak tersedia, gunakan wadah air dengan kran atau gunakan ember dan gayung, tampung air yang telah digunakan dalam sebuah ember dan buanglah di toilet..

Adapun pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: (1) jenis usaha, (2) penghasilan sebulan, (3)pendapat tentang jumlah kunjungan wisatawan dan keterlibatan konflik

Di Kabupaten Aceh Besar hal tersebut dapat dilihat dari adanya partisipasi masyarakat, namun partisipasi yang tergambarkan sangat minim dan bahkan sebagian dari

Secara umum terdapat beberapa keuntungan dari metode granulasi basah, diantaranya adalah sifat kohesi dan kompresibilitas serbuk ditingkatkan melalui penambahan pengikat

Bentuk tindakan dalam penelitian ini berupa supervisi (bimbingan kelompok) kepada guru- guru melalui kegiatan rapat konsultatif, agar mampu menyusun skenario pembelajaran dan

Apakah Anda pernah menggunakan pangkalan data terpasang bidang Ekonomi dan Bisnis (Proquest, JSTOR dan Elsevier Science Direct) yang disediakan oleh perpustakaan.. [a] Ya

Pertumbuhan ikan nila Oreochromis niloticus yang dapat dikatakan cepat dipengaruhi oleh beberapa faktor dan salah satu faktor yang sangat penting adalah pakan yang diberikan

Mengacu dari latar belakang diatas, maka yang menjadi kajian dalam tulisan ini yaitu tentang bagaimana kedudukan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki