Oleh:
Hanif Mubarok
2310100049
Yusuf Hasan Habibie
2310100137
Pembimbing :
Ir. Minta Yuwana, MS.
Prof. Dr. Ir. Heru Setyawan, M.Eng
Perlunya energi alternatif pengganti energi konvensional, Solar cell adalah salah satu energi alternatif yang berkembang.
Solar cell di pasaran terbuat dari silicon memiliki harga mahal, sehingga belum digunakan secara massal.
Penelitian menunjukkan bahwa zinc
oxide/tetrasulfonated copper phthalocyanine (ZnO/TSPcCu) bisa digunakan sebagai
material pembuatan solar cell (Xinze Luo, dkk) Perlunya material alternatif pengganti
silikon untuk pembuatan solar cell.
Penumbuhan lapisan tipis ZnO tidak terjadi pada suhu dibawah 34oC dengan nilai
optimum transparansi lapisan dan kristalinity didapat diatas suhu 34oC (A.Goux, dkk)
Metode pembuatan lapisan ZnO seringkali masih menggunakan suhu dan tekanan tinggi, hal ini menyebabkan biaya produksi masih mahal
Perlunya mengembangkan proses yang mudah, sederhana dan biaya operasi yang murah.
Maka penelitian ini mencoba menggunakan metode elektrodeposisi suhu ruang untuk pembuatan lapisan tipis ZnO sebagai
pembuatan solar cell
Lapisan tipis ZnO dapat dibuat dengan metode elektrodeposisi pada suhu ruang dengan menjenuhkan larutan elektrolit dengan oksigen (Pauporte, dkk)
Dengan mempelajari pengaruh flowrate oksigen dan tegangan yang diberikan dan pentesan ekstrak strawberi pada
Mempelajari pengaruh flowrate oksigen dan tegangan
konstan terhadap konduktivitas, morfologi lapisan ZnO
yang terbentuk dan efisiensi solar cell.
Mengevaluasi pengaruh flowrate oksigen dan tegangan
konstan terhadap konduktivitas, morfologi lapisan ZnO
1. Mengetahui flowrate oksigen dan tegangan konstan
yang baik dalam pembuatan lapisan ZnO
2. Memperoleh ZnO dengan lapisan yang homogen
.Metodologi
Mencuci elektroda dalam ultrasonic bath,
aceton, etanol, dan 45% asam nitrat
Media Klorida 5mM ZnCl
2+ 0,1 M KCl
Menggelembungkan oksigen selama 20 menit
Melakukan Elektrodeposisi selama 2 jam
Komposisi fasa dan struktur partikel yang diperoleh diamati dengan Energy Dispersive X-Ray Analysis (EDAX).
Morfologi lapisan yang terbentuk diamati Scanning Electron
Microscopy (SEM).
Kurva DC arus-tegangan dianalisa dengan LED Driver
Konduktivitas lapisan ZnO secara chronoampero (kurva arus vs waktu) dapat dianalisa dengan AUTOLAB 302N
Karakterisasi Produk
Data Chronoampero dengan tegangan -1V vs Ag/AgCl pada berbagai flowrate oksigen (a) pada elektroda Cu ; (b) pada elektroda Indium Tin Oxide (ITO) glass
Zn(OH)2 sebagai lapisan awal ZnO inti Crystal ZnO nano 1 2 3 4
Mekanisme pembentukan ZnO:
1. Pembentukan Zn(OH)2 sebagai lapisan awal dengan konduktivitas rendah
2. Saat konsentrasi O2 cukup dan setelah periode induksi, mulailah terbentuk inti ZnO
3. Munculnya ZnO menyebabkan peningkatan arus sehingga ZnO dihasilkan oleh elektropresipitasi
4. Lapisan awal tumbuh dengan progresif menjadi ZnO dengan pembentukan nanokristal
(a) Elektroda Cu sebelum elektrodeposisi (b) Elektroda Cu setelah elektrodeposisi
Hasil Penelitian
(b) (a)
Elektroda Cu (a) sebelum elektrodeposis (b) rate oksigen 0,5 l/min (c) rate oksigen 1 l/min (d) rate oksigen 1,5 l/min (e) rate oksigen 2 l/min
(a) ITO glass sebelum elektrodeposisi (b) ITO glass setelah elektrodeposisi
Hasil Penelitian
(b) (a)
ITO glass (a) sebelum elektrodeposisi (b) rate oksigen 0,5 l/min
(c) rate oksigen 1 l/min (d) rate oksigen 1,5 l/min (e) rate oksigen 2 l/min
Hasil EDX untuk Cu (a) rate 0,5 l/min (b) rate 1 l/min (c) rate 1,5 l/min (d) rate 2 l/min
Hasil Penelitian
(b) (a)
(c) (d)
Pencitraan SEM untuk Cu (a) rate 0,5 l/min (b) rate 1 l/min (c) rate 1,5 l/min (d) rate 2 l/min
Hasil Penelitian
(b)A
V
Ampere = 0,1 A (untuk Cu) = 0,003 A (untuk ITO) Area = 2.5 x 2,5 cm Power Supply L L L Multimeter
Hasil Penelitian
SAMPEL Rave (m) Cu awal 4,16 x 10-6 Cu flowrate 0,5 l/min 5,11 x 10-6 Cu flowrate 1 l/min 5,29 x 10-6 Cu flowrate 1,5 l/min 4,5 x 10-6 Cu flowrate 2 l/min 2,65 x 10-6 SAMPEL Rave (m) ITO awal 62,5ITO flowrate 0,5 l/min 6,06
ITO flowrate 1 l/min 4,92
ITO flowrate 1,5 l/min 4,29
ITO flowrate 2 l/min 3,97
(a) (b)
(a) ITO glass sebelum elektrodeposisi ; (b) ITO glass setelah elektrodeposisi (c) ITO glass setelah penetesan ekstrak strawberi
Hasil Penelitian
(b) (a)
Lapisan ZnO-ekstrak strawberi di DSSC (a) rate oksigen 0,5 l/min
(b) rate oksigen 1 l/min (c) rate oksigen 1,5 l/min (d) rate oksigen 2 l/min
(a) (b) (c) (d)
AUTOLAB
LED driver
Komputer
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Perbedaan kurva I vs V antara ITO glass dengan DSSC (a) rate 0,5 l/min (b) rate 1/min (c) rate 1,5 l/min (d) rate 2 l/min
Hasil Penelitian
Kurva P vs E pada DSSC pada berbagai instensitas cahaya (a) ITO awal (b) rate 0,5 l/min (c) rate 1/min (d) rate 1,5 l/min (e) rate 2 l/min
Kurva power vs tegangan dengan intensitas cahaya 7,59 mW/cm2 pada lapisan ZnO-Ekstrak strawberi di DSSC
Perbedaan kurva P vs V antara ITO glass dengan DSSC (a) rate 0,5 l/min (b) rate 1/min (c) rate 1,5 l/min (d) rate 2 l/min
(c)
Kurva P vs E pada DSSC pada berbagai instensitas cahaya (a) ITO awal (b) rate 0,5 l/min (c) rate 1/min (d) rate 1,5 l/min (e) rate 2 l/min
-0,5 -0,4 -0,3 -0,2 -0,1 0,0 -0,00005 0,00000 0,00005 0,00010 0,00015 0,00020 kurva I-V kurva P-V Voltase (V) Am p e re ( A) -0,00002 -0,00001 0,00000 0,00001 0,00002 0,00003 0,00004 0,00005 0,00006 Po w e r ( W) Isc Voc MPP
Isc (Short-circuit current) : arus listrik cell yang diukur pada saat tegangan 0 V Voc (Open-circuit voltage): tegangan listrik cell yang diukur saat arus 0 A
Sampel
%FF
averageITO
70,08
DSSC rate 0,5 l/min
70,09
DSSC rate 1 l/min
70,55
DSSC rate 1,5 l/min
70,03
DSSC rate 2 l/min
70,32
Hasil Penelitian
Efisiensi DSSC pada berbagai flowrate oksigen terhadap intensitas cahaya
Sampel
Efisiensi rata-rata
1. Telah terbentuk lapisan ZnO pada elektroda tembaga dan ITO glass dengan metode elektrodeposisi.
2. Pada elektroda tembaga nilai hambatan listrik terkecil yaitu 2,65 x 10-6
m terjadi pada penggelembungan oksigen dengan flowrate 2 l/min. Pada elektroda ITO glass nilai hambatan listrik terkecil yaitu 3,97m terjadi pada penggelembungan oksigen dengan flowrate 2 l/min.
3. Morfologi lapisan ZnO yang terbentuk berukuran mikrometer dan belum ratanya lapisan ZnO.
4. Arus listrik yang dihasilkan pada lapisan ZnO pada ITO glass memiliki nilai terbesar pada keadaan awal, sedangkan setelah dielektrodeposisi, sesuai dengan peningkatan flowrate nilai arus listrik cenderung semakin kecil. 5. Semakin tinggi intensitas cahaya yang dipancarkan pada DSSC, maka arus
listrik yang didapatkan semakin besar sehingga power yang dihasilkan juga semakin besar.
6. Efisiensi DSSC yang didapatkan masih kecil, untuk nilai efisiensi terbesar pada DSSC 1,5 l/min yaitu 0,133.
Sampel
Effiensi rata
rata
ITO
7,05
DSSC rate 0,5 l/min
6,22
DSSC rate 1 l/min
4,73
DSSC rate 1,5 l/min
6,42
DSSC rate 2 l/min
5,55
Intensitas Cahaya (W/cm2) %eff 7,59 0,16 9,31 0,15 11,07 0,14 13 0,13 efisiensi rata rata 0,146 Intensitas Cahaya (W/cm2) %eff 7,59 0,14 9,31 0,13 11,07 0,12 13 0,12 efisiensi rata rata 0,129 Intensitas Cahaya (W/cm2) %eff 7,59 0,11 9,31 0,1 11,07 0,09 13 0,09 efisiensi rata rata 0,098 Intensitas Cahaya (W/cm2) %eff 7,59 0,15 9,31 0,14 11,07 0,13 13 0,12 efisiensi rata rata 0,13 Intensitas Cahaya (W/cm2) %eff 7,59 0,13 9,31 0,12 11,07 0,11 13 0,11 efisiensi rata rata 0,12
ITO DSSC rate 0,5 l/min DSSC rate 1 l/min
DSSC rate 1,5 l/min DSSC rate 2 l/min
Intensitas Cahaya (W/cm2) %FF 7,59 70,35 9,31 70,19 11,07 70,01 13 69,78 efisiensi rata rata 70,08 Intensitas Cahaya (W/cm2) % FF 7,59 70,32 9,31 70,21 11,07 70,01 13 69,83 efisiensi rata rata 70,09 Intensitas Cahaya (W/cm2) % FF 7,59 70,79 9,31 70,60 11,07 70,49 13 70,32 efisiensi rata rata 70,55 Intensitas Cahaya (W/cm2) % FF 7,59 70,23 9,31 70,13 11,07 69,96 13 69,80 efisiensi rata rata 70,03 Intensitas Cahaya (W/cm2) % FF 7,59 70,54 9,31 70,41 11,07 70,26 13 70,06 efisiensi rata rata 70,32
ITO DSSC rate 0,5 l/min DSSC rate 1 l/min
DSSC rate 1,5 l/min DSSC rate 2 l/min
0 l/min 0,5 l/min 1 l/min 1,5 l/min 2 l/min
Element Wt% At% Element Wt% At% Element Wt% At% Eleme