• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADAAN LAHAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM DALAM PERSPEKTIF FIQH MUAMALAT (Studi Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Bandara di Kecamatan Temon Kulonprogo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADAAN LAHAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM DALAM PERSPEKTIF FIQH MUAMALAT (Studi Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Bandara di Kecamatan Temon Kulonprogo)"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)PENGADAAN LAHAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM DALAM PERSPEKTIF FIQH MUAMALAT (Studi Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Bandara di Kecamatan Temon Kulonprogo). SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM HUKUM ISLAM OLEH: ARUM ASMAWATI NIM. 12380073. PEMBIMBING: Dr. H. HAMIM ILYAS, M. Ag. NIP. 196104011988031002. JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2017.

(2) ABSTRAK Pengadaan tanah adalah suatu kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak. Dalam pengadaan tanah yang terjadi di Kecamatan Temon masyarakat secara tidak langsung dipaksa menjual tanahnya untuk pembangunan bandara baru di 5 (lima) Desa di Kecamatan Temon Kulonprogo yaitu Desa Glagah, Palihan, Jangkaran, Sindutan, dan Kebonrejo dengan harga yang tidak layak bahkan tidak sesuai dengan harga pasaran sekarang. Lokasi renacana pembangunan bandara baru di Kulonprogo tersebut sebagian besar tanahnya digunakan sebagai lahan pertanian dengan hasil untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya. Pengadaan tanah dalam pembangunan bandara ada masyarakat yang menerima, menolak, bahkan netral. Namun, dalam masalah besar ganti kerugian masyarakat yang terdampak masih belum merasa puas dikarenakan harga yang diberikan belum layak dan belum adil. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif analitis. Pendekatan penelitian dalam karya ilmiah ini menggunakan pendekatan perspektif fiqh muamalat yaitu berupa asas-asas muamalat dan pemenuhan hak yaitu hak-hak individu dan hak-hak publik dan disertai dengan metode induktif sebagai metode untuk menganalisisnya. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengadaan tanah untuk kepentingan umum dalam pembangunan bandara di Kecamatan Temon Kulonprogo, tahap-tahap pengadaan tanah sudah sesuai dengan pasal 13 UndangUndang Nomor 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, Peraturan Presiden Nomor 71 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, dan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah. Pengadaan tanah dalam pembangunan bandara di Kecamatan Temon untuk kepentingan umum sudah sesuai dengan asas-asas muamalat yaitu dengan asas Al-musawah (persamaan dan kesetaraan), asas Al-Adalah (keadilan), asas Ash-Shidq (kejujuran dan kebenaran), asas iktikad baik, asas Al-Huriyah (kebebasan), asas Al-Ridho (kerelaan), asas tertulis dan kesaksian. Pengadaan tanah tersebut terdapat pemenuhan hak yaitu pemenuhan hak-hak individu dan hak publik. Dalam pemenuhan hak individu, masyarakat yang terdampak sudah mendapatkan haknya untuk mendapat ganti kerugian atas tanah, bangunan, dan tanaman. Sedangkan pemenuhan hak publik, masyarakat terdampak masih mempunyai hak lalu-lintas untuk keluar masuk di atas tanah orang lain (haqqul murur) dan hak bertetangga (Haqqul-jiwar). Pengadaan tanah untuk pembangunan bandara masyarakat tidak ada hak atas hak pengaliran sisa air (Haqqul-masil), hak pengairan (Haqq asy-Syurbi), dan hak mengalirkan air di atas pekarangan orang lain (Haqqul majra). Kata kunci: Pengadaan Tanah, Kepentingan Umum, Fiqh Muamalat, dan Asas-Asas Muamalat.. ii.

(3) ii.

(4) iii.

(5) iv.

(6) HALAMAN MOTTO. Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala usaha dan upaya yang disertai dengan do’a, karena sesungguhnya nasib manusia tidak akan berubah dengan sendirinya tanpa berusaha.. vi.

(7) HALAMAN PERSEMBAHAN. Setiap hal yang kecil maupun hal besar, yang saya laukan pasti ada campur tangan Allah SWT dengan kekuatan yang tidak kasat mata yang diberikan sepanjang hidup saya. Begitu juga dalam penyusunan skripsi ini. Maka dari itu saya persembahkan skripsi saya kepada: Allah SWT Bapak dan Ibu tercinta Kakak-kakakku tersayang Dan Almamaterku Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. vii.

(8) KATA PENGANTAR ‫بسن اهلل ا لرّ حوي ا لرّ حين‬ ‫الحود هلل ربّ العالويي والصّال ة والسّالم على أشرف األ ًبياء والورسليي سيّد ًا هحوّد وعلى أله وصحبه‬ ‫أجوعيي أشهد أى ال إله إال اهلل وحده الشريك له وأشهد أىّ هحودا عبده ورسىله‬ Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang atas segala karunia nikmat dan pengetahuan yang teramat besar, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang sangat sederhana dan jauh dari rasa kesempurnaan. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Baginda Rasulullah SAW, pembawa kebenaran dan petunjuk, berkat beliaulah kita dapat menikmati kehidupan yang penuh cahaya keselamatan. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan syafa’at-Nya kelak, amin. Terlepas dari banyaknya kekurangan pada skripsi ini, penyusun merasa bersyukur atas selesainya tulisan sederhana ini dengan judul “Pengadaan Lahan Tanah Untuk Kepentingan Umum Dalam Perspektif Fiqh Muamalat (Studi Pengadaan. Tanah. untuk. Pembangunan. Bandara. di. Kecamatan. Temon. Kulonprogo) yang merupakan salah satu syarat kelulusan pada jenjang strata satu. Jurusan Muamalat, Fakultas Syari’ah dan Hukum Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Atas izin Allah SWT dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasaih kepada: 1.. Bapak Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, M.A., ph.D. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.. 2.. Bapak Dr. Agus Muhammad Najib, S. Ag., M. Ag. Selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.. viii.

(9) 3.. Bapak Saifuddin, SHI., MSI, Selaku Ketua dan Ibu Zusiana Elly Triantini, SHI., MHI, selaku Skretaris Program Studi Muamalat Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.. 4.. Bapak Dr. H. Hamim Ilyas, M.Ag. Selaku pembimbing yang penuh kesabaran memberikan arahan, nasehat, masukan, motivasi dan bimbingan sehingga terselesaikannya skripsi ini.. 5.. Bapak Dr. Mochamad Sodik, S.Sos,. M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik.. 6.. Seluruh Dosen Muamalat beserta Staff yang telah mendidik, mengajari dan membantu selama menjadi mahasiswa. Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini.. 7.. Orang Tuaku tercinta Bapak Sukarjo dan Ibu Wasitoh yang memberikan segalanya untuk saya, kasih sayang yang tak pernah terputus, do’a, semangat, dan dukungan untuk segera menyelesaikan studi ini.. 8.. Kakak-kakakku tersayang Ambar Wati, Hariyanto, Dwi Fitriana, dan Agustian Dwi Cahyo serta keluarga besar Simbah Ahmad Khairuddin yang tak bisa saya sebutkan satu persatu terima kasih selalu memberikan semangat. Do’a, selalu mengajarkan untuk selalu berusaha dan pantang menyerah, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.. 9.. Seseorang yang selalu memberikan do’a, semangat, keceriaan, dan dukungannya kepada saya, seseorang yang selalu mengingatkan dan mengajarkan untuk selalu bersikap dewasa dalam hal apapun sekalipun hal yang terkecil. Terima kasih Alrindo Putra Bimantara.. ix.

(10) 10. Sahabat sekaligus sepupu untuk saya Nur Mila Fahmiyati, terima kasih atas dukungan dan semangatnya. 11. Sahabatku Nailin, Nica, Novi, Ledy, Diah, Husnul, Indah, Bibul dan bagas yang selalu memberikan semangat, memberikan solusi, memberikan nasihat yang positif dan membangun, serta menjadi keluarga baru di Yogyakarta. 12. Sahabatku Man 2 Wates Apriyani, Ita, dan Nunik terima kasih atas semangat, dukungan, dan waktunya. 13. Kepala Kantor Pertanahan Kulonprogo beserta jajarannya yang telah memberikan data terkait dengan pengadaan tanah untuk pembangunan bandara baru di Kecamatan Temon Kulonprogo. 14. Kepala Camat Kecamatan Temon beserta jajarannya yang telah memberikan data terkait dengan pengadaan tanah untuk pembangunan bandara baru di Kecamatan Temon. 15. Masyarakat Kecamatan Temon yang telah memberikan informasi terkait dengan pembangunan bandara di Kecamatan Temon. 16. Sari, Mbak Ina, Mbak Ulin, dan Gita terima kasih sudah bersama-sama menjaga ketentraman kontrakan. 17. Seluruh teman-teman muamalat angkatan 2012 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang memberikan begitu banyak warna dalam perjalanan studi ini. 18. Serta seluruh pihak yang telah berjasa baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Akhirya, penyusun hanya dapat mendo’akan semoga Allah memberikan balasan yang terbaik. Penulisan skripsi ini tentunya masih jauh dari. x.

(11) kesempurnaan, namun penyusun berharap karya ini dapat bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan yang ada. Amin.. Yogyakarta, 6 Rabiul Awal1438 H 6 Desember 2016 M Penyusun,. Arum Asmawati NIM. 12380073. xi.

(12) PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN. Penulisan transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987. Secara garis besar uraiannya adalah sebagai berikut:. A. Konsonan Huruf Arab. Nama. Huruf Latin. Keterangan. ‫ا‬. Alif. -. -. ‫ة‬. Ba‟. B. Be. ‫ث‬. Ta‟. T. Te. ‫ث‬. Ṡa‟. Ṡ. es dengan titik di atas. ‫ج‬. Jim. J. Je. ‫ح‬. Ḥa‟. Ḥ. ha dengan titik di bawah. ‫خ‬. Kha. Kh. ka-ha. ‫د‬. Dal. D. De. ‫ذ‬. Żal. Ż. zet dengan titik di atas. xii.

(13) ‫`ر‬. Ra‟. R. Er. ‫ز‬. Zai. Z. Zet. ‫ش‬. Sin. S. Es. ‫ش‬. Syin. Sy. es-ye. ‫ص‬. Ṣād. Ṣ. es dengan titik di bawah. ‫ض‬. Ḍaḍ. Ḍ. de dengan titik di bawah. ‫ط‬. Ṭa‟. Ṭ. te dengan titik di bawah. ‫ظ‬. Ẓa‟. Ẓ. zet dengan titik di bawah. ‫ع‬. „ain. „. Koma terbalik di atas. ‫غ‬. Ghain. G. Ge. ‫ف‬. Fa‟. F. Ef. ‫ق‬. Qāf. Q. Ki. ‫ك‬. Kāf. K. Ka. ‫ل‬. Lam. L. El. ‫م‬. Mim. M. Em. xiii.

(14) ‫ى‬. Nun. N. En. ‫و‬. Wau. W. We. ‫ﻫ‬. Ha‟. H. Ha. ‫ء‬. Hamzah. „. Apostrof. ‫ي‬. Ya‟. Y. Ya. B. Vokal 1. Vokal Tunggal Tanda Vokal. Nama. Huruf Latin. Nama. َ---------. Fathah. A. A. ِ---------. Kasrah. I. I. ُ---------. Dammah. U. U. Contoh:. ‫كتت‬. ‫سئل‬. kataba. su‟ila. 2. Vokal Rangkap Tanda. Nama. Huruf Latin. ‫ي‬ َ. Fatkhah dan ya. Ai. xiv. Nama a-i.

(15) ‫َو‬. Fatkhah dan wau. Au. a-u. 3. Vokal Panjang Tanda. Nama. Huruf Latin. Nama. ‫َأ‬. Fatkhah dan alif. Ᾱ. a dengan garis di atas. ‫ي‬ َ. Fatkhah dan ya. Ᾱ. a dengan garis di atas. ‫ي‬ ِ. Kasrah dan ya. Ῑ. i dengan garis di atas. ُ‫و‬. Zammah dan ya. Ū. u dengan garis di atas. Contoh :. ‫قبل‬ ‫رهى‬. ‫قٍل‬. qāla. ‫ٌقول‬. ramā. qīla yaqūlu. C. Ta’ Marbutah 1. Transliterasi ta‟ marbuṭah hidup Ta’ marbuṭah yang hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah transliterasinya adalah “t”. 2. Transliterasi ta’ marbuṭah mati Ta’ marbuṭah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah “h”. xv.

(16) Contoh:. ‫طلحت‬. ṭalḥah. 3. Jika ta‟ marbuṭah diikuti kata yang menggunakan kata sandang “al-”, dan bacaannya terpisah, maka ta‟ marbuṭah tersebut ditransliterasikan dengan “ha”/h. Contoh:. ‫روضت اﻷطفبل‬. rauḍah al-aṭfāl. ‫الودٌنت الونورة‬. al-Madīnah al-Munawwarah. D. Huruf Ganda (Syaddah atau Tasydid) Transliterasi syaddah atau tasydid dilambangkan dengan huruf yang sama, baik ketika berada di awal atau di akhir kata. Contoh:. ‫نسّل‬ ّ‫البر‬. nazzala. al-birru. E. Kata Sandang “‫”ال‬ Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf yaitu “‫”ال‬. Namun dalam transliterasi ini, kata sandang dibedakan atas kata. xvi.

(17) sandang yang diikuti oleh huruf Syamsiyah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf Qamariyah. 1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf Syamsiyah Kata sandang yang diikuti oleh huruf Syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya yaitu “‫ ”ال‬diganti huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang tersebut. Contoh:. ‫الرّجل‬. ar-rajulu. ‫السٍّدة‬. as-sayyidatu. 2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf Qamariyah Kata sandang yang diikuti oleh huruf Qamariyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya, bila diikuti oleh huruf Syamsiyah maupun huruf Qamariyah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan tanda sambung (-). Contoh:. ‫القلن‬ ‫البدٌع‬. al-qalamu. al-badī’u. xvii.

(18) F. Hamzah Sebagaimana dinyatakan di depan, hamzah ditransliterasikan dengan apostrof, namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Bila terletak di awal kata, hamzah tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab berupa alif. Contoh:. ‫شًء‬ ‫اهرث‬ ‫النوء‬. syai’un. umirtu. an-nau’u. G. Huruf Kapital Meskipun tulisan Arab tidak mengenai huruf kapital, tetapi dalam transliterasi huruf kapital digunakan untuk awal kalimat, nama diri, dan sebagainya seperti ketentuan-ketentuan dalam EYD. Awal kata sandang pada nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital, kecuali jika terletak pada permulaan kalimat. Contoh:. ‫وهب هحود إال رسول‬. Wamā Muhammadun illā. rasūl Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan ilmu tajwid.. xviii.

(19) DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL .............................................................................. i ABSTRAK .............................................................................................. ii SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ................................................. iii SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ..................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ v HALAMAN MOTTO ............................................................................ vi HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ vii KATA PENGANTAR ............................................................................ viii PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................... xii DAFTAR ISI ........................................................................................... xix. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Pokok Masalah .......................................................................... 7 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................. 7 D. Telaah Pustaka .......................................................................... 8 E. Kerangka Teoritik ..................................................................... 10 F. Metode Penelitian ..................................................................... 13 G. Sistematika Pembahasan ........................................................... 16. xix.

(20) BAB II KERANGKA PENELITIAN A. Pengadaan Tanah ...................................................................... 18 B. Kepentingan Umum .................................................................. 25 C. Fiqh Muamalat .......................................................................... 27 1. Pengertian Fiqh Muamalat ................................................. 27 2. Asas-Asas Muamalat ......................................................... 29 D. Kepemilikan .............................................................................. 36 1. Pengertian Kepemilikan ...................................................... 36 2. Macam-macam kepemilikan ............................................... 38. BAB. III PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN BANDARA DI KECAMATAN TEMON A. Dasar Hukum Pengadaan Tanah ............................................... 47 B. Proses Pengadaan Tanah ........................................................... 47 C. Ganti Rugi dan Peruntukan ....................................................... 58. BAB IV PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM DALAM PERSPEKTIF FIQH MUAMALAT A. Pengadaan Tanah di Kecamatan Temon ................................... 62 B. Pengadaan Tanah dalam Perspektif Fiqh Muamalat................. 64 1. Asas muamalat .............................................................. 68 2. Pemenuhan Hak-Hak Individu ..................................... 75 3. Pemenuhan Hak-Hak Publik ......................................... 79. xx.

(21) BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... 83 B. Saran-saran ............................................................................... 86. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 89. LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. : Terjemahan. Lampiran 2. : Curiculum Vitae. Lampiran 3. : Surat Ijin Riset. xxi.

(22) BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Tanah. menjadi. suatu. kebutuhan. di. mana. setiap. individu. membutuhkannya. Begitu pentingnya tanah bagi manusia dapat dilihat dari kenyataan bahwa manusia tidak mungkin hidup terlepas dari tanah.Tanah merupakan hal terpenting bagi kehidupan manusia karena di atas. tanah. manusia dapat mencari nafkah seperti bertani, berkebun dan berternak. Di atas tanah manusia juga membangun rumah sebagai tempat tinggal dan membangun berbagai bangunan lainnya. Tanah juga mengandung berbagai kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Tanah merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia dimuka bumi. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban manusia untuk memelihara, menjaga, dan memanfaatkannya secara adil dan berkelanjutan demi kelangsungan hidup manusia, baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Bahkan bagi Negara Indonesia tanah merupakan salah satu modal utama bagi kelancaran pembangunan. Pengaturan hukum tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum dan segala pengaturan yang terkait di Indonesia telah mengalami proses perkembangan sejak unifikasi Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA). Dalam hal pencabutan, pembebasan, dan pelepasan hak selalu menimbulkan dampak yang cukup besar. 1.

(23) 2. terhadap stabilitas masyarakat. Berbagai ketegangan timbul dalam masyarakat, karena adanya ketidaksepakatan antara pemilik tanah atau pemegang hak atas tanah. yang. tanahnya. akan. diambil. untuk. keperluan. proyek-proyek. pembangunan dan pihak penguasa yang bertugas untuk melakukan hal tersebut. Di samping itu, masalah timbul karena besarnya ganti rugi yang akan diberikan masyarakat yang terkena dampak tidak jelas1 bahkan tidak layak. Undang-Undang Nomor 2 tahun 2012 juga merupakan dasar peengadaan tanah yaitu tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Pengadaan tanah merupakan suatu kegiatan menyediakan tanah dengan memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak. Dalam Undang-Undang tersebut dalam memberi penilaian besar ganti kerugian berdasarkan tanah, bangunan, tanaman, dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah yang dimiliki oleh para pihak. Bentuk ganti rugi yang diberikan bisa berupa uang, tanah pengganti, pemukiman kembali, saham, dan bentuk lain yang disepakati oleh kedua belah pihak. Tidak hanya UndangUndang Nomor 2 tahun 2012 akan tetapi terdapat juga Peraturan Presiden Nomor 71 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum dan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah. Pembebasan tanah adalah pencabutan hak atas tanah dan benda yang ada di atasnya oleh Pemerintah untuk dijadikan sarana kepentingan umum. 1. Adrian Sutedi, Implementasi Prinsip Kepentingan Umum Dalam Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), hlm. 46..

(24) 3. Pelaksanaan pencabutan hak tersebut disertai pemberian ganti rugi kepada orang atau pihak yang mempunyai hak atas tanah. Persoalan pembebasan tanah, pengadaan tanah atau apapun namanya selalu menyangkut dua dimensi yang harus di tempatkan secara seimbang yaitu kepentingan pemerintah dan kepentingan warga masyarakat. Konflik kepentingan atas hak tanah disebabkan oleh mekanisme pembebasan tanah yang tidak memberikan akses pada warga masyarakat untuk turut serta di dalam pengambilan keputusan ganti rugi yang kurang wajar diterima oleh warga masyarakat yang tanahnya diambil untuk kepentingan pembangunan. Pasal 28H UUD 1945 merupakan amanat adanya larangan bagi siapapun melakukan tindakan pencabutan atau pengurangan hak atas tanah, pengambilan tanah hak milik secara sewenang-wenang, yang berdampak pada kehilangan tempat tinggal, pekerjaan, harkat dn martabat, penghidupan yang layak, atau kenikmatan-kenikmatan dari hak milik atas tanah yang dimilikinya. Pencabutan atau pengurangan hak milik atas tanah hanya dapat dilakukan bila sesuai dengan norma-norma hukum, kepatutan atau kewajaran, kebutuhan yang sangat mendesak untuk kepentingan atau kemaslahatan umum disertai dengan suatu ganti rugi yang layak, dan atau pemindahan ke lokasi lain yang layak di mana tempat tujuan itu telah tersedia sarana atau fasilitas umum dan sosial, seperti tersedinya tempat pendidikan bagi anak-anak sekolah, pasar, lokasi hiburan, masjid, rumah sakit, jalan aspal, dan lain-lain.2. 2. Ibid., hlm. 54..

(25) 4. Prinsip-prinsip dasar ganti rugi karena pencabutan hak harus sesuai dengan harga pasar yang layak, adanya fasilitas pengganti yakni memberikan tanah pengganti apabila pemilik tanah sulit untuk memperoleh tanah pengganti karena harga tanah pengganti mahal, dan harus sesuai dengan prinsip keadilan. Penetapan ganti rugi yang diberikan harus memperhatikan status hak atas tanah yang bersangkutan. Jika statusnya Hak Milik, maka harus menjadi pertimbangan dan perkiraan yang akurat terhadap harga ganti ruginya. Artinya harus lebih besar dari hak-hak atas tanah lainnya seperti Hak Guna Bangunan dan Hak Guna Usaha. Gaanti rugi tidak hanya pada tanahnya, tetapi juga harus memperhitungkan benda-benda yang ada di atas tanah Hak Milik, seperti bangunan, pagar, tanam-tanaman, listrik, telepon, pipa air ledeng, dan lainlainnya. Ganti rugi tidak hanya diberikan kepada pemilik tanah, tetapi kepada mereka yang sedang menyewa tanah atau rumah atau menggarap tanah yang bersangkutan. Penetapan lokasi bandara di Kulonprogo Yogyakarta semakin jelas dengan diterbitkannya Izin Penetapan Lokasi (IPL) bandara di Kulonprogo oleh Gubernur DIY. Izin Penetapan Lokasi (IPL) bandara Kulonprogo ditetapkan melalui Keputusan Gubernur No. 68/KEP/2015 tentang penetapan lokasi pembangunan untuk pengembangan bandara baru di Yogyakarta. Bandara baru di Kulonprogo Yogyakarta akan menempati lahan di Temon seluas 645,63 hektare. Lokasi tersebut meliputi lima Desa di Kecamatan Temon, yaitu Desa Glagah, Palihan, Jangkaran, Sindutan, dan Kebonrejo. Masyarakat yang terkena dampak lokasi bandara tidak setuju akan.

(26) 5. pembangunan bandara tersebut dikarenakan masyarakat yang tinggal di lima desa di Kecamatan Temon sudah cukup lama bahkan bangunan rumah yang ditinggali adalah bangunan permanen. Tanah dan bangunan rumah yang dimiliki sudah. ada sertifikat hak milik bahkan tanah di lokasi tersebut. merupakan tanah atau lahan produktif. Lokasi bandara baru di Kulonprogo tersebut sebagian besar tanahnya digunakan sebagai lahan pertanian dengan hasil untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya. Adanya bandara baru di Kulonprogo memaksa masyarakat untuk menyerahkan tanahnya untuk kepentingan umum bahkan besar ganti rugi yang ditawarkan belum layak dan belum sesuai dengan harga pasaran sekarang. Dewasa ini banyak terjadi pengadaan tanah milik rakyat baik oleh Pemerintah maupun oleh swasta yang disokong Pemerintah, baik untuk kepentingan umum maupun kepentingan bisnis semata. Pengadaan tanah dengan ganti rugi yang rendah tentunya sangat merugikan rakyat yang terkena dampak dan masyarakat akan menolak pengadaan tanah tersebut. Namun karena Pemerintah dan pihak-pihak yang terkait melakukan berbagai cara, akhirnya masyarakat terpaksa menyerahkan tanahnya dengan ganti rugi yang tidak memadai. Pengadaan tanah dengan harga yang tidak memadai dan tanpa kesepakatan kedua belah pihak tergolong perbuatan yang tidak sesuai dengan fiqh muamalat. Dalam rukun jual beli salah satu syarat penjual dan pembeli adalah atas kehendak sendiri (bukan paksaan). Sedangkan dalam kasus ini masyarakat secara tidak langsung dipaksa menjual tanahnya dengan harga yang belum layak bahkan tidak sesuai dengan harga pasaran sekarang. Masyarakat.

(27) 6. beranggapan bahwa tanah yang dimilikinya jika dijual kepada Instansi yang memerlukan yaitu PT Angkasa Pura 1 dengan harga yang rendah dan tidak sesuai dengan harga pasaran maka tidak setuju karena tanah yang dimilikinya sekarang akan tidak menjadi miliknya selamanya dan mereka mempunyai anak cucu untuk dipenuhi kebutuhannya dan tidak ada warisan yang diberikan. Apabila masyarakat yang terdampak tidak setuju dengan besar ganti kerugian maka masyarakat bisa mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri. Masyarakat takut ketika Mendengar kata Pengadilan, sehingga masyarakat yang terdampak atau yang mempunyai hak setuju tanah yang dimilikinya digunakan sebagai bandara baru di Kecamatan Temon. Allah berfiman:. ‫يأيهاالذيه ءامىىا التأكلىا أمىلكم بيىكم بالبطل إال أن تكىن تجزة عه تزاض مىكم‬ 3. ‫وال تقتلىا أوفسكم إن اهلل كان بكم رحيما‬. Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa segala sesuatu yang dilakukan harus atas dasar suka sama suka atau adanya kerelaan antara masing-masing pihak dan tidak diperbolehkan adanya tekanan, paksaan, dan penipuan Islam mengajarkan dalam kehidupan bermasyarakat perlu ditegakkan keadilan. Kedilan yang harus ditegakkan mencakup keadilan diri sendiri, keadilan hukum dan keadilan sosial.4 Masalah tanah merupakan masalah yang menyangkut hak rakyat yang paling mendasar. Tanah di samping mempunyai nilai ekonomis juga berfungsi. 3. 4. An-Nisa’ (4): 29.. Ahmad Azhar Basyir, Pokok-pokok Filsafat Hukum Islam, (Yogyakarta: Fak. Hukum UII.1990), hlm. 28..

(28) 7. sosial, oleh karena itulah kepentingan pribadi dikorbankan guna kepentingan umum. Ini dilakukan dengan pelepasan hak atas tanah dengan mendapat ganti rugi yang tidak berupa uang semata akan tetapi juga berbentuk tanah atau fasilitas lain.5 Berdasarkan pemaparan di atas penyusun akan melakukan penelitian tentang “Pengadaan Lahan Tanah untuk Kepentingan Umum dalam Perspektif Fiqh Muamalat (Studi Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Bandara di Kecamatan Temon Kulonprogo)”. B. Pokok Masalah Dari latar belakang masalah di atas maka yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengadaan tanah di Kecamatan Temon Kulonprogo dalam pembangunan bandara untuk kepentingan umum? 2. Bagaimana pengadaan tanah dalam pembangunan bandara di Kecamatan Temon Kulonprogo untuk kepentingan umum dalam perspektif fiqh muamalat? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Dengan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan pengadaan tanah di Kecamatan Temon Kulonprogo dalam pembangunan bandara untuk kepentingan umum.. 5. Soedharyo Soimin, Status Hak dan Pengadaan Tanah, (Jakarta, Sinar Grafika, 1993),. hlm. 82..

(29) 8. 2. Untuk menjelaskan pandangan fiqh muamalat tentang pengadaan di Kecamatan Temon Kulonprogo dalam pembangunan bandara untuk kepentingan umum. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Secara teoritis: a. Berguna untuk mengembangkan dan memperkaya ilmu pengetahuan khususnya tentang pengadaan tanah masyarakat untuk kepentingan umum. b. Menambah keilmuan dalam fiqh muamalat, khususnya yang berkaitan dengan asas-asas muamalat. c. Melatih kemampuan penyusun dalam melakukan penelitian baik secara observasi lapangan maupun secara observasi literatur dengan didukung pengetahuan yang diperoleh. 2. Secara praktis: a. Dapat digunakan sebagai pertimbangan Pemerintah Provinsi Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo dalam menyikapi pembangunanpembangunan baru di masa yang akan datang dengan memperhatikan hak-hak msyarakat atas tanah yang dimilikinya. b. Dapat menjadi referensi atau pertimbangan bahan studi dalam penelitian selanjutnya. D. Telaah Pustaka Muhrima S. Rahmat dalam skripsinya yang berjudul “Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum (Studi Kompertif Hukum Islam Dan Hukum.

(30) 9. Agraria Di Indonesia)”, menyatakan bahwa penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian pustaka (library research). Secara normatif, penelitian tersebut mengkaji mengenai konsep kepemilikan tanah untuk kepentingan umum menurut hukum islam dan hukum agraria. Analisis yang dikembangkan adalah komperatif, yaitu membandingakan konsep kepemilikan tanah dan pengadaan tanah untuk kepentingan umum menurut hukum Islam dan hukum agraria untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat deskriptif.6 Hari Budianto dalam skripsinya yang berjudul “ Implementasi Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Studi Kasus Pembangunan Jalan Lintas Selatan Di Kabupaten Gunung Kidul)” menyatakan bahwa pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan Jalan Lintas Selatan di Kabupaten Gunungkidul dilakukan dengan 10 tahap yaitu: 1. Perencanaan, 2. Penetapan lokasi, 3. Pembentukan panitia pengadaan tanah, 4. Penyuluhan, 5. Identifikasi dan inventarisasi, 6. Penunjukan lembaga atau tim penilai harga tanah, 7. Penilaian, 8. Musyawarah, 9. Penetapan ganti rugi, 10. Pelepasan hak. Dalam kesepuluh tersebut belum berjalan dengan sebagimana mestinya, karena masih banyak ditemui kendala-kendala yang terjadi dan menghambat proses pengadaan tanah seperti: masalah administrasi pertanahan, pengetahuan masyarakat di sebagian wilayah akan sertifikat masih minim,. 6. Muhrima S. Rahmat, “Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum ( Studi Komperatif Hukum Islam Dan Hukum Agraria Di Indonesia)” Skripsi, (Yogyakarta: Perbandingan Mazhab Dan Hukum Fakultas Syari’ah Dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009)..

(31) 10. proses negosiasi penetapan ganti rugi yang berjalan lambat, pembayaran ganti kerugian yang belum terbayarkan, dan masih ada tanah yang bersengketa. 7 Mansyur, dalam skripsinya yang berjudul “Kebijakan Pemerintah Tentang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum Perspektif Islam (Studi Perpres No. 36/2005)”, menayatakan bahwa pasal-pasal yang terdapat dalam perpres no 36 tahun 2005 bertentangan dengan asas pembentukan peraturan perundang-undangan dan asas materi muatan hukum. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam perpres tersebut terdapat beberapa pasal yang kontroversial dan bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam.8 Dari telaah pustaka terhadap riset sebelumnya penyusun sudah menemukan penelitian tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Oleh karena itu, penyusun akan mengembangkan penelitian sebelumnya dengan objek yang berbeda. Penyusun akan menguraikan bagaimana pengadaan tanah dalam pembangunan bandara di Kulonprogo dalam perspektif fiqh muamalat. E. Kerangka Teoritik Pengadaan tanah diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Pengadaan tanah merupakan kegiatan menyediakan tanah dengan cara 7. Hari Budianto, Implementasi Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Studi Kasus Pembangunan Jalan Lintas Selatan Di Kabupaten Gunungkidul), Skrpsi (Yogyakarta: Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah Dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015) 8. Mansyur, Kebijakan Pemerintah Tentang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum Perspektif Islam (Studi Perpres No. 36/2005), Skripsi (Yogyakarta: Jinayah Siyasah Fakultas Syari’ah Dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2006).

(32) 11. memberi ganti rugi yang layak dan adil kepada para pemegang hak atas tanah. Sedangkan kepentingan umum adalah kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat yang harus diwujudkan oleh pemerintah dan digunakan untuk kemakmuran rakyat. Fiqh muamalat terdiri atas dua kata, yaitu fiqh dan muamalat. Pengertian fiqh menurut bahasa berasal dari kata faqiha, yafqahu, fiqhan yang berarti mengerti, atau memahami.9 Kata muamalat (‫ )المعامالث‬yang kata tunggalnya muamalah (‫ )المعاملت‬yang berakar pada ‫ عامل‬seacara arti mengandung arti “saling berbuat” atau berbuat secara timbal balik. Muamalah adalah segala peraturan yang diciptakan Allah untuk mengatur manusia dengan manusia dalam hidup dan kehidupan.10 Muamalat, yaitu hukum yang mengatur hubungan antra individu dengan individu lain, atau individu dengan negara Islam, atau hubungan antara negara Islam dengan negara-negara yang lain. Seluruh aturan ini bertujuan untuk menjaga hak-hak manusia, merealisasikan kemaslahatan dan menjauhkan segala kemudaratan. Fiqh muamalat adalah kumpulan hukum yang ditetapkan demi teciptanya rasa aman, tegaknya Undang-Undang dalam negara atau masyarakt Islam, demi turwujudnya keadilan dan persamaan antara individu atau masyarakat dengan cara menyeimbangkan antara kepentingan yang saling bertentangan dan menjaga. 9. 10. Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Hamzah), 2010, hlm. 1. Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Kencana,2010), hlm. 3..

(33) 12. wilayah telarang yang lebih utama untuk dijaga dan dilestarikan, dan tidak menghilangkan makna taat kepada Allah dan menjaga hak-Nya.11 Adapun asas-asas hukum muamalat adalah sebagai berikut:12 1. Asas illahiah 2. Asas kebebasan 3. Asas persamaan atau kesetaraan 4. Asas keadilan 5. Asas kerelaan 6. Asas kejujuran dan kebenaran (Ash-Shidq) 7. Asas tertulis dan kesaksian Hukum Islam dalam mengatur pergaulan hidup manusia memberikan ketentuan-ketentuan tentang hak dan kewajiban agar ketertiban hidup masyarakat benar-benar dapat tercapai. Hak adalah kepentingan yang ada pada perorangan atau masyarakat, atau pada keduanya, yang diakui oleh syara’.13 Milik atas manfaat benda dalam sifat kebendaaanya, atau hak-hak kebendaan itu menitikberatkan pada sifat kebendaannya, tanpa memperhatikan faktor orangnya. Siapapun orangnya, ia memiliki hak tersebut selagi ada hubungan kepentingan dengan benda yang bersangkutan. Hak kebendaan itu melekat. 11. Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqh Muamalat: Siatem Transaksi Dalam Fiqh Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), hlm. 6. 12. Ismail Nawawi, Fikih Muamalah Klsik dan Kontemporer: Hukum Perjanjian, Ekonomi, Bisnis, dan Sosial, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), hlm. 13-17. 13. Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam), (Yogyakarta: UII Press. 2000), hlm. 19..

(34) 13. pada benda yang diambil manfaatnya, bukan pada keadaan orang yang berhak atas manfaat benda itu. Milik manfaat atas benda pada umumnya terjadi dalam bentuk hak suatu pekarangan lain, yang dalam Fikih Islam digunakan istilah huquq alirtifaq (hak ikut serta mengambil manfaat pekarangan orang lain). Fikih Islam membedakan hak-hak kebendaan, sesuai dengan macam manfaat yang diperoleh, yang dapat dirinci sebagai berikut:14 a. Hak mendapat bagian air untuk menyiram (mengairi) sawah atau kebun. Hak ini disebut haqqusy-syirb (hak pengairan). b. Hak mengalirkan air di atas pekarangan orang lain dengan maksud untuk mengairi pekarangan. Hak ini disebut haqqul majra (hak pengaliran. c. Hak mengalirkan sisa air di atas pekarangan orang lain, yang disebut haqqul-masil (hak pengaliran sisa air). d. Hak lalu-lintas. di atas pekarangan orang lain, yang disebut. haqqul-murur (hak lalu-lintas). e. Hak betetangga yang disebut haqqul-jiwar F. Metode Penelitian Metode dalam hal ini diartikan sebagai suatu cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan alat-alat tertentu.15 Penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis dengan maksud 14. Ibid., hlm. 56.. 15. Sutrisno Hadi, Metodelogi Penelitian (Yogyakarta: UGM Press. 1997), hlm. 3..

(35) 14. untuk mendapatkan informasi ilmiah mengenai rangkaian peristiwa dan dalam rangka pemecahan masalah. Penelitian merupakan suatu proses dari kegiatan mengumpulkan, mengolah , menyajikan dan menganalisis suatu data dalam sebuah peristiwa, untuk memperoleh suatu hasil kajian yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah maka metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Penelitin ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research). Penelitian ini dilakukan dengan cara terjun langsung ke lokasi untuk memperoleh data-data yang diperlukan.16 2. Sifat Penelitian Sifat penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan mendiskripsikan suatu data kemudian menganalisa dengan data yang terkumpul disertai dengan metode induktif sebagai metode untuk menganalisanya. 3. Teknik Pengumpulan Data Dalam melakukan penyusunan penelitian ini, penyusun menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut: a) Observasi Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diteliti.17. 16. Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Ilmu Siosial Humaniora pada Umumnya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 188..

(36) 15. b) Wawancara (Interview) Wawancara (interview) adalah mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden.18 Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan bertanya langsung kepada narasumber atau informan. Penyusun akan melakukan melakukan wawancara dengan narasumber yaitu masyarakat yang terkena dampak bandara di Kulonprogo, Staff BPN (Badan Pertanahan Nasional), dan Staff Kecamatan Temon Kulonprogo. c) Studi Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa studi pustaka untuk mempermudah penyusun dalam melakukan analisis, diantaranya buku-buku, jurnal, skripsi dan sumber-sumber pustaka lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. 4. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini didasarkan kepada metode penelitian kualitatif. Pada teknik analisis data kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.19 Dengan demikian, penelitian kualitatif adalah suatu tata cara penelitin yang menghasilkan data. 17. Cholid Narbuko dan Abu Achmad, Metodologi Penelitian, Cet. Ke-5 (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm.70. 18. Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, edisi revisi (Jakarta: LP3ES, 1989), hlm.192. 19. Lexi Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 6..

(37) 16. deskriptif analitik, yaitu dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan dan juga perilakunya yang nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai suatu yang utuh yang bertujuan untuk membatasi data sehingga data tersusun baik, teratur, dan sistematis. G. Sistematika Pembahasan Sistematika yang dimaksud. di sini adalah urutan persoalan yang. diterangkan dalam bentuk tulisan untuk membahas rencana penyusunan skripsi secara keseluruhan dari permulaan hingga akhir, guna menghindari pembahasan yang tidak terarah. Dalam penyusunan skripsi ini dibagi menjadi (5) lima bab. Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut: Bab pertama, adalah pendahuluan sebagai rencana isi skripsi yang meliputi latar belakang masalah, pokok masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian dan sistematika pembahasan yang merupakan dasar pijakan dari bab-bab berikutnya agar satu dengan yang lainnya saling terkait. Bab kedua, membahas masalah pengadaan tanah untuk kepentingan umum dalam perspektif fiqh muamalat yang meliputi dari empat sub bab yaitu pembebasan tanah, kepentingan umum, fiqh muamalat, dan kepemilikan. Bab ketiga, membahas tentang deskripsi pengadaan tanah rakyat untuk kepentingan umum (bandara) daerah Kulonprogo yang meliputi dasar hukum, pengadaan tanah, serta peruntukan dan ganti rugi..

(38) 17. Bab keempat, berisi tentang analisis mengenai hasil penelitian tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum berdasarkan asas-asas muamalat, pemenuhan hak individu dan pemenuhan hak publik. Bab kelima, berisi kesimpulan dan saran. Kemudian dibagian akhir dari skripsi akan memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang diperlukan..

(39) BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pengadaan tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan dan adil kepada pihak yang berhak. Dalam pelaksanaan pengadaan tanah di Kecamatan Temon Kulonprogo untuk kepentingan umum sudah sesuai dengan tahap-tahap yang terdapat dalam pasal 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Bahkan juga sudah sesuai dengan penyelenggaraan pengadaan tanah sudah sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 71 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Serta teknis pelaksanaan pengadaan tanah sudah sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional. Nomor 5 tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan. Pengadaan Tanah. 2. Pengadaan tanah dalam pembangunan bandara baru di Kecamatan Temon untuk kepentingan umum sudah sesuai dengan asas Al-musawah (persamaan dan kesetaraan) , asas Al-Adalah (keadilan) karena dalam memntukan besar ganti kerugian mempertimbangkan NJOP (nilai jual objek pajak), letak tanah, bentuk bangunan, tanaman yang ditanam, harga pasaran, dan mempertimbangkan aspek yang lainnya., asas Ash-Shidq (kejujuran dan kebenaran), asas Al-Huriyah (kebebasan) karena masyarakat diberi. 83.

(40) 84. kebebasan untuk menolak atau menerima pembangunan bandara tersebut, asas Al-Ridho (kerelaan), asas tertulis dan kesaksian, serta asas iktikad baik. Pengadaan tanah dalam pembangunan bandara baru di Kulonprogo pada dasarnya terjadi suatu akad jual beli tanah antara pihak yang memerlukan tanah yaitu PT. Angkasa Pura 1 dan pihak yang mempunyai tanah yaitu masyarakat di 5 (lima) Desa Kecamatan Temon. Dalam pengadaan tanah tersebut masyarakat mendapat hak-haknya yaitu hak mendapat ganti kerugian atas tanah, bangunan, tanaman, dan sesuatu yang ternilai. Namun untuk besar ganti kerugian tidak sesuai dengan yang diingkan masyarakat, karena besar ganti kerugian tersebut belum adil dan belum layak. Pengadaan tanah untuk pembangunan bandara masyarakat tidak ada hak atas hak pengaliran sisa air (Haqqul-masil), hak pengairan (Haqq asySyurbi), dan hak mengalirkan air di atas pekarangan orang lain (Haqqul majra). Hal tersebut disebabkan tanah yang sebelumnya dimiliki oleh masyarakat yang terdampak sudah menjadi hak milik PT. Angkasa Pura 1, sehingga dalam pembanguan proyek bandara baru di Kecamatan Temon dalam hal pengaliran air sudah menggunakan fasilitas yang sudah ada di tanah atau pekarangan tersebut. Pengadaan tanah dalam pembangunan bandara di Kecamatan Temon Kulonprogo merupakan kepentingan umum jadi masyarakat terdampak mempunyai hak lalu-lintas untuk keluar masuk di atasnya (haqqul murur). Pembangunan bandara mengganggu masyarakat yang tinggal dekat dengan pembangunan tersebut karena kebisingan dan adanya polusi udara, maka masyarakat berhak atas Haqqul-jiwar yaitu hak.

(41) 85. atas bertetangga dengan yang lain dan mempunyai kebebasan bertindak terhadap. hak. tetangganya.. yang. dimilikinya. asal. jangan. sampai. mengganggu.

(42) 86. B. Saran 1. Bagi Pemerintah a) Pemerintah dalam memberi pelatihan-pelatihan kepada masyarakat yang terdampak harus dilakukan secara merata dan tertuju, tidak hanya diambil beberapa orang dalam satu Desa, bahkan ada masyarakat yang tidak terdampak ikut dalam pelatihan-pelatihan tersebut. b) Ganti kerugian adalah bentuk penghormatan terhadap hak-hak atas tanah yang tanahnya terkena pembangunan bandara di Kecamatan Temon, sebaiknya Pemerintah tidak menunda-menunda pembayaran ganti rugi karena masyarakat yang terkena pengadaan tanah untuk pembangunan bandara juga memerlukan uang tersebut untuk keperluan lain yaitu membeli tanah dan membangun rumah, bahkan untuk membeli tanah baru harga tanah setelah terjadi pengadaan tanah harganya melambung tinggi. Sampai sekarang masih ada masyarakat yang belum menerima ganti kerugian atas tanah, bangunan, tanaman, dan benda yang bernilai dalam pengadaan tanah tersebut. 2. Tim Penilai Harga Tanah (Tim Appraisal) Seharusnya Tim Penilai dalam menilai harga tanah sesuai dengan harga pasaran di mana tanah tersebut terletak. Karena tanah tersebut mempunyai nilai ekonomis dan tanah tersebut merupakan tanah yang produktif. Penilaian dalam menentukan harga tanah permeternya sebaiknya harga di sama ratakan, tetapi dalam pratiknya harga tanah permeternya berbeda-beda..

(43) 87. 3. Angkasa Pura 1 Pada musyawarah besar ganti kerugian sebaiknya ada negosiasi atau kesepakatan kedua belah pihak. Jangan memutus besar ganti kerugian secara sepihak. Bahkan besar ganti kerugian pada pratiknya sudah langsung ditampilkan dan dijelaskan oleh pihak Instansi yang membutuhkan tanah, tim pelaksana, dan tim penilai. Sehingga tidak ada tawar menawar berapa harga yang diinginkan masyarakat. 4. Masyarakat a) Masyarakat seharusnya mendukung pembangunan bandara baru di Kecamatan Temon Kulonpro sehingga pembangunan tersebut dapat berjalan dengan lancar. Tidak hanya itu tujuan dari pembangunan tersebut untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat di Kulonprogo. b) Bagi masyarakat di 5 (lima) Desa di Kecamatan Temon hendaknya mempersiapkan keterampilan untuk menghadapi terjadinya perubahan pola mata pencaharian sehingga ketika Bandara tersebut sudah dibangun masyarakat sudah siap untuk mencari pekerjaan baru yang lebih baik, sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat. 5. Semua Pihak Bagi semua pihak yang terkait dalam pembangunan NYIA (New Yogyakarta International Airport) baik Instansi yang memerlukan tanah yaitu PT Angkasa Pura 1, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah.

(44) 88. Kabupaten, Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan masyarakat yang terdampak hendaknya saling bekerjasama untuk mendukung pembangunan bandara tersebut. Sehingga pembangunan bandara baru di Kecamatan Temon Kulonprogo dapat berjalan dengan baik dan lancar supaya terwujudnya tujuan dari pembanguan tersebut sesuai yaitu untuk kepentingan umum..

(45) DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an/Tafsir Al-Qur’an/Ulumul Qur’an Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Cahaya Qur’an, 2011. Fiqh/Ushul Fiqh Afandi, M. Yazid, Fiqh Muamalah dan Implementasinya dalam Lembaga Keuangan Syari’ah, Yogyakarta: Logung Pustaka, 2009. Azzam, Abdul Aziz Muhammad, Fiqh Muamalat: Siatem Transaksi Dalam Fiqh Islam, Jakarta: Amzah, 2010. Az Zuhaili, Wahbah, Fiqh Islam Wa Adillatuh Jilid 6, Jakarta: Gema Insani, 2010. Basyir, Ahmad Azhar, Asas-Asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam), Yogyakarta: UII Press. 2000. Basyir, Ahmad Azhar , Pokok-pokok Filsafat Hukum Islam, Yogyakarta: Fak. Hukum UII.1990. Ghazaly, Abdul Rahman, Fiqh Muamalat, Jakarta: Kencana,2010. Jundiani, Pengaturan Hukum Perbankan Syari’ah di Indonesia, Malang: UIN Malang Press, 2009. Juwaini, Dimyauddin, Pengantar Fiqh Muamalah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2008. Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah, Jakarta: Kencana, 2012. Muslich, Ahmad Wardi, Fiqh Muamalat, Jakarta: Hamzah, 2010. Nawawi, Ismail, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer: Hukum Perjanjian, Ekonomi, Bisnis, dan Sosial, Bogor: Ghalia Indonesia, 2012. Skripsi/Karya Ilmiah Budianto, Hari, Implementasi Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Studi Kasus Pembangunan Jalan Lintas Selatan Di. 89.

(46) 90. Kabupaten Gunungkidul), Yogyakarta: Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah Dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015. Mansyur, Kebijakan Pemerintah Tentang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum Perspektif Islam (Studi Perpres No. 36/2005), Yogyakarta: Jinayah Siyasah Fakultas Syari’ah Dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2006. Rahmat, Muhrima S. , Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum ( Studi Komperatif Hukum Islam Dan Hukum Agraria Di Indonesia), Yogyakarta: Perbandingan Mazhab Dan Hukum Fakultas Syari’ah Dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009.. Lain-lain Hadi,Sutrisno, Metodelogi Penelitian,Yogyakarta: UGM Press. 1997. Limbong, Bernhard, Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan, Regulasi, Kompensasi, Penegakan Hukum, Jakarta: CV Rafi Maju Mandiri, 2011. Mertokusumo, Sudikni, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Revisi Ketiga, Yogyakarta: Liberty,2007. Moleong, Lexi, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005. Narbuko, Cholid, dkk, Metodologi Penelitian, Cet. Ke-5 ,Jakarta: Bumi Aksara, 2003. Ratna, Nyoman Kutha, Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Ilmu Siosial Humaniora pada Umumnya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004. Singarimbun, Masri, dkk, Metode Penelitian Survei, edisi revisi , Jakarta: LP3ES, 1989. Soimin, Soedharyo, Status Hak dan Pengadaan Tanah, Jakarta: Sinar Grafika, 1993. Tim Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Keempat, Jakarta: Pusat Bahasa,2008..

(47) 91. Undang-Undang . Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah..

(48) Lampiran I DAFTAR TERJEMAHAN BAB I No.. Halaman. Footnote. Terjemahan. 1. 5. 3. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka samasuka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.. 2. 30. 36. Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasulrasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan..

(49) 3. 30. 37. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka samasuka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.. 4. 31. 38. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu. kepada. Allah. Perkataan yang benar.. dan. Katakanlah.

(50) Lampiran CURRICULUM VITAE. Nama. : Arum Asmawati. Tempat/ Tgl lahir. : Kulonprogo, 23 Februari 1995. Jenis Kelamin. : Perempuan. Gol darah. :O. Alamat. : Nglawang. RT/RW. : 008/020. Kel/Desa. : Jangkaran. Kecamatan. : Temon. Kabupaten. : Kulonprogo. Provinsi. : Yogyakarta. Agama. : Islam. Status Perkawinan. : Belum Menikah. Kewarganegaraan. : Indonesia. No. HP. : 085743086806. Alamat e-mail. : arumasma23@gmail.com. Riwayat Pendidikan Formal: TK. : TK RA Masyitoh Sindutan Temon ( Tahun1999-2000).

(51) SD. : MIN Sindutan Temon (Tahun 2000-2006). SMP. : Mts Negeri Janten Temon (Tahun 2006-2009). SMA. : MA Negeri 2 Wates (Tahun 2009-2012). Perguruan Tinggi. : Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga (Tahun 2012-2016).

(52)

(53)

(54)

Referensi

Dokumen terkait

farhadi, M.Si : “Nah manfaatnya itu bisa untuk memotivasi anak didik kita, dengan menggunakan reward dan punishment hal tersebut merupakan strategi yang sesuai dan berguna

‫بسم الله الرحمن الرحي‬ Segala puji syukur selalu kita panjatkan kepada Allah yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga atas rahmat

Pupuk yang terlambat masuk ke blok dapat berpengaruh pada tidak efektifnya penggunaan tenaga kerja, karena harus dialihkan ke pekerjaan lain selama menunggu

Hasil penelitian ini adalah aplikasi multimedia sebagai media pembelajaran Grafika Komputer pada materi Kurva bagi mahasiswa Program Studi Teknik Informatika di

Penelitian dengan teknik observasi atau pengamatan dilakukan secara langsung di lapangan tepatnya di lokasi habitat bertelur burung Mamoa (Eulipoa wallecei) yang berada

Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah ditentukan, memiliki tujuan untuk mengetahui risiko-risiko kategori non kritis dan kritis yang potensial terjadi pada material besi baja

Tingginya perban- dingan % radioaktivitas pada sistim ekskresi (ginjal dan kandung kemih) terhadap organ organ lain menunjukkan sifat farmakokinetika yang

Orang Asing yang telah menerima surat panggilan sebagaimana dimaksud pada huruf b mendatangi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi dengan membawa