• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci : Kendaraan Becak Bermotor ekivalen mobil penumpang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Kunci : Kendaraan Becak Bermotor ekivalen mobil penumpang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BECAK BERMOTOR PADA JALAN 6 LAJUR 2 ARAH BERMEDIAN (STUDI KASUS : JALAN SISINGAMARAJA KOTA MEDAN)

Haikal Ahmadi1 , Medis S. Surbakti2

Departemen Teknik Sipl Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan Email : ahmadihaikal@gmail.com

Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan

Email : medis@usu.ac.id

ABSTRAK

Kendaraan becak motor mengalami pertumbuhan dan keberadaannya dalam lalu lintas campuran pada jalan 6 lajur 2 arah bermedian dapat memberikan pengaruh pada kinerja lalu lintas. Studi dilakukan di jalan Sisingamaraja dengan mengambil dua titik lokasi. yaitu di depan PT. Suzuki Sunindo dan di depan PT. Bisma Niaga Lestari. Survai dilakukan hari senin dan selasa pada jam sibuk pagi, jam sibuk siang dan jam sibuk sore dengan menggunakan kamera video. Analisis yang digunakan untuk menentukan nilai emp adalah menggunakan cara dengan basis kapasitas dan basis kecepatan. Kedua basis cara tersebut menggunakan model regressi linier berganda. Hasil dari anilisis proporsi kendaraan becak motor memberikan pengaruh yang masih rendah terhadap kecepatan rata-rata lalu lintas di jalan Sisingamaraja. Dari anilisis kepadatan berpengaruh signifikan terhadap kecepatan rata-rata lalu lintas di jalan Sisingamaraja yang sudah di konversikan dengan nilai emp lapangan yang telah didapat. Hasil dari analisis didapatkan nilai emp untuk lalu lintas di jalan Sisingamaraja pada titik survey di depan PT.Suzuki Sunindo adalah LV = 1 , HV = 2.37 , MC =0.87 , BCK = 1.17, dan pada titik survey di depan PT. Bisma Niaga Lestari adalah LV =1 , HV = 1.01, MC = 0.92 , BCK = 1.24. Hasil emp yang terpilih mewakili di jalan Sisingamaraja merupakan hasil analisis dengan basis kapasitas.

Kata Kunci : Kendaraan Becak Bermotor – ekivalen mobil penumpang

ABSTACT

Motor tricycles vehicle growth and presence in the mix of traffic on the road 6 lane two way median can influence the performance of the traffic. Studies done on the road by taking two points Sisingamaraja locations. In front PT. Suzuki Sunindo and in front of PT. Bisma Niaga Lestari. The survey conducted Monday and Tuesday morning during rush hour,midday rush hour and afternoon rush hours using a video camera. The analysis used to determine the value of PCE is use the base with the base capacity and speed. Second base is a way to use multiple linear regression model. The results of the proportion of motor tricycles vehicles useful analysis influence is still low on the average speed of traffic on the road Sisingamaraja. Useful analysis of the density of a significant effect on the average speed of traffic on the road that has been converted Sisingamaraja with emp field value has been obtained. The results of the analysis obtained emp values for traffic on the road at the point Sisingamaraja survey before PT.Suzuki Sunindo is LV = 1, HV = 2.37, MC = 0.87, BCK = 1.17, and on point survey in front of the PT. Bisma Niaga Lestari is the LV = 1, HV = 1.01, MC = 0.92, BCK = 1,24. Results emp elected representative in the Sisingamaraja an analysis on the basis of capacity.

(2)

1.Pendahuluan Latar Belakang

Becak merupakan sarana perangkutan yang sangat populer di Indonesia. Kendaraan ini merupakan modifikasi dari sepeda kayuh roda dua. Perkembangan angkutan becak di Indonesia berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain. Sebagian besar desain becak di Indonesia (Jawa) ruang angkutnya berada di depan dengan dua roda depan sejajar melintang. Penumpang berada di depan dan pengemudi berada di belakang, sedangkan di Sumatera ruang angkut becak terdapat disamping menempel pada badan sepeda dengan roda tambahan sejajar melintang dengan roda belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi, becak kayuh mulai dimodifikasi dengan menggunakan penggerak sepeda motor, atau yang dikenal dengan sebutan becak bermotor.

Penggunaan becak bermotor sebagai salah satu angkutan transportasi di kota Medan cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari hasil survey jumlah becak bermotor yang tercatat dalam Persatuan Abang Becak Kota Medan pada tahun 2011 yaitu kurang lebih mencapai 40 ribu unit becak bermotor yang tersebar di seluruh penjuru kota Medan. Pemilihan becak bermotor sebagai sarana transportasi bagi masyarakat kota Medan disebabkan oleh becak bermotor relatif cepat dalam mengangkut penumpang dan juga dengan ongkos yang terjangkau.

Kondisi ini akan sangat penting untuk diungkap ke permukaan sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan sarana transportasi, di samping itu becak bermotor juga menjadi ikon pariwisata bagi kota Medan, sehingga Pemerintah Kota Medan tetap mempertahankan becak bermotor sebagai sarana transportasi umum.

Di sisi lain kondisi yang ada dimana kendaraan becak bermotor dalam lalu lintas becampur dengan kendaraan yang lain, dapat memungkinkan mempengaruhi kinerja lalu lintas. Untuk itu perlu diteliti sejauh mana pengaruh becak bermotor pada kinerja lalu lintas dan perlu suatu kajian nilai ekivalen untuk becak bermotor yang sesuai, berkaitan perannya sebagai bagian dari lalu lintas pada ruas jalan.

Penelitian ini akan dilakukan pada Jl. Sisingamaraja di kota Medan yang merupakan jalan 6 lajur 2 arah bermedian. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas besarnya volume becak bermotor yang melewati Jl. Sisingmaraja.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh proporsi kendaraan becak motor terhadap kecepatan rata-rata lalu lintas. 2. Menghitung ekivalensi mobil penumpang (emp) untuk kendaraan becak motor sebagai bagian dari lalu

lintas

2. Tinjauan Pustaka

Didalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997[1], Nilai arus lalu lintas mencerminkan komposisi lalu lintas, dengan menyatakan arus lalu lintas dalam satuan mobil penumpang (smp). Semua

(3)

nilai arus lalu lintas (per arah dan total) diubah menjadi satuan mobil penumpang (smp) dengan menggunakan ekivalensi mobil penumpang (emp) yang diturunkan secara empiris untuk tipe kendaraan berikut:

• Kendaraan ringan (LV) termasuk mobil penumpang, minibus, pik-up, truk kecil dan jeep. • Kendaraan berat (HV) termasuk truk dan bus

• Sepeda Motor (MC).

Ekivalensi mobil penumpang (emp) untuk masing-masing tipe kendaraan tergantung pada tipe jalan dan arus lalu lintas total yang dinyatakan dalam kend/jam.

Ekivalensi Mobil Penumpang (emp)

Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) adalah faktor yang menunjukkan pengaruh berbagai tipe kendaraan dibandingkan kendaraan ringan terhadap kecepatan, kemudahan bermanufer, dimensi kendaraan ringan dalam arus lalu lintas ( untuk mobil penumpang dan kendaraan ringan yang sasisnya mirip; emp = 1,0 ) (MKJI, [1].

Ada beberapa cara atau metode yang dapat digunakan untuk memperkirakan nilai ekivalensi mobil penumpang, tergantung dari karakteristik dan kondisi lalu lintasnya. Adapun cara atau metode yang dapat digunakan untuk mencari atau memperkirakan ekivalensi mobil penumpang (emp):

Basis kapasitas

Metode penghitungan emp dengan basis kapasitas menurut Chang Chen (1978) dalam Murtiono ES [2], yang dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi penelitian dari hasil survey di dapat dari berbagai kombinasi moda transportasi. Dengan berbagai kombinasi ini dapat dicari nilai ekivalensi mobil penumpang dari becak motor dengan regresi linear berganda yang di formulakan sebagai berikut:

Q = b1 qlv + b2qhv + b3qmc + b4qbck……..1 keterangan :

Q = besarnya arus lalu lintas (smp/jam) b = koefisien

qlv = jumlah kendaraan ringan qhv = jumlah kendaraan berat qmc = jumlah sepeda motor qbck = jumlah becak motor

(4)

b1 qlv = Q - b2qhv - b3qmc - b4qbck

Dari persamaan tersebut maka koefisien yang dihasilkan pada setiap jenis kendaraan adalah merupakan nilai emp dari jenis kendaraan tersebut.

Basis kecepatan

Metode penghitungan emp dengan basis kecepatan menurut Van Aerde and Yagar (1984) dalam Koeswandono,Windarto [3], yaitu untuk mencari emp dengan basis kecepatan adalah dengan mengetahui hubungan kecepatan (v) dan volume lalu lintas (q) dengan menggunakan regrsi multi linier.

Model linier hubungan kecepatan dan volume dipilih karena dalam prakteknya hubungan antar volume dan kecepatan mendekati linier. Model regresi berganda dari hubungan kecepatan dan volume adalah:

V = a – b1qlv – b2qhv – b3qmc – b4qbck …….2 keterangan :

V = kecepatan rata-rata (km/jam) a = kecepatan arus bebas (km/jam) b = koefisien

qlv = jumlah kendaraan ringan qhv = jumlah kendaraan berat qmc = jumlah sepeda motor qbck = jumlah becak

Untuk menentukan emp kendaraan selain mobil penumpang maka koefisien tiap jenis kendaraan dibagi dengan koefisien dari mobil penumpang (lv) dan dapat diformulasikan :

empi= ………..3

keterangan :

bi = koefisien jenis kendaraan i b1 = koefisien mobil penumpang (lv) 3.Metodologi Penelitian

Dalam melakukan kegiatan penelitian diperlukan kerangka kerja yang berisi alur penelitian dari awal sampai dengan diperolehnya suatu kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. Kerangka kerja penelitian dibuat dalam diagram alir penelitian sebagaimana gambar 1 dan 2 :

(5)

Gambar 1. Bagan Alir Rencana Kegiatan

Gambar 2. Bagan Alir Nilai EMP PERSIAPAN  Pemilihan Lokasi  Survei Pendahuluan  Identifikasi Masalah PENGUMPULAN DATA Data primer :

 Survei volume lalu lintas terklasifikasi  Survey kecepatan kendaraan

Data Sekunder :

 Data Kondisi Jalan  PetaLokasi

ANALISIS DATA

 Pengaruh Proporsi becak motor terhadap kecepatan lalu lintas  Mencari nilai emp untuk becak motor

KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI LITERATUR PERSIAPAN  Pemilihan Lokasi  Survei Pendahuluan PENGUMPULAN DATA Data Primer :

 Survey volume lalu lintas terklasifikasi per 5 menitan  Survey kecepatan kendaraan ringan

Mencari Nilai emp dengan basis kapasitas Sig ≤ 0.05 R2 ≥ 0.5

Mencari Nilai emp dengan basis kecepatan Sig ≤ 0.05 R2≥ 0.5

R2 terbesar antara dua basis di rekomendasikan sebagai nilai emp yang dipilih

(6)

4. Hasil dan Pembahasan

Untuk melihat pengaruh dan hubungan proporsi kendaraan becak motor terhadap kecepatan lalu lintas pada interval volume tertentu digunakan model regresi linier. Banyaknya interval volume dibuat berdasarkan jumlah data sedangkan range tiap interval tergantung pada nilai data tertinggi dan nilai data terendah sebagai terlihat pada Tabel 1 :

Tabel 1: Hasil analisa pengaruh proporsi kendaraan becak motor terhadap kecepatan lalu lintas Y = Kecepatan (km/jam) X = Proporsi Kendaraan Becak Motor (%)

HARI INTERVAL VOLUME LALIN (kend/jam) INTERVAL VOLUME LALIN (smp/jam) MODEL REGRESI r R2

Gabungan Senin dan Selasa di Depan PT. Suzuki Sunindo

> 4264 > 4098 Y = 0.784X + 38.669 -0.513 0.263

Gabungan Senin dan Selasa di Depan PT. Bisma Niaga Lestari

3768 - 4548 3706-4443 Y = -0.589X + 30,024 -0.399 0.159

Hasil analisis regresi hubungan proporsi becak motor terhadap kecepatan arus lalu lintas, di plotkan dalam bentuk grafik sesuai kondisi waktu seperti diilustrasikan pada gambar 3 dan 4 :

Dari hasil analisa dengan menggunakan model regressi linier untuk mengetahui pengaruh proporsi kendaraan becak motor terhadap kecepatan lalu lintas di Jln. Sisingamaraja seperti pada tabel 1 dan grafik pada gambar 3 dan 4 dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 3 : Grafik Pengaruh Proporsi Becak Bermotor Terhadap Kecepatan Lalu Lintas di Depan PT Suzuki Sunindo Pada Voume > 4264

0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0 9,0 10,0 Ke ce p a ta n k m /j a m

(7)

Gambar 4 : Grafik Pengaruh Proporsi Becak Bermotor Terhadap Kecepatan Lalu Lintas di Depan Bisma Niaga Lestari Pada Voume 3768 – 4548

Pada interval volume kendaraan > 4264 , depan PT. Suzuki Sunindo , proporsi becak bermotor memberikan pengaruh terhadap kecepatan lalu lintas, hal ini ditunjukkan oleh determinan model regresi yang mempunyai nilai yaitu 0.513 atau sedang.

Pada interval volume kendaraan 3768 - 4548 , depan PT. Bisma Niaga Lestari, proporsi becak bermotor memberikan pengaruh yang terhadap kecepatan lalu lintas, hal ini ditunjukkan oleh determinan model regresi yang mempunyai nilai yaitu 0.399 atau rendah.

Penentuan Nilai emp Terpilih

Nilai emp untuk tiap lokasi, karena proses perhitungannya digunakan 2 metode (basis) yang berbeda. Untuk itu perlu kiranya menentukan mana nilai yang akan dipilih sebagai patokan untuk perhitungan volume lalu lintas.

Ketentuan Uji statistik menjadi pertimbangan utama untuk menetukan nilai emp yang akan dipilih adalah sebagai berikut :

a. Jika error signifikannya > 0,05, maka koefisien tidak bisa dipakai,

b. Jika R mendekati 1 atau -1, maka persamaan regresi hubungan linier sempurna Dari kedua ketentuan tersebut maka dapat kita tentukan :

a. Depan PT. Suzuki Sunindo (arah pusat kota- tanjung morawa) nilai emp yang dipilih adalah hasil regressi linier berganda dengan basis kapasitas. Nilai emp yang direkomendasikan sebagaimana tabel 3 dibawah ini:

Tabel 2 : emp yang dipilih pada ruas jalan Sisingamaraja di depan PT.Suzuki Sunindo

Lokasi Nilai emp R

2

LV HV MC BCK

Depan PT Suzuki Sunindo 1 -2.37 -0.87 -1.17 0.999

0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 35,0 0,0 2,0 4,0 6,0 8,0 10,0 12,0 Ke ce p at an k m /j a m

(8)

b. Depan PT. Bisma Niaga Lestari (arah Tanjung morawa – Pusat Kota) nilai emp yang dipilih adalah hasil regressi linier berganda basis kapasitas. Nilai emp yang dipilih sebagaimana tabel 3. dibawah ini

Tabel 3 : emp yang dipilih pada ruas jalan Sisingamaraja di Depan PT. Bisma Niaga Lestari

Lokasi Nilai emp R

2

LV HV MC BCK

Depan PT Bisma Niaga Lestari 1 -1.01 -0.92 -1.24 0.971

Dari hasil analisis lapangan maka bila dibandingkan dengan nilai emp pada MKJI 1997 dapat dilihat pada tabel 4 :

Tabel 4 : Perbedaan nilai emp MKJI 1997 dan emp lapangan Arus Lalu

Lintas per arah (kend/jam) LV HV MC BCK emp MKJI 1997 ≥ 1100 1.0 1.2 0.25 - emp lapangan Jl.Sisingamaraja di depan PT. Suzuki Sunindo ≥ 1100 1.00 2.37 0.87 1.17 emp lapangan Jl.Sisingamaraja di depan PT. Bisma Niaga Lestari ≥ 1100 1.00 1.01 0.92 1.24 5. Kesimpulan

Dari hasil yang diperoleh dari studi pengaruh kendaraan becak bermotor pada jalan 6 lajur 2 arah bermedian di jalan Sisingamaraja kota Medan disimpulkan sebagai berikut :

1. Proporsi kenderaan becak bermotor pada jalan Sisingamaraja Kota Medan memberikan pengaruh yang masih rendah terhadap kecepatan rata - rata lalu lintas.

2. Dari hasil analisis diperoleh nilai emp untuk lalu lintas di jalan Sisingamaraja di depan PT. Suzuki Sunindo (arah pusat kota – tanjung morawa) adalah LV= 1 , HV= 2.37, MC = 0.87 dan Becak Bermotor = 1.17

3. Dari hasil analisis diperoleh nilai emp untuk lalu lintas di jalan Sisingamaraja di depan PT. Bisma Niaga Lestari (arah tanjung morawa – pusat kota) adalah LV= 1 , HV= 1.01, MC = 0.92 dan Becak Bermotor = 1.24

(9)

4. Terdapat perbedaan nilai emp lapangan dengan nilai emp pada MKJI karena terdapat perbedaan volume lalu lintas terkini emp lapangan (2011) dengan volume lalu lintas pada MKJI (1997) dan juga perbedaan komposisi jenis kendaraan yang ada pada lalu lintas dimana pada emp lapangan becak motor dan sepeda motor dihitung secara terpisah dengankan pada MKJI 1997 becak dan sepeda motor diasumsikan sama.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Direktorat Jenderal Bina Marga ,1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI),Jakarta.

[2] Murtiono, ES. 2002. Pengaruh Sepeda Motor Pada Persimpangan Dengan Pengatur Lalu Lintas Di Kendal.Simposium V FSTPT.

[3] Koeswandono,Windarto. 2007. Pengaruh Kenderaan Tidak Bermotor Pada Jalan 2 Jalur 2 Arah Tanpa Median( Studi Kasus Jalan Parangtritis Kota Yogyakarta).

[4] Chitturi, Benekohal, 2007 Passenger Car Equivalents For Heavy Vehicles In Work Zones, 87th TRB Annual Meeting and Publication,

[5] Ingle, A, 2004, Development of Passengger Car Equivalents for Basic Freeway Segment. Transportation Research.

[6]

Priyanto, Sigit, 2000, Penentuan Nilai EMP Pada Ruas Jalan Dengan Metode Analisis Kapasitas, Forum Teknik Jilid 24, No.1

[7] Kami Hari Basuki,Ismiyati, 2002,Analisis Penggunaan Moda Transportasi Becak dan Pengenbangan Becak Bermotor,

(10)

Gambar

Gambar 1. Bagan Alir Rencana Kegiatan
Tabel 1: Hasil analisa pengaruh proporsi kendaraan becak motor terhadap kecepatan lalu lintas   Y = Kecepatan (km/jam) X = Proporsi Kendaraan Becak Motor (%)
Gambar 4 :  Grafik Pengaruh Proporsi Becak Bermotor Terhadap Kecepatan Lalu Lintas di Depan                            Bisma Niaga Lestari Pada Voume 3768 – 4548
Tabel 4  : Perbedaan nilai emp MKJI 1997 dan emp lapangan  Arus Lalu

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan sikap bahasa siswa SLTA dan SLTP terhadap bahasa Inggris menunjukkan bahwa perbedaan nilai yang tertinggi ditunjukkan oleh sikap terhadap pentingnya belajar

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang dilakukan oleh dosen yang dilaksanakan di Kelurahan Sindang Barang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, diharapkan

Keluarga berencana merupakan suatu usaha menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi.Kontrasepsi implan adalah alat kontrasepsi

Hal ini juga selaras dengan Perjanjian Pembiayaan Konsumen dengan No perjanjian 308000585112, tertanggal 04 Juni 2012 dalam Putusan Pengadilan Tinggi Bandung

Dengan adanya 3 kaki elektroda tersebut, tegangan atau arus yang mengalir pada satu kaki akan mengatur arus yang lebih besar untuk melalui 2 terminal lainnya..

Atau menjadi objek, seperti dalam kalimat: KPK mencegah kepergian nya ke luar negeri, ( kepergian sebagai objek). Kalimat Jalan itu besar , berdasarkan kajian fungsi kalimat

Dengan demikian, jawaban dari hipotesis penelitian adalah “Pelatihan Rocking chair dapat Berperan dalam Membentuk Kemampuan Pengendalian Gerak pada Anak Usia 8-9 Tahun yang

Hal-hal yang belum di atur dalam ketentuan di atas, akan diatur dan ditetapkan di kemudian waktu sesuai dengan kebutuhan... TATA CARA/KETENTUAN SYARHIL QURAN RIAB FAIR