RINGKASAN EKSEKUTIF
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SATUAN KERJA BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN
DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA TAHUN ANGGARAN 2013
Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi sesuai dengan Rencana Aksi Kegiatan yang telah ditetapkan, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Surabaya selama tahun anggaran 2013 melaksanakan 23 indikator kinerja kegiatan pada wilayah regional 4 propinsi, yaitu Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur dan ... Kabupaten/Kota untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut BBTKLPP Surabaya memperoleh anggaran dari Kegiatan Penyehatan Lingkungan dan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Kinerja masing – masing sub kegiatan dikelompokkan kedalam kinerja sub kegiatan yang diukur dengan realisasi keuangan/anggaran dan output pelaksanaan kegiatan sebagai indikator yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sub kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari 23 (dua puluh tiga ) subkegiatan
pokok, yaitu (1) Tenaga Teknis/ Masyarakat Terlatih Bidang Penyediaan
Sarana Air Minum (2) Kontruksi Sarana Air Minum (3) Dokumen Pelaksanaan
Peningkatan Akses Air Minum (4) Dokumen Perencanaan dan Anggaran (5)
Laporan Keuangan (6) Laporan Aset Negara (7) Layanan Administrasi
Kepegawaian (8) Kegiatan Kehumasan, Protokol dan Pemberitaan (9)
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (10) Alat Kesehatan (11) Perangkat
Pengolahan Data dan Komunikasi (12) Rehabilitasi/Renovasi Gedung
Kantor/Gedung Lainnya (13) Tenaga Kesehatan Terlatih (14) Pelayanan
Kesehatan Pada Situasi Matra (15) Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
(16) Laboratorium Terakreditasi (17) Penyelenggaraan Kalibrasi (18)
Teknologi Tepat Guna Pengendalian Lingkungan (19) Kajian Daerah
Potensial Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim (20) KLB Penyakit Menular
Yang Dapat Ditanggulangi < 24 jam (21) Surveilens Epidemiologi (22)
Layanan Perkantoran (23) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran.
Rata–rata tingkat pencapaian indikator sebesar 126,94%, sedangkan penggunaan anggaran/realisasi keuangan sebesar 93,70%. Realisasi penyerapan keuangan terdiri dari belanja pegawai (51) sebesar Rp 5,538,378,566 (99,07%), belanja barang (52) sebesar Rp 11,280,391,573 (96,24%) , belanja modal (53) sebesar Rp ,121,894,927 (96,24%).
Alokasi anggaran untuk kegiatan Penyehatan lingkungan sebesar Rp.
1.203.815.000,- dan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan sebesar Rp 26.480.075.000,-. Estimasi Pendapatan Tahun 2013 sebesar Rp.
1,881,901,000 terealisasi sebesar Rp. 3,117,834,500,- atau mencapai 165,67%.
Untuk lebih meningkatkan capaian kinerja BBTKLPP Surabaya pada tahun 2014 diharapkan adanya dukungan SDM dan dana yang lebih mencukupi serta pembinaan yang berkesinambungan untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BBTKLPP Surabaya. Selain itu dibutuhkan sistem perencanaan yang sesuai dengan tugas dan fungsi BBTKLPP Surabaya.
!
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Ringkasan Eksekutif Daftar Isi
Daftar Tabel daftar Grafik Daftar Gambar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!...
B. Maksud dan Tujuan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!...
C. Tugas Pokok dan Fungsi !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!...
D. Struktur Organisasi !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!....
E. Sistematika Penulisan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!.
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja !!!!!!...!!!!!!!!!!!!!!...
1. Rencana Aksi Kegiatan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!.
2. Rencana Kinerja Tahunan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!...
B. Penetapan Kinerja !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!...
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!...
B. Analisis Pencapaian Kinerja !!!!!!!!!!!!!!!!!!!...
1. Meningkatnya Kinerja Surveilans Epidemiologi !!!!!!!!!!!!
2. Meningkatnya Kinerja Pengembangan Teknologi dan Laboratorium ...
3. MeningkatnyaKinerja Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan !!!!!
C. Sumber Daya !!!!!!!...!!!!!!!!!!!!!!!!...
1. Sumber Daya Manusia !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!...
2. Sumber Daya Anggaran !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!...
3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana !!!!!!!!!!!!!!!....
BAB IV SIMPULAN Lampiran:
! Rencana Kinerja Tahunan 2013
! Penetapan Kinerja 2013
1 2 2 3 4
5 5 7 7
11 13 13 15 18 21 21 22 26
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1. Penetapan Kinerja Berdasarkan Dipa 2013 ... 8
2. Indikator Pelaksanaan Berdasarkan Tupoksi ... 9
3. Capaian Pelaksanaan Indikator DIPA TA 2013 ... 11
4. Distribusi SDM BBTKLPP Surabaya Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Tahun 2013 ... 22
5. Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja BBTKLPP Surabaya Tahun 2013 ... 23
6. Realisasi PNBPBBTKLPP SurabayaTahun 2013 ... 24
7. Realisasi Belanja Pegawai di BBTKLPP SurabayaTahun 2013 ... 24
8. Belanja Barang di BBTKLPP SurabayaTahun 2013 ... 24
9. Realisasi Belanja Modal di BBTKLPP SurabayaTahun 2013 ... 25
10 Distribusi Sarana dan Prasarana Bergerak dan Tidak Bergerak di BBTKLPP Surabaya, Tahun 2013 ... 25
DAFTAR GAMBAR Gambar Hal 1. Bagan Struktur Organisasi BBTKLPP Surabaya ... 3
2. !"#"$%&$'()!')*+&,"$&$'-&#&$&$'.&/&'012"&01'-&2+&'3&2&4'/&$'5&6"$'7&+"'89:;<' 14 3. =*4�&$&&$'>$&41010'(.*01?*'@1$%#"$%&$'/1'4&7A+&2A+1"?''<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<' 16 4. =*$1$%#&2&$'�*0'#"&412&0'&1+'?1$"?'/*$%&$'=*?&$B&&2&$'5*#$A4A%1'5*.&2'C"$&'. 18 5. )&D1&$'/&$'*E&4"&01'/&?.&#'#*0*6&2&$'41$%#"$%&$''.&/&'#&F&0&$'<<<<<<<<<<<<... 19
6 =*+2*?"&$'D*D&+1$%'#*+D&'5>'89:;... 20
DAFTAR GRAFIK Grafik Hal 1. Capaian Indikator Peningkatan Kinerja Surveilans Epidemiologi ... 15
2. Distribusi SDM BBTKLPP Surabaya Berdasarkan Jabatan Fungsional dan Pendidikan Tahun 2013 ... 22
3. Distribusi pagu dan realisasi anggran berdasarkan jenis belanja TA. 2013.... 23
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan era dan pentahapan pembangunan serta dinamika situasi kondisi lingkungan strategis, maka upaya dan program-program serta kegiatan pembangunan bidang kesehatan senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan kependudukan, epidemiologi, ilmu pengetahuan dan teknologi, gaya hidup serta kondisi lingkungan hidupnya. Arah pembangunan kesehatan juga semakin didorong untuk mampu mendukung upaya perkuatan ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan bahkan kehidupan politik yang sangat dinamis, mengingat kesehatan merupakan salah satu hak azasi manusia yang dijamin dalam peraturan perundangan manupun konvensi internasional. Untuk itu berbagai program telah dikembangkan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan secara bertahap, baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Dalam periode pembangunan nasional jangka menengah 2010-2014 sebagai kelanjutan dari pembangunan jangka menegah 2004-2009, maka di bidang kesehatan telah disusun rencana strategis pembangunan kesehatan jangka menengah tahun 2010-2014 sebagai bagian pembangunan nasional jangka menengah 2010-2014 sebagaimana ditetapkan dalam peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014, dan ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.03.01/60/I/2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan 2010- 2014.
Rencana Strategis Pembangunan Bidang Kesehatan ini antara lain memuat arah kebijakan, strategi, tujuan dan sasaran serta program-program dan tata cara penyelenggaraan, pemantauan dan penilaian yang dilengkapi dengan indikator kinerja yang merupakan bentuk dari akuntabilitas kinerja Kementerian Kesehatan.
Salah satu program dalam lingkup pembangunan kesehatan adalah Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit. Program ini diarahkan agar berbagai penyakit menular, penyakit tidak menular dan faktor risikonya dapat terkendali dan diupayakan tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat.
B. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBTKLPP Surabaya tahun 2013 dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja organisasi Satuan kerja dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan. Tujuan Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) BBTKLPP Surabaya untuk mengukur pelaksanaan kegiatan selama tahun anggaran 2013 serta diharapkan memberi arah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya dan pelaksanaan operasional yang telah dirumuskan dan memiliki persyaratan sebagai berikut:
a. Berdasarkan dari sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber daya yang konsisten dengan asas-asas umum penyelenggaraan negara yang jujur, obyektif, transparan dan akurat
b. Bahan evaluasi akuntabilitas kinerja dan penyempurnaan pelaksanaan program periode yang akan datang.
c. Ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf
d. Menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
e. Menyajikan keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
C. Tugas Pokok dan Fungsi
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya merupakan Unit Pelaksana Teknik di bidang teknis kesehatan lingkungan dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2349/PER/MENKES/XI/2011Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) yang mempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi, kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra.
Dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi:
1) Pelaksanaan surveilans epidemiologi
2) Pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL) 3) Pelaksanaan laboratorium rujukan
4) Pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna 5) Pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi
6) Pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB/wabah dan bencana
7) Pelaksanaansurveilans faktor risiko penyakit tidak menular 8) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
9) Pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra
10) Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan BBTKLPP
D. Struktur Organisasi
Berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan RI. Nomor : 2349/PER/MENKES/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit, struktur organisasi Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Surabaya adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi BBTKLPP Surabaya INSTALA
SI INSTALA
SI
INSTALASI KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL Ka. BBTKLPP Surabaya
Ka. Bagian Tata Usaha
Ka. Sub Bagian Umum Ka. Sub Bagian
Program dan Laporan
Ka. Bidang Surveilans Epidemiologi
Ka. Seksi Lingkungan Biologi
&
Ka. Bidang Pengembangan Teknologi dan Laboratorium
Ka. Seksi Lingkungan Fisik dan
Kimia Ka. Bidang Analisis
Dampak Kesling
Ka. Seksi Advokasi Kejadian Luar Biasa
Ka. Seksi Pengkajian &
Diseminasi
Ka. Seksi Teknologi Laboratorium Ka. Seksi Teknologi
Pengendalian Penyakit
E. Sistematika
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010, sistematika penulisan laporan akuntabilitas kinerja BBTKLPP Surabaya adalah sebagai berikut:
Executive summary (Ikhtisar Eksekutif) Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum, maksud dan tujuan, tugas pokok dan fungsi, Struktur Organisasi BBTKLPP Surabaya dan sistematika penulisan LAKIP.
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting yang terdiri dari Rencana aksi kegiatan selama 5 tahun dan rencanaan kerja dalam perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja) BBTKLPP Surabaya tahun 2013.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran BBTKLPP Surabaya Tahun Anggaran 2013, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja.
Bab IV Kesimpulan
Lampiran-lampiran :
1.
Pernyataan Penetapan Kinerja2.
Form RKT (Rencana Kinerja Tahunan)3.
Form Pengukuran Kinerja (PK)4.
Gambar dan aspek pendukung (SDM,Sarana Prasarana,metode atau data yang relevan)BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan PengendalianPenyakit (BBTKLPP) Surabaya merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan yang berada dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal PP dan PL.Pada tahun 2011 ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2349/PER/MENKES/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan tersebut di atas, BBTKLPP mempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi, kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BBTKLPP melaksanakan fungsi :
1) Pelaksanaan surveilans epidemiologi,
2) Pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL) 3) Pelaksanaan laboratorium rujukan
4) Pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna 5) Pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi
6) Pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB/wabah dan bencana
7) Pelaksanaan surveilans faktor risiko penyakit tidak menular 8) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
9) Pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra
10) Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan BBTKLPP
!"#$%&'(&(#)*+,#-%.,(/(�$)-1#
Berdasarkan rencana aksi kegiatan yang telah disusun BBTKLPPM Surabaya tahun 2010- 2014 pelaksanaan Surveilan berbasis laboratorium diselenggarakan melalui pokok-pokok kegiatan sebagai berikut :
1. Peningkatan Surveilans Epidemiologi
2. Peningkatan kemampuan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL)
3. Peningkatan dan Pengembangan Teknologi Laboratorium
4. Peningkatan kemampuan rancang bangun dan teknologi tepat guna 5. Dukungan administrasi dan manajemen
Fokus pokok-pokok kegiatan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan identifikasi faktor risiko, analisis situasi dan kecenderungan untuk memperkuat jaringan pemantauan wilayah setempat, kewaspadaan dini dan upaya pencegahan maupun penanggulangan kejadian penyakit, bencana serta pencemaran lingkungan yang berdampak terhadap kesehatan.
Peningkatan kemampuan tersebut diatas didukung oleh kinerja pengujian laboratorium, uji kendali mutu, dan kalibrasi untuk memperkuat analisis proses pengambilan keputusan serta solusi pemecahan masalah.
Agar penyelenggaraan pokok-pokok kegiatan sebagaimana diuraikan diatas memberikan hasil yang efektif dan efisien disusun indikator kinerja yang mencerminkan luaran (output) yaitu jumlah pemeriksaan laboratorium dan lingkungan untuk penyakit berpotensi wabah, penyakit menular/tidak menular prioritas dan faktor risiko lingkungannya.
BBTKLPP Surabaya memiliki wilayah kerja 4 (empat) provinsi yaitu Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT yang meliputi 82 kab/kota dengan berbagai variasi dan dinamika kependudukan, epidemiologi, kondisi lingkungan dan geografi.
Secara bertahap BBTKLPP Surabaya telah melakukan berbagai upaya agar pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dapat terlaksana secara optimal dan mampu menjalankan peran sebagai “Regional center of excellent” dalam surveilans epidemiologi berbasis laboratorium, dan diharapkan mampu mendukung serta mepercepat pencapaian sasaran Program Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan.
Dukungan SDM dipandang perlu untuk pencapaian target indikator kinerja. rencana pengembangan SDM mulai dari 2010-2014 dapat berupa:
Meningkatnya tenaga fungsional :
a) Tenaga fungsional sanitarian dari 70% menjadi 100%
b) Tenaga fungsional pranata laboratorium dari 30% menjadi 100%
c) Tenaga fungsional epidemiolog kes dari 18 % menjadi 100%
d) Tenaga fungsional entokes dari 50 % menjadi 100%
e) Seluruh tenaga administrasi memiliki jabatan fungsional angka kredit/non angka kredit yang relevan dengan bidang tugasnya
2. Rencana Kinerja tahunan
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil pada tahun anggaran 2014, sesuai peraturan yang berlaku, BBTKLPP Surabaya telah menyusun Penetapan Kinerja (TAPKIN)yang merupakan ikhtisar rencana kerja yang akan dicapai pada tahun 2014 dan merupakan tolakukur keberhasilan organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun anggaran 2014.
a. Meningkatnya kinerja surveilans epidemiologi dengan : 1) meningkatnya KLB yang direspon < 24 jam minimal 10%
2) Meningkatnya kemampuan pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/ tidak menular prioritas pada kab/kota dari 10% dari lokasi tahun sebelumnya.
3) Meningkatnya kemampuan jejaring dan advokasi SKD, penanggulangan KLB dan kejadian bencana pada kab/kota minimal 10%.
b. Meningkatnya kinerja analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL) dengan :
1) Meningkatnya kemampuan kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan dari 20 kawasan menjadi 50 kawasan
2) Meningkatnya kemampuan kajian dan evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya dari 25% kab/ kota menjadi 70%
c. Meningkatnya kinerja pengembangan teknologi dan laboratorium (PTL) dengan : 1) Meningkatnya kemampuan uji laboratorium penyakit potensial wabah, penyakit
menular/tidak menular prioritas dan faktor risikonya minimal 10%
2) Meningkatnya kemampuan uji kendali mutu dan kalibrasi minimal 10%
3) Meningkatnya kemampuan rancang bangun model dan teknologi tepat guna pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dari 10 jenis menjadi 25 jenis
d. Meningkatnya dukungan administrasi dan manajemen dengan :
1) Terpenuhinya peralatan esensial dan sarana penunjang operasional
2) Meningkatnya kemampuan penyelenggaraan pelatihan teknis bidang PP dan PL
B. Penetapan Kinerja Tahun 2013
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2349/PER/MENKES/XI/2011 dan DIPA Nomor DIPA-024.05.2.560127/2013pada tahun anggaran 2013BBTKLPP Surabaya telah melaksanakan pokok-pokok kegiatan sebagai berikut:
Tabel 1. Penetapan Kinerja Berdasarkan Dipa 2013
No Indikator Kinerja Target Satuan
1 Tenaga Teknis/ Masyarakat Terlatih Bidang Penyediaan
Sarana Air Minum 35 Orang
2 Kontruksi Sarana Air Minum 18 Unit/Set
3 Dokumen Pelaksanaan Peningkatan Akses Air Minum 1 Dokumen
4 Dokumen Perencanaan dan Anggaran 2 Dokumen
5 Laporan Keuangan 1 Laporan
6 Laporan Aset Negara 1 Laporan
7 Layanan Administrasi Kepegawaian 1 Laporan
8 Kegiatan Kehumasan, Protokol dan Pemberitaan 1 Laporan
9 Akuntabilitas Kinerja Pemerintah 3 Laporan
10 Alat Kesehatan 13 Unit
11 Perangkat Pengolahan Data dan Komunikasi 33 Unit 12 Rehabilitasi/Renovasi Gedung Kantor/Gedung Lainnya 300 M2
13 Tenaga Kesehatan Terlatih 8 Orang
14 Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Matra 1 Laporan
15 Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan 9 Laporan
16 Laboratorium Terakreditasi 8 Laporan
17 Penyelenggaraan Kalibrasi 2 Laporan
18 Teknologi Tepat Guna Pengendalian Lingkungan 5 Laporan 19 Kajian Daerah Potensial Adaptasi Terhadap Perubahan
Iklim 1 Dokumen
20 KLB Penyakit Menular Yang Dapat Ditanggulangi < 24 jam 19 Laporan
21 Surveilens Epidemiologi 4 Laporan
22 Layanan Perkantoran 12 Bln Layanan
23 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1 Unit
Pada pelaksanaan kegiatan BBTKLPP Surabaya berpedoman pada tugas pokok dan fungsi yang terdiri dari fungsi:
Tabel 2. Indikator Pelaksanaan Berdasarkan Tupoksi
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 Tercapainya peningkatan kinerjasurveilans epidemiologi
Meningkatnya KLB yang direspon < 24
jam 23 Kejadian
Meningkatnya kemampuan pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/
tidak menular prioritas pada kab/kota
129 Kawasan
Meningkatnya kemampuan jejaring dan advokasi SKD, penanggulangan KLB dan kejadian bencana pada kab/kota
40 Kawasan
2 Tercapainya peningkatan analisisdampak lingkungan
Meningkatnya kemampuan kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan pada kawasan
120 Kali
Meningkatnya kemampuan kajian dan evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya
28 Kali
3 Tersedianya akses masyarakatdalam pemanfaatan kemampuanuji laboratorium dan kalibrasi
Meningkatnya kemampuan uji
laboratorium penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular
prioritas dan faktor risikonya
21300 Sampel
Meningkatnya kemampuan uji kendali mutu dan kalibrasi
90/
150 Jenis Meningkatnya kemampuan rancang
bangun model dan teknologi tepat guna pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
26 Lokasi
4 Terselenggaranya dukungan administrasi dan manajemen
Meningkatnya kemampuan teknis, manajerial dan fungsional
21 Orang Tersusunnya rencana kerja operasional
dan anggaran
2 Dokumen Tersusunnya laporan tahunan dan
LAKIP 2013 2 Dokumen
Tersusunnya laporan keuangan dan BMN
1 Dokumen Tersusunnya laporan monitoring dan
evaluasi PP dan PL 1 Laporan
Tersusunnya laporan administrasi
kepegawaian 1 Laporan
Terselenggaranya kehumasan dan
media komunikasi 1 Laporan
Meningkatnya kemampuan penyelenggaraan pelatihan teknis bidang PP dan PL
3 Orang
Terpenuhinya penyelenggaraan perkantoran, peralatan esensial dan sarana penunjang operasional
12 Bulan Layanan
Dari berbagai kegiatan di atas memberikan gambaran bahwa BBTKLPP Surabaya tahun 2013 telah mampu memenuhi sebagian kebutuhan stake holder dalam hal-hal sebagai berikut:
1. Data dan informasi sebagai evidence based untuk upaya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, serta pengendalian faktor risiko kesehatan oleh instansi kesehatan daerah.
2. Data dan informasi sebagai evidence based untuk manajemen lingkungan oleh instansi pengelola lingkungan hidup.
3. Data dan informasi sebagai evidence based untuk kewaspadaan dini, penanggulangan KLB maupun kejadian bencana, dan intervensi paska kejadian.
4. Pengembangan teknologi tepat guna berkenaan dengan peningkatan kualitas kesehatan lingkungan maupun pengendalian faktor risiko penyakit paska KLB dan atau kejadian bencana.
5. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia kesehatan pada instansi kesehatan maupun sektor terkait di bidang kesehatan lingkungan dan pengendalian penyakit serta prosedur kerja pengujian laboratorium.
6. Peningkatan jejaring kerja dan kemitraan dengan berbagai pihak terkait guna mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat pada umumnya dan pengendalian penyakit serta kesehatan lingkungan khususnya.
Hasil dan luaran dari kinerja BBTKLPP Surabaya yang dapat langsung dinikmati oleh masyarakat adalah peralatan teknologi tepat guna untuk kebutuhan air bersih/air minum, peningkatan sanitasi lingkungan melalui dekontaminasi, desinfeksi, dan pengendalian vektor penyakit. Sedangkan untuk instansi terkait maupun mitra kerja lainnya BBTKLPP Surabaya, telah menyampaikan rekomendasi yang terkait dengan upaya untuk peningkatan kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian pencemaran sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.
Diharapkan dari luaran, hasil dan manfaat dari program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BBTKLPP Surabaya mampu memberikan kontribusi terhadap berbagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagaimana ditetapkan dalam tujuan rencana aksi kegiatan BBTKLPP Surabaya tahun 2010-2014, serta mendukung pencapaian MDG’s pada tahun 2015.
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkantingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran tingkat capaian kinerja BBTKLPP Surabaya tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran.
1. CAPAIAN KEGIATAN
Pencapaian kinerja BBTKLPP Surabaya berdasarkan DIPA Tahun 2013 sebagai berikut:
Tabel.2. Capaian Pelaksanaan Indikator DIPA TA 2013
NO KEGIATAN TARGET REALISASI %
1 Tenaga Teknis/ Masyarakat Terlatih Bidang
Penyediaan Sarana Air Minum 35 Orang 37 131
2 Kontruksi Sarana Air Minum 18 Unit/Set 18 100
3 Dokumen Pelaksanaan Peningkatan Akses Air
Minum 1 Dokumen 1 100
4 Dokumen Perencanaan dan Anggaran 2 Dokumen 2 100
5 Laporan Keuangan 1 Laporan 1 100
6 Laporan Aset Negara 1 Laporan 1 100
7 Layanan Administrasi Kepegawaian 1 Laporan 1 100
8 Kegiatan Kehumasan, Protokol dan
Pemberitaan 1 Laporan 1 100
9 Akuntabilitas Kinerja Pemerintah 3 Laporan 3 100
10 Alat Kesehatan 13 Unit 13 100
11 Perangkat Pengolahan Data dan Komunikasi 33 Unit 33 100 12 Rehabilitasi/Renovasi Gedung Kantor/Gedung
Lainnya 300 M2 300 100
13 Tenaga Kesehatan Terlatih 8 Orang 8 100
14 Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Matra 1 Laporan 2 200 15 Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan 9 Laporan 9 100
16 Laboratorium Terakreditasi 8 Laporan 20 250
17 Penyelenggaraan Kalibrasi 2 Laporan 2 100
18 Teknologi Tepat Guna Pengendalian
Lingkungan 5 Laporan 10 200
NO KEGIATAN TARGET REALISASI % 19 Kajian Daerah Potensial Adaptasi Terhadap
Perubahan Iklim 1 Dokumen 1 100
20 KLB Penyakit Menular Yang Dapat
Ditanggulangi < 24 jam 19 Laporan 31 163
21 Surveilens Epidemiologi 4 Laporan 7 175
22 Layanan Perkantoran 12 Bln
Layanan 12 100
23 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1 Unit 1 100
Rata-rata 126,94
Pencapaian tingkat kinerja berdasarkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dikategorikan menjadi:
a. Meningkatnya Kinerja Surveilans Epidemiologi
Berdasarkan Permenkes 266 kegiatan Surveilans Epidemiologi terdiri dari beberapa sub kegiatan. Secara umum pencapaian kinerja surveilans epidemiologi mencapai 154,54%, berikut dijelaskan target serta realisasi dari masing-masing sub kegiatan :
Sub Kegiatan Target Realisasi %
1) Meningkatnya KLB yang direspon. 23 Kejadian 31 134 2) Meningkatnya kemampuan jejaring kerja
pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular prioritas pada kabupaten/kota
129 Kawasan 197 152
3) Meningkatnya kemampuan jejaring dan advokasi SKD, penanggulangan KLB dan kejadian bencana pada kab/kota
40 Kawasan 45 112
b. Meningkatnya Kinerja Pengembangan Teknologi Laboratorium (PTL)
Berdasarkan Permenkes 266 kegiatan Pengembangan Teknologi Laboratorium (PTL)terdiri dari beberapa sub kegiatan. berikut dijelaskan target serta realisasi dari masing-masing sub kegiatan:
Sub Kegiatan Target Realisasi % 1) Meningkatnya kemampuan uji
laboratorium terhadap contoh uji media lingkungan dan biomarker Pengujian laboratorium
21300 Sampel 22017
Meningkatnya kemampuan kalibrasi. 150 Jenis 190 126 2) Meningkatnya kemampuan uji kendali
mutu
90 Jenis 96 106
3) Meningkatnya kemampuan rancang bangun model.
13 Model 68 523
Meningkatnya kemampuan rancang bangun TTG pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.
13 Set 15 115
c.MeningkatnyaKinerja Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL)
Berdasarkan Permenkes 266 kegiatan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) terdiri dari beberapa sub kegiatan. Secara umum pencapaian kinerja Analsis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) sudah mencapai 152%, berikut dijelaskan target serta realisasi dari masing-masing sub kegiatan:
Sub Kegiatan Target Realisasi %
1) Meningkatnya kemampuan kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan pada kawasan.
120 Kali 398 331,67
2) Meningkatnya kemampuan kajian dan evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya.
28 Kali 32 114.29
d. Meningkatnya Dukungan Administrasi dan Manajemen dalam Mewujudkan Kepemerintahan yang Baik
Secara umum dukungan administrasi dan manajemen pada dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Sub Kegiatan Target Realisasi %
1) Tersedianya Tenaga Teknis 72 Orang 72 100
2) Tersedianya Tenaga Administrasi 32 Orang 32 100
3) PNBP 1,88 M 3,02 160,63
B. Analisis Capaian Kinerja
1. Meningkatnya Kinerja Surveilans Epidemiologi
Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan evaluasi di bidang surveilans epidemiologi, advokasi dan fasilitasi kesiapsiagaan dan penanggulangan KLB, kajian dan diseminasi informasi kesehatan lingkungan,
kesehatan matra, kemitraan dan jejaring kerja, serta pendidikan dan pelatihan bidang surveilans epidemiologi.
Dalam melaksanakan tugas Surveilans Epidemiologi menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit menular
b. pelaksanaan advokasi dan fasilitasi kejadian luar biasa, wabah dan bencana
c. pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi kesehatan lingkungan, kesehatan matra dan pemberantasan penyakit menular
d. pelaksanaan kemitraan dan jejaring kerja bidang surveilans epidemiologi e. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bidang surveilans epidemiologi
Definisi Operasional
dalam pelaksanaan program surveilans epidemiologi melaksanakan:
1) Penilaian dan Respon Cepat Penangggulangan KLB,
yaitu jumlah kegiatan (kejadian) investigasi dan penanggulangan terhadap KLB/wabah penyakit, kejadian bencana dan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis dalam kerangka asistensi teknis dan fasilitasi kepada mitra kerjanya berdasarkan analisis data dan informasi yang diperolehnya.
2) Jejaring epidemiologi,
yaitu jumlah kegiatan (kali) diseminasi informasi yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis kepada mitra kerjanya dalam rangka kewaspadaan dini, antisipasi maupun kesiapsiagaan menghadapi suatu kasus atau peristiwa penyakit menular maupun pencemaran lingkungan berdasarkan hasil suatu analisis surveilans epidemiologi faktor resiko maupun hasil analisis surveilans berbasis laboratorium;
&
2(34(5#6"##78*8&.(	-7#-%5('8&(&#:(*(&(&#;(<(#+,/8(+,#:(/5(#=(/(>#<(&#
?(@8(58#6A!B#
3) Advokasi,
yaitu jumlah kegiatan (kali) pertemuan teknis yang dihadiri dan atau yang diselenggarakan oleh unit pelaksana teknis dalam kerangka penyusunan materi suatu kebijakan, peraturan perundangan, pedoman, standar, baku mutu, kriteria atau kegiatan yang relevan.
Capaian Indikator
Berdasarkan Permenkes 266 kegiatan Surveilans Epidemiologi terdiri dari beberapa sub kegiatan. Secara umum pencapaian kinerja surveilans epidemiologi dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini :
Sub Kegiatan 2011 2012 2013
1) Meningkatnya KLB yang direspon. 10 10 31 2) Meningkatnya kemampuan jejaring kerja
pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit menular/tidak menular prioritas pada kabupaten/kota
70 120 197
3) Meningkatnya kemampuan jejaring dan advokasi SKD, penanggulangan KLB dan kejadian bencana pada kab/kota
10 40 47
Grafik 1. Capaian Indikator Peningkatan Kinerja Surveilans Epidemiologi
2. Meningkatnya Kinerja Pengembangan Teknologi Laboratorium (PTL)
Pengembangan Teknologi dan Laboratorium mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan evaluasi pengembangan dan penapisan teknologi dan laboratorium, kemitraan dan jejaring kerja kesehatan lingkungan, kesehatan matra,
!"
#!"
$!!"
$#!"
%!!"
&'()*+",-." /'0123+4",'201"56" 789*:1(3"5,;",-."
%!$$"
%!$%"
%!$<"
kemitraan dan jejaring kerja, serta pendidikan dan pelatihan bidang pengembangan teknologi dan laboratorium pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan
dan kesehatan matra.
Dalam melaksanakan tugas Pengembangan Teknologi dan Laboratorium menyelenggarakan fungsi:
(1) Pengembangan dan penapisan teknologi pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra
(2) pengembangan laboratorium pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra
(3) pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang pengembangan teknologi dan laboratorium
(4) pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bidang pengembangan teknologi dan laboratorium di bidang pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra.
Definisi Operasional a. Rujukan laboratorium,
adalah jumlah kegiatan laboratorium dalam pemeriksaan sampel / spesimen, pembuatan media atau reagensia serta pemeliharaan binatang percobaan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun, terdiri atas :
b. Rekomendasi,
yaitu jumlah kegiatan (rekomendasi), penyusunan laporan berdasarkan analisis laboratorium yang merupakan usulan, maupun bahan pertimbangan kepada mitra kerja.
&
&
&
&
&
&
&
#
2(34(5#B"##C%>(*+(&((&#)&(>,+,+#9;%+,3%#D,&.*8&.(&#<,#>(4E5(/E5,83#
&
&
c. Jenis media,
yaitu jumlah kegiatan (jenis) untuk membuat sediaan, media pemeriksaan laboratorium, yang diperuntukkan bagi mitra kerja
d. Jenis reagensia
yaitu jumlah kegiatan (jenis) untuk membuat reagensia yang diperlukan dalam pemeriksaan laboratorium yang diperuntukkan bagi mitra kerja
e. Binatang percobaan,
yaitu jumlah kegiatan (jenis) untuk memelihara binatang percobaan yang diperlukan dalam pemeriksaan laboratorium maupun kegiatan riset / kajian.
f. Kendali mutu dan kalibrasi,
adalah jumlah kegiatan (jenis) untuk mengukur, menilai atau meningkatkan kemampuan standar dari suatu peralatan dan hasil penerapan teknologi baik untuk kebutuhan sendiri maupun mitra kerjanya.
g. Pengembangan model dan teknologi tepat guna,
yaitu jumlah kegiatan (jenis) yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis untuk menerapkan, mengembangkan teknologi maupun metodologi kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular.
h. Sumberdaya teknis,
adalah jumlah sarana teknis dan sumberdaya manusia teknis yang medukung kegiatan unit pelaksana teknis dalam jangka waktu 1 (satu) tahun, terdiri atas :
i. Tenaga teknis,
yaitu jumlah tenaga teknis (orang) struktural maupun fungsional yang melakukan tugas dan fungsi teknis di unit pelaksana teknis.
j. Sarana teknis, jumlah sarana teknis (jenis) yang dimiliki unit pelaksana teknis untuk kegiatan laboratorium, pengembangan model dan teknologi tepat guna, uji mutu, kalibrasi dan sarana teknis lainnya.
Capaian Indikator
Berdasarkan Permenkes 266 kegiatan Pengembangan Teknologi Laboratorium (PTL)terdiri dari beberapa sub kegiatan. Berikut dijelaskan target serta realisasi dari masing-masing sub kegiatan:
1) Rujukan Laboratorium
Sub Kegiatan 2011 2012 2013
1) Meningkatnya kemampuan uji laboratorium terhadap contoh uji
10.573 21.150 /29//6
2) Jenis Media. 139 153 210
3) Jenis reagensia 491 472 457
4) Jenis Hewan Coba 5 5 5
2) Kendali Mutu dan kalibrasi
Sub Kegiatan 2011 2012 2013
1) Jenis Uji Mutu 173 80 201
2) Jenis Kalibrasi 160 160 241
3) Penge,bangan model dan Teknologi tepat guna
Sub Kegiatan 2011 2012 2013
1) Jenis Model 13 26 68
2) Jenis Teknologi 13 15 15
3. MeningkatnyaKinerja Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL)
Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan evaluasi pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan fisik dan kimia serta dampak lingkungan biologi, pendidikan pelatihan di bidang pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra.
Dalam melaksanakan tugas Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan menyelenggarakan fungsi:
a. analisis dampak kesehatan lingkungan fisik dan kimia b. analisis dampak kesehatan lingkungan biologi
c. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang analisis dampak kesehatan lingkungan
&
&
:,;-,+&39&&%<=>=?@,A,=&,@B<B&@*,C>A,B&,>+&;>=*;&D<=?,=&%<;,=E,,A,=&(<@=FCF?>&
(<G,A&:*=,&&
d. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bidang analisis dampak kesehatan lingkungan
Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) , adalah jumlah kegiatan ADKL dalam jangka waktu 1 (satu) tahun, terdiri atas :
Definisi Operasional
1) Kegiatan dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan,
yaitu jumlah kegiatan kajian dan atau evaluasi (kali) terhadap rencana maupun pelaksanaan pembangunan berkait dengan kemungkinan timbulnya dampak atau resiko gangguan kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis 2) Kajian dan evaluasi pemberantasan penyakit menular,
yaitu jumlah kegiatan (kali) kajian dan atau evaluasi terhadap rencana maupun pelaksanaan pemberantasan penyakit menular yang dilakukan oleh unit pelaksana teknis.
Capaian Indikator
Berdasarkan Permenkes 266 kegiatan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) terdiri dari beberapa sub kegiatan. Berikut dijelaskan target serta realisasi dari masing- masing sub kegiatan:
2(34(5#F"##-(G,(&#<(&#%H(>8(+,#<(3;(*#*%+%@(/(&#>,&.*8&.(&##;(<(#*(I(+(&####
Sub Kegiatan 2011 2012 2013 1) Meningkatnya kemampuan kajian
dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan pada kawasan.
12 120 398
2) Meningkatnya kemampuan kajian dan evaluasi pengendalian penyakit dan faktor risikonya.
15 28 32
d. Meningkatnya Dukungan Administrasi dan Manajemen dalam Mewujudkan Kepemerintahan yang Baik
Secara umum dukungan administrasi dan manajemen pada operasional perkantoran
Sub Kegiatan Target Realisasi
1) Tersedianya Tenaga Teknis 72 Orang 89
2) Tersedianya Tenaga Administrasi 32 Orang 52
3) PNBP 1,88 M 3,12
Kebijakan dan Upaya yang Dilaksanakan
Pada Tahun Anggaran 2013 realisasi keuangan menunjukkan kemampuan sebesar Rp. 25,468,746,677,- atau 99,25% dari pagu yang dianggarkan yaitu sebesar Rp.27,683,890,000,-. Sedangkan sisa anggaran sebesar Rp. 139.261.120,- atau 0,75%
merupakan pengembalian dari efisiensi belanja modal, belanja pegawai dan belanja barang/jasa.
&
2(34(5#J"#C%5/%38(&#G%G(5,&.#*%5G(#
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pencapaian indikator sesuai dengan kebijakan Kementerian Kesehatan, BBTKLPP Surabaya telah mengambil langkah- langkah sebagai berikut:
1. Membangun Komitmen
2. Penguatan Perencanaan dan Penganggaran
3. Pembenahan Pengelolaan Kas/Sistem Pembukuan/Akuntansi 4. Perbaikan Penatausahaan PNBP
5. PeningkatanKualitas Pengadaan Barang/Jasa 6. Pembenahan Penatausahaan BMN
7. Penguatan Kapasitas SDM
8. Penguatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) 9. Penguatan Monitoring dan Evaluasi
10. Perbaikan Penyusunan & Penyampaian Laporan Keuangan 11. Peningkatan Kualitas Pengawasan.
Pelayanan pada BBTKLPP Surabaya diwujudkan dalam bentuk layanan laboratorium yang menghasilkan PNBP. Target PNBP pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.881.901.000,- sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp.3.026.421.349,- atau sebesar 160,82%.Kondisi ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat dalam menggunakan jasa layanan laboratorium BBTKLPP Surabaya selama tahun 2013 cukup baik.
C. Sumber Daya
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia BBTKLPP Surabaya sampai dengan bulan Desember 2013 berjumlah 102 orang, dengan kualifikasi/ jenis pendidikan meliputi; SMA 20 orang, D3 13 orang, S1 49 orang, S2 21 orang yang tersebar pada jabatan struktural 13 orang; fungsional angka kredit 39 orang; fungsional non angka kredit 54 orang.
Gambaran selengkapnya sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 4. Distribusi SDM BBTKLPP Surabaya Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Tahun 2013
No Jenis Jabatan
Tingkat Pendidikan
SD SLTP SLTA D3 S1 S2 Jml
I STRUKTURAL ( 13 ) :
a. Eselon II -- -- -- -- -- 1 1
b. Eselon III -- -- -- -- 1 3 4
c. Eselon IV -- -- -- -- 1 7 8
II FUNGSIONAL ( 93 ) : A. Angka Kredit ( 39 ) :
1. Pranata LabKes (15) -- -- 2 2 10 1 15
2. Sanitarian ( 18 ) -- -- 2 -- 13 2 17
3. EpidKes (2) -- -- -- -- 2 2
4. EntoKes (2) -- -- -- -- 2 -- 2
5. Pranata Humas (1) -- -- -- -- 1 -- 1
B. Non Angka Kredit ( 54) -- -- 16 11 17 8 52
Jumlah :
-- -- 20 13 46 23 102
Kondisi sumber daya manusia berdasarkan jenjang pendidikan dan jenis jabatan fungsional dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut :
Grafik 2. Distribusi SDM BBTKLPP Surabaya Berdasarkan Jabatan Fungsional dan Pendidikan Tahun 2013
2. Sumber Daya Anggaran
BBTKLPP Surabaya memperoleh anggaran untuk Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendakian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan sebesar Rp. 27,683,890,000- (Dua puluh tujuh milyar enam ratus delapan puluh tiga juta delapan ratus sembilan puluhribu rupiah), dituangkan dalam
D,BD, &
<DHD &
kegiatan pelaksanaan tahun 2013 sebagai berikut :
Tabel 5 . Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja BBTKLPP Surabaya Tahun 2013
NO JENIS BELANJA PAGU REVISI REALISASI %
1 Belanja PEGAWAI (51) 5,609,135,000 5,557,074,425 99.07 2 Belanja BARANG (52) 12,596,959,000 11,280,391,573 89.55 3 Belanja MODAL (53) 9,477,796,000 9,121,894,927 96.24
JUMLAH 27,683,890,000 25,940,664,966 93.70
Grafik 3. Distribusi pagu dan realisasi anggran berdasarkan jenis belanja TA. 2013
BBTKLPP Surabaya juga merupakan satuan kerja yang memberikan layanan publik dan menghasilkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dengan gambaran estimasi
Pendapatan Tahun 2013 sebesar Rp. 1,881,901,000 terealisasi sebesar Rp. 3,117,834,500,- atau mencapai 165,67 % dari Pagu Estimasi Pendapatan Negara
Bukan Pajak.
Tabel 6. Realisasi PNBPBBTKLPP SurabayaTahun 2013
Uraian TA 2013
Pendapatan Jasa Tenaga, pekerjaan, informasi, Pelatihan dan Teknologi Sesuai Dengan Tugas dan Fungsi masing-masing Kementerian dan Pendapatan DJBC
3.117.834.500
Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 81.328.025 Pendapatan kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL
Pendapatan Anggaran Lain-lain 10.944.753
!"
%6=!>"
?6=!>"
@6=!>"
A6=!>"
$6=$!"
$B%6=$!"
$B?6=$!"
C14D"
&'1E3(1(3"
Realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp. 5,538,718,566 ,- (98,74%) dari jumlah pagu sebesar Rp. 5,609,135,000,- pada tahun 2013.
Rincian realisasi Belanja Pegawai adalah sebagai berikut :
Tabel 7 . Realisasi Belanja Pegawai di BBTKLPP SurabayaTahun 2013
Uraian PAGU Realisasi %
Belanja Gaji Pokok PNS Rp 3.775.500.000 Rp 3.772.335.500 99,92%
Belanja Pembulatan Gaji PNS Rp 100.000 Rp 72.664 72,66%
Belanja tunjangan Suami Istri PNS Rp 276.500.000 Rp 275.975.020 99,81%
Belanja Tunjangan Anak PNS Rp 89.500.000 Rp 88.887.962 99,32%
Belanja Tunjangan Struktural PNS Rp 128.245.000 Rp 118.100.000 92,09%
Belanja Tunjangan Fungsional PNS Rp 213.070.000 Rp 207.830.000 97,54%
Belanja Tunjangan PPh PNS Rp 89.626.000 Rp 89.439.950 99,79%
Belanja Tunjangan Beras PNS Rp 249.429.000 Rp 249.396.820 99,99%
Belanja Uang Makan PNS Rp 548.568.000 Rp 501.900.650 91,49%
Belanja Tunjangan Umum PNS Rp 132.925.000 Rp 130.430.000 98,12%
Belanja Uang Lembur Rp 105.672.000 Rp 104.350.000 98,75%
Total Rp 5.609.135.000 Rp 5.538.718.566 98,74%
Realisasi Belanja Barang tahun anggaran 2013 sebesar Rp. 11,280,391,573 (89,55%) dari pagu sebesar Rp. 12.596.959.000,-. Rincian realisasi Belanja Barang adalah sebagai berikut:
Tabel 8 . Belanja Barang di BBTKLPP SurabayaTahun 2013
Uraian Belanja Barang Jumlah
Belanja Barang Operasional 1.461.643.655
Belanja Barang Non Operasional 3.152.283.165
Belanja Jasa 1.719.266.504
Belanja Pemeliharaan 916.810.020
Belanja perjalanan lainnya 4.051.862.229
TOTAL BELANJA BARANG 11.301.865.573
Realisasi Belanja Modal TA 2013 sebesar Rp. 9.121.894.927,- (96,24%) dari pagu sebesar Rp. 9.477.796.000,-. bentuk kegiatan belanja modal adalah untuk peremajaan Peremajaan Peralatan Esensial.Sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan program maupun pelayanan, dilakukan peremajaan peralatan esensial untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang relevan. Jenis peralatan esensial tersebut digunakan untuk kajian, respon KLB, analisis kualitas media lingkungan, pemantauan pencemaran, analisis agent penyakit dan sebagai sarana pelatihan teknis. Diharapkan
peremajaan ini mampu mendukung peningkatan kinerja BBTKLPP Surabaya dimasa mendatang. adapun realisasi belanja modal terdiri dari:
Tabel 9. Realisasi Belanja Modal di BBTKLPP SurabayaTahun 2013
Uraian Pagu Realisasi %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
7.986.815.000 7.836.732.000 98,73
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
1.330.981.000 1.134.340.127 85,23
Belanja Modal Jaringan
75.000.000 66.440.000 89,00
Belanja Modal Lainnya
85.000.000 84.382.800 99,00
Jumlah 9.477.796.000 9.121.894.927 96,24
3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Kondisi sarana dan prasarana BBTKLPP Surabaya mencakup barang bergerak dan tidak bergerak pada akhir tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Tabel 10. Distribusi Sarana dan Prasarana Bergerak dan Tidak Bergerak Di BBTKLPP Surabaya, Tahun 2013
NO JENIS
SARANA/PRASARANA
JUMLAH TOTAL
ASET
BAIK RUSAK RINGAN
RUSAK
BERAT KETERANGAN JML % JML % JML %
1 Barang bergerak 1.988 1.822 91 12 0,60 154 7,74 -
2 Barang tak bergerak 5 5 100 - - - - -
3 Aset yang tidak
digunakan 166 - - - - 166 100 Proses
Penghapusan
BAB IV SIMPULAN
Pengukuran Pencapaian sasaran kinerja BBTKLPP Surabaya tahun 2013 secara optimal didasarkan atas hasil pencapaian program sebagaimana ketetapan dengan tingkat penggunaan anggaran dan tingkat pencapaian kegiatan keluaran (output) selama periode 1 tahun anggaran mulai awal Januari sampai akhir Desember 2013.
Dalam rangka persiapan awal pertanggungjawaban kinerja BBTKLPP Surabaya tahun anggaran 2013 telah disusun laporan pencapaian akuntabilitas kinerja BBTKLPP Surabaya pada periode Januari hingga akhir Desember 2013. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi dan kontrol sejauh mana kemampuan pengelolaan anggaran dan kegiatan pencapaian target sesuai dengan komitmen dalam penetapan kinerja BBTKLPP Surabaya tahun 2013.
Secara umum, akuntabilitas BBTKLPP Surabaya pada tahun 2013 dalam pengelolaan anggaran yang disediakan pada tahun 2013 sebesar Rp. 27,683,890,000-, penyerapan anggaran BBTKLPP Surabaya mencapai 93,70%, pencapaian PNBP pada tahun 2013 mencapai 165,67%. Pencapaian indikator kinerja berdasarkan pelaksanaan anggaran mencapai 126,94 % dari target indikator yang ditetapkan. Pada tahun anggaran 2013 dilakukan kebijakan efisiensi dengan perubahan alokasi anggaran yang mengurangi perjalanan dinas dan belanja bahan dialihkan untuk belanja modal, pendidikan dan pelatihan, serta tunjangan kinerja.
Hal penting yang terjadi pada tahun anggaran 2013 adalah komitmen seluruh jajaran Kementerian Kesehatan untuk mencapai predikat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam pengelolaan keuangan. BBTKLPP Surabaya berdasarkan kebijakan teknis untuk mencapai WTP telah melakukan berbagai langkah yang telah ditetapkan.
Di samping itu berdasarkan pengalaman dalam kinerja surveilans berbasis laboratorium khususnya di bidang biomolekuler, BBTKLPP Surabaya telah melakukan intensifikasi surveilans epidemiologi serta berbagai upaya telah dilaksanakan baik terkait dengan pengembangan SDM, kelengkapan peralatan esensial laboratorium, sarana operasional maupun prasarana belum secara maksimal mampu melaksanakan seluruh tugas pokok dan fungsi serta kemampuan menjangkau seluruh wilayah layanan.Jajaran BBTKLPP Surabaya tetap mengupayakan peningkatan dan pengembangan kinerja melalui jejaring kerja dengan
berbagai pemangku kepentingan (stakeholders). Dengan demikian BBTKLPP Surabaya dapat memberikan kontribusi nyata dalam pencapaian tujuan dan sasaran Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Dengan ditetapkannya Organisasi dan Tata Kerja BBTKLPP melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2349/PER/MENKES/XI/2011 kinerja BBTKLPP Surabaya dalam pengelolaan Program PP dan PL diharapkan semakin berkembang khususnya dalam peran surveilans berbasis laboratorium, pengembangan teknologi tepat guna, kemampuan respon cepat dalam antisipasi KLB/wabah dan kejadian bencana serta kajian yang terkait dengan faktor risiko dan situasi epidemiologi.
BBTKLPP Surabaya senantiasa terbuka untuk kritik dan saran yang membangun serta berbagai bentuk kerjasama maupun jejaring kerja sehingga upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara optimal pada umumnya, dan upaya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan khususnya dapat berjalan secara berhasil dan berdaya guna.
: Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit : 2013
No Indikator Kinerja
(1) (3)
I Penyehatan Lingkungan Tenaga Teknis/ Masyarakat Terlatih Bidang Penyediaan Sarana Air Minum
35 Orang
Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan Kontruksi Sarana Air Minum 18 Unit/set Dokumen Pelaksanaan Peningkatan Akses Air Minum 1 Dokumen
II Dokumen perencanaan dan anggaran 1 Dokumen
Laporan keuangan 1 Laporan
Laporan aset negara (BMN) 1 Laporan
Layanan administrasi kepegawaian 1 Laporan Kegiatan kehumasan, protokol dan pemberitaan 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah 3 Laporan
Alat kesehatan 13 Unit
Tenaga Kesehatan Terlatih 8 Orang
Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Matra 1 Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan 9 Laporan
Laboratorium Terakreditasi 8 Laporan
Penyelenggaraan Kalibrasi 2 Laporan
Teknologi Tepat Guna Pengendalian Lingkungan 5 Laporan Kajian Daerah Potensial Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim1 Laporan KLB Penyakit Menular Yang Dapat Ditanggulangi < 24 jam19 Laporan
Surveilens Epidemiologi 4 Laporan
Layanan Perkantoran 12 Bln Layanan
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1 Set/paket Jumlah Anggaran :
Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan : Rp. 29.307.676.000,- (Dua puluh sembilan milyar tiga ratus tujuh juta enam ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
(2) (4)
Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pengendalilan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
PENETAPAN KINERJA Unit Eselon
Tahun Anggaran
Sasaran Strategis Target
: Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit : 2013
No Indikator Kinerja
(1) (3)
I Penyehatan Lingkungan Tenaga Teknis/ Masyarakat Terlatih Bidang Penyediaan Sarana Air Minum
35 Orang
Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan Kontruksi Sarana Air Minum 18 Unit/set Dokumen Pelaksanaan Peningkatan Akses Air Minum 1 Dokumen
II Dokumen perencanaan dan anggaran 1 Dokumen
Laporan keuangan 1 Laporan
Laporan aset negara (BMN) 1 Laporan
Layanan administrasi kepegawaian 1 Laporan Kegiatan kehumasan, protokol dan pemberitaan 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah 3 Laporan
Alat kesehatan 13 Unit
Tenaga Kesehatan Terlatih 8 Orang
Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Matra 1 Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan 9 Laporan
Laboratorium Terakreditasi 8 Laporan
Penyelenggaraan Kalibrasi 2 Laporan
Teknologi Tepat Guna Pengendalian Lingkungan 5 Laporan Kajian Daerah Potensial Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim1 Laporan KLB Penyakit Menular Yang Dapat Ditanggulangi < 24 jam19 Laporan
Surveilens Epidemiologi 4 Laporan
Layanan Perkantoran 12 Bln Layanan
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1 Set/paket Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pengendalilan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
RENCANA KINERJA TAHUNAN Unit Eselon
Tahun Anggaran
Sasaran Strategis (2)
Target (4)