Prediksi Erosi dan Perencanaan Pertanian Konservasi pada Sub-Das Wuryantoro Daerah Tangkapan Waduk Gajah Mungkur Jawa Tengah
Hery Widijanto, Jaka Suyana, MSi, Dwi Priyo Ariyanto
Permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia ke depan dan sudah mulai dirasakan saat ini berkaitan kerusakan sistem Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah degradasi lahan, meningkatnya frekuensi banjir di musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau. Tingkat sedimentasi yang terjadi pada Waduk Gajah Mungkur sudah sangat serius dan akan menyebabkan penurunan umur guna waduk yang berdampak pada fungsi waduk untuk pelayanan irigasi, pengbangkit listrik, pemasok air baku untuk PDAM dan air industri, perikanan, pariwisata, serta pengendali banjir.
Penelitian dilaksanakan di Sub-DAS Wuryantoro, DAS Bengawan Solo. Penelitian prediksi erosi dan perencanaan pertanian konservasi merupakan salah satu dasar bagi perencanaan sistem pertanian yang mengintegrasikan tindakan/teknik konservasi tanah dan air ke dalam sistem pertanian yang telah ada dengan tujuan untuk menekan erosi sekaligus meningkatkan pendapatan petani. Penelitian ini menggunakan pendekatan yang mengintegrasikan analisis kondisi biofisik lahan dan kondisi sosial ekonomi petani. Model perencanaan pertanian konservasi didasarkan pada serangkaian analisis yaitu meliputi: analisis kelas kemampuan lahan, prediksi erosi dan nilai erosi yang masih dapat ditoleransikan (nilai ETol).
Hasil dari penelitian ini adalah Kondisi eksisting kelas kemampuan lahan di Sub-DAS Wuryantoro didominasi oleh kelas kemampuan lahan IV dengan luas 2916,77 ha (35,96%), diikuti kelas kemampuan lahan II seluas 1754,14 ha (21,62%), kelas kemampuan lahan VI seluas 1695,15 ha (20,90%), kelas kemampuan lahan III seluas 1273,14 ha (15,69%), dan kelas kemampuan lahan VIII seluas 470,72 ha (5,80%). Hasil prediksi erosi untuk penggunaan lahan sawah irigasi nilai prediksi erosi 0,171 ton/ha/tahun atau sangat ringan. Untuk penggunaan lahan hutan rata-rata 5,663 ton/ha/tahun atau sangat ringan. Sawah tadah hujan nilai prediksi erosi rata-rata 6,395 ton/ha/tahun atau sangat ringan. Kebun campuran nilai prediksi erosi rata-rata 62,112 ton/ha/tahun atau sedang-berat. Sedangkan untuk tegalan nilai prediksi erosi rata-rata 89,469 ton/ha/tahun atau ringan-sangat berat. Nilai ETol untuk semua satuan lahan di wilayah Sub-DAS Wuryantoro berkisar berkisar dari 15,30-52,73 ton/ha/tahun, dengan nilai rata-rata 34,66 ton/ha/tahun.