Model Transportasi
Manajemen Sains
Model Transportasi
Pengertian
Model transportasi adalah kelompok khusus program
linear yang menyelesaikan masalah pengiriman
komoditas dari sumber (misalnya pabrik) ke tujuan
(misalnya gudang).
Tujuannya adalah untuk menentukan jadwal
pengiriman dengan meminimalkan total biaya
pengiriman dengan meminimalkan total biaya
pengiriman dengan memenuhi batas pasokan dan
kebutuhan.
Aplikasi transportasi dapat dikembangkan didaerah
operasi yang lain, misalnya inventory control,
Contoh kasus MG Auto
MG Auto mempunyai tiga area produksi (plant) di Los
Angeles. Detroit, dan New Orleans, dan dua pusat
distribusi utama di Denver dan Miami.
Kapasitas tiga plant pada kuartalan adalah 1000,
1500, dan 1200 mobil. Kebutuhan kuartalan pada dua
pusat distribusi adalah 2300 dan 1400 mobil. Tabel
jarak antara plant dan pusat distribusi di Tabel 1.
jarak antara plant dan pusat distribusi di Tabel 1.
Trucking Company meminta biaya transportasi mobil
sebesar 8 sen per mil per mobil. Biaya transportasi
per mobil pada rute yang berbeda, disesuaikan pada
nilai dolar terdekat, ditampilkan dalam Tabel 2.
Model pemrograman linier masalah sebagai berikut :
Minimalkan Z = 80x
11+ 215x
12+ 100x
21+ 108x
22+
Contoh kasus MG Auto
Tabel 1 Jarak (mil)
Model Transportasi MG Auto
Denver Miami Supply
Solusi MG Auto
Solusi optimal yang didapatkan seperti pada Gambar
menyatakan bahwa untuk pengiriman 1000 mobil dari Los
Angeles ke Denver, 1300 dari Detroit ke Denver, 200 dari Detroit ke Miami, dan 1200 dari New Orleans ke Miami.
Menyeimbangkan model transportasi
Algoritma transportasi didasarkan pada asumsi bahwa model
dalam keadaan seimbang, artinya total kebutuhan sama dengan total pasokan (supply).
Jika model tidak seimbang, maka dapat ditambahkan sumber
dummy atau tujuan dummy untuk memberikan keseimbangan
Dalam model MG, andaikan kapsitas plant Detroit adalah 1300
mobil (bukan 1500). Total supply (=3500 mobil) lebih kecil dari total kebutuhan (=3700 mobil), artinya ada sebagian dari Denver total kebutuhan (=3700 mobil), artinya ada sebagian dari Denver atau Miami yang yang tidak akan dicapai kapasitasnya.
Karena kebutuhan melebihi pasokan, sebuah sumber dummy
(plant) dengan kapasitas 200 mobil (=3700 – 3500) ditambahkan untuk menyeimbangkan model transportasi.
Biaya unit transportasi dari plant dummy ke dua tujuan adalah
Kasus model MG dengan sumber
dummy
Denver Miami Supply
Menyeimbangkan model transportasi
Untuk kasus dimana pasokan melebihi kebutuhan
misalnya dalam kasus model MG kebutuhan di
Denver adalah 1900 mobil.
Dalam kasus ini, kita perlu menambahkan tujuan
Kasus model MG dengan tujuan
dummy
Denver Miami Dummy Supply
Varian model transportasi
Penerapan model transportasi tidak dibatasi hanya pada pengiriman komoditas antara
sumber dan tujuan secara geografis.
Bidang lain yang dapat menerapkan model transportasi diantaranya adalah
production-inventory control dan sharpening service.
Boralis memproduksi tas ransel untuk para pendaki. Kebutuhan produk terjadi selama blan
Maret sampai Juni setiap tahun.
Perusahaan menggunakan tenaga kerja paruh waktu untuk memproduksi tas ransel, dan
ternyata kapasitas produksi bervariasi setiap bulannya. Diperkirakan bahwa Boralis akan memproduksi 50, 180, 280, dan 270 unit di bulan Maret sampai Juni.
Karena kapasitas produksi dan kebutuhan ternyata berbeda pada tiap bulannya, kebutuhan Karena kapasitas produksi dan kebutuhan ternyata berbeda pada tiap bulannya, kebutuhan
bulan saat ini dapat dipenuhi dengan tiga cara : Produksi pada bulan ini
Kelebihan (surplus) produksi pada bulan sebelumnya
Kelebihan (surplus) produksi pada bulan berikutnya (backordering)
Dalam kasus yang pertama, biaya produksi per tas ransel adalah $40. Pada kasus kedua
terjadi biaya tambahan untuk pengelolaan (inventory) sebesar $0.5 per tas ransel per bulan. Pada kasus ketiga, biaya tambahan pelanggaran (penalty) sebesar $2 per tas ransel pada delay setiap bulannya.
Boralis menginginkan untuk menentukan jadwal produksi yang optimal untuk empat bulan
Paralelisme antara masalah
production-inventory dan model transportasi
Transportasi Production-inventory
Sumber i Periode produksi i
Tujuan j Kebutuhan periode j
Jumlah pasokan di sumber i Kapasitas produksi periode i
Kebutuhan tujuan j Kebutuhan periode j
Kebutuhan tujuan j Kebutuhan periode j
Biaya transportasi unit dari sumber i ke tujuan j
Model transportasi kasus Boralis
Biaya kapasitas produksi ($)Supply 1 2 3 4 Bulan produksi 1 40 40.5 41 41.5 50 2 42 40 40.5 41 180 3 44 42 40 40.5 280 produksi 3 44 42 40 40.5 280 4 46 44 42 40 270 Kebutuhan 100 200 180 300
Solusi optimal model
production-inventory
Garis putus-putus menunjukkan backordering Garis titik-titik menunjukkan produksi untuk bulan berikutnya, dan garis solidmenunjukkan produksi menunjukkan produksi pada periode saat itu.
Total biaya Z adalah 50
Solusi awal Model Transportasi
Ada tiga metode yang bisa diplih untuk mendapatkan
solusi layak awal model transportasi :
Metode northwest-corner
Metode least-cost
Metode Vogel approximation
Tiga metode diatas berbeda dalam kualitas basis
solusi awal yang dihasilkan, dalam kaitan bahwa
solusi awal yang dihasilkan, dalam kaitan bahwa
solusi awal nilainya lebih kecil.
Metode Vogel memberikan basis solusi awal yang
paling baik, dan metode northwest-corner yang paling
jelek. Tradeoffnya adalah metode northwest-corner
menggunakan usaha yang paling sedikit dalam
Contoh kasus SunRay
SunRay Transport Company mengirimkan
muatan truk berupa tepung dari tiga silo ke empat
mill.
Pasokan (muatan truk) dan kebutuhan (muatan
truk) bergabung dengan biaya transportasi unit
per muatan truk pada rute yang berbeda
per muatan truk pada rute yang berbeda
ditunjukkan pada tabel x.
Biaya transportasi unit, c
ij(pojok kanan atas
kotak) dalam ratusan dollar.
Model mencari jadwal pengiriman x
ijantara silo i
Tabel transportasi kasus SunRay
Mill 1 Mill 2 Mill 3 Mill 4 Supply
Menggunakan metode
Northwest-Corner
1.
Alokasikan sebanyak mungkin pada sel yang dipilih,
dan sesuaikan jumlah supply dan kebutuhan
dengan mengurangi alokasi yang dibutuhkan.
2.
Pindah ke garis atau kolom dengan nilai alokasi
supply atau kebutuhan nol (belum dialokasikan).
Jika baris dan kolom sel tadi belum ada alokasi
Jika baris dan kolom sel tadi belum ada alokasi
maka alokasikan sisa tadi ke sel ini. Jika masih
kurang, maka pindah ke baris atau kolom lainnya
untuk menambah alokasi.
3.
Jika masih ada baris atau kolom yang jumlah
Solusi awal dengan metode NWC
Dari tabel diatas,
basis solusi adalah
:
x
11= 5, x
12= 10
x
22= 5, x
23= 15,
x
24= 5
Mill 1 Mill 2 Mill 3 Mill 4 Supply
Menggunakan metode Least-Cost
1.
Sel (1,2) mempunyai biaya unit terkecil dalam
tabel (=$2). Jumlah terbanyak yang dapat
dikirimkan pada jalur (1,2) adalah x
12= 15.
2.
Sel (3.1) mempunyai biaya unit terkecil
berikutnya (=$4). Berikan x31 = 5 karena
berikutnya (=$4). Berikan x31 = 5 karena
kapasitas maksimal di kolom 1 adalah 5, alokasi
supply yang dibutuhkan tinggal 10 – 5 = 5.
3.
Lanjutkan cara yang sama, sehingga sel (2.3)
Solusi awal dengan metode
Least-Cost
Dari tabel diatas,
basis solusi
adalah :
x
12= 15
x
23= 15, x
24= 10
x
31= 5, x
34= 5
Menggunakan VAM
1. Untuk setiap baris (kolom), tentukan ukuran penalty dengan
mengurangkan elemen unit biaya terkecil dalam baris (kolom) dari elemen unit biaya terkecil berikutnya dalam baris (kolom) yang sama.
2. Identifikasi baris (kolom) dengan penalty terbesar. Alokasikan
sebanyak mungkin pada variabel dengan biaya unit terkecil dalam baris (kolom) terpilih. Sesuaikan supply dan kebutuhan, dan
mencapai batas maksimal supply atau kebutuhan. Jika baris (kolom) tercapai secara simultan, maka sisa alokasi pada baris (kolom)
tersebut menjadi nol. tersebut menjadi nol.
3. (a) Jika tepat satu baris atau kolom dengan sisa nol supply atau
kebutuhan, berhenti.
(b) Jika satu baris (kolom) dengan supply (kebutuhan) positif belum mencapai maksimal, tentukan variabel basis dalam baris (kolom) dengan metode least-cost, berhenti.
(c) Jika semua baris dan kolom yang belum maksimal mempunyai (sisa) supply dan kebutuhan nol, tentukan basis variabel nol dengan metode least-corner, berhenti.
Iterasi 1
Mill 1 Mill 2 Mill 3 Mill 4 Supply
Iterasi 2
Mill 1 Mill 2 Mill 3 Mill 4 Supply Baris Penalty
Iterasi 3
Mill 1 Mill 2 Mill 3 Mill 4 Supply
Iterasi 4
Mill 1 Mill 2 Mill 3 Mill 4 Supply
Hasil solusi awal dengan VAM
Mill 1 Mill 2 Mill 3 Mill 4 Supply
Baris Penalty Silo 1 10 2 20 11 15 -15 0 Silo 2 12 7 9 20 25 -15 10
Nilai tujuan pada solusi ini menjadi : Z = 15 * 2 + 0 * 11 + 15 * 9 +
10 * 20 + 5 * 4 + 5 * 18 = $475.
Hasil ini sama seperti yang didapatkan pada metode least-cost
-Metode menuju solusi optimal
1.
Stepping Stone ( batu loncatan )
Stepping Stone ( batu loncatan )
Syarat : Jumlah rute atau sel yang mendapat alokasi harus
sebanyak :
Jumlah Kolom + Jumlah Baris – 1
Langkah – langkahnya :
1. Memilih salah satu sel kosong (yang tidak mendapatkan alokasi). 2. Mulai dari sel ini, kita membuat jalur tertutup melalui sel-sel yang
mendapatkan alokasi menuju sel kosong terpilih kembali. Jalur tertutup ini bergerak secara horisontal dan vertikal saja.
ini bergerak secara horisontal dan vertikal saja.
3. Mulai dengan tanda (+) pada sel kosong terpilih, kita menempatkan
tanda (-) dan (+) secara bergantian pada setiap sudut jalur tertutup.
4. Menghitung indeks perbaikan dengan cara menjumlahkan biaya
transportasi pada sel bertanda (+) dan mengurangkan biaya transportasi pada sel bertanda (-).
5. Mengulangi tahap 1 sampai 4 hingga indeks perbaikan untuk semua
Modified Distribution Method (MODI)
Indeks perbaikan dihitung dengan terlebih dahulu menentukan
nilai baris dan kolom. Notasi dalam metode MODI terdiri dari:
Ri = nilai yang ditetapkan untuk baris i
Kj = nilai yang ditetapkan untuk kolom j
Cij = biaya transportasi dari sumber i ke tujuan j
Ada lima langkah dalam aplikasi metode MODI, yaitu:
1. Menghitung nilai setiap baris dan kolom, dengan menetapkan
R + K = C . Formula tersebut berlaku untuk sel yang
Ri + Kj = Cij . Formula tersebut berlaku untuk sel yang
mendapat alokasi saja.
2. Setelah semua persamaan telah tertulis, tetapkan R1 = 0
3. Mencari solusi untuk semua R dan K.
4. Menghitung indeks perbaikan dengan menggunakan formula
Iij= Cij - Ri - Kj .
5. Mengaplikasikan kriteria optimalitas sebagaimana pada
Contoh kasus 3 pabrik
Tiga pabrik dalam satu group (W,H,P) dengan kapasitas
produksi masing-masing adalah 90, 60, dan 50.
Hasil produksi akan didistribusikan ke tiga gudang (A,B,C) yang
kapasitas penyimpanan masing-masing adalah 50, 110, dan 40.
Tabel biaya pengiriman produk dari pabrik ke gudang
ditampilkan pada tabel dibawah ini.
Perusahaan ingin mendistribusikan produk ke masing-masing
Metode NWC
Biaya yang dikeluarkan
Metode Least-Cost
Biaya yang dikeluarkan :
Z = (90 . 5) + (20. 15) + (40 . 10) +(30 .25) + (20. 10) =
MENGOPTIMALKAN TABEL
(Stepping Stone) - 1
Setelah dihitung dengan trial dan error , biaya yang dikeluarkan
adalah:
Z = (50 . 15) + (90 . 5) + (10 . 20) + (10 . 10) + (40 . 19) =
MENGOPTIMALKAN TABEL
(Stepping Stone) - 2
Setelah dihitung dengan trial dan error , biaya yang dikeluarkan
MENGOPTIMALKAN TABEL
(Stepping Stone) - 3
Biaya yang dikeluarkan :
Z = (60 . 5) + (30 . 8) + (50 . 15) + (10 .10) + (50 . 10) = 1890 (paling optimal)
Jika hasil belum optimal, lakukan perbaikan terus sampai
MENGOPTIMALKAN TABEL (MODI)
- 1
Hitung sel yang berisi (nilai tiap kolom dan tiap baris)
Ri + Kj = Ci
baris kolom biaya
1. W-A = R1 + K1 = 20 2. W-B = R1 + K2 = 5 3. H-B = R2 + K2 = 20 4. P-B = R3 + K2 = 10 5. P-C = R3 + K3 =19 5. P-C = R3 + K3 =19
dari persamaan di atas, hitung K1 dan R1 dengan cara meng-nol-kan
MENGOPTIMALKAN TABEL (MODI)
- 1
Hitung nilai/ index perbaikan setiap sel yang kosong
dengan rumus:
Cij - Ri - Kj
1. H-A = 15 – 15 – 20 = - 20
2. P-A = 25 – 5 – 20 = 0
3. W-C = 8 – 0 – 14 = - 14
3. W-C = 8 – 0 – 14 = - 14
4. H-C = 10 – 15 – 14 = - 19
(optimal jika pada sel yang kosong, indek
perbaikannya ≥ 0, jika belum maka pilih yang
negatifnya besar)
Memilih titik tolak perubahan Pilih nilai yang
MENGOPTIMALKAN TABEL (MODI)
- 3
Biaya transportasi : Z = (90 . 5) + (50 . 15) + (10 .
Hitung sel yang berisi :
W-B = R1 + K2 = 5 => 0 + K2 = 5 , K2 = 5
P-B = R3 + K2 = 10 => R3 + 5 = 10 , R3 = 5
P-C = R3 + K3 = 19 => 5 + K3 = 19 , K3 = 14
H-C = R2 + K3 = 10 => R2 + 14 = 10 , R2 = - 4
H-A = R2 + K1 = 15 => - 4 + K1 = 15 , K1 = 19
H-A = R2 + K1 = 15 => - 4 + K1 = 15 , K1 = 19
Perbaikan indeks (sel kosong) :
W-A = 20 – 0 – 0 = 20
W-C = 8 – 0 – 14 = - 6
H-B = 20 – 15 – 5 = 0
MENGOPTIMALKAN TABEL (MODI)
- 3
Biaya transportasi :
Sel berisi:
W-B = R1 + K2 = 5 => 0 + K2 = 5 , K2 = 5
W-C = R1 + K3 = 8 => 0 + K3 = 8 , K3 = 8
H-C = R2 + K3 = 10 => R2 + 8 = 10 , R2 = 2
H-A = R2 + K1 = 15 => 2 + K1 = 15 , K1 = 13
P-B = R3 + K2 = 10 => R3 + 5 = 10 , R3 = 5
Indeks perbaikan:
Indeks perbaikan:
W-A = 20 – 0 – 19 = 1
H-B = 20 – (-4) – 5 = 19
P-A = 25 – 5 – 19 = 1
P-C = 19 – 5 – 14 = 0
Indeks perbaikan sudah positif semua, berarti sudah
Solusi optimal metode MODI
Biaya transportasi :
Latihan
Benar atau salah ?
Untuk menyeimbangkan model transportasi, perlu menambah
sumber dummy dan tujuan dummy.
Jumlah yang dikirimkan pada tujuan dummy
merepresentasikan kelebihan (surplus) pada sumber pengiriman.
Jumlah yang dikirim dari sumber dummy merepresentasikan
kekurangan pada tujuan pengiriman. kekurangan pada tujuan pengiriman.
Disetiap kasus dibawah ini, manakah sumber dummy atau
tujuan dummy yang harus ditambahkan untuk
menyeimbangkan model :
Supply : a1 = 10, a2 = 5, a3 = 4, a4 = 6. Sedangkan kebutuhan :
b1 = 10, b2 = 5, b3 = 7, b4 = 9.
Supply : a1 = 30, a2 = 44. Sedangkan kebutuhan : b1 = 25, b2 =
Tugas
Baca Modul 6 Model Penugasan
Kerjakan soal Modul 5 :
Kelompok 1 : 5.3
Kelompok 2 : 5.4
Kelompok 3 : 5.5
Kelompok 4 : 5.6 metode Stepping Stone
Kelompok 5 : 5.7 metode Stepping Stone
Kelompok 5 : 5.7 metode Stepping Stone
Kelompok 6 : 5.6 metode MODI
Kelompok 7 : 5.7 metode MODI
Pengerjaan :
Satu kelompok berisi maksimal 9 orang
Ditulis tangan pada kertas folio bergaris oleh masing-masing
anggota