• Tidak ada hasil yang ditemukan

Monitoring Dan Implementasi Sistem Otomasi Real Time Kualitas Air Tambak Menggunakan Web

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Monitoring Dan Implementasi Sistem Otomasi Real Time Kualitas Air Tambak Menggunakan Web"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya 7575

Monitoring Dan Implementasi Sistem Otomasi Real Time Kualitas Air Tambak Menggunakan Web

M. Sifa`un Ni`am1, Sabriansyah Rizqika Akbar2, Rizal Maulana3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Email: 1niam.sifaun@gmail.com, 2sabrian@ub.ac.id, 3rizal_lana@ub.ac.id

Abstrak

Petani tambak mengalami kegelisahan karena sering terjadinya kualitas air yang buruk. Dengan kondisi saat ini para petani tambak sangat sulit untuk mendapatkan air bersih yang berkualitas baik. Keadaan cuaca yang berubah –ubah dapat memperburuk kualitas air tambak, keadaan seperti ini juga dapat membuat para petani tambak menjadi resah, karena para petani tambak saat ini bergantung pada kondisi cuaca dan keadaan lingkungan secara langsung. Berdasarkan permasalahan tersebut, penilitian dimanfaatkan untuk setidaknya mengontrol kualitas air dengan menggunakan 2 sensor yaitu, sensor LDR untuk mengetahui nilai kekeruhan pada air, dan sensor suhu DS18B20 untuk mengetahui suhu air tambak. Menggunakan mikrokontoler Arduino Uno dan modul ESP8266 untuk mengirimkan data hasil pembacaan dua sensor tersebut ke web server thingsboard. Hasil pembacaan dari dua sensor akan tampil pada thingsboard dalam bentuk chart dan grafis. Dari hasil pengujian sistem monitoring ini menunjukkan hasil bahwa sistem akan memberikan nilai hasil dari pembacaan sensor, sensor LDR memberikan hasil jika air yang bening memberikan nilai lebih kecil dari air yang keruh, dan hasil sensor suhu memberikan nilai suhu rata – rata dari sensor sebesar 35,55°C dan nilai suhu rata – rata dari pembacaan termometer sebesar 35,44°C, dan rata – rata dari nilai eror sebesar 0,46%. Hasil delay dari pengujian ESP8266 memberikan hasil waktu delay rata – rata sebesar 1,7s.

Kata kunci: Monitoring, Realtime, Web, Air

Abstract

Ponds farmers experience anxiety because of the frequent occurrence of poor water quality. With the current conditions, the fish farmers are very difficult to get good quality clean water. Changing weather conditions can exacerbate pond water quality, conditions like this can also make fish farmers unsettled, because current pond farmers depend on weather conditions and environmental conditions directly.

Based on these problems, research is used to at least control the quality of water by using 2 sensors, namely the LDR sensor to determine the value of turbidity in the water, and the DS18B20 temperature sensor to determine the pond water temperature. Using the Arduino Uno microcontoler and ESP8266 module to transmit data from the two sensors readings to the Thingsboard web server. Readings from two sensors will appear on Thingsboard in the form of charts and graphics. From the results of this monitoring system test shows the results that the system will provide the results of the sensor readings, the LDR sensor gives results if the clear water gives a value smaller than turbid water, and the temperature sensor gives an average temperature value of the sensor of 35, 55 ° C and the average temperature value of the thermometer reading is 35.44 ° C, and the average of the error value is 0.46%.

The delay results from the ESP8266 test give the average delay time of 1.7s.

Keywords: Monitoring, Realtime, Web, Water

1. PENDAHULUAN

Indonesia memiliki beragam agama, suku, ras, budaya bahkan memiliki beragam pekerjaan yang berbeda – beda. Faktor utama masyarakat Indonesia memiliki beragam pekerjaan di setiap

daerah berdasarkan beberapa faktor seperti faktor tempat tinggal, dan letak geografis.

Contohnnya di daerah perkotaan banyak masyarakat yang bekerja di kantor, dan di daerah pegunungan banyak masyarakat yang bekerja di kebun. Pekerjaan ini berbeda dengan masyarakat

(2)

yang bekerja di daerah pesisir, mereka banyak yang bekerja sebagai di pertanian tambak.

Karena sering terjadinya kualitar air yang buruk mengakibatkan banyak petani tambak yang mengalami kegelisahan, hal ini sangat merugikan banyak petani tambak. Karena petani tambak hanya bergantung pada kondisi lingkungnan sekitar dan cuaca, bencana tersebut sangat merugikan para petambak (detikNews, 2006).

Dalam budidaya tambak kualitas air merupakan salah satu parameter yang harus dijadikan perhatian. Parameter pengukuran kualitas air dapat dilihat dari besaran fisik dan besaran kimia. Karakteristik fisik meliputi bahan padat yang terapung maupun yang terlarut, kekeruhan, bau, rasa, warna dan temperatur (suhu) air. Adapun permasalahan yang terdapat pada budidaya tambak adalah pengecekan kualitas air masih dilakukan dengan cara mendatangi langsung ke kolam budidaya tambak, hal seperti ini dinilai kurang efisien dan efektif karena masih memakai tenaga manusia saat melalukan proses tersebut dan tidak effisien.

Mangingat pentingnya kualitas air yang berdampak pada keberhasilan budidaya tambak serta pentingnya pengawasan atau pemantauan secara kontinyu, maka penulis melakukan penelitian dan perancangan alat untuk dapat memonitoring kondisi.

Sistem alat ini akan memonitoring suhu dan kadar kekeruhan dalam air menggunakan sensor suhu DS18B20 untuk pengecekan suhu dan sensor LDR modul untuk mengetahui kekeruhan air digabungkan dengan Arduino Uno sebagai mikrokontroler utama. Sebagai output alat ini menggunakan ESP8266 untuk mengirim hasil baca dari sensor yang akan dikirimkan langsung ke web server Thingsboard dengan menggunakan protocol MQTT. Protocol MQTT adalah platform untuk mengirimkan data yang brdiri diatas TCP/IP, mengunakan catu daya yang kecil karena hanya mengirim data yang berkuran sekitar 2 bytes.

2. PERANCANGAN DAN IMLEMENTASI

2.1. Perancangan Perangkat Keras

Pada bagian perancangan perangkat keras, sistem monitoring air tambak ini memiliki beberapa bagian yaitu bagian input meliputi sensor LDR dan sensor DS18B20, bagian processing unit meliputi Arduino Uno dan

ESP8266, dan bagian output meliputi tampilan di web server thingsboard. Untuk lebih jelas mengenai bagian perancangan perangkat keras dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini.

Gambar 1 Bagan Perancangan Perangkat Keras

Untuk perancangannya hasil nilai pada sensor LDR sebagai nilai input akan dikirimkan ke Arduino Uno melalui pin A0 di Arduino Uno.

Parameter untuk kekeruhan air tambak adalah dengan tingkat kecerahan sekitar 30cm-40cm.

Untuk data input dari sensor suhu DS18B20 dikirimkan ke Arduino Uno melalui pin 5.

Parameter suhu kualitas air pada budidaya tambak adalah sekitar 28°C - 32°C. Setelah data masuk ke Aruino Uno data akan langsung diterskan ke modul wifi ESP8266. Setelah data dari sensor LDR dan sensor suhu DS18B20 yang telah diolah Arduino masuk ke modul wifi ESP8266 data tersebut akan langsung dikrimkan ke web server thingsboard.io mengunakan protocol MQTT.

2.2. Perancangan Perangkat Lunak

Pada bagian perancangan perangkat lunak sistem ini diawali dengan pmbuatan flowchart.

Flowchart sistem yang dibuat ditunjukan pada gambar 2.

Gambar 2 merupakan perancangan perangkat lunak dari sistem. Saat sistem pertama kali dinyalakan, sistem akan melakukan koneksi pada jaringan wifi dengan mencocokan SSID dan password sesuai dengan konfigurasi yang ada pada kode program. Setelah terhubung ke dalam jaringan wifi, ESP8266 melakukan autentikasi dengan mengecek koneksi internet.

Setelah terhubung internet, arduino akan melakukan pembacaan data dari dua sensor.

Hasil pembacaan sensor akan dikirimkan ke IoT Thingsboard dengan menggunakan ESP8266 dan data dari dua sensor yang telah diterima akan ditampilkan ke dalam bentuk angka, grafik dan

(3)

chart. Jika wifi gagal terkoneksi maka sistem tidak dapat bekerja.

Gambar 2 Flowchart Perancangan Perangkat Lunak

3. PENGUJIAN DAN ANALISIS 3.1. Pengujian Sensor Suhu DS18B20

tujuan dari pengujian sensor DS18B20 ini adalah untuk mengetahui apakan sensor dapat membaca nilai suhu dengan benar. nilai hasil pembacaan sensor akan dibandingkan dengan nilai hasil dari thermometer buatan pabrik. pengujian ini dilakukan sebanyak sepuluh kali dengan cara membaca nilai suhu air, lalu air tersebut akan ditambahkan air hangat sedikit demi sedikit agar nilai suhu dalam air terus berubah naik. hasil percobaan yang telah dilakukan sebanyak sepuluh kali dapat dilihat pada tabel 1 dibawah.

Tabel 1 Hasil Pengujian DS18B20 No Sensor

(°C)

Termometer (°C)

Nilai Eror (%)

1 27,4 28,2 0,77

2 28,1 28,8 0,71

3 31,1 30 1,07

4 32,5 32,4 0,16

5 33,1 34 0,81

6 36,3 35,7 0,61

7 38,8 38,3 0,5

8 41,8 41,4 0,48

9 43,1 42,7 0,43

10 43,3 42,9 0,48

Nilai rata- rata

35,55 35,44 0,46

Dari hasil tabel 1 diatas menunjukkan pengujian dengan membandingkan thermometer dan sensor suhu DS18B20, keduanya menunjukkan perubahan nilai setiap menambahkan air panas, dengan nilai suhu rata – rata dari sensor sebesar 35,55°C dan nilai suhu rata – rata dari pembacaan termometer sebesar 35,44°C, dan rata – rata dari nilai eror sebesar 0,46%. Dengan ini di ketahui bahwa hasil nilai suhu dari termometer dan sensor DS18B20 hampir sama.

3.2. Pengujian Sensor LDR

Pengujian pembacaan sensor LDR ini untuk mengetahui keberhasilan sebuah sensor dalam memberikan nilai keakuratan sensor dalam membaca nilai intensitas cahaya yang diterima.

Pengujian sensor kekeruhan dilakukan dengan membandingkan nilai dari sampel air tambak, air pasir, dan air bersih. Perbedaan nilai dari pembacaan sensor pada sampel air ini bisa dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 Hasil Sensor LDR

Air Bersih Air Tambak Air Tanah

0,5 0,11 1,52

0,6 0,12 2,40

0,7 0,14 3,04

0,8 0,17 3,31

0,9 0,19 4,25

Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa nilai dari 3 jenis sampel air berbeda – beda. Sampel dari air bersih memperlihatkan nilai yang lebih kecil daripada nilai dari air tambak dan air tanah.

dari pengujian dengan membandingkan nilai sampel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa jika air yang diuji semakin jernih maka nilai yang tampil akan semakin kecil, jika air semakin keruh maka nilai yang tampil juga akan semakin tinggi. Nilai dari sensor LDR menunjukan kekeruhan dari air yang diuji.

(4)

3.3. Pengujian Koneksi ESP8266

Dalam pengujian koneksi ini bertujuan untuk mengetahui apakan modul wifi ESP8266 bisa bekerja dan terhubung ke web server thingsboard.io. Prosedur dalam tahap pengujian ini adalah memeriksa apakah modul wifi ESP8266 bisa terhubung dengan SSID / Access Point yang telah ditulis di kode program pada Arduino IDE. Tahap pengujian koneksi ESP8266 ini dilakukan dengan menyalakan alat lalu menunggu beberapa detik sampai sistem bisa terhubung dengan SSID / Access Point yang telah ditulis di kode program. Pada gambar 3 dibawah ini bisa dilihat bahwa sistem sudah bisa terhubung dengan jaringan yang sudah diatur sebelumnya..

Gambar 3 Hasil Tampilan Serial Monitor

Hasil tampilan data sensor pada server thingsboard ada pada gambar 4 dibawah ini.

Gambar 4 Hasil Tampilan Thingsboard

3.4. Pengujian Delay

Pengujian delay ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi perancangan sistem monitoring kualitas air pada budidaya tambak secara realtime. Data yang telah diolah mikrokontroller Arduino Uno dan sampai di modul wifi ESP8266 akan langsung dikirimkan ke web server Thingsboard. Delay waktu pengiriman data dari sensor sampai tampil pada thingsboard juga harus diuji untuk

mengetahui seberapa efektif dan efisien sistem monitoring kualitas air tambak yang berjalan.

Prosedur pengujian adalah dengan melakukan 10 kali percobaan pengiriman data dari sensor yang akan langsung diteruskan oleh modul ESP8266 ke server thingsboard. Hasil dari pengujian delay ada pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel 2 Hasil Pengujian Delay

No Waktu Pengujuian

Waktu Tampil di Thingsboard

Waktu Eksekusi (ms)

1 13:45:02 13:45:04 1895

2 13:47:00 13:47:02 2070

3 13:49:35 13:49:37 1938

4 13:55:00 13:55:01 1470

5 13:58:45 13:58:47 1850

6 14:05:00 14:05:02 1577

7 14:06:30 14:06:30 1368

8 14:10:15 14:10:17 1665

9 14:11:45 14:11:47 1785

10 14:15:00 14:15:02 1694

Berdasarkan pengujian diatas yang telah dilakukan sebanyak 10 kali didapatkan bahwa nilai waktu rata – rata eksekusi sistem pada saat sensor LDR dan sensor DS18B20 membaca data inputan hingga menuju modul ESP826 dan tampil pada tampilan whingboard adalah 1.731 ms atau sekitar 1,7 s.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan oleh penulis sebanyak sepuluh kali di dapatkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data dari Arduino Uno ke modul ESP8266 agar bisa tampil di thingsboard cukup efisien untuk di gunakan secara real time. Dalam penelitian ini pengiriman data dari ESP8266 ke web server thingsboard hanya membutuhkan delay waktu rata – rata 1,7s. Delay tersebut merupakan waktu tempuh yang dibutuhkan oleh modul wifi ESP8266 hingga bisa ditampilkan di web server thingsboard. Hasil sensor suhu memberikan nilai suhu rata – rata dari sensor sebesar 35,55°C dan nilai suhu rata – rata dari pembacaan termometer sebesar 35,44°C, dan rata – rata dari nilai eror sebesar 0,46%. Sensor LDR memberikan hasil jika air yang bening memberikan nilai lebih kecil dari air yang keruh.

(5)

5. DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Fatchi Machzar (2018) MONITORING

DAN IMPLEMENTASI SISTEM

OTOMASI REAL TIME PADA

BUDIDAYA TAMBAK UDANG DAN BANDENG, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya, Malang.

detikNews (2006) LUMPUR LAPINDO DIBUANG KE LAUT, PETAMBAK MINTA GANTI RUGI. detikNews, Jakarta.

Arduino. WHAT IS ARDUINO Tersedia di <

https://www.Arduino.cc/en/Guide/Introduc tion >.

Iswahyudi Nur (2017). PENGENDALIAN SIRKULASI AIR TAMBAK UDANG BERBASIS ARDUINO. Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar.

Sinauarduino (2016). MODUL WIFI ESP8266.

Tersedia di <

http://www.sinauarduino.com/artikel/esp82 66/ >.

Satria, G. O., Satrya, B. G., Herutomo, A., 2015.

Implementasi Protokol MQTT pada Smart Building Berbasis OpenMTC. Fakultas Informatika, Universitas Telkom, Bandung.

Wiranto, Goib., Hermida,I D.P (2010).

Pembuatan Sistem Monitoring Kualitas Air Secara Real Time dan Aplikasinya Dalam Pengelolaan Tambak Udang.

Arduino (2016) Main Board Arduino Uno https://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBoard

Uno, 2016.

Fauzan Nurahmadi (2013). Perancangan System Control dan Monitoring Suhu Jarak Jauh Memanfaatkan Embedded Sistem Berbasis Mikroprosesor W5100 dan AT8535.

Subhiyakto, 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut: Realtime System. Teknik Informatika UDINUS.

Satria, G. O., Satrya, B. G., Herutomo, A., 2015.

Implementasi Protokol MQTT pada Smart Building Berbasis OpenMTC. Bandung:

Fakultas Informatika, Universitas Telkom Bandung.

Budiyoko, T., 2016. Sistem Monitoring Suhu Jarak Jauh Berbasis Internet of Things Menggunakan Protokol MQTT.

Yogyakarta: STMIK ATAKOM.

Effendy, H., 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan.

H. M Ghufran, Kordi K, Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budidaya Perairan, Rineka Cipta, Jakarta, 2007.

Gambar

Gambar 1 Bagan Perancangan Perangkat Keras
Gambar 2 Flowchart Perancangan Perangkat Lunak
Gambar 3 Hasil Tampilan Serial Monitor

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan PEG-6000 (-3 bar) pada fase perkecambahan benih kapas berpengaruh sangat nyata terhadap penurunan daya berkecambah, panjang

Sifat ego yang mendorong orang untuk mengendalikan orang lain atau kelompok orang di berbagai bidang yang disebutkan di atas adalah bukti bahwa keinginan setiap

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka yang menjadi kesimpulannya adalah positioning mapping produk pembiayaan menurut persepsi dan

Analisis data sebelum di lapangan pada penelitian ini dimulai dari peneliti melakukan observasi untuk menemukan masalah yang terdapat di SD Katolik 143 Bhaktyarsa Maumere, dari

Proses yang ada di dalam home industry pembuatan tas Asem Rowo ini dimulai ketika pemilik menerima pesanan untuk membuat tas dengan model yang sudah

AMALAN BASMALAH NIATNYA...al fatihah 1x مسب الله نمحرﻟﺍ ميحرﻟﺍ 786 نىا لكاسا ةمظعب مسب الله نحمرلا يمحرلا لكاساو لمابج مسب الله نحمرلا

Dari pembahasan yang dilakukan terhadap permasalahan maka dapat diambil suatu simpulan dari pembahasan sebagai berikut : bahwa di dalam kenyataan seringkali pihak

Sehingga diperlukan suatu metode untuk mengevaluasi pengakuan pendapatan dan beban jasa konstruksi yang berhubungan dengan kontrak konstruksi agar dapat menentukan