• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Perusahaan

Pada tahun 1927, Bapak Sukimto telah mendapatkan suatu pandangan jauh ke depan bahwa di kemudian hari masyarakat Indonesia akan memerlukan pelayanan dari optisien/optometris yang handal dan berpengalaman untuk menyediakan kacamata berukuran. Dari itu, maka yang dahulu berupa toko jam dan alat tulis diubah menjadi toko kacamata dan optik di Jl. Pasar Baru 101, Jakarta Pusat.

Pembukaan toko pertama itu merupakan suatu batu loncatan yang menjadi fondasi sebagai spesialis mata yang profesional di jaman masa kini dan satu-satunya toko kacamata di Indonesia yang dikelola oleh Doktor Mata lulusan terpercaya dari Inggris dan Amerika Serikat.

Reputasinya telah dikenal sejak dulu dalam perkacamataan dan pelayanan kacamata yang profesional dan diakui oleh masyarakat internasional, sehingga Optik Seis bersikeras untuk berkomitmen dalam menyetarakan (menstandarisasikan) teknologi mutahirnya dan pengetahuannya ke taraf internasional.

Sebagai pemberi pelayanan mata yang handal dan terkemuka, dilengkapi pula dengan berbagai produk kacamata bermerk yang keren dan trendi didatangkan langsung dari pusat busana di Paris, London dan New

(2)

York, bukanlah suatu kejutan bila pabrik-pabrik kacamata dan lensa terkemuka di dunia memilih Optik Seis sebagai distributor tunggal di Indonesia dan Asia Tenggara.

Optik Seis adalah satu-satunya optik di Indonesia yang dikelola dan dalam pengawasan penuh oleh tenaga-tenaga profesional dan Doktor Mata (Doctor of Optometry) lulusan terpercaya dari Inggris dan Amerika Serikat.

Pelanggan selalu merasa yakin dan terjamin dengan pemeriksaan mata yang akurat. Selain itu, karyawan-karyawan Optik Seis selalu mendapatkan pelatihan secara intensif. Mereka juga melanjutkan pendidikan di instititut optisien untuk memperdalam ilmu dan wawasan yang baik. Ini adalah suatu keharusan bagi staff Optik Seis sebelum mereka melayani pelanggan- pelanggan.

Dalam soal perkacamataan dan pelayanan, sepanjang tahun para pelanggan telah mempercayai Optik Seis yang terdiri lebih dari 150 profesional, optometris, optisi dan refraksionis.

Beberapa produk-produk dan merk-merk kacamata serta produk lainnya yang tersedia di Optik Seis, antara lain :

Koleksi Frame / Kacamata;

• Fashion Eyewear (Esprit, Bebe, Ck, DKNY, D&G, Rayban, Police, etc

• Luxury Eyewear (Montblanc, Cartier, Fred, Dunhill, Chanel, etc).

(3)

• Sports Eyewear (Oakley, Nike)

• Paket Hemat (Frame + Lensa)

• Kids Eyewear (Harry Potter, Mickey Mouse & Looney Tunes) Koleksi Softlens;

• Acuvue 2

• 1-Day Acuvue

• Freshlook Color

• Focus Monthly

• Focus Dailies Koleksi Lensa;

• Super HI – FLYER

• CR 39 Single Vision Minus Power

• OSA Lite MID Index 1.56

• Transition NG

• Poly Lite

• Asahi Lite 1.74 HMC

• OSA 1.67 Super Hydrophobic HMC

• Varilux Comfort Progressive CR 39

• Varilux Comfort Hi-index 1.60

• CR 39 Sevo II Progressive

• Varilux Panamic HI-index 1.60

(4)

• Flattop seg 28 mm

Di dalam perkembangannya, Optik Seis terus berusaha untuk mengembangkan usahanya dibidang kacamata serta melakukan berbagai kegiatan-kegiatan promosi di dalam usaha meningkatkan penjualannya dan membentuk persepsi merknya di masyarakat umum.

Saat ini beberapa rencana promosi yang dilakukan oleh Optik Seis sendiri, adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Rencana Promosi Optik Seis

Jenis Promosi Jangka Waktu

Ket.

1 bulan 3 bulan 6 bulan 1 tahun

Promo Diskon

Promo Kupon

Bonus Packs

Promo Banking

Poin Frekuensi Pembelian Above The Line :

- Televisi

- Radio Tergantung

keadaan

- Majalah

- Internet

- Direct Media

Below The Line : - Event marketing - Program

Kunjungan

- Flyer

(5)

Dapat dilihat diatas saat ini Optik Seis telah memiliki beberapa rencana promosi untuk satu tahun berjalan, namun belum terjadwal dengan baik. Ini dikarenakan terkadang pihak perusahaan cukup banyak melakukan aksi promosi secara spontan yaitu terjadi saat melihat keadaan pasar.

Disamping itu Optik Seis telah memiliki beberapa program promosi untuk menarik para pelanggan atau pemakai kacamata yang baru, antara lain:

• Preffered Customer Card

Kartu ini diberikan bagi para pelanggan Optik Seis yang berisi informasi produk kacamata yang pernah dibeli dan sejarah pembelian yang pernah dilakukan di Optik Seis. Kartu ini juga berisi reward point dan tentunya penawaran diskon bagi setiap pemegang kartu ini.

• Partnership with Banking

Optik Seis menjalin kerjasama dengan kartu kredit yang dikeluarkan oleh beberapa bank asing maupun lokal.

Kerjasama ini merupakan keuntungan tambahan yang diberikan bagi bank-bank tersebut (Citibank, HSBC, Bank Mandiri, ABN Amro, BCA, dll) untuk para nasabahnya. Upaya ini dilakukan Optik Seis didalam meluaskan pangsa pasarnya dalam industri kacamata.

(6)

• Corporate-partner Program Optik Seis menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan di dalam fasilitas kesehatan bagi setiap karyawan di perusahaan tersebut. Dari pemeriksaan mata secara gratis, harga kacamata yang cukup kompetitif, dan layanan lainnya. Pihak perusahaan menerima tagihan (invoice) secara berkala sesuai dengan keinginan dari perusahaan itu sendiri.

Perusahaan-perusahaan yang sudah menjalin kerjasama dengan Optik Seis, antara lain: Chevron (Balikpapan), Manulife, Acer Indonesia, PT. Bahana Sekuritas, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia dan beberapa perusahaan lokal lainnya di Indonesia

Saat ini Optik Seis berkantor pusat di Jl Kartini 2/2A, Jakarta 10710, Indonesia. Telp. (62 - 21) 345 5578. Fax. (62 -21) 350 4721. Email : seis@optikseis.com Customer Service : 0800-188-SEIS (7347).

(7)

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.2.1. Uji Validitas

Uji Validitas instrumen digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Uji validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi product moment antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2001:133). Perhitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 13.0.

Kriteria pengujian validitas Manual:

Valid = r hitung > r tabel Tidak Valid = r hitung < r tabel

Kriteria pengujian validitas melalui SPSS:

Valid = Sig (Probabilitas) < 0.05 Tidak Valid = Sig (Probabilitas) > 0.05

Dari uji validitas seluruh pertanyaan kuesioner, terlihat bahwa semua pertanyaan kuesioner adalah valid. Hal itu ditunjukkan dengan perolehan nilai Sig (probabilitas) seluruh pertanyaan di bawah angka 0.05. Dengan demikian, pertanyaan yang layak dijadikan analisis adalah seluruh pertanyaan (Ouput SPSS untuk uji validitas instrumen terlampir).

(8)

4.2.2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji Relibilitas instrumen digunakan untuk mengukur keterandalan instrumen. Keterandalan instrumen adalah konsistensi, stabilitas, kepercayaan dan daya prediksi terhadap hasil pengukuran dengan menggunakan instrumen tersebut. Dengan demikian instrumen-instrumen tersebut dapat menjaring data untuk mengungkapkan tujuan penelitian.

Instrumen penelitian dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha lebih besar dari 0.50. Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan koefisien reliability Alpha Cronbach yang perhitungannya menggunakan prosedur reliabilitas pada paket program SPSS for Windows Ver.13.0.

Case Processing Summary

77 77.0

23 23.0

100 100.0

Valid Excludeda Total Cases

N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.637 46

Cronbach's

Alpha N of Items

(9)

Dari perhitungan uji reliabilitas untuk seluruh pertanyaan di atas, ternyata diperoleh nilai alpha sebesar 0.637. Dengan demikian nilai alpha tersebut > 0.50. Maka, seluruh pertanyaan pada penelitian ini adalah reliabel (kuesioner akan menghasilkan hasil yang sama jika dibagikan berapa kalipun).

4.3 Statistik Deskriptif

Berikutnya akan dilakukan proses tabulasi data dari hasil jawaban- jawaban kuesioner yang berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian tentang Integrated Marketing Communication Optik Seis.

4.3.1 Hasil Penelitian 4.3.1.1 Identitas Responden

Subyek penelitian adalah konsumen akhir (end users) Optik Seis yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner di beberapa pusat perbelanjaan, antara lain : Plaza Senayan, Plaza Semanggi, Pondok Indah Mal, Plaza Indonesia, Blok M. Penulis menyebarkan kuesioner sebanyak 100 responden di beberapa toko-toko Optik Seis. Dari 100 kuesioner tersebut semuanya dapat dikumpulkan kembali.

(10)

Di bawah ini adalah tabel distribusi penyebaran kuesioner.

Tabel 4.2 Distribusi Kuesioner dan Pengumpulan Data

Uraian Jumlah

Jumlah kuesioner yang disebar 100

Jumlah kuesioner yang dikembalikan (terkumpul) 100

Persentase 100%

Berikut ini adalah tabel-tabel yang akan menyajikan identitas responden.

Dari segi jenis kelamin mayoritas responden adalah wanita sebanyak 56% dan pria sebanyak 44%.

Tabel 4.3

Identitas Responden (n = 100) Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Cumulative Percent Jenis

Kelamin Pria 44 44.0 44.0

Wanita 56 56.0 100.0

Total 100 100.0

Sumber: Data diolah, 2008

Gambar 4.1

Grafik Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

(11)

Dari segi umur, mayoritas responden berumur 25-29 tahun sebanyak 30%, 20-24 tahun sebanyak 24%, 30-34 tahun sebanyak 11%, 50-54 tahun sebanyak 10%, 35-39 tahun sebanyak 9%, 40-44 tahun sebanyak 6%, 45-49 tahun sebanyak 5%, 15-19 tahun sebanyak 3%, dan minoritas adalah dari kalangan berumur kurang dari 15 tahun dan lebih dari 60 tahun sebanyak 1%. Dengan demikian, dari segi umur, konsumen Optik Seis tersebar di seluruh usia, baik remaja, dewasa, maupun orang tua.

Tabel 4.4

Identitas Responden (n = 100) Berdasarkan Umur

Frequency Percent Cumulative Percent

Umur < 15 tahun 1 1.0 1.0

15 – 19 tahun 3 3.0 4.0

20 – 24 tahun 24 24.0 28.0

25- 29 tahun 30 30.0 58.0

30 - 34 tahun 11 11.0 69.0

35 - 39 tahun 9 9.0 78.0

40 - 44 tahun 6 6.0 84.0

45 - 49 tahun 5 5.0 89.0

50 - 54 tahun 10 10.0 99.0

> 60 tahun 1 1.0 100.0

Total 100 100.0

Sumber: Data diolah, 2008.

Gambar 4.2

Grafik Identitas Responden Berdasarkan Umur

(12)

Mayoritas responden berasal dari golongan yang berpendidikan S1 sebanyak 60%, Akademi sebanyak 23%, SLTA sebanyak 10%, S2 sebanyak 5%, dan minoritas adalah yang berpendidikan SD dan SLTP masing-masing sebanyak 1%.

Tabel 4.5

Identitas Responden (n = 100) Berdasarkan Pendidikan

Frequency Percent Cumulative Percent

Pendidikan SD 1 1.0 1.0

SLTP 1 1.0 2.0

SLTA 10 10.0 12.0

Akademi 23 23.0 35.0

S1 60 60.0 95.0

S2 5 5.0 100.0

Total 100 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

Gambar 4.3

(13)

Grafik Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan

Dari segi lama pekerjaan, mayoritas responden adalah dari kelompok pegawai swasta sebanyak 62.6%, mahasiswa sebanyak 11.1%, ibu rumah tangga sebanyak 9.1%, wiraswasta sebanyak 7.1%, pelajar 3%, pekerjaan lain sebanyak 2%.

Tabel 4.6

Identitas Responden (n = 100) Berdasarkan Pekerjaan

Frequency Percent Cumulative

Percent

Pekerjaan Pelajar 3 3.0 3.0

Mahasiswa 11 11.1 14.1

PNS 5 5.1 19.2

Pegawai Swasta 62 62.6 81.8

Ibu RT 9 9.1 90.9

Wiraswasta 7 7.1 98.0

Lain 2 2.0 100.0

Total 99 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

(14)

Gambar 4.4

Grafik Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan

Mayoritas responden dari segi pendapatan per bulan adalah adalah yang berpendapatan 2-4 juta yaitu sebanyak 51%, kurang dari 2 juta sebanyak 22%, 4-6 juta sebanyak 13%, 6-10 juta sebanyak 7%, 10-20 juta sebanyak 5%, sedangkan target pasar utama Optik Seis yaitu yang berpenghasilan lebih dari 20 juta per bulan hanya sebanyak 2%.

Tabel 4.7

Identitas Responden (n = 100) Berdasarkan Pendapatan/Bulan

Frequency Percent Cumulative Percent

Pendapatan < 2 juta 22 22.0 22.0

> 2 juta - 4 jut 51 51.0 73.0

> 4 juta – 6 juta 13 13.0 86.0

> 6 juta – 10 juta 7 7.0 93.0

> 10 juta – 20 juta 5 5.0 98.0

> 20 juta 2 2.0 100.0

Total 100 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

(15)

Gambar 4.5

Grafik Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan

Berdasarkan segi pengeluaran/bulan, mayoritas responden memiliki pengeluaran kurang dari 2 juta yaitu sebanyak 57.6%, 2-4 juta sebanyak 31.3%, 4-6 juta sebanyak 5.1%, dan minoritas adalah dari kelompok 6-10 juta dan lebih dari 10 juta, masing-masing sebanyak 3%.

Data menunjukkan bahwa konsumen Optik Seis didominasi oleh kalangan menengah. Pernyataan ini berdasar pada kategori SES yang dikeluarkan perusahaan riset AC Nielsen yang menghitung kategori SES berdasarkan sisi pengeluaran, dimana kategori-kategori tersebut adalah : A1 (> Rp 3.000.000), A2 (Rp 2.000.0001 s.d. Rp 3.000.000), B (Rp 1.500.001 s.d. Rp 2.000.000), C1 (Rp 1.000.001 s.d. Rp 1.500.000), C2 (Rp 700.001 s.d. 1.000.000), D (Rp 500.001 s.d. Rp 700.000), E (<= Rp 500.000). Dan mayoritas konsumen Optik Seis terletak pada SES B dan C1, yang berkisar Rp.1.000.000 s.d.

Rp.2.000.000.

(16)

Tabel 4.8

Identitas Responden (n = 100) Berdasarkan Pengeluaran/Bulan

Frequency Percent Cumulative

Percent

Pengeluaran < 2 juta 57 57.6 57.6

> 2 juta - 4 juta 31 31.3 88.9

> 4 juta – 6 juta 5 5.1 93.9

> 6 juta - 10 juta 3 3.0 97.0

> 10 juta 3 3.0 100.0

Total 99 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

Gambar 4.6

Grafik Identitas Responden Berdasarkan Pengeluaran

Dari segi lokasi rumah terlihat bahwa mayoritas adalah yang bertempat tinggal di Jakarta Selatan sebanyak 30.2%, Jakarta Timur 24%, Jakarta Pusat dan lokasi lain masing-masing sebanyak 13.5%, Jakarta Utara sebanyak 8.3%.

(17)

Tabel 4.9

Identitas Responden (n = 100) Berdasarkan Lokasi Rumah

Frequency Percent Cumulative Percent

Rumah Jakarta Pusat 13 13.5 13.5

Jakarta Utara 8 8.3 21.9

Jakarta Selatan 29 30.2 52.1

Jakarta Barat 10 10.4 62.5

Jakarta Timur 23 24.0 86.5

Lain 13 13.5 100.0

Total 96 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

Gambar 4.7

Grafik Identitas Responden Berdasarkan Lokasi Rumah

Sedangkan tabel dan grafik dibawah ini adalah mengenai identitas responden dari segi lokasi kantor, yang memperlihatkan bahwa mayoritas responden adalah yang berkantor di Jakarta Pusat sebanyak 56.5%, Jakarta Selatan 20.7%, Jakarta Barat dan Utara masing-masing sebanyak 7.6%, Jakarta Timur 4.3%, dan lokasi lain sebanyak 3.3%.

(18)

Dengan demikian, dari kedua data lokasi rumah dan kantor di atas, dapat dikatakan bahwa meskipun responden memiliki rumah di daerah wilayah Jakarta Selatan tetapi umumnya bekerja di Jakarta Pusat.

Tabel 4.10

Identitas Responden (n = 100) Berdasarkan Lokasi Kantor

Frequency Percent Cumulative Percent

Kantor Jakarta Pusat 52 56.5 56.5

Jakarta Utara 7 7.6 64.1

Jakarta Selatan 19 20.7 84.8

Jakarta Barat 7 7.6 92.4

Jakarta Timur 4 4.3 96.7

Lain 3 3.3 100.0

Total 92 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

Gambar 4.8

Grafik Identitas Responden Berdasarkan Lokasi Kantor

4.3.1.2 Usage & Attitude

Bagian ini akan menyajikan hasil kuesioner yang terkait dengan penggunaan kacamata dan frekuensi pembelian maupun kunjungan ke Optik Seis.

(19)

Tabel di bawah menunjukkan bahwa sebanyak 31,1% responden membeli kacamata dalam jangka waktu 1 dan 2 tahun. Jangka waktu lain (tidak menentu) sebanyak 18%, 6 bulan sekali 14%, dan 5 tahun sekali 6%.

Tabel 4.11

Frekuensi Pembelian Kacamata

Frequency Percent Cumulative Percent

6 bulan sekali 14 14.0 14.0

1 tahun sekali 31 31.0 45.0

2 tahun sekali 31 31.0 76.0

5 tahun sekali 6 6.0 82.0

Lainnya 18 18.0 100.0

Total 100 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

Sedangkan tabel 4.12 berikut ini menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 29% memakai suatu kacamata dalam jangka 2 tahun, 22% selama 6 bulan-1 tahun, 20% selama 1 tahun, dan lainnya sebanyak 17%.

Tabel 4.12

Jangka waktu pemakaian kacamata

Frequency Percent Cumulative Percent > 6 bulan - 1 tahun 22 22.0 22.0

1 tahun 20 20.0 42.0

2 tahun 29 29.0 71.0

> 2 tahun 12 12.0 83.0

Lainnya 17 17.0 100.0

Total 100 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

(20)

Data ini sejalan dengan data frekuensi pembelian kacamata di atas.

Di mana jangka waktu pemakaian kacamata oleh responden diikuti dengan pembelian kacamata dalam jangka waktu yang sama.

Tabel 4.13

Perbandingan antara Frekuensi Pembelian dan Jangka Waktu Pemakaian

Frekuensi Pembelian

Kacamata Percent

Jangka waktu

pemakaian kacamata Percent 6 bulan sekali 14 > 6 bulan – 1 tahun 22

1 tahun sekali 31 1 tahun 20

2 tahun sekali 31 2 tahun 29

5 tahun sekali 6 > 2 tahun 12

Lainnya 18 Lainnya 17

Total 100 Total 100

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

Mayoritas frekuensi responden yang berkunjung ke toko optik adalah yang lebih dari 1 tahun sekali yaitu sebanyak 30%, 25% selama 1 bulan, 18%

selama 1 tahun, 12% selama 6 bulan, lainnya (tidak menentu) sebanyak 11%, dan minoritas selama 3 bulan sebanyak 4%. Hal ini mengingat kaca mata sebagai produk utama toko optik adalah tergolong jenis barang dengan jangka waktu pemakaian lama.

(21)

Tabel 4.14

Frekuensi berkunjung ke toko optik

Frequency Percent Cumulative Percent

Sebulan sekali 25 25.0 25.0

3 bulan sekali 4 4.0 29.0

6 bulan sekali 12 12.0 41.0

1 tahun sekali 18 18.0 59.0

> 1 tahun 30 30.0 89.0

Lainnya 11 11.0 100.0

Total 100 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

Pada table 4.15 menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 47% adalah yang menghabiskan biaya sebesar 500 ribu-1.5 juta rupiah untuk membeli kacamata. Sisanya yaitu 32% menghabiskan biaya kurang dari 500 ribu, 14 % menghabiskan biaya 1,5 juta – 3 juta, 2%

menghabiskan 3 juta – 5 juta dan 2 % yang menghabiskan lebih dari 5 juta.

Hal ini terkait dengan banyaknya variasi paket program promosi yang dimiliki Optik Seis yang memungkinkan konsumennya memilih program promosi yang sesuai dengan keinginan dan kondisi konsumen itu sendiri.

(22)

Tabel 4.15

Biaya yang dikeluarkan untuk membeli kacamata

Frequency Percent Cumulative Percent

< 500 ribu 32 33.0 33.0

> 500 ribu - 1.5 juta 47 48.5 81.4

> 1.5 juta - 3 juta 14 14.4 95.9

> 3 juta - 5 juta 2 2.1 97.9

> 5 juta 2 2.1 100.0

Total 97 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

Tabel di bawah menunjukkan Toko Optik yang sering dikunjungi adalah Optik Seis sebesar 77%, namun dapat dilihat juga bahwa ada sebesar 23% responden pernah melakukan kunjungan ke optik lainnya, padahal kuesioner dibagikan kepada konsumen yang berada di dalam toko Optik Seis. Persentase sebesar 23% ini perlu lebih diperhatikan oleh pihak Optik Seis, karena ada kemungkinan besar mereka akan melakukan switching ke optik-optik lainnya untuk keperluan kacamata mereka. 23 % ini sebenarnya merupakan kesempatan sekaligus ancaman bagi Optik Seis untuk lebih

(23)

meningkatkan strategi pemasarannya dalam rangka menarik konsumen baru maupun mempertahankan konsumen lama.

Tabel 4.16

Toko Optik yang sering dikunjungi

Frequency Percent Cumulative Percent

Optik Seis 77 77.0 77.0

Optik Melawai 11 11.0 88.0

Optik Tunggal 4 4.0 92.0

Lainnya 8 8.0 100.0

Total 100 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

Tabel 4.17 di bawah ini menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 37.1% adalah pelanggan baru Optik Seis. Hal ini memperlihatkan bahwa program promosi yang dijalankan Optik Seis saat ini berjalan cukup efektif,

Tabel 4.17

Lama Menjadi Pelanggan Optik Seis

Frequency Percent Cumulative

Percent

Valid Baru/Pertama kali 36 37.1 37.1

< 6 bulan 14 14.4 51.5

6 bulan – 1 tahun 17 17.5 69.1

1 tahun – 3 tahun 23 23.7 92.8

> 3 tahun 7 7.2 100.0

Total 97 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

(24)

Tabel 4.18 di bawah memperlihatkan bahwa mayoritas responden adalah yang pernah mengunjungi optik selain Optik Seis yaitu sebesar 77.3%. Sedangkan sisanya sebesar 22,7 % ini belum pernah mengunjungi optik lain selain Optik Seis, artinya bahwa pelanggan yang loyal terhadap Optik Seis hanya sebesar 22,7%.

Tabel 4.18

Pernah Mengunjungi Optik Selain Optik Seis

Frequency Percent Cumulative Percent

Tidak 22 22.7 22.7

Ya 75 77.3 100.0

Total 97 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

Optik yang mayoritas dipilih adalah yang berada dalam mal atau pusat perbelanjaan (75%), selain toko (19%) dan tempat lain, hal ini dapat dilihat pada tabel 4.19 dibawah. Data ini menunjukkan bahwa dikarenakan mayoritas responden memilih Optik Seis karena toko-toko optiknya berada di pusat-pusat perbelanjaan, sehingga pemilihan mal dalam strategi pemasarannya khususnya dilihat dari aspek place merupakan pemilihan yang penting karena memberikan kemudahan bagi konsumen dalam mengaksesnya.

Tabel 4.19

Pilihan Penempatan Optik

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Mal/Pusat Belanja 70 70.0 70.0 70.0

Pasar 5 5.0 5.0 75.0

Toko 19 19.0 19.0 94.0

Lainnya 6 6.0 6.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

(25)

Sebanyak mayoritas 39% responden selain membeli kacamata juga bertujuan membeli produk lain seperti softlens, pembersih dan sebagainya.

Dan sebesar 29% responden memiliki tujuan ke sebuah optik untuk memeriksakan matanya.

Hal ini dapat dilihat bahwa sebuah optik tidak dapat hanya menjual sebuah produk kacamata saja, namun harus juga menyediakan serta memenuhi kebutuhan di luar produk kacamata seperti produk-produk lainnya, seperti softlens, pembersih dan terlebih lagi dari sisi pelayanan yang diberikan optik tersebut dan juga pelayanan pemeriksaan mata. Responden sebesar 29% yang memiliki tujuan memeriksakan matanya merupakan konsumen yang memerlukan pemeriksaan yang akurat untuk kebutuhan matanya, sehingga diperlukan tenaga-tenaga ahli untuk melakukan pelayanan tersebut dan para konsumen tersebut berpotensi besar untuk membeli produk kacamata di optik tersebut. Dan keberadaan ahli mata adalah merupakan keunggulan dari Optik Seis.

Tabel 4.20

Tujuan lain pergi ke optik

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Periksa Mata 29 29.0 29.0 29.0

Periksa Kacamata 16 16.0 16.0 45.0

Beli Produk lain, mis:

softlens, pembersih 39 39.0 39.0 84.0

Lainnya 16 16.0 16.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

(26)

Mayoritas alasan responden membeli kacamata adalah untuk membantu daya penglihatan (66%). Serta faktor lainnya sebesar 14 % responden membeli untuk gaya, 7% desain, 3% garansi, 7% service, 3%

lainnya.

Tabel 4.21

Faktor-faktor pembelian kacamata

Frequency Cumulative Percent Membantu daya

penglihatan 66 66.0

Gaya 14 80.0

Desain 7 87.0

Garansi 3 90.0

Service 7 97.0

Lainnya 3 100.0

Total 100

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

Sebanyak 36% responden kembali ke sebuah optik adalah karena faktor pelayanan dan 32% adalah faktor harga. Dapat dilihat faktor pelayanan dan harga dapat menarik konsumen untuk datang kembali ke sebuah optik, di saat mereka membutuhkan produk kacamata atau pelayanan lainnya.

Tabel 4.22

Faktor yang membuat kembali ke sebuah optik

Frequency Percent Cumulative Percent

Harga 32 32.0 32.0

Variasi Produk 16 16.0 48.0

Pelayanan 36 36.0 84.0

Tenaga Ahli Optik 9 9.0 93.0

Lainnya 7 7.0 100.0

Total 100 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

(27)

Tabel di bawah menunjukkan bahwa mayoritas responden (68%) mengatakan pernah merkomendasikan sebuah optik kepada orang lain. Di mana jika konsumen sudah merasa puas atas suatu produk, pelayanan dan lainnya maka akan melakukan WOM (Word of Mouth) berupa rekomendasi (referensi) kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh dirinya jika membutuhkan produk kacamata yaitu dengan memilih sebuah optik (Source : Bernt Krohn Solvang; ”Customer Protest : Exist, Voice or Negative Word of Mouth”, International Journal of Business and Applied Management, Volume 3, Issue 1,2008).

Tabel 4.23

Pernah merkomendasikan sebuah optik ke orang lain

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Tidak 32 32.0 32.0 32.0

Ya 68 68.0 68.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

(28)

Terdapat tiga elemen yang menjadi faktor keputusan pembelian konsumen terhadap produk sebuah optik yang ditunjukkan oleh tabel 4.21 berikut ini, yaitu promosi diskon (40%), harga (26%) dan pengalaman setelah pembelian (23%). Data ini semakin memperkuat bahwa efek promosi diskon yang dilakukan Optik Seis saat ini sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli.

Tabel 4.24

Faktor-faktor Keputusan Pembelian kacamatan di sebuah optik

Frequency Percent Cumulative Percent

Iklan 5 5.0 5.0

Harga 26 26.0 31.0

Promosi Diskon 40 40.0 71.0

Rekomendasi Kerabat 3 3.0 74.0

Pengalaman membeli 23 23.0 97.0

Lainnya 3 3.0 100.0

Total 100 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

(29)

4.3.1.3 Brand Association

Berikutnya, di bawah ini akan disajikan disribusi frekuensi perolehan hasil kuesioner mengenai Brand Association Optik Seis.

Sebanyak 70% mengasosiasikan Optik Seis sebagai toko kacamata lengkap. Brand associations adalah pemikiran, perasaan, persepsi, “image”,

“experiences”, “beliefs”, attitudes dan hal lainnya yang berkaitan dengan brands sehingga menjadi penghubung dengan brand tersebut. (Kottler, et al, 2006, Marketing Management 12th Edition, Pearson).

Tabel 4.25

Asosiasi ketika mendengar nama Optik Seis

Frequency Percent Cumulative Percent

Toko kacamata lengkap 70 70.0 70.0

Mudah ditemukan 9 9.0 79.0

Layanan ramah 13 13.0 92.0

Lainnya 8 8.0 100.0

Total 100 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

(30)

Mayoritas 80% responden mengatakan mudah dan sangat mudah menjangkau Optik Seis, salah satu faktornya adalah karena keberadaan toko-toko Optik Seis yang kebanyakan berada di pusat-pusat perbelanjaan

Tabel 4.26

Kemudahan menjangkau toko Optik Seis

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Sangat mudah 30 30.0 30.0 30.0

Mudah 50 50.0 50.0 80.0

Kadang-kadang 14 14.0 14.0 94.0

Sulit 3 3.0 3.0 97.0

Sangat sulit 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

Sebesar 48% responden mengetahui Optik Seis dari toko langsung yang ada di mal/counter (lainnya adalah dari teman dan media periklanan). Data ini pun berada dalam posisi mendukung data sebelumnya, seperti telah dikemukakan yaitu berkaitan dengan keberadaan Optik Seis yang ada di mal/pusat perbelanjaan.(lihat tabel 4.16)

Tabel 4.27

Bagaimana mengetahui Optik Seis

Frequency Percent Cumulative

Percent Dari

teman/keluarga/kerabat 35 35.0 35.0

Iklan/Majalah 9 9.0 44.0

Toko di mal/counter 48 48.0 92.0

Brosur 3 3.0 95.0

Lainnya 5 5.0 100.0

Total 100 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

(31)

Mayoritas responden pernah mencoba optik lain yaitu sebesar 79%, hal ini pun sejalan dengan data sebelumnya dimana respondennya juga mayoritas yaitu sebesar 77.3% pernah mengunjungi optik lain selain Optik Seis (tabel 4.18).

Tabel 4.28

Pernah Mencoba Optik Lain

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 21 21.0 21.0

Ya 79 79.0 100.0

Total 100 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

4.3.1.4 Brand Perception

Berikutnya adalah tabulasi dan analisis mengenai perception konsumen terhadap brand Optik Seis. Untuk menilai kecendrungan atau arah jawaban responden, dikarenakan pertanyaan menggunakan skala likert maka digunakan pedoman sebagai berikut:

Sangat setuju = 5

Setuju = 4

Netral = 3

Tidak Setuju = 2 Sangat tidak setuju = 1

(32)

Responden menyatakan setuju terhadap pernyataan-pernyataan positif mengenai Pelayanan dan Tempat. Lebih dari 50% responden menyetujui bahwa pelayanan Optik Seis adalah ramah (60%), menghampiri saat berkunjung (63%), mudah dijangkau (60%), informatif (58%), memberikan solusi yang tepat (64%) dan dibantu tenaga ahli (63%).

Sedangkan untuk tempat, Optik Seis memiliki persepsi tempat yang nyaman (55%), mudah dijangkau (60%) dan posisi peletakan kacamata terlihat (60%).

Untuk atribut Produk ternyata hanya 38% responden yang setuju bahwa koleksi Optik Seis lengkap, model terbaru hanya 45% dan variasi produk (45%). Bahkan untuk Kualitas Tinggi, Responden bersikap netral (37%) dan setuju (32%).

Sedangkan untuk Harga, 55% responden menyebutkan harga Optik Seis netral atau biasa saja.

Hal ini perlu menjadi fokus Optik Seis untuk meningkatkan persepsi konsumen untuk faktor Harga dan Produk.

(33)

Tabel 4.29

Rekapitulasi Skor Jawaban Responden terhadap Brand Perception

ATRIBUT

5 4 3 2 1

Sangat

Setuju Setuju Netral Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju Produk:

Lengkap 28% 38% 24% 7% 3%

Kualitas Tinggi 25% 32% 37% 3% 3%

Model Terbaru 28% 45% 21% 0% 6%

Variasi Produk 33% 46% 18% 0% 3%

Harga :

Harga Terjangkau 18% 37% 29% 16% 0%

Harga Netral 0% 34% 55% 11% 0%

Fasilitas Kredit

Terjangkau 5% 49% 39% 3% 4%

Pelayanan :

Ramah 14% 60% 26% 0% 0%

Menghampiri saat

berkunjung 23.5% 63% 11.3% 2.2% 0%

Mudah Dijangkau 31% 60% 9% 0% 0%

Informatif 25% 58% 14.8% 0% 2.2%

Memberikan solusi

tepat 26% 64% 10% 0% 0%

Dibantu Tenaga Ahli 27% 63% 10% 0% 0%

Tempat :

Tempat yang Nyaman 31% 55% 14% 0% 0%

Mudah Dijangkau 31% 60% 9% 0% 0%

Posisi Peletakan Kacamata terlihat

25% 60% 13% 2% 0%

Sumber: Data Olahan Hasil Jawaban Kuesioner, 2008

(34)

4.3.1.5 Kegiatan Promosi

Berikutnya adalah tabulasi dan analisis mengenai pernyataan- pernyataan yang termasuk ke dalam kelompok kegiatan promosi sebagai salah satu fokus penelitian, yaitu untuk mengetahui efektivitas strategi komunikasi pemasaran Optik Seis.

Diskon (54.3%) merupakan salah satu kegiatan promosi yang paling sering konsumen dengar. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa salah satu kegiatan promosi yang dilakukan oleh Optik Seis adalah promosi penjualan melalui pemberian diskon.

Tabel 4.30

Promosi Optik Seis yang pernah didengar

Frequency Percent Cumulative

Percent

Diskon 51 54.3 54.3

Voucher 3 3.2 57.4

Diskon produk tertentu 15 16.0 73.4

Diskon Hari Raya 13 13.8 87.2

Program Cicilan 10 10.6 97.9

Lainnya 2 2.1 100.0

Total 94 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

Mayoritas konsumen mengetahui kegiatan promosi Optik Seis dari koran (23,4%), kerabat/teman (23.4%), dan majalah (22.3%). Data ini memberikan informasi yang berarti, bahwa berdasarkan responden saat ini media komunikasi pemasaran yang cukup efektif dalam penyebaran kegiatan promosi perusahaan adalah koran, majalah, dan WOM (Word of Mouth) yang berupa penyampaian berita dari mulut ke mulut atau referensi grup.

(35)

Tabel 4.31

Darimana Mengetahui Promosi

Frequency Percent Cumulative Percent

Majalah 21 22.3 22.3

Koran 22 23.4 45.7

Tabloid 7 7.4 53.2

Internet 11 11.7 64.9

Kerabat/teman 22 23.4 88.3

Lainnya 11 11.7 100.0

Total 94 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

Mayoritas konsumen pada saat diminta menuliskan pesan promosi yang diingat, 83.1% mengatakan diskon dan cicilan (14.1%). Dengan demikian data ini pun memperkuat data sebelumnya bahwa diskon merupakan salah satu aspek promosi yang menarik perhatian konsumen.

Tabel 4.32 Pesan Promosi yang diingat

Frequency Percent Cumulative Percent

Cicilan 10 14.1 14.1

Diskon 59 83.1 97.2

Mudah 2 2.8 100.0

Total 71 100.0

(36)

Tabel 4.33 di bawah ini menunjukkan bahwa meskipun konsumen pernah mengetahui pesan dalam promosi namun mayoritas (78%) tidak langsung melakukan pembelian setelah mendapat pesan tersebut. Hal ini dikarenakan para responden mayoritas belum memerlukan untuk membeli kacamata pada saat itu.

Tabel 4.33

Apakah membeli kacamata setelah mendapat pesan dalam promosi

Alasan Frequency TOTAL Percent TOTAL Cumulative Percent TIDAK

Belum perlu ganti/beli kacamata

pada saat itu 37 40.6 40.6

Lihat kondisi

keuangan saat itu 28 30.8 71.4

Membandingkan dulu dengan tawaran optik lain (harga dan model)

6 6.6 78.0

71 78

YA

Kebetulan

bertepatan dengan perlunya

mengganti/memper baiki kaca mata dengan segera

13 14.0 92.0

Kebetulan suka sekali dengan model kaca mata yang ditawarkan dalam promosi tersebut

4 4.0 96.0

Harga dan

diskonnya cocok 3 4.0 100

20 22

TOTAL 91 100

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

(37)

Dalam periode sebulan ini (Maret-April 2008) responden mayoritas mengatakan tidak pernah mendengar promosi Optik Seis (70%), walaupun perlu diketahui pula bahwa ada sebagian responden yang mengisi kuesioner namun tidak disertai dengan mengisi alasannya.

Data ini dapat diperhatikan oleh perusahaan untuk lebih efektif dalam melakukan program promosi tersebut sehingga tepat pada sasaran dan konsumen akan selalu tertarik terhadap Optik Seis baik atas produknya yang sedang dipromosikan maupun atas produk-produknya yang akan datang.

. Tabel 4.34

Dalam sebulan ini, pernah melihat / mendengar promosi Optik Seis

Alasan Frequency Percent Cumulative Percent

Tidak 63 70.0 70.0

Ya Promosi Diskon 20 23.0 93.0

Promosi Cicilan Easypay Citibank

7 7.0 100.0

27 30.0

TOTAL 90 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

(38)

Tabel 4.35 di bawah ini menunjukkan sumber informasi mengenai promosi. Data dibawah ini hanya dapat dijadikan sebagai indikasi, dikarenakan sample yang terhitung sedikit.

. Tabel 4.35

Dari mana mengetahui promosi tersebut

Frequency Percent Cumulative Percent

brosur 4 13.8 13.8

iklan 3 10.3 24.1

internet 1 3.4 27.6

televisi 1 3.4 31.0

majalah 4 13.8 44.8

Mal 4 13.8 58.6

Sms 4 13.8 72.4

tabloid 1 3.4 75.9

teman 5 17.2 93.1

Toko 2 6.9 100.0

Total 29 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

Website dan Customer Service

Mayoritas responden (77.3%) mengatakan belum pernah mengakses website Optik Seis. Alasan mereka mayoritas dikarenakan tidak mengetahui alamat website Optik Seis maupun tidak sempat karena sibuk. Sebagai informasi untuk dipertimbangkan bahwa masih ada responden yang mengisi kuesioner tapi tidak disertai dengan pengisian alasan.

Perlu diperhatikan oleh Optik Seis bahwa di tabel ini terlihat masih ada peluang untuk mempertahankan 22,7% lagi konsumennya melalui peningkatan kualitas dan efektifitas informasi, aksesibilitas hingga peningkatan tampilan wesbsite semenarik mungkin. Bahkan melalui website

(39)

pun sebenarnya dapat pula semakin memperbesar kemungkinan/peluang Optik Seis baik untuk menarik konsumen baru maupun mempertahankan konsumen lama.

. Tabel 4.36

Pernah mengunjungi website Optik Seis

Alasan Frequency TOTAL Percent TOTAL Cumulative Percent

TIDAK Tidak tahu 43 48.8 48.8

Sibuk 25 28.5 77.3

68 77.3

YA Program promosi 17 19.3 96.6

Model Kaca

Mata 3 3.4 100.0

20 22.7

TOTAL 88 100

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008

Tabel 4.37 di bawah ini menyajikan informasi yang turut menunjukkan bahwa kurang efektifnya media informasi Optik Seis melalui CSO dimana mayoritas responden (80.7%) mengatakan belum pernah menghubungi CSO (customer service officer) Optik Seis, dengan mayoritas alasan konsumen mengatakan tidak sempat karena kesibukan atau bahkan tidak mengetahui nomor CS Optik Seis.

(40)

Tabel 4.37

Pernah Menghubungi CSO Optik Seis

Alasan Frequency TOTAL Percent TOTAL Cumulative Percent

TIDAK Tidak sempat 34 38.64 38.64

Tidak tahu 32 36.36 75

Belum ada keluhan 5 5.7 80.7

71 80.7

YA (apa yang

ditanyakan) Pelayanan garansi 11 12.5 93.2 Keluhan seputar

kaca mata 6 17 6.8 19.3 100.0

TOTAL 88 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

Tabel di bawah menyajikan informasi yang mendukung data sebelumnya dan terkait langsung dengan fokus penelitian ini. Yaitu bahwa mayoritas responden (73.6%) mengatakan bahwa program promosi yang paling diminati adalah program Diskon. Program diskon ini merupakan strategi pemasaran dari aspek harga dan dari aspek kegiatan promosi penjualan, yaitu untuk merangsang minat konsumen terhadap Optik Seis.

(41)

Tabel 4.38

Program Promosi yang diminati

Frequency Percent Cumulative Percent

Diskon 67 73.6 73.6

Voucher 5 5.5 79.1

Point reward 1 1.1 80.2

Free Service 6 6.6 86.8

Membership 7 7.7 94.5

Credit Program 3 3.3 97.8

Lainnya 2 2.2 100.0

Total 91 100.0

Sumber: Hasil olahan kuesioner, 2008.

4.3.1.6 Tingkat Kepuasan

Untuk menilai tingkat kepuasaan, kecenderungan arah jawaban responden, digunakan skala likert mdengan pedoman sebagai berikut:

Sangat Puas = 5

Puas = 4

Netral = 3

(42)

Tidak Puas = 2 Sangat Tidak Puas = 1

Responden telah puas untuk variasi produk (67%), kualitas (67%), lokasi (59%) dan pelayanan (54%) sudah merasa puas. Sedangkan pada sisi harga (51%) serta iklan dan promosi (44%) masih dinilai netral. Dan secara keseluruhan tingkat kepuasan pada Optik Seis mayoritas responden (64%) sudah merasa puas.

Tabel 4.39

Rekapitulasi Skor Jawaban Responden terhadap Tingkat Kepuasan

ATRIBUT

5 4 3 2 1

Sangat

Puas Puas Netral Tidak Puas

Sangat Tidak

Puas

Harga 5% 38% 51% 6% 0%

Iklan dan Promosi 6% 41% 44% 9% 0%

Variasi produk 6% 67% 23% 4% 0%

Kualitas 8% 67% 24% 1% 0%

Lokasi 19% 59% 21% 1% 0%

Pelayanan 16% 54% 29% 1% 0%

Keseluruhan 11% 64% 24% 1% 0%

Sumber: Data Olahan Hasil Jawaban Kuesioner, 2008

Referensi

Dokumen terkait

kecuali untuk asal-usul geogenik yang tidak umum, kontaminan logam berat secara tidak sengaja diperkenalkan ke tanah melalui aktivitas antropogenik seperti penambangan,

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data: (1) Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mendorong guru untuk dapat melakukan inovasi pembelajaran yang lebih

Analisis data komunitas mangrove di Sekotong, Lombok Barat mengacu kepada metode Dharmawan dan Pramudji (2014), yaitu dengan menggunakan persentase tutupan kanopi mangrove

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran model kooperatif NHT dengan media peta konsep terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa

Kegiatan pembangunan kehutanan bidang RLPS/ BPDAS PS yang dilaksanakan oleh BPDAS Citarum-Ciliwung dan yang dilaksanakan oleh Dinas/ Instansi/ Satker yang mengurusi

Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil gugatannya, Penggugat mengajukan saksi-saksi bernama SAKSI 1 dan SAKSI 2 yang memberikan keterangan di bawah sumpah yang