1
PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN ORIENTASI BELANJA TERHADAP MINAT BELI SECARA ONLINE
Irfan Ardiasnyah SE., MM
Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma irfan.a@staff.gunadarma.ac.id
ABSTRAKSI
Semakin banyaknya pengguna internet di Indonesia menjadikan pasar yang sangat bagus untuk pelaku industri e-commerce. Maka tidaklah heran jika di Indonesia bermunculan e-commerce dan marketplace besar dengan Modal yang fantastis bagi ukuran industri di Indonesia, sebut saja Matahari Mall, Bukalapak, Lazada, Blibli, Tokopedia dan lain-lain. Tidak hanya situs berbelanja yang resmi bermunculan. Tetapi ada juga yang hanya menggunakan akun pribadi dari pelaku e-commerce di media sosial seperti Instagram, Facebook, BBM, Twitter.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variabel Persepsi Harga dan Orientasi Belanja baik secara parsial dan simultan terhadap minat beli di situs jual beli online .Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner secara online dan penggunaan metode purpose sampling pada 100 responden. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan uji T, uji F, dan uji koefisien determinasi.
Hasil dari penelitian ini adalah persepsi harga dan orientasi belanja berpengaruh baik secara partial maupun simultanterhadap minat beli secara online.
Kunci : Persepsi Harga , Orientasi Belanja,Minat Beli
2 PENDAHULUAN
Pada era globalisasi yang semakin berkembang ini, internet bukan lagi menjadi suatu hal yang tabu bagi seluruh masyarakat di dunia ini. Hampir tidak ada orang yang tidak tahu internet. Internet menghubungan berjuta hingga milyaran pengguna tidak hanya di suatu tempat melainkan di seluruh dunia.
Dewasa ini internet tidak terbatas hanya pada pemanfaat informasi yang dapat diakses melalui satu media melainkan dapat juga digunakan sebagai sarana untuk melakukan transaksi yang dapat memunculkan sebuah Business to Consumer baru dan sebuah jaringan bisnis yang luas dan tidak tebatas oleh tempat dan waktu.
Selain perkembangan teknologi, perkembangan jaringan internet di era globalisasi seperti saat ini juga begitu pesat. Menurut hasil riset dan kerja sama antara Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dengan Pusat Kajian Komunikasi (PusKaKom) Universitas Indonesia menunjukkan pertumbuhan penggunaan internet di Indonesia terus meningkat. Dalam penelitian mengenai profil pengguna internet di Indonesia tahun 2017 menunjukkan penetrasi pengguna internet di Indonesia adalah 143,26 Juta jiwa atau 54,68% dari total populasi penduduk Indonesia 262 Juta Orang (APJII). Berikut merupakan grafik yang menggambarkan jumlah dan penetrasi pengguna internet di Indonesia dari tahun 2011-2017 yang merupakan hasil survei dari APJII 2017
Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
Gambar 1.1 Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2011-2017
3
Peningkatan pengguna internet setiap tahun seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.1 di atas selanjutnya memicu sebuah paradigma baru dibidang perekonomian yaitu E-Commerce yang mempunyai banyak keuntungan bagi perusahaan dan kemudahan bagi konsumen. Menurut Kotler dan Armstrong (2001) e-commerce atau perdagangan elektronik merupakan istilah umum untuk proses pembelian dan penjualan yang didukung oleh cara-cara yang elektronik.
Penjual tidak perlu membangun atau menyewa toko sehingga menghemat biaya dan konsumen tidak perlu bergelut dengan lalu lintas atau pergi dari satu toko ke toko lain. Karena dengan penjual membuka toko online, konsumen dapat menjelajahi toko online tersebut tanpa terbatas ruang dan waktu.
Kehadiran perdagangan online akan lebih memudahkan konsumen dalam melakukan kegiatan pembelian. Para konsumen tidak perlu datang langsung ke toko, mereka hanya perlu mengunjungi situs yang dituju dan menentukan barang/jasa yang mereka butuhkan. Selain itu online shopping bertujuan untuk meningkatkan minat pembelian konsumen yang didukung oleh teknologi canggih sehingga dapat menarik perhatian konsumen baik dari gambar, warna, suara, bentuk, pelayanan dan ketersediaan yang dicari yang akhirnya memancing minat konsumen untuk membeli produk/jasa dari situs online tersebut (Sophia, 2014).
Minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yang timbul karena kebutuhan, yang dirasa atau tidak dirasakan atau keinginan hal tertentu.
Minat dapat diartikan kecenderungan untuk dapat tertarik atau terdorong untuk memperhatikan seseorang sesuatu barang atau kegiatan dalam bidang-bidang tertentu (Hardjana, 1994). Karena minat terhadap sesuatu yang diinginkan, maka muncul keinginan untuk membeli. Menurut Howard yang dikutip dalam Durianto dan Liana (2004), minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel nnnminat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang.
Gaya hidup individu yang berkaitan dengan kegiatan berbelanja sering dikenal dengan istilah orientasi belanja. Orientasi belanja setiap individu akan ditunjukkan melalui aktivitas, opini dan minat individu ketika melakukan kegiatan berbelanja. Pemahaman terhadap orientasi berbelanja yang dimiliki oleh individu, dapat membantu produsen untuk menangkap apa yang diinginkan, dibutuhkan ataupun tujuan yang diinginkan oleh individu ketika melakukan kegiatan berbelanja (Seock, 2007).
Menurut Stanton (1994) harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli atau penjual (melalui tawar menawar) atau ditetapkan oleh penjual untuk suatu harga yang sama terhadap semua pembeli.
4 METODE PENELITIAN
Teknik Pengumpulan Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden dengan pengisian kuesioner. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Persepsi Harga (X1), Orientasi Belanja (X2) sebagai variabel independent dan Minat Beli (Y) sebagai variabel dependent
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang pernah berbelanja produk secara Online. Sampel dari penelitian masyarakat umum. arena jumlah populasi sulit diketahui secara pasti, maka penentuan jumlah sampel menggunakan pedoman yang dirumuskan oleh Rao Purba, maka jumlah responden sebanyak 100 responden.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Purposive Sampling (non probability sampling). Purposive Sampling yaitu “teknik penentuan sampel berdasarkan kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang dikehendaki oleh peneliti”. Sampel diambil dengan pertimbangan yaitu : masyarakat umum yang pernah pernah berbelanja produk secara online.
Teknik Analisis Data. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis yang meliputi uji hipotesis yang meliputi uji t dan uji F serta koefisien determinasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Uji Hipotesis
a) Uji t ( Parsial )
Tabel 1 Uji Hipotesis
Variabel B Sig t
(Constant) 2,366 0,004
Persepsi Harga 0,135 0,003
Orientasi Belanja 0,090 0,043
Fhitung 0,000
Dependent Variable: Minat Beli
5
• Variabel Persepsi Harga (X1)
Berdasarkan hasil pengujian di atas didapat tingkat signifikan 0,003. Karena nilai tingkat Sig sebesar 0,003 < probalitas signifikan α = 0,05 maka dapat di simpulkan bahwa variabel persepsi harga secara parsial atau individu berpengaruh positif secara signifikan terhadap variabel minat beli secara online.
• a
Variabel Orientasi Belanja (X2)
Nilai tingkat signifikan 0,043 < probalitas signifikan α = 0,05 maka dapat di simpulkan bahwa variabel orientasi belanja secara parsial atau individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel minat beli secara online.
Uji –Fhitung ( Simultan )
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, karena tingkat signifikat 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan pada α = 5%
(0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan atau bersama-sama tedapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel independen (X) persepsi harga dan orientasi belanja dengan variabel dependen (Y) yaitu minat beli secara online.
2. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 10
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,558a ,312 ,298 1,355
a. Predictors: (Constant), Harga, Produk
6
Pada tabel diatas pada baris Adjusted R Square (R2) sebesar 0,558 atau sebesar 55.8%. Dalam hal ini variabel independen yakni persepsi harga, dan orientasi belanja mempunyai konstribusi secara bersama-sama sebesar 55.8% sedangkan sisanya 44,2% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Persepsi Harga secara parsial berpengaruh terhadap minat beli secara Online.
2. Orientasi Belanja secara parsial berpengaruh terhadap minat beli secara Online.
3. Persepsi Harga dan Orientasi Belanja secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap minat beli secara Online.
Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian ini maka dapat disimpulkan saran agar penyedia online shop memperhatikan pada pemberian harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitasnya produk. Sehingga dapat menarik konsumen lebih banyak lagi dan orientasi belanja masyarakat semakin besar sehingga semakin meningkat minat untuk berbelanja online.
7
DAFTAR PUSTAKA
Baskara, Hariyadi. (2014). Analisis Pengaruh Kepercayaan, Keamanan, Kualitas Pelayanan Dan Persepsi Akan Resiko Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Situs Jejaring Sosial (Social Networking Websites).
Durianto, D., dan Liana, C. (2004). Analisis efektivitas iklan televisi softener soft
& fresh di Jakarta dan sekitarnya dengan menggunakan consumer decision model. Jurnal Ekonomi Perusahaan.Vol.11 (no.1).
Durianto. (2004). Strategi Menaklukkan Pasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Engel, F. James. Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard. 2004. Perilaku Konsumen. Jakarta : Binarupa Aksara.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kotler, Philip and Gary Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan. Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip and Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12.
Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jilid.
12. Jakarta: PT. Indeks, Gramedia
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT Indeks.
Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi 12. Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks, Gramedia
Kurnia, Dian. 2016. “Pengaruh Kepercayaan, Orientasi Belanja, dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian Busana Secara Online”. Jurnal.
Lampung: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
Kusuma, D.F., dan Septarini, B.G. (2013). Pengaruh Orientasi Belanja Terhadap Intensi Pembelian Produk Pakaian Secara Online Pada Pengguna Online Shop. Vol 02. Jurnal Psikologi dan Organisasi. Surabaya: Universitas Airlangga.
Ling, Kwek Choon et.al. (2010). The Effects of Shopping Orientations, Online Trust and Prior Online Purchase Experience toward Customers’ Online Purchase Intention. Vol 3. International Business Research. Malaysia.
8
Nurrahmanto, Prasetyo Agus. 2015. “Pengaruh Kemudahan Penggunaan, Kenikmatan Berbelanja, Pengalaman Berbelanja Dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Minat Beli Konsumen Di Situs Jual Beli Online Bukalapak.Com”. Jurnal. Universitas Diponegoro. Semarang: Diponegoro Journal Of Management Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-12.
ISSN (Online): 2337-3792.
Nurrahmanto, Prasetyo Agus. 2015. Pengaruh Kemudahan Penggunaan, Kenikmatan Berbelanja, Pengalaman Berbelanja Dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Minat Beli Konsumen Di Situs Jual Beli Online Bukalapak.Com. Semarang: Universitas Diponegoro.
Paul, Peter. J dan Jerry C. Olson, 2000, Consumer Behaviour : Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, jilid 1 dan jilid 2, Jakarta : Erlangga Rusli, Muhammad. 2014. Pengelolaan Statistik yang Menyenangkan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sakti, Aji Seno Putro. 2017. “Pengaruh Persepsi Harga, Kepercayaan, Pengguna, Orientasi Merek, dan Orientasi Belanja Terhadap Niat BeliPada Bisnis E-Commerce”. Jurnal. Surakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Samuel, Hatane. 2006. Dampak Respon Emosi Terhadap Kecenderungan Perilaku Pembelian Impulsif Konsumen Online dengan Sumberdaya yang Dikeluarkan dan Orientasi Belanja Sebagai Variabel Mediasi. Vol 8.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Simamora, Bilson. (2008). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sophia. (2014). Pengaruh Orientasi Belanja, Kepercayaan Online, dan Pengalaman Pembelian Sebelumnya terhadap Minat Beli Pelanggan Secara Online pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sukirno, Sadono, dkk. 2006. Pengantar Bisnis. Edisi pertama. Jakarta: Kencana Suryani, Tatik. (2013). Perilaku Konsumen di Era Internet. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Tjiptono, Fandy, Gregorius Candra, Dadi Adriana. 2008. Pemasaran Strategik.
Yogyakarta: Andi Offset.