• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Review Penelitian Terdahulu

Menurut Eftin ula dan Devi Farah Aziza (2015) ada temuan audit menejemen bahwa perusahaan harus meninjau ulang terhadap beberapa aktivitas SDM, yang meliputi perencanaan SDM, rekrutmen karyawan, seleksi dan penempatan, pelatihan dan pengembangan serta pemutusan hubungan kerja.

Menurut Claudia Elizabeth (2017) perusahaan memanfaatkan hasil temuan yang didapat selama penelitian serta menggunakan beberapa alternatif saran yang disebutkan di atas guna mengatasi beberapa kelemahan atau permasalahan minor dalam pelaksanaan manajemen fungsi sumber daya manusia, sehingga kedepannya pelaksanaan fungsi manajemen sumber dayamanusia pada perusahaan dapat berjalan dengan lebih baik lagi, lebih optimal, dan lebih efektif.

(2)

B. Kajian Pustaka 1. Definisi Audit

Menurut Mulyadi (2002:9), audit adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan- pernyataan tentang kegiatan dan kejadian, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Menurut Agoes (2017:4) audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserserta catatan-catatan pembukuan dan buti bukti pendukungnya dengan tujuan dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

2. Unsur Unsur Audit

Mulyadi (2005: 9) menyatakan unsur-unsur yang terkandung dalam audit antara lain suatu proses sistematis, memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif, pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi, menetapkan tingkat kesesuaian, kriteria yang telah ditetapkan, penyampaian hasil, dan pemakai yang berkepentingan.

3. Jenis Jenis Audit

Ditinjau dari luasnya pemeriksaan, menurut Agoes (2017:13) audit bisa dibedakan atas:

(3)

1. Pemeriksaan Umum(General Audit) yaitu suatu pemeriksaan atas laporan keuangan yang dilakukan oleh KAP indenpenden dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pemeriksaan ini harus dilakukan sesuai dengan standar profesional akuntan publik atau ISA atau Panduan Audit Entitas Bisnis Kecil dan memperhatikan kode etik;

2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit) suatu pemeriksaan terbatas yang dilakukan oleh KAP indenpenden, dan pada akhirnya pemeriksaann auditor tidak memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

3. Management Audit (Operational Audit) suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termaksud kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.

4. Prosedur Audit

Menurut Agoes (2017:14) prosedur audit yang dilakukan dalam suatu management audit tidak seluas audit prosedur yang dilakukan dalam suatu general (financial) audit, karena ditekankan pada evaluasi terhadap kegiatan operasi perusahaan.Adapun beberapa prosedur audit manajemen yaitu:

1. Anatical review procedures, yaitu membandingkan laporan keuangan periode berjalan dengan periode lalu, budget dengan realisasinya serta analisis rasio.

(4)

2. Evaluasi atas management control system yang terdapat di perusahaan.

Tujuannya antara lain untuk mengetahui apakah terdapat sistem pengendalian manajemen dan pengendalian intern (internal control) yang menandai dalam perusahaan, untuk menjamin keamanan aset perusahaan, dapat dipercayai data keuangan dan mencegah terjadinya pemborosan dan kecurangan.

3. Pengujian Ketaan (Compliance Test) untuk menilai efektifitas dari pengendalian intern dan sistem pengendalian manajemen dengan melakukan pemeriksaan secara sampling atas bukti-bukti pembukuan, sehingga bisa diketahui apakah transaksi bisnis perusahaan dan pencatatan akuntansinya sudah dilakukan dengan kebijakan yang telah ditentukan oleh perusahaan.

5. Audit Manajemen

Adanya pengawasan serta pengendalian pada suatu perusahaan harus adanya campur tangan audit menejemen sebagai bentuk pengendalian didalamnya agar efesiensi, efektifitas dan ekonomis serta performa organissasi itu sendiri. Salah satu peran audit manajemen adalah menilai kebijakan yang dibuat pihak manajemen sehingga dapat memberikan pertimbangan serta masukan kepada instansi atau suatu perussahaan dapat mencapai tujuan mereka. Pengawasan akan operasional perusahaan akan kebijakan yang ada. Dengan melakukan audit menajemen, kemungkinan kesalahan terjadi atau yang akan terjadi dapat dengan mudah dideteksi.

(5)

Adapun definisi-definisi pengertian audit manajemen menerut beberapa ahli adalah:

Definisi audit manajemen menurut Agoes (2012:11) adalah:“Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termaksud kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk engetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.”

Bhayangkara (2014:2) adalah: “Pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektifitas operasi perusahaan. Dalam konteks audit manajemen, manajemen meliputi seluruh operasi internal perusahaan yang harus dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi. Terdapat 3 (tiga) elemen penting dalam setiap tujuan audit menejemen, yaitu: kriteria, penyebab, dan akibat”

Mulyadi (2002:32) adalah: “Suatu review secara sistematik dalam suatu kegiatan organisasi atau bagian daripadanya, dalam hubungannya dengan suatu tujuan tertentu.”

Berdasarkan tiga definisi yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa audit manajemen adalah suatu tindakan pemerikasaan dalam suatu kegiatan atau organisasi yang berfungsi sebagai pengevaluasian dan review terhadap pihak manajemen untuk suatu perbaikan dimana kegiatan operasi yang dijalankan sudah dilaksanakan secara efektif, efisien serta ekonomis dan disertai dengan pemberian saran dan rekomendasi atas perbaikan atas kelemahan serta hambatan yang ada.

(6)

6. Prosedur Audit Manajemen

Menurut Bhayangkara (2014:110) ada lima tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen dan audit SDM mengacu pada tahapan ini dalam pelaksanaanya. Langkah (tahapan) tersebut meliputi:

a) Audit Pendahuluan

Suatu pencarian informasi latar belakang dan gambaran umum terhadap program/aktivitas SDM yang kan diaudit serta bertujuan untuk menjadikan suatu hipotesis yang memerlukan pembuktian untuk menjawab pertanyaan auditor.

b) Review dan pengujian pengendalian manajemen atas program-program SDM

Sistem pengendalian manajemen yang dimiliki perusahaan menjadi pedoman yang digunakan oleh para manajer dan supervisor dalam mengendalikan proses yang berjalan agar tidak keluar dari ketentuan yang telah ditetapkan. Sistem pengendalian ini juga mengendalikan proses agar berjalan ekonomis, efisien, dan efektif dalam pencapaian perusahaan.

Dalam melaksanakan audit SDM, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh auditor antara lain:

1. Tujuan dari program/aktivitas SDM harus dinyatakan dengan jelas dan tegas

2. Kualitas dan kuantitas dari SDM yang melaksanakan program/aktivitas kualifikasi dari SDM yang terlibat (menjadi sasaran) dari program/aktivitas SDM yang dilaksanakan

(7)

3. Anggaran program

4. Pedoma/metode kerja, persyaratan kualifikasi 5. Spesifikasi dan deskripsi pekerjaan

6. Standar (unkuran) kinerja program c) Audit lanjutan

Suatu kegiatan untuk meringkas dan melakukan pengelompokan terhadap teuan tersebut ke dalam kelompok kondisi, kriteria,penyebab, dan akibat.

Kondisi adalah kenyataan riil yang ditemukan auditor berkaitan dengan program program SDM yang ditetapkan perusahaan. Berbagai kelompok temuan tersebut kemudian dianalisis untuk memahami apakah perasalahan yang terjadi merupakan permasalahan yang berdiri sendiri atau saling terkait dengan permasalahan-permasalahan yang lain.

d) Pelaporan

Suatu laporan audit harus memuat tentang informasi latar belakang, kesimpulan audit dan disertai dengan temuan temuan audit sebagai bukti pendukung kesimpulan tersebut. Dalam laporan tersebut juga berisi dengan rekomendasi yang diusulkan auditor sebagai alternatif perbaikan terhadap penyimpangan.

e) Tindak lanjut

Suatu implementasi dari rekomendasi yang diajukan auditor. Manajemen dan auditor harus sepakat secara bersama sama dalam melaksanakan tindak lanjut atas perbaikan tersebut.

(8)

7. Tujuan dan Manfaat Audit Manajemen

MenurutAgoes (2012:63) ada empat jenis tujuan dan manfaat audit manajemen, yaitu:

a) Menilai kinerja dari manajemen dan berbagai fungsi dalam perusahaan.

b) Menilai berbagai sumber daya yang dimiliki dan digunakan perusahaan secara efisien dan ekonomis.

c) Menilai efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh top management.

d) Memberikan rekomendasi kepada top management untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi dari kegiatan operasi perusahaan.

Menurut dua definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa tujuan dan manfaat audit manajemen adalah untuk menilai suatu efektivitas serta menilai dan mereview suatu kinerja fungsi suber daya manusia suatu perusahaan tau organisasi.

8. Program Kerja Audit Manajemen

Bayangkara (2013:68) menguraikan program audit sebagai berikut.

1. Audit atas perolehan sumber daya manusia a) Perencanaan sumber daya manusia

Perencanaan sumber daya manusia merupakan proses analisis dan identifikasi tentang kebutuhan dan ketersediaan sumber daya manusia untuk menyelesaikan berbagai bidang tugas dan tanggung jawab yang harus dikelola perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tanggun jawab

(9)

perencanaan sumber daya manusia pada dasarnya terletak pada seluruh manajer yang membutuhkan SDM dan departemmen SDM sebagai koordinator yang menangani bidang SDM. Tahapan dalam proses perencanaan SDM diawali dengan mempertimbangkan tujuan dan strategi perusahaan.

b) Rekrutmen

Rekrutmen meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Rekrutmen harus memberikan kesempatan yang sama untuk setiap calon tenaga kerja untuk masuk ke dalam perusahaan (tidak diskriminatif).

c) Seleksi dan penempatan

Seleksi merupakan proses mendapatkan dan menggunakan informasi mengenai pelamar kerja untuk menentukan siapa saja yang seharusnya diterima menduduki posisi jangka pendek dan jangka panjang. Sedangkan penempatan (placement) berhubungan dengan pencocokan seseorang dengan jabatan yang akan dipegangnya. Seleksi dan penempatan bertujuan untuk menempatkan orang yang tepat pada jabatan (pekerjaan) yang tepat.

Proses seleksi melibatkan beberapa tahapan sesuai dengan kebhan perusahaan(berpedoman pada prediktor yang digunakan), untuk meyakinkan

(10)

bahwa tenaga kerja yang diterima adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan kinerja pekerjaan yang akan menjadi tangguung jawabnya.

2. Audit atas pengelolaan sumber daya manusia a) Pelatihan dan pengembangan karyawan

Pelatihan dan pengembangan karyawan bertujuan untuk menigkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Pelatihan menekankan pada peningkatan keterampilan dan kemampuan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya saat ini, sedangkan pengembangan karyawan menekankan pada peningkatan kinerja sumber daya manusia di masa yang akan datang.

b) Perencanaan dan pengembangan karir

Karir adalah seluruh pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh individu selama masa hidupnya. Tujuan karir adalah positif dimasa depan yang ingin dicapai oleh individu dalam pekerjaannya. Pengembangan karir karyawan menunjukkan semakin meningkatnya kemampuan karyawan tersebut dalam memegang tugas, wewenang dan tanggung jawab yang lebih besar dalam pekerjaannya. Tujuan dasar dari program perencanaan dan pengembangan karir adalah untuk membantu karyawan menganalisis untuk tumbuh dan berkembang dengan kebutuhan perusahaan.

c) Penilaian kinerja

Penilaian kinerja karyawan adalah menghubungkan kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan standar (ukuran)

(11)

keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk tugas dan tanggung jawab tersebut. Hasil penilaian kinerja karyawan dapat mencerminkan dari kinerja perusahaan.

d) Kompensasi dan balas jasa

Kompensasi adalah sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti (imbalan) atas kontribusi yang telah diberikan karyawan kepada perusahaan.

Kompensasi dibedakan menjadi kompensasi finansial dan nonfinansial.

Tujuan dari manajemen kompensasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya dan menjamin terciptanya keadilan internal dan eksternal

e) Keselamatan dan kesehatan kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja mengacu pada kondisi fisiologis-fisik dan psikologis karyawan yang diakibatkan oleh lingkungan dan fasilitas kerja yang disediakan perusahaan. Perusahaan yang melaksanakan dengan baik program keselamatan dan kesehatan kerja secara signifikan dapat mencegah berbagai kecelakaan kerja atau menderita penyakit tertentu pada karyawannya. Program keselamatan dan kesehatan kerja harus dikelola sebagai suatu strategi perusahaan untuk meningkatkan kualitas kerja.

f) Kepuasan kerja karyawan

Kepuasan kerja karyawan merupakan gambaran evaluasi seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Untuk menilai apakah karyawan telah mendapatkan kepuasan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, perlu dilakukan

(12)

pengukuran terhadap kepuasan kerja karyawan tersebut. Selain itu, pengukuran kepuasan kerja karyawan juga bermanfaat untuk memetakan faktor-faktor yang menjadi penyebab ketidakpuasan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.

3. Audit atas pengurangan sumber daya manusia

Pengurangan tenaga kerja merupakan keputusan yang tidak berdiri sendiri. Pengurangan tenaga kerja yang dilakukan perusahaan berdampak pada finansial maupun nonfinansial. Pengurangan tenaga kerja terutama dalam bentuk pemutusan hubungan kerja juga melibatkan berbagai permasalahan hukun yang harus diperhatikan karena berkaitan dengan hak- hak tanaga kerja yang terkena PHK tersebut.

9. Konsep Efektivitas

Suatu tujuan yang ingin dicapai dalam majemen audit salah satunya adalah meningkatkan efektifitas operasi dalam perusahaan. Efektivitas merupakan kriteria yang akan digunaan untuk menilai prestasi dan fungsi manajemen dalam suatu perusahaan dan organisasi. Efektivitas dapat diukur dengan berbagai standar kebijakan yang teah ditetapkan dalam suatu perusahaan dan organisasi, sehingga efektivitas dapat dijadikan sebagai tolak ukur atau langkah untuk melaksanakan kegiatan operasional suatu perusahaan. Adapun beberapa pengertian efektivitas menurut para ahli adalah:

Agoes (2004:182) berpendapat bahwa efektivitas adalah perbandingan masukan dan keluaran dalam berbagai kegiatan, sampai dengan pencapaian

(13)

tujuan yang di tetapkan, baik ditinjau dari kuantitas hasil kerja, kualitas hasil kerja maupun batas waktu yang ditargetkan.

Hani (2011:7) berpendapat bahwa efekivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, seorang manajer efektif dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode yang tepat untuk mencapai suatu tujuan.

Bhayangkara (2014:16) menjelaskan bahwa efektivitas adalah tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Efektivitas berhubungan dengan mentukan penentuan apakah tujuan perusahaan yang ditetapkan telah tercapai (Tunggal, 2000:12) sedangkan menurut Steers (1985:53) yang dikutip oleh Ardili (2014) memaparkan tiga ukuran efektivitas sebagai berikut:

a) Pencapaian Tujuan

Pencapaian adalah keseluruhan upaya dalam pencapaian tujuan harus dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir semakin terjamin diperlukannya tahap pertahap dalam arti periodesasinya. Pencapaian tujuan terdiri dari kurun waktu dan sasaran yang merupakan target yang kongkrit.

b) Intregasi

Suatu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi untuk mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensus dan komunikasi

(14)

dengan berbagai macam organisasi lainnya. Integrasi menyangkut proses sosialisasi.

c) Adaptasi

Suatu kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk itu digunakan tolak ukur proses pengadaan dan pengisian tenaga kerja.

Dapat disimpulkan dari definisi diatas bahwa efektivitas dapat dijadikan tolak ukur akan suatu output. Output tersebut sebelumnya telah ditentuan oleh suatu perusahaan atau suatu organisasi. Efektivitas dapat menilai tingkat keberhasilan atau tingkat tercapainya akan output tersebut. Jika output yang telah ditentukan sebelumnya mendekati sasaran, maka dapat dikatakan bahwa tingkat efektivitasnya tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

dan Pemerintah yang telah bersama-sama bermusyawarah membahas 4 (empat) Rancangan Undang-undang Perpajakan secara mendalam dan seksama dalam suasana yang penuh

Dalam bangunan bale terdapat sedikitnya tiga ruangan yang mesti ada, yaitu sesangkok, dalem bale (kamar), dan pawon (dapur). Sedangkan bedanya dengan bangunan

1) Profil daerah, meliputi: kondisi geografis, demografi, perekonomian dan potensi sumberdaya. 2) Profil UMKM di wilayah penelitian termasuk faktor pendorong dan

7) Infeksi intra-amnion yang mengakibatkan kematian janin biasanya jelas terlihat pada pemeriksaan klinis. Kultur pemeriksaan histology terhadap janin,

pandangan masa depan yang suram dan pesimistis, pada pasien juga ditemukan halusinasi visual dan auditorik sehingga berdasarkan Pedoman dan Diagnosis Gangguan

Perencanaan yang peneliti lakukan pada siklus 1 pertemuan ke 1, untuk mendesain perencanaan pembelajaran dalam meningkatkan sikap saling menghargai anak, adapun perencanaan

Teknik Informatika Teknik Informatika Sistem Komputer Teknik Informatika Teknik Informatika Sistem Informasi Sistem Informasi Sistem Informasi Sistem Informasi Sistem Informasi

Iklan McDonalds versi Family Gathering ini ingin menampilkan sesuatu yang berbeda dengan menggunakan mitos melalui tagline “Capek Bikin Lapar” ingin berusaha