2
TUJUAN SERTIFIKASI Meningkatkan dan mengembangkan
kompetensi sumber daya manusia di industri pembiayaan.
Meningkatkan pemahaman akan manfaat dari produk dan jasa perusahaan pembiayaan di masyarakat.
Ikut serta dalam meningkatkan peran industri pembiayaan dalam pembangunan.
MANFAAT SERTIFIKASI Manfaat bagi pemegang sertifikat : Meningkatkan kompetensi.
Meningkatkan kepercayaan diri dalam melaksanakan tugas
& tanggung jawabnya.
Pengembangan diri untuk karir yang lebih baik dalam industri.
Manfaat bagi perusahaan dan industri pembiayaan : Salah satu alat ukur penting dalam proses rekrutmen dan
penempatan karyawan.
Kontribusi positif dari peningkatan kompetensi karyawan.
Industri pembiayaan menjadi lebih baik, sehat, dan semakin maju.
VISI MISI
Kantor Redaksi Kota Kasablanka
(EightyEight@Kasablanka) Tower A, Lantai 7, Unit C Jl. Casablanca Kav. 88.
Jakarta Selatan
Telp : 021 2982 0180 Email : [email protected] Redaksional
Pemimpin Umum:
Andryan Harris Redaktur Pelaksana:
Andryan Harris Sekretaris Redaksi:
Cindy Olivia
Menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi bidang pembiayaan yang unggul dalam upaya mendukung industri pembiayaan yang sehat dan kuat.
• Menyediakan Skema Sertifikasi berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan di industri pembiayaan.
• Menjalankan Sertifikasi dan Uji Kompetensi secara tidak berpihak.
SAMBUTAN DIREKTUR LSPPI
P
emulihan ekonomi telah berjalan secara bertahap. Satu per satu sektor mulai mengumumkan pencapaian positif menjelang akhir tahun ini, seiring dengan terkendalinya kasus Covid-19.Sebagai contoh, sejumlah perusahaan pembiayaan per kuartal III/2021 melaporkan penyaluran pembiayaan sudah melampaui kinerja satu tahun penuh pada 2020. Tentu masih segar di ingatan, tahun lalu merupakan periode berat bagi ekonomi Indonesia sebagai dampak dari pandemi.
Sepanjang tahun ini, hingga September 2021, penjualan mobil baru telah tumbuh 47,4 % secara tahunan menjadi 600.344 unit.
Angka ini telah mendekati target Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), yakni 850.000 unit.
Sementara itu Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat hingga September penjualan motor domestik mencapai 3,76 juta unit atau naik 30,9 % secara tahunan. Artinya capaian hingga kuartal III/2021 telah mencapai 92 % target tahun ini.
Tren positif tersebut diperkirakan akan berlanjut hingga tahun depan. Gaikindo menyatakan penjualan kendaraan bermotor roda empat dan lebih akan mencapai 900.000–
950.000 unit pada 2022. Artinya sudah sangat dekat dengan kondisi sebelum pandemi, di mana pasar domestik mencapai 1 juta unit.
Nada optimistis juga sudah terdengar dari AISI yang merevisi ke atas target tahun depan. Semula AISI membidik penjualan roda dua mencapai 5,1 juta unit, tetapi belakangan mengubahnya menjadi menjadi 5,4 juta unit atau sekitar 84 % dari capaian sebelum pandemi.
Selain itu ada pula Peraturan Pemerintah No. 73/2019 yang kemudian direvisi menjadi PP 74/2021 yang mengatur tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) berdasarkan emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar minyak
Siap Lari Kencang Tahun Depan
Berbekal segala indikator
positif terhadap
perekonomian tahun depan, perusahaan pembiayaan memiliki peluang untuk
menggenjot kinerja.
(BBM). Aturan ini berpotensi memberikan stimulus untuk pembelian mobil baru.
Skema PPnBM baru tersebut memang akan membuat sejumlah mobil mengalami kenaikan harga. Akan tetapi tidak sedikit mobil yang justru akan mendapatkan keuntungan karena harganya bakal turun.
Akan tetapi bukan berarti tahun depan hanya akan berisi nasib baik bagi industri pembiayaan.
Setidaknya ada dua hal yang dapat membuat lari kencang penyaluran pembiayaan tertahan.
Pertama adalah pandemi Covid-19. Banyak pihak yang mengatakan Indonesia masih berada di bawah bayang-bayang gelombang ketiga. Hal ini mengingat masyarakan biasa mengisi akhir tahun dengan aktivitas liburan dan keagamaan.
Sajian Utama
5
MENGGENJOT KINERJA DI TENGAH ERA EMISI RENDAH KARBON
4 Warta Sertifikasi | EDISI 12 - DESEMBER 2021
17
13
LENSA FOTO12
KEGIATAN COURTESY VISIT SPPI8
11 Ketentuan 16
Pengumpulan Poin Penyegaran (Refreshment Point)
Kegiatan Ujian Sertifikasi
Peserta
Sertifikasi Terbaik Kalender Sertifikasi
LSPPI Ayo Sertifikasi Online
Keterangan:
SPP adalah Sertifikasi Profesi Penagihan SDM adalah Sertifikasi Dasar Manajerial SDK adalah Sertifikasi Dasar Komisaris
SAP adalah Sertifikasi Ahli Pembiayaan (Direksi)
Kalender Sertifikasi
12 Januari:
SDM Online 26 Januari:
SAP SDK Online - Indonesia
15 Maret:
SDM Online 23 Maret:
SAP & SDK Online - Indonesia
12 April:
SDM Online 20 April:
SAP & SDK Online - English
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL
15 Februari:
SDM Online 23 Februari:
SAP & SDK Online - English
25 Mei:
SAP SDK Online - Indonesia
14 Juli:
SDM Online 20 Juli:
SAP & SDK Online - Indonesia
15 Agustus:
SDM Online 24 Agustus:
SAP & SDK Online - English
MEI JUNI JULI AGUSTUS
15 Juni:
SDM Online 22 Juni:
SAP & SDK Online - English
14 September:
SDM Online 21 September:
SAP SDK Online - Indonesia
16 November:
SDM Online 23 November:
SAP & SDK Online - Indonesia
12 Desember:
SDM Online 14 Desember:
SAP & SDK Online - English
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
17 Oktober:
SDM Online 26 Oktober:
SAP & SDK Online - English INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI:
021-29820180 [email protected]
#AyoSertifikasiOnline DAFTARKAN
SEGERA
Profesi Penagihan oleh Perusahaan Pembiayaan
UJIAN ONLINE DIKLAT ONLINE TANGGAL TUTUPPENDAFTARAN
Direksi
& Komisaris
12 JAN 2022 5 - 11 JAN 2022 27 DES 2021 26 JAN 2022 25 - 26 JAN 2022 13 JAN 2022 23 FEB 2022 22 - 23 FEB 2022 10 FEB 2022 IND
ENG Manajerial
Sejak 2017, perusahaan pembiayaan sudah dapat mendaftarkan sendiri ujian Sertifikasi Profesi Penagihan setiap Senin s/d Sabtu pukul 08.00 - 19.00 (5 sesi pilihan).
TANPA LIMIT JUMLAH PESERTA (UNLIMITED)
DAFTAR ISI
Sektor Jasa Keuangan
Berburu Talenta Digital Permintaan Pembiayaan Banjir Jelang Akhir Tahun
9 NEWS 10 NEWS
Diskon Pajak
Penjualan atas
Barang Mewah
(PPnBM) berhasil
mendorong
permintaan
pembiayaan
terhadap industri
otomotif. Hal ini telah
membawa kinerja
sejumlah perusahaan
per kuartal III/2021
telah melampaui
capaian sepanjang
tahun 2020.
SAJIAN UTAMA
MENGGENJOT KINERJA DI TENGAH ERA EMISI RENDAH KARBON
Diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) berhasil mendorong permintaan pembiayaan terhadap industri otomotif. Hal ini telah membawa kinerja sejumlah perusahaan per kuartal III/2021 telah melampaui capaian sepanjang tahun 2020.
S
ektor jasa keuangan tidak bisa terus berharap pada Insentif fiskal ini, karena masa berlakunya akan habis pada Desember 2021. Artinya pada tahun depan, pajak barang mewah mobil akan kembali dikenakan.Akan tetapi perusahaan pembiayaan mendapatkan harapan baru untuk memacu kinerja di tengah periode pemulihan ekonomi.
Per 16 Oktober 2021, tarif PPnBM baru, di mana besaran tarif diatur berdasarkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan emisi karbon resmi berlaku.
Aturan tarif PPnBM anyar ini terbilang lebih
rasional dan berkesempatan menambah volume pasar kendaraan bermotor. Beberapa harga mobil memang akan mengalami kenaikan, tetapi banyak juga yang akan turun.
Sebagai contoh, mobil sedan yang biasanya dikenakan tarif PPnBM mulai dari 30 %, akan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan tarif 15 %. Tentu ini tergantung dengan kubikasi mesin, emisi karbon, dan konsumsi BBM. Begitu pula dengan mobil 4x4.
Akan tetapi kendaraan 4x2 selain sedan yang berkubikasi mesin hingga 1.500 cc akan mengalami kenaikan tarif dari 10 % menjadi minimal 15 % dan maksimal 40 %.
6 Warta Sertifikasi | EDISI 12 - DESEMBER 2021
SAJIAN UTAMA
Direktur Utama PT BCA Finance, Roni Haslim menilai skema PPnBM berdasarkan emisi karbon akan menguntungkan bagi perusahaan pembiayaan. Pasalnya hal itu memungkinkan calon konsumen bakal tergoda untuk mengambil tipe unit yang lebih tinggi ketimbang incaran sebelumnya.
“Saat konsumen membeli mobil dengan tipe yang lebih tinggi, volume [outstanding] kami bisa naik,” katanya.
Adapun skema tarif PPnBM berdasarkan emisi karbon tersebut pada dasarnya hadir untuk mengakomodasi transisi di industri otomotif ke arah yang lebih ramah lingkungan. PP 74/2021 tentang PPnBM membebaskan pajak barang mewah mobil listrik murni dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) hanya dikenakan tarif 5 %.
Terpisah, perusahaan pembiayaan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mengaku telah siap menyambut momentum pasar yang lambat laun akan beralih ke kendaraan roda empat berbasis listrik.
Direktur Sales & Distribusi MTF, William Francis mengungkapkan bahwa kebijakan anyar ini memang akan membuat beberapa tipe mobil yang sebelumnya laris-manis dari sisi pembiayaan akan mulai terkena PPnBM lebih tinggi, yang akan berpengaruh pada harga jual.
William mengungkapkan bahwa sebelum regulasi PPnBM ini keluar, MTF sudah sering mengakomodasi kendaraan berbasis listrik mulai dari jenis hybrid (PHEV), serta listrik murni.
Tanpa relaksasi pajak, mobil-mobil tersebut hanya dilirik nasabah dari kalangan menengah ke atas.
“Di tahun ini sudah mencapai hampir Rp 50 miliar [pembiayaan mobil listrik]. Untuk mobil komersial, kami sedang penjajakan untuk membiayai bus listrik bekerja sama dengan beberapa pihak,” ungkapnya.
Sebagai informasi, anak usaha PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) ini memiliki produk andalan di pembiayaan mobil baru yang mencapai 80
% portofolio, sisanya sebagian untuk alat berat, mesin, dan mobil komersial.
Senada, Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF), Ristiawan Suherman melihat bahwa dampak mobil berteknologi listrik yang lebih murah merupakan potensi besar bagi industri pembiayaan. Alasannya, awareness dan animo nasabah sudah mulai tinggi soal mobil jenis full electric battery, hybrid, sampai plug-in hybrid (PHEV). Terutama karena pengaruh popularitas Tesla dan pendirinya, Elon Musk.
CNAF pun sempat mengakomodasi pembiayaan untuk belasan mobil yang masih diimpor secara utuh tersebut. “Kami yakin dampak positif akan dirasakan perusahaan pembiayaan,” katanya.
Lebih jauh, menekan harga jual mobil listrik akan berimbas pada turunnya risiko gagal bayar.
Menurut Ristiawan, harga mobil listrik memang lebih mahal dibandingkan dengan mobil
konvensional. Akan tetapi biaya kepemilikan mobil ramah lingkungan jauh lebih kecil.
Konsumen otomotif di Indonesia sering kali melupakan biaya kepemilikan kendaraan bermotor. Hal ini pada akhirnya dapat berdampak terhadap kemampuan membayar cicilan.
Adapun PPnBM berbasis karbon tidak multak menjadi angin segar bagi perusahaan pembiayaan. Pengamat otomotif dan praktisi industri multifinance, Jodjana Jody mengungkapkan bahwa regulasi ini juga akan membuat tren kontraproduktif di industri otomotif, kendati harus diakui memiliki dampak yang bagus untuk jangka panjang.
Pria yang sempat memimpin Auto2000 (2010) dan Astra Credit Companies (2015) ini melihat hampir semua mobil produksi lokal akan mengalami kenaikan harga, sementara masyarakat yang bisa ‘tergoda’ mengambil unit segmen mewah hanya segelintir.
“Selain itu, dengan produk impor seperti sedan maupun SUV mewah yang semua tarifnya [porsi PPnBM] turun, kalau benar- benar laku, maka ini akan memacu importasi dan menganggu trade balance ke depan,”
ungkapnya.
Namun, diharapkan daya beli masyarakat yang masih belum pulih betul, ditambah
kenaikan [porsi PPnBM] beberapa jenis mobil yang sedang laku-lakunya, dalam jangka pendek tidak terlalu memberikan fluktuasi pasar dan memberikan tekanan baru ke industri otomotif.
Sebagai contoh, LCGC yang menguasai 20
% pangsa pasar otomotif yang sebelumnya hanya terkena PPnBM 0 % dari harga akan mulai dikenakan pajak emisi. Beberapa jenis mobil di segmen MPV 4x2 yang selama ini menyumbang 56 % pasar otomotif ini juga akan mengalami kenaikan tarif PPnBM dari 10 % ke 15 %, atau lebih tergantung emisinya untuk kapasitas 1500 cc ke bawah. Sementara itu, MPV berkapasitas mesin 1.500-2.500 cc yang belum menerapkan teknologi tinggi untuk menekan emisi, beberapa tipenya kemungkinan akan terkena kenaikan dari PPnBM 20 persen ke 25 persen, karena tidak lolos uji emisi yang akan lebih ketat.
Sementara itu, pada tahun depan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), telah menetapkan target penjualan mobil akan menyentuh level 950.000 unit atau naik 11,8 % dari target tahun ini. Hal tersebut sudah dengan perhitungan adanya tarif PPnBM baru berdasarkan konsumsi BBM dan emisi gas buang.
Target penjualan Gaikindo tersebut belum kembali ke level normal. Sebelum pandemi Covid-19, pasar mobil domestik mencetak volume penjualan lebih dari 1 juta unit. (*)
SAJIAN UTAMA
8 Warta Sertifikasi | EDISI 12 - DESEMBER 2021
8 INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI:
021-29820180
#AyoSertifikasiOnline
DAFTARKAN SEGERA
Profesi Penagihan oleh Perusahaan Pembiayaan
UJIAN ONLINE DIKLAT ONLINE TANGGAL TUTUP PENDAFTARAN
Direksi
& Komisaris
12 JAN 2022 5 - 11 JAN 2022 27 DES 2021
26 JAN 2022 25 - 26 JAN 2022 13 JAN 2022 23 FEB 2022 22 - 23 FEB 2022 10 FEB 2022
INDENG Manajerial
Sejak
2017
, perusahaan pembiayaan sudah dapatmendaftarkan sendiri ujian Sertifikasi Profesi Penagihan setiap Senin s/d Sabtu pukul 08.00 - 19.00 (5 sesi pilihan).
TANPA LIMIT JUMLAH PESERTA (UNLIMITED)
Sektor Jasa Keuangan
Berburu Talenta Digital
NEWS
M
engutip dari Financial Brand pada 2020, Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang sangat penting dari 7 komponen esensial dalam mencapai kesuksesan transformasi digital. Hal ini selaras dengan informasi dari OECD pada 2018 bahwa digitalisasi bisnis telah mengubah kebutuhan kemampun pegawai secara instan yang menyebabkan kurangnya tenaga kerja yang kompeten.Adapun kendala yang sering dihadapi biasanya kompetensi lulusan baru yang belum memenuhi kebutuhan perusahaan dan kurangnya dukungan perusahaan dalam melakukan re-skilling dan up-skilling pegawai.
Dalam mengembangkan talenta digital, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, put people first, yakni memperhatikan kesiapan digital talent terlebih dahulu sebelum melakukan investasi teknologi. Kedua, focus on soft skill yaitu ketika pengembangan digital talent sangat membutuhkan soft skill, di mana bisa membantu talenta digital dalam beradaptasi.
Ketiga, drive change from the top yaitu komitmen dari manajemen puncak menjadi faktor penting dalam mengembangkan digital talent.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat permasalahan utama yang dialami sektor jasa keuangan adalah minimnya digital talent di pasar tenaga kerja Indonesia. Sementara itu kebutuhannya meningkat seiring dengan kehadiran financial technology (fintech).
Dalam risetnya, OJK melihat adanya peranan data dan Artificial Intelligence (Al) dalam industri jasa keuangan belum didukung dengan SDM yang memadai. Survei terhadap institusi finansial secara global (2020) menunjukkan 61 % responden menyatakan bahwa ketersediaan SDM menjadi faktor yang sangat menantang dalam implementasi pengelolaan data dan penerapan
teknologi Artificial Intelligence (AI).
Vice Chairman of Executive Board PT Indomobil Finance Indonesia, Gunawan Effendi mengatakan mencari SDM yang cocok di era transformasi digital saat ini tidak mudah.
Pasalnya perusahaan pembiayaan harus bersaing dengan bank hingga startup. “
“Sejak beberapa tahun yang lalu, bisnis proses sudah mengarah kepada digitalisasi tetapi belum terlalu masif, tapi sejak pandemi periode yang lalu, kebutuhan dan transformasi proses bisnis ke arah digitalisasi ini semakin terasa dan tidak dapat terelakkan,” ujarnya.
Senada, Direktur Keuangan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance), Sudjono menambahkan bahwa saat ini semua berlomba untuk mendapatkan tenaga ahli, terutama di bisnis pembiayaan yang semakin mengarah ke digital. “BFI Finance terbilang beruntung karena sudah memiliki anak usaha digital PT Finansial Integrasi Teknologi atau Pinjam Modal, yang berisi anak-anak muda yang sudah lebih tech- savvy,” ujarnya. (*)
10 Warta Sertifikasi | EDISI 12 - DESEMBER 2021
NEWS
M
enjelang akhir 2021, pandemi Covid-19 mulai terkendali. Hal ini berimbas kepada permintaan pembiayaan.Perusahaan pembiayaan PT BCA Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan baru pada kuartal III/2021 telah melampaui kinerja sepanjang periode 2020.
Direktur Utama BCA Finance, Roni Haslim menjelaskan penyaluran per akhir September 2021 mencapai Rp 17,36 triliun. “Pembiayaan baru sampai September 2021 sebesar Rp 17,36 triliun tercatat masih tumbuh 53 % [year on year/
yoy] dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujarnya.
Sementara itu, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. mencatat kinerja kuartal III/2021 telah melampaui capaian sepanjang 2020. Total pembiayaan perusahaan naik 69 % yoy atau mencapai Rp 3,0 triliun.
Pada kuartal III/2021, porsi penyaluran terbesar disumbangkan oleh multiguna beragunan mobil atau MobilKu Rp 438 miliar.
Diikuti, pembiayaan sepeda motor baru Rp 401 miliar, dan pembiayaan multiguna beragunan motor atau MotorKu Rp 307 miliar.
Perusahaan mengincar tutup tahun dengan nilai pembiayaan baru sebesar Rp 4 triliun hingga Rp 4,3 triliun atau hampir dua kali lipat dibandingkan dengan 2020.
Setali tiga uang dengan WOM Finance, PT Mandiri Utama Finance (MUF) pada kuartal III/2021 juga telah melampaui capaian sepanjang periode sebelumnya.
Kinerja penyaluran sepanjang 2021 naik 113,7 % yoy. Total pembiayaan mencapai Rp 7,7 triliun, dimana setahun penuh 2020 hanya Rp 5,9 triliun.
MUF masih menargetkan bisa menyentuh lebih dari Rp 8,1 triliun pada tutup buku 2021, atau setara dengan capaian sepanjang periode 2019. Komposisinya pembiayaan mobil baru maupun bekas berkontribusi sebesar 70 % dari total portofolio, sisanya sepeda motor.
Adapun tidak semua perusahaan pembiayaan sudah memanen berkah melimpah menjelang akhir tahun ini. PT Federal International Finance Group (FIF Group) mencatat pertumbuhan pada kuartal III/2021 sebesar 7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Perusahaan mengatakan bahwa penyaluran pembiayaan hingga September 2021, telah mencapai Rp 27 triliun. Lebih dari separuhnya untuk sepeda motor, baik baru maupun bekas.
Perusahaan pun optimistis bila kondisi Covid-19 terus terkendali, dapat menutup tahun dengan pertumbuhan 8 % secara tahunan.
Pada tahun lalu, FIF Group menyalurkan total pembiayaan Rp 30,1 triliun, atau turun 23,02 % yoy. Artinya hingga kinerja 9 bulan pertama tahun ini sudah mencapai 90 % dari tahun lalu. (*)
Permintaan Pembiayaan Banjir
Jelang Akhir Tahun
Ketentuan Pengumpulan Poin Penyegaran (Refreshment Point)
METODE PENGUMPULAN & BESAR NILAI POIN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
PENJELASAN UMUM :
1 Tahun periode adalah Januari s/d Desember.
Pengumpulan poin dimulai tahun berikutnya setelah tahun bersertifikat.
CONTOH :
• Peserta bersertifikat pada Mei 2017
• Pengumpulan poin dimulai dari Januari 2018 - Desember 2018
• Jika belum terpenuhi, maka di periode kedua Januari 2019 - Desember 2019 wajib memenuhi kekurangan poin secara akumulasi (20 poin untuk Sertifikasi Ahli Pembiayaan dan 10 poin untuk Sertifikasi Dasar Komisaris)
• Jika masih belum terpenuhi total akumulasi kewajiban poin dalam dua periode tersebut, maka peserta wajib mengikuti seminar dan ujian sertifikasi kembali.
Ikut serta dalam seminar/
workshop/pelatihan/kursus yang diselenggarakan oleh OJK
dan atau APPI.
Ikut serta dalam publik seminar/
workshop/pelatihan/kursus bidang Industri keuangan yang
diselenggarakan BUKAN oleh OJK dan atau APPI serta bukan diselenggarakan oleh internal/
group perusahaan.
Menjadi pembicara/instruktur/
pengajar dalam kegiatan seminar/workshop/pelatihan/
kursus yang diselenggarakan oleh OJK dan atau APPI.
Menulis makalah, artikel, atau karya tulis lain di bidang
industri keuangan yang di publikasikan umum melalui
media masa bukan media internal/group/asosiasi.
poin Per seminar/
workshop/
kursus/
pelatihan
poin Per seminar/
workshop/
kursus/
pelatihan
poin Per makalah/
artikel/
karya tulis poin Per
seminar/
workshop/
kursus/
pelatihan
KETENTUAN UMUM :
•
Keputusan LSPPI bersifat final.•
Bukti pengumpulan poin wajib dikirimkan ke email : [email protected]•
Bukti pengumpulan poin adalah sertifikat partisipasi, sertifikat pembicara, dan buku/karya tulis.•
Batas akhir menyerahkan bukti pengumpulan poin setiap periode, selambat-lambatnya bulan Januari tahun berikutnya.•
Ketentuan ini berlaku efektif sejak 01 Januari 2018.Wajib memenuhi 10 poin dalam waktu 1 tahun periode.
Wajib memenuhi 5 poin dalam waktu 1 tahun periode.
12 Warta Sertifikasi | EDISI 12 - DESEMBER 2021
Silaturahmi SPPI dengan Perusahaan Pembiayaan
MEETING
27 Oktober 2021 | Courtesy visit SPPI to PT Suzuki Finance Indonesia
12 November 2021 | Courtesy visit SPPI to
PT BFI Finance, Tbk. 15 November 2021 | Courtesy visit SPPI to PT Smart Multifinance
15 November 2021 | Courtesy visit SPPI to PT Mega Auto Central Finance, Tbk.
16 November 2021 | Courtesy visit SPPI to PT Bima Multifinance
26 November 2021 | Courtesy visit SPPI to PT Federal International Finance 18 November 2021 | Courtesy visit SPPI
to PT Buana Finance, Tbk.
13 SPPI
SEPTEMBER 2021
Ujian Sertifikasi Dasar Manajerial Online Ujian Sertifikasi Profesi Penagihan Online
Karena keterbatasan halaman & pertimbangan estetika, tidak seluruh foto peserta dapat ditampilkan 14 Warta Sertifikasi | EDISI 12 - DESEMBER 2021
Kegiatan Ujian Sertifikasi
SEPTEMBER 2021
Ujian Sertifikasi Ahli Pembiayaan & Dasar Komisaris Online
15 Kegiatan Ujian Sertifikasi
OKTOBER 2021
Ujian Sertifikasi Profesi Penagihan Online
Ujian Sertifikasi Dasar Manajerial Online
Keterangan:
SPP adalah Sertifikasi Profesi Penagihan
SDM adalah Sertifikasi Dasar Manajerial
SDK adalah Sertifikasi Dasar Komisaris SAP adalah Sertifikasi Ahli Pembiayaan (Direksi)
Kalender Sertifikasi
12 Januari:
SDM Online 26 Januari:
SAP SDK Online - Indonesia
15 Maret:
SDM Online 23 Maret:
SAP & SDK Online - Indonesia
12 April:
SDM Online 20 April:
SAP & SDK Online - English
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL
15 Februari:
SDM Online 23 Februari:
SAP & SDK Online - English
25 Mei:
SAP SDK Online - Indonesia
14 Juli:
SDM Online 20 Juli:
SAP & SDK Online - Indonesia
15 Agustus:
SDM Online 24 Agustus:
SAP & SDK Online - English
MEI JUNI JULI AGUSTUS
15 Juni:
SDM Online 22 Juni:
SAP & SDK Online - English
14 September:
SDM Online 21 September:
SAP SDK Online - Indonesia
16 November:
SDM Online 23 November:
SAP & SDK Online - Indonesia
12 Desember:
SDM Online 14 Desember:
SAP & SDK Online - English
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
17 Oktober:
SDM Online 26 Oktober:
SAP & SDK Online - English
Selamat
Atas Keberhasilan Pencapaian Nilai Ujian Terbaik
Bulan September 2021
Sertifikasi Dasar Manajerial
Sertifikasi Profesi Penagihan
Pak Bunafi
Rita Sukmawangi Federal International Finance
Division Head
Exsan Nor Fani Witjaksono Mega Auto Finance
Kepala Cabang
Amarah Laut Federal International Finance
Departemen Head
Erick Peter Gantanusa BCA Multifinance Ka. Dep. Pendukung Bisnis Proses &
Aplikasi
Siti Abidatul Ulfa Mega Auto Finance
Operasional
Jahara Reza Fauzi Firdaus Federal International Finance
Area Head
Surianto Federal International Finance
Departemen Head
Ida Melda Wati Gultom BCA Multifinance Kepala Dep. Layanan Ops. Cabang Bunafi Widjaja
Orix Indonesia Finance AGM - Dept. Head Asset Management Iskandar Hartoyo
Federal International Finance Division Head
1
1
1
2
1
2 2
3 2
2
I Made Surya Wijaya Federal International Finance
Collection Field
Advender Simbolon Wahana Ottomitra Multiartha
Area Remedial Manager Eko Budi Setiawan
Wahana Ottomitra Multiartha Branch Collection Head
Kristiyan BFI Finance Indonesia Branch Asset Management
Supervisor
I Kadek Edi Yudiana Federal International Finance
Remedial Coordinator
Doxologia Chandra Ferdina Maybank Indonesia Finance
Collector
Ferdy Johannes Saputra Mega Auto Finance
Kolektor
Rian Firnando Situngkir Reksa Finance Field Collector
1 1 2
3
2
3 3 3
Selamat
Atas Keberhasilan Pencapaian Nilai Ujian Terbaik
18 Warta Sertifikasi | EDISI 12 - DESEMBER 2021
Bulan Oktober 2021
Sertifikasi Dasar Manajerial
Sertifikasi Profesi Penagihan
Dedi Supriyadi Arthaasia Finance Manager MBD
Saut Dame H Sipayung BFI Finance Indonesia Branch Asset Management Head
Arsys Budhi Sulistyo Trihamas Finance Staff Remedial Daniel Simon
Maybank Indonesia Finance Collector Maria Goretti Ritawati Orix Indonesia Finance
AM - Div. Head Risk Management
I Made Arya Sutisna Aditama Finance
Internal Audit
Tomy Ferdinand Pardede BCA Multifinance Kepala Unit Penagihan Fleet
Alexander Pelupessy Maybank Indonesia Finance
Collector Zahril Maybank Indonesia Finance Internal Control Dept. Head
Lidyasari Gunawan Orix Indonesia Finance SGM - Dept. Head Analysis
Atik Prihatini Sinar Mitra Sepadan Finance
Desk Collection Officer
Felly Eka Saputri BCA Multifinance Kepala Unit Penagihan Fleet
Gayu Tri Endono Multindo Auto Finance Account Officer
Ilham Darmawan Multindo Auto Finance Manager Risk Management 1
1
3 3
2 2
2
3 3
Ibu MG Ritawati
2
2
3
3
3