• Tidak ada hasil yang ditemukan

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA PANTAI BUL BUL ( ARSITEKTUR EKOLOGI ) SKRIPSI OLEH : FERDI ANUGERAH MANULLANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA PANTAI BUL BUL ( ARSITEKTUR EKOLOGI ) SKRIPSI OLEH : FERDI ANUGERAH MANULLANG"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA PANTAI BUL – BUL ( ARSITEKTUR EKOLOGI )

SKRIPSI

OLEH :

FERDI ANUGERAH MANULLANG 140406085

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2018

(2)

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA PANTAI BUL – BUL

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik dalam Departemen Arsitektur pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

OLEH :

FERDI ANGERAH MANULLANG 140406085

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2018

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA PANTAI BUL – BUL

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik dalam Departemen Arsitektur pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

OLEH :

FERDI ANGERAH MANULLANG 140406085

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2018

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA PANTAI BUL – BUL

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik dalam Departemen Arsitektur pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

OLEH :

FERDI ANGERAH MANULLANG 140406085

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2018

(3)

PERNYATAAN

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA PANTAI BUL – BUL

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya tu pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis dalam diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, September 2018 Penulis,

Ferdi Anugerah Manullang

(4)
(5)
(6)
(7)

ABSTRAK

Provinsi Sumatera Utara memiliki banyak potensi pariwisata. Danau Toba menjadi salah satu destinasi wisata yang diunggulkan dari sepuluh destinasi wisata di Indonesia. Budaya dan alam adalah salah satu elemen pariwisata Danau Toba yang menjadi magnet wisatawan. Tujuan perancangan adalah untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Toba Samosir ,melestarikan budaya serta menjadikan.Resort adalah sebuah kawasan yang terencana yang menyediakan tempat penginapan dan rekreasi. Lokasi perancangan berada di desa Lumban Bul-Bul, Kabupaten Toba Samosir. Tema yang diterapkan adalah Arsitektur Ekologi . Arsitektur Ekologi

diharapkan memaksimalkan kearifan lokal dan dapat menciptakan suasana perkampungan Batak Toba. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Klasifikasi hotel yang dirancang adalah hotel bintang Tiga.Dengan fasilitas Yang disediakan area Penginapan, Lounge, Restoran, Cafe, Taman bermain dan Cottage.

Kata kunci: Danau Toba, , Pariwisata, Desa Lumban Bul-Bul,

Kabupaten Toba Samosir, Hotel Resort, Arsitektur Ekologi.

.

(8)

ABSTRACK

North Sumatra Province has a lot of tourism potential. Lake Toba is one of the top tourist destinations of ten tourist destinations in Indonesia. Culture and nature is one of the elements of Lake Toba's tourism which is a tourist magnet. The purpose of the design is to develop tourism in Toba Samosir Regency, preserve culture and make. Resort is a planned area that provides lodging and recreation. The design location is in the village of Lumban Bul-Bul, Toba Samosir Regency. The theme applied is Ecological Architecture. Ecology Architecture is expected to maximize local wisdom and can create a Toba Batak village atmosphere. The research method uses qualitative research methods. Classification of hotels designed is a Three star hotel. With facilities provided by the area of

accommodation, lounge, restaurant, cafe, playground and cottages.

Keywords : Lake Toba, Tourism, Lumban Bul-Bul Village, Toba Samosir Regency,Resort Hotel, Ecological Architecture.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul : Perancangan Hotel Resort di Kawasan Wisata Pantai Bul-bul.

Dalam menulis laporan skripsi ini, banyak pihak yang memberikan bimbingan, bantuan, motivasi dan pembelajaran yang sangat berguna untuk penulis dalam menyelesaikan laporan laporan skripsi ini. Oleh karena iru penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Nelson M. Siahaan,Dipl., TP.,M.Arch selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing , membantu memberikan petunjuk dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

2. Bapak Devin Derizha H., ST., MT., dan Bapak Hajar Suwantoro.,ST., MT yang telah memberikan petunjuk dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

3. Ibu Dr.Ir. Dwira Nirfalini Aulia,M.Sc.P.hD IPM selaku Ketua Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai Departemen Arsitektur USU.

5. Orang Tua saya tercinta, Bapak Ramses Manullang dan Ibu Turadan Siringo S.Pd.

Kakak dan Abang saya yang saya sayangi, serta keluarga besar terima kasih atas segala kasih sayang, doa dan cintanya.

6. Sahabat yang selalu memotivasi saya Hizkia siregar, Oscar , Brama , Yosua , Deden , Joel dan teman-teman seperjuangan stambuk 2014.

7. Teman-teman kelompok Perancangan Arsitektur 6, Hizkia, Oscar, Caroline dan Sonia yang saling membantu dan berjuang dalam pengerjaan Skripsi & Perancangan Arsitektur 6.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sebagai bahan penyempurnaan skripsi ini serta berharap tulisan ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di lingkungan Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara.

Medan, September 2017 Penulis,

Ferdi A. Manullang

(10)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Maksud dan Tujuan ...2

1.3. Masalah Perancangan ...2

1.4. Pendekatan Perancangan ...3

1.4.1. Survey Lokasi ...3

1.4.2. Studi Banding ...3

1.4.3. Studi Literatur ...3

1.4.4. Pengolahan Data ...3

1.5. Lingkup / Batasan ...3

1.6. Kerangka Berfikir ...4

1.7. Sistematika Penulisan Laporan ...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...7

2.1. Terminologi Judul...7

2.2. Tinjauan Umum Proyek...8

2.2.1. Deskripsi Proyek ...9

2.2.2. Tujuan Proyek ...11

2.3. Tinjauan Peraturan Daerah ...11

2.3.1. GSB ...11

2.3.2. Pencapaian ...12

2.4. Tinjauan Fungsi ...13

2.4.1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan ...13

2.4.2. Deskripsi Kebutuhan Ruang ...14

2.4.3. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang...16

(11)

2.4.4. Deskripsi Pendekatan Struktur dan Utilitas ...23

2.4.5. Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis...25

2.4.5.1. Alila Ubud Hotel Resort ...25

2.4.5.2. Maya Ubud Resort and Spa Resort...29

2.4.6. Kesimpulan Studi Kasus ...33

2.5. Elaborasi Tema ...39

2.5.1. Pengertian Arsitektur Ekologi ...39

2.5.2. Interpetrasi Tema ...39

2.5.3. Keterkaitan Kaitan Tema dengan Judul...48

2.5.4. Studi Banding Tema Sejenis...51

2.5.4.1. Misool Eco Resort. ...51

2.4.5.2. Phu Chaisai Mountain Resort ...56

BAB III METODOLOGI ...64

3.1. Metoda Pengumpulan Data...64

3.1.1. Metode Observasi ...64

3.1.2. Metode Literatur ...64

3.2. Data Primer ...64

3.3. Data Sekunder ...64

3.4. Analisa Perancangan ...65

3.4.1. Analisa Tapak ...65

3.4.2. Analisa Fungsi ...65

3.4.3. Analisa Aktivitas ...65

3.4.4. Analisa Pengguna ...66

3.4.5. Analisa Rauang ...66

3.4.6. Analisa Bentuk ...66

3.4.7. Analisa Struktur ...66

(12)

3.4.8. Analisa Utilitas ...66

3.4.9.Konsep Perancangan ...66

BAB IV ANALISA...67

4.1. Analisa Kondisi Tapak Lingkungan ...67

4.1.1. Analisa Penapaian ke Tapak ...68

4.1.2. Analisa Matahari...69

4.1.3. Analisa Angin ...70

4.1.4. Analisa Kebisingan ...71

4.1.5. Analisa View...72

4.1.6. Analisa Tata Guna Lahan ...73

4.1.7. Analisa Vegetasi ...74

4.2. Analisis Fungsional ...75

4.2.1. Analisa Pelaku kegiatan...75

4.2.2. Analisa Jenis Kegiatan...76

4.2.3. Analisa Pengelompokan Sifat Ruang ...77

4.2.4. Analisa Kebutuhan Ruang ...78

4.2.5. Analisa Program Kebutuhan Besaran Ruang...79

4.2.6. Analisa Pengguna ...82

4.2.7. Analisa Proyeksi Jumlah Pengunjung...83

4.3. Analisa Struktur dan Utiltas ...85

4.4. Kesimpulan ...87

BAB V KONSEP ...88

5.1. Konsep Perancangan Tapak ...88

5.1.1. Zonasi Ruang Luar...88

5.1.2. Sirkulasi Kendaraan ...88

5.1.3. Konsep Pembagian Zona Ruang Luar Hotel ...89

5.1.4. Konsep Vegetasi ...90

(13)

5.1.5. Konsep Kebisingan Tapak ...93

5.1.6. Konsep Penataan Parkir ...94

5.2. Konsep Perancangan Utilitas Bangunan ...95

BAB VI. PERANCANGAN ARSITEKTUR ...96

6.1. Suasana Eksterior Hotel Resort di Kawasan Wisata Pantai Bul-Bul...96

6.1.1. Entrance Pada Hotel...99

6.1.2. Area Parkir Pada Hotel ...101

6.1.3. Cottages Pada Hotel...103

6.1.4. Suasana Landscape ...99

6.2. Suasana Interior di Kawasan Wisata Pantai Bul - Bul ...109

BAB VII. KESIMPULAN ...111 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN ...

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Kerangka Berpikir... 3

Gambar 2.1 Deskripsi Lokasi ... 8

Gambar 2.2 Ukuran Site ... 9

Gambar 2.3. Eksisting Sekitar Site ... 10

Gambar 2.4. Pencapaian menuju Lokasi Perancangan ... 12

Gambar 2.5. Aila Hotel Ubud Resort Bali ... 25

Gambar 2.6. Interior Pool Villa ... 27

Gambar 2.7. lobby Lounge ... 27

Gambar 2.8. Fasilitas Spa ... 28

Gambar 2.9. Maya Ubud Hotel And Resort Spa ... 29

Gambar 2.10. Presidensial Villa ... 30

Gambar 2.11. Selasar Villa ... 31

Gambar 2.12. akses menuju lobby... 31

Gambar 2.13. Ruang Spa ... 32

Gambar 2.14. Kolam Renang dan Jalan Setapak... 32

Gambar 2.15. lobby Lounge ... 34

Gambar 2.16. Master Plan Aila Ubud Hotel Resort ... 34

Gambar 2.17. Master Plan Maya Ubud Resort and Spa Resort... 34

Gambar 2.8. Pencahayaan dan Bayangan pada Bangunan ... 41

Gambar 2.9. Sistem Pantulan Cahaya... 42

Gambar 2.10 Orientasi Bangunan terhadap Matahari ... 44

Gambar 2.11 Pergerakan Angin dalam Sebuah Ruangan ... 45

Gambar 2.12 Orientasi Bangunan pada Rumah Tinggal Ken Yeang, di Malasya ... 48

Gambar 2.13. Perbandingan Siklus energi ,pada Rumah Biasa dan Ekologis ... 49

(15)

vii

Gambar 2.14. Misool Eco Resort... 51

Gambar 2.15. The Water Cottages ... 52

Gambar 2.16. Utara Residence ... 53

Gambar 2.17. Vila Kalanme ... 53

Gambar 2.18. Villa Tabisau ... 54

Gambar 2.19. Villa Santai... 54

Gambar 2.20. Restaurant & Diving Misool Eco resort... 55

Gambar 2.21 Superior Cottages ... 56

Gambar 2.22. Deluxe Cottages ... 56

Gambar 2.23. Executive Suite Cottages ... 57

Gambar 2.24 Honeymoon Suite Cottages... 57

Gambar 2.25 Thai Pool Villa. ... 58

Gambar 2.26. One Bedroom Pool Villa... 58

Gambar 2.27. Two Bed Room Villa ... 59

Gambar 2.28 The Bedroom Villa ... 59

Gambar 2.29. Swimming Pool... 60

Gambar 2.30 Meeting & Conference... 60

Gambar 2.31. Boutique & souvenir Shop... 61

Gambar 2.32. Phu View Restaurant & Bar... 61

Gambar 4.1 Analisa Pencapaian Kendaraan ... 65

Gambar 4.2. Analisa Sirkulasi Kendraan Menuju Site ... 66

Gambar 4.3.Analisa Matahari ... 67

Gambar 4.4. Analisa Arah Angin ... 68

Gambar 4.5. Analisa Kebisingan ... 69

Gambar 4.6. Analisa View... 70

Gambar 4.7. Analisa Tata Guna Lahan ... 71

Gambar 4.8. Analisa Vegetasi ... 72

(16)

Gambar 4.9. Skema Kegiatan Pengunjung Menginap ... 73

Gambar 4.10 Skema Kegaiatan Pengunjung Yang tidak Menginap ... 74

Gambar 4.11 Skema Kegiatan Pengeloal ... 74

Gambar 4.12 Skema Sirkulasi Hotel secara Makro ... 80

Gambar 4.13 Skema Sirkulasi Menuju Kamar Hotel ... 81

Gambar 4.14. Skema Sirkulasi Servis ... 81

Gambar 4.15. Skema Sistem Tenaga Listrik ... 84

Gambar 4.16. Skema Sirkulasi Air Kotor... 84

Gambar 4.17.Skema Air Bersih ... 85

Gambar 4.18. Skema Sistem Penghawaan... 85

Gambar 5.1 Suasana Perkampungan Batak Toba ... 86

Gambar 5.2. Pembagian Zona Ruang Luar ... 87

Gambar 5.3. Jalur Masuk –keluar Kendaraan... 87

Gambar 5.4. Kolong Parkir pada Bangunan ... 88

Gambar 5.5. Konsep Ruang Luar ... 88

Gambar 5.13. Konsep Vegetasi ... 89

Gambar 5.7. View Pinggir Danau... 90

Gambar 5.8. Pucuk Merah ... 90

Gambar 5.9. Rumput Gajah Mini ... 91

Gambar 5.10. Vegetasi Bambu pada Cottages ... 91

Gambar 5.11. Paving Block ... 92

Gambar 5.12. Konsep Kebisingan Tapak ... 92

Gambar 5.13. Parkir Hotel ... 93

Gambar 5.14. Konsep View... 93

Gambar 6.15. Konsep Bentukan Atap ... 94

Gambar 5.16 Sistem Listrik ... 95

Gambar 5.17 Sistem Persampahan ... 95

(17)

ix

Gambar 5.18 Sistem Penangkal Petir ... 96

Gambar 5.19. Skema Pemadam Kebakaran ... 96

Gambar 5.20 Skema Sirkulasi Listrik... 97

Gambar 5.21. Skema Sirkulasi Plumbing ... 97

Gambar 6.1. Perspektir Hotel Resort di Kawasan Wisata Pantai Bul-Bul ... 98

Gambar 6.2. Site Plan Hotel resort di Kawasan Wisata Pantai Bul-Bul ... 98

Gambar 6.3. Fasad pada Dinding Luar Hotel Resort... 99

Gambar 6.4. Sirkulasi Parkir Cottages... 93

Gambar 6.5. Suasana Arah Kendaraan Menuju Hotel... 100

Gambar 6.6 Drop off pada Hotel Resort ... 100

Gambar 6.7. Kolong Parkir ... 101

Gambar 6.8. Suasana Parkir... 101

Gambar 6.9. Sirkulasi Parkir Pengunjung Cottages ... 102

Gambar 6.10. Suasana Parkir Cottages... 102

Gambar 6.11. Perspektif Cottages ... 103

Gambar 6.12. Suasana Entrance Cottages ... 103

Gambar 6.13. Suasana Dalam Cluster Cottages ... 104

Gambar 6.14. Suasana Cottages ... 104

Gambar 6.15. Suasana Keluar dari Kolong Parkir... 105

Gambar 6.16. Suasana Lounge Hotel ... 105

Gambar 6. 17. Suasana Taman Bernain Anak-Anak (1) ... 106

Gambar 6.18. Suasana Taman Bermain Anak-Anak (2 ) ... 106

Gambar 6.19. Suasana Cafe Outdoor... 107

Gambar 6.20. Suasana Amphiteathre ... 107

Gambar 6.21. Suasana Dermaga ... 108

Gambar 6.22. Suasana Pantai pada Hotel Resort... 108

Gambar 6.23. Suasana Lobby ... 109

(18)

Gambar 6.24. Suasana Restoran ... 109 Gambar 6.25. Kamar Tipe Standard Room ... 110 Gambar 6.26. Kamar Tipe Deluxe Room ... 110

(19)

x DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Garis Sempadan Bangunan ... 11

Tabel 2.2. Hubungan Antara Pendekatan kelompok Ruang dan Pengguna ... 14

Tabel 2.3. Identifikasi Kegiatan Pengelola dan Karyawan Hotel ... 16

Tabel 2.4. Identifikasi Kegiatan Tamu Hotel ... 18

Tabel 2.5..Fasilitas dan Jumlah Minimal Kamar Hotel Bintang ... 19

Tabel 2.6. Model Sirkulasi Pintu ... 21

Tabel 2.7. Bentuk Ruang Sirkulasi Kamar Tidur ... 22

Tabel 2.8. Perbandingan studi kasus studi banding ... 33

Tabel 2.9. Perbandingan Studi kasus dengan Orientasi Ruang ... 36

Tabel 2.10. Analisa Studi Kasus Citra arsitektural Tradisional ... 38

Tabel 2.11. Jenis-jenis Bahan Bangunan Eco Building... 49

Tabel 3.1 Metoda Pengumpulan Data... 62

Tabel 4.1 Analisa berdasarkan Kegitan dari Pengguna Ruang... 76

Tabel 4.2 Analisa Program Kebutuhan Besaran Ruang ... 78

Tabel 4.3 Jumlah Wisatawan yang berkunjung ke Toba Samosir ... 81

Tabel 4.4 Proyeksi Jumlah Wisatawan Toba Samosir... 82

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang

Pariwisata merupakan merupakan salah satu sektor jasa yang harus ditingkatkan dan dikembangkan di Sumatera Utara untuk meningkatkan pendapatan daerah dan memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja, serta mendorong kemajuan pembangunan daerah ,sehingga tingkat kemakmuran dan kesejahteraan rakyat meningkat.

Mengingat kebutuhan manusia akan pariwisata sangat tinggi maka pariwisata Indonesia patut menjadi sorotan utama.Penat akibat rutinitas sehari –hari membuat manusia membutuhkan tempat yang tenang untuk bersantai dan bersantai sejenak dari rutinitasnya.

Selain itu ketertarikan manusia dengan hal –hal yang tradisional ,seni, dan mengeksplorasi alam menjadikan pariwisata sebagai bidang yang perlu dikembangkan. Sektor Pariwisata di Indonesia memiliki banyak potensi alam yang menarik seperti panorama alam, budaya, sejarah, dan kesenian .melimpahnya destinasi wisata di Indonesia membuat wisatawan dari belahan dunia berwisata ke indonesia.

Provinsi Sumatera Utara memiliki banyak potensi wisata di antaranya Bukit Lawang , Nias , Sibolga , Berastagi , Danau Toba , dan lain-lain. Namun yang menjadi fokus pemerintah untuk saat ini adalah Danau toba. Danau Toba menjadi salah satu destinasi wisata yang di unggulkan dari sepuluh destinasi wisata di Indonesia. Danau toba memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi destinasi wisata bukan hanya masyarakat lokal tetapi juga masyarakat internasional. Pemerintah menargetkan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Danau Toba mencapai satu juta orang. Budaya dan alam adalah salah satu elemen pariwisata Danau Toba yang mendapat tanggapan positif dan masih dianggap bermutu baik oleh wistawan terutama wistawan mancanegara.Wilayah yang terbentang dengan panorama alam yang indah,masyarakat yang memiliki identitas yang berbeda- beda adalah magnet tersendiri bagi wisatawan.

Balige sebagai pusat kegiatan utama pengembangan kawasan Danau Toba memiliki pasir putih Pantai Bul-Bul . Di sekitarnya terdapat objek wisata yang menarik yaitu Pantai Lumaban Bul –Bul , Puncak Bukit Pahoda, Museum TB Silallahi ,Bukit Tarabunga, Onan Balerong, Desa Adat Ragi Hotang, dan lain-lain. Kawasan tersebut memiliki pemandangan

(21)

yang menakjubkan dan memiliki nilai historis budaya yang tinggi sehingga banyak wisatawan yang mengunjungi kawasan ini. Lokasi tersebut patut menjadi sorotan utama dalam pengembangan kawasan Danau Toba.

Pendekatan Perancangan dengan Tema Ekologi Arsitektur merupakan pembangunan berwawasan lingkungan, di mana memanfaatkan potensi alam semaksimal mungkin.

Kualitas arsitektur biasanya sulit diukur, garis batas antara arsitektur yang bermutu dan yang tidak bermutu. Kualitas arsitektur biasanya hanya memperhatikan bentuk bangunan dan konstruksinya, tetapi mengabaikan yang dirasakan si pengguna dan kualitas hidupnya.

1.2 Maksud Dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari perancangan proyek “ Hotel Resort di Kawasan Wisata Pantai Bul Bul “ ini adalah:

 Mengembangkan daerah wisata Pantai Bul – Bul dengan mendesain Hotel Resort untuk menarik minat wisatawan.

 Memberikan akomodasi kepada wisatawan untuk dapat menikmati daerah Wisata sekitar pantai Bul-Bul Balige.

1.3 Masalah Perancangan

Beberapa masalah dalam Perancangan “ Hotel resort di Kawasan Wisata Pantai Bul Bul “ ini adalah :

 Bagaimana merancang sebuah Hotel Resort yang menarik dengan suasana khas perkampungan Batak Toba di Kawasan Pantai Bul Bul.

 Bagaimana menerapakan konsep Ekologi Arsitektur dalam desain.

 Bagaimana memanfaatkan setiap potensi yang ada dalam site.

 Bagaimana menciptakan daerah wisatayang dapat berkolaborasi dengan budaya dan alam sehingga unsur – unsur tersebut tidak hilang.

1.4 . Pendekatan Perancangan

Untuk pemecahan masalah dalam perencanaan dilakukan pada proyek perancangan proyek meliputi beberapa metode pendekatan sebagai berikut :

(22)

1.4.1. Survey Lokasi (Pengumpulan Data Fisik)

Pada metode survey ini dilakukan dengan cara observasi langsung ke lokasi perancangan dengan mengumpulkan data – data fisik berupa foto dan pertanyaan dengan masyarakat sekitar yang ada dilokasi perancangan.

1.4.2. Studi Banding

Pada metode studi banding ini dilakukan dengan cara membandingkan perancangan dengan proyek sejenis yang telah ada.Kesamaan berupa dalam fungsi ataupun tema yang didapat dari berbagai sumber seperti buku,jurnal, internet dan sumber lainnya.

1.4.3. Studi Literatur

Pada metode studi literatur ini dilakukan dengan mencari teori –teori pendukung dari berbagai referensi yang dianggap relevan,terbaru,sesuai dan mendukung terhadap perancangan.

1.4.4. Pengolahan Data

Suatu metode yang digunakan untuk mengolah dan meng-analisa data yang sudah didapat dari hasil survey , studi banding maupun studi literatur sehingga sampai pada proses perancangan.

1.5. Lingkup/ Batasan

Lingkup pembahasan yang akan diterapkan dalam perencanaan dan perancangan proyek “Hotel Resort di Kawasan Wisat Pantai Bul-Bul” adalah merencanakan sebuah .fasilitas penginapan untuk kegiatan yang menciptakan suasana perkampungan Batak Toba. Dan batasan – batasan dalam mendesain “ Hotel Resort di Kawasan Wisata Pantai Bul Bul ” yaitu :

 Perancangan hotel resort dengan memperhatikan potensi yang ada di sekitar kawasan site.

 Perancangan memperhatikan aspek fisik dan non fisik , seperti perancangan tapak , massa bangunan , estetika , pemakai , pengunjung , struktur , kebutuhan ruang

(23)

1.6. Kerangka Berpikir

1.7. Siste

Gambar 1.1 Diagram Kerangka Berpikir (Sumber : Pengolahan Data)

Latar Belakang

Perlunya suatu penginapan sebagai upaya mengakomodir Wisatawan yang akan berwisata mengunjungi objek wisat di kecamatn balige.

Perlunya kawasan wisata yang memakai nilai – nilai budaya adat Batak Toba

Latar belakang

1. Mengembangkan daerah wisata Pantai Bul – Bul dengan membangun Hotel resort untuk menarik minat wisatawan 2. Memberikan akomodasi kepada

wisatawan untuk dapat menikmati daerah wisata sekitar pantai Bul-Bul Balige

3. Mengubah kawasan wisata menjadi lebih variatif dengan memaksimalkan potensi kawasan yang sudah ada.

Judul Tema & Proyek:

Judul : Hotel Resort di Kawasan Pantai Bul -Bul

Analisa

Analisa Tapak

Analisa Fungsi

Analisa Aktivitas Ruang

Analisa Program Ruang

Analisa Struktur &

Utilitas

Konsep

Konsep Massa Bangunan

Konsep Ruang Luar

Konsep Ruang Dalam

Konsep Struktur &

utilitas

Masalah perancangan :

Bagaimana menciptakan kawan wisata yang terkoneksi dengan baik.

Bagaimana menerapakan konsep ekologi arsitektur dalam desain.

Bagaimana memanfaatkan setiap potensi yang ada dalam site

Pemilihan material dalam perancangan yang sesuai dengan tema,konsep perancangan ,dan kondisi site

FEEDBACK DESAIN AKHIR

Pengumpulan data :

Pengumpulan data

Studi literatur

Studi banding

(24)

1.7. Sistematika Penulisan Laporan BAB I. PENDAHULUAN

Berisi tentang garis besar apa yang menjadi dasar perumusan perancangan meliputi : Latar belakang , maksud dan tujuan pembahasan , sasaran , pendekatan , batasan masalah , kerangka berpikir , dan sistematika pembahasan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang latar belakang proyek,tinajuan umum proyek antar alain pencapaian

& area layanan ,deskripsi pengguna kegiatan,deskripsi kebutuhan ruang dan besaran ruang deskripsi persyaratan dan kriteria ruang ,deskripsi pendekatan struktur dan utilitas,studi banding arsitektur yang mempunyai fungsi atau tema sejenis.

BAB III. METODOLOGI

Berisi tentang uraian langkah – langakah kegiatan penelitian yang akan di lakkukan dan juga membahas metoda pendekatan penyelesaian maslah perancangan dan teknik analisi yang akan dilakukan untuk menghasilkan desain perancangan .

BAB IV. ANALISA PERANCANGAN

Berisi tentang analisa kondisi tapak,analisa sistem kegiatan /program ruang,analisa massa dan fasad bangunan,analisa sistem struktur dan utilitas bangunan.

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

Berisi tentang dasar tapak perancangan ,konsep sistem kegiatan/program ruang, konsep massa dan fasad,konsep sistem struktur dan utilitas.

BAB VI.PERANCANGAN ARSITEKTUR DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang daftar pustaka dan sumber sebagai literatur selam proses perencanaan dan perancangan proyek sehingga di buat sebagai lampiran seputar hasil survey.

(25)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Terminologi Judul

A. Definisi Hotel

Hotel adalah jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan,penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil ( Dirjen Pariwisata Depparpostel,1988).

Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar,penyedia makan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran ( Fred Lawson, Hotel Resort : planning, Design and Refurbishment. London : architecture press, 1995 ).

B. Definisi Resort

Resort adalah tempat tinggal untuk sementara bagi seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendaptkan kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu.dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungabn dengan kegiatan olahraga,kesehatan,konvensi,keagamaan serta keperluan usaha lainnya ( Dirjen Pariwisata, Pariwisata tanah Air Indonesia ,Halaman 13 , 1998).

Resort adalah tempat menginap yang mempunyai berbagai macam fasilitas khusus yang digunakan oleh wisatawan untuk kegiatan bersantai,berolah raga dan berkeliling sambil menikmati keindahan alam yang ada disekitar resort tersebut.contoh fasilitas tersebut adalah lapangan golf, tenis, spa, jogging track, hiking dan sebagainya.( pendit 1999).

C. Definisi Kawasan

Suatu wilayah yang memiliki ciri khas tertentu atau berdasarkan pengelompokan tertentu atau berdasarkan pengelompokan fungsional kegiatan tertentu.Contoh Kawasan antara lain : kawasan lindung – Kawasan Budidaya dalam suatu wilayah Provinsi,Kawasan perkotaan – Kawasan pedesaan dalam suatu Kabupaten,Kawasan Perumahan,Kawasan Pusat Kota, dan kawasan Industri dalam suatu kota ( Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 26 tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ).

(26)

D. PANTAI BUL – BUL

Pantai Bul –Bul adalah sebuah pantai pada pinggiran Danau Toba yang berlokasi di wilayah yang berada pada Desa Lumban Bul – Bul ,Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir) .Lumban Bul – Bul merupakan sebuah Desa yang terletak persis di tepian pantai Danau Toba yang berada di Kecamatan Balige ,Kabupaten Toba Samosir. Desa Lumban Bulbul memiliki wilayah sekitar 71 Ha yang terletah sekitar 235 km arah selatan kota Medan.

Batas – batas wilayah desa Lumban Bulbul pada sebelah timur adalah Desa sibolahotang SAS ,sebelah selatan Kelurahan Lumban Dolok, sebelah barat desa Lumban Silintong ,dan sebelah Utara adalah Danau Toba. Perjalanan menuju esa Lumban Bulbul dapat ditempuh dengan waktu 5 – 6 jam dari bandara Kuala Namu dan dapat juga di akses melalui Bandara Silangit hanya dengan waktu sekitar 40 menit.

E. Kecamatan Balige

Kecamatan Balige terletak pada ketinggian 905-1.200 meter dari permukaan laut sehingga kelembaban udaranya cukup lembab. Kecamatan ini terdiri dari 29 desa dan 6 kelurahan. Dimana ada 9 desa/kelurahan berbatasan langsung dengan Danau Toba dan 26 desa/kelurahan tidak berbatasan dengan Danau Toba.

Kecamatan Balige berada pada 20 15’ – 20 21’ Lintang Utara dan 990 00’

– 990 11’ Bujur Timur, dengan topografi dan kontur tanah yang beraneka ragam, yaitu datar, landai, dan terjal.

Luas lahan tanah di Kecamatan Balige seluas 9.105 Ha dan dimanfaatkan untuk lahan sawah sebanyak 2.929 Ha dan sisanya merupakan lahan kering, lokasi bangunan/perumahan dan lainnya. Areal lahan sawah terluas ada di Desa Baruara seluas 240 Ha dan luas lahan sawah terkecil berada di Desa Siboruan dan Lumban Bul-Bul masing-masing dengan luas 20 Ha dan 30 Ha.

(27)

8 2.2 Tinjauan Umum Proyek

2.2.1. Deskripsi Proyek

Judul Proyek : Hotel Resort di Kawasan Wisata Pantai Bul – Bul Balige Status Proyek : Fiktif

Lokasi Proyek : Desa Lumban Bul – Bul ,Kecamatan Balige , Kabupaten Balige

Gambar 2.1. Deskripsi Lokasi ( Sumber : Pengolahan Data )

Kawasan perancangan ini berada di Desa Lumban Bul – Bul ,Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir.Kecamatan Balige memiliki luas wilayah 9.105 Ha

(28)

 Luasan Site

Gambar 2.2. Ukuran Site ( Sumber : Pengolahan Data)

Kontur : Relatif datar

Ketinggian bangunan : Maksimal 5 lantai

Lahan eksisting : Lahan Kosong

Lebar jalan : 5 meter

Garis Sempadan Bangunan : 4 meter

(29)

10 Gambar 2.3. Eksisting sekitar site

( Sumber : Pengolahan Data )

 Potensi Lahan :

- Terletak dipinggir Danau Toba - Berada pada kawasan wisata - Transportasi lancar:

 Batas – batas site

- sebelah utara : Danau Toba

- sebelah Timur : Pantai Bul-Bul

- sebelah Barat : Perkampungan

- sebelah Selatan : lahan pertanian warga.

(30)

2.2.2. Tujuan Proyek

Tujuan proyek ini adalah demi mendukung berjalannya aktivitas wisata di Kecamatan Balige dan untuk mendukung perekonomian di Desa Lumban Bul - Bul maka Hotel Resort di perlukan untuk menampung wisatawan ,karena di kawasan ini akan di jadikan kawasan terpadu menjadi pusat berbagai kegiatan di Desa Lumban Bul- Bul .Sehingga pada kawan ini di usulkan fungsi Hotel Resort sebagi fasilitas penginapan di kawasan ini berupa hotel yang menyatu dengan kebudayaan masyarakat setempat yang dapat menarik perhatian sekaligus sebagai tempat rekreasi dan relaksasi bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal yang akan berkunjung ke Hotel Resort ini.

2.3 Tinjauan Peraturan Daerah

2.3.1. Garis Sempadan Bangunan ( GSB )

Tabel 2.1. Prinsip KDB untuk Fasilitas Publik

No. Jenis Kawasan GARIS SEMPADAN Jarak

1. Hunian

- Jalan Ateri Primer - Jalan Arteri Sekunder - Jalan Kolektor Primer - Jalan Kolektor Sekunder - Jalan Lokal Primer - Jalan Lokal Sekunder

15 15 10 10 10 4-5

2. Perkantoran

- Jalan Ateri Primer - Jalan Arteri Sekunder - Jalan Kolektor Primer - Jalan Kolektor Sekunder - Jalan Lokal Primer - Jalan Lokal Sekunder

15 15 10 10 10 8 s/d 10

3. Industri dan Gudang

- Jalan Ateri Primer - Jalan Arteri Sekunder - Jalan Kolektor Primer - Jalan Kolektor Sekunder - Jalan Lokal Primer - Jalan Lokal Sekunder

15 15 10 10 10 10

4. Dalam Lingkungan Daerah Bangunan Tertutup.

- Jalan Ateri Primer - Jalan Arteri Sekunder - Jalan Kolektor Primer - Jalan Kolektor Sekunder - Jalan Lokal Primer - Jalan Lokal Sekunder

15 15 10 10 10 10

( Sumber : Perda No. 9 Tahun 2010 )

(31)

12 3. Ruang Terbuka Hijau.

Zona L2 yang merupakan RTH kota sebagaimana dimaksud pada ayat (7) ditetapkan menyebar dan seimbang dengan memperhatikan fungsi ekologis, sosial- budaya, estetika, dan ekonomi dengan ketentuan RTH publik paling sedikit 20%

(dua puluh persen) dan RTH privat paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari luas kota yang berada di Kawasan Danau Toba.

2.3.2. Pencapaian

Akses pencapaian harus terdapat angkutan umum dan pribadi dari setiap badan jalan dan pengaturan jalan masih dapat dikontrol dengan baik. Sehubungan dengan sasaran aktivitas adalah Wisatawan lokal dan mancanegara maka maka akses menuju lokasi paling dekat melalui Bandara Silangit.Dan lokasi perancangan berada pada pinggiran kawasan Danau Toba, maka Hotel Resort ini dapat di akses melalui Kapal Motor yang ada di Danau Toba.

Perkembangan Transportasi menuju hotel cukup baik karena tidak jauh dari Bandara Silangit dan ibukota Kabupaten Toba Samosir dengan melalui beberapa transpotasi berikut :

 Bandara Udara Silangit

 Bandar Udara Kuala Namu

 Pusat Kota Balige

Gambar 2.4 Pencapaian menuju Lokasi Perancangan ( Sumber : Pengolahan Data )

(32)

2.4 Tinjauan Fungsi

2.4.1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

Adapun pengguna dari bangunan “Hotel Resort di Kawasan wisata Pantai Bul – Bul” di golongkan menjadi 4 bagian yaitu :

1. Tamu Hotel : Orang yang menginap di Hotel untuk tujuan berlibur atau rekreasi meliputi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara .Jenis wisatawan menurut tujuan kedantangannya :

 Wisatawan bisnis adalah orang yang berkunjung untuk urusan bisnis (konvensi dan eksibisi)

 Wisatawan Khusus adalah wisatawan yang datang dengan tujuan khusus.

 Wisatawan berlibur adalah wisatawan yang datang debgan tujuan bersenang – senang dan berwisata,seperti wisata religi,wisata sejarah,wisata alam ,dan lainnya.

2. Pengunjung : orang yang datang mengunjungi tamu hotel yang menginap ataupun orang yang datang menikmati fasilitas hotel tanpa menginap

3. Pengelola Hotel : orang yang bekerja di Hotel baik sebagai manajer maupun staff,dan meliputi seluruh karyawan hotel.

4. Servis Hotel : oarang yang melakukan kegiatan bongkar muat barang yang diperlukan untuk operasional hotel.

Tujuan keberadaan hotel resort ini adalah terpenuhi kebutuhan pengunjung yaitu keamanan ,temapt istirahat yang tenang,privasi , serta kepuasan fisik mental.kebutuhan tersebut dapat terpenuhi penyelesaian desain secara arsitektural dan pengelompokan kegiatan- kegiatan dalam hotel . Kegiatan wisatawan terbagi atas :

1. Kegiatan Utama

Kegiatan dalam ruang tidur dengan melakukan sedikit gerakan ,misalnya melihat pemandangan luar melalui bidan bukaan ,makan,minum , mandi ,dan duduk.

2. Kegiatan rekreasi dan relaksasi

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu santai yaitu dengan kegiatan rekreasi termasuk olahraga ,menikmati pertunjukan ,berenang ,dan lain – lain.

3. Kegiatan pelayanan

(33)

14

 Kegiatan pengelola,meliputi aktivitas melayani ,mendata tamu , dan kegiatan administrasi lainnya.

 Kegiatan servis , merupakan kegiatan yang ditujukan untuk memnuhi kebutuhan tamu,berupa penyediaan makanan,pengaturan sistem mekanikal dan elektrikal ,pengaturan cahaya ,pencucian barang ,dan lain-lain.

 Kegiatan Penunjang, berupa penyediaan fasilitas belanja , konvensi , penukaran uang , dan lain – lain.

2.4.2. Deskripsi Kebutuhan Ruang

Tabel di bawah ini menunjukkan hubungan antara pendekatan kelompok ruang pengguna dan zona terhadap kebutuhan ruang hotel resort.

Tabel 2.2. Hubungan antara pendekatan kelompok ruang pengguna dan zona

No Pengguna Zona Kebutuhan Ruang

1. Penghuni Hotel Private

Standard Deluxe Suite

Standar Twin Deluxe Twin Deluxe Cottage Suite Cottage

2 Pengelola Semi private

R.General Manager R.Sekretaris

R.Manajer Keuangan R . Manajer Personalia R .Manajer Marketing R . Manajer Pengadaan Barang

R.Manajer Operasinal R.Manajer Teknik R .Rapat

R .Tunggu R . Arsip Pantry

3. Pegawai Tata Usaha Service

Ruang Linen Ruang laundry Ruang Jemur Ruang Pegawai Locker

R . Makan Pantry Gudang R . Persediaan Loading Dock R . Sampah Toilet /WC

(34)

4 Restoran

Public

R . Makan Kasir Dapur Ruang Saji Ruang Chef Gudang

5 Bar dan Cafe Publik

Area Duduk

Meja bar dan Pantry Kasir

Toilet /Wc

6 Kolam Renang Publik

R .Registrasi

Kolam Renang Dewasa Kolam Renang Anak Ruang Ganti

Ruang Locker Ruang Bilas Toilet / WC

7 Area Komersial Publik

Drug Store

Money Changer K . Biro Perjalanan Toko Souvenir Ruang Konektivitas

8 Pijat dan Refleksi Publik

Receptionist Ruang Pijat Ruang Sauna Ruang Ganti Locker Toilet /WC

9 Fitness Center

Ruang Registrasi Ruang Fitness Ruang Gnati Ruang Bilas 10 Front Office dan Lobby Service

Lobby Resepsionis Front Office

11 Utilitas Service

R .Genset

R . Panel Kontrol R .PABX

R . Pompa R . water Tank R . Sampah R .Trafo R .Tandon Air Gudang

12 Mushola Service R . Sholat

( sumber : Akomodasi Perhotelan(Suhwi 2008))

(35)

16 2.4.3. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Sebagai upaya membagi kriteria Hotel maka pemerintah membuat persyaratan untuk hotel – hotel tesebut agar layak disewakan .Jenis hotel berdasarkan kelas atau bintanngya terbagi dua ,yaitu,hotel bintang dan hotel non bintang.Tingkatan atau kelas hotel berbintang berdasarkan tanda bintang (* ).Semakin banyak bintangnya, maka persyaratan,fasilitas ,dan pelayanannya semakin baik.

Pemerintah membuat persyaratan – persyaratan umum terhadap hotel yang berbintang untuk membuat standarisasi yang layak dan standar minimum terhadap hotel.Standarisasi tersebu t bernama Standar Usaha Hotel .Semua Standar Usaha Hotel itu disusun kedalam Lampiran I Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor Pm.53/Hm.001/Mpek/2013 Tentang Standar Usaha Hotel.

 Tinjauan Kegiatan pada Hotel

Tinjauan kegiatan merupakan pembahasan mengenai segala jenis aktivitas /kegiatan yang terjadi pada hotel resort. Jenis kegiatan pada hotel resort ini dapat dibedakan berdasarkan pelakukegiatan ,yaitu pengelola dan pemakai ( tamu hotel ).

 Pengelola & Karyawan

Bagian – bagian identifikasi pengelola dan karyawan deijelaskan pada keterangan tabel berikut ini.

Tabel 2.3. Identifikasi Kegiatan Pengelola dan Karyawan Hotel

No Bagian – bagian Pengelola dan Karyawan

Identifikasi Kegiatan

1. General manager - Memastikan seluruh pekerjaan dalam hotel bekerja dengan baik.

2. Front Desk Supervisor Mengarahkan tugas operasional penerima tamu di front office

Memberi persetujuan transaksi Paid out tamu untuk jumlah tertentu

Memberi persetujuan penggunaan housebank oleh front desk agent

Menagtur jadwal setiap staff front desk

3. Bellboy

Menrunkan barang tamu dari mobil Membawakan barang tamu untuk check in

Mengantar barang tamu kekamar sesuai dengan nomor kamarnya

Membantu tamu membawa barang pada saat check

(36)

out

Menyimpan barang tamu dengan tanda khusus untuk tamu yang menitipkan barangnya di hotel.

4. Receptionist/front desk agent

Melakuakan pendaftaran tamu Menangani tamu yang check out

Mencatat uang deposit tamu untuk menginap

Melayani penukaran mata uang asing ke mata uang lokal

Memasukkan tamu yang sudah check in dalam suatu laporan harian.

Menghitung dan bertanggung jawab atas uang transaksi selama staff tersebut bertugas pada hari tersebut.

5. House keeping manager

Mengkoordinasi semua section yang ada dalam organisasi housekeeping.

Memberikan coaching,training untuk seluruh staff housekeeping

Melakukan/memimpin meeting yang dilakukan secara teratur.

6. Food and beverage ( F & B ) Director

Menetapkan menu ,sistem penyajian dan strategi penjualan

Melakukan analisa tentang pesaing Menyusun anggara F & B

Merumuskan kebijaksanaan pengendalian biaya operasional

Menyelenggarakan briefing dalam departemen.

7. Laundry Manager Memipin / mengorganisir seluruh kegiatan maupun pelaksanaan kegiatan proses peruncian

8. Washer / ectract Melaksanakan proses pencucian ,dan pemerasan Melaksanakan proses pengeringan setelah mencuci.

9. Storage Staff

Membina kartu stok dan melaksanakan administrasi gudang.

Menyiapkan bukti penerimaan barang.

Menyiapkan permintaan pembelian dan menyimpan arsip yang berhubungan dengan keluar masuk barang.

Membantu kepala gudang memeriksa kedatangan barang dari pemasok

Membantu penghitungan fisik persedian dan melaporkan hasil perhitungan fisik persediaan barang.

10. Accounting Manager

Memastikan bahwa semua staff accounting manager menguasai sitem komputer hotel,sistem keuangan, dan standar operasional yang ada.

Membuat laporan bulanan tentang daftar tamu,tingkat hunian maupun untung rugi di bagian keuangan.

Membuat budget tahunan ,menganalisis operasi dan pendapatan hotel.

Menyeleksi, menempatkan, melatih dan

(37)

18 ( Sumber : Akomodasi Perhotelan (suhwi,2008)

 Pemakai ( Tamu Hotel )

Tabel 2.4 Identifikasi Kegiatan Tamu Hotel.

No Kegiatan Tamu Hotel Identifikasi Kegiatan

1. Kegiatan Hunian

-berlansung di ruang pribadi ,meliputi aktivitas sosial seperti :

Berkumpul

Berbincang – bincang Makan minum Istirahat 2. Kegiatan Rekreasi dan

Relaksasi

Aktivitas rekreasi dan relaksasi di alam terbuka dan beberapa lokasi wisata yang ada di kawan tersebut Menikmati fasilitas yang disediakan hotel .

3. Kegiatan Penunjang

Menggunakan fasilitas resort seperti : Fasilitas belanja

Konvensi Penukaran ruang Spa & sauna

Serta mengikuti acara acara tertentu yang disediakan hotel.

( Sumber : Akomodasi Perhotelan (suhwi,2008))

mengevaluasi karyawan accounting.

11 .

Human Resource

Development ( HRD ) Manager

Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengembangan SDM di lingkungsn hotel dalam hal perencanaan,pengendalian,dan pengawasn kegiatan SDM.

Bertanggung jawab terhadap hal – hal yang berkaitan dengan kegiatan pembinaan government dan industrial serta mempunyai kewajiban memelihara dan menjaga citra perusahaan.

12. Waiter / waitress Mempersiapkan teknis pelayanan.

Melaksanakan persiapan set up mise on place.

13. Linen & Uniform Attendant

Melaksanakan kegiatan kebersihan ,kerapian ,kelengkapan dan perwatan semua linen / uniform.

Melaksanakan kegiatan sebagai order taker atas semua permintaan tamu yang masuk ke house keeping department dan juga beserta administrasinya.

14. Chief Security

Bertanggung jawab dalam merencankan ,mengawasi,dan bekerja sama dalam

mengamankan seluruh harta,

karyawan,pimpinan,tamu hotel,dan memastikan bahwa prosedur keamanan telah dilaksanakan.

Memempin dan mengatur seluruh kegiatan anggota keamanan yang berhubungan dengan prosedur keamanan dan perlindungan hotel.

Mengatur dan menginspeksi loker untuk karyawan.

Mengatur surat izin polisi bila da kegiatan penting.

(38)

 Standar Besaran Ruang dan Hotel Resort

Tabel 2.5 Fasilitas dan Jumlah Minimal Kamar Hotel Bintang

(

Sumber : Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata Nomor 14/U/II/88 )

Standar ruang adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh ruangan maupun bangunan ,Hal ini di maksudkan untuk mengatur agar ruang – ruang dalam bangunan nyaman di tempati .

No Jenis Fasilitas Hotel Bintang 5 Hotel Bintang 4 Hotel Bintang 3

1 Kamar tidur Minimal 100

kamar

Minimal 50 kamar

Minimal 30 kamar

2 Suite room 4 kamar 3 kamar 2 kamar

3 Luas kamar 20 – 28 m2 18 – 28 m2 18 – 26 m2

4 R . Makan Minimal 2 buah Minimal 1 buah Minimal 1 buah 5 Restoran bar Minimla 1 buah Minimal 1 buah Minimal 1 buah 6 Function room Minimal 1 buah Minimal 1 buah Minimal 1 buah 7 Rekreasi & olahraga Wajib kolam

renang perlu ditambah 2 sarana

Wajib kolam renang perlu dianjurkan 2 sarana

Perlu kolam renang perlu dianjurkan 2 sarana

8 Ruang yang disewakan Wajib minimal 3 ruang

Perlu minimal 3 ruang

Perlu minimal 1 ruang

9 Lounge Wajib Wajib Wajib 1

10 Taman Wajib Wajib Perlu

(39)

20

 Sirkulasi

Sirkulasi merupakaan salah satu faktor penting dalam sebuah perancangan. Sirkulasi sering terkait dengan aktifitas dan perilaku manusia, sehingga perencanaan sirkulasi terlebih dahulu mempertimbangkan aspek perilaku manusia. Adapun pola sirkulasi pada resort, juga beberapa bangunan yang memilik fungsi yang sama. Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sirkulasi yaitu kenyamanan yang meliputi pencahayaan, kelembaban relatif dan suhu. Selain kenyamanan faktor penting lainya adalah aksesibilitas (kemudahan akses) untuk menuju objek. Menurut Francis D.K Ching (2001) dalam bukunya disebutkan beberapa faktor yang berpengaruh dalam sirkulasi yaitu pencapaian, aksen pintu masuk, konfigurasi jalur, hubungan jalur dan ruang, bentuk ruang sirkulasi.

- Pintu Masuk

Untuk memasuki sebuah bangunan, ruangan maupun sejenisnya akan melalui tahapan penembusan suatu bidang yang memisahkan area satu dengan lainya. Adapun pintu masuk berperan sebagai aksen yaitu penekanan pada jalur masuk menuju bangunan. Penekanan ini dapat diwujudkan dengan pembayangan, gradasi, proporsi, skala, warna, material, tekstur, bentuk langgam, karakter pintu masuk, sudut kecondongan. Faktor penting dalam merancang aksen adalah tujuan yang akan dicapai dalam perancangan pintu masuk. Pintu masuk untuk resort dirancang jalur kendaraan yang dapat menepi ke sisi pintu-pintu masuk dan ruang menunggu kendaraan maupun taksi, bila perlu disediakan juga tempat menunggu petugas-petugasnya. Atap pada pintu masuk ini perlu dirancang tersendiri, ditempatkan pada posisi yang mencolok. Pintu-pintu masuk biasanya diletakkan pada lobby yang ramai atau dapat juga berupa pintu putar (dapat dilalui dengan cepat untuk keadaan darurat/ kebakaran dan dilewati kopor-kopor bagasi). Bila tamu yang lewat cukup banyak terutama pada tamu-tamu yang membawa sendiri kopor-kopornya, lebih baik memasang pintu masuk otomatis. Pada resort mewah disediakan pintu terpisah ke ruang- ruang penyimpanan bagasi. Bila resort menerima tamu-tamu pada jumlah besar, harus disediakan tempat khusus untuk menangani kopor-kopor/ bagasi tamu-tamu tersebut.

Pada dasarnya semua alur pergerakan baik manusia, kendaraan, barang maupun pelayanan memiliki sifat lurus atau linear. Dan semua jalur memiliki titik awal yang membawa pengguna menyusuri urutan ruang yang direncanakan. (D.K Ching,2000:252)

(40)

Banyak cara untuk menghubungkan blok kamar-kamar tidur dengan ruang-ruang umum dan daerah sirkulasinya pada resort, diantaranya tergambarkan dalam 3 model.

Tabel 2.6. Model Sirkulasi Pintu

No Keterangan Gambar

1 Pengembangan blok kamar tidur terpadu dengan penandaan pada sirkulasi vertikal seperti tonggak di tengah. Sesuai dengan pengembangan bangunan di tengah kota.

2 Perletakan blok kamar tidur berdampingan dengan blok ruang umum: bentuk ini dapat dianggap cukup ekonomis karena struktur bangunan optimal dan daerah pelayanan dapat dirancang untuk masing-masing bagian.

3. Penataan ruang terbuka, dimana blok untuk umum dan pelayanan terletak terpisah dari blok kamar tidur yang ditata dalam kelompok tersebar pada lahan yang luas.

( Sumber : Pengolahan Data )

- Sirkulasi Vertikal

Resort dengan tinggi lebih dari 2 lantai harus dilengkapi dengan lift pelayanan dan pengangkut orang (lift tamu). Kecuali untuk resort kecil, semua elevator/ lift harus berjumlah 2 (Dua) buah untuk dapat memberikan pelayanan yang efisien dan selalu siap di pakai bila salah satunya mengalami kerusakan atau sedang diperbaiki. Jumlah dan kecepatan elevator/ lift tergantung dari jumlah pengunjung/ tamu dan ketinggian bangunan tersebut dan untuk pemasangan elevator/ lift yang banyak, sebaiknya berdasarkan perhitungan yang dibuat oleh ahlinya. Bila memungkinkan, seluruh elevator pelayanan, yang terbuka ke arah dapur dan lift untuk tamu terbuka langsung ke arah lobby. Tidak diperlukan lift pengangkut kopor-kopor tamu yang terpisah, kecuali untuk penginapan (resort) mewah: tetapi lebih baik disediakan satu lift pengangkut kopor-kopor yang berat dan besar. Pada bangunan tinggi mutu dan kecepatan elevator perlu diperhatikan dengan baik untuk pelayanan maupun untuk pengangkut tamu, sehingga tidak bijaksana menghemat dalam hal ini.

(41)

22 Perlu ditambahkan elevator pengangkut barang-barang untuk bagian untuk belakang resort, dengan kapasitas yang cukup besar dan kokoh serta mudah untuk dibersihkan. (Contoh sirkulasi untuk resort dengan 500 kamar)

Bentuk Ruang Sirkulasi Pada Kamar-Kamar Tidur

Karena bentuk-bentuk kamar tidur merupakan bagian terbesar pembangunan suatu resort, maka kunci ekonomisasi perancangan sebagian besar terletak pada blok-blok di mana kamar tidur tersebut ditempatkan. Berikut Tabel bentuk sirkulasi kamar tidur.

Tabel 2.7 Tabel Bentuk Ruang Sirkulasi Kamar Tidur.

No Keterangan Gambar

1 Bentuk blok ganda (A), memungkinkan untuk dikembangkan menurut bentuk L dan U. yang diterapkan terhadap lahan yang lapang dan membentuk taman di tengah; bentuk ini hanya memerlukan 2 daerah untuk tangga; dan bentuk ini memungkinkan penataan blok yang ekonomis.

2 Bentuk blok-T (B), memungkinkan dibangunya menyilang, cukup ekonomis meskipun membutuhkan 3 tangga.

3 bentuk balok berderet tunggal (C), dapat juga dikembangkan ke bentuk L dan U di atas tanah yang lapang dan taman di tengah

4 Bentuk blok bujur-sangkar (D), dengan menyatukan sebuah sirkulasi vertikal pada blok tengah (core), baik untuk sirkulasi pelayanan, baik untuk sirkulasi tata- graha, dan sebagainya; bentuk ini cukup terpadu dan dapat diterapkan terhadap lahan yang sempit dan memungkinkan pengembangan bentuk menara bila diperlukan.

( Sumber : Pengolahan Data )

(42)

2.4.4. Deskripsi Pendekatan Struktur dan Utilitas 1. Pendekatan Struktur

Pada sebuah Banguna terdapat 2 bagian struktur , yaitu : A. Pondasi Bangunan ( sub structure )

Dalam memilih pondasi yang sesuai ada beberapa hal yang harus di pertimbangkan,antara lain :

 Keadaan Tanah Pondasi

- Bila tanah pendukung pondasi terletak pada 2 – 3 meter di bawah permukaan tanah maka pondasinya jenis pondasi telapak.

- Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman 10 meter di bvawah tanah maka pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang/tiang apung.

- Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 20 meter di bawah permukaan tanah pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang panjang.

- Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 30 meter di bawah permukaan tanah pondasi yang dipakai adalah tiang baja atau tiang yang dicor ditempat.

 Batasan akibat konstruksi di atasnya, harus memperhatikan : - Kondisi Beban

- Sifat dinamis bangunan

- Kegunaan dan kepentingan bangunan

 Batasan dari sekelilingnya.

B. Badan dan Atap Bangunan ( upper structure )

 Struktur Badan Badan bangunan

Pemilihan struktur badan bangunan berdasarkan pertimbangan yang dapat memenuhi fungsi bangunan serta ekonomis, tahan gempa, dan mudah dalam pelaksanaanya.

 Rangka Atap Bangunan

Struktur atap yang digunakan menggunakan rangka- kuda kuda kayu yang memaksimalkan kearifan lokal.

(43)

2. Pendekatan Utilitas

A. Sistem Jaringan Persampahan

Jaringan persampahan dengan sistem manual perwadahan dan pengumpulan di setiap kamar yang kemudian dibawa ke tempat pembuangan sampah.

B. Sistem Penangkal Petir

Penangkal petir menggunakan sistem Benjamin Franklin yang menggunakan sistem bliksem split dengan tinggi 30 cm. Diatas atap bangunan yang dipasang setiap 3,5 m.Tiang yang satu dengan yang dihubungkan dengan kawat tembaga dan turun melalui kawat menuju arde .

C. Sistem Keamanan

Keamanan lingkungan dengan menggunakan pos-pos penjagaan dengan pengontrolan secara rutin dan berkala, CCTV & Security Checking.

D. Sistem Pemadam Kebakaran

Pemadam kebakaran menggunakan hydrant dan fire extinguisher di setiap ruang publik yang memungkinkan. Dan untuk sarana deteksi dan alarm kebakaran menggunakan heat and smoke detector .Pada tiap tiap ruangan dipasang sprinkler yang bekerja jika suhu mencapai 60-70 Celcius. Penutup kaca pada sprinkler akan pecah dan menyemburkan air . Jarak antar sprinkler biasanya 4 m di dalam ruangan dan 6 meter di koridor.

E. Sistem Transportasi Vertikal

Sistem Transportasi vertikal menggunakan tangga yang dapat di akses oleh semua pengunjung hotel.

F. Konsep Sistem Listrik

Untuk sistem listrik menggunakan listrik utama dari PLN. Sedangkan Energi listrik cadangan menggunakan generator set dengan automatic switch system yang terletak pada ruangan dengan dinding berganda / glass wools untuk merdam suara dan getaran.

G. Konsep Sistem Sanitasi Air Bersih & air Kotor

Sistem sanitasi air bersih menggunakan air bersih dari arteis dan PDAM yang di distribusikan ke tiap lantai .

(44)

2.4.5. Studi Banding Asitektur yang mempunyai Fungsi Sejenis

Studi banding perlu dilakukan dengan pencarian fungsi sejenis untuk dikaji sebagai acuan merancang.Maka hotel yang menjadi studi banding ini disesuaikan dengan hotel resort yang kan di rancang dengan memperlihatkan kawasan sejarah.

Berikut ini akan dijelaskan beberapa studi banding hotel resort yang mempunyai fungsi sejenis anatara lain :

2.4.5.1. Alila Ubud Hotel Resort

Gambar 2.5. Alila Ubud hotel resort Bali

( Sumber: https://www.agoda.com/id-id/alila-ubud-hotel/hotel/bali-id.html?cid=-218, diakses tahun 2018 )

Alila ubud hotel resort mengusung konsep memorable journey yaitu sebuah perjalanan menuju tradisi lokal yang disuguhkan untuk para tamunya. Konsep ini dipadukan dengan gaya arsitektur yang stylish tetapi bernuansa tradisional. Konsep ini secara arsitektural diwujudkan melalui penggabungan antara desain kontemporer dan arsitektur tradisional Bali. Terlihat dari kombinasi antara ubin terrazzo bertemu dengan kerikil atau batu kali dan kayu bertemu dengan kaca menunjukkan adanya kombinasi material dan system konstruksi tradisional dan modern. Alila ubud memilih lokasi di tepi jurang lembah sungai Ayung dengan susasana lingkungan yang menenangkan dan pemandangan tepi jurang yang lebat dengan pepohonan.

Kondisi tapak lingkungan yang berkontur disiasati dengan tangga-tangga untuk jalan setapak serta dinding-dinding berbatu hampir disetiap unsur spasial hotel menjadi sebuah

(45)

pengantar yang memberikan kejutan view lembah yang menarik pada bagian akhir. Alila ubud hotel resort merupakan hotel berbintang empat yang menyuguhkan kemewahan dengan fasilitas-fasilitas yang tersedia, seperti fasilitas resto and bar, pool, perpustakaan, spa, butik, tv lounge, dan beragam jenis guest room.

Unsur spasial 1. Guest room

Alila ubud hotel resort menyediakan guest room sebanyak 56 kamar dan 8 villa dengan view pemandangan lereng bukit lembah Sungai Ayung. Area guest room ini berada pada sisi utara hotel. Terdapat 14 blok yang membagi 56 unit kamar. Masing-masing blok terdiri dari 4 kamar dengan model bertingkat terdiri dari dua lantai. Unit kamar yang berada dilantai dasar dinamakan Duluxe Room dan unit yang menempati lantai satu dinamai Superior Room.

Untuk villa dibagi menjadi dua katagori penempatan. Pertama berada di area tengah hotel dengan jumlah 4 unit villa, unit ini dinamai Pool Villa. Sedangkan 4 unit lainnya berada di tepi jurang dengan orientasi view menghadap lembah bukit. Unit ini dinamai dengan Valley Villa. Masing-masing tipe unit tersebut memiliki fasilitas yang berbeda. Secara keselururan gaest room terbagi menjadi empat tipe yaitu:

a. Deluxe Room b. Superior room c. Pool villa d. Valley villa

Wujud konsep bangunan stylish yang memadukan unsur tradisional dan modern dapat dilihat pada penggunaan material kayu, batu dan kaca pada setiap unitnya. Unsur tradisional diperkuat dengan penggunaan material dan system konstruksi tradisional Bali pada bagian atapnya. Setiap unit derancang untuk memaksimalkan view alam dengan menggunakan jendela kaca yang bias digeser dengan ukuran yang lebar yang berfungsi sebagai side lighting pada siang hari serta sebagai sirkulasi udara.

(46)

Gambar 2.6. Interior pool villa (kiri) dan superior room (kanan) ( Sumber: https://www.alilahotels.com/ubud/pool-villa, diakses tahun 2018 )

2. Public Space

Alila menerapkan nuansa tradisional bali modern pada area public space. Area ini melingkupi guest arrival and registration, area circulation to guest room, area lobby lounge, area food and beverages, dan area function and meeting. Lokasi ini berpusat pada selatan hotel dekat dengan lobby hotel guna mempermudah pemantauan.

Gambar 2.7. Lobby Lounge (kiri) dan Food and Beverages (kanan) ( Sumber: https://www.alilahotels.com/ubud/plantation-restaurant, diakses tahun 2018 )

Desain lobby lounge menggunakan konsep open-air yang memberikan kesan alami dan tradisional. Area ini terkoneksi langsung dengan area guest arrival and registration sehingga atmosfer alam dan tradisional langsung dirasakan oleh para tamu ketika pertama kali datang. Alila memadukan nuansa tradisional ini dengan furniture-furnitur modern dengan penggunan warna-warna alami seperti kecoklatan, sehingga berkesan lebih stylish namun tetap modern.

3. Back of the house space

(47)

Area back of the house Alila terbagi menjadi dua yaitu front office dan back office.

Pada area front office digunakan untuk kegiatan registrasi. Front office ini berada pada area lobby, sedangkan back office berada pada basement lobby sehingga kegiatan back office pengelola tidak terlihat oleh tamu hotel.

4. Covered nonconditioned areas

Fasilitas-fasilitas yang disediakan Alila terdiri dari tv lounge, butik, resto and bar, pool, spa, galeri, dan perpustakaan. Resto and bar, pool, perpustakaan terletak di sisi timur lobby dan area lobby. Untuk spa, galeri, perpustakaan, tv lounge, dan butik terletek terpisah di sisi utara lobby.

Gambar 2.8. Fasilitas spa (kiri) dan Kolam renang (kanan) (Sumber: https://www.google.com/search?q=spa+alila+ubud+bali,

http://www.thestylejunkies.com/portfolio/alila-ubud-hotel-bali/, diakses tahun 2018 )

(48)

2.4.5.2. Maya Ubud Resort And Spa Resort

Gambar 2.9. Maya Ubud Hotel Resort and Spa

( Sumber: https://www.booking.com/hotel/id/maya-ubud-resort-spa.id.html, diakses tahun 2018 )

Maya Ubud berlokasi di jl. Gunung Sari Peliatan, Ubud, Bali berjarak kurang dari 2 km dari Pasar Ubud dan 29 km dari Bandara Internasional Ngurah Rai Maya Ubud Resort

& Spa menawarkan akomodasi yang luas dengan pemandangan lembah sungai Petanu atau sawah Peliatan, memanfaatkan bukit diantara lembah sungai sebagai sitenya. Konon Kawasan ini sarat dengan motolgis serta aktivitas penucian religious serta terdapat banyak peninggalan-peninggalan Bali. Kurang lebih 800 m di semenanjung sungai ini lokasi maya ubud berada dengan menggunakan lahan 12 ha yang mana lokasi dikawasan ini dahulu merupakan padang kering alang-alang.

Salah satu keunikan dari maya ubud hotel resort adalah Konsep disain Maya yang menampilkanb kesan modern tradisional dengan memadukan gaya arsitektural dan konsep perancangan arsitektur tradisional Bali dengan gaya arsitektural modern. Fasilitas yang ditawarkan Maya Ubud cukup beragam diantaranya juga dilengkapi fasilitas-fasilitas yang menarik, seperti, pitch and puff, tennis court, resto and bar, gallery, perpustakaan, toko butik, spa, dan swimming pool serta akomodasi yang ditawarkan juga beragam.

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan topologi jaringan yang akan digunakan pada Universitas Mulawarman adalah topologi jaringan ring yang ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 3.2, dimana dalam

Pengaruh Organisasi Pembelajarandan Kompetensi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.Technomed Asia Di Padalarang.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Perkembangan pemikiran barat yang demikian pesat telah menimbulkan polemik tersendiri di kalangan cendikiawan islam //ilmuan muslim/ terutama yang telah yang telah menempuh

Dari gambar diatas terlihat bahwa antara komputer kelas dan server tidak ada hubungan secara langsung, komputer kelas mempunyai database sendiri yang terpisah dari server utama,

Dengan mengunakan sistem pakar kita bisa mendiagnosa penyakit telinga, hidung, tenggorokan dengan melihat ciri–ciri yang dapat menjelaskan dan menggambarkan apakah seseorang

[r]

[r]

teknologi maka Pusat Inovasi LIPI memfasilitasi pengembangan hasil penelitian untuk diikutsertakan dalam kegiatan inkubasi dan alih teknologi guna menumbuhkan