Hal. 1 dari 14 hal. Putusan No. 0041/Pdt.G/2013/MS-Aceh
P U T U S A N
. Nomor : 0041/Pdt.G/2013/MS-AcehDEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai talak dan Harta Bersama pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
PEMBANDING, umur 30 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir Strata 1, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, tempat tinggal di Kota Banda Aceh, dalam hal ini memberi kuasa kepada Rasminta Sembiring, S.H., Zul Azmi Abdullah, S.H., dan Dyna Sofya, S.H., ketiganya Advokat/Penasihat Hukum pada Kantor Hukum ”Rasminta Sembiring, S.H., & Rekan”
yang beralamat di Jalan Tgk. Syech Mudawali No. 23 D, Banda Aceh, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 03 September 2012, dahulu Termohon Konpensi/ Penggugat Rekonpensi sekarang Pembanding;
M e l a w a n
TERBANDING, umur 32 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir Strata 1, pekerjaan Pegawai Kontrak, tempat tinggal di Kota Banda Aceh dahulu Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi sekarang Terbanding;
Mahkamah Syar'iyah Aceh tersebut;
Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini;
TENTANG DUDUKPERKARANYA
Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam Putusan Mahkamah Syar'iyah Banda Aceh Nomor 141/Pdt.G/2012/MS-Bna tanggal 13 Maret 2013 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 01 Jumadil Awal 1434 Hijriyah yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
Dalam Konvensi
1. Mengabulkan permohonan Pemohon sebagian;
2. Memberi izin kepada Pemohon (TERBANDING) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (PEMBANDING) di depan sidang Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh;
3. Menetapkan, objek dibawah ini sebagai harta bersama yang diperoleh dalam perkawinan Pemohon dengan Termohon, yang terdiri dari:
3.1. 1 (satu) petak tanah seluas 180 meter beserta satu unit rumah tipe 48 diatasnya, yang terletak di Kabupaten Aceh Besar, yang berbatas dengan:
- Sebelah Timur berbatas dengan rumah---, - Sebelah Barat berbatas dengan rumah ----, - Sebelah Utara berbatas dengan badan jalan,
- Sebelah Selatan berbatas dengan tanah ----;
3.2. 1 (satu) unit bangunan rumah tipe 36 plus (ruang nonton, makan, musalla), lebih kurang 120 meter yang dibangun diatas tanah milik Termohon, yang terletak di Kota Banda Aceh, yang berbatas dengan:
- Sebelah Timur berbatas dengan ---,
Hal. 3 dari 14 hal. Putusan No. 0041/Pdt.G/2013/MS-Aceh
- Sebelah Barat berbatas dengan ---, - Sebelah Utara berbatas dengan tanah ----, - Sebelah Selatan berbatas dengan tanah ----;
3.3. 1. 1 (satu) unit Honda Supra X 125 BL---- JG, 3.3. 2. 1 (satu) unit Honda Vario BL ---- JQ, 3.3. 3. 1 (satu) unit AC merk LG 1 PK, 3.3. 4. 1 (satu) unit kulkas merk china, 3.3. 5. 1 (satu) unit lap top,
3.3. 6. 1 (satu) unit mesin cuci merk LG, 3.3. 7. 1 (satu) unit meja makan,
3.3. 8. 1 (satu) unit lemari piring kaca,
3.3. 9. 1 (satu) unit lemari majapahit 6 pintu, 3.3.10. 2 (dua) lemari biasa,
3.3.11. 1 (satu) tempat tidur spring bed 6 kaki, 3.3.12. 1 (satu) unit kompor gas beserta tabung;
4. Membagi harta bersama yang tercantum dalam diktum 3 di atas kepada dua bagian untuk masing-masing pihak memperoleh hak setengahnya atau satu bagian;
5. Menghukum Tergugat untuk menyerahkan ½ (setengah) bagian yang menjadi hak Penggugat atas harta bersama tersebut tanpa ada ikatan apapun dengan pihak ketiga lainnya dan terbebas dari beban hipotik serta setelah putusan dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap, jika tidak dapat dijalankan secara in natura maka dilelang melalui Kantor Lelang Negara dan dari hasil pelelangan tersebut akan dibagi kepada Penggugat ½ (setengah) bagian dan kepada Tergugat ½ (setengah) bagian;
6. Menolak dan tidak dapat menerima permohonan Pemohon selain dan selebihnya;
Dalam Rekonvensi
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi sebagian;
2. Menghukum Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi:
a. Biaya nafkah ’iddah sejumlah Rp. 3,000,000. (Tiga juta rupiah), b. Biaya kiswah, sejumlah Rp. 300,000. (Tiga ratus ribu rupiah), c. Biaya mut’ah, sejumlah Rp. 1,000,000. (Satu juta rupiah);
3. Menetapkan objek dibawah ini sebagai harta bersama Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi, yaitu:
a. 10 mayam emas murni,
b. Uang sewa rumah yang tercantum dalam diktum 4.1. (Konvensi) sejumlah Rp. 3,000,000. (Tiga juta rupiah);
4. Membagi harta bersama yang tercantum dalam diktum 3 di atas kepada dua bagian, untuk masing-masing pihak memperoleh hak setengahnya atau satu bagian;
5. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk menyerahkan kepada Penggugat Rekonvensi ½ (setengah) bagian yang menjadi hak Penggugat Rekonvensi atas harta bersama tersebut pada angka 3 di atas;
6. Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi selain dan selebihnya;
Dalam Konvensi dan Rekonvensi
- Membebankan Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 241,000. (Dua ratus empat puluh satu ribu rupiah);
Hal. 5 dari 14 hal. Putusan No. 0041/Pdt.G/2013/MS-Aceh
Membaca akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh, bahwa Termohon/Pembanding pada tanggal 25 Maret 2013 telah mengajukan permohonan banding terhadap Putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor 141/Pdt.G/2012/MS-Bna tanggal 13 Maret 2013 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 1 Jumadil Awal 1434 Hijriyah, permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawannya pada tanggal 27 Maret 2013;
Memperhatikan memori banding dan kontra memori banding dari pihak- pihak berperkara;
TENTANG HUKUMNYA
Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Termohon/Pembanding masih dalam tenggang waktu banding dan telah sesuai dengan cara-cara sebagaimana ketentuan perundang-undangan, maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima;
Menimbang, bahwa setelah memperhatikan segala uraian dalam berita acara persidangan, pertimbangan hukum dan amar putusan sebagaimana tercantum dalam Putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor 141/Pdt.G/2012/MS-Bna tanggal 13 Maret 2013 Miladiyah a quo, yang dibanding oleh Termohon/Pembanding Majelis Hakim Tingkat Banding akan memberikan pertimbangan dan pendapatnya sebagai berikut:
DALAM KONPENSI
Menimbang, bahwa terhadap apa yang telah dipertimbangkan dalam Konpensi oleh Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh tentang permohonan izin untuk menjatuhkan talaknya terhadap Termohon sudah tepat
dan benar, karenanya Majelis Hakim Tingkat Banding mengambil alih menjadi pendapatnya sendiri dengan menambah pertimbangan sebagaimana ketentuan Pasal 84 ayat (1) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 sehingga amar putusan Dalam Konpensi menjadi seperti dalam diktum putusan ini;
Menimbang, bahwa apa yang telah diputus Majelis Hakim Tingkat Pertama tentang objek harta bersama pada angka 3.1. dan 3.3. sudah tepat dan benar karenanya Majelis Hakim Tingkat Banding mengambil alih menjadi pendapatnya sendiri sedangkan pada posita 4.2. permohonan Pemohon atau pada angka 3.2. amar putusan berupa 1 (satu) unit bangunan rumah tipe 36 diatas tanah seluas lebih kurang 120 m2 (Seratus dua puluh meter persegi) plus ruang nonton, makan, dan mushalla, dibangun diatas tanah milik Termohon, terletak di Gampong Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh adalah harta bersama Pemohon dan Termohon berdasarkan keterangan para saksi Fadhly bin Bintang yang menerangkan bahwa rumah tersebut adalah rumah bantuan, dan saksi Baluqiah bin Rutin yang menerangkan bahwa rumah bantuan dari bank Dunia untuk Pemohon dan Termohon selaku keluarga dan tidak diberikan kalau tidak berkeluarga Majelis Hakim Tingkat Pertama telah mengabaikan dan tidak cermat menilai bukti surat T,6 yang di dalam persidangan diakui Pemohon;
Bahwa bukti T. 6, berupa foto copy Profil Anggota Kelompok Permukiman (Anggota KP) yang di terbitkan oleh Keucik selaku pejabat publik pemerintahan Desa Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam yang telah dilegalisir oleh Geucik Gampong Lamdingin sebagai bukti bahwa kepemilikan rumah yang hilang atau rusak berat atas nama (Termohon), bukan atas nama (Pemohon);
Menimbang, bahwa Pemohon mengakui dan tidak membantah tanah seluas lebih kurang 120 m2 (Seratus dua puluh meter persegi) adalah milik
Hal. 7 dari 14 hal. Putusan No. 0041/Pdt.G/2013/MS-Aceh
Termohon dan yang menjadi persoalan adalah bantuan pembangunan rumah tipe 36 dari Bank Dunia dengan tambahan ruangan untuk nonton, makan, dan mushalla apakah sebagai harta bersama Pemohon dengan Termohon atau bukan?;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa bantuan pembangunan rumah tersebut melekat dengan kepemilikan tanah yang bangunan rumahnya telah hancur atau rusak akibat gempa dan Tsunami yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004 dan bukan bantuan rumah kepada orang yang memiliki keluarga karena tidak mungkin Bank Dunia memberikan bantuan untuk keluarga yang tidak memiliki tanah sehingga logis jika orang yang tidak memiliki tanah tidak akan mendapat bantuan untuk membangun rumah;
Menimbang, bahwa dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bangunan rumah tipe 36 diatas tanah milik Termohon seluas lebih kurang 120 m2 (Seratus dua puluh meter persegi) adalah milik Termohon dan tidak dapat dikatagorikan sebagai harta perkawinan atau harta bersama sesuai ketentuan Pasal 35 ayat (2) Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974, kecuali bangunan tambahan berupa ruang nonton, makan, dan mushalla sebagai harta bersama;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut Majelis Hakim Tingkat Banding tidak sependapat dengan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama karenanya pertimbangan hukum a quo patut dibatalkan;
DALAM REKONPENSI
Menimbang, bahwa apa yang telah dipertimbangkan Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh yang berkaitan dengan tuntutan gugatan Penggugat Rekonpensi sudah tepat dan benar, karenanya Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh mengambil alih menjadi pendapatnya sendiri;
Menimbang, bahwa apa yang telah dipertimbangkan Majelis Hakim Tingkat Pertama berkaitan dengan tuntutan nafkah (iddah, mut’ah, dan kiswah)
Majelis Hakim Tingkat Banding menilai sudah tepat dan benar, hanya saja tidak sependapat dengan nilai nominal yang disebutkan dalam amar putusan, dengan pertimbangan sebagai berikut:
Bahwa Pemohon dengan Termohon telah melangsungkan pernikahan tanggal 17 Maret 2005 dan dalam kurun waktu 7 (tujuh) atau 8 (delapan) tahun hingga sekarang, Pemohon tidak membantah jika Termohon telah pernah hamil akan tetapi dalam usia 8 (delapan) bulan anak telah meninggal dalam kandungan serta mengalami keguguran sebanyak 4 (empat) kali di satu sisi dan pada sisi yang lain Pemohon beberapa kali mengkhianati Termohon antara lain dengan menikahi wanita lain, maka jasa, pengabdian, dan penderitaan seorang isteri yang telah mendampingi Pemohon dengan penuh kesetiaan patut dihargai secara layak dengan memberikan nafkah selama iddah, kiswah, dan mut’ah, serta nafkah madliyah atau nafkah lampau yang tidak dipenuhi oleh Pemohon;
Bahwa Pemohon sebagai elemen aparatur Negara yang berpendidikan dan berpenghasilan tetap maka berdasarkan asas kelayakan dan kepatutan, Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa kepada Pemohon dibebani kewajiban memberikan nafkah iddah, mut’ah, dan kiswah kepada Termohon sebesar sebagaimana disebutkan dalam amar putusan ini;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding juga tidak sependapat dengan apa yang telah dipertimbangkan Majelis Hakim Tingkat Pertama yang menolak tuntutan Penggugat Rekonpensi mengenai nafkah madliyah dengan dalil Termohon memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap yang dapat memenuhi kebutuhan hidup sendiri adalah tidak dapat dibenarkan oleh karena telah menjadi kewajiban suami (Pemohon) untuk memberikan nafkah kepada isterinya (Termohon) sesuai ketentuan Pasal 34 ayat (1) Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974;
Hal. 9 dari 14 hal. Putusan No. 0041/Pdt.G/2013/MS-Aceh
Menimbang, bahwa Pemohon/Tergugat Rekonpensi telah mengakui meninggalkan dan telah tidak memberi nafkah kepada Termohon/Penggugat Rekonpensi sejak bulan Maret 2012 hingga perkara a quo diputus oleh Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh maka Majelis Hakim Tingkat Banding akan menetapkan jumlah nafkah yang terutang sebagaimana akan disebutkan di dalam amar putusan ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh tentang gugatan Rekonpensi Penggugat yang menolak gugatan nafkah yang lalu yang tidak diberikan oleh Tergugat Rekonpensi patut dibatalkan;
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI
Menimbang, bahwa oleh karena perkara a quo termasuk bidang perkawinan, sesuai Pasal 89 ayat (1) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006, dan terakhir dengan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara pada tingkat pertama dibebankan kepada Pemohon Konpensi dan pada tingkat banding dibebankan kepada Pembanding;
Mengingat pada pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan dan ketentuan Hukum Islam yang berhubungan dengan perkara ini;
M E N G A D I L I
Menerima permohonan banding Pembanding;
Membatalkan Putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor 141/Pdt.G/2012/MS-Bna tanggal 13 Maret 2013 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 01 Jumadil Awwal 1434 Hijriyah;
MENGADILI SENDIRI
Dalam Konpensi
1. Mengabulkan permohonan Pemohon untuk sebagian;
2. Memberi izin kepada Pemohon (TERBANDING) untuk menjatuhkan talak terhadap Termohon (PEMBANDING) di depan sidang Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh;
3. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh untuk mengirimkan sehelai salinan Penetapan Ikrar Talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kuta Alam, dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh untuk di catat dalam register yang disediakan untuk itu;
4. Menyatakan, harta bersama yang diperoleh dalam perkawinan Pemohon dengan Termohon adalah sebagai berikut:
4.1. 1 (satu) petak tanah seluas 180 m2 (Seratus delapan puluh meter persegi) yang berdiri diatasnya sebuah bangunan rumah tipe 48, terletak di Kabupaten Aceh Besar, dengan batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Utara dengan badan jalan, - Sebelah Selatan dengan tanah ---, - Sebelah Timur dengan rumah ----, - Sebelah Barat dengan rumah ---,
4.2. 1 (satu) unit bangunan ruang nonton, ruang makan, dan mushalla yang menjadi bagian dari 1 (satu) unit bangunan rumah tipe 36 yang berdiri diatas tanah milik Termohon seluas lebih kurang 120 m2 (Seratus dua puluh meter persegi) terletak di Kota Banda Aceh, dengan batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Utara dengan tanah ----, - Sebelah Selatan dengan tanah ---;
Hal. 11 dari 14 hal. Putusan No. 0041/Pdt.G/2013/MS-Aceh
- Sebelah Timur dengan ----, - Sebelah Barat dengan rumah ---,
4.3. 1. 1 (satu) unit Honda Supra X 125 BL ---- JG, 2. 1 (satu) unit Honda Vario BL ---- JQ,
3. 1 (satu) unit AC merk LG 1 PK, 4. 1 (satu) unit kulkas merk China, 5. 1 (satu) unit Lap top,
6. 1 (satu) unit mesin cuci merk LG, 7. 1 (satu) unit meja makan,
8. 1 (satu) unit lemari piring kaca, 9. 1 (satu) lemari majapahit 6 pintu, 10. 2 (dua) lemari biasa,
11. 1 (satu) tempat tidur springbed 6 kaki, 12. 1 (satu) unit kompor gas beserta tabung;
5. Menyatakan, membagi harta bersama pada diktum 4 di atas kepada masing-masing pihak memperoleh ½ (satu perdua) bagian;
6. Menghukum Termohon untuk menyerahkan ½ (satu perdua) bagian yang menjadi hak Pemohon atas harta bersama pada angka 5 tersebut tanpa ada ikatan dengan pihak ketiga dan terbebas dari beban hipotik setelah putusan ini berkekuatan hukum tetap, jika tidak dapat dijalankan secara in natura maka dilelang melalui Kantor Lelang Negara dan hasilnya dibagi kepada masing-masing pihak mendapat ½ (satu perdua) bagian;
7. Menyatakan, menolak permohonan Pemohon selain dan selebihnya;
Dalam Rekonpensi
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi untuk sebagian;
2. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonpensi berupa:
2.1. Nafkah iddah, sejumlah Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah),
2.2. Biaya kiswah, dan mut’ah, sejumlah Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah),
2.3. Nafkah yang lalu (madliyah), sejumlah Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah);
3. Menyatakan, harta dibawah ini berupa:
3.1. 10 (Sepuluh) mayam emas murni, dan
3.2. Uang sewa rumah sejumlah Rp. 3.000.000,- (Tiga juta rupiah);
adalah harta bersama Tergugat Rekonpensi dengan Penggugat Rekonpensi;
4. Menyatakan, membagi harta bersama pada diktum 3 di atas kepada masing-masing pihak memperoleh ½ (satu perdua) bagian;
5. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk menyerahkan ½ (Satu perdua) bagian pada diktum angka 4 tersebut kepada Penggugat Rekonpensi;
6. Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi selain dan selebihnya;
Dalam Konpensi dan Rekonpensi
- Membebankan kepada Pemohon/Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 241.000,- (Dua ratus empat puluh satu ribu rupiah);
Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara pada
tingkat banding sejumlah Rp. 150,000. (Seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikianlah, diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh pada hari Rabu tanggal 26 Juni 2013 Miladiyah
Hal. 13 dari 14 hal. Putusan No. 0041/Pdt.G/2013/MS-Aceh
bertepatan dengan tanggal 17 Sya’ban 1434 Hijriyah oleh kami Drs. H. ABDUL MU’IN, A. KADIR, S.H., Hakim Tinggi yang ditunjuk oleh Ketua Mahkamah
Syar’iyah Aceh sebagai Ketua Majelis, Drs. BAIDHOWI, HB, S.H., dan Drs. A. MU’THI, M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan
pada hari Jum’at tanggal 12 Juli 2013 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 03 Ramadlan 1434 Hijriyah dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua
Majelis dengan didampingi oleh Hakim Hakim Anggota tersebut, dibantu Drs. MUHAMMAD sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri pihak-pihak yang
berperkara;
HAKIM ANGGOTA KETUA MAJELIS
dto dto
Drs. BAIDHOWI, HB, S.H. Drs. H. ABDUL MU’IN, A. KADIR, S.H.
dto
Drs. A. MU’THI, M.H. PANITERA PENGGANTI dto
Drs. MUHAMMAD Perincian Biaya Banding :
1. Biaya Materai Rp. 6.000,- 2. Biaya Redaksi Rp. 5.000,- 3. Biaya Leges Rp. 5.000,- 4. Biaya Proses Rp. 134.000,-
J u m l a h Rp. 150.000,-
---(Seratus lima puluh ribu rupiah)--- Untuk salinan yang sama bunyinya
Banda Aceh, 12 Juli 2013
Panitera Mahkamah Syar’iyah Aceh dto
Drs. H. SYAMSIKAR