• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor 0042/Pdt.G/2014/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "P U T U S A N Nomor 0042/Pdt.G/2014/MS-Aceh DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Hal 1 dari 11 hal. Put. No.0042/Pdt.G/2014/MS-Aceh

P U T U S A N

Nomor 0042/Pdt.G/2014/MS-Aceh

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Mahkamah Syar’iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

PEMBANDING, umur 53 tahun, agama Islam, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, tempat tinggal di Kabupaten Bireuen, dalam hal ini diwakili oleh A.M. SU’IDAN, S.H dan AZWAR, S.H selaku Pengacara/Advokat pada Kantor Pengacara/Advokad “A.M. SU’IDAN, S.H&

ASSOCIATES” yang beralamat di Jln. Mawar No.

18/T. Nyak Arief No. 201 Bireuen, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 16 September 2013, dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Mahkamah Syar’iyah Bireuen Nomor : 47/D/IX/2013 tanggal 17 September 2013, dahulu sebagai Tergugat sekarang Pembanding ;

Melawan

TERBANDING, umur 45 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, tempat tinggal di Kabupaten Bireuen, dahulu sebagai Penggugat sekarang Terbanding ;

Mahkamah Syar’iyah Aceh tersebut ;

Telah membaca surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini ;

(2)

Hal 2 dari 11 hal. Put. No. 0042/Pdt.G/2014/MS-Aceh

TENTANG DUDUKPERKARANYA

Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam Putusan Mahkamah Syar’iyah Bireuen Nomor 0244/Pdt.G/2013/MS-Bir, tanggal 27 Februari 2014 M, bertepatan dengan tanggal 27Rabiul Akhir 1435 H yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (PEMBANDING) terhadap Penggugat (TERBANDING);

3. Memerintahkan Panitera Mahakamah Syar’iyah Bireuen untuk mengirimkan satu helai salinan Putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen, dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan AgamaKecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen untuk dicatat dalam sebuah daftar yang disediakan untuk itu;

4. Membebankan Penggugat untuk membayar biaya pertkara sebesar Rp.

341.000,- ( tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah);

Membaca akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar’iyah Bireuen bahwa Tergugat/Pembanding pada tanggal 27 Februari 2014 M, telah mengajukan permohonan banding atas Putusan Mahkamah Syar’iyah Bireuen Nomor 0244/Pdt.G/2013/MS-Bir tanggal 27 Februari 2014 M, bertepatan dengan tanggal 27 Rabiul Akhir 1435 H.

Permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada Terbanding pada tanggal 05 Maret 2014 ;

Memperhatikan memori banding Pembanding tanggal 10 Maret 2014, dan telah disampaikan kepada pihak Terbanding pada tanggal 11 Maret 2014

(3)

Hal 3 dari 11 hal. Put. No. 0042/Pdt.G/2014/MS-Aceh

serta kontra memori banding Terbanding tanggal 14 Maret 2014 dan telah disampaikan kepada Pembanding pada tanggal 02 April 2014 ;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan oleh Tergugat/Pembanding dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara yang ditentukan dalam Undang-Undang maka permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa setelah mempelajari dengan seksama berkas perkara banding a quo, Majelis Hakim Tingkat Banding akan menyampaikan pertimbangan dan pendapatnya seperti berikut ini;

Menimbang, bahwa Pembanding/Tergugat dalam Memori bandingnya telah mengemukakan keberatan atas Putusan Mahkamah Syar’iyah Bireuen Nomor 0244/Pdt.G/2013/MS-Bir tanggal 27 Februari 2014 M, bertepatan dengan tanggal 27 Rabiul Akhir 1435 H. yang pada Pokoknya sebagai berikut;

Bahwa Majelis judex factie Mahkamah Syar’iyah Bireuen telah salah dalam menerapkan hukum atau penerapan hukum tidak sebagaimana mestinya ,terutama dalam menilai dan mempertimbangkan bukti, khususnya mengenai keterangan saksi, dimana sesungguhnya keterangan Para Saksi yang diajukan oleh Pihak Penggugat dan Pihak Tergugat tidak memenuhi batas minimal pembuktian, sehingga harus didukung oleh bukti lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 306 Rbg/ 169 HIR ;

Bahwa dalil pokok Gugatan Penggugat adalah “ telah terjadinya perselisihan dan pertengkaran yang terus-menerus sebagaimana termuat dalam Surat Gugatan Penggugat halaman 4 alinea Pertama yang jelas- jelas mendalilkan terjadinya persilisihan secara terus-menerus dan sulit untuk dipersatukan kembali… “ dalil pokok ini tidak didukung oleh bukti

(4)

Hal 4 dari 11 hal. Put. No. 0042/Pdt.G/2014/MS-Aceh

yang cukup baik dari Pihak Penggugat maupun dari Pihak Tergugat dan tidak ada bukti lain yang diajukan oleh Pihak Penggugat guna untuk memperkuat dalil Gugatannya “ ;

Bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas, mestinya dalam Pertimbangan Hukum Putusan Majelis Judex Factie Mahkamah Syar’iyah Bireuen harus mempertimbangkan tentang tidak terbuktinya dalil pokok Gugatan Penggugat yang bermuara kepada dictum putusan yang menyatakan bahwa Gugatan Penggugat tidak didukung oleh bukti yang cukup/minimal,sehingga mestinya Gugatan Tersebut harus ditolak ;

Bahwa selanjutnya bila Majelis Judex Factie Mahkamah Syar’iyah Bireuen ingin memisahkan/menceraikan mereka dengan mempertahankan dalil pokok Gugatan yang berupa SYIQAQ, maka ada kewajiban lain yang mesti dijalankan secara ex officio dengan Penunjukan Hakamain dan bila mereka tidak berhasil tentu perceraian diantara mereka masih dapat dipertimbangkan dan tidak dengan serta-merta menggunakan dalil yang sangat lemah berupa kaedah usul fiqh yang berbunyi :

رض امهب فخا بكترا ناتدسفملا ضراعت اذا ر

ني .

Artinya : Bila terjadi pertentangan antara 2 Mafsadah/kerusakan maka jalan keluarnya adalah melihat bahaya mana yang lebih sedikit. Selanjutnya juga kaedah usul fiqh yang berbunyi :

حلاصملا بلج ىلع مدقم دسافملا كرت

Artinya : Meninggalkan kerusakan lebih utama daripada mengambil kemaslahatan;

Bahwa Penggunaan dasar Hukum yang demikian secara ex officio oleh Majelis Judex Factie adalah tidak sah/tidak ada kewenangan baginya dengan

(5)

Hal 5 dari 11 hal. Put. No. 0042/Pdt.G/2014/MS-Aceh

mengorbankan dalil pokok gugatan yang diajukan kecuali atas dasar keadilan yang dimintakan tanpa pilihan lain dan tidak ada pertimbangan Hukum Majelis Judex Factie sejauh hal tersebut ;

Bahwa Majelis Judex Factie Mahakamah Syar’iyah Bireuen telah salah dalam menerapkan hukum atau penerapan hukum tidak sebagaimana mestinya, karena Majelis Judex Factie juga telah menilai hal-hal yang tidak selaras dengan dalil pokok gugatan Penggugat yang mendalilkan perselisihan yang terus-menerus ;

Bahwa sebagaimana yang telah kami kemukakan pada alasan banding bagian pertama diatas, dimana dalil pokok gugatan penggugat tentang terjadinya perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus yang tidak didukung oleh bukti yang cukup dari kedua belah pihak sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang terkait mestinya Gugatan Penggugat harus ditolak untuk seluruhnya ;

Bahwa Majelis Judex Factie Mahkamah Syar’iyah Bireuen telah salah dalam menerapkan hukum atau Penerapan Hukum tidak sebagaimana mestinya, karena telah menerapkan dalil hukum yang tidak tepat untuk kasus terkait ;

Bahwa Majelis Judex Factie dalam menguatkan Pertimbangan hukumnya telah mencantumkan Ayat AL-QUR’AN Surat Arrum Ayat 21.

Sesungguhnya ayat tersebut hanya cocok bagi para pihak yang akan melangsungkan pernikahan atau lebih menitik beratkan kepada tujuan

perkawinan yang akan diraih oleh pasangan-pasangan yang akan menikah, seharusnya dalam menyelesaikan kasus terkait, mestinya mengambil dalil yang relevan yaitu mengenai Hakamain dan Majelis Judex Factie

(6)

Hal 6 dari 11 hal. Put. No. 0042/Pdt.G/2014/MS-Aceh

Mahkamah Syar’iyah Bireuen tidak pernah menunjuk Hakamain dalam perkara ini;

Bahwa sesungguhnya sejauh menyangkut dalil pokok perselisihan dan pertengkaran secara terus-menerus dalam kaedah hukum disebut dengan SYIQAQ sebagaimana telah disebutkan dalam gugatan dan Majelis Judex Factie mengabaikan hal tersebut dengan mengganti dasar Hukum dengan Kaedah Usul Fiqh yang telah kami kemukakan diatas dengan mengorbankan dalil pokok Gugatan Penggugat dan seharusnya tentang hal terkait masih ada sumber Hukum yang lebih tinggi yang dapat dijadikan sandaran pertimbangan Hukum dan selaras dengan dalil gugatan yang diajukan, sebagaimana diperintahkan oleh Allah SWT. Dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa’ ayat 35, yang berbunyi :

ناو كفىي احلاصا اديري نا اهلها هم امكحو هلها هم امكح اىثعباف امهنيب قاقش متفخ

امهنيب الله

Artinya : Dan jika kamu khawatirkan pada persengketaan antara keduanya, maka kirimkanlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua hakam tersebut mengadakan perbaikan niscaya Allah Swt. Memberi taufik pada suami-isteri tersebut (An-Nisa’ ayat 35).

Bahwa kewajiban tersebut tidak pernah dijalankan oleh Majelis Judex Factie Mahkamah Syar’iyah Bireuen sehingga terjadi-lah penyalahgunaan kewenangan dengan mengorbankan dalil pokok yang diajukan secara ex officio

sekaligus penggunaan dasar Hukum kaedah fiqhiyah yang jauh lebih rendah kedudukannya dengan Ayat Al-Qur’an tersebut diatas ;

Bahwa berdasarkan kepada alasan dan dalil tersebut, maka mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk

(7)

Hal 7 dari 11 hal. Put. No. 0042/Pdt.G/2014/MS-Aceh

membatalkan Putusan Mahkamah Syar’iyah Bireuen Nomor.

244/Pdt.G/2013/MS-Bir tersebut dengan mengadili sendiri perkara ini dengan amarnya sebagaimana berikut dibawah ini:

Menerima permohonan banding dari pembanding/Tergugat;

Membatalkan Putusan Mahkamah Syar’iyah Nomor 244/Pdt. /2013/MS- Bir tersebut;

Dengan mengadili sendiri:

Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

Mohon Putusan yang seadil-adilnya.

Menimbang, bahwa sesuai dengan putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 143/Sip/1956 tanggal 14 Agustus 1957 dengan kaedah Hukum “Hakim Tingkat Banding tidak harus meninjau serta mempertimbangkan keberatan-keberatan Pembanding satu persatu melainkan cukup memperhatikan dasar dan dalil pertimbangan Hakim Tingkat Pertama dan kemudian menyatakan sikap.

Menimbang, bahwa dalam proses penyelesaian perkara a quo, oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama telah mengupayakan perdamaian sesuai dengan amanat Pasal 154 R.Bg dan melalui lembaga mediasi sesuai dengan ketentuan PERMA Nomor 1 Tahun 2008 namun usaha damai dan mediasi tersebut tidak berhasil / gagal ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah melakukan tahap-tahap persidangan sesuai dengan ketentuan Hukum Acara yang berlaku, dan telah menerapkan Hukum Matereil dalam perkara ini sehingga dengan demikian telah dapat ditemukan fakta-fakta bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi ketidak harmonisan didalam rumah tangga akibat dari perselisihan yang tidak mungkin lagi untuk dirukunkan;

(8)

Hal 8 dari 11 hal. Put. No. 0042/Pdt.G/2014/MS-Aceh

Menimbang, bahwa fakta dipersidangan menunjukkan bahwa keterangan para saksi yang diajukan oleh Penggugat/Terbanding sebanyak 4 orang saling berhubungan dan bersesuaian antara satu dengan lainnya menjelaskan bahwa rumah tangga mereka selalu terjadi perselisihan dan pertengkaran sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 dan sejak bulan Februari 2013 sampai sekarang telah pisah rumah dan tempat tinggal selama lebih kurang 7 (tujuh) bulan;

Menimbang, bahwa Tergugat/Pembanding telah pula mengajukan saksi 3 orang kedepan persidangan, dan keterangan para saksi Tergugat/Pembanding tersebut menyatakan rumah tangga Tergugat/Pembanding dan Penggugat/Terbanding telah terjadi perselisihan dan pertengkaran dan telah pisah tempat tinggal selama 3 sampai 4 bulan secara terus menerus. Halmana menunjukkan Fakta yang tidak terbantahkan telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dalam kehidupan rumah tangga kedua belah pihak yang bersengketa dan sudah pecah (broken merriage) serta tidak mungkin dapat dirukunkan kembali;

Menimbang, bahwa keberatan Tergugat/Pembanding terhadap Majelis Hakim Tingkat Pertama tidak melakukan hakamain hal tersebut Majlis Hakim Tinggkat Banding tidak dapat mempertimbangkan dan mengabulkannya karena perkara a quo pada saat diajukan dengan alasan perselisihan dan pertengkaran, yang mengacu alasan perceraian pada Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 Jo. Pasal 116 Huruf f Kompilasi Hukum Islam, sedangkan yang mewajibkan Majelis Hakim Tingkat pertama mengutus Hakamain, adalah gugatan perceraian yang sejak perkara tersebut

(9)

Hal 9 dari 11 hal. Put. No. 0042/Pdt.G/2014/MS-Aceh

masuk di Pengadilan/Mahkamah Syar’iyah sudah diformulasikan alasannya Syiqoq yang mengacu pada Pasal 76 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989;

Menimbang, bahwa karena pertimbangan yudex factie dalam Putusannya Nomor 0244/Pdt.G/2013/MS-Bir tanggal 27 Februari 2014 M.

bertepatan dengan tanggal 27 Rabiul Akhir 1435 H. telah tepat dan benar maka Majlis Hakim Tingkat Banding mengambil alih semua menjadi pertimbangannya sendiri.

Menimbang, bahwa berdasarkan kontra memor Banding Terbanding tanggal, 14 Maret 2014, yang dibuat oleh kuasa hukumnya, dan ternyata kuasa hukum Terbanding telah habis masa berlaku kartu tanda Advokatnya sejak tanggal 31 Desember 2013, dan sejak tanggal 01 Januari 2014, yang bersangkutan tidak berwenang lagi beracara didepan peradilan;

Menimbang, bahwa terlepas dari Kartu Anggota Advokat Kuasa Hukum Terbanding yang sudah habis masa berlakunya, Majelis Hakim Tingkat Banding tidak perlu mempertimbangkan lebih jauh kontra memori banding Terbanding, karena Terbanding menerima sepenuhnya isi Putusan Nomor 0244/Pdt.G/2013/MS-Bir tanggal 27 Februari 2014 M. bertepatan dengan tanggal 27 Rabiul Akhir 1435 H;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan- pertimbangan tersebut diatas Majelis Hakim Tingkat Banding berkesimpulan bahwa Putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama Mahkamah Syar’iyah Bireuen 0244/Pdt.G/2013/MS-Bir tanggal 27 Februari 2014 M. bertepatan dengan tanggal 27 Rabiul Akhir 1435 H telah tepat dan benar, oleh karenanya patut untuk dikuatkan;

Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana yang telah diubah dengan

(10)

Hal 10 dari 11 hal. Put. No. 0042/Pdt.G/2014/MS-Aceh

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara untuk tingkat banding dibebankan kepada Pembanding ;

Mengingat pada ketentuan hukum syarak dan peraturan perundang- undangan yang berlaku terhadap perkara ini ;

MENGADILI

 Menerima permohonan banding Pembanding ;

 Menguatkan Putusan Mahkamah Syar’iyah Bireuen Nomor 0244/Pdt.G/2013/MS-Bir tanggal 27 Februari 2014 M. bertepatan dengan tanggal 27 Rabiul Akhir 1435 H.

 Menghukum Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebanyak 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh pada hari Kamis tanggal 10 Juli 2014 M.

bertepatan dengan tanggal 12 Ramadhan1435 H. oleh kami Drs. H. Abdul Muin A. Kadir, SH., Hakim Tinggi Mahkamah Syar’iyah Aceh yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Drs. H. S. Syekhan Al Jufri, ME.Sy., dan Drs.

Chotman Jauhari, M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota berdasarkan Surat Penetapan Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh tanggal 12 Juni 2014 dan putusan tersebut diucapkan pada hari Selasa tanggal 22 Juli 2014 M.

bertepatan dengan tanggal 24 Ramadhan 1435 H, dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut yang didampingi para Hakim Anggota serta, dibantu oleh Humaidah, S.H. M.H. sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri pihak-pihak yang berperkara ;

HAKIM ANGGOTA KETUA MAJELIS

(11)

Hal 11 dari 11 hal. Put. No. 0042/Pdt.G/2014/MS-Aceh

Drs. H.S. SYEKHAN AL JUFRI, ME.Sy. Drs H. ABDUL MUIN A. KADIR, S.H.

Drs. CHOTMAN JAUHARI., M.H.

PANITERA PENGGANTI

HUMAIDAH, S.H., M.H.

Perincian Biaya Perkara :

1. Biaya Meterai ... Rp. 6.000.- 2. Biaya Redaksi ... Rp. 5.000,- 3. Biaya Leges ... Rp. 3.000,- 4. Biaya Proses ... Rp. 136.000,- J u m l a h Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)

(12)

Hal 12 dari 11 hal. Put. No. 0042/Pdt.G/2014/MS-Aceh

Untuk Salinan Yang Sama Bunyinya Banda Aceh, 2014

PANITERA MAHKAMAH SYAR’IYAH ACEH

DRS. H. SYAMSIKAR

(13)

Hal 13 dari 11 hal. Put. No. 0042/Pdt.G/2014/MS-Aceh

(14)

Hal 14 dari 11 hal. Put. No. 0042/Pdt.G/2014/MS-Aceh

(15)

Hal 15 dari 11 hal. Put. No. 0042/Pdt.G/2014/MS-Aceh

(16)

Hal 16 dari 11 hal. Put. No. 0042/Pdt.G/2014/MS-Aceh

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu diperlukan sebuah sistem atau alat yang mampu untuk mendeteksi dan mengenali objek yang berada didepan mereka, serta mampu untuk memonitoring keberadaan mereka

Penerimaan retribusi parkir di pemerintah Kota Yogyakarta masuk katagori perima karena memberikan kontribusi yang besar (potensil) dengan tingkat pertumbuhan yang

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut bahwa strategi pemerintah daerah dalam penaganan

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam laporan Hibah Iptek bagi Masyarakat

tetapi juga melakukan investasi pada infrastruktur yaitu: sumber daya manusia, sistem dan prosedur. Tolak ukur kinerja keuangan, pelanggan, dan proses bisnis internal

dari tanah dengan lutut agak tertekuk dan gerak bola tertahan oleh telapak kaki, sedangkan tumpuan berat badan pada kaki yang lainnya. 5) Menendang dan

Menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (6) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara clan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2016 tentang

1) Tersedianya hasil-hasil penelitian dan pengembangan, kajian serta telaahan strategis di bidang pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah sebagai bahan masukan bagi