• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. yang luas dan kemampuan yang terampil. Perusahaan perlu memiliki sumber

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. yang luas dan kemampuan yang terampil. Perusahaan perlu memiliki sumber"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sumber daya manusia akan terus dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas dan kemampuan yang terampil. Perusahaan perlu memiliki sumber daya manusia yang unggul dan tahu bagaimana memanfaatkan pengetahuan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif bagi dirinya ataupun perusahaannya, karena dengan begitu perusahaan dapat terus bersaing di era global ini. Menurut (Manawi, 2012) kinerja organisasi banyak di pengaruhi oleh berbagai faktor, faktor yang dominan adalah aset pengetahuan yang merupakan sebuah faktor penting untuk penggerak kinerja karyawan.

Sedangkan menurut (Kasmir, 2016) faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu pengetahuan (knowledge) dan disiplin kerja. Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2007:67).

(Brich and Mihelic, 2015) juga mengatakan jika pengetahuan adalah sumber daya penting dan sumber utama perusahaan atau organisasi. Semakin tinggi pengetahuan karyawan maka karyawan akan mudah memahami dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Oleh karenanya, perlu pengelolaan pengetahuan untuk menghasilkan karyawan yang cepat berkembang dari para pesaing melalui knowledge manajament. Disinilah pentingnya karyawan melakukan knowledge sharing untuk membangun knowledge manajement yang baik. Knowledge sharing merupakan bagian dari manajemen pengetahuan,

(2)

sehingga knowledge sharing mempengaruhi kinerja. Semakin unggul pengetahuan yang dimiliki karyawan maka akan semakin tinggi pula daya saing perusahaan. Adanya berbagi pengetahuan ini membuat antar karyawan saling berhubungan dan berinteraksi sehingga dapat saling bertukar pengetahuan ataupun berdiskusi mengenai masalah pekerjaan.

Knowledge sharing dapat meningkatkan efisiensi kerja dan pembelajaran

organisasi. Sehingga dengan mengelola pengetahuan individu dan pengetahuan manajemen akan dapat membantu mengembangkan keterampilan dan kompetensi, meningkatkan nilai, dan mempertahankan keunggulan kompetitif organisasi (Mueller, 2012). Hal ini didukung dengan hasil penelitian (Saefulloh, 2017) dan (Okky, 2018) yang menunjukkan jika knowledge sharing berpengaruh secara positif dan signifkan terhadap kinerja.

Selain itu, faktor yang tak kalah penting mempengaruhi kinerja menurut (Kasmir, 2016) yaitu disiplin kerja atau usaha karyawan dalam mematuhi dan menjalankan aktivitas kerja perusahaan secara sungguh – sungguh.

Kedisiplinan akan membantu karyawan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya dan menghidari adanya penyimpangan-penyimpangan masalah yang penting dalam menjalankan tugasnya tersebut (Djudi, 2017). Meningkatkan kinerja karyawan yang optimal dibutuhkan pendisiplinan karyawan secara teratur sehingga karyawan dapat mematuhi peraturan yang ada di perusahan, bekerja sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan padanya, dan menggunakan waktu sebaik mungkin untuk mencapai targetnya. Beberapa penelitian yang mendukung yaitu dari penelitian (Kristanti, 2019) dan

(3)

(Chandra, 2017) yang menunjukan hasil jika disiplin kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Faiza bordir yaitu suatu pusat produksi penghasil bordir terbaik yang berasal dari kota Bangil, Pasuruan yang menyediakan berbagai macam produk fashion wanita maupun pria. Faiza bordir Bangil juga menyediakan berbagai

macam home decoration dan craft. Faiza bordir Bangill telah dipercaya sejak berdirinya sampai sekarang menjadi iconnya bordir kota Bangil karena kualitasnya yang tidak bisa diragukan lagi.

Berdasarkan wawancara kepada pemilik usaha, fenomena kinerja yang terjadi pada Faiza Bordir Bangil yaitu adanya penurunan kinerja karyawan dua tahun terakhir. Dalam satu tahun perusahaan bisa mencapai targetnya sebanyak 6000 pcs, namun pada dua tahun terakhir ada permasalahan pada hasil kuantitas yaitu adanya penurunan target produksi. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini :

Tabel 1.1 Hasil Produksi Faiza Bordir Bangil 2015-2019 Tahun Target Terealisasi Keterangan Pencapai an (%)

Devia si (%) 2015 6000 pcs 6000 pcs Tercapai 100% - 2016 6000 pcs 6000 pcs Tercapai 100% - 2017 6000 pcs 6000 pcs Tercapai 100% - 2018 6000 pcs 5880 pcs Tidak Tercapai 98% 2%

2019 6000 pcs 5830 pcs Tidak Tercapai 97,1% 2,9%

Sumber :

Dari tabel 1.1 bisa dilihat dari tahun 2015-2017 Faiza Bodir memenuhi target produksinya. Namun, pada tahun 2018 dan 2019 Produksi Faiza Bordir Bangil mengalami penurunan sebesar 2%dan 2,9%. Hal ini dikarenakan banyaknya karyawan yang keluar dan masuk bekerja pada Faiza Bordir Bangil.

(4)

Mesin bordir yang digunakan juga masih mesin bordir manual atau bukan mesin bordir komputer. Sedangkan desainnya inovatif dan limited edition sehingga perlu ketelitian dalam mengerjakannya. Meskipun posisi bekerja bagian penjahitan dan pembordiran ini terspesialisasi, mengingat adanya karyawan yang keluar dan baru masuk untuk bekerja, menyebabkan perbedaaan masa kerja yang membuat pengetahuan dan pengalaman setiap karyawan juga berbeda. Masa kerja yang lebih lama akan memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih banyak dibandingkan dengan karyawan baru yang perlu menggali pengetahuan dari atasan maupun rekan kerjanya. Inilah yang membuat kinerja karyawan menurun dan tidak bisa mencapai hasil targetnya.

Penerapan knowledge sharing berupa sharing section yang diadakan setiap satu bulan sekali (sesuai kebutuhan) pada Faiza Bordir Bangil membahas tentang permasalahan yang terjadi terkait dengan pekerjaan. Adanya kegiatan ini bertujuan untuk membuat sesama karyawan untuk saling rukun sehingga karyawan tidak enggan untuk berbagi pengetahuan ataupun pengalamannya.

Namun, ada beberapa karyawan yang masih menyimpan pengetahuan dan pengalamannya untuk diri sendiri dan enggan untuk berbagi. Masih banyak karyawan yang menganggap menyimpan pengetahuan dan pengalamannya menjadi kunci sukses diri. Hal ini juga menimbulkan konflik dan mengganggu perkembangan kinerja karyawan.

Sikap disiplin kerja yang di miliki karyawan Faiza Bordir Bangil terbilang kurang. Hal ini di tunjukkan dengan adanya disiplin yang di lakukan oleh karyawan melalui tingkat absensi sebagai berikut :

(5)

Tabel 1.2 Absensi Karyawan Faiza Bordir selama tahun 2019

No Bulan

Jumlah Karyawan

Bagian Penjahitan

dan Pembordiran

Jumlah Absensi Bulan 2019

Total Absensi Karyawan

Bagian Penjahitan

dan Pembordiran Sakit Izin

Tanpa Keterang

an

1 Januari 40 - 2 3 5

2 Februari 40 - - 1 1

3 Maret 40 - - - -

4 April 40 - - - -

5 Mei 40 - 2 2 4

6 Juni 40 - 1 3 4

7 Juli 40 - - 5 5

8 Agustus 40 1 1 - 2

9 September 40 - - - -

10 Oktober 40 - - 2 2

11 November 40 - - - -

12 Desember 40 - 1 1 2

Jumlah 1 7 17

Dari tabel 1.2 kehadiran karyawan dapat dijelaskan jika tingkat alfa karyawan lebih tinggi dalam setahun yaitu sebanyak 17 orang. Perusahaan menerapkan peraturan terkait ketidakhadiran, karyawan yang berhalangan hadir atau sakit diharuskan memberikan bukti surat keterangan dari dokter atau dapat menghubungi perusahaan dengan memberikan alasan yang jelas. Namun, masih banyak karyawan yang menganggap kehadiran bukan merupakan hal yang penting untuk menegakkan kedisiplinan membuat karyawan dapat seenaknya saja memanfaatkan absen tanpa memberitahu perusahaan dan tidak memberikan surat ijin tidak bekerja.

Faiza bordir Bangil juga tidak menerapkan jam kerja lembur, jadi meskipun setiap karyawan memiliki setidaknya maksimum 3 kali untuk tidak masuk bekerja. Tapi satu kali tidak hadir ataupun bekerja akan mempengaruhi hasil

(6)

target produksi. Perusahaan juga memberikan sanksi bagi mereka yang seing absen berupa pengurangan upah.

Dari data diatas dapat disimpulkan kedisiplinan yang ada pada Faiza Bordir Bangil terbilang kurang baik. Sebagai karyawan diharuskan mematuhi perintah yang ada di perusahaan untuk memberikan kinerja yang baik agar menghasilkan produksi yang sesuai dengan target.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh dari knowledge sharing dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. penelitian ini dilakukan dengan meneliti secara langsung pada karyawan Faiza Bordir Bangil, maka penulis mengambil judul “Pengaruh Disiplin Kerja dan Knowledge Sharing Terhadap Kinerja Karyawan pada Faiza Bordir Bangil”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kinerja, Knowledge sharing dan Disiplin kerja pada karyawan Faiza Bordir Bangil?

2.Apakah Knowledge sharing berpengaruh terhadap kinerja karyawan Faiza Bordir Bangil?

3. Apakah Disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan Faiza Bordir Bangil?

4. Apakah Knowledge sharing dan Disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan Faiza Bordir Bangil?

5. Dari variabel Knowledge sharing dan Disiplin kerja manakah yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan Faiza Bordir Bangil?

(7)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kinerja, Knowledge sharing dan Disiplin kerja pada Faiza Bordir Bangil

2. Untuk mengetahui pengaruh knowledge sharing terhadap kinerja karyawan Faiza Bordir Bangil.

3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Faiza Bordir Bangil.

4. Untuk mengetahui pengaruh knowledge sharing dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di Faiza Bordir Bangil.

5. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan Faiza Bordir Bangil.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoretis maupun praktis. Adapun beberapa manfaat penelitian yang bisa diharapkan, adalah : 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman implementasi mengenai kinerja karyawan yang dikaitkan dengan knowledge sharing dan disiplin kerja.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan

Perusahaan terkait dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai masukan, informasi tambahan, serta pertimbangan, dan evaluasi dalam

(8)

pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kinerja karyawan.

b. Bagi Peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan mampu digunakan sebagai referensi bagi peneliti yang hendak melakukan penelitian lebih lanjut tentang knowledge sharing, disiplin kerja, dan kinerja karyawan.

Gambar

Tabel 1.1 Hasil Produksi Faiza Bordir Bangil 2015-2019  Tahun  Target  Terealisasi  Keterangan  Pencapai an (%)  Devia si (%)  2015  6000 pcs  6000 pcs  Tercapai  100%  -  2016  6000 pcs  6000 pcs  Tercapai  100%  -  2017  6000 pcs  6000 pcs  Tercapai  100
Tabel 1.2 Absensi Karyawan Faiza Bordir selama tahun 2019  No  Bulan  Jumlah  Karyawan Bagian  Penjahitan  dan  Pembordiran

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilatarbelakangi ketidakmampuan anak tunagrahita ringan kelas VIII dalam keterampilan membuat Nasi Goreng. Hal ini disebabkan kurangnya

Secara rinci, pada tahap perencanaan ini, prosedur tindakan yang dilakukan peneliti adalah (1) membagi guru dalam beberapa kelompok kecil, (2) peneliti memberikan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh penambahan medium PES (Provasoli’s Enriched Seawater) dapat meningkatkan pertumbuhan alga.. Hasil kadar

Untuk itu peneliti mencoba untuk mengembangkan lembar kerja siswa (LKS) menggunakan metode simulasi. Rumusan masalah dalam penelitian adalah: 1) bagaimana proses pengembangan

Memahami lebih dalam dan mengimplementasikan arsitektur Autoencoder (AE) - Dasar arsitektur Autoencoder (AE) diciptakan - Permasalahan dimensi dan dimensionality

Pada pembahasan ini akan difokuskan pada tampilan (user interface) dari aplikasi perangkat lunak penjadwalan guru apakah sudah dapat memenuhi beberapa aspek criteria

Finkle dan Torp, Problem Based Learning merupakan pengembangan kurikulum dan sistem pengajaran yang mengembangkan secara simultan strategi pemecahan masalah dan

Kompetensi Irfan dalam mengajar berbagai topik service didukung oleh pengalamannya yang pernah berkarir sebagai Training Consultant di Service Quality Centre Indonesia