• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASAN BASRI PROGRAM STUDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HASAN BASRI PROGRAM STUDI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGA

PROGR

ARUH KE

GILLNE

RAM STUDI FAKULTA IN

CEPATA

NET : UJI C

HA I PEMANF AS PERIKA NSTITUT P

N ARUS T

COBA DI

ASAN BASR FAATAN SU ANAN DAN PERTANIA 2009

TERHAD

I FLUME

RI UMBERDA N ILMU KEL AN BOGOR

AP TAMP

TANK

AYA PERIK LAUTAN R

PILAN

KANAN

(2)

ABSTRAK

HASAN BASRI, C54104032. Pengaruh Kecepatan Arus terhadap Tampilan Gillnet : Uji Coba di Flume Tank. Dibimbing oleh DINIAH.

Bentuk tampilan gillnet atau jaring insang ketika dioperasikan di laut sangat dipengaruhi oleh arus dan gaya hidrodinamika yang dialami oleh seluruh alat. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan laboratorium, menggunakan potongan badan gillnet dalam flume tank untuk mengetahui pengaruh kuat arus terhadap tampilan konstruksi gillnet di dalam air. Hasil pengamatan terhadap komponen perlengkapan gillnet menunjukkan bahwa interaksi antara gaya apung dan gaya berat memberikan pengaruh ketegangan terhadap mata jaring, sehingga dapat meningkatkan beban jaring. Kecepatan arus dan konstruksi mata jaring memberikan pengaruh yang berbeda terhadap tingkat rebahnya jaring. Tahanan hidrodinamika semakin besar seiring dengan meningkatnya kecepatan arus. Tahanan hidrodinamika pada jaring dipengaruhi oleh luasan badan jaring, serta perimbangan gaya apung dan gaya berat dari pelampung dan pemberat yang dipasang pada potongan badan gillnet. Buoyancy sebuah pelampung sebesar 102,6 gf dan sinking force sebuah pemberat di dalam air sebesar 65,58 gf. Agar tetap terapung, maka pemakaian pelampung dan pemberat haruslah 1׃1. Konstruksi gillnet PA multifilamen 4˝ dalam ukuran 1 meter dan berat 180 g memerlukan 2 buah pelampung untuk menahan jaring agar tidak tenggelam. Konstruksi gillnet PA monofilamen dalam ukuran yang sama dan berat 67,5 g memerlukan 1 buah pelampung agar tidak tenggelam.

Kata kunci: tampilan gillnet, flume tank, kecepatan arus, gaya tahanan hidrodinamika.

(3)

KATA PENGANTAR

Tampilan gillnet di dalam perairan dipengaruhi oleh arus dan faktor lingkungan lain. Diperlukan penelitian pada alat tangkap gillnet untuk mengetahui tampilannya di dalam air. Pengamatan terhadap gillnet sulit jika dilakukan langsung di lapangan, karena faktor kondisi alam yang tidak dapat dikontrol. Oleh karena itu, untuk mengetahui hal tersebut, maka penelitian bertopik tampilan gillnet ini dilakukan di dalam flume tank.

Gillnet atau jaring insang adalah jenis alat penangkap ikan yang berbentuk empat persegi panjang dilengkapi dengan pelampung, pemberat, tali ris atas dan bawah atau tanpa tali ris bawah untuk menghadang ikan sehingga ikan tertangkap dengan cara terjerat ataupun terpuntal. Alat tangkap gillnet dioperasikan di permukaan, pertengahan dan dasar perairan secara menetap, hanyut dan melingkar dengan tujuan menagkap ikan pelagis dan demersal. Mata jaring pada gillnet yang dibuat dari bahan polyamide (PA) umumnya lebih banyak dipakai oleh nelayan karena memiliki keunggulan lebih kuat dan kelenturan yang baik. Gillnet millenium dan monofilamen termasuk kelompok jaring insang. Mata jaring millenium menggunakan beberapa helai benang PA yang dipilin lemah, sedangkan monofilamen menggunakan benang tunggal. Perbedaan pada konstruksi mata jaring tersebut berpengaruh pada kekuatan mata jaring, namun di sisi lain berpengaruh pada peningkatan berat jaring. Dengan demikian pemakian pelampung dan pemberat seharusnya tidak disamakan pada masing-masing gillnet tersebut.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Bogor, Juli 2009

(4)

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1) Ir. Diniah, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan

arahan dan nasihat selama proses penelitian dan penulisan skripsi ini;

2) Prof.Dr.Ir. Bambang Murdiyanto, M.Sc. atas arahannya selama melakukan uji coba di flume tank;

3) Ir. Moch. Prihatna Sobari MS. dan Dr. Sulaeman Martasuganda B.Fish.Sc, M.Sc. selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan perbaikan penulisan skripsi bagi penulis;

4) Dr.Ir. Mohammad Imron M.Si. selaku komisi pendidikan dan Prof.Dr.Ir. Mulyono S. Baskoro, M.Sc. selaku Ketua Departemen yang telah memberikan masukan maupun saran yang sangat berarti bagi penulis;

5) Kedua orang tuaku yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di IPB;

6) Keluarga Bapak Nahrowi Ramli atas kesediaan waktunya dan kesabarannya dalam mendidik penulis hingga dapat menempuh pendidikan di IPB;

7) Yayasan Danamon Peduli, Bank Danamon Indonesia atas bantuan beasiswa pendidikan dan training yang telah diberikan. Kepada Ibu Tya, Om Hery, Ibu Like, Mas Chris, Pak Fauzan, Ibu Risa, Pak Dedy beserta rekan terimakasih atas kebersamaannya;

8) Presiden Direktur PT. Net Manufacturing Bandung – Bapak Hendra Gunawan – beserta staf;

9) Teman-teman PSP 41 yang tidak akan terlupakan dalam kebersamaan “we want you to be one of us to help the fisherman and to feed the hungry world”. 10) Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas bantuan dan

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan ... 3 1.4 Manfaat ... 3 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Alat Tangkap Jaring Insang (Gillnet) ... 4

2.1.1 Monofilamen ... 5

2.1.2 Millenium ... 8

2.2 Rancang Bangun Alat Tangkap Gillnet ... 11

2.2.1 Hanging Ratio ... 12

2.2.2 Gaya Berat dan Gaya Apung ... 15

2.2.3 Tahanan Hidrodinamika Gillnet ... 20

3 METODOLOGI ... 21

3.1 Lokasi dan Waktu ... 21

3.2 Bahan dan Alat ... 22

3.2.1 Bahan ... 22

3.2.2 Alat ... 25

3.3 Rancangan Percobaan ... 26

3.4 Pengumpulan Data ... 26

3.5 Analisis Data ... 33

4 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1 Pengaruh Kecepatan Arus Terhadap Tampilan Gillnet di Flume tank ... 36

4.1.1 Tampilan pada Badan Gillnet ... 37

4.1.2 Tampilan pada Perlengkapan Gillnet ... 39

4.2 Tahanan Hidrodinamika pada Badan Gillnet ... 41

4.3 Tahanan Hidrodinamika pada Pelampung dan Pemberat ... 43

4.4 Rancangan Gillnet ... 45

4.4.1 Gillnet PA multifilamen ... 49

4.4.2 Gillnet PA monofilamen ... 52

5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

4.1 Kesimpulan ... 56

(6)

DAFTAR PUSTAKA ... 58 LAMPIRAN ... 60

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman 1 Berat jenis, koefisien daya apung dan daya tenggelam bahan alat

perikanan ... 16

2 Berat jenis (γ) padapelampung, pemberat dan bahan jaring ... 16

3 Konstruksi drift gillnet (per piece) berdasarkan target ikan ... 17

4 Hubungangaya apung dan gaya tenggelam pada beberapa gillnet ... 18

5 Koefisien tahanan hidrodinamika (Cx) pada beberapa bentuk khusus ... 20

6 Spesifikasi flume tank milik Departemen PSP FPIK IPB ... 21

7 Material konstruksi gillnet PA multifilamen dan monofilamen pada penelitian di flume tank ... 23

8 Berat bahan pelampung dan pemberat di udara dan di dalam air ... 23

9 Struktur pengisian rataan data hasil pengamatan ... 26

10 Koefisien gaya tarik untuk benda tertentu pada permukaan yang menerima gaya hidrodinamis ... 34

11 Kecepatan arus air dalam flume tank ... 36

12 Pengaruh kecepatan arus terhadap tahanan hidrodinamika pada badan Jaring PA multifilamen dan monofilamen ... 41

13 Spesifikasi pada drift gillnet PA multifilamen dan monofilamen untuk satu pis sepanjang 90 m ... 46

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Metode pengoperasian gillnet ... 7

2 Konstruksi gillnet PA multifilamen nelayan di Cirebon ... 9

3 Flume tank milik Departemen PSP FPIK – IPB ... 21

4 Badan jaring gillnet PA multifilamen dan PA monofilamen ... 22

5 Badan gillnet berukuran 7x7 mata pada percobaan di flume tank ... 23

6 Pelampung dan pemberat ... 24

7 Potongan badan gillnet dengan frame di dalam flume tank ... 24

8 Alat-alat yang dipakai pada penelitian gillnet di laboratorium ... 25

9 Menentukan buoyancy pelampung dengan percobaan sederhana ... 27

10 Ilustrasi menghitung buoyancy pelampung dan gaya tenggelam pemberat ... 28

11 Metode pengukuran arus di flume tank ... 29

12 Ilustrasi mengukur beban dorong hidrodinamika pada miniatur gillnet ... 30

13 Tampilan miniatur badan gillnet pada percobaan di dalam flume tank ... 30

14 Mengukur tingkat rebah pelampung dan pemberat di flume tank ... 31

15 Mengukur tahanan hidrodinamika pada pelampung dan pemberat ... 32

16 Tampilan badan gillnet PA multifilamen pada frame akibat kecepatan arus 38 17 Tampilan badan gillnet PA monofilamen pada frame akibat arus ... 38

18 Pengujian tahanan pelampung dan tampilannya terhadap arus ... 39

19 Pengujian tahanan pemberat dan tampilannya terhadap arus ... 40

20 Rataan tahanan hidrodinamika badan gillnet PA multifilamen dan PA monofilamen berukuran 7x7 mata pada kisaran arus 0,7 – 1,4 knot ... 43

21 Nilai tahanan hidrodinamika gillnet PA multifilamen dan PA monofilamen pada kisaran kecepatan arus 0,7 – 1,4 knot hasil perhitungan rumus ... 42

22 Pengaruh kecepatan arus terhadap tingkat rebah dan tahanan hidrodinamika pada pelampung dan pemberat ... 44

23 Pengaruh kecepatan arus terhadap tahanan hidrodinamika pelampung ... 45

24 Pengaruh kecepatan arus terhadap tahanan hidrodinamika pemberat ... 45 25 Konstruksi gillnet PA multifilamen berukuran 1600x100 mata mesh size 4˝ 50 26 Konstruksi gillnet PA monofilamen berukuran 1600x100 mata mesh size 4˝ 53

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 27 Nilai tahanan hidrodinamika dengan pendekatan rumus ... 61 28 Sudut kemiringan pelampung dan pemberat ... 62 29 Pengukuran gaya apung dan gaya tenggelam ... 64 30 Menghitung tahanan hidrodinamika lift force dan drag force pada

percobaan dengan tiga buah pelampung dan enam buah pemberat ... 66

(10)

1

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alat penangkap ikan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Gillnet merupakan salah satu contoh alat tangkap yang banyak mengalami modifikasi dalam penggunaannya. Alat tangkap gillnet lebih banyak digunakan oleh nelayan dibandingkan dengan alat tangkap lain. Bahan-bahan untuk membuat alat tangkap ini mudah diperoleh dan relatif murah. Pada dasarnya, alat tangkap gillnet bisa dibuat oleh seseorang yang memiliki kemampuan menghitung secara teknik dan pengalaman yang cukup, namun agar mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal diperlukan teknik perhitungan konstruksi gillnet yang lebih baik.

Operasional gillnet dilakukan dengan cara dipasang di perairan, sejajar atau menghadang arus untuk menghadang ruaya ikan. Saat dioperasikan bentuknya dapat berubah-ubah karena tahanan hidrodinamika yang ditimbulkan oleh arus yang melewati gillnet tersebut.

Tampilan gillnet akan membentang empat persegi tegak secara sempurna pada kondisi tanpa arus, seperti terlihat pada saat dibentangkan di darat. Pada saat dioperasikan di dalam perairan yang berarus, maka gillnet akan mengalami perubahan bentuk, yaitu menjadi miring atau bahkan rebah dengan bentuk tampilan yang tidak teratur. Hal ini disebabkan oleh gaya hidrodinamika yang bekerja pada seluruh perlengkapan gillnet. Fridman (1988) melaporkan bahwa gaya hidrodinamika timbul akibat tekanan air yang bergerak menerobos atau gerakan alat tangkap menyaring kolom air, reaksi dengan dasar perairan, gaya yang diakibatkan ikan dan beban akibat penggantungan alat.

Pengamatan terhadap tampilan gillnet di dalam air perlu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tangkap alat tangkap tersebut. Pengamatan yang dilakukan langsung di lapangan dapat dilakukan dengan cara menyelam, namun memiliki banyak kendala, karena kondisi arus yang sulit dikontrol, memerlukan waktu yang lama serta menghabiskan biaya yang mahal. Dengan pertimbangan tersebut, maka pengamatan terhadap komponen dan perlengkapan gillnet di dalam flume tank dilakukan untuk mengetahui keragaan teknis saat dioperasikan.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengukur salinitas salah satunya menggunakan refraktometer, untuk mendapatkan salinitas tertentu pada media budidaya maka dapat menggunakan metode bujur sangkar, dan

Asam Oleat merupakan golongan asam lemak yang dapat berfungsi sebagai peningkat penetrasi pada pemberian melalui transdermal, dengan cara berinteraksi dengan lipid pada

selama 20 menit atau di oven. Sterilisasi alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam kultur murni ini bertujuan untuk membunuh miroorganisme yang tidak diinginkan

Bertitik tolak dari hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk mengetahui aktivitas antibakteri tanaman bidara upas terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan akademik.. Memperoleh

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia, didalamnya terkandung pesan moral yang

Salah satu daerah di Sumatera Selatan yang menjadi wilayah perkembangan Muhammadiyah adalah Kabupaten OKU Timur yang dahulunya masih menjadi satu bagian dengan