TUGAS AKHIR
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
AREA TERDAMPAK LUMPUR LAPINDO
DI LUAR TANGGUL DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MULTITEMPORAL
TAUFIQUR RIFQI 3506 100 004
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2010
OUTLINE : OUTLINE : OUTLINE : OUTLINE :
1. PENDAHULUAN
a. LATAR BELAKANG b. RUMUSAN MASALAH c. BATASAN MASALAH d. TUJUAN
e. MANFAAT e. MANFAAT
2. TINJAUAN PUSTAKA
A. SATELIT IKONOS
3. METODOLOGI PENELITIAN
A. LOKASI PENELITIAN B. PERALATAN & BAHAN C. METODOLOGI
4. HASIL & ANALISA 4. HASIL & ANALISA
A. HASIL B. ANALISA
5. PENUTUP
A. KESIMPULAN B. SARAN
PENDAHULUAN
• Semburan lumpur yang terjadi di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada tanggal 29 Mei 2006 telah banyak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.
LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG
telah banyak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.
• Diperlukan suatu informasi yang dapat menunjukkan zona terdampak lumpur.
• Dengan mengkombinasikan ilmu penginderaan jauh dan sistem informasi geografis maka diharapkan akan dapat membantu menyediakan informasi yang lengkap tentang zona terdampak dari menyediakan informasi yang lengkap tentang zona terdampak dari semburan lumpur lapindo di Kabupaten Sidoarjo
• Informasi yang disediakan tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu solusi pemecahan permasalahan yang diakibatkan oleh semburan lumpur.
PENDAHULUAN
Bagaimana memperoleh informasi tentang area terdampak lumpur di luar tanggul dengan
RUMUSAN MASALAH RUMUSAN MASALAH RUMUSAN MASALAH RUMUSAN MASALAH
terdampak lumpur di luar tanggul dengan
menggunakan data citra Ikonos multitemporal dan data
sistem informasi geografis (SIG).
PENDAHULUAN
• Penelitian dilakukan dengan menggunakan citra satelit Ikonos multitemporal, yaitu citra Ikonos 31 Oktober 2006, citra Ikonos
BATASAN MASALAH BATASAN MASALAH BATASAN MASALAH BATASAN MASALAH
5 Januari 2007, citra Ikonos 22 April 2007, citra Ikonos 7 Agustus 2007, citra Ikonos 5 Januari 2008, citra Ikonos 2 April 2008, citra Ikonos 28 Agustus 2008, citra Ikonos 5 Desember 2008, citra Ikonos 29 Juli 2009, citra Ikonos 5 Desember 2009 dan citra Ikonos 9 Februari 2010.
• Obyek penelitian dilakukan meliputi area terdampak genangan lumpur di luar tanggul sesuai dengan zona bahaya genangan lumpur di luar tanggul sesuai dengan zona bahaya berdasarkan pengembangan penelitian ahli geologi dan pakar manajemen ITS, Amien Widodo.
• Data yang digunakan untuk menyusun SIG berupa data
sebaran bubble.
PENDAHULUAN
TUJUAN TUJUAN TUJUAN TUJUAN ::::
Pengolahan dan analisa data citra Ikonos multitemporal, dan
TUJUAN & MANFAAT TUJUAN & MANFAAT TUJUAN & MANFAAT TUJUAN & MANFAAT
Pengolahan dan analisa data citra Ikonos multitemporal, dan mengintegrasikan data citra Ikonos dengan data SIG yang terkait untuk mendapatkan informasi tentang zona area terdampak lumpur di luar tanggul sesuai dengan zona bahaya berdasarkan pengembangan penelitian ahli geologi dan pakar manajemen ITS, Amien Widodo.
MANFAAT MANFAAT MANFAAT MANFAAT ::::
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan peta
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan peta
sebaran zona area terdampak lumpur dari hasil pengolahan
dan analisa data citra Ikonos multitemporal dan SIG.
Tinjauan pustaka
SATELIT SATELIT SATELIT
SATELIT IKONOS IKONOS IKONOS IKONOS
Aspek Deskripsi
Resolusi Spasial Pankromatik : 1 meter Multispektral : 4 meter Multispektral : 4 meter
Resolulsi Spektral Pankromatik : 0,45 – 0,90 mikron Multispektral :
• Band 1 (Biru) : 0,45 – 0,52 mikron
• Band 2 (Hijau) : 0,51 – 0,6 mikron
• Band 3 (Merah) : 0,63 – 0,70 mikron
• Band 4 (inframerah) : 0,76 – 0,85 mikron
Resolusi Temporal Kurang lebih 11 hari
Lebar Swath dan scene
Lebar swath pada nadir 11 km Lebar scene : 11 km x 11 km Informasi orbit
satelit
• Tinggi orbit : 682 km
• Jenis Orbit : sun synchronous
METODOLOGI PENELITIAN
• Penelitian ini dilakukan pada area terdampak lumpur di luar tanggul penahan genangan lumpur yang secara administratif
LOKASI LOKASI LOKASI
LOKASI PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN
terletak di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, dengan
posisi geografis terletak antara 112°42’00’’- 112°43’30” B ujur
Timur dan antara 7°30’00”- 7°32’30” Lintang Selatan.
METODOLOGI PENELITIAN
LOKASI LOKASI LOKASI
LOKASI PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
ALAT : ALAT : ALAT : ALAT :
1. Perangkat Keras (Hardware).
PERALATAN & BAHAN PERALATAN & BAHAN PERALATAN & BAHAN PERALATAN & BAHAN
1. Perangkat Keras (Hardware).
• AMD Turion (tm) X2 Dual Core Aspire 4530.
• Memori DDR 2 GB.
• Hardisk 160 GB.
• Printer Canon Pixma MP 190.
• GPS Handheld
2. Perangkat Lunak (Software) 2. Perangkat Lunak (Software)
• ER Mapper 7.0 untuk pengolahan citra.
• Microsoft Word dan Microsoft Excel 2007.
• ArcView 3.3 untuk digitasi peta.
• Matlab untuk pengolahan nilai SoF.
• Visual Basic 6 untuk pembuatan aplikasi SIG.
METODOLOGI PENELITIAN
BAHAN : BAHAN :BAHAN : BAHAN :
1. Citra Satelit Ikonos daerah semburan lumpur tanggal 17 Juli 2006 yang digunakan sebagai citra referensi.
PERALATAN & BAHAN PERALATAN & BAHAN PERALATAN & BAHAN PERALATAN & BAHAN
digunakan sebagai citra referensi.
2. Citra Satelit Ikonos daerah aliran lumpur yang terdiri dari:
a. Citra Satelit Ikonos 31 Oktober 2006 b. Citra Satelit Ikonos 5 Januari 2007 c. Citra Satelit Ikonos 22 April 2007 d. Citra Satelit Ikonos 7 Agustus 2007 e. Citra Satelit Ikonos 5 Januari 2008 f. Citra Satelit Ikonos 2 April 2008 f. Citra Satelit Ikonos 2 April 2008
g. Citra Satelit Ikonos 28 Agustus 2008 h. Citra Satelit Ikonos 5 Desember 2008 i. Citra Satelit Ikonos 29 Juli 2009
j. Citra Satelit Ikonos 5 Desember 2009 k. Citra Satelit Ikonos 9 Februari 2010
3. Data Bubble (titik semburan) (sumber : BPLS)
Citra Terkoreksi Koreksi geometrik Referensi citra : Citra
Ikonos Juli 2006
RMS ≤1 Pixel
Citra Satelit Ikonos Multitemporal 2006 - 2010
Tidak Ya
Interpretasi visual
METODOLOGI METODOLOGI METODOLOGI METODOLOGI
Data Pengamatan Area Terdampak
(BPLS)
Ground Truth
Digitasi
Overlay
Data Spasial bubble (BPLS)
Peta Perubahan Tutupan Lahan
Peta Tutupan Lahan Daerah Penelitian (2006 – 2010)
(BPLS)
(BPLS) Tutupan Lahan
Evaluasi Area Terdampak Lumpur Lapindo Berdasarkan Parameter Area Terdampak.
Parameter Area Terdampak Lumpur
Data Base(SIG)
METODOLOGI PENELITIAN
HASIL : HASIL :HASIL : HASIL :
Perhitungan SoF :
HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA
• Jumlah titik : 27
• Jumlah baseline : 61
• N ukuran : baseline x 3 = 61 x 3 = 183
• N parameter : titik x 3 = 27 x 3 = 81
• U : N ukuran – N parameter = 183 – 81 = 102
• SoF : (trace (AT . A))-1 / U = 8,0360x 10-5
METODOLOGI PENELITIAN
HASIL : HASIL :HASIL : HASIL :
Koreksi Geometri :
HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA
Nilai rata-rata RMS error citra Ikonos adalah :
• 31 Oktober 2006 adalah 0,04 x 4m = 0,16m
• 5 Januari 2007 adalah 0,001 x 4m = 0,004m
• 22 April 2007 adalah 0,061 x 4m = 0,244m
• 7 Agustus 2007 adalah 0,042 x 4m = 0,168m
• 5 Januari 2008 adalah 0,053 x 4m = 0,212m
• 2 April 2008 adalah 0,002 x 4m = 0,008m
• 28 Agustus 2008 adalah 0,438 x 4m = 1,752m
• 5Desember 2008 adalah 0,472 x 4m = 1,888m
• 29 Juli 2009 adalah 0,359 x 4m = 1,436m
• 5 Desember 2009 adalah 0,209 x 4m = 0,836m
• 9 Februari 2010 adalah 0,258 x 4m = 1,032m
METODOLOGI PENELITIAN
ANALISA ANALISAANALISA ANALISA ::::
UJI KLASIFIKASI :
HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA
• Uji klasifikasi yang dilakukan adalah dengan mengambil sampel sebanyak 60 obyek di lapangan yang tersebar di area penelitian dengan sudah mewakili seluruh kelas interpretasi. Didapatkan data 4 titik yang salah dalam pengklasifikasian, yaitu semak, lahan terbuka, dan kebun campur.
Sehingga dari data yang diperoleh, dapat dirumuskan menjadi :
• JSL (Jumlah Sampel Lapangan) = 60 titik
• JKI (Jumlah Kebenaran Interpretasi) = 50 – 4 titik = 56 titik Maka :
Maka :
• KI = 56 x 100% = 93.33%
60
• Dengan nilai 93.33% maka interpretasi obyek memenuhi toleransi.
METODOLOGI PENELITIAN
HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA
No. Penutup Lahan
Luas Penutup Lahan (Ha) Perubahan (Ha)
17 Juli 2006 31 Oktober 2006
Berkurang
(Ha) % Bertambah
(Ha) %
Perubahan Luasan Tutupan Lahan 17 Juli 2006 - 31 Oktober 2006
1 Fasilitas umum 12,604 12,385 0,219 1,738 0 0
2 Jalan Arteri 7,949 7,949 0 0 0 0
3 Jalan KA 1,907 1,907 0 0 0 0
4 Jalan Layang 9,877 9,665 0,212 2,146 0 0
5 Jalan Lokal 41,304 38,239 3,762 8,957 0 0
6 Kawasan Industri 115,392 115,392 0 0 0 0
7 Kebun Campur 47,515 46,05 1,465 3,083 0 0
8 Lahan Terbuka 117,556 151,285 0 0 33,729 28,692
9 Lumpur 176,093 306,39 0 0 130,297 73,993
10 Permukiman 318,306 303,262 15,834 7,849 0 0
11 Sawah 467,537 406,912 67,625 22,866 0 0
12 Semak 113,093 44,48 71,613 79,126 0 0
13 Sungai 62,994 61,766 1,228 1,949 0 0
14 Tanggul 0 24,375 0 0 24,375 100
Jumlah
1429,127 1429,127 188,401 188,401
METODOLOGI PENELITIAN
No. Penutup Lahan
Luas Penutup Lahan (Ha) Perubahan
17 Juli 2006
9 Februari 2010
Berkurang
(Ha) %
Bertambah
(Ha) %
HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA
Perubahan Luasan Tutupan Lahan 17 Juli 2006 – 9 Februari 2010
1 Fasilitas umum 12,604 9.109 3.495 27.729 0 0
2 Jalan Arteri 7,949 8.02 0 0 0.071 0.893
3 Jalan KA 1,907 1.917 0 0 0.01 0.524
4 Jalan Layang 9,877 5.244 4.633 46.907 0 0
5 Jalan Lokal 41,304 28.935 13.066 31.108 0 0
6
Kawasan
Industri 115,392 22.326 93.066 80.652 0 0
7 Kebun Campur 47,515 29.487 18.028 37.941 0 0
8 Lahan Terbuka 117,556 106.832 10.724 9.122 0 0
8 Lahan Terbuka 117,556 106.832 10.724 9.122 0 0
9 Lumpur 176,093 695.872 0 0 519.779 295.173
10 Permukiman 318,306 212.607 105,669 33,206 0 0
11 Sawah 467,537 221.227 246,310 52,682 0 0
12 Semak 113,093 41.684 171.409 63,141 0 0
13 Sungai 62,994 60.048 2.946 4.676 0 0
14 Tanggul 0 48.819 0 0 48.819 100
Jumlah 1492.127 1492.127 568.679 568.679
METODOLOGI PENELITIAN
ANALISA ANALISAANALISA ANALISA ::::
Perubahan Luasan Tutupan Lahan 17 Juli 2006 – 9 Februari 2010
Terjadi perubahan tutupan lahan terhadap seluruh kelas. Perubahan yang
HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA
Terjadi perubahan tutupan lahan terhadap seluruh kelas. Perubahan yang signifikan dari 17 Juli 2006 – 9 Februari 2010 adalah perubahan lumpur.
Perubahan lumpur mencapai 519,779 Ha atau mencapai peningkatan sebesar 295,173 % sejak pertama kali muncul semburan lumpur. Tutupan lahan yang mengalami penurunan adalah fasilitas umum sebesar 3,495 Ha, jalan layang sebesar 4,633 Ha, jalan lokal sebesar 13,066 Ha, kawasan industri sebesar 93,066 Ha, kebun campur sebesar 18,028 Ha, lahan terbuka sebesar 10,724 Ha, pemukiman sebesar 116,487 Ha, sawah sebesar 306,310 Ha, semak sebesar 171,409 Ha, dan sungai sebesar 2,946 Ha.
306,310 Ha, semak sebesar 171,409 Ha, dan sungai sebesar 2,946 Ha.
Sedangkan tutupan lahan yang mengalami perubahan bertambah luas adalah jalan arteri sebesar 0,071 Ha, jalan KA sebesar 0,01 Ha, lumpur sebesar 519,779 Ha, dan tanggul sebesar 48,819 Ha.
METODOLOGI PENELITIAN
ANALISA ANALISAANALISA ANALISA ::::
Grafik GrafikGrafik
Grafik perkembanganperkembanganperkembanganperkembangan luasanluasanluasanluasan area yang area yang area yang tergenangarea yang tergenangtergenang lumpurtergenang lumpurlumpurlumpur
HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA
300 400 500 600 700 800
L u a s L u m p u r (H a )
0 100 200 300
31 Oktober 2006
7 Agustus 2007
28 Agustus 2008
5 Desember 2009
9 Februari 2010
L u a s L u m p u r (H a )
METODOLOGI PENELITIAN
Sebaran Sebaran Sebaran
Sebaran bubble bubble bubble bubble
HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA
No.
No.
No.
No. DesaDesaDesaDesa InisiasiInisiasiInisiasiInisiasi JumlahJumlahJumlahJumlah 1
11
1 MindiMindiMindiMindi MNMNMNMN 10101010 2
22
2 JatirejoJatirejoJatirejoJatirejo JRJRJRJR 23232323 3
33
3 PejarakanPejarakanPejarakanPejarakan PJPJPJPJ 5555 4
44
4 PamotanPamotanPamotanPamotan PMPMPMPM 48484848 5
55
5 Siring Barat5 Siring BaratSiring BaratSiring Barat SBSBSBSB 48484848 55
5 Siring BaratSiring BaratSiring BaratSiring Barat SBSBSBSB 48484848 6
66
6 Siring TimurSiring TimurSiring TimurSiring Timur STSTSTST 12121212 7
77
7 Ketapang KeresKetapang KeresKetapang KeresKetapang Keres KTKTKTKT 24242424 8
88
8 WunutWunutWunutWunut WNWNWNWN 10101010 9
99
9 BesukiBesukiBesukiBesuki BKBKBKBK 1111 Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah 181181181181
METODOLOGI PENELITIAN
Analisa Pengelompokan Daerah Bencana Lumpur Analisa Pengelompokan Daerah Bencana Lumpur Analisa Pengelompokan Daerah Bencana Lumpur Analisa Pengelompokan Daerah Bencana Lumpur Lapindo Sidoarjo
Lapindo Sidoarjo Lapindo Sidoarjo Lapindo Sidoarjo
HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA
No. Parameter Zona A (sangat beresiko)
Zona B (beresiko sedang)
Zona C (bersiko rendah)
Zona D (beresiko kecil)
1. Jarak dengan tanggul
< 200 m 200 m – 500 m 500 m – 1 km > 1 km
1. Ketinggian < 4m = 4m 4m - 5m >5m
2. Amblesan Berpotensi amblesan
daengan cepat
Berpotensi
amblesan namun lambat
Tidak berpotensi Tidak berpotensi
3. Bubble Aktif dengan
disertai gas beracun.
Sebagian pasif dan jumlah yang banyak
Pasif dengan jumlah yang sedikit.
Jarang ditemukan, bersifat pasif
beracun. banyak sedikit. bersifat pasif
4. Kepadatan bangunan
Kepadatan
bangunan tinggi (>50
bangunan/Ha)
Kepadatan bangunan
menengah (40 - 50 bangunan/Ha)
Kepadatan
bangunan sedang (30 – 40
bangunan/Ha)
Kepadatan
bangunan rendah (>30
bangunan/Ha) 5. Pencemaran Air, tanah, udara
disertai dengan gas methan dan
adanya gas
beracun
Air, tanah, udara disertai dengan gas methan
Pencemaran
sumur, tanah dan sungai
Pencemaran
sungai dan
sumur
METODOLOGI PENELITIAN
Kecamatan Desa Zona Luas (Ha) Jumlah (Ha)
Jabon Besuki
Lumpur 28.107
139.011
Tanggul 7.293
Zona A 40.726
Zona B 48.933
HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA
Zona B 48.933
Zona C 13.952
Dukuhsari
Zona C 11.356
49.475
Zona D 38.119
Jemirahan
Zona D 6.391 6.391
Keboguyang
Zona C 53.745
156.06
Zona D 102.315
Kedung
Cangkring Lumpur 4.639
88.035
Tanggul 16.915
Zona A 8.585
Zona A 8.585
Zona B 30.957
Zona C 26.939
Pejarakan
Lumpur 17.321
52.828
Tanggul 2.046
Zona A 19.206
Zona B 14.044
Zona C 0.211
Permisan Zona D 3.98 3.98
JUMLAH 495.78
METODOLOGI PENELITIAN
HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA
Kecamatan Desa Zona Luas (Ha) Jumlah (Ha)
Porong Gedang Zona A 12.426
60
Zona B 40.81
Zona C 6.764
Glagaharum Lumpur 8.318
150.919
Tanggul 2.94
Zona A 26.365
Zona B 57.639
Zona B 57.639
Zona C 52.468
Zona D 3.189
Jatirejo Lumpur 100.431
113.087
Tanggul 2.222
Zona A 10.434
Juwet Kenongo Zona B 1.86
3.791
Zona C 1.931
Mindi Lumpur 19.775
65.259
Tanggul 3.339
Zona A 12.002
Zona B 19.488
Zona C 10.655
Pamotan Zona B 10.522
37.749
Zona C 27.227
Plumbon Zona C 0.785
Plumbon Zona C 0.785
30.622
Zona D 29.837
Porong Zona B 0.031
9.393
Zona C 9.362
Renokenongo Lumpur 169.084
194.635
Tanggul 9.826
Zona A 15.725
Siring Timur Lumpur 51.454
57.440
Tanggul 2.329
Zona A 2.531
Zona B 1.126
Siring Barat Zona A 13.879
28.408
Zona B 14.529
Wunut Zona C 2.31 2.31
JUMLAH 753.613
METODOLOGI PENELITIAN
HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA
Kecamatan Desa Zona Luas (Ha) Jumlah (Ha)
Tanggulangin Gempolsari Zona A 19.64
167.971
Zona B 58.093
Zona C 84.331
Zona D 5.907
Kalidawir Zona C 42.581
Kalidawir Zona C 42.581
80.015
Zona D 37.434
Kalisampurno Zona C 1.655
5.033
Zona D 3.378
Kalitengah Zona A 11.594
27.553
Zona B 15.257
Zona C 0.702
Kedung Banteng Zona D 6.26 6.26
Kedung Bendo Lumpur 100.472
155.953
Tanggul 7.816
Zona A 31.24
Zona B 16.425
Ketapang Lumpur 16.519
Ketapang Lumpur 16.519
120.993
Tanggul 5.585
Zona A 22.642
Zona B 32.709
Zona C 42.641
Zona D 0.897
Penatarsewu Zona C 7.388
8.236
Zona D 0.848
Putat Zona D 13.848 13.848
Sentul Zona C 37.002 55.248
Zona D 18.246
JUMLAH 641.110
METODOLOGI PENELITIAN
HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA
Kecamatan Desa Zona Luas
(Ha)
Jumlah (Ha) Gempol Gempol
Gempol Gempol
Zona B 11.144
36.233 Zona C 21.036
Zona D
4.053 JUMLAH
36.233
METODOLOGI PENELITIAN
HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA
Sebaran bubble pada Zona A
No Bubble ID Jumlah Keterangan No Bubble ID Jumlah Keterangan
1 5 2 Aktif 19 27 6 Tidak Aktif
2 6 2 Aktif 20 28 7 Tidak Aktif
3 7 1 Aktif 21 29 4 Tidak Aktif
3 7 1 Aktif 21 29 4 Tidak Aktif
4 12 1 Tidak Aktif 22 30 2 Aktif
5 13 1 Tidak Aktif 23 31 5 Tidak Aktif
6 14 2 Aktif 24 32 6 Tidak Aktif
7 15 5 Tidak Aktif 25 33 3 Aktif
8 16 6 Tidak Aktif 26 34 7 Tidak Aktif
9 17 4 Tidak Aktif 27 35 8 Tidak Aktif
10 18 3 Tidak Aktif 28 36 3 Tidak Aktif
11 19 3 Tidak Aktif 29 37 2 Tidak Aktif
12 20 6 Tidak Aktif 30 38 3 Tidak Aktif
13 21 4 Tidak Aktif 31 39 6 Aktif
14 22 4 Tidak Aktif 32 40 5 Aktif
15 23 3 Tidak Aktif 33 41 4 Aktif
16 24 1 Tidak Aktif 34 42 5 Aktif
17 25 3 Tidak Aktif 35 43 6 Aktif
18 26 6 Tidak Aktif 36 44 7 Aktif
37 45 8 Aktif 57 65 6 Aktif
38 46 6 Aktif 58 66 4 Aktif
39 47 4 Aktif 59 67 5 Aktif
39 47 4 Aktif 59 67 5 Aktif
40 48 4 Aktif 60 68 6 Tidak Aktif
41 49 4 Aktif 61 69 5 Tidak Aktif
42 50 4 Aktif 62 70 5 Aktif
43 51 3 Aktif 63 77 3 Tidak Aktif
44 52 6 Aktif 64 78 2 Tidak Aktif
45 53 5 Aktif 65 83 4 Aktif
46 54 4 Aktif 66 88 3 Aktif
47 55 7 Aktif 67 89 4 Aktif
48 56 8 Aktif 68 101 9 Tidak Aktif
49 57 6 Aktif 69 102 5 Aktif
50 58 5 Aktif 70 103 4 Tidak Aktif
51 59 4 Aktif 71 104 3 Tidak Aktif
52 60 3 Aktif 72 105 4 Tidak Aktif
53 61 1 Aktif 73 110 2 Tidak Aktif
54 62 3 Aktif 74 111 6 Tidak Aktif
55 63 4 Aktif 75 114 7 Tidak Aktif
56 64 5 Aktif 76 116 5 Tidak Aktif
METODOLOGI PENELITIAN
HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA
Sebaran bubble pada Zona B
No Bubble ID Jumlah Keterangan No Bubble ID Jumlah Keterangan
1 8 3 Aktif 6 72 7 Tidak Aktif
2 9 4 Tidak Aktif 7 73 8 Tidak Aktif
2 9 4 Tidak Aktif 7 73 8 Tidak Aktif
3 10 3 Aktif 8 74 6 Tidak Aktif
4 11 3 Aktif 9 75 5 Tidak Aktif
5 71 6 Tidak Aktif 10 79 4 Tidak Aktif
11 80 5 Tidak Aktif 29 112 8 Tidak Aktif
12 81 3 Tidak Aktif 30 113 9 Tidak Aktif
13 82 3 Tidak Aktif 31 115 6 Tidak Aktif
14 84 7 Tidak Aktif 32 117 4 Tidak Aktif
15 85 5 Tidak Aktif 33 118 5 Tidak Aktif
16 86 3 Tidak Aktif 34 119 6 Tidak Aktif
17 87 2 Tidak Aktif 35 120 7 Tidak Aktif
18 90 5 Tidak Aktif 36 121 5 Tidak Aktif
18 90 5 Tidak Aktif 36 121 5 Tidak Aktif
19 91 3 Tidak Aktif 37 122 4 Tidak Aktif
20 92 4 Tidak Aktif 38 123 3 Tidak Aktif
21 93 5 Tidak Aktif 39 124 3 Tidak Aktif
22 94 3 Tidak Aktif 40 125 4 Tidak Aktif
23 95 6 Tidak Aktif 41 126 2 Tidak Aktif
24 96 4 Tidak Aktif 42 127 2 Tidak Aktif
25 97 7 Tidak Aktif 43 128 1 Tidak Aktif
26 98 9 Tidak Aktif 44 129 2 Tidak Aktif
27 99 5 Tidak Aktif 45 130 3 Tidak Aktif
28 100 8 Aktif 46 131 4 Tidak Aktif
METODOLOGI PENELITIAN
HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA HASIL & ANALISA
Sebaran bubble pada Zona C
No Bubble ID Jumlah Keterangan No Bubble ID Jumlah Keterangan
1 1 13 Tidak Aktif 6 106 5 Tidak Aktif
2 2 1 Tidak Aktif 7 107 5 Tidak Aktif
3 3 1 Tidak Aktif 8 108 3 Tidak Aktif
4 4 3 Tidak Aktif 9 109 3 Tidak Aktif
5 76 4 Tidak Aktif
PENUTUP
1. Besarnya nilai SoF adalah 8,0360X 10-5. Proses interpretasi menggunakan metode interpretasi visual dengan menghasilkan 14 kelas tutupan lahan, yaitu kelas lumpur, permukiman, fasilitas umum, kawasan
KESIMPULAN KESIMPULAN KESIMPULAN KESIMPULAN
tutupan lahan, yaitu kelas lumpur, permukiman, fasilitas umum, kawasan industri, jalan lokal, jalan arteri, jalan layang, jalan KA, sungai, semak, sawah, kebun campur dan lahan terbuka.
2. Luasan area lumpur pada tiap citra multitemporal yaitu pada tanggal 31 Oktober 2006 adalah 306,39 Ha; 5 Januari 2007 adalah 472,797 Ha; 22 April 2007 adalah 599,463 Ha; 7 Agustus 2007 adalah 559,503 Ha; 5 Januari 2008 adalah 611,575 Ha; 2 April 2008 adalah 635,503 Ha; 28 Agustus 2008 adalah 636.731 Ha; 5 Desember 2008 adalah 678.524 Ha;
29 Juli 2009 adalah 692.196 Ha; 5 Desember 2009 adalah 693.339 Ha;
29 Juli 2009 adalah 692.196 Ha; 5 Desember 2009 adalah 693.339 Ha;
dan 9 Februari 2010 adalah 695.872 Ha.
PENUTUP
3. Perubahan peta tutupan lahan dari tanggal 17 Juli 2006 hingga 9 Februari 2010 terdapat perubahan tutupan lahan yang signifikan, Perubahan lumpur mencapai 519,779 Ha atau mencapai peningkatan
KESIMPULAN (2) KESIMPULAN (2) KESIMPULAN (2) KESIMPULAN (2)
Perubahan lumpur mencapai 519,779 Ha atau mencapai peningkatan sebesar 295,173 % sejak pertama kali muncul semburan lumpur.
Tutupan lahan yang mengalami penurunan adalah fasilitas umum sebesar 3,495 Ha atau 27,729 %, jalan layang sebesar 4,633 Ha atau 46,907 %, jalan lokal sebesar 13,066 Ha atau 31,108 %, kawasan industry sebesar 93,066 Ha atau 80,652 %, kebun campur sebesar 18,028 Ha atau 37,941 %, lahan terbuka sebesar 10,724 Ha atau 9,122
%, pemukiman sebesar 116,487 Ha atau 35,396 %, sawah sebesar 306,310 Ha atau 58,064 %, semak sebesar 171,409 Ha atau 80,438 %, 306,310 Ha atau 58,064 %, semak sebesar 171,409 Ha atau 80,438 %, dan sungai sebesar 2,946 Ha atau sebesar 4,676 %. Sedangkan tutupan lahan yang mengalami perubahan bertambah luas adalah jalan arteri sebesar 0,071 Ha atau 0,893 %, jalan KA sebesar 0,01 Ha atau 0,524 %, lumpur sebesar 519,779 Ha atau 295,173 %, dan tanggul sebesar 48,819 Ha atau 100 %.
PENUTUP
4. Zonasi area terdampak bencana semburan lumpur lapindo dapat dibagi menjadi 4 zona berdasarkan pembagian zona menurut Amien Widodo, ahli geologi dan pakar manajemen bencana ITS, yaitu zona sangat
KESIMPULAN (3) KESIMPULAN (3) KESIMPULAN (3) KESIMPULAN (3)
ahli geologi dan pakar manajemen bencana ITS, yaitu zona sangat beresiko, zona beresiko sedang, zona beresiko rendah, dan zona beresiko kecil.
5. Hasil dari analisa citra, daerah yang masuk kedalam zona sangat beresiko adalah desa Besuki, Kedungcangkring, Penjarakan, Gedang, Glagaharum, Jatirejo, Mindi, Renokenongo, Siring, Gempolsari, Kedungbendo dan desa Ketapang; daerah yang masuk terdalam zona beresiko sedang adalah sebagian desa Gedang, sebagian desa Pamotan, sebagian desa Porong dan sebagian desa Kalitengah, sedangkan daerah sebagian desa Porong dan sebagian desa Kalitengah, sedangkan daerah yang masuk terdalam zona beresiko rendah adalah desa Dukuhsari, Keboguyang, sebagian desa Pamotan, Plumbon, sebagian desa Porong, Wunut, Kalidawir, sebagian desa Kalitengah, dan desa Sentul; daerah yang masuk terdalam zona beresiko kecil adalah Penatarsewu, Permisan, Putat, dan Kedung Banteng.
6. Luasan daerah yang termasuk dalam zona daerah bencana luapan lumpur di kabupaten Sidoarjo adalah 695.872 Ha.