RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2019 - 2023 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanallahi wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan Dokumen Rencana Strategis 2019 – 2023 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang tahun 2018 dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Tujuan Rencana Strategi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang adalah :
a. Untuk dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang sebagai institusi pemerintah daerah yang merumuskan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup kerjanya;
b. Untuk menjabarkan visi dan misi Bupati Tangerang terpilih kedalam kebijakan, program dan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang;
c. Untuk menegaskan komitmen Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Tangerang untuk Mewujudkan Tertib Administrasi
Kependudukan di Kabupaten Tangerang;
d. Untuk mendorong sinergi dalam rangka penerbitan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil kepada masyarakat guna kepastian hukum dan kemudahan dalam pelayanan-pelayanan sipil lainnya
e. Menyediakan tolok ukur kinerja dalam evaluasi dan pelaporan kinerja
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang;
f. Memberikan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang selama kurun waktu lima tahun.
Akhirnya tak lupa kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi sehingga dapat diselesaikannya dokumen Rencana Strategis 2019 – 2023 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2019 - 2023 2018 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR BELAKANG 1 - 7 1.2 LANDASAN HUKUM 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
7 8
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN 8 – 9
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TANGERANG
10
2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI 10 - 13
2.2 SUMBER DAYA DINAS KEPENDUDUKAN 14 - 26
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DINAS
KEPENDUDUKAN 27
3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN 27 - 30
3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH
3.3 TELAAHAN RENSTRA K/L
3.4 TELAHAAN TERHADAP RENCANA TATA RUANG WILAYAH
3.5 PENENTUAN ISU STRATEGIS
30 - 32 33 - 34 35 – 37
37
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN 38 - 39
BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN 40 - 42
BAB VI RENCANA, PROGRAM DAN KEGIATAN 42 - 51
BAB VII TUJUAN DAN SASARAN 52 - 54
Kabupaten Tangerang 2019
PENDAHULUAN
Pemakaian istilah "Catatan Sipil" sudah sejak ordonansi-ordonansi seperti Staatsblad 1949 No. 25, atau Staatsblad 1917 No. 130 yo 1919 No. 18, atau Staatsblad 1920 No. 751 yo 1927 No. 564, atau Staatsblad 1933 No. 75 yo 1936 No. 607. Terminologi "Catatan Sipil" adalah terminologi baku secara hukum karena atas dasar pencatatan tersebut seseorang menjadi jelas status hak sipilnya. Dalam Instruksi Presidium Kabinet No. 31/U/IN/12/1966, juga tetap menggunakan istilah "Catatan Sipil". Hal tersebut menandakan bahwa status keperdataan seseorang yang dicatatkan pada Kantor Catatan Sipil, sebagai akibat dari adanya status seseorang.
Penyelenggaraan Catatan Sipil pada jaman Pemerintah Hindia Belanda
ditangani oleh Lembaga “Burgerlijk Stand” atau disingkat “BS” yang artinya
CatatanKependudukan/Lembaga Catatan Sipil. Lembaga Catatan Sipil, adalah
“suatu lembaga yang bertujuan mengadakan pendaftaran, pencatatan serta
pembukuan yang selengkap-lengkapnya dan sejelas-jelasnya, serta memberi
kepastian hukum yang sebesar-besarnya atas peristiwa “kelahiran, pengakuan,
perkawinan dan kematian”. (Lie Oen Hock, 1961 : 1).
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, kantor Burgerlijk Stand (Kantor Catatan Sipil) bertugas mencatat keadaan penduduk dari segi kelahiran, perkawinan dan kematian. Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda mewajibkan semua warga golongan eropa mendaftarkan diri atas peristiwa kelahiran,
perkawinan, perceraian dan kematian (Staatblad 1849 No.25).
Akta Kelahiran Jaman Burgerlijke Stand Akta Kelahiran Yang Digunakan Sekarang
Melalui upaya ini pemerintah Hindia Belanda dapat mengetahui secara pasti berapa banyak orang Eropa dan berapa pertambahannya. Dengan berlandaskan kepada daftar yang diperoleh melalui Burgerlijk Stand ini, Pemerintah Hindia Belanda secara mudah menyiapkan segala keperluan sejak
BAB
1
Kabupaten Tangerang 2019
lainnya, sehingga nampak sekali golongan ini lebih sejahtera dibandingkan dengan golongan lainnya.
Menurut pasal 163 Indische Staatsregeling, penduduk Indonesia dibagi kedalam 3 (tiga) golongan besar, yaitu :
• Golongan Eropa;
• Golongan Timur Asing - Tionghoa - Bukan Tionghoa;
• Golongan Bumi Putera
Sebagai konsekuensinya, peraturan dalam bidang catatan sipil yang berlaku bagi masing-masing golongan penduduk itu tidak sama. Atau dengan kata lain masing-masing golongan penduduk memiliki peraturan catatan sipil sendiri-sendiri. Hal ini menimbulkan kesan adanya diskriminasi di kalangan masyarakat, yang dapat
berakibat terhambatnya pelaksanaan
catatan sipil di Indonesia. Peraturan-peraturan yang berlaku bagi ke tiga golongan tersebut di atas adalah :
• Ordonansi catatan sipil untuk Golongan Eropa (Stbld. 1849-25);
• Ordonansi catatan sipil untuk perkawinan campuran (Stbld.
1904-279);Ordonansi catatan sipil untuk Golongan Tionghoa (Stbld. 1917-130 jo. Stbld. 1919-81);
• Ordonansi catatan sipil untuk golongan Indonesia Asli di Jawa dan Madura
(Stbld. 1920-751 jo. 1927-564);Ordonansi catatan sipil untuk Golongan Kristen Indonesia (Stbld. 1933-75 jo. Stbld. 1936-607).
Kemudian atas dasar Instruksi Presidium Kabinet Ampera Nomor : 31/U/UN/12/66 membawa perkembangan baru bagi dunia pencatatan sipil di Indonesia. Menurut Instruksi tersebut dipertegas, bahwa dalam pencatatan sipil tidak lagi dikenal adanya penggolongan penduduk, dan Kantor Catatan Sipil di seluruh Indonesia dinyatakan terbuka bagi seluruh penduduk. Peraturan Catatan Sipil ini berkembang lebih lanjut dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No.12 Tahun 1983 Tentang Penataan dan Peningkatan Pembinaan Penyelenggaraan Catatan Sipil dengan melakukan pembaharuan Kantor Catatan Sipil sampai ke Kotamadya/Kabupaten Daerah Tingkat II seluruh Indonesia. Keputusan Presiden No. 12 Tahun 1983 pasal 1 menyebutkan bahwa :
a) Menteri Dalam Negeri secara fungsional mempunyai kewenangan dan
tanggung jawab penyelenggaraan Catatan Sipil sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Kabupaten Tangerang 2019
• Penyelenggarakan pencatatan dan penertiban kutipan akta kelahiran,
akta kematian, akta perkawinan dan akta perceraian bagi mereka yang bukan beragama Islam, akta pengakuan dan pengesahan anak;
• Melakukan penyuluhan dan pengembangan kegiatan catatan sipil;
• Penyediaan bahan dalam rangka perumusan kebijaksanaan di bidang
kependudukan/ kewarganegaraan.
Kemudian Pasal 5 Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 1983
menyebutkan bahwa: “Kantor Catatan Sipil dalam rangka melaksanakan
kewenangan dan tanggung jawab di bidang catatan sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) Keputusan Presiden ini adalah bertugas sebagai PembantuBupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II, kecuali untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta bertugas sebagai Pembantu Gubernur
KDH Khusus Ibukota Jakarta”.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, Kantor Catatan Sipil mempunyai fungsi menyelenggarakan :
a. Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran;
b. Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Perkawinan;
c. Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Perceraian;
d. Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Pengakuan dan Pengesahan
Anak;
e. Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Kematian;
f. Penyimpanan dan Pemeliharaan Akta Kelahiran, Akta Perkawinan, Akta
Perceraian, Akta Pengakuan dan Pengesahan Anak dan Akta Kematian;
g. Penyediaan bahan dalam rangka perumusan kebijaksanaan di bidang
kependudukan/ kewarganegaraan.
Kemudian Pasal 1 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 1983 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Catatan Sipil Kabupaten/ Kotamadya menyebutkan :
a. Kantor Catatan Sipil Kabupaten/Kotamadya yang selanjutnya disebut
Kantor Catatan Sipil adalah perangkat wilayah yang langsung berada dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II sebagai Kepala Wilayah.
b. Kantor Catatan Sipil dipimpin oleh seorang kepala. Dan pasal 2
Keputusan Menteri Dalam Negeri tersebut menyebutkan : “ Kantor Catatan
Sipil mempunyai tugas membantu Bupati/ Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan penyelenggaraan dan
penyuluhan di bidang Catatan Sipil”. Serta pasal 3 keputusan ini juga
Kabupaten Tangerang 2019
• Pencatatan dan penerbitan Kutipan Akta Kelahiran ;
• Pencatatan dan penerbitan Kutipan Akta Perkawinan ;
• Pencatatan dan penerbitan Kutipan Akta Perceraian;
• Pencatatan dan penerbitan Kutipan Akta Pengakuan dan Pengesahan
anak ;
• Pencatatan dan penerbitan Kutipan Akta Kematian;
• Penyimpanan dan pemeliharaan Akta-Akta Catatan Sipil;
• Melakukan kegiatan Penyuluhan Catatan Sipil; dan
• Melakukan Urusan Tata Usaha.
KTP jaman Belanda
Sejalan dengan keputusan di atas, Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tentang Pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Catatan Sipil Kabupaten/Kotamadya point kedua menyebutkan bahwa Kantor Catatan Sipil Kabupaten/Kotamadya dimaksud pasal 1 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 1983 adalah perangkat wilayah yang membantu Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II selaku Wakil Pemerintah Pusat dalam rangka pelaksanaan asas dekonsentrasi untuk melaksanakan kebijaksanaan Catatan Sipil di Daerah dan hanya satu-satunya pelaksanaan utama yang menangani urusan Catatan Sipil. Dari ketentuan-ketentuan di atas, maka tugas Catatan Sipil merupakan urusan Pemerintahan Pusat yang dilimpahkan kepada Daerah melalui asas dekonsentrasi.
Dengan demikian Kantor Catatan Sipil adalah perangkat wilayah yang melaksanakan tugas pencatatan sipil sebagaimana telah disebutkan terdahulu. Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1998 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan di bidang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk kepada Daerah dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 150 Tahun 1998 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendaftaran Penduduk, maka Kantor Catatan Sipil berubah nomenklatur menjadi Dinas Pendaftaran Penduduk yang merupakan penggabungan Kantor Catatan Sipil dengan Sub Bagian Administrasi Kependudukan pada Bagian Tata
Kabupaten Tangerang 2019
Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Tangerang berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 11 tahun 2000 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang yang selanjutnya dirubah menjadi Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2001 tentang Perubahan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang.
Tertib administrasi kependudukan diperlukan untuk memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap kepastian status pribadi dan status hukum penduduk di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan baru terbit setelah 61 tahun Indonesia merdeka. Seharusnya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006 ini terbit segera setelah Indonesia merdeka, karena hal-hal yang berkaitan dengan Penduduk dan Warga Negara langsung diamanatkan oleh Pasal 26 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk diatur dengan Undang-Undang.
Sebelum terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006, pengaturan tentang Administrasi Kependudukan, termasuk di dalamnya pengaturan tentang Kartu Tanda Penduduk (KTP) diatur oleh peraturan peninggalan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda (Staatsblad) dan setingkat peraturan Menteri. Kondisi ini dipergunakan oleh banyak pihak untuk membuat dokumen kependudukan, termasuk KTP yang identitas penduduknya tidak benar, di samping itu sangat mudah dibuat KTP ganda dan KTP palsu. Kondisi ini masih terus berjalan sampai dengan tahun 2009, meskipun setelah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 diterbitkan, kemudian ditindaklanjuti dengan peraturan pelaksanaannya yaitu antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 dan Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008, tetapi hal-hal mendasar dalam Administrasi Kependudukan belum dapat terimplementasi secara benar dan baik.
Baru setelah tersusunnya Kabinet Indonesia Bersatu II Tahun 2009 Menteri Dalam Negeri mengetahui dan memahami kerugian akibat tidak tertibnya Administrasi Kependudukan utamanya menyangkut KTP dengan identitas tidak benar, KTP palsu dan KTP ganda, maka Menteri Dalam Negeri memberanikan diri untuk mengajukan usulan 3 (tiga) Program Strategis Nasional yang meliputi :
1. Pemutakhiran Data Kependudukan;
2. Penerbitan Nomor Induk Kependudukan dan; 3. Penerapan KTP Elektronik (KTP-el).
Untuk penerapan KTP-el Menteri Dalam Negeri memprogramkan diselesaikannya dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun yaitu tahun 2011 - 2013, guna menghentikan berbagai kerugian Negara yang timbul dari tidak tertibnya
Kabupaten Tangerang 2019
KTP palsu dan KTP ganda (TKI Ilegal, trafficking/perdagangan orang, terorisme dan kejahatan perbankan).
Dengan telah berakhirnya periode pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang tahun 2013 - 2018 dan Rencana Strategi (Renstra) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang tahun 2013 - 2018 maka dengan berpedoman pada RPJMD Pemerintah Kabupaten Tangerang tahun 2019 - 2023, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang berkewajiban menyusun Renstra tahun 2019-2023 untuk menentukan arah, tujuan dan upaya-upaya yang akan dilakukan dan dicapai dalam jangka waktu 5 (lima)tahun kedepan.
Rencana Strategi (Renstra) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Tangerang tahun 2019 – 2023 adalah Dokumen Perencanaan
Pembangunan Jangka Menengah Organisasi Perangkat Daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan Pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Tangerang tahun 2019-2023.
Dokumen Rencana Strategi (Renstra) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang tahun 2019 - 2023 berfungsi sebagai pedoman
perencanaan dalam penyelenggaraan pembangunan daerah bidang
Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2019-2023 yang harus ditaati, karena merupakan dokumen 5 (lima) tahunan yang menjadi kesepakatan dan komitmen semua pihak terkait perencanaan lima tahunan dan memanfaatkan peluang diwaktu kedepan.
Dokumen Rencana Strategi (Renstra) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang tahun 2019 - 2023 disusun dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai sampai akhir periode Renstra pada tahun 2023, penyusunannya melalui suatu proses sistematis yang berkelanjutan dengan memanfaatkan pengetahuan antisipatif dan aspiratif serta pengorganisasian usaha-usaha pelaksanaannya, mengukur keluaran dan hasilnya dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang akan timbul sehingga menghasilkan dokumen Rencana Strategi (Renstra) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang tahun 2019 - 2023 yang memuat tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan serta program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sampai tahun 2023.
Penyusunan Rencana Strategi (Renstra) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang tahun 2019 - 2023 ini menjadi sangat penting karena eksistensi Instansi berhubungan langsung dengan peningkatan kualitas aparatur yang diharapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat (public services) di Kabupaten Tangerang. Peningkatan kualitas aparatur menjadi perhatian utama sebagai aplikasi pembentukan pemerintahan
Kabupaten Tangerang 2019
yang baik (good goverment) dan upaya peningkatan akuntabilitas Pemeritah Kabupaten Tangerang, Renstra juga dibuat karena beberapa alasan :
a. Dalam upaya melakukan perubahan strategi terkait perkembangan yang
cepat sehubungan dengan cepatnya teknologi informasi menyebabkan beragamnya tuntutan pelayanan;
b. Diarahkan mencapai keberhasilan secara obyektif, dengan mengoftimalkan
kapabilitas sumber daya;
c. Berorientasi masa depan untuk memberikan komitmen pada aktivitas
masa depan.
d. Upaya melakukan adaptasi terhadap perubahan yang muncul, hal ini
dilakukan untuk memanfaatkan peluang yang ada;
e. Mengarah pada pemberian pelayanan prima/memuaskan (service
excellence);
f. Mengembangkan komunikasi dan transparansi ( good governnance).
a. Undang-Undang nomor 23 tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi
Banten;
b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
c. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
d. Undang Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan;
e. Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
f. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
h. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2013 tentang Persyaratan dan Tata
Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah;
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
Kabupaten Tangerang 2019
l. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan;
m. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang;
n. Peraturan Bupati Nomor 91 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas, dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang.
Maksud
a. Untuk memberikan arah pelakasanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang dalam mencapai tujuan dan sasarannya;
b. Untuk menetapkan strategi yang akan ditempuh selama kurun waktu
2019 - 2023, yang meliputi tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan.
Tujuan
a. Sebagai landasan operasional Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Tangerang untuk kurun waktu 2019-2023;
b. Agar kegiatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Tangerang dalam kurun waktu 2019-2023 benar-benar terarah pada pencapaian hasil sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga penggunaan anggaran menjadi lebih efisien dan efektif;
c. Agar kinerja staf dan pimpinan dapat diukur dan dievaluasi secara
obyektif sesuai dengan terutama dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP).
Dokumen Renstra ini disusun secara sistematik yang terdiri dari delapan bab, yaitu:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini mengetengahkan latar belakang Dinas Kependudukan, pentingnya penyusunan Renstra Instansi, maksud dan tujuan penyusunan Renstra, Landasan Hukum serta Sistematika Penyusunan.
Bab II : Gambaran Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang
Bab ini memberikan kondisi internal Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang yang terdiri dari tugas dan fungsi serta struktur organisasi, sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang ada, kinerja pelayanan, tantangan dan peluang
Kabupaten Tangerang 2019
pengembangan pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang. Pada bab ini juga disampaikan kondisi eksternal organisasi yang dapat mempengaruhi kinerja instansi.
Bab III : Permasalahan Isu-Isu Strategis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang
Bab ini dirumuskan isu-isu strategis, identifikasi masalah, telaahan visi, misi, program Bupati Tangerang, serta rencana umum tata ruang wilayah.
Bab IV: Tujuan dan Sasaran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Bab ini dirumuskan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai selama kurun waktu tahun 2019-2023 atas dasar hasil analisis situasi dan lingkungan serta strategi dan kebijakan dalam mencapai tujuan.
Bab V : Strategi dan Arah Kebijakan
Bab ini dikemukakan strategi dan arah kebijakan.
Bab VI: Rencana, Program, Kegiatan dan Pagu Indikatif
Bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan serta pendanaan indikatif
Bab VII:Kinerja Penyelenggaraan Bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Bab ini dikemukakan kinerja penyelenggaraan kependudukan dan pencatatan sipil
Kabupaten Tangerang 2019
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN
TANGERANG
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang berdasarkan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 91 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas, dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonom dan tugas pembantuan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil sesuai dengan kewenangan dan kebijakan Pemerintahan Daerah.
Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang administrasi kependudukan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah.
(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Dinas
menyelenggarakan fungsi:
- Perumusan kebijakan teknis di bidang kependudukan dan pencatatan
sipil;
- Pelaksanaan pelayanan bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
- pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kependudukan dan pencatatan
sipil;
- pelaksanaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil ;dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan
tugas dan fungsinya.
(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada Dinas
mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
- Merencanakan program kegiatan mengacu kepada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan peraturan perundang-undangan;
- merumuskan program bidang pendaftaran penduduk, pencatatan
sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
BAB
2
Kabupaten Tangerang 2019
- mengkoordinasikan bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil,
pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
- membina bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil,
pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
- mengarahkan bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil,
pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
- menyelenggarakan bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil,
pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
- mengevaluasi bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil,
pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;dan
- melaporkan pelaksanaan bidang pendaftaran penduduk, pencatatan
sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan
- Membagi tugas dan mengkoordinir kepada bawahan sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing bidang untuk kelancaran melaksanakan tugas;
- Membina pegawai di lingkungan Dinas untuk meningkatkan kinerja
pegawai;
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan betanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, dengan organisasi sebagai berikut :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris;
- Sub Bagian Perencanaan;
- Sub Bagian Keuangan;
Kabupaten Tangerang 2019
- Seksi Identitas Penduduk;
- Seksi Pindah Datang Penduduk;
- Seksi Pendataan Penduduk;
d. Bidang Pencatatan Sipil;
- Seksi Kelahiran;
- Seksi Perkawinan dan Perceraian;
- Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian;
e. Bidang Pengelola Informasi, Administrasi Kependudukan;
- Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan;
- Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan;
- Seksi Tatakelola dan SDM Teknologi, informasi dan Komunikasi;
f. Bidang Pemanfaatan dan Inovasi Pelayanan;
- Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumentasi Kependudukan;
- Seksi Kerjasama;
- Seksi Inovasi Pelayanan;
Kabupaten Tangerang 2019
STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TANGERANG BERDASARKAN PERATURAN BUPATI
Kabupaten Tangerang 2019
2.2.1KEPEGAWAIAN
Jumlah Pegawai Negeri Sipil/Aparat Sipil Negara yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang adalah sebanyak 51 orang dan 1 pejabat eselon III dan 1 pejabat eselon IV memasuki purnabakti. Untuk selengkapnya dapat dilihat tabel berikut :
NO JABATAN GOL. PENDIDIKAN
FORMAL DIKLAT PENJENJ. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Kepala Dinas Sekretaris
Kabid Pelayanan dan Pendaftaran Penduduk
Kabid Pencatatan Sipil Kabid Pengelola Informasi, Administrasi Kependudukan Kabid Pemanfaatan dan Inovasi Pelayanan
Kasi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan Kasubag Perencanaan Kasubag Keuangan Kasubag Umum dan Kepegawaian
Kasi Kelahiran
Kasi Perkawinan dan Perceraian Kasi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian Kasi Identitas Penduduk
Kasi Pindah Datang Penduduk Kasi Pendataan Penduduk
Kasi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan
Kasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Kasi Tatakelola dan SDM Teknologi, informasi dan Komunikasi Kasi Kerjasama Kasi Inovasi Staf Pelaksana IV/c - IV/a IV/a IV/a IV/a IV/a III/d III/c III/d III/d III/d III/d III/c III/d III/c - III/d III/d III/d III/d III=18 or II=13 Magister (S2) - Sarjana (S1) Magister (S2) Magister (S2) Magister (S2) Magister (S2) Sarjana (S1) Sarjana (S1) Diploma (D.III) Magister (S2) Sarjana (S1) Sarjana (S1) Sarjana (S1) Sarjana (S1) Sarjana (S1) - Magister(S2) Magister(S2), Sarjana (S1) Sarjana (S1) Sarjana (S1) SLTA Diklatpim II Purnabakti Diklatpim III Diklatpim III Diklatpim III Diklatpim III Diklatpim IV Diklatpim IV Diklatpim IV Diklatpim IV Diklatpim IV Diklatpim IV Diklatpim IV Diklatpim IV Diklatpim IV Diklatpim IV Purnabakti Diklatpim IV Diklatpim IV Diklatpim IV Diklatpim IV
Kabupaten Tangerang 2019
Selain pegawai yang berstatus PNS/ASN, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang mempekerjakan Tenaga Harian Lepas untuk membantu menunjang kinerja administrasi dan pelayanan. Saat ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang memiliki 83 pegawai yang terdiri dari 42 pegawai laki-laki dan 41 pegawai perempuan. Berikut tabel jumlah pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang
No Pegawai Jumlah
1 PNS/ASN 53 orang
2 Pegawai Harian Lepas 83 orang
Jumlah Pegawai 136 orang
2.2.2 SARANA DAN PRASARANA
Sarana prasarana penunjang yang dimiliki
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Tangerang berdasarkan kondisi akhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 sebagaimana terlampir pada halaman lampiran.
2.2.3 KINERJA PELAYANAN
Perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 menjadi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan yang telah disahkan oleh DPR-RI pada tanggal 26 November 2013 merupakan perubahan yang mendasar di bidang administrasi kependudukan. Tujuan utama perubahan UU dimaksud adalah untuk meningkatkan efektivitas pelayanan Administrasi Kependudukan kepada masyarakat, menjamin akurasi data kependudukan dan ketunggalan Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta ketunggalan dokumen kependudukan. Selain daripada itu dengan disusul lahirnya UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana lampirannya tentang Pembagian Urusan Pemerintahan konkuren Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, disebutkan bahwa Urusan Pemerintahan bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk Kabupaten/Kota yang harus dilaksanakan yaitu :
• Pelayanan Pendaftaran Penduduk;
• Pelayanan Pencatatan Sipil;
• Pengumpulan data kependudukan sekaligus pemanfaatan dan penyajian
database kependudukan kabupaten/kota; dan
Kabupaten Tangerang 2019
Jenis-jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Terdiri dari :
1. Pelayanan Dokumen Peristiwa Kependudukan, meliputi : a) Penerbitan Kartu Tanda
Penduduk Elektronik (KTP-El);
b) Penerbitan Kartu Keluarga (KK);
c) Penerbitan Kartu Identitas
Anak (KIA);
d) Surat Keterangan Kelahiran;
e) Surat Keterangan
Kematian;
f) Surat Keterangan Lahir
mati;
g) Surat Keterangan Pindah;
h) Surat Keterangan Pindah Datang Dalam Daerah;
i) Surat Keterangan Pindah Datang Luar Daerah;
j) Surat Keterangan Tinggal Sementara (SKTS);
k) Surat Pengantar Pindah WNA;
l) Surat KeteranganTempat Tinggal (SKTI);
m) Surat Keterangan Pendaftaran Penduduk;
n) Surat Keterangan Perubahan Status Kewarganegaraan; o) Surat Keterangan Tidak Keberatan Ganti Nama;
p) Surat Keterangan Biodata Penduduk;
q) Legalisasi Dokumen Peristiwa Kependudukan. 2. Pelayanan Dokumen Peristiwa Penting, meliputi:
a) Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran; b) Penerbitan Kutipan Akta Perkawinan;
c) Penerbitan Kutipan Akta Perceraian;
d) Penerbitan Kutipan Akta Kematian;
e) Pengakuan Anak;
Kabupaten Tangerang 2019
g) Pengangkatan Anak;
h) Pencatatan Perubahan Data;
i) PembatalanAkta;
j) Salinan Akta;
k) Surat Keterangan Pencatatan Sipil;
l) Legalisasi Dokumen Peristiwa Penting;
Jenis-jenis pelayanan inilah yang diberikan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang dalam kapasitasnya sebagai institusi pelayananan publik khususnya bidang Administrasi Kependudukan (permohonan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil).
Selanjutnya hasil evaluasi pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2013-2018 capaian kinerja yang dihasilkan oleh Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah sebagaimana yang tertera pada tabel dibawah ini
Kabupaten Tangerang 2019
Tabel 2.1
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang 2013 - 2019
Indikator Kinerja Program
Satuan TARGET
SPM
TARGET RENSTRA TAHUN KE REALISASI CAPAIAN TAHUN KE RATIO CAPAIAN PADA TAHUN KE
I (2014) II (2015) III (2016) IV (2017) V (2018) I (2014) II (2015) III (2016) IV (2017) V (2018) I (2014) II (2015) III (2016) IV (2017) V (2018) 3 4 6 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 14 15 14 15 16 Kepemilikan KTP Persen 100% tahun 2015 83 87 87 87 87 83,22 89,38 87 90,50 96,89 100% 103% 100% 104% 111% Prosentase Penduduk ber KK Persen 100% tahun 2015 92 95 95 95 95 105,33 98,24 95 92,00 114,82 114% 103% 100% 97% 121% Kepemilikan Akte Kelahiran per 1.000 Penduduk Persen 90% Tahun 2020 usia 0 s/d 18 thn 76 72 72 72 72 76,79 72,01 72 101,00 104,16 101% 100% 100% 140% 145% Kepemilikan Akte Non Kelahiran Akta - 1350 1240 1000 1200 1300 1350 1240 2.146 2677 2858 100% 100% 215% 223% 220% Indeks Kepuasan Masyarakat IKM - - - - 75 75 - - - 81,97 78,12 - - - 109% 104%
Kabupaten Tangerang 2019
Percepatan dan penerapan SPM bidang Pemerintahan Dalam Negeri sesuai Permen Dalam Negeri RI nomor 62 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Daerah Provinsi dan Daerah Kota/Kota.
Terlihat bahwa untuk pelayanan dasar Pelayanan Dokumen
Kependudukan indikator 1 dan 2 sudah harus tercapai pada tahun 2015, dan indikator 3,4 pada tahun 2020. Capaian kinerja pelaksanaan Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang tahun 2013-2018 melalui Indikator SPM sebagai berikut :
1. Indikator Kepemilikan KTP berdasarkan target dari SPM pada tahun 2015 harus sudah mencapai target 100%, namum hingga tahun 2018 realisasi pencapaian hanya 96,89% dari target SPM hal ini dikarenakan :
• Masih banyak masyarakat yang belum melakukan perekaman KTP-el;
• Terdapat kekosongan blanko KTP-el yang didistribusikan oleh pusat
bahkan hampir 2 tahun.
Namun bila dilihat dari target Renstra 2013 – 2018 realisasinya mencapai
111% dari target capaian kinerja 87% terealisasi 96,89%.
2. Indikator Cakupan Kepemilikan Kartu Keluarga berdasarkan target dari SPM pada tahun 2015, namun realisasinya pada tahun 2015 baru terealisasi 98,24% baru ditahun 2018 bisa melebihi dari target yaitu 114,82%;
3. Indikator Cakupan Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran berdasarkan target dari SPM pada tahun 2020 kutipan Akta Kelahiran usia 0 s/d 18 tahun 90%. Sedang berdasarkan data indikator realisasi mencapai 72,1% pada tahun 2015 dan hingga 2018 mencapai 104,16% hal ini dapat dijelaskan bahwa:
• realisasi penerbitan kutipan Akta Kelahiran perhitungannya
berdasarkan jumlah kutipan Akta Kelahiran yang sudah diterbitkan tanpa berdasarkan range usia dan hingga akhir tahun 2018 capaian sebesar 104,16%;
Indikator Nilai
1 2 3 4 5 6
1. Cakupan Penerbitan Kartu Tanda Penduduk 100% 2015 Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
2. Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga 100% 2015 Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil 3. Cakupan Penerbitan Kuitipan Akta
Kelahiran 90% 2020 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
4. Cakupan Penerbitan Kutipan Akta Kematian
70% 2020 Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
I Pelayanan Dokumen Kependudukan
INDIKATOR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERI KABUPATEN / KOTA
No Jenis Pelayanan Dasar
Standar Pelayanan Minimal Batas Waktu
Pencapaian (Tahun)
Satuan Kerja / Lembaga Penanggung Jawab PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDOENSIA NOMOR 69 TAHUN 2012
Kabupaten Tangerang 2019
• Bila berdasarkan SPM ditentukan range usia kepemilikan kutipan
Akta Kelahiran adalah 0 s/d 17 tahun. Bila berdasarkan usia 0 s/d 17 tahun baru berkisar 49,75% dari jumlah penduduk 0 s/d 17 tahun sebanyak 773.178 jiwa (data DKB semester I tahun 2018). Perlu dijelaskan pula bahwa realisasi ini bisa lebih besar lagi hal ini dikarenakan data tersebut baru terintegrasi dengan aplikasi Akta Kelahiran dengan aplikasi SIAK pada tahun 2012 sedangkan data dibawah tahun 2012 belum masuk ke sistem.
• Saat ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tengah berupaya
untuk memutakhirkan data dibawah tahun 2012 agar peningkatan dan capaian kinerja dapat terealisasi.
4. Indikator Cakupan Penerbitan Kutipan Akta Kematian berdasarkan target dari SPM pada tahun 2020 kutipan Akta Kematian 70% belum dapat
dicapai karena indikator didalam Renstra 2013 – 2018 bergabung dengan
perkawinan dan perceraian dengan indikator Kepemilikan Akte Non Kelahiran. Setelah dipisahkannya tupoksi pada seksi pencatatan non kelahiran menjadi 2 seksi yaitu seksi pencatatan perkawinan dan perceraian serta seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian diharapkan tahun 2020 target 70% dapat terealisasi.
Kabupaten Tangerang 2019
Tabel 2.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 Anggaran Realisasi
Program Penataan Administrasi Kependudukan
1 Pengolahan dalam Penyusunan Laporan Informasi
Kependudukan 712.690.000 1.440.579.000 568.385.000 57.425.000 75.000.000 697.759.500 1.433.492.500 557.202.000 45.800.000 75.000.000 97,91 99,51 98,03 79,76 100,00 79,57% 80,42% 2 Penyediaan Informasi yang Dapat Diakses Masyarakat 718.260.000 348.910.200 213.620.000 - - 679.350.000 348.158.200 197.620.000 - - 94,58 99,78 92,51 - - 78,96% 60,98%
3 implementasi Sistem Administrasi Kependudukan 308.438.000 234.839.000 383.585.000 417.950.000 492.250.000 259.988.000 220.653.600 379.585.000 306.732.438 359.970.000 84,29 93,96 98,96 73,39 73,13 113,02% 56,27%
4 Pembentukan dan Penataan Sistem Koneksi (Interphase) tahap awal 94.440.000 378.274.000 370.304.000 - - 81.840.000 268.546.000 81.050.000 - - 86,66 70,99 21,89 - - 418,42% -21,59%
5 Sosialisasi Kebijakan Kependudukan 406.735.000 335.880.000 66.572.500 70.000.000 75.000.000 393.892.000 331.380.000 63.572.500 52.130.000 75.000.000 96,84 98,66 95,49 74,47 100,00 79,35% 80,63%
6 Fasilitasi Pengawasan Orang Asing 69.797.000 100.687.000 100.687.000 100.000.000 75.000.000 69.797.000 80.309.500 100.587.000 94.665.000 75.000.000 100,00 79,76 99,90 94,67 100,00 80,00% 80,00%
7 Peningkatan Pelayanan Publik dlm Bidang Kependudukan - - - 500.000.000 460.702.000 - - - 493.740.000 460.702.000 - - - 98,75 100,00 100,00% 100%
8 Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Pencatatan Sipil - - - - 235.000.000 - - - - 228.250.000 - - - - 97,13 97,13% 97,13%
9 Pelaksanaan e-KTP - - - 661.380.000 1.821.275.000 - - - 649.860.000 1.821.275.000 - - - 98,26 100,00 79,65% 80,35%
10 Penerbitan Dokumen Kependudukan - - - 2.925.752.000 3.261.548.000 - - - 2.915.388.658 3.205.409.900 - - - 99,65 98,28 81,68% 78,35%
11 Pengelolaan SIAK - - - 50.000.000 35.000.000 - - - 43.500.000 35.000.000 - - - 87,00 100,00 77,01% 82,60%
12 Penghapusan Data Dokumen Kependudukan - - - 45.245.000 35.000.000 - - - 42.632.500 35.000.000 - - - 94,23 100,00 78,77% 81,15%
13 Akuratisasi Database Kependudukan - - - 700.000.000 - - - - 437.587.560 - - - - 62,51 - 159,97% 62,51%
14 Fasilitasi Penyuluhan Administrasi Kependudukan 114.680.000 79.630.000 108.067.000 124.998.000 100.000.000 112.680.000 79.380.000 108.067.000 124.998.000 100.000.000 98,26 99,69 100,00 100,00 100,00 79,65% 80,35%
15 Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Kependudukan 159.210.000 106.740.000 240.615.000 147.692.800 85.000.000 155.070.000 106.740.000 236.090.000 140.492.000 85.000.000 97,40 100,00 98,12 95,12 100,00 79,47% 80,52%
16 Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kependudukan - - - 65.400.000 70.000.000 - - - 49.500.000 75.000.000 - - - 75,69 107,14 66,91% 92,01%
17 Pengadaan Kendaraan Operasional Pelayanan - - - - 1.411.200.000 - - - - 1.158.662.000 - - - - 82,10 121,80% 82,10%
18 Penyimpanan dan Penataan Dokumen Akta Pencatatan
Sipil 55.000.000 83.880.000 128.940.000 290.000.000 705.750.000 49.556.000 75.880.000 126.225.000 268.452.500 705.750.000 90,10 90,46 97,89 92,57 100,00 77,80% 81,98% 19 Fasilitasi Penerbitan Akta Pencatatan Sipil 230.900.000 303.950.000 - 600.300.000 843.465.000 171.650.000 302.808.000 - 525.600.500 843.465.000 74,34 99,62 - 87,56 100,00 73,10% 85,13%
20 Fasilitasi Penerbitan Akta Kelahiran - - 546.337.000 - - - - 511.210.000 - - - - 93,57 - - 106,87% 93,57%
21 Fasilitasi Penerbitan Akta Non Kelahiran - - 146.280.000 119.038.500 180.000.000 - - 146.280.000 111.578.500 180.000.000 - - 100,00 93,73 100,00 80,00% 80,00%
22 Digitalisasi Dokumen Catatan Sipil - - - 244.310.000 201.210.000 - - - 240.440.500 195.810.000 - - - 98,42 97,32 82,44% 77,63%
Rata-Rata Pertumbuhan Ratio antara Realisasi dan Anggaran
Kabupaten Tangerang 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 Anggaran Realisasi
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran -
1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 9.000.000 27.000.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 9.000.000 25.500.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 100,00 94,44 100,00 100,00 100,00 80,00% 80,00%
2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 48.000.000 96.000.000 42.000.000 27.600.000 32.500.000 5.042.621 13.745.328 23.689.309 23.970.064 24.107.935 10,51 14,32 56,40 86,85 74,18 -55,57% 72,08%
3 Penyediaan Alat Tulis Kantor 271.210.500 201.913.000 252.638.000 369.274.200 200.000.000 270.005.000 200.883.000 251.558.000 368.005.000 199.850.000 99,56 99,49 99,57 99,66 99,93 79,99% 80,01%
4 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 709.475.000 873.025.000 488.972.000 167.325.000 300.000.000 705.440.500 862.489.000 371.607.000 156.236.000 261.206.000 99,43 98,79 76,00 93,37 87,07 94,74% 67,18%
5 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 397.850.000 678.886.121 703.563.000 595.131.800 469.000.000 230.293.000 637.618.760 653.890.000 564.031.191 412.836.400 57,88 93,92 92,94 94,77 88,02 79,05% 76,45%
6 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 21.090.000 21.090.000 31.760.000 28.584.000 35.000.000 21.090.000 21.090.000 31.760.000 25.745.000 29.768.500 100,00 100,00 100,00 90,07 85,05 97,57% 65,05%
7 Penyediaan makanan dan minuman 44.000.000 47.162.500 51.450.000 67.800.000 70.000.000 39.500.000 47.162.500 47.080.000 56.195.000 52.877.000 89,77 100,00 91,51 82,88 75,54 110,10% 57,58%
8 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah 462.587.500 611.776.000 431.350.000 439.361.000 634.080.000 308.565.600 331.306.492 425.109.842 426.594.649 526.533.052 66,70 54,15 98,55 97,09 83,04 90,44% 69,70%
9 Penyediaan Jasa Administrasi / Teknis Pendukung .... 14.512.500 26.678.808 - - - 14.512.500 4.387.500 - - - 100,00 16,45 - - - -33,55% 5,57%
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 20.000.000 49.000.000 46.950.000 56.665.000 100.000.000 19.900.000 46.500.000 44.000.000 50.000.000 90.000.000 99,50 94,90 93,72 88,24 90,00 91,01% 70,10%
2 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 488.650.000 492.121.000 420.971.000 373.812.900 330.852.900 322.147.624 299.036.774 279.908.443 286.282.582 168.981.038 65,93 60,76 66,49 76,58 51,07 165,46% 37,89%
3 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 23.700.000 22.550.000 63.650.000 57.285.000 60.000.000 19.600.000 17.550.000 33.800.000 21.897.500 47.270.000 82,70 77,83 53,10 38,23 78,78 102,75% 62,24%
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
1 Pengadaan Pakaian khusus hari tertentu 100.100.000 - 30.900.000 30.000.000 105.000.000 68.096.000 - 27.880.000 29.775.000 104.937.500 68,03 - 90,23 99,25 99,94 70,66% 86,33%
2 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya - 55.150.000 17.044.000 25.419.600 - - 34.270.000 16.800.000 19.800.000 - - 62,14 98,57 77,89 - 96,20% 65,46%
3 Peningkatan Koordinasi dan Kompetensi Aparatur - - 78.600.000 - - - - 71.100.000 - - - - 90,46 - - 110,55% 90,46%
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
1 Pendidikan dan pelatihan formal - 37.500.000 - 108.660.000 100.000.000 - 7.500.000 - 105.322.000 100.000.000 - 20,00 - 96,93 100,00 79,37% 80,61%
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi 23.950.000 26.597.500 26.597.500 23.938.000 27.000.000 23.950.000 26.597.500 25.410.000 17.620.000 27.000.000 100,00 100,00 95,54 73,61 100,00 80,00% 80,00%
2 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun 17.450.000 19.347.500 21.207.500 19.086.400 21.000.000 17.450.000 19.347.500 21.207.500 17.286.400 16.500.000 100,00 100,00 100,00 90,57 78,57 107,27% 58,57%
Rata-Rata Pertumbuhan Ratio antara Realisasi dan Anggaran
Kabupaten Tangerang 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 Anggaran Realisasi
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran -
Program Peningkatan Perencanaan SKPD
1 Fasilitasi Perencanaan SKPD 42.400.000 47.250.000 49.407.500 44.467.000 23.810.000 42.400.000 44.650.000 39.657.500 35.967.000 20.555.000 100,00 94,50 80,27 80,88 86,33 95,84% 66,33%
2 Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD 47.100.000 51.700.000 43.410.000 39.069.000 44.467.000 47.100.000 51.700.000 43.410.000 37.869.000 44.467.000 100,00 100,00 100,00 96,93 100,00 80,00% 80,00%
3 Penyusunan Rencana Kerja SKPD 21.550.000 22.510.000 23.760.000 21.384.000 25.000.000 21.550.000 22.510.000 23.760.000 15.984.000 25.000.000 100,00 100,00 100,00 74,75 100,00 80,00% 80,00%
4 Penyusunan Renstra - - - - 20.000.000 - - - - 20.000.000 - - - - 100,00 100,00% 100,00%
5 Penyusunan Basis Data/Selayang Pandang/Profil SKPD 30.000.000 31.135.000 32.935.000 29.641.000 35.000.000 30.000.000 31.135.000 32.935.000 18.576.000 35.000.000 100,00 100,00 100,00 62,67 100,00 80,00% 80,00%
6 Inventarisasi Aset/Barang Daerah - - 20.000.000 - - - - 15.750.000 - - - - 78,75 - - 126,98% 78,75%
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
1 Pembuatan sistem SPPD - - 45.000.000 - - - - 44.000.000 - - - - 97,78 - - 102,27% 97,78%
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset/Barang
1 Inventarisasi Aset/Barang Daerah - 30.000.000 - - - - 29.882.510 - - - - 99,61 - - - 100,39% 99,61%
Program Kerjasama Informasi dan Media Massa
1 Publikasi dan Penyebaran Informasi melalui advertorial
dan press realease - - 50.000.000 - - - - 50.000.000 - - - - 100,00 - - 100,00% 100,00%
JUMLAH 5.662.775.500 6.881.761.629 5.890.558.000 9.733.750.200 12.902.709.900 4.887.225.345 6.022.209.664 5.126.801.094 8.910.009.542 21.805.677.225 86,30 87,51 87,03 91,54 169,00 36,00% 151,74%
Rata-Rata Pertumbuhan Ratio antara Realisasi dan Anggaran
Kabupaten Tangerang 2019
2.2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TANGERANG
Adapun tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :
a. Tantangan
1. Perubahan substansi yang mendasar dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2013 yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan Administrasi Kependudukan sejalan dengan tuntutan pelayanan Administrasi Kependudukan yang profesional, memenuhi standar teknologi informasi, dinamis, tertib dan tidak diskriminatif perlu disosialisasikan dan diimplementasikan untuk mencapai standar pelayanan minimal menuju pelayanan prima yang menyeluruh dalam mengatasi permasalahan kependudukan.
2. Semakin mendesaknya kebutuhan pemanfaatan data kependudukan bagi berbagai kepentingan layanan publik, antara lain terkait dengan keimigrasian, perbankan, kepolisian dan perpajakan.
b. Peluang
1. Adanya kesepakatan politik nasional antara Presiden dengan DPR, yang menjadikan aturan khusus (lex specialis) dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara atas Pasal 83A Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, dalam hal Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat pada Unit Kerja yang Menangani Urusan Administrasi Kependudukan di Provinsi dan Kabupaten/Kota, hal demikian diharapkan untuk menjaga integritas dan komitmen dari penyelenggara administrasi kependudukan untuk tetap meningkatkan kualitas pelayanan.
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah memberikan kewenangan penuh atas Pengumpulan data kependudukan sekaligus pemanfaatan dan penyajian database kependudukan kabupaten/kota, dan penyusunan profil kependudukan Kabupaten/Kota.
Kabupaten Tangerang 2019
Analisa Lingkungan
ALI
KEKUATAN (STRENGTHS) KELEMAHAN (WEAKNESS)
Adanya regulasi yang mengikat Terbatasnya sarana dan prasarana serta
aparatur
Koordinasi yang berkesinambungan Status pegawai ASN Dinas Kependudukan
yang memiliki dualisme kepemimpinan (bupati dan menteri dalam negeri) berdampak terhadap mekanisme kerja
ALE
PELUANG ( OPPORTUNITIES) ANCAMAN ( THREATS)
Adanya komitmen untuk mewujudkan Gerakan Indonesia Sadar Administrasi
Kependudukan di Kabupaten
Tangerang
Pungutan liar dan calo yang meresahkan
Adanya kemajuan teknologi informasi
untuk meningkatkan pelayanan
terutama pelayanan berbasis aplikasi online
Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan prima semakin besar
Strategi Pilihan KAFI KAFE KEKUATAN
(STRENGTHS) KELEMAHAN (WEAKNESS)
Adanya regulasi yang mengikat
Terbatasnya sarana dan
prasarana serta aparatur Koordinasi yang
berkesinambungan
Status pegawai ASN Dinas Kependudukan yang memiliki dualisme kepemimpinan (bupati dan menteri dalam negeri)
berdampak terhadap mekanisme kerja PELUANG (OPPORTUNITIES) Strategi S – O Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi W – O Atasi kelemahan dengan
memanfaatkan peluang
Adanya komitmen untuk
mewujudkan Gerakan
Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan di Kabupaten Tangerang
Laksanakan Tupoksi
dengan baik sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Optimalkan SDM Dinas
Kependudukan berdasarkan
tugas dan fungsi
Adanya kemajuan teknologi
informasi untuk
meningkatkan pelayanan
terutama pelayanan berbasis aplikasi online
Optimalkan pemanfaatan teknologi informasi
berbasis web dan internet untuk pelayanan online
Optimalkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas kinerja pegawai dan kualitas pelayanan
Kabupaten Tangerang 2019 ANCAMAN (THREATS) Strategi S – T Gunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi W – T Perkecil kemungkinan timbulnya ancaman yang
lebih besar
Pungutan liar dan calo yang meresahkan
Maksimalkan pelayanan langsung ke masyarakat melalui pelayanan keliling dan pembentukan UPT Dinas
Optimalkan fungsi pelayanan one day service
Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan prima semakin besar
Wujudkan pelayanan prima sesuai dengan peraturan yang berlaku
Kabupaten Tangerang 2019
PERMASALAHAN DAN ISU
STRATEGIS DINAS
KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN TANEGRANG
Berdasarkan gambaran pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang serta tantangan dan peluang dalam 5 (lima) tahun mendatang, berikut kendala-kendala yang dihadapi. Identifikasi Permasalahan dan kendala didasarkan pada tugas dan fungsi masing masing bidang pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah sebagai berikut :
No
Masalah Pokok
Masalah
Akar Masalah
Terbatasnya peralatan pelayanan
Rendahnya komitmen, integritas dan
profesionalitas dari pegawai Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Banyak instansi / OPD yang belum
menggunakan basis data kependudukan
dalam pelaksanaan progam dan
kegiatannya
Database yang valid dan realtime yang
dihasilkan dari proses pendaftaran
penduduk dan pencatatan sipil belum
optimal dilakukan
Masih adanya perbedaan persepsi
terhadap data kependudukan
Tabel 3.1
Pemetaan Permasalahan Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
1 Belum terpenuhinya standar
pelayanan pembuatan dokumen
kependudukan dan pencatatan
sipil
Keterbatasan sarana dan
prasarana yang ada di dinas
2 Belum optimalnya pemanfaatkan
data kependudukan oleh instansi
pemerintah dan swasta
Pemanfaatan data kependudukan
oleh instansi pemerintah dan
swasta belum dianggap penting
BAB
Kabupaten Tangerang 2019
Dari tabel permasalahan diatas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mengindentifikasikan kedalam permasalahan antara internal dan external Dinas antara lain
a. Permasalahan Internal
No Permasalahan Bidang Terlibat
1 Masih perlu upaya untuk meningkatkan partisipasi publik dalam pembenahan dan perbaikan pelayanan administrasi kependudukan dengan memanfaatkan berbagai media yang ada serta dengan pendekatan yang lebih inovatif seperti aduan terhadap pelayanan, komplain terhadap pelayanan dengan dukungan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi (melalui website, kotak saran, dan
pertemuan lainnya / FGD)
Semua bidang dan Sekretariat
2 Kapasitas sumber daya manusia, khususnya dibidang pelayanan, masih perlu ada upaya
peningkatan secara terus menerus untuk
kompetensi dan ketrampilannya.
Semua bidang.
3 Belum optimalnya implementasi hasil mengikuti studi banding, bimtek, workshop tentang pelayanan.
Semua bidang. 4 Masih lemahnya manajemen pengaturan pekerjaan Semua bidang dan
Sekretariat 5 Masih kurangnya koordinasi antar bidang dengan
Perangkat Daerah.
Semua bidang dan Sekretariat
6 Belum optimal dan meratanya kapasitas SDM dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi
Semua bidang dan Sekretariat
7 Belum optimalnya koordinasi internal dan antar bidang
Semua bidang dan Sekretariat
8 Masih adanya pelaksanaan beban kerja yang tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi bidang/sub. bag, sub. sie
Semua bidang dan Sekretariat
9 Belum seimbangnya beban kerja dengan kapasitas SDM
Semua bidang dan Sekretariat
10 Belum optimalnya ketersediaan, validitas,
pemanfaatan, pengelolaan dan pengintegrasian data (spasial, sektoral dan statistik) berbasis Teknologi Informasi (TI) yang tersusun secara sistematis dan akurat;
Semua bidang dan Sekretariat
Kabupaten Tangerang 2019
11 Sistem aplikasi perencanaan yang belum terintegrasi
dengan sistem penganggaran dan sistem
pengendalian, monitoring dan evaluasi (dalam proses);
Semua bidang dan Sekretariat
12 Belum optimalnya pengelolaan sistem database dan belum akuratnya hasil monitoring dan evaluasi program/kegiatan pembangunan sebagai dasar penyusunan perencanaan program peningkatan pelayanan publik yang akan datang (terkait dengan SOP)
Semua bidang dan Sekretariat
b. Permasalahan External
No Isu-Isu Strategis Permasalahan Kebijakan
1. Masih lemahnya pemahaman, koordinasi dan kerja sama bidang
administrasi kependudukan
antara aparatur kecamatan dan kelurahan.
Meningkatkan jalinan kerjasama
secara baik dalam bentuk komunikasi dan koordinasi secara intensif dengan kecamatan dan kelurahan.
2. Terbatasnya penyediaan data
informasi kependudukan dan catatan sipil yang secara langsung dapat diakses masyarakat.
Memperluas cakupan akses data informasi kependudukan dan catatan sipil kepada masyarakat.
3. Perlunya peningkatan kualitas pendataan perkembangan mutasi penduduk
Mengadakan perbaikan kualitas
pendataan perkembangan mutasi
penduduk.
4. Rendahnya kapasitas dan
kapabilitas aparatur dalam
pengelolaan administrasi
pelayanan dan teknologi informasi
SIAK baik ditingkat dinas,
kecamatan dan desa/kelurahan
Melaksanakan penataan aparatur
dalam pengelolaan administrasi
pelayanan dan teknologi informasi SIAK sesuai kapasitas dan kapabilitas.
5. Rendahnya peran serta
masyarakat dalam mewujudkan tertib administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.
Memperbaiki pengelolaan pengaduan masyarakat dalam pelayanan dalam
rangka kontribusi peran serta
masyarakat dalam mewujudkan tertib
administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil.
6. Jauhnya jarak membuat
masyarakat enggan mengurus
Mengoptimalkan pelayanan jemput
Kabupaten Tangerang 2019
Memperhatikan lingkungan strategis, dikaitkan dengan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang yang hendak dicapai, maka kebijakan yang ditempuh :
a. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan;
b. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pencatatan Sipil;
c. Meningkatkan Kualitas Database Kependudukan;
d. Meningkatkan Kerjasama dengan Instansi Pemerintah dan non Pemerintah
dalam hal Pemanfaatan Data Kependudukan;
e. Meningkatkan Nilai AKIP Dinas Kependudukan.
Visi merupakan pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
Adapun visi Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Tangerang terpilih tahun 2019-2023 adalah sebagai berikut:
MEWUJUDKAN
MASYARAKAT
KABUPATEN
TANGERANG
YANG
RELIGIUS,
CERDAS,
SEHAT
DAN
SEJAHTERA
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organsisasi dan pihak yang berkepentingan (stakeholders) dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki oleh instansi pemerintah. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
Adapun misi Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Tangerang terpilih tahun 2019-2023 yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan penerapan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan
bermasyarakat menuju masyarakat yang religius;
2. Meningkatkan akses, mutu dan pemerataan pelayanan pendidikan dan
Kabupaten Tangerang 2019
4. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang profesional,
transparan dan akuntabel;
5. Meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan
dan pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan Rencana Tata Ruang wilayah;
6. Mengembangkan inovasi daerah dalam rangka meningkatkan kualitas daya
saing daerah, masyarakat dan pelaku pembangunan lainnya.
Untuk mewujudkan misi Pemerintah Kabupaten Tangerang, khususnya yang terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang terdapat pada misi ke-4, yaitu
“
Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan
yang Profesional, Transparan d
an Akuntabel”
dengan program yang akan ditempuh khususnya terkait dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabpaten Tangerang yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Kependudukan;
2. Program Pelayanan Administrasi Pencatatan Sipil;
3. Program Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan;
4. Program Pengelolaan Pemanfaatan Data, Kerjasama Dan Inovasi Pelayanan.
Berikut Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Tahun 2019-2023
Kabupaten Tangerang 2019
Tabel 3.2.
Telaah Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Tangerang
Visi : Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Tangerang yang Religius, Cerdas, Sehat dan Sejahtera
No Misi Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Tangerang
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
(1) (2) (3) (4) (5) 4 Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan dan akuntabel Meningkatkan Kinerja Perangkat Daerah Meningkatnya Kinerja Pelayanan Publik Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Meningkatnya Kinerja Akuntabilitas Perangkat Daerah
Nilai SAKIP Hasil Reviu Kemenpan RB Program Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor Penghambat Pendorong 1 Program Pelayanan Administrasi Kependudukan Masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung, diantaranya alat-alat perekaman KTP-el, dan keterbatasan blanko KTP-el
Belum memiliki UPT Dinas untuk mendekatkan pelayanan kepada masayarakat Komitmen Aparatur Disdukcapil untuk meningkatkan Pelayanan Adminduk 2 Program Pelayanan Administrasi Pencatatan Sipil Masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya akta-akta pencatatan sipil khususnya akta kelahiran dan akta kematian
Kurangnya frekuensi sosialisasi ke
wilayah dikarenakan keterbatasan
personil dan fasilitas
1. Bekerjasama dengan RS
Pemerintah dan swasta menerapkan e-brojol (Ibu melahirkan pulang bawa akta;
2. Pengangkatan Petugas
Registrasi desa/kel untuk membantu masyarakat yang mengurus akta kematian 3 Program Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Belum optimalnya jaringan online antara dinas dan kementerian dalam negeri dalam rangka konsolidasi data
Masih sering terjadi jaringan offline
Meningkatkan jaringan online baik menggunakan wifi maupun jaringan fiber optik antar kecamatan, dinas dan pusat data kementerian dalam negeri
4 Program Pengelolaan
Pemanfaatan Data, Kerjasama Dan Inovasi Pelayanan
Masih kurangnya Instansi/Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah terhadap pemanfaatan data kependudukan Belum tersosialisasinya tentang pemanfataan data kependudukan
Data akurat dan valid dapat diperoleh karena adanya proses pelayanan yang riil/nyata