• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

(RENSTRA)

DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN

KELUARGA BERENCANA

KABUPATEN BLORA

TAHUN 2017 – 2021

DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN

KELUARGA BERENCANA

KABUPATEN BLORA

Jalan Dr. Soetomo No. 52 Blora Telp./Fax (0296) 531213

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Oleh karena petunjuk dan rahmat-Nya Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (Dalduk & KB) Kabupaten Blora 2016 – 2021 dapat terselesaikan. Renstra Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (Dalduk & KB) merupakan salah satu produk perencanaan di bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana yang merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Blora Tahun 2016–2021 di Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KB). Dokumen ini disusun berdasarkan usulan dan masukan dari berbagai unsur, baik dari Institusi Kependudukan, Bappeda, Lembaga Swadaya Masyarakat, maupun unsur SKPD terkait, yang ditujukan untuk melaksanakan Visi Kepala Daerah , yaitu “Terwujudnya Masyarakat Blora yang Lebih Sejahtera dan Bermartabat” dan untuk melaksanakan misi Kepala Daerah yang ke empat yaitu “Meningkatkan Kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan bidang pendidikan, kesehatan, sosial dasar, pemberdayaan masyarakat dan lainnya serta memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan kearifan lokal” , serta langkah langkah yang akan diambil dalam melaksanakan Visi tersebut untuk lima tahun kedepan. Kendala yang kami hadapi dalam penyusunan Renstra adalah masih kurangnya validasi data, ketepatan waktu, maupun kelengkapan dokumen, sehingga mempengaruhi kelancaran dan kesempurnaan dalam penyusunan dokumen. Meskipun demikian sudah menjadi komitmen kami untuk menyusun dokumen selengkap mungkin sehingga dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam pelaksanaan pembangunan kependudukan. Kami ucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaga dalam penyusunan Renstra, khususnya Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya pada Bappeda Kabupaten Blora yang telah memfasilitasi dalam penyusunan Renstra. Kami sangat mengharapkan kritik, masukan dan saran untuk penyempurnaan Renstra dan penyusunan dokumen lainnya.

(3)

Semoga Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (Dalduk & KB) Kabupaten Blora 2016 – 2021 dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Kepala

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Kabupaten Blora

W I N A R N O

Pembina Utama Muda NIP. 19590206 197903 1 001

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……….……. i

DAFTAR ISI ……….… ii

DAFTAR TABEL ………... iii

DAFTAR BAGAN ……….. iv

DAFTAR GRAFIK ………. v

BAB I, PENDAHULUAN ………... I-1 1.1. Latar Belakang ……….. I-1 1.2. Landasan Hukum...………... I-4 1.3. Maksud dan Tujuan ... ……… I-7 1.4. Sistematika Penulisan ...………. I-8

BAB II, GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH …………. II-1 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah …..……… II-1 2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah ...…….………….…… II-6 2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ... II-11 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah.. II-22

BAB III, PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH ………. III-1 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Perangkat Daerah …... III-1 3.2. Telaahan Visi,Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih …... III-2 3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra ... III-5 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis ………... III-6 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis ……….. III-7

(5)

BAB IV, TUJUAN DAN SASARAN ……….. IV-1 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah ……… IV-1

BAB V, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ………. V-1 5.1. Strategi Perangkat Daerah ………. V-1 5.2. Kebijakan Perangkat Daerah ………. V-1

BAB VI, RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN VI-1 BAB VII, KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ……… VII-1 BAB VIII, PENUTUP ... ………..…… VIII-1

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Jumlah Aparatur Sipil Negara menurut Klasifikasi Kepangkatan Pegawai Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Kabupaten Blora ……… II-7 Tabel 2.2. Jumlah SDM Non PNS ………. II-9 Tabel 2.3. Kualifikasi Pendidikan Perangkat Daerah Dinas Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora

Tahun 2017 ………... II-10

Tabel 2.4. Daftar Sarana dan Prasarana Dinas Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana ………. II-11 Tabel 2.5. Capaian Kinerja Pelayanan Dinas Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana ………. II-12 Tabel 2.6. Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ……….. II-15 Tabel 2.7. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah II-18 Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah IV-2 Tabel 4.2. Indikator Kinerja Sasaran Perangkat Daerah pada Belanja Langsung

Non Urusan ……….. IV-4

Tabel 5.1. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan ………. V-2 Tabel 6.1. Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Perangkat Daerah .. VI-3 Tabel 7.1. Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan

Sasaran RPJMD ……… VII-2

(7)

DAFTAR BAGAN

Bagan Struktur Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana ……… II-3

(8)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1. Data Jumlah Pegawai Berdasarkan Klasifikasi Pendidikan ….. II-9 Pegawai Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Kabupaten Blora ……….. II-7

(9)
(10)

LAMPIRAN XIII

PERATURAN BUPATI BLORA

NOMOR TAHUN 2018

TENTANG

RENCANA STRATEGIS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN BLORA TAHUN 2017-2021

RENCANA STRATEGIS DINAS PENGENDALIAN

PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

KABUPATEN BLORA TAHUN 2017-2021

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, perangkat daerah menyusun rencana strategis dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan wajib dan/atau urusan pemerintahan pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap perangkat daerah. Pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam Renstra Perangkat Daerah diselaraskan dengan pencapaian sasaran, program, dan kegiatan pembangunan yang ditetapkan dalam rencana strategis kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian untuk tercapainya sasaran pembangunan nasional. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

(11)

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, renstra perangkat daerah adalah dokumen perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang disusun berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Dalam proses penyusunannya, Perangkat Daerah melakukan koordinasi, sinergi dan harmonisasi dengan BAPPEDA dan pemangku kepentingan.

Renstra perangkat daerah disusun dengan tahapan : a. persiapan penyusunan;

b. penyusunan rancangan awal; c. penyusunan rancangan

d. pelaksanaan forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah; e. perumusan rancangan akhir; dan

f. penetapan.

Jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan mencapai 305 juta jiwa pada tahun 2035, Bahkan PBB memproyeksikan penduduk Indonesia mencapai 350 juta jiwa pada tahun 2050 . Pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun selama periode 2010-2035 diproyeksikan akan terus menurun, dan menjadi 0,62 persen per tahun pada periode 2030-2035. Namun jika Indonesia tidak berhasil menurunkan laju pertumbuhan penduduk, seperti yang terjadi pada periode 2000-2010 , Laju Pertumbuhan Penduduk meningkat dari 1,45 persen menjadi 1,49 persen, maka diperkirakan penduduk Indonesia akan meningkat menjadi 343 juta jiwa pada tahun 2035.

Bila itu terjadi , maka bakal ada tambahan beban kependudukan yang disebabkan 38 juta kelahiran yang sebetulnya tidak direncanakan. Betapa besar beban yang akan ditanggung keluarga dan negara untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk ini. Meski begitu , besarnya jumlah penduduk tersebut tetap membawa peluang (windows of opportunity) bagi

(12)

kemajuan Indonesia. Inilah bonus demografi yang harus dimanfaatkan secara optimal.

Setelah bergulirnya otonomi daerah dan desentralisasi , banyak daerah yang mengendorkan prioritas program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) , sehingga kualitas dan kuantitas sumber daya berkurang. Jika kelembagaan tidak utuh. Apabila sumber daya manusia tidak cukup dan profesional serta alokasi dana berkurang, maka sulit bagi daerah atau Kabupaten/Kota untuk mensukseskan program kependudukannya. Pendirian Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (Dalduk & KB) Kabupaten Blora sesungguhnya merupakan amanat konstitusi. Ini merupakan perintah Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009.

Dinas Dalduk & KB Kabupaten Blora sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 dan Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Blora (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2016 Nomor 11 , Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 11); serta Peraturan Bupati Blora Nomor 67 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi , Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora bertugas melakukan pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana di daerah dalam hal ini di Kabupaten Blora.

Dinas Dalduk & KB Kabupaten Blora terdiri dari Sekretariat membawahkan 2 (dua) Subbagian Program Dan Keuangan ; dan Subbagian Umum Dan Kepegawaian . Kemudian ada 2 (dua) bidang , yaitu Bidang Pengendalian Penduduk dan Penggerakan membawahkan : 3 (tiga) Seksi , yaitu : 1). Seksi Advokasi Dan Penggerakan, 2). Seksi

(13)

Pengendalian Penduduk ; dan 3) Seksi Penyuluhan Dan Pendayagunaan Petugas Lapangan Keluarga Berencana Dan Kader Keluarga Berencana. Kemudian Bidang Keluarga Berencana , Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga membawahkan 3 (tiga) Seksi , yaitu : 1) Seksi Jaminan , Fasilitasi Pelayanan Keluarga Berencana, Dan Kesehatan Reproduksi ; 2) Seksi Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana;

dan 3) Seksi Ketahanan Dan Kesejahteraan Keluarga , serta UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional .

Lebih lanjut terkait dengan arah kebijakan pembangunan nasional pemerintah tahun 2015 – 2019 , Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana diberi mandat untuk mensuksekan Agenda Pembangunan Nasional (Nawacita), khususnya Agenda Prioritas ke-3 “Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah-Daerah dan Desa dalam rangka Negara Kesatuan”, Agenda Prioritas ke-5 “Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia”, serta Agenda Prioritas ke-8 “Revolusi Karakter Bangsa” melalui Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana.

Landasan hukum, perkembangan lingkungan strategis dan arah kebijakan pembangunan Pemerintahan periode 2015-2019 diatas kemudian dijabarkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis (Renstra) . Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, sebagai salah satu pelaku Pembangunan Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (KB) , Dinas Dalduk dan KB Kabupaten Blora perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) periode 2016-2021.

(14)

dinyatakan bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyusun rencana strategis (Renstra Perangkat Daerah), yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang bersifat indikatif, sesuai dengan tugas dan fungsinya serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).

Dokumen perencanaan pembangunan daerah terintegrasi dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Keuangan Negara. Keterkaitan antara beberapa dokumen perencanaan mulai dari tingkat nasional hingga provinsi dan dari tingkat provinsi ke tingkat kabupaten/kota.

Renstra Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana ini merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan. Penyusunan Renstra ini berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blora tahun 2016 – 2021, dengan menggunakan 4 pendekatan yaitu teknokratik, politik, partisipatif, atas-bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up). Selain itu, penyusunan Renstra ini

(15)

juga berpedoman pada Renstra BKKBN Pusat dan Renstra BKKBN Provinsi Jawa Tengah, utamanya menyangkut program-program prioritas yang harus dilaksanakan dan target yang harus dicapai dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan kesehatan secara nasional. Renstra ini merupakan acuan bagi seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaksana Dinas Dalduk dan KB serta perwujudan komitmen dari seluruh pelaksana tugas di Dinas Dalduk dan KB untuk berusaha mencapai sasaran strategis dan indikator kinerja yang telah disepakati.

1.2 Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan Perangkat Daerah, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran Perangkat Daerah.

Dasar hukum penyusunan Renstra Perangkat Daerah DinasPengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora Tahun 2017-2021 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah (Berita Negara tanggal 8 Agustus 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Batang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

(16)

Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tetang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

11. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 3);

(17)

13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 28);

14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menenengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2010 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 2);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Blora Tahun 2010-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 7);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blora Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2011 Nomor 18, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 17);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blora Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2016 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 10);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Blora (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2016 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 11); dan 20. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 6 Tahun 2017 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blora (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Tahun 2017 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 6);

(18)

Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

1.3 Maksud dan Tujuan

Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora Tahun 2017 – 2021 selanjutnya disebut RENSTRA Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora Tahun 2016 -2021 merupakan dokumen resmi perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk 5 (lima) tahun kedepan yang menggambarkan visi, misi, strategi atau kebijakan umum serta tahapan program kegiatan strategis yang akan dicapai dalam rangka penyelenggaraan pembangunan daerah Kabupaten Blora dibidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana yang disusun sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Renstra Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora tahun 2017 – 2021 ditetapkan dengan maksud :

a. Sebagai pedoman penyusunan kebijakan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Kabupaten Blora;

b. Sebagai dokumen perencanaan yang dijadikan pedoman atau acuan dalam menyusun Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora;

c. Menjadi Tolok ukur kinerja dalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi;

d. Untuk mempertajam sasaran, arah kebijakan dan program serta kegiatan prioritas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora dalam jangka menengah.

(19)

e. Untuk dasar penilaian kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora yang mencerminkan penyelenggaraan pembangunan yang baik, transparan dan akuntabel.

Adapun tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora Tahun 2017 - 2021 adalah sebagai berikut : a. Mengidentifikasi isu-isu strategis bidang pengendalian

penduduk dan keluarga berencana dengan isu strategis pembangunan daerah;

b. Pedoman dan tolok ukur kinerja yang harus dicapai dalam kurun waktu 5 tahun dalam melaksanakan pekerjaan pemerintahan dan pembangunan;

c. Pengendali pencapaian nilai indikator kinerja;

d. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama lima (5) tahun yang akan datang;

e. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efektif, efisien dan berkelanjutan;

f. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar pelaku pembangunan di Kabupaten Blora;

g. Dokumen acuan dalam rangka meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat sesuai tupoksi dan kewenangan;

h. Dokumen perencanaan dan pengendalian sehingga pelaksanaan kegiatan terarah pada pencapaian visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan.

1.4 Sistematika Penulisan

Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Periode Tahun 2017 - 2021 secara garis besar disusun

(20)

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika

Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora

2.1 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora.

2.2 Sumber Daya yang dimiliki Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora

2.3 Kinerja Pelayananan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora.

Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati terpilih

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra OPD Provinsi 3.4 Telaahan Rencana Strategis

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

Bab IV Tujuan, Sasaran Strategi dan Kebijakan Jangka Menengah Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora

(21)

4.1 Tujuan, Sasaran Strategi dan Kebijakan Jangka Menengah Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora Tahun 2017 – 2021.

Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif yang mengacu pada RPJMD. BAB VI Indikator Kinerja OPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran

RPJMD BAB VII Penutup

(22)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Blora (Lembaran daerah Kabupaten Blora Tahun 2016 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 11) ; dan Peraturan Bupati Blora Nomor 67 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengendalian penduduk, keluarga berencana dan ketahanan kesejahteraan keluarga serta pembangunan keluarga.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan dalam bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Pembangunan Keluarga

b. Pelaksanaan kebijakan bidang bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Pembangunan Keluarga

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Pembangunan Keluarga

d. Pelaksanaan administrasi dinas bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Pembangunan Keluarga

e. Pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi; dan f. Peningkatan ketahanan dan pemberdayaan keluarga.

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

Implikasi dari pemberlakuan Peraturan Daerah tersebut, maka Tugas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora. berkedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintah di Bidang Tugas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, serta berada di bawah dan bertanggung

(23)

jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian tugas penyelenggaraan sebagian urusan Pemerintah Daerah dalam Bidang Tugas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana berdasarkan asas otonomi daerah.

Gambaran tentang hubungan kerja dalam rangka mencapai tujuan bersama bisa kita lihat melalui struktur organisasi Perangkat Daerah (OPD) yaitu cara menetapkan hubungan antar pegawai yang melaksanakan tugasnya, sehingga memegang peranan penting dalam pembagian fungsi-fungsi dan wewenang serta tanggung jawab dalam hubungan kerjasama antar satu dengan lainnya.

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora dipimpin oleh pejabat setingkat eselon II dengan susunan unit kerja eselon III terdiri dari : Sekretaris Dinas, Bidang Pengendalian Penduduk dan Penggerakan dan Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga. Secara lengkap Bagan Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora adalah sebagai berikut :

(24)

TRUKTUR ORGANISASI

DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN BLORA

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BLORA NO. 67 TAHUN 2016

(25)

Keterangan :

Bagan Organisasi dan Tata Kerja pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora terdiri dari:

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Program dan Keuangan 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

c. Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, membawahi :

1. Seksi Jaminan, Fasilitasi Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi

2. Seksi Pembinaan dan Kesertaan KB

3. Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

d. Bidang Pengendalian Penduduk dan Penggerakan membawahi : 1. Seksi Advokasi dan Penggerakan

2. Seksi Pengendalian Penduduk

3. Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader PKB e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora sebanyak 39 Orang di tempatkan di 16 Kecamatan se Kabupaten Blora untuk membina 295 Desa dan Kelurahan.

f. 4 UPT Dinas ( Unit Pelaksana Teknis Dinas ) a. UPTD Wilayah I

b. Subbag TU UPTD c. UPTD Wilayah II d. Subbag TU UPTD e. UPTD Wilayah III f. Subbag TU UPTD g. UPTD Wilayah IV h. Subbag TU UPTD

Adapun tugas pokok dan fungsi dari Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora, Sekretariat, dan Kepala Bidang, adalah sebagai berikut :

(26)

1. Kepala Dinas

Mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud tersebut diatas.

2. Sekretariat

- Tugas Pokok :

Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan program dan keuangan, umum dan kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat dan organisasi serta pengkoordinasian perencanaan dan pelaporan di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

- Fungsi :

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, dan pelaksanaan bidang umum dan kepegawaian serta program keuangan,

b. Pengelolaan, pelayanan program dan keuangan serta umum dan kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat dan organisasi untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,

c. Pengkoordinasian pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan

d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.

3. Bidang Pengendalian Penduduk dan Penggerakan

Bidang Pengendalian Penduduk dan Penggerakan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam merumuskan dan menyusun kebijakan teknis, pengendalian penduduk, penyuluhan dan pendayagunaan petugas lapangan keluarga berencana dan kader keluarga berencana, serta advokasi dan penggerakan.

Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengendalian Penduduk dan Penggerakan mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan kegiatan pada Seksi Advokasi dan Penggerakan, Seksi Pengendalian Penduduk serta

(27)

Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan Kader Keluarga Berencana

b. Pengelolaan dan penyelenggaraan pada seksi Advokasi dan Penggerakan, Seksi Pengendalian Penduduk serta Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan Kader Keluarga Berencana untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

c. Pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pada Seksi Advokasi dan Penggerakan, Seksi Pengendalian Penduduk serta Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan Kader Keluarga Berencana dan

d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan. 4. Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan

Keluarga

Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam merumuskan dan menyusun kebijakan teknis di bidang jaminan, fasilitasi pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi dan pembinaan kesertaan keluarga berencana serta ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

Dalam melaksanakan tugas Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan kegiatan pada Seksi Jaminan, Fasilitasi Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Seksi Pembinaan Kesertaan Keluarga serta Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

b. Pengelolaan dan Penyelenggaraan pada Seksi Jaminan, Fasilitasi Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Seksi Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana serta Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

(28)

Berencana serta Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga dan

d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan. 5. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan bidang Jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan,

Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas.

6. UPTD

Pembentukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi UPT Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana diatur dalam Peraturan Bupati tersendiri.

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah

Sumberdaya manusia merupakan salah satu persoalan mendasar dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Blora. Tanpa adanya sumber daya manusia yang kuat, akan terjadi ketimpangan - ketimpangan dan ketidak seimbangan dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di daerah ke depan.

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan tugas di Bidang Pengendalian Penduduk dan Penggerakan dan Bidan Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga yang dipimpin oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang berada dibawah dan bertanggung jawab Kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Dari sisi kuantitas maupun kualitas sumberdaya manusia pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, utamanya dibidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana secara baik dan akuntabel masih perlu

(29)

peningkatan. Berdasarkan data Tahun 2015 jumlah pegawai Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora berdasar klasifikasi kepangkatan sebagai berikut :

2.2.1. Kondisi Sumber Daya Aparatur. Jumlah personil Aparatur Sipil Negara pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora pada tahun 2017 sebanyak 68 (enam puluh delapan ) orang yang terdiri dari :

Tabel 2.1

Jumlah Aparatur Sipil Negara menurut Klasifikasi Kepangkatan Pegawai Dinas Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana Kabupaten Blora

No Jabatan PNS Golongan (Orang) IV III II I 1 Kepala OPD 1 2 Sekretaris 1

3 Sub Bag Program dan Keuangan 1

4 Sub Bag Umum dan Kepegawaian 1

5 Bidang Pengendalian Penduduk dan Penggerakan

1

6 Seksi Advokasi dan Penggerakan 1

(30)

Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan Kader Keluarga Berencana

9 Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

1

10 Seksi Jaminan, Fasilitasi Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

1

11 Seksi Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana

1

12 Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

1

13 Kepala UPTD 3 1

14 Kasubbag TU UPTD 3

15 Penyuluh Keluarga Berencana 7 32

16 Staf 5 6

(31)

Grafik 2.1

Sumber data Tahun 2017

Tabel 2.2

Jumlah SDM Non PNS

NO PENEMPATAN JUMLAH

1 Sekretariat 5 Orang

2 Bidang Pengendalian dan Penggerakan 1 Orang

3 Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

1 orang

(32)

Tingkat pendidikan sumber daya manusia Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora sebagaimana pada pada Tabel 2.3 berikut :

TABEL 2.3

KUALIFIKASI PENDIDIKAN PERANGKAT DAERAH

DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN BLORA TAHUN 2017

NO PERANGKAT DAERAH PERSONILJUMLAH

KUALIFIKASI PENDIDIKAN

SD SMP SMA D1 D2 D3 S1 S2 S3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

DINAS DALDUK DAN KB A Jabatan Struktural : 27 1 - 5 - - 1 14 6 -1 Ka OPD 1 - - - 1 - -2 Sekretaris 1 - - - 1 -3 Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga 1 - - - 1 -4 Bidang Pengendalian Penduduk dan Penggerakan 1 - - - 1

-5 Sub Bag Program dan

Keuangan 1 - - - 1 - -6 Sub Bag Umum &

Kepegawaian 1 - - - 1 -7 Seksi Pengendalian

Penduduk 1 - - - 1 -8 Seksi Penyuluhan dan

Pendayagunaan PLKB dan Kader PKB

1 - - - 1 -

-9 Seksi Advokasi dan

Penggerakan 1 - - - 1 - -10 Seksi Jaminan,

Fasilitasi Pelayanan KB dan KR

1 - - - 1 -

-11 Seksi Ketahanan dan

Kesejahteraan Keluarga - - - -12 Seksi Pembinaan dan

Kesertaan KB 1 - - - 1 -13 Staf 9 1 - 2 - - - 6 -

-14 Jumlah Tenaga

(33)

-B Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) 9 - - - 4 5 -1 Ka UPTB 4 - - - 4 -3 Ka TU 3 - - - 2 1 -2 Staf 2 - - - 2 - -C Kelompok Jabatan Fungsional 39 - - 10 - - 3 25 3 -Penyuluh KB 39 - - 10 - - 3 25 3 -JUMLAH PNS : 68 1 - 12 - - 3 40 14 -Disamping kebutuhan sumber daya manusia yang profesional, ketersediaan sarana dan prasarana juga merupakan unsur penting dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Sehingga Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora dilengkapi sarana dan prasarana yang diharapkan mampu mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya. Adapun jenis sarana dan prasarana yang dimiliki adalah sebagaimana Tabel 2.4 sebagai berikut :

Tabel 2.4

Daftar Sarana dan Prasarana

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora No Nama Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Ruang Pertemuan Perpustakaan Ruang Kerja Ruang Tunggu Kantin Mushola Kamar Mandi Pos Sopir Pos Jaga Koperasi Gudang Induk 1 -4 1 -2 -1 1

(34)

12. Tempat Parkir 1

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora adalah 1 gedung dan 16 Balai Penyuluh KB.

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Dalam kurun waktu 2010-2015 beberapa capaian telah dihasilkan dari pelaksanaan urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora, diantaranya penyelenggaraan gambaran capaian kinerja urusan Keluarga Berencana.

Salah satu kebijakan RPJPD pada RPJMD tahap ke-3 yaitu Penguatan mutu pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang aman, efektif dan terjangkau, meningkatkan jumlah keluarga sejahtera yang mandiri. Beberapa pencapaian yang telah dihasilkan untuk Urusan Keluarga Berencana sampai dengan tahun 2015 yaitu jumlah Pasangan Usia Subur yang menjadi peserta KB aktif sebesar 156.887 pasang; Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB sebesar 80,11%; dan Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB sebesar 77,86%.

Salah satu indikator yang capaiannya masih kurang yaitu Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmetneed) mencapai 9,33% pada tahun 2015. Beberapa penyebab tingginya unmetneed KB yaitu ketidakmampuan membayar biaya untuk bongkar pasang alat kontrasepsi bagia keluarga miskin, ketidakcocokan terhadap salah satu jenis alat kontrasepsi IUD, kesadaran yang rendah untuk menggunakan alat kontrasepsi dan terbatasnya petugas lapangan penyuluh KB tidak sebanding dengan jumlah desa yang harus dibina, disamping itu kondisi infrastruktur untuk daerah pinggir hutan yang tidak memadai sehingga menyulitkan petugas untuk melaksanakan pembinaan.

Pengetahuan PUS mengenai alat kontrasepsi dan pentingnya KB tentunya perlu terus ditingkatkan utamanya untuk daerah dalcitas (daerah terpencil dan perbatasan).

(35)

Perkembangan kinerja terkait pengendalian penduduk, dan Keluarga Berencana dapat dilihat pada Tabel 2.5 sebagai berikut.

Tabel 2.5

Capaian Kinerja Pelayanan

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora Tahun 2011-2015

No. Indikator Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

1. Laju Pertumbuhan Penduduk Orang 1,34 1,29 1,34 1,39 1,39 2. Cakupan peserta KB aktif % 80,20 81,23 81,67 80,43 82,33 3. Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need) % 11,94 11,66 10,97 9,86 8,40 4. Angka pemakaian kontrasepsi/CP R bagi perempuan menikah usia 15-49 (semua cara dan cara modern) % 75,28 75,98 76,66 80,43 80,69 5. Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya % 7,67 7,20 7,20 7,07 8,58

(36)

No. Indikator Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 6. Cakupan

penyediaan alat dan obat Kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat % 100 100 100 100 100 7. Jumlah kelompok Masyarakat Peduli KB kelomp ok 6 6 6 6 6 8 Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB % 27,65 30,86 71,51 72,99 80,11 9 Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB % 22,86 26.68 81,3 67,96 77,86 10 Keluarga Menurut Tingkat Kesejahteraan a.Keluarga Prasejahtera KK 120.532 123.196 121.441 121.441 121.764 b. Keluarga Sejahtera KK 68.194 71.063 72.243 72.243 73.741

(37)

No. Indikator Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 Tahap 1 c.Keluarga Sejahtera Tahap 2 KK 46.121 46.08 6 49.41 1 49.41 1 53.407 d. Keluarga Sejahtera Tahap 3 KK 26.674 27.94 4 26.679 26.679 31.572 e.Keluarga Sejahtera Tahap 3 Plus KK 7.794 7.645 7.499 7.499 7.662

Selama kurun waktu 2010-2015 telah terjadi berbagai perkembangan berkaitan dengan penyelenggaran kegiatan di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana Kabupaten Blora.

Rata-rata penyerapan anggaran adalah 95 %. Rincian tentang pencapaian kinerja pelayanan, Anggaran dan realisasi Anggaran Perangkat Daerah Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora dapat dilihat pada tabel 2.6 dan Tabel 2.7 berikut ini :

(38)

Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Kabupaten Blora Tahun 2017-2021 II-19 Tabel 2.6

Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Kabupaten Blora No. Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Target NSPK Targ et IKK Target Indikat or Lainny a

Target Renstra Perangkat Daerah

Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 1 Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun (%) 38.4 26.7 15. 1 3.5 0 7.67 7.2 7.2 7.07 8.58 0.2 0.27 0.48 0.48 2.02 2 Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif (%) (SDKI) 79.4 80.8 82. 2 83.6 85 80.2 81.2 81.7 80.4 82.3 1.01 1.01 0.99 0.99 0.96 3 Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmetneed) (%) 9.17 7.78 6.3 9 5 3.61 11.9 11.7 11 9.86 9.33 1.3 1.5 1.72 1.7 2 1.97

(39)

Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 4 Cakupan PUS peserta KB anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB (%) 59.3 68.5 77. 8 87 96.25 27.7 30.9 71.5 73 80.1 0.47 0.45 0.92 0.92 0.84 5 Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat (%) 30 30 30 30 30 40 40 40 100 100 1.33 1.33 1.3 3 1.33 3.33 6 Ratio petugas Pembantu Pembina KB Kelurahan/De sa (PPKBD) (orang/desa) 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 7 Ratio Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB 1 per

4 desa 4 desa1 per per1 3 des a 1 per 3 des a 1 per 2 desa 1 per 6 desa 1 per 7-8 desa 1 per 7-8 desa 1 per 7-8 desa 1 per 2 desa 1.5 2.33 2.3 3 2.33 1 8 Jumlah PIK-KRR aktif (buah) 92.6 94.4 96. 3 98.1 100 0 0 0 0 0 9 Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB (%) 55 60 65 70 72 22.9 26.7 81.3 68 77.9 0.42 0.44 1.2 5 1.25 0.97

(40)

Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Kabupaten Blora Tahun 2017-2021 II-21 10 Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap Desa/Kelurah an 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1 1 1 1 1 11 Remaja yang menjadi anggota BKR (%) 75 80 80 85 90 0 0 0 0 0 12 Lansia yang menjadi anggota BKL (%) 60 65 70 80 90 0 0 0 0 0

(41)

Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Tabel 2.7

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Kabupaten Blora

Uraian

Anggaran Tahun Realisasi Anggaran Tahun Rasio antara Realisasi dan AnggaranTahun Rata-rata Pertumbuhan 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggar an Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) PROGRAM KELUARGA BERENCANA Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin 170,400,000 168,000, 000 220,000,000 285,000,000 169,135,000 165,925,000 205,550,000 281,995,000 99% 99% 93% 99% Pelayanan KIE 30,000,000 35,000,0 00 55,000,000 80,000,000 30,000,000 34,950,500 55,000,000 80,000,000 100% 100% 100% 100% Pelayanan KHIBA 20,000,000 30,000,000 50,000,000 60,000,000 20,000,000 30,000,000 50,000,000 60,000,000 100% 100% 100% 100% Pembinaan Keluarga Berencana 46,000,000 60,000,0 00 75,000,000 80,000,000 45,979,500 60,000,000 75,000,000 79,897,400 100% 100% 100% 100% Kegiatan DAK Bidang Keluarga Berencana 1,171,000,000 1,134,00 0,000 1,141,877,000 1,310,000,000 1,150,103,758 1,129,937,600 1,141,682,450 1,210,139,700 98% 100% 100% 92%

(42)

Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Kabupaten Blora Tahun 2017-2021 II-23

PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA Advokasi dan KIE tentang kesehatan Reproduksi Remaja 41,260,000 50,000,0 00 92,500,000 95,000,000 39,720,000 48,470,000 92,487,000 91,975,500 96% 97% 100% 97% Memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat 217,240,000 210,000, 000 347,500,000 463,550,000 216,947,500 209,555,000 347,500,000 463,256,000 100% 100% 100% 100% PROGRAM PELAYANAN KONTRASEPSI Pelayanan Konseling KB 60,000,000 60,000,000 80,000,000 82,000,000 59,865,000 59,973,500 79,991,500 80,165,500 100% 100% 100% 98% PROGRAM PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PELAYANAN KB/KR YANG MANDIRI Fasilitasi pembentukan kelompok peduli masyarakat Peduli KB 27,500,000 27,500,0 00 30,000,000 30,000,000 27,500,000 27,442,000 29,990,000 29,748,500 100% 100% 100% 99% PROGRAM PENINGKATAN PENANGGULA NGAN NARKOBA PMS, TERMASUK HIV,AIDS Penyuluhan Penanggulanga n narkoba dan PMS disekolah 20,000,000 25,000,0 00 35,000,000 40,000,000 19,992,000 25,000,000 35,000,000 40,000,000 100% 100% 100% 100%

(43)

Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana PROGRAM PENGEMBANG AN BAHAN INFORMASI TENTANG PENGASUHAN DAN PEMBINAAN TUMBUH KEMBANG ANAK Pengumpulan bahan-bahan informasi tentang pengasuhan dan pembentukan tumbuh kembang anak 6,000,000 5,000,00 0 7,500,000 7,500,000 6,000,000 5,000,000 7,500,000 7,500,000 100% 100% 100% 100% PROGRAM PENGEMBANG AN MODEL OPERASIONAL BKB - POSYANDU-PADU Pengkajian Pengembangan model posyandu 7,000,000 5,000,00 0 10,000,000 10,000,000 7,000,000 5,000,000 10,000,000 9,991,000 100% 100% 100% 100% PROGRAM KELUARGA BERENCANA BERSUMBER DARI PEMERINTAH PUSAT, PEMERINTAH PROVINSI SERTA PENDAMPING NYA

(44)

Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Kabupaten Blora Tahun 2017-2021 II-25

Kegiatan Bantuan Operasional Keluarga Berencana 1,171,000,000 1,134,00 0,000 1,141,877,000 1,310,000,000 1,150,103,758 1,129,937,600 1,141,682,450 1,210,139,700 98% 100% 100% 92% JUMLAH 2,987,400,000 2,943,50 0,000 3,286,254,000 3,853,050,000 2,942,346,516 2,931,191,200 3,271,383,400 3,644,808,300

(45)

Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Kabupaten Blora Tahun 2017-2021 II-26

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora mempunyai urusan wajib dalam pelayanan keluarga berencana. Dalam mewujudkan pencapaian keberhasilan pengembangan pelayanan ada beberapa tantangan dan peluang dari macam – macam faktor yang mempengaruhi yaitu :

1. Tantangan Pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi Pelayanan Perangkat Daerah :

Beberapa tantangan program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) saat ini dan perspektif kedepan adalah : 1. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) masih cukup tinggi ,

karena masih tingginya angka putus KB, masih besarnya penggunaan alat kontrasepsi jangka pendek

2. Lemahnya pembinaan akseptor KB, hingga kurang terfokusnya upaya menjangkau peserta KB Baru, dan lemahnya sosialisasi KB dan faktor-faktor lainnya;

3. Bonus demografi, kenaikan 20—30 % penduduk usia produktif pada tahun 2020-2030, sedangkan lapangan pekerjaan terbatas;

4. Program Keluarga Berencana (KB) belum menjadi program prioritas pembangunan;

5. Keterbatasan SDM baik secara kuantitas maupun kualitas/profesionalisme, anggaran dan sarana prasarana

6. Masih adanya pro dan kontra terhadap program KB di sebagian masyarakat, khususnya berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing;

7. Mobilitas penduduk yang tinggi .

2. Peluang yang bisa mempengaruhi kinerja pelayanan :

Komitmen Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih untuk pembangunan kesehatan cukup tinggi. hal ini menjadi peluang yang cukup besar bagi sektor

(46)

Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Kabupaten Blora Tahun 2017-2021 II-27

kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) untuk semakin berkembang, kreatif dan inovatif dalam melaksanakan upaya-upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, utamanya untuk mencari solusi-solusi penyelesaian permasalahan-permasalahan di bidang kependudukan dan Keluarga Berencana (KB). Disamping itu peningkatan peran serta masyarakat yang positif terhadap program kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) juga menjadi sumber daya potensial untuk pencapaian tujuan pembangunan kependudukan. Tingkat kesadaran masyarakat untuk secara mandiri berperilaku untuk ikut program KB sudah semakin baik bila dibanding dengan tahun – tahun sebelumnya. Hal ini menjadi indikasi perkembangan pembangunan kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Blora.

(47)

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

PERANGKAT DAERAH

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

Memperhatikan perkembangan dan tantangan dewasa ini, Permasalahan pembangunan pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal dan kelemahan yang belum diatasi. Adapun permasalahan pembangunan yang akan ditangani selama lima tahun mendatang adalah sebagai berikut :

1. Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk, yaitu perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu setiap tahunnya yang dapat digunakan untuk memprediksi jumah penduduk suatu wilayah dimasa yang akan datang , masih > 1,38 % per tahun,

2. Total Fertility Rate (TFR) adalah Rata-rata Jumlah Anak yang dimiliki seorang Wanita Usia Subur umur 15-49 tahun (selama usia reproduksinya) masih > 2,3,

3. Persen cakupan peserta KB aktif dibandingkan dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu atau Contraceptive Prevalence Rate

(CPR) masih < 70 %,

4. Proporsi Wanita Usia Subur (WUS) dalam status kawin yang tidak menggunakan alat kontrasepsi meskipun mereka menyatakan ingin menunda atau menjarangkan anak ; dan atau mereka yang “Unmet need” karena resiko kesehatan dan pemakaian kontrasepsi yang buruk tidak menginginkan penambahan anak, masih cukup tinggi yaitu > 8 %,

5. Rata-rata jumlah anak yang dimiliki oleh wanita usia subur menurut kelompok umur atau Age Specifik Fertility Rate

(48)

Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

tahun

6. Persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari Wanita Usia Subur masih > 6,5 persen Kehamilan yang tidak diinginkan adalah suatu kehamilan yang terjadi diluar perencanaan, karena pasangan suami/istri tidak mau menggunakan kontrasepsi, tidak ada akses pelayanan KB sehingga menyebabkan kehamilan,dimana secara fisik atau psikologis pasangan tidak siap dan menolak kejadian kehamilan,

7. Persentase pesera KB Aktif (PA) yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) masih rendah , yaitu < 25 %,

8. Tingkat putus pakai kontrasepsi masih tinggi , yaitu masih > 25 %,

9. Angka pernikahan dini ( < 21 TH ) di Kabupaten Blora masih tinggi, yaitu > 68 %

10. Masih ada sebagian warga yang tidak mau ikut KB dengan berbagai alasan,

11. Belum optimalnya sistem perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya dukungan data dan informasi pengendalian penduduk dan KB sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan, kurangnya sarana prasarana IT yang terpadu dan dapat mewadahi informasi sesuai perkembangan teknologi informasi, serta belum adanya masterplan (blueprint) sistem informasi. Optimalisasi Sistem Informasi KB dirasakan akan sangat membantu dalam proses perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja.

12. Kurangnya jalinan kerjasama kemitraan untuk menyelesaikan masalah kependudukan dan KB yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh Dinas Dalduk & KB. Kemitraan untuk pemberdayaan masyarakat, penelitian dan pengembangan pembangunan kependudukan dan KB, profesionalisme SDM PLKB, PKB, PPKBD, pengembangan teknologi informasi, sehingga pembangunan pengendalian

(49)

penduduk & KB dapat mengikuti perkembangan dan dinamika permasalahan di masyarakat.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Dengan dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Blora terpilih untuk periode Tahun 2016-2021 pada tanggal 17 Februari 2016, maka dalam merencanakan pembangunan di bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora selama 5 (lima) tahun mendatang tidak terlepas dari arah visi, misi dan program yang telah dicanangkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Blora terpilih. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora sebagai organisasi perangkat daerah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pengendalian penduduk dan keluarga Berencana berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dalam menentukan arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah kabupaten blora selama 5 (lima) tahun ke depan (2016-2021 harus sesuai dengan Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yaitu :

“Terwujudnya Masyarakat Blora yang Lebih Sejahtera dan Bermartabat”

Visi tersebut merupakan kelanjutan dari visi sebelumnya dengan melanjutkan misi dan program yang belum tercapai secara optimal. Berdasarkan Visi tersebut, diharapkan seluruh elemen masyarakat Blora (termasuk di dalamnya unsur pemerintah daerah) lebih mengoptimalkan seluruh kapasitas yang dimilikinya untuk mewujudkan ‘’Masyarakat Blora yang sejahtera dan bermartabat’’. Penjelasan Visi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Masyarakat yang sejahtera, mengandung maksud bahwa seluruh masyarakat Kabupaten Blora telah mampu memenuhi

(50)

Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

pendidikan dan kesehatan secara layak dan berkeadilan. Kondisi ini ditandai tingginya pendapatan per Kapita penduduk, pemerataan pendidikan bagi masyarakat, tingginya derajat kesehatan masyarakat, menurunnya jumlah penduduk miskin, terciptanya iklim investasi, meningkatnya jumlah lapangan kerja di berbagai sektor usaha, ketersediaan infrastruktur dasar dan terciptanya kelestarian lingkungan hidup.

2. Bermartabat mengandung maksud bahwa masyarakat Blora memiliki harga diri yang tercermin melalui akhlak mulia dan berbudaya. Berakhlak mulia dalam arti memperoleh kemajuan pada dimensi mental-spiritual, keagaamaan dan kebudayaan yang ditandai dengan terbentuknya masyarakat yang bermoral dan berkarakter, sebagai wujud kesejahteraan masyarakat secara lahir dan batin. Berbudaya dalam arti menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan termasuk didalamnya hukum kearifan lokal sebagai cerminan harkat dan martabat manusia. Berbudaya merupakan aktifitas terus-menerus dalam menumbuh kembangkan kualitas yang ditandai dengan terwujudnya budaya profesionalisme, daya saing, etos kerja dan menghormati hukum. Kebudayaan sebagai sebuah bidang kehidupan menjadi elemen penting menuju masyarakat yang sejahtera.

Sesuai dengan visi ‘’Terwujudnya Masyarakat Blora yang Lebih Sejahtera dan Bermartabat”, maka ditetapkan misi sebagai bentuk upaya untuk mewujudkan visi, yaitu sebagai berikut: 1. Mewujudkan pemerintah yang efektif bersih KKN, dan

demokratis, melaksanakan reformasi birokrasi dalam rangka peningkatan pelayanan publik.

2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya daerah yang ramah lingkungan dan berkesinambungan. 3. Meningkatkan iklim kondusif dan kerjasama dengan

pihak-pihak berkepentingan serta menciptakan lapangan kerja dan pengembangan inventasi

4. Meningkatkan Kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan bidang pendidikan, kesehatan, sosial dasar, pemberdayaan masyarakat dan lainnya serta memanfaatkan

(51)

ilmu pengetahuan, teknologi dan kearifan lokal.

5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana publik.

6. Mewujudkan dan mendorong tersusunnya kebijakan daerah yang berpihak pada masyarakat miskin (Pro Poor), pro job, prow growth, pro environment dan pro gender

7. Mewujudkan penegakan supremasi hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Sebagai upaya untuk mendukung pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan Pemerintahan dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati yang baru, maka Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora secara simultan harus menyusun Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora Tahun 2016-2021 (Renstra Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora Tahun 2016-2021) yang memuat Program yang menjadi arah bagi implementasi kebijakan Bupati dan Wakil Bupati dalam upaya mencapai misinya utamanya yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora adalah sebagai berikut : Misi No 4, yaitu Meningkatkan Kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan bidang pendidikan, kesehatan, sosial dasar, pemberdayaan masyarakat dan lainnya serta memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan kearifan local, dilaksanakan dengan mengimplementasikan program prioritas :

1. Program Keluarga Berencana

2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja

3. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR yang mandiri

4. Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU

5. Selain dari Program Prioritas yang dilaksanakan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana juga terdapat Program pendukung sebanyak 6 (enam) antara lain : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

(52)

Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan 3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra

Telaahan Renstra K/L dan Renstra menurut Analisa SWOT (Strength Weaknes, Opportunity, Treath) atau Kekuatan, Kelemahan, Peluang & Ancaman Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dengan perincian sebagai berikut :

a. Faktor Kekuatan

1. Adanya komitmen bersama internasional yang tertuang dalam MDG’s menjadi faktor pendorong yang cukup kuat bagi program pengendalian penduduk & Keluarga Berencana (KB) untuk bersama-sama berusaha mencapai target yang ditetapkan.

2. Adanya Renstra yang ditetapkan oleh BKKBN Pusat menjadi acuan bagi BKKBN Propinsi maupun Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora untuk membentuk dan mengembangkan Renstra masing-masing. 3. Adanya beberapa produk hukum yang ditetapkan oleh

BKKBN, seperti pedoman atau petunjuk teknis, menjadi petunjuk arah serta memberi keleluasaan bagi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora untuk mengembangkan pelayanan program pengendalian penduduk & Keluarga Berencana.

4. Adanya dukungan dana untuk mendukung program pengendalian penduduk & Keluarga Berencana di Kabupaten Blora , baik yang bersumber dari APBD Kabupaten Blora, APBN (DAK) maupun sumber lain yang tidak mengikat.

5. Sebagian besar masyarakat sudah sadar akan pentingnya program KB (Keluarga Berencana) serta dukungan dari stake holders yang lain.

b. Faktor Kelemahan

1. Keterbatasan SDM (Sumber Daya Manusia) khususnya PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana) dimana 1 (satu) orang PLKB mengampu > 7 desa/kelurahan dan hampir 50 %

(53)

akan memasuki masa purna tugas/pensiun pada Tahun 2018 ;

2. Keterbatasan anggaran dan sarana prasarana program KB yang tersedia sehingga hasil kinerja belum optimal ;

3. Masih ada sebagian masyarakat yang menolak program KB dengan berbagai alasan ;

c. Faktor Peluang

1. Mendapatkan sumber anggaran lain , yaitu dari CSR dari NGO yang peduli dengan program pengendalian penduduk & Keluarga Berencana ;

2. Memanfaatkan tenaga kader program KB , yaitu PPKBD (Pembantu Petugas Keluarga Berencana Desa) untuk membantu tugas PLKB yg sangat terbatas jumlahnya;

3. Memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan swasta (Rumah Sakit / Klinik swasta) untuk ikut membantu pelaksanaan program KB ( MOW ; IUD ; Implant);

d. Faktor Tantangan

1. Masih adanya kegagalan program KB (tetap hamil ; adanya kontraindikasi atau efek samping kontrasepsi);

2. Budaya banyak anak , banyak rejeki ;

3. Program KB masih ada yang menganggap haram secara agama.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Telaahan rencana tata ruang dutujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan Perangkat Daerah. Dengan demikian Perangkat Daerah dapat mengidentifikasi arah pengembangan pelayanan secara geografis. Perkiraan kebutuhan pelayanan dan prioritas pelayanan Perangkat Daerah dalam 5 (lima) tahun mendatang. Sedangkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis merupakan rangkaian analisisi yang sistematis, menyeluruh. Partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan/atau program.

(54)

Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

s/d 111o 338’ Bujur Timur dan diantara 6o 528’ s/d 7o 248’ Lintang Selatan, jarak terjauh dari barat ke timur sepanjang 87 km dan utara ke selatan sejauh 58 Km. Secara administratif Kabupaten Blora terletak di ujung paling timur provinsi Jawa Tengah bersama Kabupaten Rembang. Batas-batas wilayah Kabupaten Blora adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati Sebelah

Selatan : Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur Sebelah Barat : Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah Sebelah

Timur : Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur

Pola ruang yang diatur dalam RT RW Kabupaten Blora sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor Tahun 18 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blora Tahun 2013-2018 mencakup kebijakan penataan ruang wilayah meliputi :

a. Pengembangan wilayah berbasis agro industri b. Pengembangan wilayah berbasis argro forestry

c. Pengendalian dan peningkatan dalam pertanian dalam pertanian pangan berkelanjutan.

d. Penataan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.

e. Pengembangan sistem jaringan prasarana mendukung konsep argro industri, argro forestry, dan pelayanan dasar masyarakat. f. Pengelolaan sumber daya alam dan buatan berbasis kelestarian

lingkungan hidup.

g. Pengembangan kawasan budidaya dengan memperhatikan aspek ekologis .

h. Pengembangan nilai-nilai sosial dan budaya.

i. Pengendalian kegiatan pada kawasan rawan bencana; dan

j. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara;

(55)

Pengembangan nilai-nilai sosial dan budaya meliputi :

a. Meningkatkan kualitas permukiman yang memiliki nilai budaya b. Meningkatkan pengembangan fasilitas umum dan fasilitas sosial c. Menigkatkan kualitas kawasan pelestarian dan pengembangan

sosial dan budaya kabupaten.

d. Menetapkan kawasan strategis untuk pelestarian dan peningkatan kualitas kegiatan sosial dan budaya.

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora dalam melaksanakan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam pembangunan keluarga dan keluarga sejahtera.

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

Berdasarkan identifikasi permasalahan, telahaan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Blora terpilih serta telaahan faktor-faktor penghambat dan pendorong untuk pencapaian pembangunan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana di Kabupaten Blora, maka ditentukan isu, asumsi dan prioritas strategis yang dijadikan fokus pembangunan di periode lima tahun yang akan datang (2016-2021) sebagai berikut :

1. Peningkatan peran serta masyarakat dan seluruh stake holders untuk mengatasi dan mencegah pernikahan dini (usia kawin < 21 TH) ; karena pernikahan dini merupakan salah satu faktor risiko timbulnya AKI (Angka Kematian Ibu) ;

2. Penurunan angka DO (Drop Out) peserta KB, karena mereka tidak menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), masih banyak yang menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek, seperti : PIL ; Suntik ; kondom ;

3. Penurunan TFR (Total Fertility Rate) atau jumlah anak yang dimiliki oleh wanita usia subur (15-49 TH) dari 2,3 menjadi 2, dengan meningkatkan partisipasi masyarakat ikut program KB, khususnya melalui MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) seperti : MOP (Metode Operasi Pria); MOW (Metode Operasi Wanita) ; IUD (Intra Uterine Device) ; Implan.

(56)

Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

4. Penurunan unmet need yaitu proporsi Wanita Usia Subur (WUS) dalam status kawin yang tidak menggunakan alat kontrasepsi meskipun mereka menyatakan ingin menunda atau menjarangkan anak ; dan atau mereka yang “Unmet need” karena resiko kesehatan dan pemakaian kontrasepsi yang buruk tidak menginginan penambahan anak, masih cukup tinggi ;

5. Pembuatan produk-produk hukum dan dokumen-dokumen standarisasi yang mengatur secara teknis pelaksanaan pelayanan program pengendalian penduduk & KB ;

6. Peningkatan kualitas dan kuantitas PLKB dan PPKBD serta peningkatan profesionalisme dengan kompetensi yang terstandarisasi ;

7. Peningkatan infrastruktur dan sarana prasarana pendukung pelayanan program KB ;

8. Pengembangan manajemen perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja dengan dukungan Sistem Informasi Kependudukan & KB yang terpadu.

9. Peningkatan jalinan kerjasama kemitraan dengan pihak-pihak terkait

(57)

Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Kabupaten Blora Tahun 2017-2021 IV-1

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah

Dalam rangka merealisasikan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora perlu merumuskan tujuan dan sasaran-sasaran strategis.

Tujuan dan Sasaran Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora adalah sebagai berikut : 1. Tujuan

Tujuan dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang dijabarkan dari Misi adalah sebagai berikut : 1. Terkendalinya Pertumbuhan Penduduk dan terciptanya

Pembangunan Keluarga 2. Sasaran

Sasaran strategis dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten adalah sebagai berikut :

1. Menurunnya pertumbuhan penduduk melalui pelayanan Program KB

2. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan program dan kegiatan perangkat daerah

(58)

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah

No. Tujuan Sasaran Indikator Tujuan/Sasaran Target Kinerja Tujuan/Sasaran Tahun ...

2016 2017 2018 2019 2020 2021 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan terciptanya Pembangunan Keluarga Menurunnya pertumbuhan penduduk melalui pelayanan Program KB

Angka Kelahiran Total ( Total Fertility Rate /TFR) per WUS (15-49 tahun)

2,33 2,33 2,31 2,28 2,27 2,26

Prosentase Angka pemakaian kontrasepsi/CPR bagi

perempuan menikah usia 15-49 (semua cara dan cara modern)

80.7 65 67 69 71 73

Persentase Pasangan Usia

(59)

Prosentase penurunan angka ketidakberlangsungan

pemakaian (tingkat putus pakai kontrasepsi)

30 25 24 23 22 22

Prosentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi

(unmetneed) 8.2 10,26 10,14 9,91 9,70 9,50 Prosentase Kampung KB yang terbentuk 2 6 25 58 76 100 Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan program dan kegiatan Perangkat Daerah

Prosentase rata-rata capaian kinerja program dan

perangkat daerah

Referensi

Dokumen terkait

Data produk reject digunakan karena dengan meminimalisir jumlah reject yang ada dapat menjadi sebuah preventive action untuk mencegah flow out.. Banyaknya jumlah reject

Hasil yang bermakna juga didapatkan pada hubungan antara pemakaian efavirenz dengan gangguan kecemasan (p= 0,017) serta hubungan antara pemakaian efavirenz dengan

Mungkin pendekatan yang umum untuk user support adalah menyediakan bantuan pada level command, user yang membutuhkan bantuan pada command yang khusus dan

LBTS dirancang untuk dapat dibongkar-pasang dan dipindahkan dengan cepat ke lokasi yang berpopulasi tikus tinggi - digunakan terpal sebagai bahan LTBS agar praktis dan lebih

Dari simpulan penelitian di atas, penulis mengajukan saran yang berhubungan dengan Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Perut dan Kekuatan Otot Lengan dalam upaya

Jika yang dikutip bukan artikel tetapi berita atau tajuk atau lainnya, maka yang dicantumkan adalah judul tajuk atau beritanya (di antara tanda kutip), diikuti dengan

Sistem ini merupakan pedoman atau alat bantu yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang prediksi musim, awal tanam, pola tanam, luas tanam potensial, wilayah

Apabila nilai euro kuat dan juga terdapat kebijakan yang efisien untuk menangkal krisis terjadi, maka hal ini tidak akan mempengaruhi krisis utang lebih