• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SOP OPERASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SOP OPERASI"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Bagian Bedah & Radiologi

Fakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian Bogor

Website : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : bedah_fkhipb@yahoo.com Telp/Fax : +62251 8628080; 8628181

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

OPERASI PEMASANGAN PIN INTRAMEDULARI PADA FRAKTUR METATARSAL DOMBA

Oleh: Kelompok Hewan Besar i-2 PPDH 2014-2015

A. Tujuan

Memberikan kemudahan dalam pelaksanaan operasi yang terkontrol dan sistematis.

B. Waktu dan Tempat

Operasi dilaksanakan pada Rabu, 10 September 2014 pukul 08.00 WIB bertempat di Laboraturium Bedah dan Radiologi, Bagian Bedah dan Radiologi, Departemen Klinik Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.

C. Tim Pelaksana Operasi

1. Pembimbing : Drh. Budhy Jasa Widyananta, M.Si

2. Operator : Rizky Jauhari, SKH

3. Asisten 1 : Bambang Rifky, SKH

4. Asisten 2 : Andry Julianto, SKH

5. Asisten 3 : DG Noor Syamimi, SKH

6. PJ Obat : Wulandari Utami, SKH

7. PJ Dokumentasi : Ashley Vincent, SKH 8. Pembantu umum : Budi Setiawan, SKH

9. Pembantu umum : Hario Pranaditya, SKH

D. Pre Operasi

1. Persiapan Hewan (Pasien)

a. Pengendalian/Restrain Hewan

- Pembantu umum mengendalikan hewan sebelum dan pada saat dilakukan sterilisasi, pembiusan dan pemasangan infus dengan memerhatikan keamanan hewan;

- Sebelum dilakukan sterilisasi dan pembiusan, hewan diikat longgar menggunakan tambang atau bahan yang bersifat tidak melukai di halaman depan lab bedah & radiologi dan dijaga oleh pembantu umum;

- Pada saat sterilisasi, pebiusan, dan pemasangan infus, hewan dibaringkan di atas lantai yang bersih dengan posisi lateral rekumbensi, bagian kaki depan dipegang oleh tangan kanan sambil menahan bahu hewan, sedangkan kaki belakang oleh tangan kiri, kepala diposisikan sedemikian rupa sehingga area vena jugularis terlihat dengan baik.

(2)

Bagian Bedah & Radiologi

Fakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian Bogor

Website : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : bedah_fkhipb@yahoo.com Telp/Fax : +62251 8628080; 8628181

b. Pembiusan Hewan

- Hewan dibius menggunakan obat anastesi general (ketamine xilazine) sesuai dosis yang telah dihitung melalui intravena oleh asisten anastesi;

- Setelah mencapai onset asisten anastesi mencatat dan memonitoring pasien seperti frekuensi nafas, temperature, CRT, pulsus dan auskultasi jantung.

c. Sterilisasi Hewan

- Hewan dilakukan pencukuran pada kedua kaki belakang kemudian dibersihkan menggunakan air sabun dan setelah kering dilumeri oleh iodine.

- Bagian teracak dibersihkan kemudian dibalut menggunakan kain kasa dalam rangka menutupi kemungkinan terjadinya kontaminasi.

d. Pemasangan infus

- IV cat 22 (biru) dan infus set disiapkan oleh PJ obat, kemudian Asisten anastesi memasangkan infus pada vena jugularis, dan mengatur drip sejumlah 1 tetes /7 detik.

- Pemasangan infus dilakukan dengan menusukan IV cat ukuran 22 pada 1/3 atas vena jugularis kiri yang telah dibersihkan kapas alkohol searah alirah darah, setelah dipastikan jarum masuk pada lumen pembuluh darah, bagian jarum penusuk dari IV cat dilepas sehingga tampak darah tertetes kemudian dihubungkan dengan selang infus.

- Setelah selang terpasang, segera dilakukan fiksasi IV cat yang terpasang menggunakan plester secukupnya sampai benar-benar terfiksasi dengan baik tanpa menekan/menghambat aliran infus.

- Setelah selang terpasang, PJ anastesi mengatur laju tetes cairan infus (infus drip) sejumlah satu tetes per tujuh detik.

- Kantung infus digantung pada tiang infus, kemudian diposisikan lebih tinggi dari hewan kemudian

- Disiapkan cairan flasing (NaCl 0.9 %) oleh PJ Obat untuk antisipasi terjadinya hambatan aliran infus.

2. Persiapan Alat Operasi

- Meja operasi dan meja instrument dipastikan dalam keadaan bersih oleh pembantu umum dan asisten 3.

(3)

Bagian Bedah & Radiologi

Fakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian Bogor

Website : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : bedah_fkhipb@yahoo.com Telp/Fax : +62251 8628080; 8628181

- Asisten 1 menyiapkan peralatan yang telah steril di atas meja alat sesuai susunan perosedur instrument bedah.

- Pembantu umum menyalakan lampu operasi dan mengaturnya sedemikian rupa sehingga menerangi meja operasi dengan baik.

3. Persiapan Obat

- PJ Obat menyiapkan obat-obat yang diperlukan dan bertanggung jawab mencatat pengeluaran obat pada saat operasi.

- Obat yang diperlukan diambil sesuai dosis menggunakan syringe kemudian diserahkan oleh PJ obat kepada asisten anastesi.

- Obat yang diperlukan adalah maintenance berupa ketamine ½ dosis, lidocaine, dan antibiotik (gentamycin).

- Keperluan lainnya seperti: jarum, benang jahit (cat gut dan silk), iodine, alkohol 70%, lap, kain duk tambahan, perban dan plester disediakan didekat meja instrument oleh oleh asisten 3.

E. Operasi

1. Proses Operasi

- Operator dan asisten 1 selalu menjaga sterilitas selama dalam operasi.

- Petugas non steril dilarang campur tangan pada daerah steril termasuk instrument bedah dan area operasi.

- Operator melakukan tindakan bedah sesuai dengan protokol yang telah dibuat dan diawasi oleh dosen pembimbing selama operasi berlangsung.

- Alat yang telah digunakan operator dan asisten 1 tidak dibiarkan tercecar keluar duk (kain steril) atau bahkan terjatuh dari meja operasi.

- Operator dan asisten 1 dilarang meninggalkan tempat operasi sebelum operasi selesai, terkecuali terjadi sesuatu hal yang meyebabkan harusnya operator digantikan oleh operator pengganti.

- Operator pengganti dapat dilakukan oleh asisten satu atau asisten lainnya dengan tetap melakukan sterilisasi sebelumnya

- Kejadian darurat pada pasien dilaporkan kepada dosen pembimbing dan ditangani sesuai arahan atau dapat dilakukan oleh dosen pembimbing secara langsung.

- Operator memastikan hewan telah dapat dipindahkan jika operasi selesai untuk selanjutnya hewan menjalani perawatan post operasi.

2. Monitoring Pasien

(4)

Bagian Bedah & Radiologi

Fakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian Bogor

Website : www.bedahradiologi.fkh.ipb.ac.id – Email : bedah_fkhipb@yahoo.com Telp/Fax : +62251 8628080; 8628181

- Asisten anastesi memastikan hewan tetap teranastesi dengan menambahkan obat maintenance sejumlah ½ hingga 1 dosis sesuai dengan gejala sadar sesuai yang ditunjukan.

- Kebersihan sanitasi dari hewan seperti adanya urin, feses, muntahan, darah pada meja, tampon kotor yang berlebih, senantiasa dijaga oleh asisten 3.

3. Dokumentasi

- Dokumentasi hanya dilakukan oleh petugas yang ditunjuk (PJ Dokumentasi).

- Dokumentasi adalah berupa foto dan video.

- PJ dokumentasi mendokumentasikan setiap rangkaian tindakan/tahapan dalam preoperasi, operasi dan post operasi.

- Pada proses operasi, PJ dokumentasi senantiasa menjaga mobilitasnya agar tidak mengganggu operator.

F. Post Operasi

1. Persiapan Kandang

- Kandang post operasi dalam keadaan bersih dengan sanitasi yang baik.

- Dipastikan alas kandang tidak terdapat celah atau lubang yang dapat menyebabkan kerawanan kaki hewan fraktur kembali.

- Kandang post operasi harus terpisah dengan hewan sejenis lainnya (terisolasi).

2. Perawatan Post Operasi

- Perawatan dilakukan secara baik dan teratur meliputi pemberian pakan, minum, dan obat-obatan post operasi.

- Perban yang rusak atau kotor diganti dengan yang baru tanpa mencederai kaki yang masih dalam proses persembuhan.

3. Monitoring Post Operasi

- Monitoring post operasi meliputi pengamatan persembuhan tulang pada kaki yang telah dioperasi selama tiga minggu oleh seluruh tim.

- Frekuensi nafas, pulsus, auskultasi jantung, CRT, dan temperature dicatat sesuai dengan form status kesehatan post operasi.

Referensi

Dokumen terkait

tinggi transparansi dan akuntabilitas kepala sekolah dalam pengelolaan program dan keuangan sekolah akan menambah motivasi guuru, karyawan, dan komite sekolah untuk

Hasil studi currnt menunjukkan bahwa karakteristik individu memiliki hubungan yang cukup besar dengan kepuasan kerja dan kinerja organisasi tetapi beberapa variabel independen

Direksi PT Hero Supermarket Tbk (“Perseroan”) dengan ini mengundang para pemegang saham Perseroan untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) Tahunan dan Luar

Karakter kuantitatif yang diamati pada bagian tongkol yaitu umur munculnya rambut, panjang tongkol, diameter tongkol, panjang tangkai tongkol, dan jumlah baris

Disamping itu penelitian ini juga sekaligus menunjukkan bahwa struktur organisasi yang memberi keleluasaan pada karyawan untuk proaktif menyumbang ide-ide baru

Tenaga 39. FAIRUS BINTI ABD. MANAF Ketua Unit Kelengkapan Jabatan Keselamatan Elektrik Suruhanjaya Tenaga.. ii) Kelengkapan yang lulus ujian konsaimen hendaklah dilekatkan dengan

Pelaksanaan pemberian uang panaik walaupun tidak tercantum dalam hukum Islam, hal ini tidak bertentangan dengan Syari’at dan tidak merusak akidah karena salah satu fungsi

Hasil penelitian ini program seleksi tenaga kerja, training kerja dan penghargaan terhadap kinerja karyawan ini didukung peneliti sebelumnya yang sama-sama