• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Serambi Edukasi e-issn p-issn Vol 5, No. 1, Maret 2021, pp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Serambi Edukasi e-issn p-issn Vol 5, No. 1, Maret 2021, pp"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Doi : This is an open access article under the CC–BY-SA license.

Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa pada Materi Shalat ID Pelajaran Fiqih Kelas IV MIN Mesjid

Raya Kota Banda Aceh Tahun Pelajaran 2015/2016

Application of the Demonstration Method to Improve Student

Learning Outcomes on the ID Prayer Material for Class IV Fiqh

Lessons at MIN Mesjid Raya Banda Aceh City

Academic Year 2015/2016

Masri

Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Mesjid Raya Kota Banda aceh, Provinsi Aceh, Indonesia Tanggal Submisi: 11 Maret 2021, Tanggal Penerimaan: 20 Maret 2021

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi shalat id pelajaran fiqih melalui Penerapan Metode demonstrasi pada siswa kelas IV MIN Mesjid Raya Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan revisi. Subyek penelitian ini adalah siswa Kelas IV MIN Mesjid Raya Kota Banda Aceh yang berjumlah 41 orang tahun Pelajaran 2015/2016. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I 65,9% dan siklus II 87,8%. Simpulan dari penelitian ini adalah metode demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi shalat id pelajaran figih dan dapat membawa pengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa kelas IV MIN Mesjid Raya Kota banda Aceh serta metode pembelajaran ini disarankan dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran pada pelajaran agama terutama fiqih.

Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Hasil Belajar, Materi Shalat Id

Abstract

The purpose of this study was to determine the increase in student learning outcomes in the material of the Islamic prayer ID lessons through the application of the demonstration method in class IV students of the Banda Aceh City of Mesjid Raya. This study used two rounds of action research. Each round consists of four stages, namely: design, activities and observations, reflection, and revision. The subjects of this study were 41 students of Class IV of the Mesjid Raya in Banda Aceh, totaling 41 people in the 2015/2016 academic year. The data obtained are in the form of formative test results, observation sheets of teaching and learning activities. From the results of the analysis, it was found that student learning achievement had increased from cycle I to cycle II, namely, cycle I 65.9% and cycle II 87.8%. The conclusion of this research is that the demonstration method can improve student learning outcomes in the prayer

(2)

Masri (Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar)

material of figih lessons and can have a positive influence on the learning motivation of Grade IV students of the Mesjid Raya in Banda Aceh City and this learning method is suggested to be used as an alternative learning in religious lessons especially fiqh.

Keywords: Demonstration Methods, Learning Outcomes, Prayer Id Material

PENDAHULUAN

Semua manusia di dalam hidup dunia ini, selalu membutuhkan adanya suatu pegangan hidup yang disebut agama. Mereka merasakan bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya Zat Yang Maha Kuasa, Sang Pencipta, tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan kepada-Nya. Mareka akan merasa tenang dan tenteram hatinya kalau mereka dapat mendekat dan mengabdikan diri kepada Zat Yang Maha Kuasa atau Sang Pencipta, hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Ar-Rad ayat 28, yang artinya: “Ketahuilah, bahwa hanya dengan ingat kepada Allah, hati akan menjadi tenteram.”

Manusia akan selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada tuhan, hanya saja cara mereka mengabdi dan mendekatkan diri kepada tuhan itu berbeda sesuai dengan agama yang dianutnya. Itulah sebabnya, bagi orang muslim diperlukan adanya pendidikan agama Islam terutama fiqih, karena didalam figih terdapat pelajaran ibadah, syariah dan muamalah. Fiqih mengajarkan hubungan manusia dengan Sang Pencipta (hablum minallah) dan hubungan manusia dengan manusia (hablum minannas) termasuk juga alam semesta.

Dunia pendidikan sedang mengalami krisis, perubahan-perubahan yang cepat diluar pendidikan menjadi tantangan-tantangan yang harus di jawab oleh dunia pendidikan. Jika praktik-praktik pengajaran dan pendidikan di Indonesia tidak dirubah, maka bangsa Indonesia akan ketinggalan oleh negara-negara lain. Peranan dunia

(3)

Masri (Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar)

pendidikan dalam mempersiapkan anak didik/generasi bangsa agar optimal dalam kehidupan bermasyarakat, maka proses dan model pembelajaran perlu terus diperbaharui.

Upaya pembaharuan proses tersebut, terletak pada tanggung jawab guru, dimana guru dituntut harus bisa menciptakan strategi pembelajaran yang baik dan mudah difahami oleh siswa dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dengan demikian tujuan pendidikan dapat tercapai. Menurut Sutomo (1993:68), pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang dengan sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Tujuan dari pendidikan agama adalah membimbing anak agar mereka menjadi orang muslim sejati, beriman teguh, beramal sholeh dan berakhlak mulia serta berguna bagi masyarakat, agama dan negara, (Euharini, dkk. 1977:25).

Berdasarkan observasi, di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Mesjid Raya Kota Banda Aceh tahun pelajaran 2014/2015 diperoleh gambaran keadaan di madrasah masih banyak siswa beranggapan bahwa pelajaran fiqih merupakan pelajaran yang sulit dan kurang di minati siswa. Hal ini berdampak pada hasil belajar fiqih yang kurang memuaskan. Salah satu kesulitan dalam proses pembelajaran adalah siswa merasa kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Hal ini disebabkan metode pembelajaran yang monoton sehingga siswa kurang tertarik dalam pembelajaran pelajaran fiqih dan banyak siswa merasa jenuh dan mengabaikan pelajaran fiqih. Tanpa metode suatu pesan pembelajaran tidak akan terproses secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar ke arah yang dicapai (Rahmat, 2001: 132). Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti harus menerapkan metode pembelajaran yang dapat memotivasi siswa agar minat dan kemauannya untuk mencapai hasil belajar bisa maksimal.

(4)

Masri (Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar)

Metode pembelajaran yang dipilih peneliti adalah Metode Demontrasi. Menurut Ahmad (2009: 49) Metode Demonstrasi adalah metode panyajian pelajaran dengan memeragakan dan menunjukkan kepada siswa tetang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang efektif, karena siswa dapat mengetahui secara langsung penerapan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari (Miftah, 2013: 233).

Proses penerimaan siswa melalui metode demonstrasi terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati guru selama proses pebelajaran berlangsung. Jadi dengan metode demonstrasi itu siswa dapat berpartisi pasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung, serta dapat mengembagkan kecakapannya walaupun demikian kita masih melihat juga kelemahan pada metode ini (Zakariah, 2008: 307).

Berdasarkan latar belakang diatas, upaya untuk membantu siswa dalam belajar, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Shalat Id Pelajaran Fiqih Kelas IV MIN Mesjid Raya Kota Banda Aceh”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan rancangan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, Suharisimi, 2002: 83), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Penelitian ini bertempat di MIN Mesjid Raya

(5)

Masri (Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar)

Kota Banda Aceh. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret semester genab tahun 2016. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV MIN Mesjid Raya Kota Banda Aceh yang berjumlah 41 orang tahun pelajaran 2016 pada pokok bahasan sholat Id.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II

Tabel Aktivitas Guru Pada Siklus I dan Siklus II

No Aktivitas Guru yang diamati Skor

Siklus I

Skor Siklus II

1 Menyampaikan tujuan 3 4

2 Memotivasi siswa/merumuskan masalah 3 4

3 Mengkaitkan dengan pelajaran berikutnya 2 4

4 Menyampaikan materi/langkah-langkah/strategi 3 4

5 Menjelaskan materi yang sulit 3 4

6 Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep

4 4

7 Meminta siswa memikirkan untuk lebih memahami materi pelajaran

3 3

8 Memberikan umpan balik 2 3

9 Membimbing siswa merangkum pelajaran 2 4

Jumlah 24 34

Rata-rata 2,7 3,8

Pada tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata aktivitas guru pada siklus I adalah 2,7 termasuk dalam kategori baik dan aktivitas guru yang sangat mendominasi adalah membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep pembelajaran. Nilai rata-rata aktivitas guru pada siklus II adalah 3,8 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Pada siklus II ini mengalami peningkatan/lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya

(6)

Masri (Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar)

peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan metode demonstrasi sehingga siswa menjadi lebih antusias dan terbiasa dengan pembelajaran demontrasi sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan.

Berdasarkan analisis data diatas, aktivitas guru selama pembelajaran sangat baik dan guru telah melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran sesuai perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi pada materi shalat id. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep, menjelaskan materi yang sulit, memberi umpan balik, tanya jawab dan evaluasi pembelajaran.

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II

Tabel Aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II N

o Aspek yang dinilai

Kriteria Siswa Siklus I Jlh Kriteria Siswa Siklus II Jlh SB B C K SB B C K 1 Mendengarkan/memper hatikan penjelasan guru

30 6 5 41 35 6 41

2 Membaca buku siswa 35 4 2 41 33 7 1 41

3 Bekerja dengan sesama teman sebangku 25 10 6 41 30 9 2 41 4 Diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru 25 12 4 41 28 10 3 41 5 Menyajikan hasil pembelajaran 15 21 5 41 25 14 2 41 6 Mengajukan/menangga pi pertanyaan/ide 17 20 4 41 27 11 3 41

7 Menulis yang relevan dengan KBM 25 14 2 41 35 4 2 41 8 Merangkum pembelajaran 25 10 6 41 32 7 2 41 9 Mengerjakan tes evaluasi 34 6 1 41 35 4 2 41

(7)

Masri (Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar)

Jumlah 231 103 35 369 280 72 2 369

Persentase 62,6 28,2 9,2 100 75,9 19,5 0,5 100

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai tingkat aktivitas siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar adalah 62,6% kategori sangat baik, 28,2% kategori baik dan 9,2% kategori cukup. Pada siklus I, secara garis besar kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode demonstrasi sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun peran guru masih cukup dominan untuk memberikan penjelasan dan arahan karena model tersebut masih dirasakan baru oleh siswa. Pada siklus II nilai tingkat aktivitas siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar adalah 75,9% kategori sangat baik, 19,5% kategori baik dan 0,5% kategori cukup.

Berdasarkan analisis data diatas, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran fiqih pada pokok bahasan sholat Id dengan metode demonstrasi yang paling dominan adalah bekerja dengan sesama teman sebangku, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru dan demontrasi, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran sangat baik dan aktif.

Hasil Tes Formatif Siswa Siklus I dan Siklus II

Tabel Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I dan Siklus II

No Uraian Hasil Siklus I Hasil Siklus II

1 Nilai rata-rata tes formatif 70,5 77,8

2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 27 36

3 Persentase ketuntasan belajar 65,9 87,8

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode demonstrasi diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 70,5 dan ketuntasan belajar mencapai 65,9% atau ada 27 siswa dari 41 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar,

(8)

Masri (Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar)

karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar 65,9% atau lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan metode demonstrasi.

Pada Siklus II nilai rata-rata tes formatif sebesar 77,8 dan dari 41 siswa yang telah tuntas sebanyak 35 siswa dan 5 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 87,8% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan metode demonstrasi sehingga siswa menjadi lebih antusia dan terbiasa dengan pembelajaran metode demontrasi sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan.

Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi shalat Id pelajaran fiqih kelas IV MIN Mesjid Raya Kota Banda Aceh.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama tiga siklus, hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi shalat id pelajaran fiqih kelas IV MIN Mesjid Raya yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (65,9%) dan siklus II (87,8%). Metode demonstrasi dapat menjadikan siswa merasa dirinya mendapat perhatian dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, gagasan, ide dan pertanyaan. Penerapan

(9)

Masri (Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar)

metode demonstrasi mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

SARAN

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:

1. Untuk melaksanakan metode demonstrasi memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di MIN Mesjid Raya tahun pelajaran 2015/2016.

4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.

(10)

Masri (Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Mujin. 2009. Metode dan Tehnik Pembelaaran Agama Islam. Bandung: PT Refika Aditama.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: Rineksa Cipta.

Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineksa Cipta.

Miftahul, Huda. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Rahmat, Jalaludin. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Rosda Karya.

Soetomo.1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional. Zakiah, Drajat dkk. 2008. Metodik Khusus Pengajaran Islam. Jakarta. Rineksa Cipta.

Gambar

Tabel Aktivitas Guru Pada Siklus I dan Siklus II
Tabel Aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II  N
Tabel Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I dan Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian sebelumnya batang dan daun pletekan mengandung senyawa flovonoid yang dapat menurunkan kadar gula dalam darah pada penderita diabetes melitus,

Fase TST 4, material sedimen: perselingan batupasir, batubara, dan shale dengan ketebalan lapisan 100 meter dapat dilihat pada Sumur Zahra-2,pola sedimentasi: pola menghalus

oni biljni lekoviti proizvodi koji kao aktivne sastojke sadrže: standardizovane ekstrakte lista sa cvetom gloga (primenjuju se kod blažih oblika sr č ane

BCMV-bean common mosaic virus; BCMNV-bean common mosaic necrosis virus; BYMV-bean yellow mosaic virus; BLRV- Bean leaf roll virus; BGMV-bean golden mosaic virus;

Dari hasil observasi dapat dilihat aktivitas guru adalah sebagai berikut; Guru telah menyiapkan rencana pelajaran dan media dengan baik sehingga dapat

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi komputer (seperti SPC) akan memberikan suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini

Banyak dari mereka yang di tingkat internasional sejak dini sudah meninggalkan Tiongkok, pengikut Dafa juga adalah lulusan dari universitas luar negeri, saya pikir pada

Analisa peneliti terhadap penelitian ini adalah bahwa ditemukan pada penelitian ini bahwa lebih dari separoh pasien tidak puas dengan komunikasi terapeutik perawat di ruang