BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pengujian dalam penulisan skripsi ini adalah berupa pengambilan data – data eksperimen berupa temperature, debit air dan besarnya irradiasi matahari selama proses pengujian dilaksanakan.
Peralatan uji yang digunakan adalah pemanas air tenaga surya yang terdiri dari 8 buah panel kolektor plat datar yang dirangkai secara seri maupun pararel, dan menggabungkan 2 buah kolektor parabolic yang di aliri fluida kerja dengan menggunakan pompa. Sistem yang digunakan adalah sistem aktif dengan menggunakan sebuah pompa air untuk mengalirkan fluida kerja kedalam rangkaian dan di atur debitnya dengan menggunakan katup bukaan tutup dan metode bypass untuk menyetabilkan aliran. Debit aliran tersebut di ukur dengan menggunakan flowmeter.
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dengan judul analisa pompa pada solar thermal kombinasi flat dengan parabolik dilaksanakan pada bulan April 2011 di lantai atas Enginering Center FTUI yang
berada di kota Depok dengan posisi geogrfis -6.3940580 LS dan 106.8315570 BT (Sumber Lansat LAPAN).
Gambar 3.1 : Peta lokasi Depok
Sumber : Dokumentasi Tantri Tahir Lesmana
Gambar 3.2 : Peta lokasi Universitas Indonesia
Sumber : Dokumentasi Tantri Tahir Lesmana
3.2 Langkah – Langkah Pengamatan dan Pengambilan Data
Pengujian ini menggunakan 8 unit kolektor surya tipe plat datar yang dapat dirangkai secara seri dan parallel, dan pengaturan tipe rangkaian dapat dilakukan dengan mengatur bukaan katup pada pipa sepanjang aliran yang dilalui fluida kerja dengan menggabungkan 2 unit kolektor surya tipe parabolik. Untuk mengetahui distribusi temperature selama pengujian dipasang sensor temperature berupa termokopel pada aliran masuk dan keluar setiap unit.
Fluida kerja adalah berupa air yang ditampung pada tangki penampung yang berukuran 1m x 1m x 1m, sehingga volume total air yang digunakan sebanyak 1000 liter. Air disirkulasikan dengan menggunakan pompa air yang memiliki kapasitas debit maksimum 43 LPM. Selama pengujian, debit air diukur dengan sebuah flowmeter yang dipasang in line pada aliran masuk rangkaian, data irradiasi matahari diukur dengan menggunakan pyranometer yang dipasang sesuai dengan posisi kemiringan kolektor.
Data – data hasil pengujian dicatat setiap 5 menit dengan rentang waktu lebih kurang 6 jam setiap pengujian berlangsung dimulai dari pukul 09.00-15.00 WIB. Berikut ini adalah skema alat uji rangkaian kolektor surya.
3.3 Ala
3.3.
head isol rais diis keh
at – alat ya Peralatan
1 Panel K Merupakan der inlet da ator polyur er ½. Setia olasi oleh m ilangan pan Speseifikas
• Luas ab
• Absorb
S
ng Dipakai n uji yang d
Kolektor Pla n unit kolek an outlet yan
rethane dan ap unit kol material aer nas.
si panel kole bsorber
er material
Gambar 3.3 umber : Doku
i dalam Pr digunakan te
at Datar.
ktor tenaga s ng dihubun n penutup k lektor diran roflex untuk
ektor plat da : 1.8021 m : Al Alloy (
Skema Rangk umentasi Tant
oses Penga erdiri dari b
surya yang ngkan oleh p
kaca tipe tu ngkai oleh k mencegah
atar yang di x 0.928 m.
( al98 ), Nic
kaian Alat Uji tri Tahir Lesm
ambilan Da beberapa ko
di dalamny pipa – pipa unggal. Uku
pipa temba h terjadinya
igunakan ad
ckel Black o
mana
ata
m peralatan
ya terdapat p a raiser. Uni
uran pipa h aga yang b penurunan
dalah sebag
on Galnized
n yaitu :
pelat absorb it ini mengg header ¾, d
berukuran ¾ temperatur
ai berikut:
ber, pipa gunakan dan pipa
¾, yang re akibat
d Iron.
• Pipa : Tembaga..
• Casing Kolektor : Zincalumee.
• Penutupp Atas : Misliteglaasses 5 mm..
• Isolatorr : Polyurethhane PU dann Polyurethaane Toho.
• Tekanaan Kerja Maaksimum : 4 bar.
• Berat KKosong : 46 kg.
• Berat PPenuh : 48,5 kg.
3.3.
ini t dari Pan leb foc
2 Panel P Merupakan terdiri pema i tembaga la nel paraboli bar aperture
cus ).
Su
Parabolic So n unit pengk antul ( refle apis alumun ic solar con 0,9 m den
Gambar 3.4 umber : Dokum
olar Concen konsentrasi ector ), dan nium yang b ncentrator y ngan jarak d
Panel Kolekt mentasi Tantr
ntrator tenaga sury penerima ( berwarna hit yang diguna
dari pemant
tor Plat Datar ri Tahir Lesmaana
ya berbentu ( kolektor )
tam. Ukuran
uk parabola berupa pipa n pipa sirip
a. Unit conc a sirip yang yaitu Ø 1/2
centrator g terbuat 2.
akan adalah tul ke pipa
berukuran sirip sebes
panjang 1,5 ar 1m ( jar
5 m dan rak garis
3.3.
3.3.
teru men
3 Katup d
Perala dengan par kolektor pl rangkaian i air dapat di digunakan katup pemb untuk tipe rangkaian k aliran dan u
4 Pompa Rangkaian us menerus ngalirkan ai
Gam Su
dan bypass
atan uji ya rabolic, di m lat datar y ini diatur ol iatur sesuai adalah 22 b bilas, selain parabola kolektor pl untuk meny
Air
yang dipak selama p ir.
mbar 3.5 Pane umber : Dokum
ang digunak mana kolekto ang dapat leh katup ya dengan tipe buah katup n itu juga t
dirangkai lat datar. K yetabilkan al
kai merupa engujian b
el Parabolic S mentasi Tantr
kan merup or plat data dirangkai ang dipasan e rangkaian pengatur al terdapat 1 b secara ser Kami juga m
liran.
akan sistem berlangsung
olar Concentr ri Tahir Lesma
akan gabun ar merupaka
secara seri ng pada pipa
yang diing liran dan 2 buah katup ri dipasang
membuat si
m aktif tertu sehingga
rator ana
ngan dari k an rangkaian dan parall a – pipa alir ginkan, total buah katup pengatur d setelah h istem bypa
kolektor pl n dari 8 bua lel. Pemilih ran, sehingg l jumlah kat p tambahan debit aliran hasil keluar ass untuk m
lat datar ah panel
han tipe ga aliran tup yang sebagai air, dan ran dari mengatur
utup dimana membutuh
a air disirku hkan pompa
ulasikan a untuk
Speseif Model p Voltage Output Kapasit Total H Suction RPM
3.3.
1m
fikasi pompa pompa : Sh e
tas maksimu Head
n lift max
5 Tangki Media pena berbahan p
a yang digu himizu 130 B
: 220V : 125 W um : 43 LP
: 33 m : 9 m : 2850
Air
ampung air lastik.
Ga Sumber : Dok
unakan adala BT
W M
yang digun
ambar 3.6 pom kumentasi Tan
ah sebagai b
nakan adalah
mpa shimizu ntri Tahir Les
berikut
h berupa tan
smana
ngki air berrukuran 1 mm x 1m x
Gambar 3.7 Tangki Air
Sumber : Dokumentasi Tantri Tahir Lesmana
3.3.6 Flowmeter
Pembacaan data debit aliran mengunakan flowmeter analog tipe x dengan kapasitas aliran maksimum 20 liter/menit dan minimum 1 liter/menit. Ketelitian pembacaan hingga x liter/satuan waktu. Flowmeter ini dipasang pada aliran masuk rangkaian.
Gambar 3.8 flowmeter
Sumber : Dokumentasi Tantri Tahir Lesmana
3.3.7 Thermocouple
Jenis thermocouple yang digunakan adalah tipe CA/K yang berkemampuan pengukuran dari 0 - 400 °C. Thermocouple ini dipasng pada sisi masuk dan sisi keluar di setiap kolektor.
Gambar 3.9 thermocouple
Sumber : Dok ana
3.3.8 Termometer
Untuk mengukur temperatur yang telah dicapai selama pengujian berlangsung, digunakan termometer digital sebagai sensor temperatur yang diberikan opleh termokopel yang dipasang pada inlet dan outlet pada masing-masing panel kolektor dan parabolik.
Gambar 3.10 termometer
Sumber : Do smana
Sedang untuk mengukur suhu lingkungan menggunakan thermometer constant .
Gambar 3.11 termometer constant
Sumber a
umentasi Tantri Tahir Lesm
kumentasi Tantri Tahir Le
: Dokumentasi Tantri Tahir Lesman
3.3.9 Pyranometer
Besarnya irradiasi matahari diukur dengan pyranometer Kipp & Zonen tipe CM5 dengan daerah sensitivitas 9-15µV/Wm2. Pengambilan data berupa tegangan output yang dibaca oleh multimeter Fluke tipe 189.
Gambar 3.12 : Pyranometer Kipp & zonen tipe CM5 dan multimeter Fluke tipe 189
Sumber : Dokumentasi Tantri Tahir Lesmana
Tabel 3.1 : spesifikasi dari Kipp & Zonen pyranometer(the Netherlands), model CM-5
Total solar irradiation 300-2800nm
Measurement precision 8%
Sensitivity 9-15 micro V/Wm-2
Impedance 70-100 ohm
Response time (1/e value) 5 s
99% value after 55 s
Ambient operating temperatur -40 to 60 deg C
Max irradiance 2000 W/m2
Cosine response <-/+7%(percentage deviation from ideal at 10 deg solar elevation on a clear day)
Azimuth response <-/+5%( percentage deviation from the mean at 10 deg solar elevation on a clear day)
Nonlinearity -/+2% (percentage of full scale)
Data keluaran pengukuran irradiasi berupa tegangan berukuran mikrovolt yang dibaca oleh multimeter.
3.4 Variasi Rangkaian pada Kolektor Plat Datar
Pada pengujian, rangkaian pada kolektor plat datar dapat dipilih sesuai dengan jenis rangkaian yang diinginkan. Jenis rangkaian ini dapat dapat diatur dan diubah dengan cara membuka dan menutup katup pengatur aliran air. Pada peralatan uji terdapat 22 buah katup pengatur aliran air untuk memvariasikan rangkaian menjadi seri dan parallel.
3.4.1 Rangkaian Seri
Pada tipe rangkaian ini, air masuk pada saluran inlet kolektor pertama dan keluar pada saluran outlet kolektor kedelapan, air yang keluar dari panel kolektor pertama kemudian masuk kesaluran inlet kolektor ke dua, begitu seterusnya hingga panel kolektor kedelapan, lalu keluar ke kolektor parabolic, pada rangkaian jenis ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
3.4.
pan rang gam
2 Rangkaia Rangkaia el kolektor gkaian terse mbar dibawa
Ga
Su
an Paralel an tipe ini m
r atas masi ebut dihubu ah ini.
Gam Su
ambar 3.13 Sk umber : Doku
memiliki ko ing – mas ungkan sec
mbar 3.14 Ske umber : Doku
kema Alat Uji umentasi Tantr
onfigurasi 4 ing dihubu cara parallel
ema Alat Uji R umentasi Tantr
i Rangkaian S ri Tahir Lesm
4 buah pane ungkan sec
l. Jenis ran
Rangkaian Par ri Tahir Lesma
Seri mana
el kolektor ara paralle ngkaian ini
ralel
bawah dan l kemudian
dapat dilih
ana
n 4 buah n kedua hat pada
3.5 Analisa Data
Untuk memperoleh debit yang paling ideal yang digunakan pada rangkaian tersebut dilakukan uji coba menggunakan debit yang berbeda-beda sebanyak 3 variasi, dan rangkaian yang digunakan pada kolektor plat datar adalah seri dan parallel dan untuk kolektor parabolic menggunakan rangkaian seri, tujuan dari membedakan rangkaian adalah untuk membandingkan rangkaian manakah yang dapat menghasilkan suhu yang maksimal dan debit yang paling ideal. Setiap variasi debit rangkaian seri dan parallel dilakukan pengambilan data masing – masing rangkaian sebanyak 1 hari pengamatan. Kemudian hasil keluaranya dirata- ratakan untuk setiap waktu pengukuran. Dari table rata-rata di dapatkan kecenderungan nilai temperatur tertinggi yang merupakan temperature maksimum. Setelah mendapatkan debit yang ideal maka akan di hitung daya pompa yang sesuai dengan kebutuhan rangkaian tersebut.
Dari tabel, juga dapat dilihat kisaran waktu yang efektif untuk menghasilkan air panas yang optimal yaitu dengan melihat temperatur yang berpengaruh. Debit ideal dapat dilihat dari kisaran temperatur air panas rata-rata yang dihasilkan selama 6 jam pengamatan dari pukul 09.00-15.00 WIB untuk setiap debitnya.