• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. DATA UMUM ORGANISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. DATA UMUM ORGANISASI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. DATA UMUM ORGANISASI 1. Kedudukan Organisasi

Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 5 tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 15 tahun 2008 Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sragen.

Sebagai lembaga teknis daerah yang bertanggung jawab kepada Bupati Sragen, maka Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal mempunyai tugas membantu Bupati di dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang pelayanan perijinan, non perijinan dan penanaman modal secara Terpadu, sehingga mempunyai arti penting bagi unit kerja / instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sragen.

2. Tugas dan Fungsi Tugas Pokok :

Melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang pelayanan perijinan, non perijinan dan penanaman modal secara Terpadu

Fungsi Badan.

Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis perijinan;

2. Pengkoordinasian penyusunan teknis perijinan;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perijinan;

4. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.

B. ASPEK STRATEJIK.

Perencanaan Strategik merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 s/d 5 tahun dengan memperhitungkan waktu, peluang, dan kendala yang mungkin timbul, maka perencanaan strategis yang disusun adalah merupakan langkah awal untuk melaksanakan kinerja sekaligus merupakan integrasi antara keahlian SDM dan sumberdaya lain yang dimiliki Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal yang diharapkan dapat mempercepat upaya mensejahterakan rakyat Sragen, baik masyarakat maupun aparatur pemerintah melalui perluasan kesempatan di bidang usaha dengan cara mempermudah perijinan kepada masyarakat.

Adapun program Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal pada tahun 2012 adalah sebagai berikut ini :

1. Program : pelayanan administrasi perkantoran

2. Program : peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3. Program : peningkatan disiplin aparatur

(2)

2 4. Program : peningkatan promosi dan kerjasama investasi

5. Program : peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi C. STRUKTUR ORGANISASI.

1. Susunan Organisasi.

Susunan Organisasi Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen sesuai Perda No. 5 Tahun 2011 terdiri dari Kepala Badan, 4 (tiga) Kepala Bidang dan 1 (satu) Sekretaris, serta 8 Kepala Sub Bidang dan 3 Sub Bagian dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Susunan Organisasi Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen :

a. Kepala Badan

b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum 2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan c. Bidang Perijinan Umum dan Pengaduan, terdiri dari :

1. Sub bidang Perijinan KTP, KK dan Akta Capil

2. Sub Bidang Informasi, Dokumentasi dan penanganan Pengaduan d. Bidang Perijinan Jasa Usaha, terdiri dari:

1. Sub Bidang Perijianan Industri Perdagangan, koperasi dan reklame 2. Sub Bidang Perijinan Pertanian, perhubungan, pariwisata, SIUJK, K3 e. Bidang Perijinan Tertentu, terdiri dari :

1. Sub Bidang perijinan prinsip, lokasi, IMB dan HO 2. Sub Bidang perijinan pendidikan dan kesehatan f. Bidang Penanaman Modal, terdiri dari :

1. Sub Bidang Perencanaan dan Promosi 2. Sub Bidang Kerjasama dan Pengawasan g. Kelompok Jabatan Fungsional

Sesuai tugas dan fungsi tersebut, keberadaan Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal mempunyai arti yang penting bagi terwujudnya investasi yang sejuk dikabupaten Sragen utamanya dalam kemudahan-kemudahan mengurus ijin bagi investor untuk berivestasi di bumi sukowati di era globalisasi, serta keberadaan BPTPM mempunyai arti yang penting bagi unit kerja/intansi/kantor/bagian di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sragen sebagai lembaga daerah yang berfungsi sebagai mitra kerja yang dapat memberikan masukan dalam pengambilan keputusan/ kebijakan dan dalam membantu di dalam evaluasi kinerjanya.

2. Sumber Daya Manusia

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal didukung oleh 36 orang pegawai negeri sipil yang terdiri dari pegawai struktural 16 orang, 20 orang staf dan 1 orang tenaga honorer kategori II. Adapun kondisi pegawai Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen tahun 2012 adalah sebagai berikut :

(3)

3 1. Kondisi Pegawai Berdasarkan Jabatan Struktural

No

. Uraian Struktural Fungsiona

l Ket.

II III IV Staf 1. Kepala Dinas 1 - - - 2. Sekretaris - 1 - -

3. Kabid - 4 - -

4. Ka Sub Bidang/

Kasubag

- - 10 -

5. Staf - - - 20

2. Kondisi Pegawai Berdasarkan Status Golongan dan Pendidikan

Status Pegawai

Jml Peg

Golongan Pendidikan I II III I Ket

V C P N S

SD SL TP

SL TA

Sa r m ud

S1 S2

Struktural 36 - 2 27 7 - - - 5 1 21 9 Fungsional - - - - Jumlah 36 - 2 27 7 - - - 5 1 21 9 D. SISTEMATIKA LAKIP.

LAKIP Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen Tahun 2012 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Memuat dasar hukum pembentukan Badan (PERDA), Tupoksi, Peran Badan dalam pembangunan daerah, struktur organisasi dan jumlah karyawan/pegawai

BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Memuat Visi dan Misi Badan beserta penjelasannya, tujuan stratejik, sasaran, program, kebijakan badan, rencana kinerja tahun 2012 dan anggaran rutin serta anggaran pembangunan.

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA.

Memuat capaian kinerja tahun 2012 yang meliputi target, sasaran dan realisasinya, kendala / permasalahan yang dihadapi dan upaya - upaya mengatasi masalah serta akuntabilitas kinerja keuangan yang mencakup tentang penyerapan dana dari masing–masing sasaran dan kegiatan.

BAB IV : PENUTUP

Memuat kesimpulan tentang keberhasilan dan kegagalan kinerja dinas, hambatan utama yang dihadapi serta strategi peningkatan kinerja.

LAMPIRAN : a) Formulir Rencana Kinerja Tahunan b) Formulir Pengukuran Kinerja

(4)

4 BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEJIK

Pada era globalisasi sekarang ini persaingan dunia usaha sangat ketat,sehingga kabupaten / kota berlomba-lomba untuk menarik investor masuk kewilayah masing-masing daerah dalam rangka untuk menaikkan pendapatan asli daerah (PAD),sehingga banyak cara yang dilakukan ada yang mengeksploitasi kekayaan alam atau menaikkan retribusi ada juga dengan cara memudahkan ijin bagi investor yang mau menanamkan modalnya didaerah, di kabupaten dengan cara membentuk Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal yang melayani bagi para investor untuk mengurus ijin dengan cepat transparan cepat tanpa pungli.

1. Visi

Dengan memperhatikan keadaan sebagaimana diuraikan didepan, maka pelayanan dalam bidang perijinan bagi investor terus ditingkatkan dengan pengembangan sumber daya manusia dan informasi teknologi hal ini sesuai dengan visi BPTPM yaitu “Unggul Dalam Pelayanan “.

Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa BPTPM Sragen melayani dengan suatu sistem yang selalu unggul dalam segala hal, kecepatan, transparansi mudah, Untuk mewujudkan kondisi dalam visi tersebut agar pembangunan bidang Pelayanan perijinan dapat terlaksana dengan baik.

2. Misi

Misi merupakan tindakan yang dilakukan dalam rangka mencapai Visi yang dicita – citakan dan misi ini mencerminkan keberadaan dan tugas pokok serta fungsi Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen, maka ditetapkan misi BPTPM “Mewujudkan Pelayanan Profesional dan Kepuasan Pelanggan”, dengan langkah:

a. Meningkatkan kualitas pelayanan perijinan dan non perijinan.

b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan melalui pelayanan perijinan dan non perijinan

c. Meningkatkan citra aparatur pemerintah dengan memberikan Perijinan yang mudah, cepat, aman, transparan, nyaman, ramah dan pasti

d. Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang Perijinan.

3. Tujuan Stratejik, Sasaran dan Program Tahun 2011 - 2016 Tujuan dan sasaran merupakan kondisi yang diharapkan akan terwujud dalam jangka waktu pendek guna mendorong tercapainya visi dan misi. Adapun tujuan dan sasaran Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Stratejik 2011–2016 terbagi dalam 23 sasaran, 8 program yang merupakan penjabaran dari 1 misi BPTPM.

(5)

5 B. RENCANA KINERJA TAHUN 2012

Tahun 2012 merupakan tahun pertama dari pelaksanan Rencana Stratejik/Renstra Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen tahun 2011-2016. Berbagai kegiatan dilaksanakan untuk mendorong tercapainya sasaran-sasaran pada Rapetada 2012 dan Propeda tahun 2011- 2016 yang diharapkan terwujud pada tahun 2012. Dengan tercapainya sasaran yang ditargetkan tahun 2012 diharapkan akan mampu mempercepat terwujudnya visi Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen.

Setiap sasaran stratejik Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal dijabarkan lebih lanjut ke dalam sejumlah program. Didalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakteristik program.penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program.

PROGRAM KEGIATAN

Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Penyediaan jasa komunikasi, Sumber daya air, dan Listrik

2. Penyediaan jasa peralatan kebersihan kantor 3. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 4. Penyediaan Alat Tulis Kantor

5. Penyediaan barang cetak dan penggandaan 6. Penyediaan Komponen instalasi listrik/

penerangan bangunan kantor

7. Penyediaan makanan dan minuman kantor 8. Rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah 9. Penyediaan jasa perkantoran

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan Dinas/

operasional

Peningkatan Disiplin Aparatur

Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu Peningkatan Promosi

dan Kerjasama Investasi

Penyelenggaraan Pameran Investasi

Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Memfasilitasi dan koordinasi kerjasama dibidang investasi dan perijinan (Pengecekan dan kajian tehnis lapangan oleh Tim Ahli Perijinan)

(6)

6 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENCAPAIAN KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen tahun 2012 disusun guna mengukur keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi badan seperti yang tertuang dalm Perencanaan Stratejik (Renstra).

LAKIP Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen tahun 2012 menyajikan capaian kinerja setiap sasaran yang tertuang dalam Repetada Kabupaten Sragen tahun 2012 maupun Renstra Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal 2011–2016 Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target setiap indikator kinerja, sasaran dan realisasinya.

Selain pencapaian setiap sasaran, LAKIP Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen tahun 2012 juga mengukur pencapaian kinerja kegiatan yang dibiayai dari APBD Kabupaten. Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja setiap kegiatan meliputi indikator masukan (input), keluaran (output) dan hasil (out-come), masing- masing sebagai berikut :

a. Masukan (input)

adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan keluaran (output), misalnya sumber daya manusia, dana, material,waktu, tehnologi dan sebagainya.

b. Keluaran (output)

adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/ atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan.

c. Hasil (outcome)

adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

Langkah selanjutnya adalah menetapkan rencana tingkat capaian (target) dari kinerja yang diinginkan. Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasinya melalui media berupa Formulir Rencana Kinerja Tahunan dan Formulir Pengukuran Kinerja.

Penetapan indikator kinerja pada tingkat sasaran dan kegiatan merupakan persyaratan bagi pengukuran kinerja. Kriteria yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan pada awal tahun melalui Perencanaan Kinerja (Performance Plan). Selanjutnya pada akhir tahun 2012 target kinerja tersebut dibandingkan dengan realisasinya, sehingga diketahui celah kinerja (Performance Gap). Selisih yang timbul dianalisis guna menetapkan strategi untuk meningkatkan kinerja dimasa datang (Performance Improvement).

Capaian kinerja setiap indikator selanjutnya dikategorikan kedalam empat kategori sebagai berikut :

(7)

7 Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian

I. Lebih dari 100 % Sangat Baik II 75 % sampai 100 % Baik

III. 55 % Sampai 75 % Cukup

IV. Kurang dar 55 % Kurang

B. CAPAIAN KINERJA Analisis Capaian Kinerja

Sasaran “ Pelayanan Administrasi Perkantoran “ dicapai melalui kegiatan-kegiatan :

 Penyediaan jasa komunikasi, Sumber daya air, dan Listrik

 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/

operasional kantor

 Penyediaan jasa kebersihan kantor

 Penyediaan Alat Tulis Kantor

 Penyediaan barang cetak dan penggandaan

 Penyediaan Komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor

 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundanga-undangan

 Penyediaan makanan dan minuman

 Rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah

 Penyediaan jasa perkantoran

Capaian kinerja sasaran tampak sebagai berikut : SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN TARGET REALISASI % - Terpenuhinya

sarana pelayanan

 Telephone bulan 12 12 100

- Perawatan sarana kerja

 Komputer

 AC

buah 35 10

35 10

100 - Lancarnya

pelaksanaan tugas

 Gaji Kontrak (4 orang)

bulan 13 1 8

 Tamu BPTPM bulan 12 12 100

- Lancarnya Koordinasi antar Daerah

 Perjalanan Dinas Luar Daerah

tujuan 8 8 100

Tercapainya sasaran sesuai dengan target 100% ini disebabkan karena didukung kesiapan SDM yang memadai di BPTPM dan sarana prasarana yang memadai. Sedangkan untuk gaji kontrak tidak sesuai target karena tidak diperpanjangnya kontrak tenaga kontrak.

Sasaran “Peningkatan sarana dan prasarana Aparatur“ dicapai melalui kegiatan:

 Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional Capaian Kinerja Sasaran tampak sebagai berikut :

(8)

8

SASARAN INDIKATOR

KINERJA

SATUAN TARGE T

REALISAS

I %

- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional

 Jasa Service kendaraan

unit 3 3 100

Sasaran ” Peningkatan Disiplin Aparatur” dicapai melalui kegiatan :

 Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu.

Capaian Kinerja Sasaran tampak sebagai berikut :

SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI % - Peningkatan

image masyarakat terhadap pelayanan

 Jumlah SK perijinan yang telah dikeluarkan

ijin 2.000 12.987 649

Sasaran “Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi“ dicapai melalui kegiatan :

 Penyelenggaraan pameran investasi

Capaian Kinerja Sasaran tampak sebagai berikut :

SASARAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN TARGET REALISASI % - Meningkatkan

penyediaan

informasi dan promosi tentang potensi dan peluang investasi

 Terselenggaranya pameran potensi dan peluang investasi

kali 1 1 100

Sasaran ”Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi”

dicapai melalui kegiatan :

 Memfasilitasi dan koordinasi kerjasama di bidang investasi dan perijinan Capaian Kinerja Sasaran tampak sebagai berikut :

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

- Peningkatan investasi

 Jumlah nilai investasi yang masuk

1.000.000.000.000 1.078.629.770.362 108

1. Sasaran Optimalisasi Pelayanan Perijinan

Berdasarkan Peraturan Bupati Sragen Nomor 22 Tahun 2012 Tentang Pendelegasian Sebagian Kewenangan Di Bidang Perizinan Dan Non Perizinan Kepada Kepala Badan Perizinan Terpadu Dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen, BPTPM melayani 73 perizinan dan 2 non perizinan.

(9)

9 Perijinan perijinan yang mudah, cepat, transparan dan menjamin adanya kepastian waktu serta kepastian biaya merupakan dambaan dan harapan masyarakat. Untuk itu BPTPM melalui perombakan system, pengembangan SDM dan pemanfaatan teknologi maju maka perijinan dapat dilaksanakan dengan sangat efektif dan efisien serta menjamin adanya transparansi dan akuntabilitas yang tinggi.

Dari sisi waktu masyarakat bisa mengontrol atau memonitor status perijinan sampai di mana melalui tracking document yang bisa di akses melalui internet. Dari sisi akuntabilitas keuangan, uang yang diterima kasir bisa diakses oleh dinas teknis atau pimpinan yang lebih tinggi setiap hari (daily report) sehingga sangat akuntabel, daftar selengkapnya sebagai mana tabel berikut ini:

NO JENIS PERIJINAN

2011 2012

Jml Pemohon

Jumlah Retribusi

Jml Pemohon

Jumlah Retribusi

1 Ijin Prinsip 9 0 27 0

2 Ijin Lokasi 5 0 2 0

3 IMB 533 652.765.880 614 670.621.112

4 HO 413 452.527.000 429 443.658.476

5 Ijin Praktek Dokter Spesialis 25 5.000.000 10 0

6 Ijin Praktek Dokter Umum 57 2.500.000 101 0

7 Ijin Praktek Dokter Gigi 0 0 7 0

8 Ijin Praktek Bidan 17 0 33 0

9 Ijin Praktek Perawat 3 200.000 9 0

10 Ijin Praktek Perawat Gigi 0 0 0 0

11 Ijin Praktek Asisten Apoteker 2 100.000 0 0

12 Ijin Praktek Fisioterapi 0 0 2 0

13 Ijin Praktek Refraksionis Optisien 0 0 1 0

14 Izin Praktek Apoteker 0 0 98 0

15 Ijin Praktek Tukang Gigi 0 0 0 0

16 Ijin Praktek Bersama Dokter Spesialis

0 0 0 0

17 Ijin Praktek Bersama Dokter Umum 1 100.000 0 0

18 Ijin Praktek Bersama Dokter Gigi 0 0 0 0

Ijin Pendirian Rumah Sakit Swasta 3 1.000.000 0 0

19 Izin Operasional Rumah Sakit 0 0

20 Ijin Pendirian Rumah Bersalin 0 0 1 0

21 Ijin Pendirian Balai Pengobatan 3 0 0 0

22 Ijin Pendirian Laboratorium Kesehatan

0 0 0 0

23 Ijin Pendirian Apotik 6 800.000 14 0

24 Ijin Pendirian Optik 1 150.000 1 0

25 Ijin Pendirian Toko Obat 0 0 0 0

26 Ijin Pendirian Klinik Kecantikan 2 0 0 0

27 Ijin Pendirian Pusat Kebugaran 0 0 0 0

28 Ijin Produksi Makanan dan Minuman 102 4.200.000 64 0

29 Ijin Pengobatan Tradisional 4 0 4 0

30 Ijin Depot Air Minum Isi Ulang 53 1.350.000 40 0

31 Rekomendasi Penyelenggaraan Rumah Sakit

0 0 - -

32 Rekomendasi Industri Rokok 0 0 - -

(10)

10

33 Ijin Laik Higiene Sanitasi 0 0 - -

Ijin Laik Higiene Restoran/ Rumah Makan

- - 1 0

34 Ijin Laik Higiene Jasa Boga/ Katering - - 1 0

35 Ijin Air Minum Dalam Kemasan 0 0 - -

33 Izin Operasional Unit Tranfusi Darah - - 0 0

34 Ijin Kursus 4 0 7

35 Rekomendasi Pendirian Lembaga Pendidikan

3 0 0 0

36 SIUP 1.126 87.255.000 1.098 0

37 IUI 8 2.405.000 6 0

38 TDP 1.141 83.206.000 1.117 0

45 TDI 35 1.610.000 29 0

46 TDG 0 0 0 0

47 Pajak Reklame 805 137.939.799 7.595 229.444.739

48 SIU huller 29 0 27

49 Sk Trayek 99 12.870.000 84 11.450.000

50 KP Dan KJP 548 13.650.000 739 29.020.000

51 Usaha Rekreasi Dan Hiburan Umum 0 0 0 0

52 Usaha Rumah Makan 5 100.000 2 0

53 Usaha Salon Kecantikan 9 250.000 0 0

54 Hotel 0 0 0 0

55 Agen Perjalanan Wisata 1 0 5 0

56 Usaha Pondok Wisata 0 0 0 0

57 Penutupan Jalan 62 1.660.000 3 90.000

58 SIUJK 73 0 39 0

59 Penggunaan Ketel Uap 0 0 0 0

60 Penggunaan Bejana Uap 5 1.250.000 0 0

61 Penggunaan Bejana Tekan 23 780.000 14 0

62 Penggunaan Botol Baja 0 0 0 0

63 Penggunaan Pesawat Angkat Dan Angkut

16 790.000 20 0

64 Penggunaan Pesawat Tenaga Dan Produksi

35 1.925.000 27 0

65 Penggunaan Instalasi Kebakaran 2 125.000 2 0

Penggunaan Instalasi Listrik 11 340.000 10 0

66 Penggunaan Instalasi Penyalur Petir 11 460.000 15 0

67 Usaha Pemotongan Hewan 5 0 5 0

68 Izin Pendirian Keramba Apung 0 0 0 0

69 Pendaftaran Penanaman Modal 75 0 0 0

70 Izin Prinsip Penanaman Modal - - 0 0

71 Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal

- - 0 0

72 Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal

- - 0 0

73 Izin Usaha Penanaman Modal - - 29 0

74 Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal

- - 0 0

75 Izin Usaha Perubahan Penanaman Modal

- - 0 0

76 Izin Usaha Penggabungan Penanaman Modal (Merger)

- - 0 0

JUMLAH 5.370 1.467.308.679 12.897 1.384.284.327

(11)

11 Dari loket pengaduan yang kami siapkan selama tahun 2012 tidak ada komplain karena kesalahan petugas BPTPM.

2. Sasaran Optimalisasi pelayanan Non Perijinan

Berdasarkan Instruksi Bupati Sragen Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pelayanan Pencatatan Akta Pencatatan Sipil, Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), maka mulai tanggal 1 Desember 2011 Pelayanan Akta Pencatatan Sipil yang selama ini dilayani di Badan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen diserahkan kembali kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sragen. Sedangkan Pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) bagi masyarakat diwilayah Kecamatan Sragen yang selama ini dilayani Badan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen diserahkan kembali ke Kantor Kecamatan Sragen.

Pelayanan Non Perizinan yang dilayani di BPTPM berdasarkan Peraturan Bupati Sragen Nomor 22 Tahun 2012, antara lain :

SASARAN INDIKATOR KINERJA

Terlaksananya pelayanan Non Perijinan yang prima

Terselesainya layanan non perijinan dengan baik sesuai ketentuan, pelayanan Non Perijinan antara lain :

1. Insentif Daerah

2. Pelayanan Informasi dan Layanan Pengaduan Tercapainya sasaran ini menunjukkan bahwa kinerja yang ada di BPTPM mempunyai kompetensi yang sangat tinggi

3. Strategi Pemecahan Masalah

Dari capaian kinerja tersebut diatas, maka perbaikan dimasa mendatang perlu dilakukan agar visi dan misi Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen dapat segera tercapai.

Hasil analisis dari capaian kinerja menunjukkan masih terdapat beberapa permasalahan pada tahun 2012 seperti :

a. birokrasi prosedur/ undang-undang/ regulasi tentang perizinan dari pusat yang sering diganti serta adanya tumpang tindih regulasi antar lembaga.

b. Kurangnya sarana dan prasarana untuk pengecekan lapangan.

c. Perlu pengembangan kemampuan dan kompetensi SDM.

d. Penggantian komputer yang sudah mulai usang.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, beberapa strategi yang akan diambil antara lain :

1. Konsultasi dengan instansi pusat yang terkait perihal pelaksanaan prosedur/ undang-undang/ regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat di daerah.

2. Koordinasi dengan Bagian Pengelola barang daerah untuk mengganggarkan mobil, kendaraan serta komputer dan mebelair untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

3. Pelatihan / pengembangan SDM secara terus menerus.

(12)

12 4. Akuntabilitas Keuangan

NO PROGRAM / ANGGARAN REALISASI %

KEGIATAN (Rp) (Rp)

I

PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN

Penyediaan Jasa

Komunikasi, Sumber daya air dan listrik

7.500.000 4.996.364 66,62 Penyediaan Jasa

Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/ Operasional

3.000.000 2.959.500 98,65

Penyediaan jasa perbaikan

peralatan kerja 24.500.000 24.500.000 100 Penyediaan alat tulis

kantor 45.000.000 44.953.500 100

Penyediaan bahan

peralatan kebersihan dan pembersih

2.050.000 2.050.000 100 Penyediaan barang cetak

dan penggandaan 51.850.000 51.764.500 100 Penyediaan komponen

instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

3.000.000 3.000.000 100 Penyediaan bahan bacaan

& peraturan perundang- undangan

1.200.000 1.200.000 100 Penyediaan Makanan dan

Minuman 14.500.000 14.200.000 98

Penyediaan tenaga pendukung administrasi/

teknis perkantoran

26.000.000 2.000.000 8 II

PROGRAM PENINGKATAN SARANA PRASARANA Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operaional

53.300.000 51.202.700 96 III PROGRAM PENINGKATAN

DISIPLIN APARATUR Pengadaan pakaian

khusus hari-hari tertentu 16.950.000 15.355.000 91 IV PROGRAM PENINGKATAN

PROMOSI DAN

KERJASAMA INVESTASI Penyelenggaraan pameran investasi

25.000.000 21.000.000 84

(13)

13 V PROGRAM PENINGKATAN

IKLIM INVESTASI DAN REALISASI INVESTASI Pengecekan dan kajian

tehnis lapangan 100.000.000 553.405.000 453,40 Beberapa mata anggaran seperti biaya telepon dan perbaikan sarana kantor harus dilakukan secara efisien sehingga target fisik bisa selesai 100 % namun realisasi keuangan bisa diefisienkan. Untuk Pengecekan dan kajian tehnis lapangan ada peningkatan karena dilakukan sesuai jumlah permohonan yang diajukan oleh pemohon, yaitu sesuai indek, jumlah dana yang ada hanya cukup untuk Pengecekan lapangan 70 ijin sebanyak 10.253 orang x Rp. 50.000,- = Rp.

512.550.000,- dan Ijin HO sebanyak 429 ijin x Rp. 95.000,- = 40.755.000,-

Adapun Permohonan yang masuk untuk 70 jenis perijinan yaitu 10.253 permohonan Ijin x Rp. 50.000,- = Rp. 512.550.000,- dan Perijinan HO (Ijin Gangguan ) yaitu 429 permohonan ijin x Rp. 95.000,- = Rp. 40.755.000,- Jadi jumlah ijin yang diperiksa dan kajian tehnis lapangan oleh tim tehnis tidak dapat biaya pemeriksaan sebesar Rp.

553.405.000,- (–) Rp 100.000.000,- = Rp. 453.405.000,- 5. Hasil retribusi / pajak selama tahun 2012

Berdasarkan Instruksi Bupati Sragen Nomor 3 Tahun 2011 tentang Penghentian Pemungutan Retribusi Daerah, terdapat beberapa perizinan yang tidak ditarik retribusi, antara lain :

1. Retribusi Penyelenggaraan Sarana Kesehatan 2. Retribusi Izin Perhelatan

3. Penggantian Biaya Cetak dan Pemberian Nomor Rumah 4. Retribusi Pelayanan Administrasi

5. Retribusi Ketenagakerjaan

6. Retribusi Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja 7. Retribusi Tanda Daftar Industri dan Izin Usaha Industri

8. Retribusi Tanda Daftar Perusahaan 9. Retribusi Tanda Daftar Perusahaan

10. Retribusi Izin Perubahan Status Penggunaan Tanah dan/atau Peruntukkan Penggunaan Tanah

11. Retribusi Pembuangan Limbah Cair

(14)

1

TAHUN 2011 TAHUN 2012

No Uraian Kode Rekening

Target Anggaran

Penerimaan brutto

Penyetoran brutto

Ket

%

Target Anggaran

Penerimaan brutto

Penyetoran brutto

Ket

% 1 Retribusi Beaya Cetak Akta Capil 120.335.000 179.967.500 179.967.500 149,56 Berdasarkan Instruksi Bupati Sragen Nomor 4 Tahun 2011

diserahkan kembali kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sragen

2 Leges Capil 10.751.000 10.751.000 10.751.000 100,00

3 Pajak Reklame Papan 100.800.000 102.319.799 102.319.799 101,51 108.000.000 188.764.803 188.764.803 174,78

4 Pajak Reklame Kain 34.000.000 35.420.000 35.420.000 104,18 34.000.000 40.376.936 40.376.936 118,76

5 Pajak Reklame Selebaran 200.000 200.000 200.000 100,00 200.000 303.000 303.000 151,50

6 SP3 Pajak Reklame 0 30.350.000 30.350.000 0,00

7 Retribusi ijin Penutup Jalan 4.000.000 1.660.000 1.660.000 41,50 4.000.000 90.000 90.000 2,25

8 Retribusi Ijin Usaha Rumah Makan 350.000 350.000 350.000 100,00 0 0 0 0

9 SP3 DISHUBPARSENIBUD 0 100.000 100.000 0,00 0 0 0 0

10 Retribusi IMB 587.500.000 652.765.520 652.765.520 111,11 587.500.000 670.621.112 670.621.112 114,15

11 Retribusi Ijin Gangguan 385.000.000 452.527.000 452.527.000 117,54 455.000.000 443.658.476 443.658.476 97,51

12 Leges Dinas LH 835.000 835.000 835.000 100,00 0 0 0 0

13 SP3 Lingkungan Hidup 3.300.000 3.300.000 3.300.000 100,00 0 0 0 0

14 Retribusi Tanda Daftar Industri 4.015.000 4.015.000 4.015.000 100,00 0 0 0 0

15 Retribusi tanda Daftar Perusahaan 83.206.000 83.206.000 83.206.000 100,00 0 0 0 0

16 Retribusi Ijin Usaha Perdagangan 86.505.000 87.255.000 87.255.000 100,87 0 0 0 0

17 Leges INDAGKOP 8.420.000 8.420.000 8.420.000 100,00 0 0 0 0

18 Leges BPTPM 0 2.000.000 2.000.000 0,00 0 0 0 0

19 Leges IMB 1.540.000 1.540.000 1.540.000 100,00 0 0 0 0

20 SP3 SIUJK 11.650.000 11.650.000 11.650.000 100,00 0 0 0 0

21 Ijin Trayek 4.500.000 12.870.000 12.870.000 286,00 10.000.000 11.450.000 11.450.000 114,50

22 Kartu Pengawasan 10.000.000 13.650.000 13.650.000 136,50 18.000.000 29.020.000 29.020.000 161,22

23 Ijin Kesehatan 15.400.000 15.400.000 15.400.000 100,00 0 0 0 0

24 SP3 DKK 5.750.000 5.750.000 5.750.000 100,00 0 0 0 0

25 KTP 70.000.000 95.330.000 95.330.000 136,19 Berdasarkan Instruksi Bupati Sragen Nomor 4 Tahun 2011

diserahkan kembali kepada KecamatanSragen

26 KK 14.400.000 17.886.000 17.886.000 124,21

27 Ijin Keselamatan kerja 5.670.000 5.670.000 5.670.000 100,00 0 0 0 0

27 KK 14.400.000 17.886.000 17.886.000 124,21 0 0 0 0

28 SP3 Dinas Pendidikan 0 250.000 250.000 0,00 0 0 0 0

29 Leges KK 3.814.000 3.814.000 3.814.000 100,00 0 0 0 0

30 SP3 Peternakan 0 400.000 400.000 0 0 0 0 0

(15)

2

J U M L A H 1.571.941.000 2.839.651.819 1.839.651.819 117,03 1.216.700.000 1.384.284.327 1.384.284.327 113,77

(16)

1 Hasil retribusi dan atau pajak tersebut pembayarannya dilakukan di kasir bukan di loket karena untuk menghindari pungli dan kami setiap hari setelah jam kerja menyetorkan hasil retribusi dan atau pajak tersebut ke kas daerah, kasir tidak boleh memegang uang retribusi dan atau pajak lebih dari 24 jam, ini merupakan wujud transparansi masalah keuangan dari retribusi/pajak di samping itu setiap hari melaporkan hasil retribusi ke Bapak Bupati (daily report) dan ke dinas teknis, juga laporan tiap minggu, bulanan dan akhir tahun sehingga semua pihak bisa mengakses hasil retribusi/pajak yang ada di BPTPM.

(17)

2 BAB IV

P E N U T U P

Pelaksanaan pembangunan Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen sebagaimana tertuang dalam Rencana Stratejik terdapat 23 sasaran, 8 program yang didanai dari APBD Kabupaten.

Meski indikator kinerja sasaran rata-rata dapat tercapai 100 % dengan ketegori baik, namun masih ada beberapa permasalahan seperti, birokrasi prosedur/ undang-undang/ regulasi tentang perizinan dari pusat yang sering diganti serta adanya tumpang tindih regulasi antar lembaga, sarana dan prasarana untuk pengecekan lapangan, perlu pengembangan kemampuan dan kompetensi SDM, serta penggantian komputer yang sudah mulai usang

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, beberapa strategi yang telah dan akan dilaksanakan antara lain konsultasi dengan instansi pusat yang terkait perihal pelaksanaan prosedur/ undang-undang/ regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat di daerah, koordinasi dengan Bagian Pengelola barang daerah untuk mengganggarkan mobil, kendaraan serta komputer dan mebelair untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat, serta mengadakan pelatihan/

pengembangan SDM secara terus menerus.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Sragen yang telah tersusun ini merupakan pertanggung-jawaban kegiatan BPTPM selama tahun 2012 dan untuk tahun – tahun yang akan datang masih diperlukan penyempurnaan, baik dalam penetapan rencana kerja maupun pengumpulan data kinerjanya.

(18)

3 L A M P I R A N

(19)

4 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI

BADAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN SRAGEN

KEPALA (TUGIYONO, SH)

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN (HENRY SUMARNA, SE)

BIDANG PERIJINAN JASA USAHA (AWIK PRABANTARI, SH. MM)

BIDANG PERIJINAN TERTENTU (JUMINTARSIH, S.Sos)

SUB BIDANG PELAYANAN KTP, KK &

AKTA CAPIL

SUB BIDANG INFORMASI, DOKUMENTASI

DAN PENANGANAN PENGADUAN (ERWAN A.S, SH. MM)

SUB BIDANG PERIJINAN INDAKOP

DAN REKLAME (BAMBANG SUTRISNO)

SUB BIDANG PERIJINAN PERTANIAN,

HUB, PAR, SIUJK, K3 (AGUS SETIADI, BSc)

SUB BIDANG PERIJINAN PRINSIP, LOKASI, IMB, DAN HO

(SUHARYONO, SH)

SUB BIDANG PERIJINAN PENDIDIKAN DAN

KESEHATAN (SUHARTI, SKM, MKes) KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

SEKRETARIS (Dra. YUNIARTI, MH)

SUB BIDANG PERENCANAAN DAN

PROMOSI (ATIKAH YULIANA, S.S)

SUB BIDANG KERJASAMA DAN

PENGAWASAN (DRS. CATUR EDHY

MEIYANTO, MM)

SUB BAGIAN PERENCANAAN

EVALUASI &

PELAPORAN (DHIAN SH, SSTP) SUB BAGIAN

KEUANGAN (MI. ANIEK WINDARSIH, SH. MM)

BIDANG PENANAMAN MODAL (Drs. HARI KUNTJORO,

S.Sos,M.SI BIDANG

PELAYANAN DAN PENGADUAN (SUPARTO, BA, S.Sos, MM)

(20)

SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI % - Peningkatan

image masyarakat terhadap pelayanan

 Tersedianya pakaian dinas/

pakaian khusus seragam pegawai

stel 43 39 91%

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini didapatkan dari total 40 pasien subjek DM bila dilakukan analisis latensi gelombang P100 terhadap 4 variabel bebas yaitu jenis kelamin, umur, lama DM

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbahasa siswa kelompok B Semester II TK Widya Kumara Sari Desa

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini, yaitu: menguji apakah fungsi transisi LSTAR sesuai untuk meramalkan return harga saham Bank Mandiri, menentukan model

Untuk rancangan Interior Bangunan saya menggunakan asbes yang dibentuk seperti di gambar dan menunjukkan kuda-kuda baja untuk menunjukkan arsitektur modern dari dalam bangunan dan

Penelitian ini hanya sebatas pada tiga faktor yaitu faktor profil risiko ( risk profile ), rentabilitas ( earnings ) dan permodalan ( capital ) sehingga

Untuk mengatasi permasalahan diatas, sistem yang diusulkan mampu berjalan secara terkomputerisasi dengan meggunakan algoritma max-miner sehingga membuat proses

lokal terhadap jamur patogen penyebab penyakit rebah kecambah ( Sclerotium rolfsii Sacc.) pada tanaman tomat ( Lycopersicum esculentum Mill.) bertujuan untuk mengetahui daya