• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun Oleh : : Nina Rahayu Nurcahyani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Prijanto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Disusun Oleh : : Nina Rahayu Nurcahyani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Prijanto"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN

MENGGUNAKAN PENDEKATAN INCOME STATEMENT DAN SHARI’ATE

VALUE ADDED STATEMENT PADA PT.

BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH

Disusun Oleh :

Nama : Nina Rahayu Nurcahyani

NPM : 24210998

Jurusan : Akuntansi

Pembimbing : Dr. Budi Prijanto

(2)

Latar Belakang

• Bank syariah beroperasi bedasarkan konsep Muamalah Islam yang menganjurkan keadilan dan keterbukaan serta melarang tindakan yang tidak sesuai dengan syariah Islam

• Para pengguna laporan keuangan (nasabah, karyawan, pemerintah, masyarakat, manajemen) dihadapkan satu kondisi dimana laporan keuangan bank syariah belum dapat melakukan analisis terhadap kinerja keuangan bank syariah secara tepat.

• Laporan nilai tambah menurut Baydoun dan Willet, merupakan laporan keuangan yang lebih menekankan prinsip full disclosure

• Dengan laporan nilai tambah kemampuan bank syariah dalam

menghasilkan profitabilitas dihitung dengan juga memperhatikan

kontribusi pihak lain (karyawan, masyarakat, dan lingkungan).

(3)

Latar Belakang

• Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut

• Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu di raih oleh perusahaan perbankan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan.

• Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.

Laporan Nilai Tambah (Value Added Statement) dipandang sesuai dengan akuntansi

syari’ah karena menyajikan share dari nilai tambah yang diberikan oleh pihak-pihak

yang terkait yaitu diantaranya karyawan, pemerintah, pemilik, kreditur dan lingkungan

sosialnya dengan mendistribusikan kekayaan yang diciptakan oleh perusahaan.

(4)

Pendahuluan

1. Bagaimanakah kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia Syariah bedasarkan pendekatan laba rugi dan nilai tambah, dan dari laporan keduanya manakah yang lebih baik digunakan?

2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan atas kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia Syariah bedasarkan pendekatan laba rugi dan nilai tambah secara keseluruhan?

1. Objek yang digunakan adalah PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah

2. Data yang digunakan adalah laporan keuangan PT BRI Syariah yaitu laporan laba rugi dan laporan ikhtisar keuangan triwulan tahun 2009-2013

3. Alat analisis yang digunakan adalah Independent Sample t-test

1. Mengetahui kinerja keuangan Bank Rakyat Syariah berdasarkan pendekatan laba rugi dan nilai tambah dan mengetahui laporan yang baik untuk digunakan.

2. Mengetahui perbedaan yang signifikan atas kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia Syariah berdasarkan pendekatan laba rugi dan nilai tambah secara keseluruhan.

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

(5)

Definisi Bank Syariah, Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang beroperasi untuk memperlancar kegiatan ekonomi di sektor riil melalui kegiatan usaha (seperti investasi, perdagangan, dll) yang sesuai dengan Hukum Syariah menurut ajaran Islam antara bank dan pelanggannya dalam pendanaan dan/atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lain yang sesuai dengan nilai-nilai mikro dan makro Islam

Penyajian dan Pengungkapan Pelaporan Keungan Bank Syaria’ah Bedasarkan PSAK 59. Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syari’ah, IAI menyusun PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan Syari’ah. Dalam aspek penyajian, PSAK No. 59 merekomendasikan tujuh elemen laporan keuangan bank syari’ah, yaitu : neraca bank syariah, laba rugi bank syariah, laporan arus kas, laporan perubahan modal, laporan perubahan dana investasi terikat, laporan sumber dan penggunaan dana ZIS, laporan sumber dan penggunaan dana Qardhul Hasan,.

Penyajian dan Pengungkapan Pelaporan Keungan Bank Syaria’ah Bedasarkan Bedasarkan Nilai Tambah. Berdasarkan kajian yang dilakukan terhadap para pakar akuntansi syari’ah (Gambling dan Karim, 1994), (Baydoun dan Willet, 2000), (Triyuwono 2001), (Hamed, 2000) dan (Harahap, 2001) dapat dirangkum format penyajian dan pengungkapan pelaporan keuangan yang merekomendasikan tiga komponen laporan keuangan tambahan bagi perusahaan-perusahaan islami yaitu nilai neraca sekarang, laporan nilai tambah dan laporan pertanggung jawaban sosial.

Landasan Teori

(6)

Landasan Teori (Hipotesis)

• Hipotesis 1

H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio ROA perbankan syariah jika dianalisis dengan pendekatan laba rugi dan nilai tambah.

• Hipotesis 2

H2 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio ROE perbankan syariah jika dianalisis dengan pendekatan laba rugi dan nilai tambah.

• Hipotesis 3

H3 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio perbandingan antara total laba bersih dengan total aktiva produktif perbankan syariah jika dianalisis

• Hipotesis 4

H4 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio NPM perbankan syariah jika dianalisis

dengan pendekatan laba rugi dan nilai tambah.

(7)

Metode Penelitian

Data yang dipakai penulis adalah data sekunder berupa laporan laba rugi dan laporan ikhtisar keuangan yang diperoleh dari website Bank BRI Syariah, yaitu http://www.brisyariah.go.id /

Teknik pengumpulan data dengan metode yaitu Studi Pustaka (Library Research) dengan mengkaji buku-buku atau literatur dan jurnal ilmiah untuk memperoleh landasan teoritis yang kuat dan menyeluruh tentang perbankan syari’ah, khususnya mengenai SVAS

Menggunakan statistik deskriptif dan analisis uji beda t-test serta menggunakan bantuan progam SPSS 17.0. Item-item indikator yang diperlukan dalam penelitian ini adalah beberapa rasio kinerja keuangan yaitu ROA, ROE, laba bersih dengan total aktiva produktif, NPM.

Statistik Deskriptif, digunakan untuk menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah rata-rata (mean), standar deviasi, minimum dan maksimum untuk mendeskripsikan variabel penelitian

Uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel

Jenis dan Sumber Data

Metode Pengumpulan Data

Metode Analisis

(8)

Hasil dan Pembahasan

1. Profil PT Bank BRI Syariah

Pada 19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRISyariah yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT.

Bank BRISyariah. Saat ini PT. Bank BRISyariah menjadi bank syariah ketiga terbesar berdasarkan aset. PT. Bank BRISyariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRISyariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan.

Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRISyariah merintis sinergi dengan PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan memanfaatkan jaringan kerja PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam

mengembangkan bisnis yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana

masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip Syariah.

(9)

Hasil dan Pembahasan

2. Perolehan Laba Bersih dan Nilai Tambah Syariah bedasarkan Pendapatan

3. Perolehan Laba Bersih dan Nilai Tambah Syariah bedasarkan Rasio

(10)

Laporan Laba Rugi (Periode Desember)

Pos-Pos Jumlah

(dalam jutaan rupiah) PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

I. PENDAPATAN OPERASIONAL 284.292

A. Pendapatan dari Penyaluran Dana 263.477 1. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank 233.837 a Pendapatan margin murabahah 175.013 b. Pendapatan bersih salam paralel

c. Pendapatan bersih istishna paralel 6.863 i. Pendapatan istishna 6.863 ii. Harga Pokok istishna

d. Pendapatan Sewa Ijarah 955 e. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah 5.199 f. Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah 40.451 g. Pendapatan dari Penyertaan

h. lainnya 5.356

Pos-Pos Jumlah

(dalam jutaan rupiah)

2. Dari Bank Indonesia 25.111

a. Bonus SWBI 25.111

b. Lainnya

3. Dari Bank-bank lain di Indonesia 4.529 a. Bonus dari Bank Syariah Lain

b. Pendapatan bagi hasi Mudharabah 4.529 i. Tabungan Mudharabah

ii. Deposito Mudharabah

iii. Sertifkat Investasi Mudharabah Antarbank

3.981

iv. Lainnya 548

c. Lainnya

B. Pendapatan Operasional Lainnya 21.465 1. Jasa Investari Terikat (Mudharabah

Muqayyadah)

56

2. Jasa Layanan 16.158

(11)

lanjutan

Pos-Pos Jumlah

(dalam jutaan rupiah) 3. Pendapatan dari transaksi valuta asing

4. Koreksi PPAP

5. Koreksi Penyisihan Penghapusan Transaksi Rek. Adm

6. Lainnya 5.251

II. Bagi hasil untuk Investor Dana Investasi Dana Tidak Terikat -/-

104.704

1. Pihak Ketiga Bukan Bank 68.254

a. Tabungan Mudharabah 11.658

b. Deposito Mudharabah 56.596

c. Lainnya 2. Bank Indonesia a. FPJP Syariah b. Lainnya

3. Bank-Bank lain di Indonesia dan diluar Indonesia

36.450

a. Tabungan Mudharabah 119

Pos-Pos Jumlah

(dalam jutaan rupiah)

b. Deposito Mudharabah 2.063

c. Sertifikat Investasi Mudahrabah Antarbank

34.268

d. Lainnya

III. Pendapatan Operasional setelah distribusi bagi hasil untuk Investor Dana Investasi Tidak Terikat (I - II)

180.238

IV. Beban (Pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva

-5.963

V. Beban (Pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontijensi

20

VI. Beban Oprasional lainnya 170.054

A. Beban bonus titipan wadiah 2.391

B. Beban adminitrasi dan umum 71.316

C. Biaya personalia 90.176

D. Beban penurunan nilai surat berharga E. Beban transaksi valuta asing

F. Beban Promosi 13.632

G. Beban lainnya 1.539

(12)

lanjutan

Pos-Pos Jumlah

(dalam jutaan rupiah) VII. Laba (Rugi) Operasioanl {III – (IV+V+VI)} 7.127 PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL

VIII. Pendapatan Non Operasional 3.548

IX. Beban Non Operasional

X. Laba (Rugi) Non Operasional (VIII – IX) 3.548 XI. Laba (Rugi) Tahun Berjalan (VII + X) 10.675

XII. Taksiran Pajak Penghasilan (5.541)

XIII. Jumlah Laba (Rugi) 16.216

(13)

Laporan Nilai Tambah Syariah (Periode Desember)

Sumber Nilai Tambah Jumlah

(dalam jutaan rupiah) Pendapatan Operasi Utama

Pendapatan dari margin mudharabah 175.013

Pendapatan dari istishna paralel 6.863

Pendapatan Sewa

Ijarah 955

Pendapatan Bagi Hasil

Mudharabah 5.199

Musyarakah 40.451

Pendapatan Operasi Utama Lainnya 5.904

Pendapatan Operasi Lainnya 21.465

Pendapatan Non Operasi 3.548

Total Pendapatan 259.398

Harga Pokok Input (86.634)

Depresiasi (2.244)

Total Nilai Tambah 170.520

Zakat 4.263

Total Nilai Tambah Bersih 166.257

Sumber Nilai Tambah Jumlah

(dalam jutaan rupiah) Distribusi Nilai Tambah

Nasabahbagi hasil 108.349

Karyawan (gaji) 90.176

Pajak (5.541)

Deviden Laba ditahan

Total Nilai Tambah 192.984

(14)

Kesimpulan dan Saran

1. Kinerja keuangan PT. BRI Syariah setiap tahunnya dengan periode triwulan yang dihitung dengan menggunakan pendekatan SVAS menghasilkan nilai rasio yang lebih besar jika dibandingkan dengan menggunakan pendekatan laporan laba rugi. Sehinggga laporan yang baik digunakan adalah laporan dengan menggunakan pendekatan SVAS .

2. Terdapat perbedaan yang siginifikan antara perolehan rasio kinerja keuangan PT. BRI Syariah setiap triwulan yang dihitung antara pendekatan laporan laba rugi dengan pendekatan SVAS, disebabkan adanya perbedaan kontruksi dan konsep dari teori akuntasi kedua pendekatan tersebut.

KESIMPULAN

(15)

1. Ada baiknya PT. BRI Syariah bersedia menerbitkan Laporan Nilai Tambah Syari’ah kerena SVAS telah memberikan informasi yang lebih jelas bagi pemakai laporan keuangan.

2. Menggunakan lebih banyak rasio untuk mengukur kinerja keuangannya dan menambah jangka waktu tahun analisis agar lebih mengetahui besar peningkatan penurunan dari masing- masing rasio.

SARAN

(16)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Dari kacamata yang lebih umum jika dipetakan ke dalam dua spektrum teoritik tentang relasi Islam dan Negara yang berkembang di dunia Islam, gagasan sekularisasi

Melalui analisis tanah dapat diketahui tingkat kesuburan tanah, jenis pupuk yang perlu diberikan, dan tingkat kebutuhan (dosiss) hara/pupuk bagi lahan tersebut, disesuaikan dengan

Dan kemudian, (2) berdasarkan hasil penelitian, ujaran di setiap bab, penulis novel (Stephenie Meyer) menceritakan tentang banyaknya pemain yang bergabung hampir pada

a) Dapat memberikan informasi terkait kemampuan nanopartikel MgFe2O4 sebagai adsorben dalam menjerap dan menurunkan kadar logam Fe 2+ , Ni 2+ , dan Cu 2+ yang

Dari kajian literatur yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya diketahui bahwa pentingnya penelitian ini adalah kita bisa melihat tingkat

Putra Jaya Service dalam berkomunikasi dengan pelanggan menunjukkan sikap yang suportif dann tidak menghakimi lawan bicaranya.Sedangkan pada variabel loyalitas

Demikian Laporan GUGUS TUGAS PERCEPATAN PENANGANAN DARURAT BENCANA PANDEMI COVID-19 di PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2020.

Adhedhasar analisis dhata undhak- undhakan katrampilan siswa sajrone ngundhakake katrampilan nembang gambuh nggunakake medhia audio visual MP4 lumantar LCD (