• Tidak ada hasil yang ditemukan

160 PENGABDI: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Vol. 2, No. 2 (2021)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "160 PENGABDI: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Vol. 2, No. 2 (2021)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Program Kesehatan Mental “Taking Care of Your Mental Health and Those Around You” Berbasis Online sebagai Upaya Peningkatan Pemahaman Kesehatan Mental Masyarakat

Rahmawati Syam1, Ayyistiqamah Saleh2, Ika Purwita3, Nurul Warda Mawandani4, Putri Mayangsari5, Syafira Maharani6

Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Negeri Makassar

Abstrak. Kesehatan mental merupakan hal paling penting bagi kehidupan manusia untuk mewujudkan kesehatan yang menyeluruh. Namun, Isu Kesehatan Mental menjadi hal yang sering kali terabaikan dan masih menjadi tabu pada sebagian besar masyarakat, terutama terkait kepercayaan dan keyakinan masyarakat tertentu yang memandang kesehatan mental sebagai masalah yang berhubungan dengan hal gaib dan supranatural. Hal inilah yang menjadi salah satu bumerang munculnya stigma yang keliru di masyarakat terkait kesehatan mental. Pelaksanaan program webinar kesehatan mental menjadi salah satu upaya meningkatkan kesadaran (awareness) pada masyarakat terhadap kesehatan mental. Program webinar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat terkait kesehatan mental dan bagaimana menjaga kesehatan mental melalui self love. Webinar ini dilakukan dalam bentuk ceramah, diskusi dan tanya jawab. Program ini dilaksanakan dengan empat tahap yaitu: 1) tahap perencanaan, 2) tahap persiapan, 3) tahap pelaksanaan, dan 4) evaluasi. Hasil pelaksanaan program webinar diperoleh bahwa pemahaman dan pengetahuan peserta tentang kesehatan mental mengalami peningkatan, hal ini terlihat dari sebelum dan sesudah program webinar dilaksanakan.

Kata kunci: Kesehatan Mental, Self Love, Webinar

PENDAHULUAN

Kesehatan menjadi hal yang paling penting bagi kehidupan manusia yang dapat dilihat dari berbagai aspek baik fisik maupun psikologis, karena tanpa adanya kesehatan yang baik setiap individu akan sulit melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.

Menurut World Health Organization (WHO) kesehatan merupakan suatu keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial yang utuh dan bukan hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan (World Health Organization, 2020). Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan mental merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kesehatan manusia. Kesehatan mental merupakan wujud keseimbangan yang sesungguhnya dari fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara manusia dengan dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya (Rozali et al., 2021).

Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental terkhusus di Indonesia masih sangat kurang. Hal ini dapat dilihat dari pandangan sebagian besar masyarakat bahwa individu dengan gangguan mental adalah aib dalam keluarga. Stigma dan pandangan masyarakat yang keliru tentang gangguan mental ini seringkali menimbulkan diskriminasi serta pengucilan terhadap orang dengan gangguan jiwa

(2)

(ODGGJ) bahkan menghambat akses ke pelayanan kesehatan sehingga mengakibatkan penanganan yang salah (Ayuningtyas et al., 2018) dan mempersulit proses kesembuhan serta kesejahteraan hidup individu.

Laporan Human Rights Watch Indonesia memotret buruknya penanganan terhadap warga dengan gangguan jiwa di Indonesia. Diketahui bahwa lebih dari 57.000 orang yang mengalami disabilitas psikososial, pernah dipasung setidaknya sekali selama hidup mereka (Human Right Watch, 2016). Kirmayer, et., al (2003), mengatakan bahwa stigma dan pandangan masyarakat terhadap kesehatan mental secara umum diakibatkan oleh keterbatasan pemahaman masyarakat mengenai penyebab gangguan jiwa dan nilai-nilai tradisi budaya yang masih dipegang kuat, sehingga orang dengan gangguan mental sering kali dikaitkan dengan kepercayaan masyarakat yang bersangkutan (Cpmh, 2020). Kondisi inilah yang menjadikan kesehatan mental di Indonesia masih memprihatinkan.

Pada tahun 2021 saat ini, pandemi covid-19 menimbulkan krisis kesehatan jiwa.

Presiden WFMH (World Federation for Mental Health) Dr Ingrid Daniels mengumumkan tema hari kesehatan jiwa sedunia yang jatuh pada tanggal 10 oktober 2021 yaitu “Mental Health in an Unequal World (Kesetaraan Mental di Dunia yang Tidak Setara)”. Tema ini dipilih berdasarkan hasil pemungutan suara global sebagai bentuk cerminan perasaan, pandangan, dan keprihatinan komunitas global tentang posisi kesehatan mental di dunia yang terjadi saat ini. Hal ini didasari dengan adanya ketidaksetaraan karena ras dan etnis, orientasi seksual dan identitas gender, serta kurangnya penghormatan terhadap kesehatan mental yang dari hal tersebut.

Menurut WFMH pemilihan tema kesehatan mental di tahun 2021 ini berfokus pada perawatan kesehatan mental dan inklusi individu dengan gangguan mental pada semua aspek kehidupan yang tidak setara dan menyeluruh (World Federation for Mental Health, 2021).

Merespon fenomena diatas, sudah semestinya masyarakat saling memberikan edukasi satu sama lain untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan serta kesadaran akan kesehatan mental. Program kesehatan mental dapat menjadi salah satu bentuk pilihan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan mental. Program kesehatan mental ini menekankan keberadaan stigma buruk dan isu yang tidak tepat mengenai gangguan mental serta bagaimana menjaga kesehatan mental melalui self love. Sehingga dengan program ini, kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam hal kesehatan mental dapat lebih meningkat.

METODEYANGDIGUNAKAN

Pengabdian ini dilaksanakan dalam bentuk webinar yaitu salah satu media informasi dan komunikasi seminar berbasis online yang memanfaatkan teknologi dan jaringan internet sehingga dapat melibatkan banyak orang tanpa harus berkumpul pada satu lokasi yang sama (Evriyana et al., 2021). Webinar memungkinkan terjadinya komunikasi secara realtime antara pembicara dan pendengar (Prehanto et al., 2021) sehingga diharapkan transfer ilmu dari narasumber kepada peserta dapat berjalan dengan lebih maksimal.

Adapun metode yang digunakan yaitu ceramah, diskusi dan tanya jawab melalui

(3)

media zoom cloud meetings. Terdapat beberapa tahap pelaksanaan webinar yang dilakukan, yaitu:

1. Tahap Perencanaan 2. Tahap Persiapan 3. Tahap Pelaksanaan 4. Evaluasi

HASILKEGIATAN Tahap Perencanaan

Tahap ini merupakan awal dari kegiatan yang dilaksanakan. Pada tahap ini dimulai dengan penyusunan form analisis kebutuan yang kemudian dibagikan kepada masyarakat secara umum, dengan tujuan untuk melihat kebutuhan yang ada di masyarakat. Form analisis kebutuhan diisi oleh 42 orang. Berdasarkan form tersebut diperoleh :

Sebanyak 20 orang (47,6%) membutuhkan pemahaman terkait kesehatan mental, 11 orang (26,1%) membutuhkan pelatihan administrasi tes psikologi, 7 orang (16,6 %) membutuhkan pemahaman tentang Self Love, dan masing-masing 1 orang (2,38%) membutuhkan pemahaman tentang kepercayaan diri, Quarter Life Crisis (QLC), rileksasi, dan problem solving.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut diketahui bahwa sebagian besar responden membutuhkan pemahaman terkait kesehatan mental. Maka topik yang dipilih ialah terkait kesehatan mental yang kebetulan bertepatan pula dengan momen hari kesehatan mental dunia (10 Oktober 2021). Sehingga program ini berusaha menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus turut serta menyemarakkan hari kesehatan mental dunia.

Tahap Persiapan

Merupakan rangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk memenuhi hal-hal yang diperlukan agar kegiatan berjalan efektif. Adapun hal-hal yang disiapkan pada tahap ini yaitu menyiapkan topik berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan melakukan

0 5 10 15 20 25

Jumlah

Grafik 1. Hasil Analasis Kebutuhan

(4)

diskusi; menghubungi dan menerima cv serta ppt pemateri; membuat desain pamflet, sertifikat dan background zoom; membuat form pendaftaran dan pre test;

menyebarkan informasi kegiatan; menyiapkan dan mengkoordinir grub peserta webinar; membuat form post test, evaluasi, dan link sertifikat otomatis; menyusun aturan webinar, menyususn randown kegiatan, menyiapkan link zoom cloud meetings, dan gladi pelaksanaan webinar.

Tahap Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan secara online melalui aplikasi Zoom Cloud Meetings dengan sasaran peserta meliputi masyarakat secara umum. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat umum terkait isu-isu kesehatan mental yang ada terutama di Indonesia serta bagaimana mereka dapat menjaga kesehatan mental yang dimiliki melalui self love. Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 16 Oktober 2021 yang diselenggarakan dalam rangka memperingati hari kesehatan mental sedunia pada tanggal 10 Oktober dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang didasarkan pada hasil analisis kebutuhan (need assesment). Program ini berjalan mulai pukul 15.30 – 18.00 Wita, dimana dalam program webinar ini menyusun dua topik yang berbeda yang dibawakan oleh dua pemateri.

Gambar 1. Pelaksanaan Webinar kesehatan Mental

Program webinar ini dilakukan dengan memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat, dimana narasumber pertama memberikan informasi dan pemahaman kepada peserta webinar tentang isu-isu kesehatan mental yang meliputi fakta dan mitos kesehatan mental, stigma masyarakat tentang kesehatan mental dan cara menyikapi stigma tersebut.

Gambar 2. Pemaparan Meteri Isu kesehatan Mental

(5)

Selanjutnya narasumber kedua memberikan informasi dan pengetahuan terkait cara menjaga dan meningkatkan kesehatan mental diri melalui self love.

Gambar 3. Pemaparan Materi Self Love

Setelah kedua narasumber memaparkan materinya, sesi dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab kepada kedua narasumber. Para peserta sangat antusias mengajukan pertanyaan kepada narasumber, baik itu dengan mengaktifkan fitur raise hand pada zoom cloud meetings dan bertanya langsung maupun melalui kolom chat zoom cloud meetings.

Gambar 4. Sesi Diskusi dan Tanya Jawab Tahap Evaluasi

Diakhir sesi webinar dilakukan pembagian link evaluasi kepada peserta. Link evaluasi mencakup evaluasi kegiatan secara umum serta evaluasi materi dan narasumber dari program webinar yang dilakukan. Tahap ini bertujuan untuk mengukur keefektifan kegiatan yang dilaksanakan dan untuk mengetahui pemahaman yang diperoleh peserta melalui program webinar yang dilaksanakan.

Pemahaman dan pengetahuan peserta tentang kesehatan mental mengalami peningkatan. Tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta yang meningkat dapat dikatakan karena faktor informasi yang disampaikan dengan baik oleh narasumber, selain itu peserta juga dapat membaca langsung materi yang telah dibagikan dalam bentuk Power Point (PPT) yang telah dibuat oleh narasumber. Slide materi dan record zoom cloud meetings selama webinar berlangsung juga di kirimkan kepada peserta sehingga mereka tetap dapat menonton dan menyimak kembali materi yang telah dipaparkan.

(6)

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, dari 122 peserta yang mengisi link evaluasi sebanyak 24 peserta menyatakan bahwa webinar ini bermanfaat dan 98 sisanya menyatakan bahwa webinar sangat bermanfaat.

Tujuan dari webinar ini ialah diharapkan peserta dapat memperoleh pengetahuan baru terkait topik yang disajikan. Respon peserta terhadap pertanyaan “Apakah Anda memperoleh pengetahuan baru dari webinar ini?” 34 peserta memilih sesuai dan 88 peserta memilih sangat sesuai. Hasil evaluasi yang diisi oleh peserta terkait pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh selama program webinar berlangsung ini menunjukkan bahwa peserta mendapatkan pemahaman dan pengetahuan baru dari webinar yang dilaksanakan. Hal ini didukung pula oleh respon peserta terhadap pertanyaan “ilmu apa yang anda dapatkan dari webinar ini?” dimana seluruh peserta menjawab dengan mendeskripsikan terkait ilmu yang mereka dapatkan dari webinar ini. Beberapa respon peserta yaitu:

“Dapat lebih paham mengenai kesehatan mental, stigma-stigma tentang kesehatan mental dan juga self love” (P120)

“Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan menjadi lebih paham terkait miskonsepsi terhadap isu kesehatan mental yang ada di Indonesia” (P115)

Apakah Webinar ini bermanfaat?

Bermanfaat Sangat Bermanfaat

Apakah Anda memperoleh pengetahuan baru dari webinar ini?

Sesuai Sangat Sesuai

Gambar 6. Respon terhadap pengetahuan yang diperoleh

(7)

Respon peserta terhadap webinar secara umum yaitu “Sangat baik”, “tema seminar sangat bagus”, “kalau bisa waktunya ditambah”, “webinarnya sangat bermanfaat”,

“Semoga seminar serupa akan diadakan lagi”, “keren”, “luar biasanya”. Sebagian besar respon peserta terhadap pelaksanaan webinar sangat positif. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan pelaksanaan webinar sudah cukup berhasil dimana webinar dapat memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat dan menjawab kebutuhan mereka terkait topik yang diangkat yaitu kesehatan mental dan self love.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari pelaksanaan program webinar kesehatan mental, ditarik kesimpulan bahwa melalui webinar kesehatan mental “Taking Care of Your Mental Health and Those Around You” dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta tentang kesehatan mental melalui informasi yang disampaikan dari materi- materi yang dipaparkan oleh narasumber.

UCAPANTERIMAKASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Makassar. Selanjutnya ucapan terima kasih disampaikan Dekan FPSI UNM, Ketua Pusat Layanan Psikologi UNM, Dosen Fakultas Psikologi dan Dosen Pembimbing atas arahan dan pembinaanya selama proses kegiatan Pengabdian Masyarakat berlangsung. Demikian pula ucapan terima kasih disampaikan kepada Pusat Layanan Psikologi UNM, yang telah memberi fasilitas dalam kegiatan webinar ini.

DAFTARPUSTAKA

Ayuningtyas, D., Misnaniarti, & Rayhani, M. (2018). Analisis Situasi Kesehatan Mental Pada Masyarakat Di Indonesia Dan Strategi Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1), 1–10. https://doi.org/10.26553/jikm.2018.9.1.1-10 Cpmh. (2020). Urgensi Peningkatan Kesehatan Mental di Masyarakat.

Evriyana, A., Nugroho, S., & Suparmo, L. (2021). Efektivitas Webinar dalam Membangun Pola Komunikasi di Tengah Pandemi. Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(1), 40–53. http://massive.respati.ac.id/index.php/massive/article/view/13

Human Right Watch. (2016). Hidup di neraka: Ringkasan dan rekomendasi.

Prehanto, A., Gelar Guntara, R., & Masum Aprily, N. (2021). Pemanfaatan Webinar Sebagai Alternatif Digitalisasi Informasi dalam Seminar Kurikulum. Indonesian Journal of Digital Business, 1(1 Mei 2021), 42–48.

https://ejournal.upi.edu/index.php/IJDB/article/view/34356

Rozali, Y. A., Sitasari, N. W., & Lenggogeni, A. (2021). Meningkatkan Kesehatan Mental Di Masa Pandemic. Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas, 7(2).

https://doi.org/10.47007/abd.v7i2.3958

World Federation for Mental Health. (2021). Mental Health in an Unequal World : Together we can make a difference A Call to Action for World Mental Health Day 2021. http://wmhd2021.com/template.php?file=news/21-03-19_about-the-

(8)

theme.html

World Health Organization. (2020). Basic documents: forty-ninth edition (including amendments adopted up to 31 May 2019). In Geneva (Vol. 7, Issue 2).

https://apps.who.int/gb/bd/

Gambar

Grafik 1. Hasil Analasis Kebutuhan
Gambar 2. Pemaparan Meteri Isu kesehatan Mental
Gambar 4. Sesi Diskusi dan Tanya Jawab  Tahap Evaluasi
Gambar 6. Respon terhadap pengetahuan yang diperoleh

Referensi

Dokumen terkait

This research aims to find out how the intonational pattern use in audio of listening course book through three primary system of intonations, those are tonality (unit

 Hasil Analisis Korelasi Hara C dengan K-tukar Tanah Descriptive Statistics Mean Std... Peta Administrasi Desa Banuaji

Menurut David (2011) strategi yang tepat bagi usaha yang berada di sel ini adalah integrasi ke belakang, integrasi ke depan, atau integrasi horizontal, penetrasi pasar,

Proses Berpikir Siswa Quitter Pada Sekolah Menengah Pertama Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika.. Memahami

bahwa sistem pengendalian yang diterapkan oleh kantor asuransi jiwa syariah. dalam proses pencarian nasabah tersebut memang

Yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana pemahaman suami terhadap sighat taklik talak yang ia ucapakan dan apakah ada keterkaitan antara

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah mengkaruniakan berkah dan kasih sayang-Nya sehingga atas izin-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan

1) Pengembangan Kapasitas (X1) terhadap Retensi Karyawan (Y) adalah berpengaruh secara signifikan sebesar 57,1% pada PT. Istana Kebayoran Raya Motor. Dimana jika