• Tidak ada hasil yang ditemukan

: IP Adress dan Subnetting (Subnet dan Supernet)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan ": IP Adress dan Subnetting (Subnet dan Supernet)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Pratikum Jaringan Page 1

NAMA : VINA JAMILA KINTA, S.KOM

NIM : 1200171

PRODI : MAGISTER CIO

PERTEMUAN KE : 5 & 6

GRUP : B

MK. MATERIKULASI : PRATIKUM KOMPUTER

MATERI : IP Adress dan Subnetting (Subnet dan Supernet)

A. IP Adress (Pengkelasan Alamat)

• Diperlukan jika kita hendak tersambung ke internet

• Identitas unik yang universal

• Merupakan hal terpenting dalam keputusan desain jaringan

• Merujuk kepada interface bukan komputer

• Ruang Alamat dari IPv4 adalah 2

32

atau

4,294,967,296.

Notasi Biner dalam Desimal

(2)

Pratikum Jaringan Page 2

Rivew - IP Class

IP Address Range

Private IP Addresses

8 bit 24 bit

32 bit

Net ID Host ID

16 bit 16 bit

Net ID Host ID

CLASS A CLASS B

8 bit 24 bit

Net ID Host ID

CLASS C

(3)

Pratikum Jaringan Page 3

IP Address Classes

B. Subnetting (Subnet dan Supernet)

Adalah istilah teknologi informasi yang mengacu kepada angka biner 32 bit, digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.

RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:

 Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.

 Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.

 Subnet mask

(4)

Pratikum Jaringan Page 4 Subnet Mask merupakan angka biner 32 bit yang digunakan untuk :

1. Membedakan antara network ID dengan host ID.

2. Menunjukkan letak suatu host, apakah host tersebut berada pada jaringan luar atau jaringan

lokal.

(5)

Pratikum Jaringan Page 5

Standar Penulisan Subnet mask

Subnetting

 Pembagian jaringan besar ke dalam jaringan yang kecil-kecil inilah yang disebut sebagai subnetting

 Teknologi yang berbeda. Dalam suatu organisasi dimungkinkan menggunakan bermacam teknologi dalam jaringannya. Semisal teknologi ethernet akan mempunyai LAN yang berbeda dengan teknologi FDDI.

 Kongesti pada jaringan. Sebuah LAN dengan 254 host akan memiliki performansi yang

kurang baik dibandingkan dengan LAN yang hanya mempunyai 62 host. Semakin

(6)

Pratikum Jaringan Page 6 banyak host yang terhubung dalam satu media akan menurunkan performasi dari jaringan. Pemecahan yang paling sedherhana adalah memecah menjadi 2 LAN.

 Departemen tertentu membutuhkan keamanan khusus sehingga solusinya memecah menjadi jaringan sendiri.

Pembentukan Subnet

 Cara Pembentukan Subneting

 Berdasarkan jumlah jaringan/subnet

 Berdasarkan jumlah komputer yang terhubung ke jaringan/host.

 Konsekuensinya adalah semakin sedikit jumlah bit untuk host. Jadi semakin banyak

 jumkah subnet, semakin sedikit jumlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan host

 bit.

NetID HostID

NetID SubNetID HostID

NetID Baru Lama

Baru

HostID Baru

(7)

Pratikum Jaringan Page 7

 Cara Mengetahui Tabel CIDR Subnet

 Praktek Jaringan

1. Jenis Sambungan Kabel Cross

Jenis sambungan kabel cross digunakan untuk menghubungkan antara 2 komponen yang sama contohnya : Hub dengan Hub dan Komputer dengan Komputer

Urutan kabelnya adalah :

(A) (B)

(8)

Pratikum Jaringan Page 8 Keterangan :

A. 1. orange putih B. 1 hijau putih

2. orange 2. hijau

3. hijau putih 3. orange putih

4. biru 4. biru

5. bitu putih 5. biru putih

6. hijau 6. orange

7. coklat putih 7. coklat putih

8. coklat 8. Coklat

2. Cara Penyambungan :

Siapkan tang cramping dan konektor RJ 45 kemudian buat sambungan seperti di atas.

3.

Setelah proses peng crampingan selesai maka langkah selanjutnya adalah menyuapkan 2 buah computer untuk uji coba jaringan .

Tancapkan konektor kabel yang satu dan yang lain pada computer 1 dan computer 2 Tanda apabila computer telah terhubung maka dapat dilihat pada:

1. Lewat menu start kemudian my network places klik

Komputer 1 Komputer 2

(9)

Pratikum Jaringan Page 9 2.

Gambar A

Gambar B

 Apabila sudah muncul gambar A diatas berarti sambungan kabel sudah benar dan menandakan computer 1 dan 2 terhubung.

 Apabila sudah muncul gambar B diatas berarti sambungan kabel belum benar dan menandakan computer 1 dan 2 belum terhubung.

Solusinya : cek sambungan kabel, dan crampingan

3. Pengisian IP ADDRESS

Setelah computer 1 dan 2 terhubung maka langkah selanjutnya adalah kita berikan alamat IP ADDRESS yang merupakan alamat computer alamat ini tidak boleh sama antara 1 dan yan lain :

Caranya :

1. Penentuan alamat ip addres

Alamat 1p : 192.168.1.1 alamat Ip : 192.168.1.2 Subnet mask : 255.255.255.0 Subnet mask : 255.255.255.0

Komputer1 Komputer 2

(10)

Pratikum Jaringan Page 10 2. Langkah pengisian alamat ip pada computer :

1.

Klik kanan pada icon computer kemudian properties 2.

Kemudian klik TCP IP kemudian properties

(11)

Pratikum Jaringan Page 11 3.

Isikan alamat ip, subnet mask gateway dan dns kemudian OK Pengisian IP ADDRESS untuk computer 1 selesai

4. Ulangi perintah diatas untuk pengisian IP ADDRESS Komputer 2

Nama Ip yang harus unik (beda antara satu computer dengan yang lain)

Sama untuk

semua

komputer

(12)

Pratikum Jaringan Page 12 4. Menguji Konektifitas / hubungan Jaringan

Klik start kemudian run

Kemudian ketikkan cmd

Kemudian klik ok

Ketikkan perintah ping alamat ip computer 2 Ping 192.168.1.2

Kalo reply berarti computer 1 dan 2 terhubung.

(13)

Pratikum Jaringan Page 13 Contoh Kasus:

Penghitungan Subnetting Rumus

Jumlah Subnet = 2

x

dimana x adalah banyaknya binari ‘1’ pada oktet terakhir subnet mask

Jumlah Host per Subnet = 2

y

– 2

dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari ‘0’ pada oktet terakhir subnet.

Block = 256 – z

dimana z adalah nilai oktet terakhir subnet mask Contoh :

IP Address 150.130.0.0/18

Analisa : - IP Address 150.130.0.0 berarti kelas B - SubnetMask /18 berarti 255.255.192.0

(11111111.11111111.11000000.00000000)

Desimal Binari

IP Address 150.130.0.0 10010110.10000010.00000000.000000000 SubnetMask 255.255.192.0 11111111.11111111.11000000.000000000 Net Address 150.130.0.0 10010110.10000010.00000000.000000000 BroadAddress 150.130.255.255 10010110.10000010.11111111.111111111

Jumlah SubNet = 2

2

, dimana 2 adalah jumlah binari ‘1’ pada HostID SubnetMask

= 4 jaringan

Jumlah Host per Subnet = 2

14

– 2 , dimana 14 adalah jumlah binari ‘0’ pada HostID SubnetMask

= 16.382 host

Range Network = NetAddress – BroadAddress

= 150.130.0.0 – 150.130.255.255

Block = 256 – 192 = 64

Jaringan pertama 150.130.0.1 - 150.130.63.255

(14)

Pratikum Jaringan Page 14 Jaringan Kedua 150.130.64.0 - 150.130.127.255

Jaringan Ketiga 150.130.128.0 - 150.130.254.255 Jaringan Keempat 150.130.255.0 - 150.130.255.254

SUPERNET

Supernetting adalah mengkombinasikan beberapa blok classs C untuk membuat range alamat yang lebih besar.

Penghitungan Supernetting Rumus

Jumlah Supernet = 2

x

dimana x adalah banyaknya binari ‘0’ pada oktet terakhir subnet mask yang digeser

Jumlah Host per Supernet = 2

y

– 2

dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari ‘0’ pada oktet terakhir subnetmask.

Block = 256 – z

dimana z adalah nilai oktet terakhir subnet mask

Contoh :

IP Address 192.168.10.0/22

Analisa : - IP Address 192.168.10.0 berarti kelas C - SubnetMask /22 berarti 255.255.252.0

(11111111.11111111.11111100.00000000)

Desimal Binari

IP Address 192.168.10.0 11000000.10101000.00001010.000000000

SubnetMask 255.255.252.0 11111111.11111111.11111100.000000000

Net Address 192.168.8.0 11000000.10101000.00001000.000000000

BroadAddress 192.168.11.255 11000000.10101000.00001011.111111111

(15)

Pratikum Jaringan Page 15 Jumlah SubNet = 2

2

= 4 jaringan

Jumlah Host per Subnet = 2

11

– 2 = 1024 host

Range Network = NetAddress – BroadAddress

= 192.168.8.0 – 192.168.11.255

Block = 256 – 252 = 4

Jaringan pertama 192.168.8.1 - 192.168.11.255 Jaringan Kedua 192.168.12.0 - 192.168.15.255 Jaringan Ketiga 192.168.16.0 - 192.168.19.255 Jaringan Keempat 192.168.20.0 - 192.168.23.254

Sumber:

http://romisatriawahono.net/2006/02/10/memahami-konsep-subnetting-dengan-mudah/

http://student.eepisits.edu/~denphy/smester4/Jarkomp/isbat/6%20subnetting.pdf http://www.ee.ui.ac.id/netlab/wp/wp-content/uploads/2010/09/Modul-3.pdf

http://images.rizkits.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SQ04BgoKCCcAAGR4NQg1/ip_address_

subnetting

http://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP_versi_4

Referensi

Dokumen terkait

Ingat kelas B berarti 16 bit pertama menjadi NetID yang dalam satu jaringan tidak berubah (dalam hal ini adalah 192.168) dan bit selanjutya sebagai Host ID (yang merupakan

Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network..

Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah)?.

Perlu diperhatikan bahwa jika kita hanya memiliki 10 buah komputer pada LAN yang berkapasitas 30 host (penerapan masking 27 bit), maka 20 IP address lainnya

• To create a suinet address, a network administrator iorrows iits from the host feld and designates them as the suinet feld.. • The minimum numier of iits that can

harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network seperti diketahui, setiap datagram IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang

network interface bisa lebih dari satu, network interface bisa lebih dari satu, yang disebut multiple host address.  Host yang berada dalam

 Subnetting membagi network menjadi subnet dengan jumlah host yang sama untuk setiap subnet..  Terdapat beberapa no IP yang tidak dapat digunakan