• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOP SEKSI PROPAM NO. JENIS SOP KET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SOP SEKSI PROPAM NO. JENIS SOP KET"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA BARAT

SOP SEKSI PROPAM

NO. JENIS SOP KET

1. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELESAIAN PELANGGARAN DISIPLIN ANGGOTA POLRI

2. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELESAIAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI

3. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT

Taliwang, 5 desember 2018 KEPALA SEKSI PROPAM

KARIYADI

IPDA NRP 69010405

(2)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA BARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENYELESAIAN PELANGGARAN DISIPLIN ANGGOTA POLRI SEKSI PROPAM POLRES SUMBAWA BARAT

Taliwang, Desember 2019

(3)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA BARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENYELESAIAN PELANGGARAN DISIPLIN ANGGOTA POLRI

I. PENDAHULUAN

1. Latar belakang

a. Bahwa institusi Polri khususnya Polres Sumbawa Barat tidak pernah terlepas dari sorotan public karena memiliki tugas Pokok, Fungsi, peran dan wewenang, sebagai salah satu bagian dari Fungsi Pemerintah Negara dibidang pemeliharaan keamanan dalam Negeri/kamtibmas, Aparatur penegak hukum, Pelindung, Pengayom, dan Pelayan kepada masyarakat, sehingga Kinerja Polri tidak pernah luput dari penilaian masyarakat khususnya menyangkut complain dari masyarakat atau instansi pemerintah terhadap Kinerja Polri terutama menyangkut sikap prilaku anggota Polri/PNS Polri dilapangan yang diduga menyalahgunakan wewenang, melanggar disiplin dan Kode Etik Kepolisian, KKN atau perbuatan tindak pidana yang merugikan masyarakat dimana implikasinya bermuara pada citra Polri khususnya Polres Sumbawa Barat yang negative dalam bentuk complain yang tertuang dalam laporan pengaduan.

b. Dalam menindak lanjuti tuntutan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan prima Polri sebagai bagian dari unsur Penyelenggaran Negara yang bebas dari KKN terkait tuntutan masyarkat tehadap Transpransi dan Akuntabilitas Kinerja, maka Polres Sumbawa Barat dan jajaran telah dan terus melakukan Repormasi Birokrasi di lingkungan Polres Sumbawa Barat baik menyangkut aspek Instrumental, Stuktural, dan Kultural, agar kedepan Polres Sumbawa Barat lebih dapat meningkatkan kinerja secara obtimal dan professional, proaktif, peka dan peduli serta dinamis, sehingga Polres Sumbawa Barat kedepan diharapkan dapat memberikan pelayanan prima Polri secara berhasil dan berdaya guna;

c. Terkait peran strategis Seksi Propam Polres Sumbawa Barat sebagai salah satu unsure pelaksanaan staf khusus Polres Sumbawa Barat yang berada di bawah Kapolres Sumbawa Barat yang bertugas pokok membina dan menyelenggarakan fungsi pertanggung jawaban Profesi, pengamanan internal, termasuk penegakkan disiplin dan Kode Etik Profesi Kepolisian serta pelayan pengaduan masyarakat (public complain) tentang adanya penyimpangan tindakan anggaran Polri/PNS Polri, maka Seksi Propam Polres Sumbawa Barat saat ini dan kedepan dihadapkan kepada tantangan tugas yang tidak semakin ringan namun sebaiknya semakin multi kompleks sehingga menambah spectrum beban tugas Polri kedepan, antara lain

/menyangkut…

(4)

-2-

menyangkut peran Propam sebagai pengawal Reformasi dan pengaman kebijakan pimpinan Polri secara umum termasuk aspek gugus kendali mutu dan efektifitas penyelenggaraan fungsi control/pengawasan internal terhadap kinerja khususnya penyimpangan perilaku oleh anggota Polri/PNS Polri.

d. Sementara itu Seksi Propam Polres Sumbawa Barat saat ini dan kedepan harus mulai melakukan inventaris, pemetaan, mengkaji, meneliti secara holistik dan komprehensif terhadap berbagai perangkat instrument organisasi Polri, terutama menyangkut pedoman standar pelayanan prima Seksi Propam Polres Sumbawa Barat, apakah masih sesuai relevan dengan situasi kondisi saat ini untuk dapat dilakukan penyusunan penyempurnaan, revisi dan pembaruan sehingga dapat dijadikan pedoman/acuan atau kerangka kerja bagi satker Propam Polri dalam rangka memberikan kontribusi guna mengeliminir potensi pelanggaran disiplin dan KEPP oleh anggota/PNS Polri.

e. Dalam rangka untuk kesamaan visi persepsi dan pola tindak yang sama terhadap implementasi penyelenggaraan pelayanan prima Polres Sumbawa Barat melalui sentral pelayanan Seksi Propam Polres Sumbawa Barat, maka dipandang perlu menyusun Standar Operasional Prosudur (SOP) penyelesaian pelanggaran disiplin anggota polri.

2. Dasar.

a. Undang-Undang nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

b. Peraturan Pemerinyah nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri;

c. Peraturan Pemerintah nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Polri;

d. Peraturan Kapolri Nomor 2 tahun 2016 tentang Penyelesaian Pelanggaran Disiplin Anggota Polri;

3. Maksud dan Tujuan a. Maksud

Maksud penyusunan pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelesaian pelanggaran disiplin anggota Polri adalah :

1). Sebagai dasar dan pedoman implementasi bagi unsur Pelayanan Propam Polres Sumbawa Barat dalam pelaksanaan kegiatan Sentral Pelayanan Pengaduan terkait Laporan Pengaduan yang menyangkut tentang sikap dan prilaku anggota Polri/PNS Polri, sehingga lebih terkordinasi, efektif, efisien dan dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

/2).Untuk…

(5)

-3-

2). Untuk menjelaskan prinsip-prinsip dasar dari SOP sentral pelayanan Propam agar mudah dipahami oleh seluruh unsur pelayanan Propam Polres Sumbawa Barat dari tingkat Polres sampai Polsek dalam pelaksanaan tugas Propam di jajaran Polres Sumbawa Barat

b. Tujuan

Tujuan penyusunan pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelesaian pelanggaran disiplin anggota Polri adalah :

1). Untuk memastikan penerapan prinsip dan standar (SOP) penyelesaian pelanggaran disiplin anggota Polri guna terwujudnya persamaan Visi, Persepsi, Kesatuan tindak dan keseragaman dalam memberikan pelayanan pengaduan Propam Polri kepada public, sehingga tercapai standarisasi mutu kegiatan, materi dan sasaran serta memudahkan dalam pelaksanaannya;

2). Untuk dijadikan pedoman oleh anggota Si Propam dalam melakukan proses penegakkan pelanggaran disiplin dan pelayanan kepada masyarakat yang berkaitan dengan sikap dan tindakan anggota Polri yang bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku;

II. TUGAS POKOK

Seksi Propam bertugas melaksanakan pembinaan dan pemeliharaan disiplin, pengamanan internal, pelayanan pengaduan masyarakat yang diduga dilakukan oleh anggota Polri/PNS Polri, melaksanakan sidang disiplin dan/atau Kode Etik Profesi Polri, serta rehabilitasi personel dalam pelaksanaan tugas pokokya Seksi Propam Polres Sumbawa Barat terdiri dari 2 Unit yaitu sebagai berikut :

1. Unti Provos, bertugas melakukan pelayanan pengaduan masyarakat tentang penyimpangan perilaku dan tindakan personel Polri, penegakkan disiplin dan ketertiban personel Polres, pelaksanaan sidang disiplin dan/atauKode etik Profesi Polri, serta pelaksanaan pengawasan dan penilaian terhadap personel Polres yang sedang dan telah menjalankan hukuman disiplin dan atau Kode Etik Profesi.

2. Unit Paminal, bertugas melakukan pengamanan internal dalam rangka penegakkan disiplin dan pemuliaan profesi, penyiapan proses dan keputusan rehabilitasi personel Polres yang telah melakasanakan hukuman dan yang tidak terbukti melakukan pelanggaran disiplin dan/atau Kode Etik Profesi.

III. PELAKSANAAN

1. Anggota Si Propam menerima laporan/pengaduan masyarakat dan/atau yang ditemukan langsung oleh anggota Si Propam dengan mencatat di buku register pelanggaran disiplin dan membuat laporan Polisi;

/Anggota…

(6)

-4-

2. Anggota Si Propam melakukan pemeriksaan (Berita Acara Pemeriksaan) terhadap pelapor pada saat itu juga;

3. Kasi Propam mengajukan Nota - Dinas kepada Kapolres Sumbawa Barat selaku Ankum untuk memutuskan pelanggaran disiplin anggota Polri tersebut diselesaikan melalui tindakan disiplin ataukah melalui hukuman disiplin;

4. Jika perintah Ankum bahwa pelanggaran disiplin anggota diselesaikan melalui tindakan disiplin maka Si Propam melaksanakan dengan memberikan tindakan disiplin berupa teguran lisan dan/atau tindakan fisik.

5. Jika perintah Ankum bahwa pelanggaran disiplin anggota diselesaikan melalui hukuman disiplin maka Si Propam mengajukan Surat Perintah Pemeriksaan kepada Kapolres Sumbawa selaku Ankum untuk ditandatangani.

6. Si Propam mengajukan rencana kebutuhan anggaran kepada Kapolres atas perkara pelanggaran disiplin tersebut;

7. Si Propam Polres Sumbawa Barat sudah mulai melakukan pemerikasaan baik kepada saksi-saksi, Terduga Pelanggar serta mengumpulkan barang bukti guna mendukung kelengkapan alat bukti yang ada kaitannya dengan pelanggaran disiplin yang dilakukan anggota Polri, dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak terbitnya laporan Polisi;

8. Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan mengumpulkan barang bukti sehingga terpenuhi alat bukti atas pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh anggota Polri maka Si Propam sudah mulai melakukan pemberkasan;

9. Si Propam mengajukan Daftar Pemeriksaan Pendahuluan Pelanggaran Disiplin (DP3D) kepada Kapolres Sumbawa Barat;

10. Kapolres mengajukan permintaan Pendapat dan Saran Hukum kepada Kasubbag Hukum Bag Sumda Polres Sumbawa Barat dengan lampiran 1 (satu) berkas Daftar Pemeriksaan Pendahuluan Pelanggaran Disiplin (DP3D);

11. Dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja, Kasubbag Hukum Bag Sumda Polres Sumbawa Barat sudah harus memberikan Pendapat dan Saran Hukum dan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak Si Propam mengajukan Daftar Pemeriksaan Pendahuluan Pelanggaran Disiplin (DP3D) kepada Kapolres Sumbawa Barat, Ankum sudah harus menyelenggarakan sidang pelanggaran disiplin;

12. Jika terperiksa keberatan dengan putusan sidang disiplin maka keberatan terperiksa tersebut disampaikan kepada atasan Ankum, sebaliknya apabila putusan sidang diterima maka Si Propam segera menyampaikan hasil putusan sidang disiplin kepada Terhukum, Pendamping dan Bag Sumda setelah terlebih dahulu Surat Keputusan Hukuman Disiplin (SKHD) ditandatangani oleh Ankum dan terhukum.

13. Si Propam mulai melakukan pengawasan pada saat adanya Surat Keputusan Hukuman Disiplin dan/atau setelah selesai melaksanakan hukuman berupa penempatan di tempat khusus (patsus);

14. Si Propam menyampaikan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) pada setiap tahapan yang dilakukan anggota Si Propam.

15. Kapolres menyampaikan data pelanggaran disiplin sejak adanya laporan Polisi hingga selesainya sidang disiplin kepada Kabid Propam Polda NTB;

/IV. PENUTUP…

(7)

-5-

IV. PENUTUP

Demikianlah Standar Operasi Prosedur (SOP) Si Propam Polres Sumbawa Barat ini dibuat sebagai acuan anggota Si Propam dalam melaksanakan tugas penegakkan disiplin anggota Polri guna mendukung transparansi, efisiensi dan efektifitas dalam pelayanan kepada masyarakat.

Taliwang , 5 Desember 2018

KASI PROPAM POLRES SUMBAWA BARAT

KARIYADI

IPDA NRP 69010405

(8)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA BARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENYELESAIAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI SEKSI PROPAM POLRES SUMBAWA BARAT

Taliwang, Desember 2018

(9)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA BARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENYELESAIAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI POLRI

I. PENDAHULUAN

1. Latar belakang

a. Bahwa institusi Polri khususnya Polres Sumbawa Barat tidak pernah terlepas dari sorotan public karena memiliki tugas Pokok, Fungsi, peran dan wewenang, sebagai salah satu bagian dari Fungsi Pemerintah Negara dibidang pemeliharaan keamanan dalam Negeri/kamtibmas, Aparatur penegak hukum, Pelindung, Pengayom, dan Pelayan kepada masyarakat, sehingga Kinerja Polri tidak pernah luput dari penilaian masyarakat khususnya menyangkut complain dari masyarakat atau instansi pemerintah terhadap Kinerja Polri terutama menyangkut sikap prilaku anggota Polri/PNS Polri dilapangan yang diduga menyalahgunakan wewenang, melanggar disiplin dan Kode Etik Kepolisian, KKN atau perbuatan tindak pidana yang merugikan masyarakat dimana implikasinya bermuara pada citra Polri khususnya Polres Sumbawa Barat yang negative dalam bentuk complain yang tertuang dalam laporan pengaduan.

b. Dalam menindak lanjuti tuntutan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan prima Polri sebagai bagian dari unsur Penyelenggaran Negara yang bebas dari KKN terkait tuntutan masyarkat tehadap Transpransi dan Akuntabilitas Kinerja, maka Polres Sumbawa Barat dan jajaran telah dan terus melakukan Repormasi Birokrasi di lingkungan Polres Sumbawa Barat baik menyangkut aspek Instrumental, Stuktural, dan Kultural, agar kedepan Polres Sumbawa Barat lebih dapat meningkatkan kinerja secara obtimal dan professional, proaktif, peka dan peduli serta dinamis, sehingga Polres Sumbawa Barat kedepan diharapkan dapat memberikan pelayanan prima Polri secara berhasil dan berdaya guna;

c. Terkait peran strategis Seksi Propam Polres Sumbawa Barat sebagai salah satu unsure pelaksanaan staf khusus Polres Sumbawa Barat yang berada di bawah Kapolres Sumbawa Barat yang bertugas pokok membina dan menyelenggarakan fungsi pertanggung jawaban Profesi, pengamanan internal, termasuk penegakkan disiplin dan Kode Etik Profesi Kepolisian serta pelayan pengaduan masyarakat (public complain) tentang adanya penyimpangan tindakan anggaran Polri/PNS Polri, maka Seksi Propam Polres Sumbawa Barat saat ini dan kedepan dihadapkan kepada tantangan tugas yang tidak semakin ringan namun sebaiknya semakin multi kompleks

/sehingga…

(10)

-2-

sehingga menambah spectrum beban tugas Polri kedepan, antara lain menyangkut peran Propam sebagai pengawal Reformasi dan pengaman kebijakan pimpinan Polri secara umum termasuk aspek gugus kendali mutu dan efektifitas penyelenggaraan fungsi control/pengawasan internal terhadap kinerja khususnya penyimpangan perilaku oleh anggota Polri/PNS Polri.

d. Sementara itu Seksi Propam Polres Sumbawa Barat saat ini dan kedepan harus mulai melakukan inventaris, pemetaan, mengkaji, meneliti secara holistik dan komprehensif terhadap berbagai perangkat instrument organisasi Polri, terutama menyangkut pedoman standar pelayanan prima Seksi Propam Polres Sumbawa Barat, apakah masih sesuai relevan dengan situasi kondisi saat ini untuk dapat dilakukan penyusunan penyempurnaan, revisi dan pembaruan sehingga dapat dijadikan pedoman/acuan atau kerangka kerja bagi satker Propam Polri dalam rangka memberikan kontribusi guna mengeliminir potensi pelanggaran disiplin dan KEPP oleh anggota/PNS Polri.

e. Dalam rangka untuk kesamaan visi persepsi dan pola tindak yang sama terhadap implementasi penyelenggaraan pelayanan prima Polres Sumbawa Barat melalui sentral pelayanan Seksi Propam Polres Sumbawa Barat, maka dipandang perlu menyusun Standar Operasional Prosudur (SOP) penyelesaian pelanggaran Kode Etik Profesi Polri.

2. Dasar

a. Undang-Undang nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

b. Peraturan Pemerintah nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri;

c. Peraturan Pemerintah nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Polri;

d. Peraturan Pemerintah nomor 3 Tahun 2003 tentang Pelaksanaan Teknis Institusional Peradilan Umum Bagi Anggota Polri;

e. Peraturan Kapolri nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia;

f. Peraturan Kapolri nomor 19 Tahun 2012 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Komisi Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia;

g. Surat edaran Kapolri nomor : SE/6/V/2014 tentang Teknis Pelaksanaan Penegakkan Pelanggaran Kode Etik Profesi Polri;

3. Maksud dan Tujuan a. Maksud

Maksud penyusunan pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelesaian pelanggaran Kode Etik Profesi Polri adalah :

1). Sebagai dasar dan pedoman implementasi bagi unsure Pelayanan Propam Polres Sumbawa Barat dalam pelaksanaan kegiatan Sentral Pelayanan Pengaduan terkait Laporan Pengaduan yang menyangkut tentang sikap dan prilaku anggota Polri/PNS Polri, sehingga lebih

/terkordinasi…

(11)

-3-

terkordinasi, efektif, efisien dan dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

2). Untuk menjelaskan prinsip-prinsip dasar dari SOP sentral pelayanan Propam agar mudah dipahami oleh seluruh unsure pelayanan Propam Polres Sumbawa Barat dari tingkat Polres sampai Polsek dalam pelaksanaan tugas Propam di jajaran Polres Sumbawa Barat.

b. Tujuan

Tujuan penyusunan pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelesaian pelanggaran Kode Etik Profesi Polri adalah :

1). Untuk memastikan penerapan prinsip dan standar (SOP) penyelesaian pelanggaran Kode Etik Profesi Polri guna terwujudnya persamaan Visi, Persepsi, Kesatuan tindak dan keseragaman dalam memberikan pelayanan pengaduan Propam Polri kepada public, sehingga tercapai standarisasi mutu kegiatan, materi dan sasaran serta memudahkan dalam pelaksanaannya;

2). Untuk dijadikan pedoman oleh anggota Si Propam dalam melakukan proses penegakkan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri dan pelayanan kepada masyarakat yang berkaitan dengan etika anggota Polri yang bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku;

II. TUGAS POKOK

Seksi Propam bertugas melaksanakan pembinaan dan pemeliharaan disiplin, pengamanan internal, pelayanan pengaduan masyarakat yang diduga dilakukan oleh anggota Polri/PNS Polri, melaksanakan sidang disiplin dan/atau Kode Etik Profesi Polri, serta rehabilitasi personel dalam pelaksanaan tugas pokokya Seksi Propam Polres Sumbawa Barat terdiri dari 2 Unit yaitu sebagai berikut :

1. Unti Provos, bertugas melakukan pelayanan pengaduan masyarakat tentang penyimpangan perilaku dan tindakan personel Polri, penegakkan disiplin dan ketertiban personel Polres, pelaksanaan sidang disiplin dan/atauKode etik Profesi Polri, serta pelaksanaan pengawasan dan penilaian terhadap personel Polres yang sedang dan telah menjalankan hukuman disiplin dan atau Kode Etik Profesi.

2. Unit Paminal, bertugas melakukan pengamanan internal dalam rangka penegakkan disiplin dan pemuliaan profesi, penyiapan proses dan keputusan rehabilitasi personel Polres yang telah melakasanakan hukuman dan yang tidak terbukti melakukan pelanggaran disiplin dan/atau Kode Etik Profesi.

/III. PELAKSANAAN…

(12)

-4- III. PELAKSANAAN

1. Anggota Si Propam membuat laporan informasi tentang dugaan terjadinya pelanggaran Kode Etik Profesi Polri dan diajukan kepada Kapolres untuk mendapatkan disposisi;

2. Jika disposisi Kapolres agar Si propam laksanakan audit investigasi maka Si Propam mengajukan Surat Perintah audit investigasi untuk mendapatkan disposisi guna melakukan audit investigasi;

3. Si Propam mengajukan rencana kebutuhan anggaran tahap audit investigasi;

4. Si Propam mulai melakukan audit investigasi dengan melakukan wawancara kepada para pihak dan mengumpulkan bukti surat yang ada korelasinya dengan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri yang terjadi;

5. Si Propam membuat dan mengajukan Laporan Hasil Audit Investigasi kepada Kapolres untuk mendapatkan disposisi;

6. Berdasarkan disposisi Kapolres tersebut, dilaksanakan gelar perkara hasil audit investigasi dengan melibatkan unsur Sumda, Hukum, Pengawasan dan Si Propam untuk menentukan dapat atau tidak dilanjutkan ke tahap pemeriksaan pendahuluan;

7. Jika gelar perkara menyimpulkan bahwa laporan informasi memiliki nilai kebenaran dan dugaan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri benar adanya maka Si Propam mencatat dalam buku register pelanggaran Kode Etik Profesi Polri ; 8. Si Propam membuat dan mengajukan Surat Perintah Pemeriksaan kepada

Kapolres untuk ditandatangani sebagai dasar untuk melakukan pemeriksaan pendahuluan;

9. Si Propam mengajukan rencana kebutuhan anggaran tahap pemeriksaan pendahuluan;

10. Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan mengumpulkan barang bukti sehingga terpenuhi alat bukti atas pelanggaran Kode Etik Profesi Polri yang dilakukan oleh anggota Polri maka Si Propam sudah mulai melakukan pemberkasan;

11. Kapolres mengajukan permintaan Pendapat dan Saran Hukum kepada Kabid Kum Polda NTB dengan lampiran 1 (satu) Berkas Pemeriksaan Pendahuluan Pelanggaran Kode Etik Profesi Polri (BP3KEPP);

12. Dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja, Kabid Kum Polda NTB sudah harus memberikan Pendapat dan Saran Hukum, maka dilaksanakan gelar perkara Pra Sidang Kode Etik Profesi Polri untuk menganalisa persyaratan formil dan materil Berkas Pemeriksaan Pendahuluan Pelanggaran Kode Etik Profesi Polri (BP3KEPP) dimaksud untuk menghindari terjadinya kesalahan sehingga menimbulkan adanya gugatan melalui PTUN;

13. Kapolres Sumbawa Barat membentuk Komisi Kode Etik Polri untuk menyidangkan perkara pelanggaran Kode Etik Profesi Polri;

14. Sidang Komisi Kode Etik Polri dilaksanakan paling lama dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja dan sudah menjatuhkan putusan.

15. Pelaksanaan sidang Komisi Kode Etik Polri, apabila pelanggar menerima putusan maka Si Propam menyampaikan putusan sidang kepada Terhukum, Pendamping dan Kabag Sumda;

/15.Apabila…

(13)

-5-

16. Apabila pelanggar menyatakan banding maka dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak menerima putusan sidang segera mengajukan pernyataan banding dan 14 (empat belas) hari kerja untuk mengajukan memori banding kepada atasan Ankum (Kapolda NTB);

17. Apabila putusan banding sudah diterima dari Kapolda NTB maka Si Propam bersama dengan Bag Sumda dan Subag Hukum menyampaikan putusan banding tersebut kepada Pelanggar, jika putusan banding menyatakan Pelanggar diberhentikan Tidak Dengan Hormat (PTDH) maka dilaksanakan Upacara PTDH, sebaliknya putusan banding menyatakan Pelanggar tidak di PTDH maka Si propam mulai melakukan pengawasan sejak putusan sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri berkekuatan hukum tetap;

18. Kapolres menyampaikan data pelanggaran Kode Etik Profesi Polri sejak adanya audit investigasi hingga selesainya sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri kepada Kabid Propam Polda NTB;

IV. PENUTUP

Demikianlah Standar Operasi Prosedur (SOP) Si Propam Polres Sumbawa Barat ini dibuat sebagai acuan anggota Si Propam dalam melaksanakan tugas penegakkan Kode Etik Profesi Polri (KEPP) guna mendukung transparansi, efisiensi dan efektifitas dalam pelayanan kepada masyarakat.

Taliwang, 5 Desember 2019

KASI PROPAM POLRES SUMBAWA BARAT

KARIYADI

IPDA NRP 69010405

(14)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA BARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT SEKSI PROPAM POLRES SUMBAWA BARAT

Taliwang, Desember 2018

(15)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA BARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN 1. Latar belakang

a. Bahwa institusi Polri khususnya Polres Sumbawa Barat tidak pernah terlepas dari sorotan public karena memiliki tugas Pokok, Fungsi, peran dan wewenang, sebagai salah satu bagian dari Fungsi Pemerintah Negara dibidang pemeliharaan keamanan dalam Negeri/kamtibmas, Aparatur penegak hukum, Pelindung, Pengayom, dan Pelayan kepada masyarakat, sehingga Kinerja Polri tidak pernah luput dari penilaian masyarakat khususnya menyangkut complain dari masyarakat atau instansi pemerintah terhadap Kinerja Polri terutama menyangkut sikap prilaku anggota Polri/PNS Polri dilapangan yang diduga menyalahgunakan wewenang, melanggar disiplin dan Kode Etik Kepolisian, KKN atau perbuatan tindak pidana yang merugikan masyarakat dimana implikasinya bermuara pada citra Polri khususnya Polres Sumbawa Barat yang negative dalam bentuk complain yang tertuang dalam laporan pengaduan.

b. Dalam menindak lanjuti tuntutan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan prima Polri sebagai bagian dari unsur Penyelenggaran Negara yang bebas dari KKN terkait tuntutan masyarkat tehadap Transpransi dan Akuntabilitas Kinerja, maka Polres Sumbawa Barat dan jajaran telah dan terus melakukan Repormasi Birokrasi di lingkungan Polres Sumbawa Barat baik menyangkut aspek Instrumental, Stuktural, dan Kultural, agar kedepan Polres Sumbawa Barat lebih dapat meningkatkan kinerja secara obtimal dan professional, proaktif, peka dan peduli serta dinamis, sehingga Polres Sumbawa Barat kedepan diharapkan dapat memberikan pelayanan prima Polri secara berhasil dan berdaya guna.

c. Terkait peran strategis Seksi Propam Polres Sumbawa Barat sebagai salah satu unsure pelaksanaan staf khusus Polres Sumbawa Barat yang berada di bawah Kapolres Sumbawa Barat yang bertugas pokok membina dan menyelenggarakan fungsi pertanggung jawaban Profesi, pengamanan internal, termasuk penegakkan disiplin dan Kode Etik Profesi Kepolisian serta pelayan pengaduan masyarakat (public complain) tentang adanya penyimpangan tindakan anggaran Polri/PNS Polri, maka Seksi Propam Polres Sumbawa Barat saat ini dan kedepan dihadapkan kepada tantangan

/tugas…

(16)

-2-

tugas yang tidak semakin ringan namun sebaiknya semakin multi kompleks sehingga menambah spectrum beban tugas Polri kedepan, antara lain menyangkut peran Propam sebagai pengawal Reformasi dan pengaman kebijakan pimpinan Polri secara umum termasuk aspek gugus kendali mutu dan efektifitas penyelenggaraan fungsi control/pengawasan internal terhadap kinerja khususnya penyimpangan perilaku oleh anggota Polri/PNS Polri.

d. Sementara itu Seksi Propam Polres Sumbawa Barat saat ini dan kedepan harus mulai melakukan inventaris, pemetaan, mengkaji, meneliti secara holistik dan komprehensif terhadap berbagai perangkat instrument organisasi Polri, terutama menyangkut pedoman standar pelayanan prima Seksi Propam Polres Sumbawa Barat, apakah masih sesuai relevan dengan situasi kondisi saat ini untuk dapat dilakukan penyusunan penyempurnaan, revisi dan pembaruan sehingga dapat dijadikan pedoman/acuan atau kerangka kerja bagi satker Propam Polri dalam rangka memberikan kontribusi guna mengeliminir potensi pelanggaran disiplin dan KEPP oleh anggota/PNS Polri.

e. Dalam rangka untuk kesamaan visi persepsi dan pola tindak yang sama terhadap implementasi penyelenggaraan pelayanan prima Polres Sumbawa Barat melalui sentral pelayanan Seksi Propam Polres Sumbawa Barat, maka dipandang perlu menyusun Standar Operasional Prosudur (SOP) Penanganan Pengaduan Masyarakat.

2. Dasar

a. Undang-Undang nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

b. Peraturan Pemerintah RI nomor 1 tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri;

c. Peraturan Pemerintah RI nomor 2 tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Polri;

d. Peraturan Kapolri nomor 2 tahun 2012 tentang Tata Cara Penanganan Pengaduan Masyarakat Di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

3. Maksud dan Tujuan a. Maksud

Maksud penyusunan pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan pengaduan masyarakat adalah :

1) Sebagai dasar dan pedoman implementasi bagi unsur Pelayanan Seksi Propam Polres Sumbawa Barat dalam pelaksanaan kegiatan Sentral Pelayanan Pengaduan terkait Laporan Pengaduan yang menyangkut tentang sikap dan prilaku anggota Polri/PNS Polri, sehingga lebih terkordinasi, efektif, efisien dan dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

/2).Untuk…

(17)

-3-

2) Untuk menjelaskan prinsip-prinsip dasar dari SOP sentral pelayanan Propam agar mudah dipahami oleh seluruh unsure pelayanan Propam Polres Sumbawa Barat dari tingkat Polres sampai Polsek dalam pelaksanaan tugas Propam di jajaran Polres Sumbawa Barat.

b. Tujuan

Tujuan penyusunan pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan pengaduan masyarakat adalah :

1) Untuk memastikan penerapan prinsip dan standar (SOP) penanganan pengaduan masyarakat guna terwujudnya persamaan Visi, Persepsi, Kesatuan tindak dan keseragaman dalam memberikan pelayanan pengaduan Propam Polri kepada public, sehingga tercapai standarisasi mutu kegiatan, materi dan sasaran serta memudahkan dalam pelaksanaannya;

2) Untuk dijadikan pedoman oleh anggota Si Propam dalam menindak lanjuti pengaduan masyarakat berkaitan dengan sikap, tindakan dan pelaksanaan tugas penegakkan hukum oleh anggota Polri;

II. TUGAS POKOK

Seksi Propam bertugas melaksanakan pembinaan dan pemeliharaan disiplin, pengamanan internal, pelayanan pengaduan masyarakat yang diduga dilakukan oleh anggota Polri/PNS Polri, melaksanakan sidang disiplin dan/atau Kode Etik Profesi Polri, serta rehabilitasi personel dalam pelaksanaan tugas pokoknya Seksi Propam Polres Sumbawa Barat terdiri dari 2 Unit yaitu sebagai berikut :

1. Unti Provos, bertugas melakukan pelayanan pengaduan masyarakat tentang penyimpangan perilaku dan tindakan personel Polri, penegakkan disiplin dan ketertiban personel Polres, pelaksanaan sidang disiplin dan/atauKode etik Profesi Polri, serta pelaksanaan pengawasan dan penilaian terhadap personel Polres yang sedang dan telah menjalankan hukuman disiplin dan atau Kode Etik Profesi.

2. Unit Paminal, bertugas melakukan pengamanan internal dalam rangka penegakkan disiplin dan pemuliaan profesi, penyiapan proses dan keputusan rehabilitasi personel Polres yang telah melakasanakan hukuman dan yang tidak terbukti melakukan pelanggaran disiplin dan/atau Kode Etik Profesi.

III. PELAKSANAAN

1. Anggota Si Propam mencatat pengaduan masyarakat dalam buku register Dumas baik yang disampaikan langsung, telepon maupun melalui surat;

2. Anggota Si Propam membuat laporan informasi terhadap pengaduan masyarakat yang disampaikan secara langsung dan/atau melalui telepon;

/3. Si Propam…

(18)

-4-

3. Si Propam membuat dan mengajukan surat perintah penyelidikan kepada Kapolres;

4. Si Propam mengajukan rencana kebutuhan anggaran untuk melakukan penyelidikan atas pengaduan masyarakat baik yang disampaikan langsung, telepon maupun melalui surat;

5. Si propam melakukan wawancara kepada para pihak dan mengumpulkan bukti surat yang ada kaitannya dengan pengaduan masyarakat;

6. Si Propam membuat dan mengajukan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Kapolres disertai dengan rekomendasi;

7. Si Propam menindak lanjuti hasil pelaksanaan tugas berdasarkan disposisi Kapolres;

8. Si Propam mengawasi tindak lanjut Dumas berdasarkan disposisi Kapolres ke Bag, Sat, Subbag, Si dan Polsek jajaran;

9. Kapolres melaporkan hasil pelaksanaan tugas penyelidikan tentang tindak lanjut pengaduan masyarakat kepada Kapolda NTB up. Irwasda Polda NTB;

10. Si Propam Memberikan jawaban atau tanggapan kepada pengadu paling lambat dalam waktu 20 (dua puluh) hari sejak diterimanya pengaduan/laporan;

11. Si Propam Menyelesaikan permasalahan yang diadukan/dilaporkan paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sejak diterimanya pengaduan/ laporan.

IV. PENUTUP

Demikianlah Standar Operasi Prosedur (SOP) Si Propam Polres Sumbawa Barat ini dibuat sebagai acuan anggota Si Propam dalam melaksanakan tugas penanganan pengaduan masyarakat guna mendukung transparansi, efisiensi dan efektifitas dalam pelayanan kepada masyarakat.

Taliwang, 5 Desember 2018

KASI PROPAM POLRES SUMBAWA BARAT

KARIYADI

IPDA NRP 69010405

Referensi

Dokumen terkait

As suggested, Ajip Rosidi’s Urang Sunda di Lingkungan Indonesia is presupposed the practice of social power in controlling the minds of less powerful groups (read

disimpulkan bahwa niat pembelian konsumen akan tercipta dengan adanya kelompok acuan yang memberikan informasi dan saran yang dapat dipercaya dan memiliki pengaruh

Keputusan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Nomor 1155/L|N34/I(P Tahun 2011 tentang Pengangkatan Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan menjelaskan: faktor-faktor yang mempengaruhi employee engagement atau keterikatan karyawan yang dimiliki oleh karyawan

Kita sebagai masyarakat Indonesia harus bisa berhati – hati terhadap media yang menginformasikan berita tentang negara lain. kita bisa menilai baik dan buruk

Pada saat ini robot berorientasi fungsi banyak digunakan oleh mahasiswa dalam mempelajari dunia robotika. Mekanik robot dibuat menyesuaikan obyek yang telah ditetapkan. Robot

Menunjuk Berita Acara Hasil Prakualifikasi Nomor : 771/BA.03/PBJ-06/DPU-CK/VI/2012 Tanggal 26 Juni 2012 paket sebagaimana tersebut di atas, dengan ini diumumkan Daftar

Berdasarkan Hasil evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga, kami POKJA DISDIKBUD 158 yang dibentuk berdasarkan SK.Kepala Kantor Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Nomor