• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI RISIKO LOGO. Risk Management.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IDENTIFIKASI RISIKO LOGO. Risk Management."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI RISIKO

Risk Management

(2)

Pendahuluan

Identifikasi Risiko adalah usaha untuk menemukan atau mengetahui risiko – risiko yang mungkin timbul dalam kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau perorangan.

Identifikasi risiko adalah suatu proses dengan mana suatu perusahaan secara sistematis dan terus menerus mengidentifikasi property, liability dan perosonel exposures sebelum terjadi peril. Jadi yang diidentifikasi adalah peril yang dapat menimpa harta milik dan personil perusahaan serta kejawiban yang menimbulkan kerugian.

(3)

Peserta yang dapat mengidentifikasi risiko biasanya adalah orang- orang yang terlibat dalam proyek, seperti berikut ini.

Manajer Proyek

 Anggota tim proyek

 Tim manajemen risiko (jika ditugaskan)

Pelanggan

 Pakar materi dari luar tim proyek

 Pengguna akhir

Manajer proyek lainnya

 Pakar manajemen risiko. .

(4)

Sumber Risiko

Risiko bisa diidentifikasi dan dikelompokkan

berdasarkan sumber risiko kedalam kategori berikut (Al- Bahar 1990, Smith 1999, Rahayu 1998)

• Risiko Alam

• Risiko Desain

• Risiko Finansial dan Ekonomi

• Risiko berkaitan dengan Politik, Hukum dan Regulasi

• Risiko Lingkungan

(5)

Tipe Risiko

Klasifikasi Risiko berdasarkan dari tipenya, yaitu :

 Risiko murni dan spekulatif (Flanagan, 1996)

Risiko murni sering disebut juga risiko statik adalah merupakan suatu konsep yang melihat risiko sebagai suatu ketidakpastian yang dikaitkan dengan

kemungkinan adanya kerugian. Sedangkan risiko spekulatif atau risiko dinamis adalah merupakan risiko yang mempunyai kemungkinan

memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian.

 Risiko fundamental dan risiko khusus.

Risiko fundamental merupakan risiko yang kemungkinannya dapat timbul pada hampir sebagian besar anggota masyarakat. Sifat dari risiko

fundamental antara lain bersifat bencana. Risiko khusus adalah risiko yang menimpa perorangan secara pribadi. Sifat dari risiko ini adalah bisa

dikendalikan, tidak selalu bersifat bencana dan umumnya dapat diasuransikan.

(6)

Identifikasi Risiko

Kegiatan pengidentifikasian adalah hal yang sangat penting bagi seorang Manajer Risiko, sebab seorang Manajer Risiko yang tidak

mengidentifikasi semua kerugian potensial tidak akan dapat menyusun strategi yang lengkap untuk menanggulangi semua kerugian potensial tersebut. Yang dilakukan oleh Manajer Risiko pada pokoknya, adalah:

 Membuat daftar (check-list) semua kerugian yang dapat menimpa semua bisnis/ perusahaan apapun.

 Dengan pendekatan yang sistematis mencari kerugian-kerugian potensial yang mana dari check-list tersebut yang dapat menimpa perusahaan.

(7)

Manfaat Daftar Kerugian Potensial

Manfaat daftar kerugian potensial bagi Manajer Risiko antara lain:

 Mengingatkan Manajer Risiko tentang kerugian-kerugian yang dapat menimpa bisnisnya.

 Sebagai tempat mengumpulkan informasi yang akan

menggambarkan, dengan cara apa dan bagaimana, bisnis-bisnis khusus yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi risiko potensial yang dihadapi bisnisnya.

 Sebagai bahan pembanding dalam mereview dan mengevaluasi program penanggulangan risiko yang telah dibuat, yang dapat mencakup: premi yang sudah dibayar, pengamanan-pengamanan yang telah dilakukan, kerugian-kerugian yang timbul dan sebagainya.

(8)

Klasifikasi Kerugian Potensial

Kerugian atas harta kekayaan (property exposures):

Kerugian atas pendapatan,

Kerugian berupa kewajiban kepada pihak lain (liability losses/ exposures):

Kerugian personil (personil losses/

exposures):

(9)

Kerugian atas harta kekayaan (property exposures):

 Kerugian yang langsung dapat dihubungkan dengan biaya penggantian atau perbaikan terhadap harta yang terkena peril (gedung yang terbakar, peralatan yang dicuri). Jenis kerugian ini disebut “kerugian langsung”.

 Kerugian yang tidak dapat secara langsung dihubungkan dengan peril yang terjadi, yaitu kerugian yang diakibatkan oleh rusaknya barang yang

terkena peril. Jenis kerugian ini disebut “kerugian tidak langsung”.

Contoh:

 Rusaknya bahan-bahan yang disimpan dalam lemari \pendingin (cold storage), karena tidak berfungsinya alat pendingin akibat gardu listriknya rusak disambar petir.

 Upah yang harus tetap dibayar, pada saat perusahaan tidak berproduksi, karena ada alat-alat produksinya yang terkena peril.

(10)

Kerugian Atas Pendapatan

Kerugian atas pendapatan, misalnya sebagai akibat tidak berfungsinya alat produksi karena terkena peril.

Contoh: Batalnya kontrak penjualan, karena perusahaan tidak berproduksi untuk

sementara waktu, sebab alat produksinya mengalami rusak berat.

(11)

Kerugian Kewajiban

Kerugian berupa kewajiban kepada pihak lain (liability losses/

exposures): Adalah kerugian berupa kewajiban kepada pihak lain yang merasa dirugikan, akibat kesalahan dari bisnisnya.

Contoh:Ganti rugi yang harus diberikan oleh perusahaan

angkutan umum kepada penumpang yang cedera akibat kecelakaan, yang disebabkan oleh kesalahan

pengemudinya.

(12)

Kerugian Personil

Kerugian personil (personil losses/ exposures): Kerugian akibat peril yang menimpa personil atau orang-orang yang menjadi anggota dari karyawan perusahaan (termasuk keluarganya).

Contoh:

 Kematian, ketidakmampuan karena cacat, ketidakmampuan karena usia tua dari karyawan atau pemilik perusahaan.

 Kerugian yang menimpa keluarga karyawan akibat kematian, ketidakkemampuan dan pengangguran.

(13)

Hal Yang Harus Diperhatikan

Hal – hal yang dilakukan oleh manajer perusahaan untuk perusahaannya :

 Mengetahui kemungkinan – kemungkinan terjadinya suatu kerugian dan harus berhati – hati atas kemungkinan timbulnya setiap kerugian dan hal ini merupakan tugas utama seorang manajer risiko.

 Memperkirakan frekuensi dan besar kecilnya risiko sehingga dapat

diperkirakan kemungkinan kerugian maksimum dari risiko yang berasal dari berbagai sumber.

 Memutuskan pemakaian metode pengolahan risiko yang terbaik dan paling ekonomis,apakah dengan jalan menghapuskan, mengurangi,

membatasi, menanggung sendiri, memindahkan atau mengkombinasikan metode – metode tersebut.

 Mengadministrasikan program –program manajemen risiko termasuk mengadakan penilaian kembali atas program – program, pencatatan –

(14)

Metode Identifikasi Risiko

 Analisis data historis

 Pengamatan dan Survey (menggunakan questionnaire, inspeksi langsung, dan interaksi dengan unit kerja)

 Mengadakan analisa lingkungan yang sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi yang mempengaruhi

timbulnya risiko potensial, seperti: konsumen, supplier, penyalur, pesaing dan pengusaha (pembuat peraturan/

perundang-undangan).

 Pendapat ahli.

(15)

Sumber Informasi Risiko

– Dokumen Internal

– Pihak Internal Perusahaan

– Pihak Eksternal Perusahaan (konsumen, pemasok, pengamat, tenaga ahli, pesaing, dll)

(16)

Jenis Informasi

Informasi PLESTER (Politik, Lingkungan, Ekonomi, Sosial, TEknologi, dan Regulasi).

Informasi Keuangan

Informasi Proses

Informasi aliran Dokumen

Informasi Kontrak

(17)

Proses Identifikasi Risiko

Menentukan unit risiko

 Memahami proses bisnis.

Menentukan aktivitas yang krusial.

Menentukan barang dan orang yang ada pada aktivitas krusial tersebut.

Menentukan bentuk kerugian yang dapat terjadi pada barang dan orang dari aktivitas krusial tersebut.

Menentukan penyebab terjadinya kerugian atau risiko

Membuat daftar risiko.

(18)

Menentukan Uni Risiko

• Misalnya yang mau diidentifikasi

adalah Unit Penjualan, maka risk

ownernya adalah unit penjualan.

(19)

Memahami Proses Bisnis

• Setiap unit memberikan layanan (atau menghasilkan produk) kepada unit yang lain atau kepada

pelanggan. Dalam menghasilkan produk/jasa ini, setiap unit melakukan berbagai aktivitas.

• Dengan memahami proses bisnis, kita bisa

mengetahui aktivitas-aktivitas yang ada pada suatu unit risiko.

(20)

Menentukan Aktivitas Yang Krusial

Yang dikatakan “krusial” atau “kritis” adalah apabila unit risiko tidak dapat menghasilkan produk atau jasa oleh karena aktivitas yang bersangkutan terganggu atau tidak

berjalannya aktivitas dengan semestinya.

Aktivitas yang tidak krusial dapat ‘diabaikan’

karena pengaruhnya tidak signifikan pada produk atau jasa yang dihasilkan.

(21)

Menentukan barang dan orang yang ada pada aktivitas

krusial tersebut.

Siapa orang-orangnya ?

apa barang-barangnya?

(22)

Menentukan bentuk kerugian yang dapat terjadi pada barang dan orang dari

aktivitas krusial tersebut

Bentuk kerugian pada orang: cedera, sakit,

meninggal, hilang, demonstrasi, mogok kerja, berhenti bekerja, berhalangan, dll.

Bentuk kerugian pada barang: rusak, hilang, tidak sesuai, usang, terbakar, tidak

berkualitas, dicuri, diselewengkan, tak tertagih, dll.

(23)

Menentukan penyebab

terjadinya kerugian atau risiko

• Risiko Keuangan : perubahan harga, nilai tukar, dan tingkat bunga.

• Risiko Operasional

Manusia : kompetensi, moral, selera.

Teknologi : keusangan, kualitas, kesesuaian.

Alam : bencana alam, kondisi alam, makhluk selain manusia.

Mengetahui penyebab risiko sangat penting karena penanganan risiko yang sama akan berbeda jika penyebabnya

berbeda. Misalnya, penanganan risiko kebakaran karena listrik berbeda dengan karena tabung gas yang meledak.

(24)

Membuat daftar risiko.

Berisi dua hal penting, yakni Pernyataan Risiko dan Penyebab Risiko.

Untuk mengetahui apakah itu sebuah risiko ingat kembali 3 karakteristik risiko:

(1) merupakan suatu kejadian;

(2) kejadian tsb mengandung kemungkinan; dan (3) jika terjadi akan mengakibatkan kerugian.

(25)

Register Faktor Risiko

Pemberitahuan terkait risiko baru harus

mencakup unsur-unsur risk register berikut:

Deskripsi faktor risiko atau kejadian

Kemungkinan kejadian itu akan terjadi.

Dampak jadwal.

Dampak ruang lingkup.

Dampak mutu

(26)

Your company slogan in here

Referensi

Dokumen terkait

- Segi Gabungan : Sejauh mana changes dapat diikuti dengan klaim biaya dan klaim waktu, Tanggung jawab yang sangat besar dangen wewenang yang sangat terbatas, yang

Apabila indikator-indikator kedisiplinan pegawai telah dilaksanakan dengan baik maka akan menghasilkan suatu kinerja yang berkualitas, dimana kinerja pegawai akan terlihat

Kegunaan model transmisi pesan untuk mempelajari second media age adalah bahwa model ini mampu menjadi pijakan diskusi tentang ruang yang diproduksi secara sosial (Jones

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kelompok Bank Nagari Wilayah Bukittinggi dan Agam. Dari struktur analisis jalur akan dilakukan analisis untuk mengetahui tingkat

Nama lengkap : JULENS AYOMI, S.Sos Alamat : Distrik Yapen Selatan Pekerjaan/jabatan Bidang Kordinator

Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari model pendidikan multikultural pada pendidikan dasar yang tepat yang dapat dilaksanakan di Indonesia dengan melihat dan mengkaji

keamanan laut LEVEL 1 Penetapan batas laut, penamaan pulau, dan pengelolaan pulau- pulau kecil Kesejahteraan nelayan, pembudidaya ikan, dan petambak garam PRIORITAS

Jika pembeli membeli dengan ukuran besar atau kiloan misalnya 1 kg maka pihak penjual akan memberikan secara langsung barang dagangan yang ia beli dari pasar yang