IDENTIFIKASI RISIKO
Risk Management
Pendahuluan
◼ Identifikasi Risiko adalah usaha untuk menemukan atau mengetahui risiko – risiko yang mungkin timbul dalam kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau perorangan.
◼ Identifikasi risiko adalah suatu proses dengan mana suatu perusahaan secara sistematis dan terus menerus mengidentifikasi property, liability dan perosonel exposures sebelum terjadi peril. Jadi yang diidentifikasi adalah peril yang dapat menimpa harta milik dan personil perusahaan serta kejawiban yang menimbulkan kerugian.
Peserta yang dapat mengidentifikasi risiko biasanya adalah orang- orang yang terlibat dalam proyek, seperti berikut ini.
Manajer Proyek
Anggota tim proyek
Tim manajemen risiko (jika ditugaskan)
Pelanggan
Pakar materi dari luar tim proyek
Pengguna akhir
Manajer proyek lainnya
Pakar manajemen risiko. .
Sumber Risiko
Risiko bisa diidentifikasi dan dikelompokkan
berdasarkan sumber risiko kedalam kategori berikut (Al- Bahar 1990, Smith 1999, Rahayu 1998)
• Risiko Alam
• Risiko Desain
• Risiko Finansial dan Ekonomi
• Risiko berkaitan dengan Politik, Hukum dan Regulasi
• Risiko Lingkungan
Tipe Risiko
Klasifikasi Risiko berdasarkan dari tipenya, yaitu :
Risiko murni dan spekulatif (Flanagan, 1996)
Risiko murni sering disebut juga risiko statik adalah merupakan suatu konsep yang melihat risiko sebagai suatu ketidakpastian yang dikaitkan dengan
kemungkinan adanya kerugian. Sedangkan risiko spekulatif atau risiko dinamis adalah merupakan risiko yang mempunyai kemungkinan
memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian.
Risiko fundamental dan risiko khusus.
Risiko fundamental merupakan risiko yang kemungkinannya dapat timbul pada hampir sebagian besar anggota masyarakat. Sifat dari risiko
fundamental antara lain bersifat bencana. Risiko khusus adalah risiko yang menimpa perorangan secara pribadi. Sifat dari risiko ini adalah bisa
dikendalikan, tidak selalu bersifat bencana dan umumnya dapat diasuransikan.
Identifikasi Risiko
Kegiatan pengidentifikasian adalah hal yang sangat penting bagi seorang Manajer Risiko, sebab seorang Manajer Risiko yang tidak
mengidentifikasi semua kerugian potensial tidak akan dapat menyusun strategi yang lengkap untuk menanggulangi semua kerugian potensial tersebut. Yang dilakukan oleh Manajer Risiko pada pokoknya, adalah:
Membuat daftar (check-list) semua kerugian yang dapat menimpa semua bisnis/ perusahaan apapun.
Dengan pendekatan yang sistematis mencari kerugian-kerugian potensial yang mana dari check-list tersebut yang dapat menimpa perusahaan.
Manfaat Daftar Kerugian Potensial
Manfaat daftar kerugian potensial bagi Manajer Risiko antara lain:
Mengingatkan Manajer Risiko tentang kerugian-kerugian yang dapat menimpa bisnisnya.
Sebagai tempat mengumpulkan informasi yang akan
menggambarkan, dengan cara apa dan bagaimana, bisnis-bisnis khusus yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi risiko potensial yang dihadapi bisnisnya.
Sebagai bahan pembanding dalam mereview dan mengevaluasi program penanggulangan risiko yang telah dibuat, yang dapat mencakup: premi yang sudah dibayar, pengamanan-pengamanan yang telah dilakukan, kerugian-kerugian yang timbul dan sebagainya.
Klasifikasi Kerugian Potensial
Kerugian atas harta kekayaan (property exposures):
Kerugian atas pendapatan,
Kerugian berupa kewajiban kepada pihak lain (liability losses/ exposures):
Kerugian personil (personil losses/
exposures):
Kerugian atas harta kekayaan (property exposures):
Kerugian yang langsung dapat dihubungkan dengan biaya penggantian atau perbaikan terhadap harta yang terkena peril (gedung yang terbakar, peralatan yang dicuri). Jenis kerugian ini disebut “kerugian langsung”.
Kerugian yang tidak dapat secara langsung dihubungkan dengan peril yang terjadi, yaitu kerugian yang diakibatkan oleh rusaknya barang yang
terkena peril. Jenis kerugian ini disebut “kerugian tidak langsung”.
Contoh:
Rusaknya bahan-bahan yang disimpan dalam lemari \pendingin (cold storage), karena tidak berfungsinya alat pendingin akibat gardu listriknya rusak disambar petir.
Upah yang harus tetap dibayar, pada saat perusahaan tidak berproduksi, karena ada alat-alat produksinya yang terkena peril.
Kerugian Atas Pendapatan
Kerugian atas pendapatan, misalnya sebagai akibat tidak berfungsinya alat produksi karena terkena peril.
Contoh: Batalnya kontrak penjualan, karena perusahaan tidak berproduksi untuk
sementara waktu, sebab alat produksinya mengalami rusak berat.
Kerugian Kewajiban
Kerugian berupa kewajiban kepada pihak lain (liability losses/
exposures): Adalah kerugian berupa kewajiban kepada pihak lain yang merasa dirugikan, akibat kesalahan dari bisnisnya.
Contoh:Ganti rugi yang harus diberikan oleh perusahaan
angkutan umum kepada penumpang yang cedera akibat kecelakaan, yang disebabkan oleh kesalahan
pengemudinya.
Kerugian Personil
Kerugian personil (personil losses/ exposures): Kerugian akibat peril yang menimpa personil atau orang-orang yang menjadi anggota dari karyawan perusahaan (termasuk keluarganya).
Contoh:
Kematian, ketidakmampuan karena cacat, ketidakmampuan karena usia tua dari karyawan atau pemilik perusahaan.
Kerugian yang menimpa keluarga karyawan akibat kematian, ketidakkemampuan dan pengangguran.
Hal Yang Harus Diperhatikan
Hal – hal yang dilakukan oleh manajer perusahaan untuk perusahaannya :
Mengetahui kemungkinan – kemungkinan terjadinya suatu kerugian dan harus berhati – hati atas kemungkinan timbulnya setiap kerugian dan hal ini merupakan tugas utama seorang manajer risiko.
Memperkirakan frekuensi dan besar kecilnya risiko sehingga dapat
diperkirakan kemungkinan kerugian maksimum dari risiko yang berasal dari berbagai sumber.
Memutuskan pemakaian metode pengolahan risiko yang terbaik dan paling ekonomis,apakah dengan jalan menghapuskan, mengurangi,
membatasi, menanggung sendiri, memindahkan atau mengkombinasikan metode – metode tersebut.
Mengadministrasikan program –program manajemen risiko termasuk mengadakan penilaian kembali atas program – program, pencatatan –
Metode Identifikasi Risiko
Analisis data historis
Pengamatan dan Survey (menggunakan questionnaire, inspeksi langsung, dan interaksi dengan unit kerja)
Mengadakan analisa lingkungan yang sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi yang mempengaruhi
timbulnya risiko potensial, seperti: konsumen, supplier, penyalur, pesaing dan pengusaha (pembuat peraturan/
perundang-undangan).
Pendapat ahli.
Sumber Informasi Risiko
– Dokumen Internal
– Pihak Internal Perusahaan
– Pihak Eksternal Perusahaan (konsumen, pemasok, pengamat, tenaga ahli, pesaing, dll)
Jenis Informasi
Informasi PLESTER (Politik, Lingkungan, Ekonomi, Sosial, TEknologi, dan Regulasi).
Informasi Keuangan
Informasi Proses
Informasi aliran Dokumen
Informasi Kontrak
Proses Identifikasi Risiko
Menentukan unit risiko
Memahami proses bisnis.
Menentukan aktivitas yang krusial.
Menentukan barang dan orang yang ada pada aktivitas krusial tersebut.
Menentukan bentuk kerugian yang dapat terjadi pada barang dan orang dari aktivitas krusial tersebut.
Menentukan penyebab terjadinya kerugian atau risiko
Membuat daftar risiko.
Menentukan Uni Risiko
• Misalnya yang mau diidentifikasi
adalah Unit Penjualan, maka risk
ownernya adalah unit penjualan.
Memahami Proses Bisnis
• Setiap unit memberikan layanan (atau menghasilkan produk) kepada unit yang lain atau kepada
pelanggan. Dalam menghasilkan produk/jasa ini, setiap unit melakukan berbagai aktivitas.
• Dengan memahami proses bisnis, kita bisa
mengetahui aktivitas-aktivitas yang ada pada suatu unit risiko.
Menentukan Aktivitas Yang Krusial
Yang dikatakan “krusial” atau “kritis” adalah apabila unit risiko tidak dapat menghasilkan produk atau jasa oleh karena aktivitas yang bersangkutan terganggu atau tidak
berjalannya aktivitas dengan semestinya.
Aktivitas yang tidak krusial dapat ‘diabaikan’
karena pengaruhnya tidak signifikan pada produk atau jasa yang dihasilkan.
Menentukan barang dan orang yang ada pada aktivitas
krusial tersebut.
Siapa orang-orangnya ?
apa barang-barangnya?
Menentukan bentuk kerugian yang dapat terjadi pada barang dan orang dari
aktivitas krusial tersebut
Bentuk kerugian pada orang: cedera, sakit,
meninggal, hilang, demonstrasi, mogok kerja, berhenti bekerja, berhalangan, dll.
Bentuk kerugian pada barang: rusak, hilang, tidak sesuai, usang, terbakar, tidak
berkualitas, dicuri, diselewengkan, tak tertagih, dll.
Menentukan penyebab
terjadinya kerugian atau risiko
• Risiko Keuangan : perubahan harga, nilai tukar, dan tingkat bunga.
• Risiko Operasional
Manusia : kompetensi, moral, selera.
Teknologi : keusangan, kualitas, kesesuaian.
Alam : bencana alam, kondisi alam, makhluk selain manusia.
Mengetahui penyebab risiko sangat penting karena penanganan risiko yang sama akan berbeda jika penyebabnya
berbeda. Misalnya, penanganan risiko kebakaran karena listrik berbeda dengan karena tabung gas yang meledak.
Membuat daftar risiko.
Berisi dua hal penting, yakni Pernyataan Risiko dan Penyebab Risiko.
Untuk mengetahui apakah itu sebuah risiko ingat kembali 3 karakteristik risiko:
(1) merupakan suatu kejadian;
(2) kejadian tsb mengandung kemungkinan; dan (3) jika terjadi akan mengakibatkan kerugian.
Register Faktor Risiko
Pemberitahuan terkait risiko baru harus
mencakup unsur-unsur risk register berikut:
Deskripsi faktor risiko atau kejadian
Kemungkinan kejadian itu akan terjadi.
Dampak jadwal.
Dampak ruang lingkup.
Dampak mutu
Your company slogan in here