• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pakaian merupakan kebutuhan primer dari setiap individu di dunia ini. Pakaian yang menarik dengan kualitas yang baik tentu nya akan menjadi pilihan utama individu saat ini. Hal tersebut di kenal sebagai trend fashion. Di Indonesia sendiri, trend fashion di pengaruhi dari bangsa Eropa dan juga Asia yang pernah datang dan menduduki Indonesia. Dan membawa pengaruh budaya terutama dalam hal pakaian.

Trend fashion sendiri juga didorong oleh banyaknya perancang busana di

Indonesia yang menjamur dan berlomba – lomba membuat serta menghasilkan pakaian yang di gemari oleh masyarakat Indonesia, sehingga timbul istilah baru dalam dunia bisnis mengenai pakaian ini, yaitu Bisnis Fashion. Menteri Perindustrian, Airlangga Hartato, saat pembukaan Muslim Expo 2018 di Plasa Industri Kementrian Perindustrian mengatakan bahwa “Industri Fashion masih menjadi penghasil dengan nilai ekspor sampai Juli 2018 mencapai US$ 8,2 miliar (Rp122 triliun). Menunjukkan bahwa nilai pertumbuhan ekspornya sebanyak 8,7%. Dengan performance tersebut menunjukkan bahwa produk fashion Tanah Air akan mampu menguasai 1,9% pasar fashion dunia” (Arina, 2018).

Hal ini tentunya memacu para brand fashion untuk terus berkompetisi dengan inovasi yaitu dengan contoh memiliki harga bersaing berdasarkan kualitas, lalu temukan sesuatu yang baru dengan berinovasi dalam mengisi ‘kekosongan’ dengan menawarkan barang atau layanan yang baru dengan hal ini secara tidak langsung menawarkan sesuatu yang belum tersedia di pasaran. Salah satunya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang telah mengubah cara suatu

brand berinteraksi dengan customer atau target marketnya. Saat ini, media yang

digunakan oleh berbagai perusahaan maupun brand dalam mengkomunikasikan produknya yakni media sosial. Media sosial saat ini dinilai menjadi efektif untuk menyampaikan pesan tentang produk atau promosi kepada khalayak. Terlebih lagi produk – produk yang belum dikenal, baru dan yang menyasar ke anak muda yang merupakan digital native & generasi milenial. Menurut Joseph (2011, p.28)

(2)

2

media sosial merupakan alat Digital Marketing yang terukur dan efektif.

Kategori fashion menurut Dailysocial.com menarik perhatian konsumen dengan urutan yang ke empat dengan melakukan pemasaran produknya melalui Instagram. Dailysocial.com menjelaskan bahwa di tahun 2018 pembelian produk

fashion hanya 53% untuk perempuan dan 47% untuk laki-laki sedangkan yang online shop kategori kecantikan di peringkat atas yaitu yang pertama dengan

presentase sebesar 83% untuk perempuan dan 17% untuk laki-laki. Pada gambar

1.1 memperlihatkan Most popular categories Indonesians shop for online depending on gender.

Gambar 1. 1 Kategori Online Shopping Paling Popular 2018

Sumber: Daily Social, 2018

Minat seseorang dalam membeli barang memiliki berbagai kriteria di antaranya dalam pembelian produk harus sesuai dengan keinginan dari konsumen. Minat membeli yang dirasakan para calon pembeli dipengaruhi oleh konten yang mampu menarik perhatian konsumen untuk membeli. Terutama mengenai daya tarik pesan yang digunakan membujuk calon konsumen untuk membeli, dengan

(3)

cara mengendalikan perhatian dan memberi kesan konsumen yang disimpan dalam ingatan, yang membuat produk tersebut muncullah merek produk dari ingatanya.

Brand fashion lokal Erigostore didirikan oleh Muhammad Sadad pada tahun 2011. Awal memasarkan produk Erigo ini berawal dari pameran di kota- kota besar Indonesia seperti Surabaya, Makassar, bahkan Erigo sempat pameran di Malaysia. Brand Erigo ini menjual berbagai produk yang dijual, diantaranya ada kemeja, celana jeans, jaket, topi, tas yang laris manis di pasaran. Erigo juga sudah ada di department store, ada toko sendiri, tapi Erigo ini besar dari online.

Kisah sukses Erigostore ini tidak lepas dari andil media sosial di dalamnya untuk mengekspansi bisnis, menjangkau target marketnya, memberikan wawasan tentang produk dan pelayanannya, serta mendorong minat beli hingga terbentuknya citra positif. Menurut Tracy L. Tuten & Michael R. Salomon (2018, h. 4) media sosial adalah sarana komunikasi, penyampaian, kolaborasi, dan pengembangan online di antara jaringan personal, komunitas, dan organisasi yang saling berhubungan dan saling bergantung, yang ditingkatkan oleh kemampuan teknologi dan mobilitas.

Media sosial yang dipilih oleh Erigostore sebagai media pemasaran sekaligus platform utama adalah Instagram. Adapun alasan yang memperkuat penggunaan Instagram sebagai media pemasarannya, yaitu karena Indonesia merupakan pengguna Instagram dengan jumlah terbanyak ke - 4 di dunia, jumlahnya mencapai 65.780.000 pada April 2020. Mayoritas pengguna berusia 18 – 24 tahun dan mencapai angka 25 juta (Napeleon Cat, 2020).

Selain digunakan untuk mempublikasikan foto, dan video Erigostore pun memasarkan produk bisnis kepada pengguna lainnya. Fitur Instagram yang dapat digunakan para pelaku usaha yaitu fitur yang dapat merubah akun personal menjadi akun bisnis. Akun bisnis di Instagram dapat menunjukkan insight, rata - rata hari dan waktu followers aktif menggunakan Instagram, jumlah kunjungan

(4)

4

Lalu akun media sosial Instagram Erigostore ini dikemas dengan desain yang unik, menarik, dan tentunya tidak membosankan serta dengan model orang asing dan ada beberapa artis ternama seperti Adipati, Uus, Qorygore, Babe Cabita, Erika Carlina, Sisi Asih, Boris Bokir, dan Richard Kyle. Erigostore ini dalam penyampaian pesan dalam konten kepada Target Audience nya cukup jelas seperti di halaman caption dan memberikan informasi di Instagram story. Akun Instagram Erigostore ini juga aktif dalam menjalin hubungan dengan

followersnya, seperti melakukan rutin tanya jawab atau qna melalui Instagram story, tanya jawab di halaman comment.

Maka dari itu tak hanya Erigo, banyak kompetitor fashion lain yang melakukan pemasaran melalui aktivitas di Instagram antara lain Shiningbrightco, Schofficials, Thanksinsomnia, Originalquzzy, dan yang lainnya. Jika melihat dari sisi persamaan antara followers dan berbagai produk yang dijual, maka yang menjadi fokus peniliti dalam menentukan kompetitor adalah brand Shiningbrightco, Schofficials, dan Thanksinsomnia. Dapat dilihat pada tabel 1.1 pembanding kompetitor untuk brand Erigostore.

(5)

Tabel 1. 1 Pembanding Kompetitor

Brand

Deskripsi Brand

Target

Followers Instagram

Erigostore Brand Erigo clothing line sendiri merupakan merek fashion

anak muda yang sedang berkembang, memiliki kualitas tinggi dan desain yang mendukung kebutuhan sehari-hari maupun traveling

Pria&Wanita 17-25 tahun

Data per 29 September 2020 840.000

Shiningbrightco

Menjual berbagai produk dari baju, kemeja, celana sweater, tas, topi dengan desain yang keren, unik, dan colorfull dan didukung dengan koleksi yang padat di setiap musim untuk melayani permintaan populer merek. Lalu sudah meluncurkan gerakan sebagai merek Quintessential Indonesia dan sumber inspirasi bagi remaja.

Pria&Wanita 17-25 Tahun

Data per 29 September 2020: 465.000

Schofficials Ovual Research. Ouval memiliki arti, Originality for

Understanding Viction and Artificial Language. Sedangkan

kata Research memiliki arti sebagai upaya inovasi untuk memenuhi kebutuhan anak muda dengan membuat desain produk yang unik dan memiliki difrensiasi, dalam arti tidak pasaran. Lalu Schoffialcs ini lebih ke fashion untuk pemain

skateboard tetapi bisa untuk yang lainnya.

Pria&Wanita 17-25 Tahun

Data per 29 September 2020: 438.000

Thanksinsomnia Thanksinsomnia di kenal dengan desain yang simpel dan iconic. Dengan menggabungkan gaya graffiti artwork dan sentuhan street style sehingga tercipta produk clothing line serta aksesori unisex yang unik, fresh dan inovatif. Tidak hanya di kenal

Pria&Wanita

17-25 Tahun Data per 29 September 2020: 658.000

(6)

sebagai brand clothing line lokal, Thanksinsomnia juga mengusung urban streetwear

Sumber: Olahan Data Pribadi, 2020

(7)

Berdasarkan tabel di atas yang sudah menjelaskan perbandingan beberapa kompetitor brand lokal Erigostore yang bertujuan untuk mengetahui keberadaan kompetitor sebenarnya bukan untuk ditakuti melainkan menjadi motivasi agar selalu memberikan yang terbaik. Dengan hal ini menurut (Gdilab, 2017) meski bukan untuk ditakuti, ada baiknya sesekali perlu untuk mengamati strategi yang dilakukan oleh kompetitor terutama dalam strategi pemasaran di media sosial. Terutama mengamati do & don’t dengan melihat apa yang apa yang dilakukan oleh kompetitor maka akan mengetahui apa yang baik dan buruk bagi brand, dengan membandingkan performa, bisa merancang strategi pemasaran yang lebih ampuh dan berinovasi dengan produk terbaru yang mungkin belum pernah terpikirkan oleh kompetitor. Yang kedua dilihat dari peluang baru dengan salah satu manfaat dalam memantau strategi pemasaran kompetitor adalah melihat peluang-peluang baru. Dengan perkembangan yang semakin pesat, media sosial seringkali dipilih sebagai tempat untuk menyampaikan ide, kritik, maupun saran. Memantau feedback konsumen di media sosial kompetitor akan memungkinkan menemukan peluang-peluang baru yang mungkin tidak diketahui sebelumnya. Yang terakhir tentang motivasi untuk memperbaiki kualitas dengan memantau strategi kompetitor tentunya yang akan termotivasi untuk terus memperbaiki kualitas produk agar lebih unggul. Pastikan produk mempunyai sesuatu yang unik yang tidak bisa didapat dari kompetitor.

(8)

8

1.2 Rumusan Masalah

Erigostore hadir untuk memasarkan berbagai produknya melalui media sosial Instagram. Dengan perkembangan yang pesat tersebut, tidak hanya Erigostore tapi banyak sekali brand-brand lokal fashion yang saling bersaing.

Masalah yang timbul adalah pihak Erigostore perlu mengetahui apakah aktivitas daya tarik pesan yang dilakukan sudah berjalan efektif untuk menimbulkan minat beli konsumen atau tidak, sehingga Erigostore ini dapat memaksimalkan pesan yang disampaikan kepada followers-followersnya agar kedepannya dapat bersaing dengan brand lainnya. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah daya tarik pesan akun Instagram Erigostore mempengaruhi minat beli.

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. Adakah pengaruh daya tarik pesan akun Instagram Erigostore terhadap minat beli?

2. Seberapa besar pengaruh daya tarik pesan akun Instagram Erigostore terhadap minat beli?

1.4 TujuanPenelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh daya tarik pesan akun Instagram Erigostore terhadap minat beli.

2. Besar pengaruh daya tarik pesan Instagram Erigostore terhadap minat beli.

(9)

1.5 KegunaanPenelitian

1.5.1. Kegunaan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan teori Eleboration Likelihood Model terutama mengembangkan konsep – konsep yang berkaitan dengan pesan – pesan dalam tataran Afektif atau Emotional yang menyangkut tentang pesan atau konten melalui media sosial.

1.5.2.

Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada Erigostore dan perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan media sosial sebagai media komunikasi pemasaran.

Gambar

Gambar 1. 1 Kategori Online Shopping Paling Popular 2018
Tabel 1. 1 Pembanding Kompetitor

Referensi

Dokumen terkait

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendapatan perempuan pedagang terhadap pendapatan rumahtangga di Pasar Sentral

menggunakan metode ekuitas. Dalam metode akuntansi ekuitas, investasi pada ventura bersama pada awalnya diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasi sebesar biaya

Pada tombol navigator dilambangkan dengan kubus yang berada di paling kiri berfungsi bagi user untuk memilih dimensi yang diinginkan untuk tampil, dan juga dapat memilih measure yang

Setiap organisasi harus menjalankan usaha-usaha pengembangan pegawainya dikarenakan untuk meningkatkan kemampuan kerja (produktivitas) para pegawai tersebut.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui secara simultan atau parsial pengaruh yang signifikan dari bukti langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati

Keragaan pasar dalam pemasaran jaringan dianalisis dengan: (a) saluran pemasaran jaringan, dan (b) analisis keuntungan, biaya, dan marjin pemasaran jaringan, yang

Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa strategi pemasaran yang digunakan dalam kegiatan pemasaran salah satunya yaitu dengan promosi sampling yaitu

Kegiatan gotong royong diawali dengan berkoordinasi dengan perangkat Desa Gubug mengenai tempat, hari, alat, dan waktu pelaksanaan gotong royong tersebut, kemudian