• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI. Banyak cabang-cabang olahraga yang membutuhkan kondisi fisik, khususnya daya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORI. Banyak cabang-cabang olahraga yang membutuhkan kondisi fisik, khususnya daya"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori

1. Hakikat Daya Ledak Otot Tungkai a. Pengertian Daya Ledak

Banyak cabang-cabang olahraga yang membutuhkan kondisi fisik, khususnya daya ledak otot tungkai dalam mencapai hasil prestasi yang baik, di antara sekian banyak cabang olahraga salah satunya olahraga bolabasket. Yang mana daya ledak otot tungkai dibutuhkan pada waktu melompat saat melakukan lay up shoot.

Menurut Setiagraha (2011:5) menyebutkan bahwa :

Faktor ukuran tubuh mempengaruhi daya ledak artinya ukuran tubuh yang besar ditandai dengan massa besar, tubuh tinggi, dan otot-otot yang besar memberikan kemampuan besar. Jenis kelamin turut mempengaruhi kekuatan, artinya laki-laki dan perempuan mempunyai kekuatan yang berbeda. Hal ini lebih nampak pada usia tertentu. Faktor usia, artinya usia masih muda atau anak-anak mempunyai kekuatan yang berbeda dengan usia remaja atau dewasa. Demikian pula usia lanjut mempunyai kemampuan tenaga yang menurun. Olehnya itu dalam daya ledak tungkai merupakan unsur penopang dalam melakukan bolabasket yang perlu diperhatikan. Sebab dengan adanya daya ledak tungkai, maka kemampuan dorongan pada lengan akan memberikan pengaruh yang positif untuk melakukan shooting yang lebih jauh.

Dari keterangan di atas dapat dipahami bahwa daya ledak itu muncul dari faktor keaadan fisik seseorang, keadaan fisik tersebut akan mempengaruhi besar atau kecilnya daya ledak yang dimilikinya, tergantung dari massa otot ada pada dirinya, usia dan jenis kelaminnya.

Menurut Harsono (2001:24) mengatakan bahwa power adalah produk dari kekuatan dan kecepatan. Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang amat singkat. Sebagai contoh adalah kalau dua orang individu masing-masing dapat mengangkat beban yang beratnya 50 kg. Akan tetapi yang seorang dapat mengangkatnya lebih cepat dari pada yang lain, maka orang itu dikatakan memiliki power yang lebih baik dari pada orang yang mengangkatnya lebih lambat.

6

(2)

Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa daya ledak otot tungkai merupakan kemampuan otot tungkai seseorang untuk berkontraksi dengan kuat dan cepat, sehingga menimbulkan daya untuk bergerak dengan tiba-tiba dan menghasilkan dorongan ke atas untuk mengangkat massa tubuh ke udara semaksimal mungkin sehingga membuat orang tersebut dapat dengan mudah melakukan gerakan lanjutan dalam berolahraga seperti gerakan lay up shoot.

Kemudian Fahkruzzaman (2015:65) mengatakan bahwa daya ledak atau sering disebut dengan istilah mascular power dapat juga di artikan kekuatan untuk mempergunakan kekuatan maksimal yang digunakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Dari keterangan di atas dapat dipahami bahwa kemampuan seseorang dalam mengerahkan kekuatan maksimal dengan waktu yang singkat merupakan perwujudan dari unsur fisik yang disebut dengan daya ledak. Dimana gerakan yang dihasilkan merupakan gerakan yang cepat dan memiliki daya dorong yang kuat.

Selanjutnya menurut Bafirman (2008:82) mengatakan bahwa daya ledak merupakan salah satu komponen biometrik yang penting dalam kegiatan olahraga. Karena daya ledak akan menentukan seberapa keras orang dapat memukul, seberapa jauh melempar, seberapa tinggi melompat, seberapa cepat berlari dan lain sebagainya.

Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa kemampuan seseorang dalam bergerak dengan cepat baik menggunakan gerak tubuh bagian atas seperti memukul, maupun gerak tubuh bagian bawah seperti memindahkan tubuhnya dari satu titik ke titik yang lain ataupun dalam melakukan lompatan secara tiba-tiba dan eksplosif.

Begitu juga menurut Irawadi (2011:96) “Daya ledak otot merupakan gabungan dari beberapa unsur fisik yaitu unsur kekuatan dan unsur kecepatan. Daya ledak otot sebagai kemampuan seseorang untuk menggerakkan tubuh atau bagian-bagiannya secara kuat dan kecepatan tinggi. Wujud nyata dari daya ledak otot tergambar dalam kemampuan seseorang

(3)

seperti, kekuatan atau ketinggian loncatan, kekuatan tendangan, kekuatan lemparan, kekuatan dorongan, dan kekuatan tendangan.

Dari kutipan di atas diketahui bahwa daya ledak otot terdiri dari dua unsur fisik yang berfungsi untuk menggerakkan tubuh ataupun bagian-bagian tubuh lainnya dengan kuat dan dengan kecepatan gerakan yang tinggi. Sehingga tampaklah dari kemampuan itu berupa ketinggian loncatan atau kekuatan tendangan atau kekuatan lemparan atau kekuatan dorongan.

Sedangkan Ismaryati (2008:59) mengatakan daya ledak sama halnya dengan power, yaitu power siklis dan asiklis, pembedaan jenis ini dilihat dari segi kesesuaian jenis gerakan atau keterampilan gerak. Dalam kegiatan olahraga power tersebut dapat dikenali dari perannya pada suatu cabang olahraga. Cabang-cabang olahraga yang lebih dominan power siklisnya adalah melempar, menolak dan melompat pada atletik, unsur-unsur gerakan senam, beladiri, loncat indah dan sejenis lebih dominan power siklisnya.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa daya ledak merupakan kombinasi antara kekuatan dengan kecepatan untuk mengatasi beban dengan kecepatan kontraksi otot yang tinggi. Kekuatan mengambarkan kemampuan otot untuk mengatasi beban dengan melompat. Sedangkan kecepatan menunjukan kemampuan otot mengatasi beban dengan kontraksi yang sangat cepat, kekuatan otot dan kontraksi otot merupakan ciri utama dari daya ledak.

Banyak kita lihat orang yang memiliki otot yang besar, tetapi tidak mampu bergerak dengan cepat atau sebaliknya mampu bergarak dengan cepat, tetapi tidak dapat mengatasi beban dengan gerakan yang cepat. Ini menandakan bahwa kekuatan otot saja belum menjamin untuk menghasilkan power otot. Oleh sebab itu, maka antara kekuatan dan kecepatan harus dilatih untuk menghasilkan power yang baik.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Daya Ledak

(4)

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi daya ledak adalah kekuatan dan kecepatan. Dimana daya ledak merupakan suatu rangkaian gerak yang dilakukan dengan sangat cepat dan menggunakan kekuatan maksimal yang ada atau bisa disebut juga bahwa daya ledak merupakan gabungan atau kombinasi dari komponen kecepatan ditambah dengan kekuatan.

Dalam Bafirman (2008:82) mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi daya ledak adalah kekuatan dan kecepatan kontraksi.

1. Kekuatan

Kekuatan otot menggambarkan kontraksi maksimal yang dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot. Faktor fisiologis yang mempengaruhi kekuatan otot adalah usia, jenis kelamin, dan suhu otot. Disamping itu faktor yang mempengaruhi kekuatan otot sebagai unsur daya ledak adalah jenis seabut otot, luas otot rangka, sistem metabolisme energi, sudut sendi, dan aspek psikologis (Bafirman, 2008:82).

2. Kecepatan

Kecepatan adalah suatu kemampuan bersyarat untuk menghasilkan gerakan tubuh dalam keadaan waktu yang sesingkat mungkin. Kecepatan diukur dengan satuan jarak dibagi suatu kemampuan untuk menghasilkan gerakkan tubuh dalam waktu yang sesingkat mungkin. Faktor yang mempengaruhi kecepatan adalah kelenturan, tipe tubuh, usia, dan jenis kelamin (Bafirman, 2008:83).

Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa unsur yang terkandung pada daya ledak adalah kekuatan otot yang dimiliki seeorang, semakin besar penampang ototnya maka kekuatan yang dilikinya juga akan semakin besar. Kecepatan otot dalam berkontraksi akan menghasilkan gerakan yang tiba-tiba dan cepat sebagai hasil unjuk kerja dari daya ledaknya.

c. Batasan Otot Tungkai

Sebagaimana kita ketahui, bahwa tubuh kita dibungkus oleh jaringan-jaringan otot atau gumpalan daging. Jaringan-jaringan otot tersebut berfungsi sebagai penggerak tubuh dalam melakukan gerakan. Depdikbud (2002:1226) menyatakan bahwa “otot merupakan jaringan kenyal di tubuh manusia dan hewan yang berfungsi menggerakkan organ tubuh.

Sedangkan tungkai adalah kaki atau seluruh kaki dari pangkal paha ke bawah. Jadi otot

(5)

tungkai adalah jaringan kenyal yang ada pada kaki atau dapat dikatakan daging pada bagian kaki keseluruhan”.

Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi.

Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi dalam tubuh.

Santosa dkk (2012:193) menyebutkan bahwa memahami fungsi otot adalah memahami dinamika perubahan intraselular otot. Oleh karena itu perlu lebih dahulu dibahas anatomi dan fisiologi molecular otot, agar perubahan-perubahan yang terjadi di dalam sel-sel otot yang menjalani pelatihan dapat lebih mudah dipahami.

Kemudian Santosa dkk (2012:193) menjelaskan bahwa secara mikroskopis otot rangka terdiri dari satuan-satuan serabut otot. Satu serabut otot, adalah satu sel otot, panjangnya dapat beberapa cm. Satu sel otot mempunyai banyak inti sel yang biasanya terletak dibagian periferi dekat kepada membran sel.

Otot adalah alat gerak aktif, karena otot dapat menggerakkan bagian-bagian tubuh yang lain. Tungkai dengan kata lain adalah keseluruhan kaki dari pangkal paha sampai kelopak kaki yang dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian atas dari pangkal paha sampai seluruh lutut, sedangkan bagian bawah dari lutut dan bagian kaki ke bawah.

Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa otot tungkai terdiri dari otot tungkai atas, dan otot tungkai bawah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa otot tungkai adalah bagian keseluruhan kaki yang terdiri dari berbagai susunan otot yang saling berkaitan untuk memungkinkan melakukan suatu gerak.

(6)

Gambar 1.

Otot Tungkai Bagian Bawah Syaifuddin (2009:130) 2. Hakikat Lay Up Shoot

a. Pengertian Lay Up Shoot

Bola basket merupakan olahraga yang dimainkan oleh dua regu yang saling memasukkan bola ke keranjang lawan dengan menggunakan tangan. Dalam Depdikbud (2002:111) dijelaskan bahwa basket diartikan dengan permainan bola yang dilakukan oleh dua regu, masing-masing terdiri atas lima orang, yang berusaha mengumpulkan angka dengan memasukkan bola ke dalam basket. Sedangkan basket itu sendiri diartikan sebagai lingkaran berjaring yang dipasang pada ketinggian tiga meter pada papan sebagai tempat memasukkan bola pada permainan bolabasket.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa permainan bolabasket merupakan olahraga berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Dalam bermain bolabasket terdapat teknik menembakkan bola ke keranjang dengan sebutan lay up shoot.

Menurut Khoeron (2017:48) Teknik lay-up ialah salah satu teknik shooting yang

(7)

paling banyak dilakukan oleh pemain basketball. Dan menjadikan teknik ini yang termudah di antara teknik-teknik lainnya. Melakukan lay-up dengan cara memantulkan bola ke arah papan pantul atau bisa juga dengan memasukkan ke dalam keranjang langsung. Namun sebelum memasukkan bola ke keranjang, pemain biasanya men-dribble bola terlebih dahulu dari garis tembakan bebas. Dilanjutkan dengan jumping menggunakan salah satu kaki secara bergantian. Ketika melakukan tembakan diperkenankan menggunakan satu tangan, dan tangan lain menjaga agar bola tak meleset dari keranjang.

Lalu menurut Amber (2013:33) Lay up shoot merupakan tembakan yang paling aman dan paling efektif kalau pemain yang memegang bola tadi tidak dibayangi lawan. Pemain- pemain muda seringkali kehilangan kesempatan bagus ini, dan melakukan tembakan berulang kali karena mereka tidak mampu melokasi letak jala yang tepat dengan matanya. Biasanya ini disebabkan karena mereka terlampau sibuk bekerja keras mengontrol bola. Kalau kemam- puan mengontrol bola dan melakukan berbagai gerakan berpindah tempat sudah dipelajari secara mendetail, dengan melakukan berbagai latihan dribbling dan mengoperkan bola, problem seperti ini sebenarnya sudah dapat ditanggulangi.

Kemudian menurut Kosasih (2008: 50) Setiap pemain harus belajar melakukan lay up dengan tangan kanan maupun kiri. Lompatan yang tinggi dibuat dengan jejakan kaki terakhir sebelum melompat, jadi usahakan lompatan kita mendekati ring, jika memungkinkan lakukanlah dunk. Lay up shot dapat dilakukan dengan 2 (dua) hitungan kaki ataupun dengan 1 (satu) hitungan kaki.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat dipahami bahwa lay up shoot merupakan salah satu tenik dasar dalam bermain bola basket yang dapat dilakukan dengan cara memantulkan bola ke arah papan pantul atau bisa juga dengan memasukkan ke dalam keranjang langsung. Lay up dapat dilakukan dengan tangan kanan maupun kiri, serta dengan 2 (dua) hitungan kaki ataupun dengan 1 (satu) hitungan kaki.

(8)

b. Teknik Dasar Lay Up Shoot

Lay up shoot merupakan salah satu cara untuk memasukkan bola ke dalam jaring

lawan. Gerakan lay up shoot ini dilakukan untuk mengecoh lawan yang hendak merebut bola yang digiring dan dilanjutkan dengan menembakkan bola ke jaring lawan dengan gerakan sedikit melayang di udara dan dengan lembut jari tangan mendorong bola ke arah jaring sehingga jika mengenai papan pantul, pantulannya tidak terlalu keras sehingga akan jatuh ke dalam jaring.

Menurut Oliver (2004:14) teknik untuk melakukan lay-up dengan tangan kanan adalah,

Posisikan tubuhmu dengan jarak satu langkah dari ring basket di sisi kanan ring basket. Posisikan lengan kananmu tinggi-tinggi dan tekuklah lengan yang akan kamu pakai untuk menembak sampai membentuk sudut 90 derajat sehingga lengan tersebut membentuk huruf L. Posisikan bola pada telapak jari-jari lengan kananmu. Gunakan tangan yang tidak melakukan tembakan untuk menopang bola, dan lengan serta siku yang tidak melakukan tembakan melindungi dari pemain bertahan yang rnenghalangi tembakan. Melangkahlah maju ke arah ring basket dengan rnenggunakan kaki kiri, kemudian melompatlah dengan umpuan kaki kiri. Ketika kamu melompat dengan tumpuan kaki kiri, julurkanlah lengan kananmu ke arah titik sasaran pada papan.

Lepaskan bola dari tangan kananmu dengan lembut ke arah titik sasaran sehingga bola tidak terlalu kuat memantul dari papan Pertahankan kontak mata dengan titik sasaran sampai bola benar-benar telah menyentuh papan dan masuk ring basket.

Dari kutipan di atas, dapat dipahami bahwa lay up shoot merupakan salah satu cara untuk melakukan serangan dengan cara menembakkan bola ke ring basket dari jarak yang dekat di bawah jaring basket, melompat setinggi mungkin kemudian berusaha memasukkan bola ke dalam jaring basket dengan lay up shoot pemain dapat mencari peluang yang lebih baik untuk menembak. Teknik ini merupakan teknik yang digunakan untuk menghasilkan tujuan dari permainan. Berikut gambar teknik lay up shoot:

(9)

Gambar 2. Teknik Lay Up Shoot (Oliver, 2004:14)

B. Kerangka Pemikiran

Lay up shoot merupakan teknik yang sering digunakan ketika seorang pemain

penyerang yang berada di dekat ring basket menerima sebuah umpan, merebut bola dari rebound, atau melakukan jump-stop, setelah melakukan dribble drive ke arah ring basket.

Teknik ini merupakan teknik yang penting digunakan untuk menghasilkan tujuan permainan yakni memasukkan bola sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan poin.

Sewaktu melakukan lay up shoot, siswi akan membutuhkan daya ledak otot tungkai yang maksimal, yang berguna untuk menghasilkan loncatan yang tinggi sehingga dapat lebih dekat dengan ring lawan dan memudahkan siswi untuk memasukkan bola ke dalam jaring.

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa semakin baik daya ledak otot tungkai dan menghasilkan loncatan yang tinggi serta dapat menjadi lebih dekat dengan ring basket lawan sehingga teknik lay up shoot akan lebih mudah untuk dilakukan oleh siswi ekstrakurikuler bolabasket.

C. Hipotesis

(10)

Berdasarkan paparan di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

terdapat hubungan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lay up shoot pada siswi ekstrakurikuler SMA Negeri 09 Pekanbaru.

Gambar

Gambar 2. Teknik Lay Up Shoot  (Oliver, 2004:14)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada pengertian tentang daya ledak secara umum tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa daya ledak otot tungkai merupakan kemampuan otot atau sekelompok

Tipe kegiatan pelatihan yang dipilih untuk meningkatkan dan memelihara kebugaran fisik, daya ledak otot tungkai yang baik, dan dapat meloncat setingi-tingginya

Bedasarkan pendapat dari penelitian penulis memberi kesimpulan bahwa daya ledak merupakan merupakan kemampuan sebagian otot untuk menampilkan kekuatan secara eksplosif

Daya ledak otot kaki merupakan kekuatan otot kaki dalam mengatasi tahanan atau beban dalam suatu gerakan utuh dengan kecepatan yang singkat, dengan daya ledak otot kaki yang

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna nilai daya ledak otot tungkai antar dua cabang olahraga, yaitu bola voli dan

Daya ledak otot tungkai Tingkat daya ledak otot tungkai yang dimiliki para atlet Smanpur Purbolinggo memiliki rerata 42.8 cm dan berada pada kondisi sedang.. Atlet klub smanpur harus

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa daya tahan pemain kurang sekali, daya ledak otot tungkai pemain sedang, sedangkan untuk kelincahan pemain memiliki kategori yang baik

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi fisik pemain Sekolah Sepakbola Football Club Kota Padang yang meliputi : kelentukan, kecepatan, kelincahan, daya ledak otot