• Tidak ada hasil yang ditemukan

tinjauan kondisi fisik pemain sepakbola - ADOC.PUB

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "tinjauan kondisi fisik pemain sepakbola - ADOC.PUB"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

Penelitian ini berawal dari pengamatan di lapangan tentang kemampuan kondisi fisik pemain sepak bola di SMP Negeri 13 Tabing Padang belum sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan hal tersebut, penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian tentang kondisi fisik pemain sepak bola di SMP Negeri 13 Tabing Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik pemain sepak bola di SMP Negeri 13 Tabing Padang yaitu daya ledak, kecepatan, kelincahan dan daya tahan.

Populasi dalam penelitian ini adalah pemain sepak bola di SMP Negeri 13 Tabing Padang yang mengikuti olahraga outdoor dengan jumlah 20 orang.

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, mengenai kondisi fisik pemain sepak bola di SMP Negeri 13 Padang dapat diidentifikasi beberapa variabel yang mempengaruhi yaitu sebagai berikut.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat penelitian

  • Permainan Sepakbola
  • Pengertian Kondisi Fisik
  • Komponen Dasar Kondisi Fisik

Kesegaran jasmani merupakan persiapan yang paling dominan untuk mencapai prestasi yang optimal menurut Astrand dalam Arsil (1999:6) yang menjelaskan bahwa komponen dasar kebugaran jasmani ditinjau dari konsep otot adalah daya tahan, kekuatan, daya ledak. ), kecepatan (kecepatan). ), fleksibilitas (flexibility), kelincahan (agility), keseimbangan (balance) dan koordinasi (coordination). Kesegaran jasmani (physical fitness) memegang peranan yang sangat penting dalam menjaga atau meningkatkan tingkat kebugaran jasmani (physical fitness). Dalam permainan sepak bola kondisi fisik menjadi faktor utama dalam mencapai prestasi, karena dalam permainan sepak bola memang membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu 2 x 45 menit.

Kondisi fisik dalam olahraga adalah semua kemampuan yang menentukan prestasi dan perwujudannya dilakukan melalui kemampuan pribadi (kemampuan dan motivasi). Secara umum kondisi fisik yang dibutuhkan dalam setiap cabang olahraga adalah sama, artinya setiap cabang olahraga memerlukan kondisi fisik agar dapat mencapai prestasi yang optimal, seperti halnya dalam sepakbola. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, kondisi fisik pemain sepak bola yang baik merupakan sesuatu yang sangat diperlukan.

Kondisi fisik dibedakan dalam arti sempit sebagai kondisi fisik yang meliputi faktor kekuatan, kecepatan dan daya tahan, sedangkan dalam arti luas adalah ketiga faktor diatas ditambah faktor kelincahan dan koordinasi. Menurut Syafruddin kebugaran jasmani adalah kemampuan dasar untuk mengembangkan kemampuan kinerja tubuh yang terdiri dari komponen-komponen seperti kekuatan, kecepatan, daya tahan dan kelincahan. Rothing Danurosing dalam Syafruddin (1996:36) mendefinisikan kondisi fisik khusus sebagai salah satu latihan kemampuan optimal yang menentukan performa setiap cabang olahraga.

Menurut Jonath dan Krempel, komponen kondisi fisik yang dibutuhkan dalam permainan sepak bola memberikan kontribusi yang berbeda-beda seperti daya tahan 30 persen, kekuatan 15 persen, kecepatan 20 persen, fleksibilitas 15 persen, dan koordinasi 20 persen. Berdasarkan persentase komponen kondisi fisik berdasarkan tingkat kebutuhan dalam permainan sepak bola itu sendiri. Syafruddin (1996:32) menjelaskan bahwa kekuatan adalah kemampuan dasar dalam keadaan fisik tanpa kekuatan, seseorang tidak dapat melompat, mendorong, menarik, menahan, mengangkat dan sebagainya.

Moehamad Sajoto (1988:54) menyatakan bahwa kekuatan adalah komponen kondisi fisik yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menggunakan otot untuk menerima beban dalam waktu kerja tertentu.

Kerangka Konseptual

Dari pernyataan di atas dapat dijelaskan bahwa kemampuan darah dalam jumlah tertentu untuk disalurkan ke otot-otot yang sedang aktif bergerak dan mengambil oksigen dari darah sebagai bahan bakar saat tubuh melakukan aktivitasnya, sedangkan V02max sendiri menggambarkan tingkat aktivitas tubuh untuk mendapatkan oksigen dan kemudian mengirimkannya ke otot dan sel lain dan menggunakannya dalam produksi energi. Jika tubuh secara bersamaan membuang sisa metabolisme yang dapat menghambat aktivitas fisik, dengan kata lain seseorang dengan jantung, paru-paru, dan sirkulasi darah yang baik dapat bekerja terus menerus tanpa melakukan kesalahan besar. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yang tujuannya adalah untuk mengetahui, mengkaji dan menggambarkan keadaan pada saat penelitian dilakukan.

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Padang dan waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember 2011 – Januari 2012. Populasi penelitian ini adalah pemain sepak bola di SMP Negeri 13 Padang yang mengikuti pertandingan sepak bola di luar sekolah, berjumlah 20 orang. Berdasarkan penilaian di atas, maka pengambilan sampel yang dilakukan adalah total sampling, artinya seluruh populasi digunakan sebagai sampel penelitian.

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian  C.  Pertanyaan Penelitian
Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian C. Pertanyaan Penelitian

Defenisi Operasional

Daya tahan adalah kemampuan untuk bekerja atau berolahraga dalam waktu lama tanpa merasa lelah. Daya tahan yang dibutuhkan dalam olahraga sepak bola adalah daya tahan aerobik, dimana oksigen diperlukan satu kali hingga aktivitas berhenti Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu bekerja dalam waktu lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti.

Jenis dan Sumber Data

Teknik dan Alat Penggumpulan Data

Alat yaitu flat jump/sandbox, meteran, alat tulis untuk mencatat hasil tes. Cara pelaksanaannya adalah testi berdiri di atas papan tolakan dengan lutut ditekuk membentuk sudut 45 derajat dengan kedua lengan lurus ke belakang, kemudian testi mendorong ke depan dengan ditopang kedua kaki secara bersamaan. Cara mengukurnya adalah jarak dari batas papan kick off ke tumpuan kaki atau anggota tubuh lain yang paling dekat dengan papan kick off.

Skor yang dihitung adalah jarak lompatan terjauh yang dicapai oleh setiap subjek dan dicatat sebagai skor akhir. Cara pelaksanaannya adalah berusaha berdiri di belakang garis start, dengan sikap terbang start (berdiri), pada aba-aba “yes”, subjek berusaha berlari secepat mungkin menuju lintasan yang telah ditentukan untuk mencapai garis finish. Alat-alat tersebut adalah stopwatch, formulir (alat tulis), lapangan (trek lari) dan 5 buah kursi/pancang yang ditempatkan dalam jarak 10 kaki (3,048 m) dari garis start.

Subjek memulai dari belakang garis start dengan isyarat “jalan”, peserta tes berlari ke kanan kursi pertama, kemudian bergerak ke kiri dari kursi kedua. Subjek berlari seperti ini melewati kursi terakhir dan memutar semua kursi untuk kembali ke garis start, dia berputar mengelilingi kursi terakhir dan berlari keluar masuk kursi dan kembali ke awal, dia tidak boleh menyentuh kursi dari setiap peserta mendapat 2 peluang. Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung, paru dan kardiovaskuler, pelaksanaannya adalah sebagai berikut.

Pencatatan hasil, penghitungan waktu dilakukan sejak peluit dibunyikan hingga peserta tiba di garis finis. Hasilnya adalah waktu yang dicapai dalam hitungan menit dan detik setelah mencapai jarak 2400 meter.

Gambar 2. Tes daya ledak otot tungkai ( Standing broad jump )  Norma Standarisasi Daya Ledak
Gambar 2. Tes daya ledak otot tungkai ( Standing broad jump ) Norma Standarisasi Daya Ledak

Teknik Analisis Data

Pada bab IV dibahas hasil penelitian dengan menggunakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran kebugaran jasmani pemain sepak bola yang terdiri dari empat item tes yaitu daya tahan dengan tes lari 2400 m, daya ledak tungkai, otot dengan berdiri tes lompat jauh, kelincahan dengan tes lari zig-zug dan kecepatan dengan tes lari 50 meter. Dengan demikian, akan diuraikan data kondisi fisik untuk setiap butir soal yang diperiksa.

Deskripsi Data

  • Variabel Daya Tahan (Lari 2400 Meter)
  • Variabel Daya Ledak Otot Tungkai (Tes Standing Broad Jump)
  • Variabel Kelincahan (Zig-Zug Run)
  • Variabel Kecepatan

Berdasarkan hasil data pada Tabel 1, mengenai variabel daya tahan tidak ada yang memiliki kategori sangat baik, baik dan sedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat hasil data variabel endurance pemain sepakbola pada Gambar 2 berikut ini. Variabel Daya Tahan Pemain Sepak Bola SMA Negeri 13 Padang Dari uraian hasil kategorisasi data endurance yang diperoleh pemain dalam pembinaan olahraga sepak bola SMA Negeri 13 Padang terdapat pemain yang berada di atas nilai rata-rata kelompoknya.

Berdasarkan hasil data pada Tabel 2, mengenai variabel daya ledak otot tungkai tidak ada yang masuk kategori sangat baik dan baik. Untuk lebih jelasnya hasil data variabel kekuatan ledak otot kaki pemain sepak bola dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini. Variabel Kekuatan Ledakan Pemain Sepak Bola SMP Negeri 13 Padang Dari uraian hasil kategorisasi data kekuatan ledakan otot tungkai pemain dalam promosi olahraga sepak bola di SMA Negeri 13 Padang, pemain yang berada di atas rata-rata skor kelompok sebanyak 11 orang (55%) pada kelompok rata-rata tetapi tidak ada yang memperkirakan.

Selain itu, sebaran data hasil variabel skill pemain dalam latihan sepakbola di SMA Negeri 13 Padang dapat dilihat pada Tabel 3. Untuk lebih jelasnya, hasil data variabel skill pemain dalam latihan sepakbola di Padang 13 SMP Negeri dapat dilihat pada Gambar 4 di halaman berikutnya. Variabel Keterampilan Pemain Sepak Bola SMA Negeri 13 Padang Dari uraian hasil kategorisasi data keterampilan pemain dalam latihan olahraga sepak bola SMA Negeri 13 Padang diperoleh pemain yang berada di atas rata-rata skor kelompok sebanyak 2 orang. (10%), dan pada kelompok rata-rata hasilnya mencapai 16 orang (80%).

Untuk lebih jelasnya hasil data variabel kecepatan pemain sepak bola dapat dilihat pada Gambar 5 berikut ini. Dari uraian hasil kategorisasi data kecepatan yang diperoleh dari pemain dalam latihan sepakbola di SMA Negeri 13 Padang, pemain yang berada di atas rata-rata skor kelompok sebanyak 8 orang (40%), dan rata-rata skor kelompok adalah 10 orang (50%).

Gambar 5. Variabel Daya Tahan pemain sepakbola SMP Negeri 13 Padang  Dari  uraian  pengkategorian  hasil  data  daya  tahan  yang  diperoleh  dari  pemain  dalam  pembinaan  olahraga  sepakbola  di  SMP  Negeri  13  Padang,  pemain  yang  berada  di  atas
Gambar 5. Variabel Daya Tahan pemain sepakbola SMP Negeri 13 Padang Dari uraian pengkategorian hasil data daya tahan yang diperoleh dari pemain dalam pembinaan olahraga sepakbola di SMP Negeri 13 Padang, pemain yang berada di atas

Pembahasan

Pertanyaan kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana daya ledak pemain dalam mengembangkan sepakbola di SMP Negeri 13 Padang? Berdasarkan analisis data diketahui bahwa tidak ada pemain sepak bola di SMP Negeri 13 Padang yang memiliki kekuatan ledakan otot tungkai dalam kategori sangat baik dan baik, dan seluruh atlet sepak bola yaitu 20 orang (100%) memiliki kekuatan ledakan otot tungkai pada kategori sangat baik dan baik. kategori sedang. Dari uraian di atas, terlihat bahwa semua pemain sepak bola di SMP Negeri 13 Padang tidak memiliki daya ledak otot kaki yang baik.

Pertanyaan ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana ketangkasan dalam mempromosikan sepak bola di SMP Negeri 13 Padang? Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa pemain sepak bola di SMP Negeri 13 Padang memiliki kemampuan yang sangat baik untuk berpindah haluan dari satu posisi ke posisi lain. Pertanyaan keempat yang ditanyakan dalam survei ini adalah seberapa cepat pemain dalam melatih sepak bola di SMP Negeri 13 Padang?

Berdasarkan analisis data diketahui bahwa tidak ada satu pun pemain sepak bola SMA Negeri 13 Padang yang memiliki kecepatan sangat baik dan baik. Artinya tidak semua pemain yang berlatih sepak bola di SMA Negeri 13 Padang memiliki kecepatan yang tinggi. Dari uraian di atas, terlihat jelas bahwa para pemain sepak bola di SMA Negeri 13 Padang tidak memiliki kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang terus menerus dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Begitu juga dalam latihan untuk meningkatkan kondisi fisik pemain selama bermain sepak bola di SMP Negeri 13 Padang. Berpedoman dari temuan hasil penelitian tentang kepelatihan sepak bola di SMP Negeri 13 Padang, maka dapat ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut:

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian  C.  Pertanyaan Penelitian
Gambar 2. Tes daya ledak otot tungkai ( Standing broad jump )  Norma Standarisasi Daya Ledak
Gambar 3. Tes kecepatan ( lari 50 meter )
Gambar 4. Tes kelincahan ( Zig-zag run )
+7

Referensi

Dokumen terkait

Daya ledak otot tungkai Tingkat daya ledak otot tungkai yang dimiliki para atlet Smanpur Purbolinggo memiliki rerata 42.8 cm dan berada pada kondisi sedang.. Atlet klub smanpur harus