• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

6

LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan dasar teori yang menunjang penulisan tugas akhir mengenai sistem Aplikasi Database Manajemen Sistem Matrik Penilaian Borang Akreditasi Standar Sub BAB V berbasis web menggunakan PHP dan MySQL. Bab ini akan dibahas tinjauan pustaka mengenai Sistem, Penilaian Borang Akreditasi dan Aplikasi Database Berbasis Web (PHP, CSS, MySQL & Adobe Dreamweaver CS5) dan UML.

2.1 Sistem

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian, karakteristik, perancangan dan pengembangan dari suatu sistem.

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem merupakan kumpulan atau group dari bagian atau komponen apapun baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. (Azhar Susanto, 2000)

Sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (proccessing) serta keluaran (output). Ciri pokok sistem ada empat, yaitu sistem yang beroperasi dalam suatu lingkungan, memiliki unsur-unsur, saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama. (Hanif, 2007)

(2)

Berikut susunan model sistem dapat dilihat pada Gambar 2.1 dibawah ini :

Gambar 2.1 Model sistem (Hanif, 2007)

Sementara Mc. Leod (Mc. Leod, 1995) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sumber daya mengalir dari elemen output dan untuk menjamin prosesnya berjalan dengan baik maka dihubungkan dengan mekanisme kontrol. Untuk lebih jelasnya elemen sistem tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut :

Gambar 2.2 Model hubungan elemen-elemen sistem (Mc. Leod, 1995)

(3)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Menurut Jogiyanto (Jogiyanto, 2005), karakteristik sistem terdiri dari :

1. Komponen sistem

Adalah suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem yang mempunyai sifat-sifat untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas sistem (boundary)

Adalah daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luar.

3. Lingkungan luar sistem (environment)

Adalah apa saja yang berada diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung sistem (interface)

Adalah media penghubung antara satu sistem dengan sub sistem yang lainnya.

5. Masukan sistem (input)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

6. Keluaran sistem (output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Sasaran sistem

Adalah tujuan (goal) atau sasaran (objective) dari suatu sistem untuk menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem.

(4)

Penggambaran suatu karakteristik sistem bisa dilihat pada Gambar 2.3 dibawah ini :

Gambar 2.3 Karakteristik Suatu Sistem (Jogiyanto, 2005)

2.1.3 Perancangan dan Pengembangan Sistem Perangkat Lunak

Proses berdasarkan model air terjun (waterfall) merupakan salah satu model yang bisa digunakan secara luas untuk perencanaan dan pengembangan sistem yang praktis. Model ini mengambil kegiatan proses dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi dan evolusi, kemudian merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian, dan seterusnya. Berkat penurunan dari satu fase ke fase yang lainnya, model ini dikenal sebagai “model air terjun” atau siklus hidup perangkat lunak. (Ian, 2003)

Pada prinsipnya, hasil dari setiap fase merupakan satu atau lebih dokumen yang disetujui (ditanda-tangani). Fase berikutnya tidak boleh dimulai sebelum fase sebelumnya selesai. Pada waktu perancangan, masalah dengan persyaratan diidentifikasi, pada saat pengkodean ditemukan masalah perancangan dan

(5)

seterusnya. Proses perangkat lunak bukanlah model linear sederhana, tetapi melibatkan serangkaian iterasi kegiatan pengembangan. Tahap-tahap utama dari model ini memetakan kegiatan-kegiatan pengembangan dasar seperti ditunjukkan pada Gambar 2.4 berikut (Presman, 2002) :

Gambar 2.4 Metode waterfall (Presman, 2002)

1. System / Information Engineering and Modeling

Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan project definition.

2. Software Requirements Analysis

Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software.

Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, tampilan antar muka dan lain-lain. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan

3. Design

(6)

Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai.

Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.

4. Coding

Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding.

Tahap ini merupakan implementasi dari tahap desain yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.

5. Testing / Verification

Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

6. Maintenance

Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada kesalahan kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya. Akan tetapi dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis hanya melakukan perancangan dan pengembangan sistem sampai pada tahap testing / cerivication, tidak sampai pada tahap maintenance.

(7)

2.2 Penilaian Borang Akreditasi

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai akreditasi, standar akreditasi dan borang penilaian akreditasi.

2.2.1 Akreditasi

Akreditasi merupakan salah satu bentuk penilaian (evaluasi) mutu dan kelayakan institusi perguruan tinggi atau program studi yang dilakukan oleh organisasi atau badan mandiri di luar perguruan tinggi. Bentuk penilaian mutu eksternal yang lain adalah penilaian yang berkaitan dengan akuntabilitas, pemberian izin, pemberian lisensi oleh badan tertentu. Ada juga pengumpulan data oleh badan pemerintah bagi tujuan tertentu, dan survei untuk menentukan peringkat (ranking) perguruan tinggi.

Berbeda dari bentuk penilaian mutu lainnya, akreditasi dilakukan oleh pakar sejawat dan mereka yang memahami hakekat pengelolaan program studi/perguruan tinggi sebagai Tim atau Kelompok Asesor. Keputusan mengenai mutu didasarkan pada penilaian terhadap berbagai bukti yang terkait dengan standar yang ditetapkan dan berdasarkan nalar dan pertimbangan para pakar sejawat (judgments of informed experts). Bukti-bukti yang diperlukan termasuk laporan tertulis yang disiapkan oleh institusi perguruan tinggi yang akan diakreditasi yang diverifikasi melalui kunjungan para pakar sejawat ke tempat kedudukan perguruan tinggi.

Akreditasi merupakan suatu proses dan hasil. Sebagai proses, akreditasi merupakan suatu upaya BAN-PT untuk menilai dan menentukan status mutu program studi di perguruan tinggi berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan.

Sebagai hasil, akreditasi merupakan status mutu perguruan tinggi yang diumumkan kepada masyarakat. Dengan demikian, tujuan dan manfaat akreditasi program studi adalah sebagai berikut :

1. Memberikan jaminan bahwa program studi yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT, sehingga mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan program studi yang tidak memenuhi standar.

(8)

2. Mendorong program studi/perguruan tinggi untuk terus menerus melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu yang tinggi

3. Hasil akreditasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam transfer kredit, usulan bantuan dan alokasi dana, serta mendapat pengakuan dari badan atau instansi yang berkepentingan.

Mutu program studi sarjana merupakan totalitas keadaan dan karakteristik masukan, proses dan produk atau layanan program studi sarjana yang diukur dari sejumlah standar sebagai tolok ukur penilaian untuk menentukan dan mencerminkan mutu institusi perguruan tinggi.

Penilaian mutu dalam rangka akreditasi program studi sarjana harus dilandasi oleh standar yang lengkap dan jelas sebagai tolok ukur penilaian tersebut, dan juga memerlukan penjelasan operasional mengenai prosedur dan langkah- langkah yang ditempuh, sehingga penilaian itu dapat dilakukan secara sistemik dan sistematis.

2.2.2 Program Studi Sarjana

Program studi merupakan penataan program akademik bagi bidang studi tertentu yang didedikasikan untuk:

1. Menguasai, memanfaatkan, mendiseminasikan, mentransformasikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks) dalam bidang studi tertentu.

2. Mempelajari, mengklarifikasikan dan melestarikan budaya yang berkaitan dengan bidang studi tertentu.

3. Meningkatkan mutu kehidupan masyarakat dalam kaitannya dengan bidang studi tertentu. Oleh karena itu program studi sebagai lembaga melaksanakan fungsi Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta mengelola Ipteks selaras dengan bidang studi yang dikelolanya. Untuk menopang dedikasi dan fungsi tersebut, program studi harus mampu mengatur diri sendiri dalam upaya meningkatkan dan menjamin mutu secara berkelanjutan, baik yang berkenaan dengan masukan, proses maupun keluaran program akademik

(9)

dan layanan yang diberikan kepada masyarakat selaras dengan bidang studi yang dikelolanya.

Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas publik, program studi harus secara aktif membangun sistem penjaminan mutu internal. Untuk membuktikan bahwa sistem penjaminan mutu internal telah dilaksanakan dengan baik dan benar, program studi harus diakreditasi oleh lembaga penjaminan mutu eksternal. Dengan sistem penjaminan mutu yang baik dan benar, program studi akan mampu meningkatkan mutu, menegakkan otonomi, dan mengembangkan diri sebagai penyelenggara program akademik/profesional sesuai dengan bidang studi yang dikelolanya, dan turut serta dalam meningkatkan kekuatan moral masyarakat secara berkelanjutan.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berbagai pertimbangan tersebut di atas, BAN-PT melakukan akreditasi bagi semua program studi dari semua institusi perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Akreditasi program studi merupakan proses evaluasi dan penilaian secara komprehensif atas komitmen program studi terhadap mutu dan kapasitas penyelenggaraan program tridarma perguruan tinggi, guna menentukan kelayakan program studi untuk menyelenggarakan program akademiknya. Kriteria untuk mengevaluasi dan menilai komitmen tersebut dijabarkan dalam sejumlah standar akreditasi beserta parameternya.

2.2.3 Akreditasi Program Studi Sarjana

Akreditasi program studi sarjana adalah proses evaluasi dan penilaian secara komprehensif atas komitmen program studi terhadap mutu dan kapasitas penyelenggaraan program tridarma perguruan tinggi, untuk menentukan kelayakan program akademiknya. Evaluasi dan penilaian dalam rangka akreditasi program studi dilakukan oleh tim asesor yang terdiri atas pakar sejawat dan/atau pakar yang memahami penyelenggaraan program akademik program studi. Keputusan mengenai mutu didasarkan pada evaluasi dan penilaian terhadap berbagai bukti yang terkait dengan standar yang ditetapkan dan berdasarkan nalar dan pertimbangan para pakar sejawat. Bukti-bukti yang diperlukan termasuk laporan

(10)

tertulis yang disiapkan oleh program studi yang diakreditasi, diverifikasi dan divalidasi melalui kunjungan atau asesmen lapangan tim asesor ke lokasi program studi.

BAN-PT adalah lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengevaluasi dan menilai, serta menetapkan status dan peringkat mutu program studi berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan. Dengan demikian, tujuan dan manfaat akreditasi program studi adalah sebagai berikut.

1. Memberikan jaminan bahwa program studi yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT dengan merujuk pada standar nasional pendidikan yang termaktub dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sehingga mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan program studi yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan itu.

2. Mendorong program studi untuk terus menerus melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu yang tinggi.

3. Hasil akreditasi dapat dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam transfer kredit perguruan tinggi, pemberian bantuan dan alokasi dana, serta pengakuan dari badan atau instansi yang lain.

Mutu program studi merupakan cerminan dari totalitas keadaan dan karakteristik masukan, proses, keluaran, hasil, dan dampak, atau layanan/kinerja program studi yang diukur berdasarkan sejumlah standar yang ditetapkan itu.

2.2.3.1 Aspek-Aspek Pelaksanaan Akreditasi Program Studi

Dalam melaksanakan keseluruhan proses akreditasi pogram studi terdapat beberapa aspek pokok yang perlu diperhatikan oleh setiap pihak yang terkait, yaitu asesor, program studi sarjana yang diakreditasi, dan BAN-PT sendiri. Aspek-aspek tersebut yaitu :

(11)

1. Standar akreditasi program studi sarjana yang digunakan sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi dan menilai mutu kinerja, keadaan dan perangkat kependidikan program studi sarjana.

2. prosedur akreditasi program studi sarjana yang merupakan tahap dan langkah yang harus dilakukan dalam rangka akreditasi program studi sarjana.

3. Instrumen akreditasi program studi sarjana yang digunakan untuk menyajikan data dan informasi sebagai bahan dalam mengevaluasi dan menilai mutu program studi sarjana, disusun berdasarkan standar akreditasi yang ditetapkan.

4. Kode etik akreditasi program studi sarjana yang merupakan “aturan main”

untuk menjamin kelancaran dan obyektivitas proses dan hasil akreditasi program studi sarjana.

2.2.4 Standar Akreditasi Program Studi Sarjana

Standar akreditasi adalah tolok ukur yang harus dipenuhi oleh institusi program studi sarjana. Suatu standar akreditasi terdiri atas beberapa parameter (elemen penilaian) yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur dan menetapkan mutu dan kelayakan program studi sarjana untuk menyelenggarakan program-programnya.

Asesmen kinerja program studi sarjana didasarkan pada pemenuhan tuntutan standar akreditasi. Dokumen akreditasi program studi sarjana yang dapat diproses harus telah memenuhi persyaratan awal (eligibilitas) yang ditandai dengan adanya izin penyelenggaraan program studi sarjana dari pejabat yang berwenang.

Standar akreditasi program studi sarjana mencakup komitmen program studi sarjana untuk memberikan layanan prima dan efektivitas pendidikan yang terdiri atas tujuh standar seperti berikut.

Standar 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian

Standar 2. Tata pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan mutu

(12)

Standar 3. Mahasiswa dan Lulusan Standar 4. Sumber daya manusia

Standar 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik

Standar 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi

Standar 7. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama

Berikut merupakan deskripsi standar beserta rincian elemen-elemen yang dinilai pada Standar 5.

2.2.4.1 Standar 5. Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik

Standar ini adalah acuan keunggulan mutu kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik untuk menjamin mutu penyelenggaraan program akademik di tingkat program studi. Kurikulum yang dirancang dan diterapkan harus mampu menjamin tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program studi. Kurikulum harus mampu menyediakan tawaran dan pilihan kompetensi dan pengembangan bagi pebelajar sesuai dengan minat dan bakatnya. Proses pembelajaran yang diselenggarakan harus menjamin pebelajar untuk memiliki kompetensi yang tertuang dalam kurikulum. Suasana akademik di program studi harus menunjang pebelajar dalam meraih kompetensi yang diharapkan. Dalam pengembangan kurikulum program, proses pembelajaran, dan suasana akademik, program studi harus kritis dan tanggap terhadap perkembangan kebijakan, peraturan perundangan yang berlaku, sosial, ekonomi, dan budaya.

Kurikulum merupakan rancangan seluruh kegiatan pembelajaran mahasiswa sebagai rujukan program studi dalam merencanakan, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatannya untuk mencapai tujuan program studi. Kurikulum disusun berdasarkan kajian mendalam tentang hakekat keilmuan bidang studi dan kebutuhan pemangku kepentingan terhadap bidang ilmu yang dicakup oleh suatu program studi dengan memperhatikan standar mutu, dan visi, misi perguruan tinggi/program studi. Untuk meningkatkan relevansi sosial dan keilmuan, kurikulum selalu dimutakhirkan oleh program studi bersama pemangku

(13)

kepentingan secara periodik agar sesuai dengan kompetensi yang diperlukan dan perkembangan IPTEKS. Kurikulum merupakan acuan dasar pembentukan dan penjaminan tercapainya kompetensi lulusan dalam setiap program pada tingkat program studi. Kurikulum dinilai berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan soft skills (keterampilan kepribadian dan perilaku) yang bisa diterapkan dalam berbagai situasi. Dalam hal kebutuhan yang dianggap perlu, maka perguruan tinggi dapat menetapkan penyertaan komponen kurikulum tertentu menjadi bagian dari struktur kurikulum yang disusun oleh program studi.

Sistem pembelajaran dibangun berdasarkan perencanaan yang relevan dengan tujuan, ranah (domain) belajar dan hirarkinya. Kegiatan pembelajaran adalah pengalaman belajar yang diperoleh pebelajar dari kegiatan belajar, seperti perkuliahan (tatap muka atau jarak jauh), praktikum atau praktek, magang, pelatihan, diskusi, lokakarya, seminar, dan tugas-tugas pembelajaran lainnya.

Dalam pelaksanaan pembelajaran digunakan berbagai pendekatan, strategi, dan teknik, yang menantang agar dapat mengkondisikan pebelajar berpikir kritis, bereksplorasi, berkreasi, dan bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber belajar. Pendekatan pembelajaran yang digunakan berorientasi pada pebelajar (learner oriented) dengan kondisi pembelajaran yang mendorong pebelajar belajar mandiri maupun kelompok untuk mengembangkan keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills). Selain itu, pembelajaran yang dibangun mendorong pebelajar mendemonstrasikan hasil belajarnya dalam berbagai bentuk kegiatan, unjuk kerja, kemampuan dan sikap terbuka, mau menerima masukan untuk menyempurnakan kinerjanya. Strategi pembelajaran memperhitungkan karakteristik pebelajar termasuk kemampuan awal yang beragam yang meng kan dosen menerapkan strategi yang berbeda. Dalam mengaplikasikan strategi pembelajaran dosen mendasarkan pada konsep bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berkembang secara akademik dan profesional. Sistem pembelajaran mencakup pemantauan, pengkajian, dan perbaikan secara berkelanjutan. Kajian dan penilaian atas strategi pembelajaran yang digunakan dilakukan melalui perbandingan dengan strategi- strategi pembelajaran terkini.

(14)

Evaluasi hasil belajar mencakup semua ranah belajar dan dilakukan secara objektif, transparan, dan akuntabel dengan menggunakan instrumen yang sahih dan andal, serta menggunakan penilaian acuan patokan. Evaluasi hasil belajar difungsikan untuk mengukur prestasi akademik mahasiswa dan memberi masukan mengenai efektifitas proses pembelajaran.

Suasana akademik adalah kondisi yang dibangun untuk menumbuh- kembangkan semangat dan interaksi akademik antar mahasiswa-dosen-tenaga kependidikan, maupun dengan pihak luar untuk meningkatkan mutu kegiatan akademik, di dalam maupun di luar kelas. Suasana akademik yang baik ditunjukkan dengan perilaku yang mengutamakan kebenaran ilmiah, profesionalisme, kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik, dan penerapan etika akademik secara konsisten.

Elemen Penilaian:

5.1) Kurikulum harus memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program studi.

5.2) Kurikulum harus memuat mata kuliah yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan pada pebelajar untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah, silabus dan rencana pembelajaran.

5.3) Kurikulum harus dinilai berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.

5.4) Kurikulum dan seluruh kelengkapannya harus ditinjau ulang dalam kurun waktu tertentu oleh program studi bersama fihak-fihak terkait (relevansi sosial dan relevansi epistemologis) untuk menyesuaikannya dengan perkembangan Ipteks dan kebutuhan pemangku kepentingan.

(15)

5.5) Sistem pembelajaran dibangun berdasarkan perencanaan yang relevan dengan tujuan, ranah belajar dan hierarkinya.

5.6) Pembelajaran dilaksanakan menggunakan berbagai strategi dan teknik yang menantang, mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis bereksplorasi, berkreasi dan bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber.

5.7) Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkaji, dan memperbaiki secara periodik kegiatan perkuliahan (kehadiran dosen dan mahasiswa), penyusunan materi perkuliahan, serta penilaian hasil belajar.

5.8) Sistem perwalian: banyaknya mahasiswa per dosen wali, pelaksanaan kegiatan, rata-rata pertemuan per semester, efektivitas kegiatan perwalian.

5.9) Sistem pembimbingan tugas akhir (skripsi): rata-rata mahasiswa per dosen pembimbing tugas akhir, rata-rata jumlah pertemuan/pembimbingan, kualifikasi akademik dosen pembimbing tugas akhir, ketersediaan panduan, dan waktu penyelesaian penulisan.

5.10) Upaya perbaikan sistem pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga tahun terakhir.

5.11) Upaya peningkatan suasana akademik: Kebijakan tentang suasana akademik, Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana, Program dan kegiatan akademik untuk menciptakan suasana akademik, Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa, serta pengembangan perilaku kecendekiawanan.

2.2.5 Borang Akreditasi Program Studi

Borang Akreditasi PS merupakan alat atau instrumen untuk mengumpulkan informasi mengenai kinerja PS pada perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi kedinasan, perguruan tinggi keagamaan, dan perguruan tinggi swasta dalam rangka pengendalian mutu semua perguruan tinggi di Indonesia.

(16)

Borang akreditasi terdiri atas seperangkat pertanyaan yang sebagian berupa pertanyaan tertutup, dan sebagian lagi berupa pertanyaan terbuka. Sesuai dengan petunjuk pada setiap butir pertanyaan, maka sebagian dari pertanyaan-pertanyaan dapat dijawab dengan menuliskan jawabannya pada tempat yang disediakan dalam borang akreditasi, sebagian lagi memerlukan lembaran tersendiri.

Borang akreditasi ini terdiri dari dua bagian yaitu borang program studi yang diisi oleh PS yang diakreditasi dan portofolio yang diisi oleh fakultas atau sekolah tinggi yang mengelola PS tersebut. Untuk proses akreditasi PS-PS yang berada dalam satu fakultas/sekolah tinggi, pihak Fakultas/Sekolah Tinggi hanya perlu membuat satu versi isian portofolio Fakultas/Sekolah Tinggi.

Dalam pertanyaan tertentu diminta lampiran untuk melengkapi informasi yang berkaitan dengan jawaban terhadap pertanyaan yang bersangkutan. Lampiran diberikan dalam bentuk buku yang terpisah dari borang akreditasi. Setiap lampiran didahului oleh lembar halaman dengan warna berbeda yang berisi nomor lampiran dan judulnya. Lampiran-lampiran tersebut merupakan komponen yang dijadikan bahan kelengkapan bagi program studi dan sebagai bukti.

Informasi yang diperoleh dari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam borang akreditasi itu digunakan untuk dua tujuan pokok, yaitu untuk menilai kinerja akademik dan administratif PS dan menemukan dimensi-dimensi kinerja PS yang memerlukan perbaikan atau pembinaan.

Pertanyaan yang dituangkan dalam borang akreditasi disusun berdasarkan sembilan dimensi mutu yang menunjukkan mutu suatu PS. Kesembilan dimensi ini menunjukkan mutu komprehensif dari suatu penyelenggaraan program untuk menghasilkan keluaran yang bermutu tinggi, sesuai dengan bidang ilmu masing- masing. Hubungan kesembilan dimensi tersebut mewujudkan prinsip RAISE++

(Relevance, Academic Atmosphere, Institutional Commitment, Sustainability, Efficiency, Leadershi, and Equity), adalah sebagai berikut:

1. Kelayakan (Appropriateness)

Merupakan tingkat ketepatan unsur masukan, proses, keluaran, maupun tujuan program ditinjau dari ukuran ideal secara normatif.

2. Kecukupan (Adequacy)

(17)

Menunjukkan tingkat ketercapaian persyaratan ambang yang diperlukan untuk penyelenggaraan suatu program.

3. Relevansi/Kesesuaian (Relevancy)

Merupakan tingkat keterkaitan tujuan maupun hasil/keluaran program pendidikan dengan kebutuhan masyarakat di lingkungannya maupun secara global.

4. Suasana Akademik (Academic Atmosphere)

Merujuk pada iklim yang mendukung interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara sesama mahasiswa, maupun antara sesama dosen untuk mengoptimalkan proses pembelajaran.

5. Efisiensi (Efficiency)

Merujuk pada tingkat pemanfaatan masukan (sumberdaya) yang digunakan untuk proses pembelajaran.

6. Keberlanjutan (Sustainability)

Menggambarkan keberlangsungan penyelenggaraan program yang mencakup ketersediaan masukan, aktivitas pembelajaran, maupun pencapaian hasil yang optimal.

7. Selektivitas (Selectivity)

Menunjukkan bagaimana penyelenggara program memilih unsur masukan, aktivitas proses pembelajaran, maupun penentuan prioritas hasil/keluaran berdasarkan pertimbangan kemampuan/kapasitas yang dimiliki.

8. Produktivitas (productivity)

Menunjukkan tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan dalam memanfaatkan masukan.

9. Efektivitas (Effectiveness)

Adalah tingkat ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan yang diukur dari hasil/keluaran program.

Untuk penilaian kelayakan program dan atau satuan pendidikan tinggi, digunakan standar akreditasi sebagai berikut:

1. Visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategi pencapaian.

2. Tata pamong, kepemimpinan, system pengelolaan dan penjaminan mutu.

(18)

3. Mahasiswa dan lulusan.

4. Sumber daya manusia.

5. Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik.

6. Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi.

7. Penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerja sama

2.2.5.1 Panduan Pengisian Borang Program Studi Standar 5

STANDAR 5. KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK

Tabel 2.1 Panduan Pengisian Borang Program Studi Standar 5 No.

Butir

No.

Kolom

Panduan Pengisian

5.1 Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, bahan kajian, maupun bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi.

Kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program studi. Kurikulum memuat mata kuliah/modul/blok yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah/modul/blok, silabus, rencana pembelajaran dan evaluasi.

Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.

(19)

No.

Butir

No.

Kolom

Panduan Pengisian

5.1.1 Uraikan pada tempat yang disediakan, kompetensi utama lulusan, kompetensi pendukung lulusan, dan kompetensi lainnya/pilihan lulusan.

Pengertian tentang kompetensi utama, pendukung, dan lainnya dapat dilihat pada Kepmendiknas No. 045/2002.

5.1.2.1 (2)-(3) Tuliskan jumlah sks minimum yang diperlukan untuk kelulusan PS.

Tuliskan pula:

Jumlah sks untuk mata kuliah wajib, mata kuliah pilihan, dan jumlah totalnya pada kolom (2).

Penjelasan tentang jumlah sks yang ditawarkan, pada kolom (3).

5.1.2.2 (1)-(4) Struktur kurikulum. Tuliskan

Pada kolom (1), semester I, II, dst.

Pada kolom (2), kode mata kuliah,

Pada kolom (3), nama mata kuliah wajib,

Pada kolom (4), bobot sks.

(5)-(6) Kurikulum inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum, merupakan penciri dari kompetensi utama, sebagai hasil kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan.

Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan tinggi, terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan. Isikan jumlah sks pada :

Kolom (5) jika mata kuliah tersebut tergolong dalam kurikulum inti, dan

Kolom (6) jika mata kuliah tersebut tergolong dalam kurikulum institusional.

Catatan: Nilai pada kolom (4) = nilai pada kolom (5) + nilai pada kolom (6).

(20)

No.

Butir

No.

Kolom

Panduan Pengisian

(7) Beri tanda √ pada mata kuliah yang dalam penentuan nilai akhirnya memberikan bobot pada tugas-tugas (praktikum/praktek, PR atau makalah) ≥ 20%.

Contoh mata kuliah yang memenuhi: Nilai Akhir=35% UTS, 35% UAS, 30% PR/Kuis/Makalah; di sini bobot untuk tugas-tugas = 30%.

(8)-(10) Beri tanda √ pada

Kolom (8) jika mata kuliah tersebut dilengkapi dengan deskripsi

Kolom (9) jika mata kuliah tersebut dilengkapi dengan silabus

Kolom (1) jika mata kuliah tersebut dilengkapi dengan SAP

(11) Tuliskan nama unit/jurusan/fakultas penyelenggara setiap mata kuliah (bukan nama orang) yang digunakan oleh PS Anda.

5.1.3 (1)-(4) Mata kuliah pilihan yang dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir.

Tuliskan :

Pada kolom (1), semester I, II, dst.

Pada kolom (2), kode mata kuliah,

Pada kolom (3), nama mata kuliah pilihan,

Pada kolom (4), bobot sks.

(5) Beri tanda √ pada mata kuliah yang dalam penentuan nilai akhirnya memberikan bobot pada tugas-tugas (PR atau makalah) ≥ 20%.

Contoh mata kuliah yang memenuhi: Nilai Akhir=35% UTS, 35% UAS, 30% PR/Kuis/Makalah; di sini bobot untuk tugas-tugas = 30%.

(6) Tuliskan nama unit/jurusan/fakultas penyelenggara setiap mata kuliah (bukan nama orang) yang digunakan oleh PS Anda.

5.1.4 (2)-(5) Praktikum adalah kegiatan di luar perkuliahan tatap muka (teori yang terstruktur dan terjadwal) yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman teori atau memberikan suatu keterampilan.

(21)

No.

Butir

No.

Kolom

Panduan Pengisian

Praktek adalah kegiatan penerapan kemampuan umum di bidang ilmu (PS) nya. Tuliskan :

Pada kolom (2), nama mata kuliah praktikum dan atau praktek,

Pada kolom (3), pokok masalah untuk setiap judul praktikum/praktek,

Pada kolom (4), jumlah jam praktikum/praktek per semester untuk setiap judul praktikum/praktek,

Pada kolom (5), tempat pelaksanaan praktikum/praktek,

5.2 (1)-(3) Mekanisme peninjauan mata kuliah, silabus/SAP, dan buku ajar wajib dalam 5 tahun terakhir. Mata kuliah yang dituliskan dalam tabel ini adalah mata kuliah yang mengalami perubahan (terhadap silabus, buku ajar) dan mata kuliah yang ditambah atau yang dihapus. Tuliskan :

Pada kolom (1), Nomor urut

Pada kolom (2), Nomor/kode mata kuliah

Pada kolom (3), Nama mata kuliah

(4) Tuliskan pada kolom (4) :

MK baru, jika mata kuliah ini merupakan mata kuliah baru

MK lama, jika nama mata kuliah ini sama dengan nama sebelumnya

Hapus, jika mata kuliah ini telah dihapus atau tidak lagi ditawarkan pada kurikulum yang baru.

(5)-(6) Jika jawaban pada kolom (4) adalah:

MK baru, maka pada kolom (5) dan (6) diberi tanda √

MK lama, jika dilakukan perubahan pada silabus maka beri tanda √ pada kolom (5), dan atau jika dilakukan perubahan pada buku ajar maka beri tanda √ pada kolom (6).

(7)-(9) Tuliskan :

Pada kolom (7), alasan kenapa mata kuliah tersebut ditambah, dihapus, ataukah direvisi,

Pada kolom (8), orang yang memutuskan perubahan tersebut (misalnya oleh dosen penanggung jawab, dosen dalam kelompok bidang ilmu, ketua jurusan)

Pada kolom (9), waktu (semester/tahun) mulai berlakunya perubahan kurikulum tsb.

(22)

No.

Butir

No.

Kolom

Panduan Pengisian

5.3.1 Jelaskan mekanisme penyusunan materi kuliah dan monitoring perkuliahan, antara lain kehadiran dosen dan mahasiswa, serta materi kuliah.

5.3.2 Lampirkan contoh soal ujian dalam 1 tahun terakhir untuk 5 mata kuliah keahlian berikut silabusnya.

5.4.1 (2)-(4) Pembimbingan Akademik (PA). Tuliskan :

Nama lengkap dosen PA, pada kolom (2)

Jumlah mahasiswa bimbingan (mahasiswa PS semua angkatan), pada kolom (3)

Rata-rata jumlah pertemuan/mahasiswa/semester, pada kolom (4).

5.4.2 (3) Jelaskan proses pembimbingan akademik yang diterapkan pada Program Studi ini dalam hal-hal berikut:

Tujuan pembimbingan

Pelaksanaan pembimbingan

Masalah yang dibicarakan dalam pembimbingan

Kesulitan dalam pembimbingan dan upaya untuk mengatasinya

Manfaat yang diperoleh mahasiswa dalam pembimbingan

5.5.1 (2)-(3) Pelaksanaan pembimbingan Tugas Akhir (TA) atau skripsi.

Tuliskan pada tempat yang disediakan, rata-rata banyaknya mahasiswa yang dibimbing oleh seorang dosen TA dalam satu tahun terakhir.

Tuliskan pada tempat yang disediakan, rata-rata pertemuan seorang mahasiswa dengan dosen TA-nya mulai dari saat mengambil TA hingga menyelesaikan TA.

Tuliskan semua nama dosen yang menjadi pembimbing pada kolom (2)

Tuliskan banyaknya mahasiswa yang dibimbing oleh dosen pada kolom (2), pada baris yang sama pada kolom (3)

Beri tanda √ pada kotak yang sesuai mengenai keberadaan pedoman/panduan tugas akhir. Jika PS memiliki pedoman tersebut, jelaskan cara sosialisasi dan pelaksanaannya.

5.5.2 Lama penyelesaian tugas akhir dihitung dari waktu mulai kegiatan TA s.d. tanggal kelulusan pada SK yudisium Rektor/Ketua Sekolah

(23)

No.

Butir

No.

Kolom

Panduan Pengisian

Tinggi/Dekan. Tuliskan rata-rata lama penyelesaian tugas akhir (dalam bulan) untuk mahasiswa yang lulus pada 3 tahun terakhir.

5.6 (2)-(3) Upaya perbaikan pembelajaran:

Materi

Metode pembelajaran

Penggunaan teknologi pembelajaran

Cara-cara evaluasi

Jika ada, uraikan tindakan perbaikan dalam pembelajaran yang telah dilakukan dalam 3 tahun terakhir pada kolom (2), dan hasil perbaikannya pada kolom (3).

5.7 Suasana akademik yang kondusif adalah iklim yang mendorong interaksi positif antara dosen dan dosen, dosen-mahasiswa, serta mahasiswa- mahasiswa.

Uraikan ke-5 hal berikut:

Kebijakan tentang suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik).

Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik antara sivitas akademika.

Program dan kegiatan akademik dan non-akademik (di dalam maupun di luar kelas) untuk menciptakan suasana akademik (seminar, simposium, lokakarya, bedah buku, penelitian bersama, pengenalan kehidupan kampus, dll.).

Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa, antar mahasiswa, serta antar dosen.

Pengembangan perilaku kecendekiawanan.

2.3 Aplikasi Berbasis Web

Aplikasi berbasis web adalah sebuah sistem informasi yang mendukung interaksi pengguna melalui antarmuka berbasis web. Fitur-fitur aplikasi web biasanya berupa data persistence, menduukung transaksi dan komposisi halaman

(24)

web dinamis yang dapat dipertimbangkang sebagai hibridisasi, antara hipermedia dan sistem informasi. Aplikasi web adalah bagian dari client-side yang dapat dijalankan oleh browser web. Client-side mempunyai tanggung jawab untuk pengaksekusian proses bisnis/sistem. (Janner, 2010)

Perancangan dan pembangunan aplikasi berbasis web setidaknya memiliki 3 unsur didalamnya, yaitu web base server, database dan bahasa pemrograman dalam pembentukannya. Terdapat beberapa jenis web base server yang umumnya digunakan yaitu Apache, ISS (Internet Information Services), nginx (Engine-X) dan lain-lain. Jenis database yang biasa digunakan yaitu MySQL, Oracle, Microsoft Access dan lain-lain. Dalam hal bahasa pemrograman juga terdapat bermacam- macam jenis yang bisa digunakan, di antaranya HTML (HyperText Markup Language), PHP (PHP HyperText Prepocessor), CSS (Cascading Style Sheet), ASP (Active Server Page), Javascript dan lain-lain.

Prinsip dasar kerja dari aplikasi web adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi web disimpan dalam dokumen yang disebut dengan halaman- halaman web (web pages).

2. Web page kemudian disimpan dalam komputer yang disebut dengan web server, komputer web server ini akan melayani permintaan dari client yang menggunakan aplikasi web.

3. Komputer client melakukan eksekusi aplikasi melalui web browser yang terdapat pada komputer client dengan memasukkan alamat dari aplikasi web yang ditempatkan di web server.

Berikut dibawah ini merupakan penggambaran dari cara kerja aplikasi berbasis web.

Gambar 2.5 Cara kerja aplikasi berbasis web (Janner, 2010)

(25)

Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan PHP sebagai bahasa pemrogramannya, MySQL dan PHPMyAdmin sebagai tempat penyimpanan sekaligus pengolahan databasenya dan juga Apache sebagai web base server nya. Dibawah ini akan dijelaskan sedikit definisi dari PHP, MySQL dan PHPMyAdmin.

2.3.1 PHP (PHP HyperText Preprocessor)

PHP adalah bahasa pemrograman / program aplikasi yang bersifat server side, yang artinya hanya dapat berjalan pada sisi server saja dan tidak dapat berfungsi tanpa adanya sebuah server didalamnya. PHP juga bukan sebuah bahasa pemrograman yang lengkap, maksudnya program ini tidak menyertakan sebuah compiler tersendiri yang membuat program hasilnya menjadi program .exe yang dapat dijalankan sendiri. Program ini akan selalu membutuhkan sebuah server pendukung yang disebut Web server dan program PHP itu sendiri untuk menjalankan semua script program. (Nugroho, 2004)

PHP juga merupakan bahasa pemrograman yang berlisensi open source, script ini dapat bercampur dengan script tag HTML (Hypertext Markup Language) sehingga karena kemampuanya tersebut, ia disebut sebagai baha yang embeded pada Tag HTML.

2.3.2 CSS (Cascading Style Sheet)

Cascading Style Sheet (CSS) adalah suatu kumpulan kode-kode untuk memformat, yang mengendalikan tampilan atau layout isi dalam suatu halaman web. Penggunaan style CSS pada format suatu halaman diletakkan terpisah dari tampilan halaman. Isi dari halaman kode HTML terletak di dalam file HTML.

Sedangkan kode CSS dapat berupa kode yang berada dalam file lain atau dalam salah satu bagian dari dokumen HTML, dan biasanya diletakkan di bagian kepala atau tag <head>. (Agnessia, 2011)

Kelebihan lain dari penggunaan CSS dibandingkan dengan menggunakan kode HTML saja yaitu lebih hemat waktu dan lebih mudah dalam mengedit

(26)

tampilan web. Hal ini dikarenakan CSS fungsinya seperti master halaman. Jadi ketika ingin mengubah seluruh web hanya cukup mengubah dari file CSS-nya tanpa perlu satu per satu dari tiap halaman. Ini juga berefek pada loading halaman yang menjadi lebih cepat, karena ukuran file tiap halaman web jadi lebih kecil.

Sedangkan kekurangannya adalah, beberapa kode CSS yang berjalan baik pada suatu web browser, belum tentu bisa aktif pada web browser yang lain.

Proses kerja CSS adalah : intruksi CSS diberikan dalam bentuk kode-kode (rules), kemudian lembar style akan mengumpulkan kode-kode tersebut. Kode- kode ini adalah pernyataan yang diciptakan oleh HTML dan disebut dengan selector, dan dinyatakan dalam bentuk properti serta nilai.

2.3.3 Database dan MySQL

Database / basis data adalah sekumpulan informasi yang diatur agar mudah dicari. Dalam arti umum basis data adalah sekumpulan data yang diproses dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan tepat, yang dapat digambarkan sebagai aktivitas dari satu atau lebih organisasi yang berelasi. (Yeni & Devie, 2011)

Sebagaimana diketahui manajemen modern mengikutsertakan informasi sebagai sumber daya penting yang setara dengan sumber daya manusia, uang, mesin dan material. Informasi adalah suatu bentuk penyajian data yang melalui mekanisme pemrosesan, berguna bagi pihak tertentu misalnya manajer. Bagi pihak manajemen, informasi merupakan bahan bagi pengambilan keputusan.

MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user, serta menggunakan perintah standar SQL (Structured Query Language). MySQL juga dapat berperan sebagai client/server, yang open source dengan kemampuan dapat berjalan baik pada OS (Operating System) manapun. (Nugroho, 2004) Selain itu database ini memiliki kelebihan dibanding database lain, diantaranya adalah :

MySQL bisa digunakan sebagai Database Management System (DBMS)

(27)

1. MySQL bisa digunakan sebagai Relation Database Management System (RDBMS)

2. MySQL adalah sebuah software database yang bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli dan mebayar lisensi kepada pembuatnya.

3. MySQL merupakan database server, jadi dengan menggunakan database ini, dapat dihubungkan ke media internet sehingga dapat diakses dari jauh.

4. Selain menjadi server yang melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query yang mengakses database pada server.

5. Mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan (Multi- Threading).

6. Mampu menyimpan data yang berkapasitas besar hingga berukuran gigabyte.

7. Memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun update tabel.

8. Menggunakan bahasa permintaan standar yang bernama SQL (Structure Query Language) yaitu sebuah bahasa permintaan yang distandarkan pada beberapa database server seperti Oracle.

Sedangkan phpMyAdmin merupakan web base control panel untuk MySQL yang telah terinstall didalam komputer. Dengan phpMyAdmin kita dapat mengendalikan, membuat, memodifikasi atau menghapus database dan tabel data pada MySQL yang terdapat pada web server. PhpMyAdmin mempunyai banyak kelebihan yang dapat mempermudah pekerjaan user, hal ini sangat membantu jika user mempunyai server MySQL dalam local computer.

2.3.4 Adobe Dreamweaver CS5

Dreamweaver merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Dengan kemampuan fasilitas yang optimal dalam jendela design, membuat program ini memberikan kemudahan untuk mendesain web meskipun untuk para web desainer pemula sekalipun.

Sedangkan kemampuan Dreamweaver untuk berinteraksi dengan beberapa bahasa pemrograman seperti PHP, ASP, JavaScript dan yang lainnya juga memberikan

(28)

fasilitas maksimal kepada para desainer web yang menyertakan bahasa pemrograman web di dalamnya. (Agnessia, 2011)

Ada beberapa fitur baru yang dapat ditemukan pada versi terbaru Dreamweaver CS5 ini, diantaranya : integrasi dengan Adobe Bussiness Catalyst, integrasi Adobe Browser Lab, integrasi dengan CMS, pengecekan CSS dan lain- lain. Adobe Dreamweaver CS5 hadir dengan tampilan dan fitur-fitur terbarunya.

Fitur-fitur yang disajikan Adobe Dreamweaver CS5 sangat beragam, antara lain : 1. Integrasi dengan Adobe Browser Lab.

2. Integrasi dengan Bussiness Catalyst.

3. CSS Disable/Enable.

4. Pemeriksaan CSS.

5. CSS Starter Page.

6. Mendukung Integrasi dengan CMS.

7. Petunjuk kode PHP custom class.

8. Line view navigation.

9. Setup site yang sederhana.

10. Petunuk kode site yang spesifik.

11. Menjaga konsistensi di media.

(29)

2.4 Unified Modeling Language

Unified Modeling Language yang selanjutnya kita sebut UML, bisa diartikan sebagai bahasa pemodelan standar. Sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML, ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang kita buat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya.

(Chonoles. 2003)

Blok pembangunan utama UML adalah diagram. Beberapa diagram ada yang rinci dan lainnya ada yang bersifat umum. Para pengembang sistem berorientasi objek menggunakan bahasa model untuk menggambarkan, membangun dan mendokumentasikan sistem yang mereka rancang. UML memungkinkan para anggota tim untuk bekerja sama dengan bahasa model yang sama dalam mengaplikasikan beragam sistem.

UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, antara lain yaitu (Prabowo, 2011)

1. Merancang perangkat lunak.

2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.

3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analaisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.

4. Mendokumentasi sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

UML terdiri atas 13 jenis diagram resmi seperti tertulis dalam dibawah ini (Munawar 2005) :

Tabel 2.2 Jenis diagram resmi UML

No. Diagram Kegunaan

1. Activity Perilaku prosedural dan parallel 2. Class Class, fitur dan relasinya

3. Communication Interaksi diantara objek, lebih menekankan ke link

(30)

No. Diagram Kegunaan

4. Component Struktur dan koneksi dari komponen 5. Composite structure Dekomposisi sebuah class pada saat runtime 6. Deployment Penyebaran / instalasi ke klien

7. Interaction overview Gabungan sequence dan activity diagram 8. Object Contoh konfigurasi dari contoh-contoh 9. Package Struktur hierarki saat kompilasi

10. Sequence Interaksi antar objek, lebih menekankan pada urutan 11. State machihne Bagaimana event mengubah sebuah objek selama aktif 12. Timing Interaksi antar objek, lebih menekankan pada waktu 13. Use case Bagaimana user berinteraksi dengan sebuah sistem

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis hanya menggunakan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram. Berikut pada sub bab dibawah ini akan dijelaskan mengenai definisi dari ketiga diagram tersebut.

2.4.1 Use Case Diagram

Use case atau use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.

Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi- fungsi itu. (Rosa, 2011)

Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case. Berikut penjeleasannya dibawah ini :

1. Actor (Aktor)

Komponen ini merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang

(31)

akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

2. Use case

Komponen ini merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unti yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

Simbol-simbol yang digunakan dalam pemodelan diagram use case dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.3 Simbol Use Case

Simbol Keterangan Fungsi

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem ingformasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang;

biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.

Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor; biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase nama use case.

Hubungan gemeralisasi dan spesialisasi (umum – khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya.

Dependency (ketergantungan) adalah hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen Dependen (mandiri) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya (independen)

Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor.

Aktor

Use Case

Generalisasi

Dependency

Asosiasi

(32)

Gambar dibawah ini merupakan salah satu contoh bentuk Use case diagram :

Gambar 2.6 Contoh Use case Diagram (Rosa, 2011)

2.4.2 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. (Rosa, 2011).

Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut : 1. Rancangan proses bisnis di mana setiap urutan aktivitas yang digambarkan

merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan

2. Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem/user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antar muka tampilan.

3. Rancanan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktifitas :

(33)

Tabel 2.4 Simbol Activity Diagram

Notasi Keterangan

Aktivitas yang dilakukan dengan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.

Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu.

Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal.

Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.

Akhir alur, digunakan untuk menghancurkan semua tanda yang datang dan tak memiliki efek alur dalam aktifitas.

Aksi (action), digunakan untuk menggambarkan alur antara aksi dengan aksi, titik awal dengan aksi, atau aksi dengan titik akhir.

Aksi penerimaan kejadian (accept event action), sebuah aksi yang menunggu sebuah kejadian dari suatu peristiwa bertemu kondisi yang spesifikasi.

DataStore digunakan untuyk menjaga agar semua tanda yang masuk dan menduplikasinya saat mereka dipilih untuk pindah ke alur selanjutnya (downstream).

<<datastrore>>

Aktivitas

Percabangan / decision

Status Awal

Status Akhir

Flow Final

Action

Accept Event Action

Datastore

(34)

Node fork memiliki satu aksi yang masuk dan beberapa aksi yang keluar.

Join node digunakan untuk menggambarkan beberapa aksi yang masuk dan satu aksi yang keluar.

Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.

Gambar dibawah ini merupakan salah satu contoh bentuk Acitivity diagram:

Gambar 2.7 Contoh Activity Diagram (Rosa, 2011)

Node Fork

Join Node

Penggabungan / join

(35)

2.4.3 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. (Rosa, 2011)

Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuan yang harus dibuat juga semakin banyak.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram sekuen :

Tabel 2.5 Simbol Sequence Diagram

Notasi Keterangan

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang;

biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.

Garis hidup / lifeline , menyatakan kehidupan suatu objek.

Menyatakan objek yang berinteraksi dengan pesan.

nama objek :nama kelas Aktor

Lifeline

Objek

(36)

Notasi Keterangan

Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi dengan pesan.

Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat.

Menyatakan suatu objek memanggil operasi/metode yang ada pada ojek lain atau dirinya sendiri, arah panah mengarah pada objek yang memiliki operasi/ metode, karena ini memanggil operasi/metode maka operasi/metode yang dipanggil harus ada pada diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang berinteraksi.

Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi.

Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian

Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada destroy.

Waktu aktif

Pesan tipe create

Pesan tipe call

1 : nama_metode()

Pesan tipe send

1 : masukan

Pesan tipe return

1 : keluaran

Pesan tipe destroy

<<destroy>>

(37)

Gambar dibawah ini merupakan salah satu contoh bentuk Sequence Diagram :

Gambar 2.8 Contoh Sequence Diagram (Rosa, 2011)

(38)

2.5 Metode Pengujian Kotak Hitam (Black Box)

Pengujian merupakan salah satu bagian yang penting dari proses pembuatan aplikasi. Pengujian dilakukan untuk menguji setiap modul menjalankan fungsinya dengan baik. Metode pengujian black box terfokus pada apakah unit program memenuhi kebutuhan (requirement) yang disebutkan dalam spesifikasi. Pada black box texting, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil output sesuai dengan proses yang diinginkan. (Hanif, 2007)

Gambar

Gambar 2.2 Model hubungan elemen-elemen sistem (Mc. Leod, 1995)
Gambar 2.3 Karakteristik Suatu Sistem (Jogiyanto, 2005)
Gambar 2.4 Metode waterfall (Presman, 2002)
Tabel 2.1 Panduan Pengisian Borang Program Studi Standar 5  No.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga konsekuensinya bank tidak mengakui terjadinya peralihan kredit kepemilikan rumah subsidi yang dibuat oleh debitur KPR subsidi kepada pihak ketiga, dan

Lama hari rawat yang memanjang pada pasien dengan infeksi daerah operasi tulang belakang yaitu 1,5 hari lebih lama dan pembiayaan rumah sakit meningkat sebanyak

(2013), menunjukan bahwa genom VHB monyet ekor panjang Pulau Mauritius terkelompok pada VHB manusia, dibandingkan dengan VHB satwa primata lainnya. Selain itu,

Dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan serat kawat galvanis ke dalam adukan beton ringan hanya sedikit meningkatkan kuat tekan beton ringan namun meningkatkan

Kesimpulan yang dapat ditarik dalam tulisan ini adalah tanggung jawab negara peluncur mengenai ganti rugi dalam penyelesaian ganti rugi akibat pengoperasian

Kemitraan yang dibangun antara perusahaan dengan petani benih hortikultura sebagai mitranya ini perlu sikap saling mendukung, tetapi jika salah satu pihak tidak

1) Kinerja keuangan PT Gudang Garam, Tbk dan PT HM Sampoerna, Tbk periode 2011- 2013 diukur dari perhitungan analisis rasio keuangan secara keseluruhan dapat dikatakan

Kata “Islam” yang membuntuti – setelah politik pendidikan – (menjadi politik pendidikan Islam) bukan berarti pula arti Islam secara agama (religion), akan