• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 1.2: reproduksi Seksual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Gambar 1.2: reproduksi Seksual"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Jamur Roti (Rhizopus nigricans)

Jika roti lembab disimpan di tempat yang hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh diatasnya. Spora yang berkecambah pada permukaan roti akan membentuk massa yang bercabang, berwarna perak dengan hifa tidak bersekat. Dalam beberapa hari, miselium akan menutupi permukaan roti dari rhizoidnya menembus kedalam roti.

Gambar 1.1: Perkembangan jamur dalam Roti

Rhizoid menyekresikan enzim pencernaan yang bekerja menguraikan gula dan tepung yang berada dalam roti. Gula dan tepung tersebut kemudian diserap oleh rhizoid kedalam hifa. Pada roti akan terjadi perubahan warna, bau, dan rasa yang ditimbulkan oleh jamur yang disebabkan terjadinya perubahan senyawa kimia hasil aktivitas enzim.

Pada roti akan tumbuh bulatan hitam yang disebut sporangium yang dapat menghasilkan sekitar 50.000 spora.

Sporangium dibentuk pada ujung sporangiofor. Jika sporangium matang, dinding pelindung yang tipis pecah dan spora tersebar. Spoa tersebut disebut spora aseksual dan reproduksi yang terjadi adalah secara aseksual. Reproduksi seksual terjadi juga didalam jamur roti dengan cara konjugasi.

Gambar 1.2: reproduksi Seksual Secara garis besar tahap tahap konjugasi adalah sebagai berikut:

a.Hifa yang kelihatannya serupa memiliki sifat fisiologis yang berbeda dan biasanya diberi tanda positi (+) dan negatif (-). Hifa tidak dapat dibedakan menjadi hifa jantan dan hifa betina. Hifa yang bermuatan positif dan negatif tersebut bercabang pendek dan dinamakan gametangium.

b.Gametangium positif (+) bersinggungan dengan gametangium negatif (-).

c.Terjadi peleburan antara kedua gametangia sehingga terbentuk zigosporangium yang diploid(2n).

d.Ukuran zigosporangium bertambah besar dan kemudian memasuki masa dormansi.

e.Setelah beberapa bulan, jika kondisi lingkungan cukup baik, zigosporangium berkecambah. Kemudian, membentuk sporangium untuk menghasilkan spora seksual. Pembentukan spora tersebut terjadi secara meiosis.

f.Spora tersebar, jika jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh dan berkembang menjadi hifa (individu baru).

JAMUR ROTI (Rhizhopus Stolonifer)

(2)

Kingdom : Fungi Phylum : Zygomycota Class : Zygomycetes Order : Mucorales Family : Mucoraceae Genus :Rhizopus

Species : Rhizopus stolonifer

Rhizopus stolonifer merupakan salah satu dari jenis jamur Zygomycotina. Jenis jamur ini memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (rizoid) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat. Selain itu, terdapat pula sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak inti sel, di bagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil spora), serta terdapat stolon (hifa yang berdiameter lebih besar daripada rizoid dan sporangiofor).

Dapat tumbuh pada suhu 5oC – 37oC, tetapi pertumbuhan optimumnya yaitu pada suhu 25oC. AW berkisar pada 0,93 tetapi di laboratorium telah terjadi pertumbuhan pada MY50G agar mudah (0,89 aw) seperti beberapa lainnya mucorales, R.stolonifer dapat tumbuh di bawah kondisi anaerobik.

Rhizopus Stolonifer dapat hidup / tumbuh pada roti atau buah-buahan lunak. Dalam hal ini Rhizopus Stolonifer terutama banyak dijumpai pada roti dan menyebabkan kerusakan pada roti tersebut. Hal tersebut dikarenakan spora tersebut berada pada udara, tanah ataupun diri kita, yang kemudian apabila jatuh pada roti maka spora tersebut akan tumbuh dengan sangat cepat. Organisme ini menyebabkan cetakan roti menjadi hitam dengan membentuk permukaan halus dari roti yang lembab menggembung ke angkasa.

Miselium dari R.stolonifera adalah yang terdiri atas tiga jenis haploid yang berbeda hyphae. Bagian terbesar dari miselium terdiri dari dengan cepat bertumbuh hyphae yang bersifat senositik (multinucleate) dan takbersekat (tidak yang dibagi oleh dinding lintang ke dalam sel-sel atau kompartemen-kompartemen). Dari ini semua, cincin busur hyphae “geragih-geragih” dibentuk. Geragih-geragih dari rizoid-rizoid di mana saja ujung-ujung mereka berhubungan substrat. Sporangia membentuk di ujung sporangiofor-sporangiofor, yang bersifat cabang lurus membentuk secara langsung di atas rizoid-rizoid. Masing-masing sporangium mulai sebagai suatu bengkak ke dalam dimana sejumlah nucleus mengalirkan, dan itu adalah pada akhirnya dikerat dari sporangiofor-sporangiofor oleh pembentukan suatu sekat. Protoplasma di dalam dibelah, dan suatu dinding sel dibentuk di sekitar masing-masing spora. Sporangium menjadi hitam karena mendewasakan, memberi warna karakteristik cetakan nya. Masing-masing spora, ketika dibebaskan, dapat berkecambah untuk menghasilkan suatu miselium yang baru.

(3)

JAMUR RHIZOPUS BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jamur (fungi) banyak kita temukan di lingkungan sekitar kita. Jamur tumbuh subur terutama di musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembab. Akan tetapi, jamur juga dapat ditemukan hampir di semua tempat di mana ada materi organik. Jika lingkungan di sekitarnya mengering, jamur akan menjalani tahapan istirahat atau meghasilkan spora. Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang jamur disebut mikologi.

Kebanyakkan jamur termasuk dalam kelompok kapang. Tubuh vegetatif kapang berbentuk filamen panjang bercabang yang seperti benang, yang disebut hifa. Hifa akan memanjang dan menyerap makanan dari permukaan substrat (tempat hidup jamur). Hifa-hifa membentuk jaring-jaring benang kusut, disebut miselium.

1.2 Permasalahan

- Bagaimana bentuk tubuh rhizopus?

- Bagaiman cara produksinya?

- Apa gunanya bagi manusia?

BAB II ISI

Pada bab ini saya akan membahas tentang rhizopus (jamur tempe atau roti). Bagaimana struktur tubuhnya, klasifikasinya, cara reproduksinya, peranannya bagi manusia, dan lain-lain.

2.1 Struktur Tubuh Rhizopus mempunyai tiga tipe hifa, yaitu:

a. Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat (misalnya roti)

b. rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan

c. sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangium globuler di ujungnya 2.2 Klasifikasi

Berdasarkan struktur tubuh dan reproduksinya rhizopus termasuk fungi pada devisi Zygomycota.

a. Struktur Tubuh

Rhizopus mempunyai tiga tipe hifa, yaitu:

a. Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat (misalnya roti)

b. rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan

c. sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangium globuler di ujungnya b. Cara Reproduksi

Rhizopus bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual adalah dengan spora nonmotil yang dihasilkan oleh sporangium, sedangkan reproduksi seksualnya dengan konjugasi.

(4)

2.3 Ciri

a. Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati

b. Hifanya bercabang banyak tidak bersekat saat masih muda dan bersekat setelah menjadi tua

c. Miseliumnya mempunyai tiga tipe hifa yaitu : stolon (hifa yang membentuk jaringan di permukaan substrat seperti roti), rhizoid (hifa yang mnembus substrat dan berfungsi untuk menyerap makanan), sporangiofor (tangkai

sporangium)

d. Berkembangbiak dengan cara vegetatif yaitu membuat sporangium yang menghasilkan spora. Generatif yaitu dengan konjugasi dua hifa (-) dan hifa (+).

2.4 Cara Reproduksi

Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk spora tak berflagel (aplanospora) dan generatif dengan cara gametangiogami dari dua hifa yang kompatibel/konjugasi dengan menghasilkan zigospora

2.5 Peranan

Di bawah ini adalah peranan jamur:

- Rhizopus oryzae untuk membuat tempe.

- Mucor javanicus terdapat dalam ragi tape BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulannya:

c. Struktur Tubuh

Rhizopus mempunyai tiga tipe hifa, yaitu:

d. Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat (misalnya roti)

e. rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan

f. sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangium globuler di ujungnya d. Cara Reproduksi

Rhizopus bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual adalah dengan spora nonmotil yang dihasilkan oleh sporangium, sedangkan reproduksi seksualnya dengan konjugasi.

(5)

Mengamati Struktur Tubuh Jamur

Kegiatan 1 : Pengamatan Struktur Tubuh Jamur Zygomycota Tujuan :

1. Menjelaskan struktur tubuh jamur Zygomycota

2. Melakukan pengamatan morfologi mikroskopis tubuh jamur Zygomycota.

3. Membuat laporan tertulis hasil pengamatan struktur jamur tubuh jamur.

Alat dan Bahan : Alat 1. Mikroskop 2. Kaca objek 3. Kaca penutup 4. Pipet

5. Tusuk gigi Bahan

1. Tempe atau oncom 2. Roti busuk atau Nasi basi 3. Air/Aquadest

Cara Kerja

1. Siapkan tempe atau oncom 1-2 hari sebelum pengamatan, sehingga diperoleh tempe atau oncom dengan jamur yang banyak dan berwarna kehitaman.

2. Ambil sedikit bagian jamur tempe atau oncom dengan lidi atau tusuk gigi, lalu letakkan di atas kaca objek.

3. Tetesi dengan air atau akuades dan tutup dengan kaca penutup.

4. Amati dibawah mikroskop mila-mula dengan perbesaran 10x10.

5. Ubah perbesaran menjadi 10x40 agar diperoleh gambar struktur jamur yang lebih besar.

6. Lakukan hal yang sama untuk roti dan nasi basi.

7. Gambar hasil pengamatan

Hasil pengamatan Jamur Mikroskopis pada Tempe, Roti dan Nasi Sumber Gambar hasil

pengamatan

Nama Species Divisi (kelompok) Jamur

(6)

Gambar

Gambar 1.2: reproduksi Seksual  Secara garis besar tahap tahap konjugasi adalah sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah produk Songket Silungkang yang dihasilkan di Kecamatan Silungkang Kota Sawahlunto tentu dipengaruhi oleh produktivitas dari pengrajin Songket Silungkang di

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan penelusuran problematika pemanfaatan buku Pelajaran Agama Islam di Sekolah Dasar serta melakukan

Galur IPB019015 memiliki bobot buah total per tanaman lebih besar dibandingkan dengan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Gelora, Tit Super, Tombak dan

Angka 5, 10 dan 15 detik dapat diganti sesuai dengan panjangnya jalan (dilakukan penelitian lanjutan).Adapun pedoman untuk menentukan pilihan lamanya lampu hijau hidup pada sebuah

Berdasarkan hasil pengamatan, monitoring, dan pendampingan yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan kegiatan, maka dapat disajikan bebrapa simpulan yang

salak gula pasir seperti jumlah tandan panen per tanaman, berat buah dengan tandan per tanaman, berat buah per tanaman, jumlah buah per tanaman dan berat per

hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran project based learning (PjBL) lebih efektifitas dalam meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis siswa pada konsep

bahwa pernikahan yang dilakukan orang yang sedang ihram laki-laki atau perempuan dianggap sah, pernikahan yang dimaksud disini adalah akad (ijab qabul) bukan wath‟i ,