• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PENGARUH ENDORSEMENT SELEBRITI INSTAGRAM (SELEBGRAM) TERHADAP MINAT BELI ONLINE KONSUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of PENGARUH ENDORSEMENT SELEBRITI INSTAGRAM (SELEBGRAM) TERHADAP MINAT BELI ONLINE KONSUMEN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Endorsement Selebriti Instagram (Selebgram) Terhadap Minat Beli Online Konsumen

Alvin Giovani1, Daffan Alfauzi Nurrobby2, Muhammad Zakaria Saputra3

1,2,3 Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia

alvingiovani17@upi.edu1) daffanalfauzi6@upi.edu2) zakariasaputra@upi.edu3)

Abstrak: Penggunaan Instagram sebagai media periklanan digital semakin meningkat, terutama melalui promosi selebgram yang dapat membuat produk lebih dikenal dan diminati. Namun, pengaruh endorsement selebgram terhadap minat beli online konsumen masih merupakan pertanyaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal tersebut.

Metode yang digunakan adalah metode penelitian komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa endorsement selebgram memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen, namun konsumen tidak selalu membeli produk yang didukung oleh endorsement tersebut.

Kata kunci: endorsement, minat beli, selebgram.

Abstract: The use of Instagram as a digital advertising medium has increased, especially through selebgram promo- tions that can make products more known and popular. However, the influence of selebgram endorsements on the online purchase interest of various consumers is still a question. The purpose of this research is to find out this. The method used is a comparative research method with a quantitative approach. The results show that selebgram endorsements have an influence on consumer purchase interest, but consumers do not always buy products sup- ported by endorsements.

Keywords: endorsements, buying interest, celebgrams..

1. PENDAHULUAN

Munculnya tren pemasaran digital atau online, membawa jenis pemasaran baru dan membuat banyak perusahaan maupun para umkm beralih dari pemasaran konvensional menjadi pemasaran digital/

online yang dinilai lebih murah, efektif dan efisien (Hardilawati et al., 2019).

Penggunaan Instagram sebagai sarana penjualan dan periklanan digital menjadi potensional karena Instagram mampu menarik calon pelanggan dengan cepat dan mudah.

Menurut DataIndonesia.id, per April 2022, jumlah pengguna aktif Instagram di Indonesia mencapai 99,9 juta jiwa, menduduki peringkat keempat dunia setelah India, Amerika Serikat, dan Brasil. Jika

dibandingkan dengan Facebook, pertumbuhan Instagram jauh lebih signifikan. Penggunaan Instagram yang semakin pesat menjadikan Instagram sebagai media komunikasi pemasaran dan salah satu wilayah potensial untuk berbisnis online.

.

Dalam menjalankan Instagram Marketing, sangat penting untuk mempertimbangkan keberadaan influencer. Influencer adalah orang yang sering memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian orang lain melalui pandangan, nasehat, atau pendapatnya. Mereka dapat memberikan dukungan yang signifikan bagi strategi marketing dengan membagikan produk atau layanan kepada followers mereka, yang biasanya terdiri dari jutaan orang. Selain itu, influencer juga dapat memberikan testimonial atau ulasan yang membantu meningkatkan reputasi dan kepercayaan pelanggan terhadap produk atau

(2)

layanan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencari influencer yang tepat dan bekerja sama dengan mereka dalam strategi marketing di Instagram.

(Handika & Darma, 2018).

Perusahaan yang melakukan promosi telah mengalami perubahan dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyak perusahaan beralih dari promosi melalui media cetak dan elektronik ke promosi melalui internet, termasuk media sosial. Media sosial seperti Facebook, Twitter, dan YouTube kini dianggap sebagai platform yang tepat untuk mempromosikan produk karena telah menjadi tempat yang kerap dikunjungi oleh konsumen saat menghabiskan waktu secara online. Hal ini menunjukkan bahwa media sosial telah menjadi bagian penting dari strategi promosi bagi banyak perusahaan, karena menyediakan akses ke jutaan pengguna yang tersebar di seluruh dunia.

Selain itu, biaya promosi melalui media sosial juga cenderung lebih rendah dibandingkan dengan promosi melalui media cetak atau elektronik, sehingga menjadi pilihan yang menguntungkan bagi perusahaan. Jadi, media sosial menjadi tempat yang tepat untuk mempromosikan produk kepada konsumen dan merupakan bagian penting dari strategi promosi yang efektif bagi perusahaan.

(Kurniawati & Arifin, 2015)

Dalam mengembangkan jejaring pasar suatu bisnis online khususnya lewat sosial media, tentunya akan lebih sulit jika pemasar melakukannya seorang diri. Pemasar memanfaatkan kepopuleran seorang public figure/influencer/di instagram biasa kenal dengan sebutan selebgram (selebriti instagram), untuk mempromosikan bisnisnya dengan tujuan mampu menjangkau calon pelanggan yang lebih luas dalam kurun waktu yang lebih singkat. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa berpengaruh endorsement selebgram terhadap minat beli online konsumen.

2. LANDASAN TEORI 2.1 Selebriti Endorsement

Celebrity endorsement adalah salah satu cara promosi yang cukup umum yang dilakukan dengan menggunakan selebriti sebagai endorser untuk berbagai jenis produk, seperti produk kosmetik, jam tangan, alcohol, mobil, apotek, program penurun berat badan, dan jasa keuangan. Tujuan dari celebrity endorsement adalah untuk meningkatkan brand awareness atau kesadaran merek (Garthwaite, 2014)

Menurut (Kotler, 2007), celebrity endorsement merupakan salah satu saluran komunikasi yang digunakan oleh selebriti untuk melakukan promosi merek dengan mengekspresikan perkataan mereka berdasarkan popularitas dan personalitas yang dimiliki oleh selebriti tersebut.

Celebrity endorsement dapat menjadi salah satu cara yang efektif untuk menarik perhatian konsumen dan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap produk yang ditawarkan, karena selebriti yang terlibat dalam kegiatan ini memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap masyarakat. Oleh karena itu, banyak perusahaan dan organisasi yang bersedia membayar sejumlah uang yang cukup besar kepada selebriti untuk mempromosikan produk mereka kepada jutaan followers yang dimiliki oleh selebriti tersebut.

Menurut pendapat (Norr, 2007), strategi celebrity endorsement dalam periklanan merupakan salah satu strategi yang bernilai dan dapat mencerminkan pertumbuhan berbagai jenis produk, mulai dari produk hiburan, olahraga, makanan, hingga bisnis dan politik.

Strategi ini banyak digunakan oleh berbagai perusahaan dan organisasi untuk meningkatkan citra dan identitas suatu produk atau jasa dengan cara menggunakan selebriti atau figur publik yang terkenal sebagai endorser atau pelendong produk tersebut.

Dengan demikian, strategi celebrity endorsement dapat menjadi salah satu cara yang efektif untuk menarik perhatian konsumen dan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap produk yang ditawarkan.

(3)

2.2 Selebgram

Selebgram merupakan istilah yang populer di kalangan pengguna Instagram yang merujuk pada para pengguna akun Instagram yang terkenal di situs jejaring sosial tersebut. Istilah ini merupakan gabungan dari kata “selebritis” dan “Instagram”, yang menggambarkan seseorang yang terkenal di Instagram seperti selebritis di dunia nyata. Selebgram seringkali mendapat keuntungan dari popularitasnya di Instagram, baik berupa uang atau keuntungan lainnya, seperti mendapatkan produk gratis dari berbagai brand untuk dipromosikan kepada jutaan followersnya. Oleh karena itu, menjadi selebgram merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan citra dan identitas suatu produk atau jasa di era new media saat ini (Awallia, 2018).

Selebgram merupakan salah satu alat promosi yang banyak digunakan di era new media saat ini. Alat ini bertujuan untuk meningkatkan citra dan identifikasi suatu produk atau jasa dengan cara menggunakan media sosial sebagai wadah untuk menyebarkan informasi mengenai produk tersebut.

Saat ini, aktivitas komunikasi dan bertukar informasi di dunia maya sangatlah deras arusnya, sehingga menggunakan selebgram sebagai alat promosi merupakan pilihan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut (Butar & Ali, 2018).

2.3 Minat Beli

Secara umum, kebutuhan dan keinginan seseorang sulit untuk diketahui. Oleh karena itu, untuk menarik dan menumbuhkan minat beli dari konsumen, para pemasar harus memahami bagaimana konsumen mengambil keputusan untuk membeli (Calvin & Tyra, 2022).

Minat beli dapat diklasifikasikan sebagai bagian dari perilaku kognitif konsumen mengenai niat konsumen dalam membeli suatu brand menurut Kwek (2010) dalam (Setiawan, 2015) . Hal ini sejalan dengan pernyataan Lefa dan Laroche (2006) dalam Setiawan (2015), yang mengatakan bahwa minat merupakan salah satu penilaian mengenai individu

yang ingin membeli merek tertentu. Menurut juga mengatakan bahwa minat beli terjadi ketika seseorang membutuhkan produk tertentu setelah melakukan evaluasi atau mempersepsikan produk tersebut apakah layak atau tidak untuk dibeli.

3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah studi yang membandingkan satu atau lebih variabel dalam dua atau lebih sampel yang berbeda atau pada waktu yang berbeda (Sugiyono, 2013). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.

Metode kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori dan/atau hipotesis dengan mengukur jumlah variabel penelitian dan menggunakan prosedur statistik dan/atau model matematis untuk analisis data (Efferin et al., 2008).

3.2 Variabel Penelitian 1. Variabel Independen

Variabel independen diartikan sebagai kondisi atau nilai yang jika ada, akan membawa (mengubah) kondisi atau nilai lain (Nasution, 2017). Variabel independen pada penelitian ini adalah endorsement yang dilakukan oleh selebriti Instagram (selebgram).

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang secara struktural menjadi variabel yang disebabkan oleh adanya perubahan variabel lainnya. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Nasution, 2017). Pada penelitian kali ini, minat beli konsumen menjadi variabel dependen.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah netizen yang

(4)

aktif pada sosial media terutama instagram.

2. Sampel Data

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memanfaatkan kuesioner dari google form yang selanjutnya disebar kepada responden.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil

Sampel penelitian sebanyak 31 responden dengan mayoritas pelajar/mahasiswa dan rentang umur 18-30 tahun, tersaji pada Tabel 1.

Data di atas pada Gambar 1 merupakan data seberapa sering konsumen membeli produk yang di-endorse oleh selebgram. Dari total 31 responden, hanya 3 orang/9,7% responden yang sering membeli.

Data didominasi oleh pernyataan bahwa konsumen

“kadang-kadang” membeli produk hasil endorse selebgram dengan frekuensi 13 orang/41.9%, disusul dengan pernyataan bahwa responden “jarang”

membeli produk hasil endorsement sebanyak 12 or- ang/38.7% responden.

Data di atas pada Gambar 2merupakan data tingkat pengaruh endorse selebgram terhadap minat Tabel 1. Karakteristik Responden

Gambar 1. Tingkat Keseringan Responden Membeli Produk Hasil Endorse Selebgram.

Gambar 2. Tingkat Pengaruh Endorse Selebgram Terhadap Minat Beli Online

Konsumen.

(5)

beli konsumen, data menunjukkan bahwa angka 4 sangat dominan yaitu sebanyak 13 orang/41.9%

responden, disusul dengan angka 5 sebanyak 7 or- ang/22.6% responden, angka 2 dan 3 sebanyak 5 orang/16.1% responden, dan angka 1 sebanyak 1 orang/3,2% responden.

4.2 Pembahasan

Dari Gambar 1 yang berisi tingkat keseringan responden dalam membeli produk hasil endorse selebgram didapatkan bahwa responden

“kadang-kadang” membeli produk tersebut. Hal ini berarti tidak selalu endorse oleh selebgram membuat repsonden tertarik dalam membeli produknya.

Selain jenis produk yang menjadi faktor pertimbangan dalam minat beli konsumen, faktor harga juga mempengaruhi keinginan konsumen untuk membeli produk tersebut. Menurut Sweeney dan Soutar (2001) dalam pembelian suatu produk, konsumen tidak hanya mempertimbangkan kualitas barangnya saja tetapi mempertimbangkan harga yang dijual pada produk tersebut juga.

Dari Gambar 2 yang berisi tingkat pengaruh endorse selebgram terhadap minat beli konsumen berada pada angka 4. Penelitian yang dilakukan oleh Zabid et al. mengenai Persepsi Iklan dan Selebritis Endorsement (2002) mengungkapkan bahwa menggunakan tokoh selebriti terkenal dalam kegiatan endorsement akan menambah nilai suatu iklan. Hal ini terbukti bahwa endorse yang dilakukan selebgram berpengaruh dalam menarik minat pembeli terhadap suatu produk.

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Selebgram Endorsement berpengaruh terhadap minat beli konsumen yang ditunjukan dengan grafik hasil uji data tingkat pengaruh minat beli konsumen sebesar 41,9%. Namun, untuk tingkat

keseringan responden membeli produk hasil endorse selebgram, hasil uji data menunjukan bahwa hanya 9,7% responden yang sering membeli produk hasil endorse mereka sedangkan sebanyak 38,7%

responden menyatakan bahwa mereka jarang membeli produk hasil endorsement.

5.2 Saran

1. Sebaiknya penelitian selanjutnya menggunakan lebih banyak sampel data

2. Sebaiknya penelitian selanjutnya menambahkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pembelian konsumen.

3. Metode penelitian yang digunakan dapat menggunakan regresi agar hasil penelitian sifatnya lebih objektif.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Awallia, D. L. 2018. Pengaruh Testimoni dan Selebgram Endorsment Terhadap Minat Pembelian pada Online Shop Melalui Media Sosial Instagram Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Ponorogo (Doctoral Dissertation, IAIN Ponorogo).

[2] Butar, C. R. B., & Ali, D. S. F. 2018. Strategi Personal Branding Selebgram Non Selebriti.

PRofesi Humas, 2(2), 86–101.

[3] Calvin, O., & Tyra, M. J. 2022. Pengaruh Harga dan Promosi Penjualan Shopee Food Terhadap Minat Beli Konsumen di Kota Palembang. Forbiswira Forum Bisnis dan Kewirausahaan-Sinta 4, 12(1), 47–58.

[4] DataIndonesia.id, pada April 2022 Pengguna Aktif Instagram di Indonesia Mencapai 99,9 Juta Pengguna - Google Search. (n.d.). Retrieved December 30, 2022, from https://www.google.com/search?

(6)

[5] Efferin, S., Darmadji, S. H., & Tan, Y. 2008.

Metode Penelitian Akuntansi; Mengungkap Fenomena Dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilrnu.

[6] Garthwaite, C. L. 2014. Demand Spillovers, Combative Advertising, and Celebrity Endorsements. American Economic Journal:

Applied Economics, 6(2), 76–104.

[7] Handika, M. R., & Darma, G. S. 2018. Strategi Pemasaran Bisnis Kuliner Menggunakan Influencer Melalui Media Sosial Instagram.

Jurnal Manajemen Bisnis, 15(2), 192–203.

[8] Hardilawati, W. L., Binangkit, I. D., & Perdana, R. 2019. Endorsement: Media Pemasaran Masa Kini. JIM UPB (Jurnal Ilmiah Manajemen Universitas Putera Batam), 7(1), 88–98.

[9] Kotler, P. J. 2007. Marketing Management, de Essentie, 3/e. Pearson Education.

[10] Kurniawati, D., & Arifin, N. 2015. Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial dan Minat Beli Mahasiswa. Jurnal Simbolika: Research and Learning in Communication Study (E- Journal), 1(2).

[11] Nasution, S. 2017. Variabel Penelitian. Jurnal Raudhah, 5(2).

[12] Norr, S. 2007. The Power of Celebrity Endorsement. Tea and Coffe e Trade Journal, 4, 179.

[13] Setiawan, E. B. 2015. Quality and Purchase Intention Percieved Towards low Cost Energy-Saving Cars. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik, 2(1), 107–118.

[14] Sugiyono, D. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

[15] Sweeney, J. C., & Soutar, G. N. 2001. Consumer Perceived Value: The Development of A Multiple Item Scale. Journal of Retailing, 77(2), 203–220.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis yang berjudul “Pengaruh Strategi Pemasaran dan Kredibilitas Celebrity Endorsement terhadap Minat Beli Pada Situs Belanja Online

Jika hasilnya IT ( transfer input ) negatif dimana biaya privat lebih kecil dari biaya sosial berarti dampak kebijakan pemerintah terhadap harga factor- faktor

[r]

Pola pemasaran dibedakan berdasakan macam jenis produk kerajinan bambu yang dikelompokkan menjadi mebel bambu (gambar 7), gedek/anyaman bambu (gambar 8), perabotan

Membuktikan adanya peningkatan jumlah limfosit kanker payudara yang diinokulasikan pada mencit dengan pemberian dosis bertingkat Nigella Sativa dibandingkan dengan

1) Meningkatkan pemahaman kru departemen mesin diatas kapal tentang pentingnya International Safety Management Code. 2) Kru departemen mesin dapat melaksanakan

Entry Desa Rekomendasi KTP Cetak Surat Cetak Surat Rekomendasi KK Cetak Surat Rekomendasi Dispensasi Kelahiran Cetak Surat Keterangan Kematian Entry Surat Keterangan Ahli

12 Mei 2012 19 Analgesic and antiinflamation effect of sweet potato (Ipomoea batatas L.) Leaves Extract on Rats (Rattus norvegicus) strain wistar (abstrak) Dr.dr.Nurdiana,