• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN PROSES PRODUKSI KILANG MINYAK PADA PRODUK BAHAN BAKAR GASOLINE RON 88 DENGAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN PROSES PRODUKSI KILANG MINYAK PADA PRODUK BAHAN BAKAR GASOLINE RON 88 DENGAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1145

JURNAL DARMA AGUNG, Vol. 30, No. 2, (2022) Agustus : 1145 - 1163

KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN PROSES PRODUKSI KILANG MINYAK PADA PRODUK BAHAN BAKAR GASOLINE RON 88 DENGAN METODE

LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA)

Oleh:

Dewa Indra Luqmana Budiono 1) Nieke Karnaningroem 2)

Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 1,2) E-mail :

dewaindraluqmana@gmail.com 1) n.karnaningroem@gmail.com 2)

ABSTRACT

The oil refinery industry is an important sector in the processing of fuel oil to encourage national development as a fulfillment of fuel and energy needs for the community as well as raw materials for an industry. In the process of processing the oil refinery industry, each process unit requires fuel gas to produce heat. The results of the combustion process provide a by-product in the form of residue and produce pollutants for the environment.

Therefore it is necessary to conduct an environmental impact study using the life cycle assessment (LCA) method for the products produced. This study aims to identify the environmental impact of each operating unit of the oil processing process based on a gate to gate approach on Gasoline RON 88 products in the oil refinery industry. The method used is ReCiPe 2016 with a midpoint and endpoint impact assessment. In the LCA study, it is necessary to have support in the study, so an analysis of uncertainty is carried out by analyzing it using Monte Carlo simulation. The single score LCA analysis shows that the production process of 1 ton of Gasoline RON 88 contributes a total of 3.334 Pt, with the most dominant environmental impact, namely Ozone Formation, Terrestrial Ecosystem, so that the processing unit that contributes most comes from the Catalytic Reforming Unit (CRU), and for uncertainty analysis on a single score of the Gasoline RON 88 production process has an impact of 1.783 – 6.239 Pt.

Keywords: Environmental Impact, Oil Refinery Industrial, Life Cycle Assessment (LCA), Gasoline RON 88

ABSTRAK

Industri kilang minyak menjadi sebuah sektor yang penting dalam pengolahan bahan bakar minyak untuk mendorong pembangunan nasional sebagai pemenuhan kebutuhan bahan bakar dan energi bagi masyarakat maupun bahan baku sebuah industri. Dalam proses pengolahan industri kilang minyak dari masing-masing unit proses membutuhkan bahan bakar fuel gas untuk dapat menghasilkan panas. Dari hasil proses pembakaran tersebut memberikan sebuah produk samping berupa residu dan menghasilkan bahan pencemar bagi lingkungan. Sebab itu perlu adanya kajian dampak lingkungan menggunakan metode life cycle assessment (LCA) terhadap produk yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak lingkungan dari setiap unit operasi proses pengolahan minyak berdasarkan pendekatan gate to gate pada produk Gasoline RON 88 di industri kilang minyak. Metode yang digunakan yaitu ReCiPe 2016 dengan penilaian dampak midpoint dan endpoint. Dalam kajian LCA perlu adanya penunjang dalam kajian, sehingga dilakukan analisis ketidakpastian dengan melakukan analis menggunakan sismulasi Monte Carlo. Dalam analysis LCA single score menunjukan pada proses produksi 1 ton Gasoline RON 88 berkontribusi total sebesar 3,334

(2)

Pt, dengan dampak lingkungan paling dominan yaitu Ozone Formation, Terrestrial Ecosystem, sehingga unit proses yang berkontribusi besar berasal dari Catalityc Reforming Unit (CRU), dan untuk analisis ketidakpastian pada single score proses produksi Gasoline RON 88 memberikan dampak sebesar 1,783 – 6,239 Pt.

Keywords: Dampak Lingkungan, Industri Kilang Minyak, Life Cycle Assessment (LCA), Gasoline RON 88

1. PENDAHULUAN

Pada pertumbuhan era globalisasi saat ini industri kilang minyak mengalami peningkatan beriringan dengan meningkatkan sebuah kebutuhan energi itu sendiri. Industri sektor pengolahan minyak adalah merupakan bagian dari kegiatan industri minyak yang melakukan kegiatan konversi minyak mentah menjadi produk Bahan Bakar Minyak (BBM). Dari sektor industri pengolahan minyak seperti produk Gasoline RON 88 adalah jenis BBM yang memberikan dampak secara signifikan.

Pada kegiatan industri pengolahan minyak yang dilakukan memiliki dampak akibat kegiatan industri pengolahan seperti pemakaian energi, global warming dan ozone layer depletion pada umumnya paling besar. Ketiga dampak tersebut diakibatkan pembakaran bahan bakar yang menghasilkan emisi paling besar. Selain itu penggunaan zat kimia secara berlebihan seperti klorofluorokarbon (CFC) yang menyebabkan penipisan lapisan ozon.

Dampak-dampak tersebut diakibatkan pembakaran bahan bakar yang menghasilkan emisi. Intergovermental

Panel on Climate Change (IPCC) melaporkan pada akhir abad 21, CO2 di atmosfer selalu meningkat seiring dengan perkembangan industri. Peningkatan CO2

di atmosfer menyebabkan terjadinya acidification sehingga dapatmengubah struktur kimia dan pH badan air (Ilhami et al., 2020).

Dilihat berdasarkan dampak yang dihasilkan dari proses pengolahan bahan bakar minyak selama ini perlu dilakukan sebuah kajian dampak lingkungan menggunakan metode life cycle assessment (LCA). Metode ini bertujuan untuk menganalisis dampak lingkungan yang ada dari semua tahapan siklus hidup suatu produk yang dikaji, dimulai daei raw material sumberdaya, proses produksi produk, dan konsumsi produk hingga produk yang dihasilkan tersebut dibuang ke pembuangan akhir, serta mungkin bisa digunakan kembali (reuse) atau di daur ulang (recycling) (Bruijn et al., 2002).

Metode Life Cycle Assessment (LCA) dalam penerapan LCA terdapat empat tahapan yaitu pertama goal and scope definition, tahap kedua life cycle inventory (LCI), tahap ketiga life cycle

(3)

1147

JURNAL DARMA AGUNG, Vol. 30, No. 2, (2022) Agustus : 1145 - 1163

impact assessment (LCIA), dan tahap terakhir intepretation data (Curran, 2007). Pada metode LCA umumnya memiliki fokus pada penilaian emisi global warming seperti CO2 akan tetapi juga terdapat parameteter tambahan lainnya seperti (CH4, N2O, dll) yang mana turut berkontribusi dalam penyebab perubahan iklim. Dalam metode LCA selain fokus dalam masalah lingkungan global warming, masalah lainnya seperti penipisan ozon dan Acidification juga dipertimbangkan dalam penilaian dapak lingkungan.

Namun setiap hasil dampak yang dihasilkan tidak bisa memprediksi dengan tepat karena faktor hasil ketidakpastian (uncertainty) yang melekat pada data, model, dan kelengkapan dalam resiko penilaian (Lima et al., 2020). Sehingga perlu dilakukannya analisis ketidakpastian (uncertainty analysis) sebagai menunjang kajian dampak lingkungan dalam metode LCA. Analisis ketidakpastian ialah sebuah prosedur sistematis dimana bertujuan untuk mengukur ketidakpastian yang muncul dalam hasil analisis inventori daur hidup yang dilakukan karena efek kumulatif dari ketidaktepatan model, ketidakpastian input, maupun variabilitas data (SNI ISO 14040, 2016).

Penelitian ini memiliki fokus utama untuk menilai dampak terhadap

lingkungan. Berikut ini merupakan tujuan dari penelitian sebagai berikut:

1. Menentukan dampak lingkungan yang paling dominan serta menentukan unit operasi produksi bahan bakar Gasoline RON 88.

2. Menganalisis ketidakpastian (uncertainty analysis) dampak lingkungan yang dihasilkan dari proses produksi bahan bakar Gasoline RON 88.

2. METODE PENEITIAN

Tahapan dalam kajian analisis LCA yang dilakukan pada penelitian ini yaitu:

a. Goals and Scope Definition

Tahapan Tahapan pertama yaitu pendefinisian Goals and Scope. Pada tahap ini terdapat 2 bagian yaitu goal dan scope. Goal adalah pembuatan pernyataan terkait tujuan yang Ingin dicapai dan kepada siapa hasil LCA akan di komunikasikan. Scope adalah penentuan hal-hal yang perlu didetailkan dalam penelitian yaitu:

1) Fungcional unit, merupakan satuan produk yang akan digunakan

2) Product system, merupakan alur proses produksi pengolahan bahan bakar minyak Gasoline RON 88 3) System boundaries, merupakan

ruang lingkup proses penelitian yaitu gate to gate mulai dari

(4)

proses pengambilan gas dari alam, proses produksi bahan bakar Gasoline RON 88

b. Life Cycle Inventory (LCI)

Tahap kedua yaitu LCI, dimana pada tahan ini langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

1) Pengumpulan data yang mencakup data semua aliran input dan output dari proses dalam sistem produk (yaitu product flows, flow ke proses unit lain, dan elementary flow dari dan ke lingkungan) 2) Validasi data mencakup neraca

massa dan penilaian kualitas data.

Indikator penilaian kualitas data yaitu reliability, completeness, temporal correlation, geographical correlation, dan further technological correlation mengacu pada tabel pedigree matrix.

3) Penentuan alokasi terhadap jenis produk bahan bakar Gasoline RON 88

4) Menghubungkan data ke unit proses dan unit fungsi terhadap produk bahan bakar minyak Gasoline RON 88, berupa diagram alir.

5) Agregasi Data yaitu penggabungan unit fungsi menjadi suatu product system terhadap

produk bahan bakar minyak Gasoline RON 88, berupa diagram alir.

c. Life Cycle Impact Assessment (LCIA) Tahapan ketiga yaitu LCIA dimana pada tahap ini Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

1) Pemilihan kategori dampak, indikator kategori dan model karakterisasi, dimana metode yang digunakan yaitu seluruh dampak ReCiPe 2016 (H) V1.03 Midpoint dan Endpoint.

2) Klasifikasi, dimana data input dan output yang merupakan elementary flow pada tahapan LCI kemudian diklasifikasi berdasarkan kategori dampak pada metode ReCiPe 2016 (H) V1.03 Midpoint dan Endpoint.

Klasifikasi dapat digambarkan dengan diagram alir.

3) Karakterisasi, dimana semua elementary flow dari LCI dinilai menurut faktor kontribusinya pada suatu dampak dengan dikalikan dengan characterization faktor

sesuai metode LCIA

menggunakan model karakterisasi ReCiPe 2016 Midpoint (H) V1.03 Midpoint dan Endpoint.

4) Normalization, merupakan tahap opsional dimana hasil dari

(5)

1149

JURNAL DARMA AGUNG, Vol. 30, No. 2, (2022) Agustus : 1145 - 1163

karakterisasi dibagi dengan faktor normalisasi. Normalisasi dilakukan untuk menyamakan satuan unit dampak agar

mempermudah dalam

membandingkan antar kategori dampak.

5) Weighting, tahap ini merupakan langkah opsional dalam pelaksanaan LCIA. Pembobotan dilakukan untuk mempermudah perbandingan dampak yang dihasilkan antar perbandingan produk.

d. Intepretasi Data

Tahap terakhir yaitu intepretasi data dimana dilakukan analisa untuk mengkaji, menarik kesimpulan, dan rekomendasi yang dapat diaplikasikan. Tujuan tahapan interpretasi data ini untuk mengetahui titik hotspot atau titik dengan dampak terbesar dari serangkaian proses suatu industri. Hotspot proses merupakan titik dengan dampak terbesar dari suatu sistem proses. Dampak terbesar ditentukan berdasarkan hasil penilaian dampak (life cycle impact assessment.

e. Analisis Ketidakpastian (Uncertainty Analysis)

Identifikasi potensi dampak

lingkungan dengan LCA memiliki kekurangan yaitu tidak dapat memprediksi dampak absolut secara tepat karena faktor ketidakpastian (uncertainty) yang melekat pada pengumpulan data dan permodelan dampak lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan analisis ketidakpasitan (uncertainty analysis) untuk menunjang kajian dampak lingkungan dengan metode LCA.

Tahapan yang dilakukan pada analisis ketidakpastian yaitu:

1) Melakukan penentuan kuadrat standar deviasi geometris interval 95% (SDg95) dengan jenis distribusi lognormal pada masing- masing data pada tahap LCI untuk menggambarkan distribusi probabilitas dari data.

2) Melakukan analisis ketidakpastian pada LCIA dengan metode ReCiPe 2016 (H) menggunakan simulasi Monte Carlo

3) Melakukan evaluasi terhadap hasil analisis ketidakpastian

f. Kesimpulan dan Saran

Tahapan terakhir yang dilakukan yaitu, proses penarikan kesimpulan dan saran, ini dilakukan setelah selesai analisis data dan pembahasan.

Kesimpulan ini yang menyatakan

(6)

ringkasan dan harus menjawab dari rumusan masalah penelitian yang dilakukan. Selanjutnya saran diberikan untuk perbaikan penelitian dan pelaksanaan penelitian kedepannya. Saran yang diberikan yaitu bentuk rekomendasi untuk menyempurnaan penelitian kedepannya.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Goal and Scope Definition

Adapun Goal and Scope Definition dari kajian LCA ini yaitu:

1. Goal

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa program penurunan dampak berdasarkan analisis kajian LCA kegiatan proses produksi Pengolahan Minyak. Analisis dilakukan dengan melihat keseluruhan input dan output masing- masing unit kegiatan yang memberikan kontribusi dampak lingkungan paling besar.

2. Scope

Ruang lingkup pada kajian life cycle assessment LCA yang dilakukan yaitu gate to gate dimulai dari proses transportasi produk minyak pada proses eksplorasi minyak, dan proses pengolahan minyak menjadi produk Gasoline RON 88 dalam lingkup perusahaan. Funcional unit yang

digunakan yaitu per 1 ton produk bahan bakar Gasoline RON 88, dalam satu tahun pada tahun 2021.

Data yang digunakan merupakan data sekunder meliputi material, produk, penggunaan bahan kimia, penggunaan energi, penggunaan lahan, dan emisi yang dihasilkan berdasarkan data aktual perusahaan yang telah dilakuakan alokasi. System boundary pada proses produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) Gasoline RON 88 kajian life cycle assessment.

Life Cycle Inventory (LCI)

LCI adalah tahap dalam LCA yang meliputi kompilasi dan kuantifikasi dari data input dan output untuk suatu produk sepanjang daur hidupnya. LCI didasarkan pada definisi goal and scope yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun tahapan dalam LCI adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari perusahaan produksi pengolahan minyak. Pengumpulan data yang mencakup spesifikasi semua aliran input dan output dari proses dalam system. Data yang dikumpulkan dan terverifikasi kemudian dilakukan valdiasi data dengan neraca massa pada setiap unit

(7)

1151

JURNAL DARMA AGUNG, Vol. 30, No. 2, (2022) Agustus : 1145 - 1163

proses mengikuti hukum kekekalan massa memberikan cara pemeriksaan yang berguna untuk validasi deskripsi unit proses. Nilai pada neraca massa berdasarkan pada kesetimbangan

massa material dan produk pada input dan output masing-masing unit proses di pengolahan kilang minyak.

Data yang digunakan merupakan data 1 tahun pada tahun 2021.

Tangki

Crude Oil CDU

Genset Generator

Tangki Residu (LSWR)

Tangki Light Naphtha

Listrik 3,81E+00 kWh/ Ton

Listrik4,02E+00kWh/Ton

Residue

Tangki Heavy Naphtha

Tangki ADO

NHTU

Tangki Sweet Naptha

CRU Tangki

Biosolar (B30)

Header

ADO 10

Listrik

Heavy Naptha 1,15E+00 Ton/Ton

Sweet Naphtha 1,15E+00 Ton/Ton

Sweet Naphtha 1,22E+00 Ton/Ton

Tangki Reformate

Reformate 1,16E+00 Ton/Ton

Tangki Gasoline

RON 88

Reformate 8,52E-01 Ton/Ton

Flare

Gas Ringan 1,65E-02 Ton/Ton

Listrik

Fuel Gas 1,24E-02 Ton/Ton Gas Ringan 1,42E-02 Ton/Ton

NHT Make- Up Compressor

Reformer Recycle Compressor

Fuel Gas 2,32E-02 Ton/Ton

Gas Ringan

8,78E-02 Ton/Ton HDT

H2 7,69E-03 Ton/Ton

Listrik

2,75E+00 kWh/Ton Listrik

7,08E+00 kWh/Ton Listrik

5,82E+00 kWh/Ton Listrik

4,13E+00 kWh/Ton

Residue Biosolar (B30)

Crude Oil 1,33E+00 Ton/Ton Light Naphtha2,21E-01 Ton/Ton

Heavy Naphtha 101,04E+00 Ton/Ton

WWTP

Wate Water

WTP Utilities

Listrik

Listrik

Air Tanah dan Danau Emisi Air

Limbah B3 Oli Bekas dan Filter Bekas

Emisi:

CO2 3,09E-03 Ton/kWh CH4 6,86E-05 Ton/kWh N2O 6,85E-05 Ton/kWh NOx 1,87E-03 Ton/kWh SOx 8,56E-06 Ton/kWh

Emisi:

CO2 1,23E-02 Ton/Ton, CH4 1,76E-05 Ton/Ton, N2O 1,75E-05 Ton/Ton, NOx 1,97E-03 Ton/Ton, SOx 2,36E-08 Ton/Ton Diesel Fuel

H2 7,69E-03 Ton/Ton Treated

Water Emisi:

CO2 6,58E-03 Ton/Ton, CH4 1,12E-07 Ton/Ton, N2O 1,18E-08 Ton/Ton, NOx, 3,86E-05 Ton/Ton, SOx 1,18E-08 Ton/Ton Emisi:

CO2 6,25E-03 Ton/Ton CH4 1,08E-07 Ton/Ton N2O 1,07E-08 Ton/Ton NOx 3,66E-05 Ton/Ton SOx 1,20E-08 Ton/Ton

Crude Oil 1,33E+00 Ton/Ton

ADO Mix

Fuel Gas 5,22E-02 Ton/Ton

Listrik

Listrik 6,69E-01 kWh/Ton

H2 7,69E-03 Ton/Ton

Listrik 2,75E+00 kWh/Ton Gas Ringan

1,03E-01 Ton/Ton

Gas Ringan1,42E-02Ton/Ton

Light Naphtha 3,26E-02 Ton/Ton

Light Napththa 1,48E-01 Ton/Ton Listrik

2,00E+00 Ton/Ton

Listrik 7,60E+01 kWh/Ton

Listrik 1,37E+00 kWh/Ton SN Stay

Sweet Naphtha 6,54E-02 Ton/Ton Gas Ringan 8,89E-02 Ton/Ton

Ref Stay Reformate 6,54E-02 Ton/Ton

Listrik

Emisi:

CO2 1,06E-03 Ton/Ton CH4 1,42E-04 Ton/Ton N2O 3,29E-07 Ton/Ton NOx 6,10E-06 Ton/Ton SOx 5,19E-08 Ton/Ton

LN Stay Light Naphtha 1,06E-01 Ton/Ton

HN Stay Heavy Naphtha 1,09E-01 Ton/Ton

Batasan Kajian

Kapal Tangker Gasoline RON88 Transport Kapal TangkerCrude Oil

Listrik 7,45E+00 kWh/Ton

Gambar 1 Batasan Kajian dan Neraca Massa Proses Produksi Bahan Bakar Gasoline RON 88

(8)

2. Penentuan Alokasi

Kajian LCA bersifat spesifik untuk satu produk oleh karena itu perlu dilakukan alokasi untuk masing- masing unit proses. Alokasi adalah pembagian aliran input dan output dari suatu unit proses atau product system diantara product system yang

dikaji dan satu atau lebih product system lainnya. Alokasi data dilakukan dengan pendekatan persentase output massa produk yang dihasilkan pada masing-masing unit proses. Tujuan dilakukan alokasi yaitu untuk memudahkan dalam proses input data pada software.

Tabel 1. Alokasi Proses Produksi Bahan Bakar Gasoline RON 88 Material Output Crude Oil

Storage

Crude Distilation Unit (CDU)

Tangki Light Naphtha

Tangki Heavy

Naphtha NHTU

Gasoline RON 88 22,65% 22,65% 100% 100% 100%

Biosolar (B30) 41,30% 41,30% - -

Residue LSWR 36,05% 36,05% - -

Material Output Header Tangki Sweet

Naphtha CRU Tangki

Reformate

Tangki Gasoline

RON 88

Gasoline RON 88 100% 100% 100% 100% 100%

Biosolar (B30) - - - -

Residue LSWR - - - -

Tabel 2. Alokasi Unit Proses tidak terhubung dengan Material/Produk Produk HDT* NHT Make-Up

Compressor*

Reformer Recycle Compressor*

Flare**

Gasoline RON

88 100% 100% 100% 15,21%

Biosolar (B30) - - - 51,21%

Residue LSWR - - - 33,49%

Keterangan: *Persentase unit proses dari total produk produksi Gasoline RON 88

**Persentase alokasi dari total produk Gasoline RON 88, Biosolar, dan Residue (LSWR).

1. Inventori Data

Inventori data merupakan data input dan output setiap unit proses pada masing-masing produk utama yaitu Gasoline RON 88. Pembagian setiap unit proses untuk masing-masing produk utama berdasarkan pada

penentuan alokasi. Setelah pembagian pembagian setiap unit proses untuk masing-masing produk utama, data kemudian dilakukan normalisasi dengan produk utama yaitu Gasoline RON 88.

(9)

1153

JURNAL DARMA AGUNG, Vol. 30, No. 2, (2022) Agustus : 1145 - 1163

Tabel 3. Inventory Data Proses Produksi Bahan Bakar Gasoline RON 88 Unit

Kegiatan

Input /Outpu

t

Kategori

Data Jenis Data

Dari/ke Unit Proses

Jumlah Satuan

Crude Distilation

Unit (CDU)

Input

Material Crude Oil Crude Oil

Storage 1,3324

Ton/Ton Gasoline RON

88

Energi

Listrik Genset

Generator 4,0194

kWh/Ton Gasoline RON

88 Fuel Gas Header 0,0118

Ton/Ton Gasoline RON

88 Lahan Penggunaan

Lahan - 2,1274

m2a/Ton Gasoline RON

88

Output

Produk Light Naphtha

Tangki Light Naphtha

0,2213

Ton/Ton Gasoline RON

88 Heavy Naptha

10

Tangki Heavy Naphtha

1,0433

Ton/Ton Gasoline RON

88 Gas Ringan Flare 0,0165

Ton/Ton Gasoline RON

88

Emisi

CO2 - 0,00624793

Ton/Ton Gasoline RON

88

CH4 - 0,000000108

Ton/Ton Gasoline RON

88

N2O - 0,000000010

7

Ton/Ton Gasoline RON

88

NOx - 0,0000366

Ton/Ton Gasoline RON

88

SOx - 0,000000012

0

Ton/Ton Gasoline RON

88

Naptha Hydrotreat

er Unit (NHTU)

Input Material

Heavy Naphtha

Tangki Heavy Naphtha

1,1521

Ton/Ton Gasoline RON

88

H2

NHT Make-Up Compress

or

0,00769

Ton/Ton Gasoline RON

88

Energi Listrik Genset 5,8169 kWh/Ton

(10)

1154 KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN PROSES PRODUKSI KILANG MINYAK PADA PRODUK BAHAN BAKAR GASOLINE RON 88 DENGAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA)

Unit Kegiatan

Input /Outpu

t

Kategori

Data Jenis Data

Dari/ke Unit Proses

Jumlah Satuan

Generator Gasoline RON

88 Fuel Gas Header 0,0124

Ton/Ton Gasoline RON

88 Lahan Penggunaan

Lahan - 1,5302

m2a/Ton Gasoline RON

88

Output

Produk

Sweet Naphtha

Tangki Sweet Naphtha

1,1521

Ton/Ton Gasoline RON

88 Gas Ringan Flare 0,0142

Ton/Ton Gasoline RON

88

Emisi

CO2 - 0,00658

Ton/Ton Gasoline RON

88

CH4 - 0,000000112

Ton/Ton Gasoline RON

88

N2O - 0,000000011

8

Ton/Ton Gasoline RON

88

NOx - 0,0000386

Ton/Ton Gasoline RON

88

SOx - 0,000000011

8

Ton/Ton Gasoline RON

88 Header

Input Material

Gas Ringan NHTU 0,0142

Ton/Ton Gasoline RON

88 Gas Ringan CRU 0,0889

Ton/Ton Gasoline RON

88 Gas Ringan CRU 0,0878

Ton/Ton Gasoline RON

88

Output Produk

Gas Ringan Flare 0,1032

Ton/Ton Gasoline RON

88

Fuel Gas CDU 0,0522

Ton/Ton Gasoline RON

88

Fuel Gas NHTU 0,0124 Ton/Ton

(11)

1155

JURNAL DARMA AGUNG, Vol. 30, No. 2, (2022) Agustus : 1145 - 1163

Gasoline RON 88

Fuel Gas CRU 0,0232

Ton/Ton Gasoline RON

88 Catalityc Reforming Unit (CRU)

Input

Material

Sweet Naphtha

Tangki Sweet Naphtha

1,2175

Ton/Ton Gasoline RON

88

H2

Reformer Recycle Compress

or

0,0077

Ton/Ton Gasoline RON

88

Energi

Listrik Genset

Generator 7,0846

kWh/Ton Gasoline RON

88 Fuel Gas Header 0,0232

Ton/Ton Gasoline RON

88 Lahan Penggunaan

Lahan - 1,4042

m2a/Ton Gasoline RON

88

Output

Produk

Gas Ringan Header 0,0889

Ton/Ton Gasoline RON

88 Gas Ringan Header 0,0878

Ton/Ton Gasoline RON

88 Light Naphtha

Tangki Light Naphtha

0,0326

Ton/Ton Gasoline RON

88 Reformate Tangki

Reformate 1,1566

Ton/Ton Gasoline RON

88

H2 HDT 0,0077

Ton/Ton Gasoline RON

88

Emisi

CO2 - 0,0123

Ton/Ton Gasoline RON

88

CH4 - 0,0000176

Ton/Ton Gasoline RON

88

N2O - 0,0000175

Ton/Ton Gasoline RON

88

NOx - 0,00197

Ton/Ton Gasoline RON

88

(12)

1156 KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN PROSES PRODUKSI KILANG MINYAK PADA PRODUK BAHAN BAKAR GASOLINE RON 88 DENGAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA)

SOx - 0,000000023

6

Ton/Ton Gasoline RON

88

Genset Generator

Input Material Diesel Fuel Tangki

ADO 0,11774

Ton/Ton Gasoline RON

88

Output

Produk Listrik

Unit Proses Produksi

1

kWh/kWh Gasoline RON

88

Emisi

CO2 - 0,00309

Ton/kWh Gasoline RON

88

CH4 - 0,0000686

Ton/kWh Gasoline RON

88

N2O - 0,0000685

Ton/kWh Gasoline RON

88

NOx - 0,00187

Ton/kWh Gasoline RON

88

SOx - 0,00000856

Ton/kWh Gasoline RON

88

Flare

Input Material

Gas Ringan CDU 0,0727

Ton/Ton Gasoline RON

88 Gas Ringan Header 0,1032

Ton/Ton Gasoline RON

88

Output Emisi

CO2 - 0,00106

Ton/Ton Gasoline RON

88

CH4 - 0,000142

Ton/Ton Gasoline RON

88

N2O - 0,000000329

Ton/Ton Gasoline RON

88

NOx - 0,00000610

Ton/Ton Gasoline RON

88

SOx - 0,000000051

9

Ton/Ton Gasoline RON

88

(13)

1157

JURNAL DARMA AGUNG, Vol. 30, No. 2, (2022) Agustus : 1145 - 1163

Life Cycle Impact Assessment (LCIA) Tahapan LCIA dalam LCA ini dimaksudkan untuk memahami dan mengevaluasi besaran dan pentingnya dampak lingkungan potensial dari suatu product system suatu produk. Tujuan tahapan LCIA untuk membuat hasil dari analisis LCI yang lebih mudah dipahami dan dikelola yang berkaitan dengan Kesehatan manusia, ketersediaan sumberdaya dan lingkungan. Kategori dampak, indikator, dan model karakterisasi yang dipilih yaitu Metode ReCiPe 2016 (H) :

1. Klasifikasi

Berdasarkan inventori data proses produksi bahan bakar Gasoline RON 88 dilakukan klasifikasi terhadap dampak sesuai dengan metode ReCiPe 2016 (H). Data penggunaan bahan bakar (fuel gas & diesel fuel) dan pembakaran gas di flare menghasilkan emisi ke udara berupa CO2, CH4, N2O, NOx, dan SOx tergolong dalam kategori dampak midpoint yaitu global warming, stratospheric ozone depletion, fine particulate matter formation, ozone formatin – human health, ozone formatin human terrestrial ecosystems, dan terrestrial acidifitaion dengan kategori dampak

endpoint yaitu human health dan ecosystem quality.

2. Karakterisasi

Data di LCI proses produksi pengolahan bahan bakar Gasoline RON 88 akan dinilai menurut faktor karakterisasinya pada suatu kategori dampak. Seluruh data elementary flow di LCI diklasifikasikan dalam kategori dampak tertentu yang kemudian dikalikan dengan characterization factor dan dijumlahkan semua intervensi yang relevan menghasilkan skor dampak dalam kategori dampak tertentu.

Tabel 4. Karakterisasi Proses Produksi Bahan Bakar Gasoline RON 88 Kategori

Dampak

Proses Produksi

Gasoline RON 88

Satuan

Midpoint Global

warming 36,948

kg CO2 eq/Ton Gasoline RON

88 Stratospheri

c ozone

epletion 0,000196

kg CFC11 eq/Ton Gasoline RON

88 Ozone

formation, Human health

2,051

kg NOx eq/Ton Gasoline RON

88 Fine

particulate matter formation

0,226

kg PM2,5 eq/Ton Gasoline RON

88 Ozone

formation, 2,051 kg NOx eq/Ton Gasoline RON

(14)

1158 KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN PROSES PRODUKSI KILANG MINYAK PADA PRODUK BAHAN BAKAR GASOLINE RON 88 DENGAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA)

Kategori Dampak

Proses Produksi Gasoline RON 88

Satuan

Terrestrial ecosystems

88 Terrestrial

acidification 0,739

kg SO2 eq/Ton Gasoline RON

88 Land use

8,003

m2a crop eq/Ton Gasoline RON

88 Endpoint

Human health

0,000178

DALY/Ton Gasoline RON

88 Ecosystem

quality

0,00000059 6

Species.yr/Ton Gasoline RON

88 Dapat dilihat bahwa pada tabel karakterisasi, kategori dampak global warming memiliki dampak lebih besar dari kategori lainnya dengan hasil sebesar 36,948 CO2 eq/Ton Gasoline RON 88.

3. Normalisasi

Normalisasi dilakukan untuk mempermudah analisis dalam membandingkan besaran dampak antar kategori dampak. Pada umumnya metode LCIA menyediakan faktor normalisasi untuk digunakan dengan faktor karakterisasi faktor normalisasi yang digunakan bersumber dari metode ReCiPe 2016 (H). Skor normalisasi merupakan skor dampak karakterisasi dibagi dengan faktor normalisasi (tanpa satuan).

Tabel 5. Normalisasi Proses Produksi Bahan Bakar Gasoline RON 88 Kategori Dampak

Proses Produksi Bahan Bakar Gasoline RON 88 Midpoint

Global warming 0,004625 Stratospheric ozone

depletion 0,00328

Ozone formation,

Human health 0,0997

Fine particulate

matter formation 0,00882 Ozone

formation,Terrestrial ecosystems

0,115 Terrestrial

acidification 0,0180

Land use 0,00129

Endpoint

Human health 0,00750

Ecosystem quality 0,000832 Dapat dilihat bahwa setelah dilakukan normalisasi pada tabel Normalisasi, kategori dampak Ozone formation, Terrestrial ecosystems memiliki dampak lebih besar dari kategori lainnya dengan hasil sebesar 0,115.

4. Pembobotan atau single score

Pembobotan adalah proses mengkonversi hasil indikator dari kategori dampak yang berbeda menggunakan faktor pembobotan. Langkah ini hanya dapat diterapkan setelah langkah normalisasi.

Faktor pembobotan yang digunakan tersedia hanya untuk kategori dampak endpoint bersumber dari metode ReCiPe 2016 (H) / World (2010) H/H. pembobotan

(15)

1159

JURNAL DARMA AGUNG, Vol. 30, No. 2, (2022) Agustus : 1145 - 1163

akan menghasilkan skor tunggal (single score) dengan satuan point (Pt). Single score merupakan skor normalisasi dikalikan dengan faktor pembobotan.

Tabel 3.6 Pembobotan atau Single Score Proses Produksi Gasoline RON 88

Kategori Dampak

Proses Produksi Bahan Bakar Gasoline RON 88

Satuan

Human

health 3,001 Pt

Ecosystem

quality 0,332 Pt

Total 3,334 Pt

Dapat dilihat bahwa setelah dilakukan pembobotan atau single score pada tabel pembobotan atau single score, kategori dampak Human Health memiliki dampak lebih besar dari kategori lainnya dengan hasil sebesar 3,001 Pt, sehingga total nilai pembobotan sebesar 3,334 Pt.

Penggunaan Bahan Bakar

Sumber Daya Alam

CO2 CH4 N2O NOx SOx

Penggunaan Lahan

Global Warming (36,948 kg CO2 eq/Ton Premium)

Stratospheric Ozone DEpletion (0,000196 kg CFC11 eq/Ton Premium)

Ozone Formation, Terrestrial EcOsystems (2,051 kg NOx eq/Ton Premium)

Terrestrial Acidification (0,739 kg SO2 eq/Ton Premium)

Land Use (8,003 m2a crop eq/Ton Premium)

Human Health (3,001 Pt)

Ecosystem Quality (0,332 Pt) Fine Particulate Matter Formation

(0,226 kg kg PM2,5 eq/Ton Premium)

Ozone Formation, Human Health (2,051 kg kg NOx eq/Ton Premium)

Single Score (3,334 Pt)

Gambar 2. Pembobotan atau Single Score Proses Produksi Gasoline RON 88

Interpretasi Data

Interpretasi data pada kajian LCA dilakukan dengan menghubungkan antara hasil dampak yang muncul dengan life cycle inventory dan juga goal and scope.

Tujuan dari interpretasi ini adalah untuk mengidentifikasi tahap LCA yang pada keadaan tertentu dapat mengurangi environmental impact pada sistem atau produk dan menganalisis hal tidak pasti yang terlibat. Tahapan interpretasi yaitu analisis hostpot, evaluasi data, dan kesimpulan, keterbatasan, & rekomendasi yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Analisis Hotspot

Analisis hostpot adalah analisis suatu sistem produksi maupun unit proses yang memiliki kontribusi signifikan terhadap dampak lingkungan.

Hostpot analysis bermanfaat untuk mengidentifikasi lokasi diprioritaskan untuk dilakukan tindakan untuk perbaikan lingkungan. Analisis hotspot ini dilihat berdasarkan presentase terbesar dari karakterisasi produksi Gasoline RON 88 berikut ini:

(16)

1160 KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN PROSES PRODUKSI KILANG MINYAK PADA PRODUK BAHAN BAKAR GASOLINE RON 88 DENGAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA)

Tabel 7. Karakterisasi Proses Produksi Bahan Bakar Gasoline RON 88 Kategori

Dampak

Proses Produksi Bahan Bakar Gasoline RON 88 Crude

Oil Storage

CDU

Tangki Light Naphtha

Tangki Heavy Naphtha

NHTU Header

Tangki Sweet Naphtha Global

warming - 16,94% - - 17,83% - -

Stratospheric ozone

depletion

- 0,06% - - 0,07% - -

Ozone formation, Human health

- 1,78% - - 1,88% - -

Fine particulate matter formation

- 1,79% - - 1,88% - -

Ozone formation, Terrestrial ecosystems

- 1,78% - - 1,88% - -

Terrestrial

acidification - 1,79% - - 1,88% - -

Land use 4,04% 4,38% 7,02% 16,60% 10,49% - 16,69%

Tabel 8. Karakterisasi Proses Produksi

Bahan Bakar Gasoline RON 88

Kategori Dampak

Proses Produksi Bahan Bakar Gasoline RON 88

CRU

Tangki Reform

ate

Tangki Gasoli

ne RON

88

HD T

NHT Make-up Compres

sor

Reformer Recycle Compressor

Flar e

Global warming 49,03

% - - - 16,

20%

Stratospheric ozone depletion

98,03

% - - - 1,31

% Ozone formation, Human

health

96,04

% - - - 6,41

% Fine particulate matter

formation

96,03

% - - - 0,58

% Ozone formation,

Terrestrial ecosystems

96,04

% - - - 7,42

% Terrestrial acidification 96,03

% - - - 1,19

%

Land use 12,77

% 12,50% 15,41% - - - -

Analisis Ketidakpastian (Uncertainty

Analysis)

Pada analisis ketidakpastian

(17)

1161

JURNAL DARMA AGUNG, Vol. 30, No. 2, (2022) Agustus : 1145 - 1163

menggunakan metode Monte Carlo dengan software SimaPro menggunakan metode LCIA yaitu ReCiPe 2016 (H). Analisis Ketidakpastian proses produksi Gasoline RON 88 pada tahapan LCIA dilakukan pada tahap karakterisasi dan tahap pembobotan atau single score dengan hasil parameter statistik distribusi probabilitas

kategori dampak yaitu Mean, Median, Standar Deviasi (SD), batas bawah (2,50%), dan batas atas (97,50%). Berikut Karakterisasi analisis ketidakpastian proses produksi Gasoline RON 88.

Tabel 8. Karakterisasi Ketidakpastian Proses Produksi

Gasoline RON 88

Kategori Dampak

Parameter Statistik Distribusi Probabilitas

Mean Median SD 2,50% 97,50% Satuan

Midpoint

Global warming 36,5 35,6 7,95 23,9 54.5 kg CO2 eq

Stratospheric

ozone depletion 0,00019 0,00017 0,000083 0,0000809 0,00038 kg CFC11 eq Ozone formation,

Human health 2,06 1,91 0,847 0,887 4,19 kg NOx eq

Fine particulate

matter formation 0,227 0,21 0,0932 0,0976 0,44 kg PM2.5 eq Ozone formation,

Terrestrial ecosystems

2,06 1,91 0,847 0,887 4,19 kg NOx eq

Terrestrial

acidification 0,742 0,687 0,305 0,319 1,44 kg SO2 eq

Land use 8,03 7,97 0,829 6,58 9,9 m2a crop eq

Endpoint Ecosystems

quality

0,00000059 7

0,00000056 7

0,00000018 2

0,00000034 6

0,0000010

6 species.yr Human health 0,00017 0,00016 0,0000616 0,0000947 0,00033 DALY

Hasil karakteriasi analisis ketidakpastian proses produksi Gasoline RON 88 Pembobotan Single Score analisis

ketidakpastian proses produksi Gasoline RON 88 dapat dilihat pada tabel bawah ini.

Tabel 9. Single Score Ketidakpastian Proses Produksi Gasoline RON 88

No Kategori Dampak Parameter Statistik Distribusi Probabilitas

Mean Median SD 2,50% 97,50% Satuan Midpoint

1 Ecosystems quality 0,333 0,317 0,102 0,193 0,589 Pt

2 Human health 3,01 2,84 1,04 1,59 5,65 Pt

Total 1,783 6.239 Pt

Dapat dilihat bahwa setelah dilakukan nalisis single score ketidakpastian pada tabel single score ketidakpastian, kategori dampak Human health memiliki point

yang besar 1,59 – 5,65 Pt, sehingga total pada nilai single score ketidakpastian per 1 ton bahan bakar Gasoline RON 88 adalah 1,783 – 6,239 Pt.

(18)

1162 KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN PROSES PRODUKSI KILANG MINYAK PADA PRODUK BAHAN BAKAR GASOLINE RON 88 DENGAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA)

4. SIMPULAN

Kesimpulan dari analisis kajian life Cycle Assessment (LCA) pada proses produksi bahan bakar Gasoline RON 88 yaitu:

1. Pada proses produksi 1 ton bahan bakar Gasoline RON 88 menghasilkan 7 kategori dampak midpoint dan 2 kategori dampak endpoint. Dampak pada midpoint yaitu global warming sebesar 36,948 kg CO2 eq/Ton Gasoline RON 88, dampak stratospheric ozone depletion sebesar 0,000196 kg CFC11 eq/Ton Gasoline RON 88, dampak ozone formation – human health sebesar 2,051 kg NOx eq/Ton Gasoline RON 88, dampak Fine particulate matter formation sebesar 0,226 kg PM2,5 eq/Ton Gasoline RON 88, dampak ozone formation - terrestrial ecosystems sebesar 2,051 kg NOx eq/Ton Gasoline RON 88, dampak terrestrial acidification sebesar 0,739 kg SO2 eq/Ton Gasoline RON 88, dampak land use sebesar 52,851 m2a crop eq, untuk endpoint yaitu dampak human health sebesar 0,000178 DALY/Ton Gasoline RON 88, dan dampak ecosystem quality sebesar 0,000000596 Species.yr/Ton Gasoline RON 88. Pada analisis single score memberikan kontribusi total sebesar

3,334 Pt, yang dihasilkan, dan dengan dampak lingkungan paling dominan yaitu Ozone formation, Terrestrial ecosystems. Sehingga pada proses produksi Gasoline RON 88, terdapat unit proses yang berkontribusi besar berasal dari Catalityc Reforming Unit (CRU) pada proses produksi bahan bakar Gasoline RON 88.

2. Pada Analisis ketidakpastian data single score emisi proses produksi 1 ton bahan bakar Gasoline RON 88 memberikan dampak lingkungan sebesar 1,783 – 6,239 Pt yang dihasilkan.

5. DAFTAR PUSTAKA

Acero, Aitor P., Cristina Rodriguez., Andreas Ciroth. 2015. LCIA Methods: Impact Assessment Methods In Life Cycle Assessment And Their Impact Categories.

Bayer, C., Gambel, M., Gentry, R., dan Joshi, S. 2010. AIA Guide to Building Life Cycle Assessment in Practice. The American Institute of Architects. New York.

Bernstein, L., et. a. (2007). IPCC Summary of policy makers. Intergovernmental panel on climate change .fourth assessment report.

Bruijn, H.D., Duin, V.R., dan Huijbregts, M.A.J. 2002. Handbook on Life

(19)

1163

JURNAL DARMA AGUNG, Vol. 30, No. 2, (2022) Agustus : 1145 - 1163

Cycle Assessment. Kluwer Acafemic Publisher: New York.

Chan, W.N., A. Walter, M.I. Sugiyama, dan G.C. Borges. 2015. Assessment of CO2 Emission Mitigation for A Brazilian Oil Refinery. Unicesidade Estadual de Campinas: Brazil

Eswara, Arun Kishore & Misra, S &

Ramesh, U. (2013). Introduction to natural gas: A comparative study of its storage, fuel costs and emissions for a harbor tug. 10.5957/SMC-2013- T22.

Goedkoop, M., Oele, M., Leijting, J., Ponsioen, T., dan Meijer, T. 2016.

Introduction to LCA with SimaPro.

PRé Consultants. Netherlands.

Ilhami, Bq & Mujizat, Kawaroe & Effendi, Hefni & Zamani, Neviaty. 2020. The Effect Of Acidification On Growth And Photosynthesis Rate Of Seagrass Thalassia Hemprichii (Ehrenberg.) Ascherson. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 12. 687- 696. 10.29244/jitkt.v12i3.24353 ITS Tekno Sains. 2021. Laporan Verifikasi

Kinerja dan Pemanfaatan Sumber Daya

2021, PT Kilang Pertamina internasional Refinery Unit VII Kasim. Surabaya

Lima, R.S., Caldeira-Pires, A.D.A., dan Cardoso, A.N. 2020. Uncertainty

Analysis in Life Cycle Assessments Applied to Biorefineries Systems: A Critical Review of the Literature.

Process Integration and Optimization for Sustainability. 4: 1-13

Menoufi, K.A.I. 2011. Life Cycle Analysis and Life Cycle Impact Assessment Methodologies: A State of the Art.

Universitat de Lleida. Spanyol.

Pre. 2014. All About SimaPro 8. PRé Consultants. Netherlands.

SNI ISO 14040. 2016. Manajemen Lingkungan - Penilaian Daur Hidup – Prinsip dan Kerangka Kerja. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta

SNI ISO 14044. 2017. Manajemen Lingkungan - Penilaian Daur Hidup – Persyaratan dan Panduan. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

Sonnemann, G., Tsang, M., Schuhmacher, M. 2019. Integrated Lif-Cycle and Risk Assessment for Industrial Processes and Products, Second Edition. CRC Press. United Kingdom.

Zadakbar, O; A. Vatani; dan K. Karimpour.

2008. Flare Gas Recovery in Oil and Gas Refineries. University of Tehran:

Iran

Referensi

Dokumen terkait

Community relations pada dasarnya merupakan kegiatan PR, sehingga langkah-langkah dalam pelaksanaan community relations sama dengan langkah pelaksanaan kerja

Salah satu contoh terdapat dalam musik daerah Jawa Tengah, yang didalam syair (tembang)nya banyak menggunakan bahasa Jawa dengan tingkatan yang bermacam-macam, serta

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rata-rata permintaan minyak tanah per bulan

- Setiap Konsultasi lembaran catatanini harus dibawa untuk diisi oleh Pembimbing I / Pembimbing II - Konsultasi berikutnya harus membawa lembaran serupa yang masih

Oleh karena itu pelatihan dalam pemanfaatan internet untuk keperluan pendidikan khususnya bagi pelajar di sekolah-sekolah khususnya pada SMK Anak Bangsa desa Bandar

Dengan adanya komunikasi yang baik antara pelatih dan atlet, guru dan siswa, atlet dan atlet itu sendiri diharapkan mampu menciptakan kondisi tim atau kelas yang solid, kuat,

Koefisien torsi maksimum yang dicapai turbin Darrieus dengan nilai 0.47 didapat pada kecepatan aliran 5 m/s dengan daya yang dihasilkan 5 kw dan terendah pada 0.35 didapat

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini ada dua, yaituAngket yaitu bentuk pertanyaan atau pernyataan yang dibagi kepada responden untuk memperoleh