• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PERAN AUDIT INTERNAL DALAM PENCEGAHAN FRAUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of PERAN AUDIT INTERNAL DALAM PENCEGAHAN FRAUD"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

RAJ, Vol 2 (5) 2022 :734-739, http://journal.yrpipku.com/index.php/raj |

Copyright © 2019 THE AUTHOR(S). This article is distributed under a a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International license.

PERAN AUDIT INTERNAL DALAM PENCEGAHAN FRAUD

Elsa Putri Armabela 1 Erma Junita Sari2 Haikal Pradika A.N3 Novi Khoiriawati5

*Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Elsaaputrri009@gmail.com

ABSTRACT

Internal audit can assist management in overcoming fraud (cheating). Fraud itself is an act of fraud for fraud that is usually found in financial reporting in the economic field, which usually occurs when writing reports. Fraud or fraud itself can be caused by outsiders or insiders in a company with ambitions for personal gain that harms other people and even institutions in the preparation of financial statements.

This situation is an illegal situation by breaking the law to get an advantage. There are several ways to prevent fraud, and one of them is internal audit by having a definition, namely an independent assessment function in a company by helping the company's goals to realize effective management and accountability. For this reason, the role of internal audit is very important in overcoming fraud or fraud by conducting evaluations in the fields of operations, finance, accounting, human resources and other activities. Internal audit has an objective and systematic assessment to provide an evaluation. This audit report occurs in the management of financial statements that show what is examined such as conclusions, contents, positive and negative results and solutions to problems in overcoming fraud. The role of internal auditors also has the quality of information disclosed in order to provide valid information for the company.

ABSTRAK

Audit internal dapat membantu manajamen dalam mengatasi Fraud (kecurangan). Fraud sendiri merupakan tindakan penipuan atas kecurangan yang biasanya terdapat pada pelaporan keuangan dalam bidang ekonomi biasa terjadi saat penulisan pelaporan. Fraud atau kecurangan sendiri bias disebabkan oleh orang luar maupun dalam di sebuah perusahaan dengan memiliki ambisi keutungan pribadi yang merugikan orang lain bahkan lembaga dalam penyusunan laporan keuangan. Keadaan ini merupakan keadaan illegal dengan melanggar hukum untuk mendapatkan sebuah keuntungan. Untuk hal ini dalam pencegahan fraud adapun beberapa cara dan salah satunya yaitu audit internal dengan memiliki definisi yaitu fungsi penilaian independen dalam suatu perusahaan dengan membantu tujuan perusahaan guna mewujudkan manajamen dan pertanggungjawaban yang efektif. Untuk itu peranan audit internal sangat penting dalam mengatasi Fraud atau kecurangan dengan melakukan evaluasi di bidang operasional, keuangan, akuntansi, sumber daya manusia dan kegiatan lainnya. Audit internal memiliki penilaian yang objektif dan sistematis untuk memberikan sebuah evaluasi. Laporan audit ini terjadi dalam pengelolaan laporan keuangan yang menunjukkan apa yang diperiksa seperti kesimpulan, isi, hasil positif maupun negatif dan solusi untuk masalah dalam mengatasi Fraud. Peran auditor internal juga memiliki kualitas informasi yang diungkapkan guna memberikan informasi yang valid bagi perusahaan.

1. PENDAHULUAN

Pada zaman sekarang kasus kecurangan (Fraud) yang ada di Indonesia sudah menjadi perhatian oleh pemerintahan dan masyarakat terutama bagi perusahaaan. Praktik-praktik dalam dunia usaha dianggap sudah menyimpang jauh dari kejujuran. Bahkan banyak sekali yang beranggapan bahwa dunia bisnis adalah dunia yang tidak memperdulikan kejujuran.

(2)

735

Kecurangan (Fraud) merupakan tindakan penipuan atas kecurangan yang biasanya terdapat pada pelaporan keuangan dalam bidang ekonomi biasa terjadi saat penulisan pelaporan.

Dalam pencegahan kecurangan (Fraud) terdapat beberapa cara salah satunya yaitu Audit Internal. Audit Internal adalah proses penilaian dan evaluasi manajemen bisnis oleh manajemen perusahaan, termasuk bagaimana kinerja keuangan dan proses pelaporan akuntansinya disusun. Tujuan audit internal adalah supaya laporan kinerja suatu perusahaan tidak mengandung cacat, baik dari segi administrative maupun intrinsiknya

Untuk mencapai tujuan tersebut Auditor Internal melakukan kegiatan-kegiatan berikut seperti: 1. Menelaan dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan system pengendalian manajemen, struktur pengendalian intern, dan pengendalian operasional lainya serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal, 2.

Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah di tetapkan oleh manajemen, 3. Memastikan sebera jauh harta perusahaan dipertanggung jawabkan dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya kecurangan, 4. memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan di dalam perusahaan dapat dipercaya, 5. menilai kualitas kerja setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajemen

Dari kegiatan-kegiatan yang dilakukanya tersebut dapat dikatakan bahwa peran audit internal sangat penting dalam pencegahan kecurangan (fraud). Dikarenakan semua orang ingin mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Dengan terbuktinya banyak sekali perusahaan yang telah melakukan tindakan kejahatan berupa korupsi maupun kecurangan (fraud)

2. Tinjauan Pustaka

Dari salah satu beberapa ahli Menurut Christo (2012), audit internal adalah kegiatan asuransi dan konsultasi independen yang bertujuan untuk menambah nilai dan memperbaiki operasional organisasi. Adapun pengertian beberapa ahli yang lain seperti Menurut Maurtz dan Sharaf audit memiliki sifat analisis namun tidak bersifat membangun. Dimana audit bersifat mempertanyakan dan menyelidik terhadap dasar pengukuran. Secara definisi audit internal merupakan penilaian dan evaluasi terhadap pengelolaan oleh manajamen dalam proses kerja dan pelaporan.

Audit Internal adalah suatu fungsi penilaian independen yang dibuat dalam suatu organisasi dengan tujuan menguji dan mengevaluasi berbagai kegiatan yang dilaksanakan organisasi. Tujuan audit internal adalah untuk membantu manajemen organisasi dalam memberikan pertanggungjawaban yang efektif. Fungsi audit internal memeriksa dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas sebuah perusahaan. Audit internal bertanggung jawab untuk membantu manajemen mencegah fraud dengan melakukan pengujian dan evaluasi keandalan dan efektivitas dari pengendalian seiring dengan potensi resiko terjadinya kecurangan.

Audit internal membantu organisasi mencapai tujuannya dengan memperkenalkan pendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi serta meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian, dan pengelolaan. Peranan audit internal ini sangat besar kontribusinya di dalam perusahaan. Dalam hal ini sering juga terjadi kecurangan untuk mengelola laporan audit yang sering disebut Fraud. Maka dari itu audit internal dapat menjadi cara untuk menanggulangi kecurangan seperti, Audit Internal adalah pemeriksaan yang dikerjakan oleh mereka yang berasal dari bagian internal audit perusahaan untuk memeriksa catatan akuntansi dan keuangan perusahaan, termasuk ketaatan perusahaan dalam menjalankan manajemen yang berlaku. Menurut IIA yang dikutip Sawyer internal Audit merupakan fungsi penilaian yang dibentuk oleh entitas guna memeriksan serta mengevaluasi aktivitas entitas sebagai jasa yang telah diberikan kepada entitas perusahaan.

Banyak definisi penipuan, seperti dalam kamus akuntansi, mendefinisikan penipuan sebagai tindakan penipuan memperkaya diri sendiri dengan mengambil hak orang lain.

Individu dan organisasi melakukan penipuan dengan menghindari pembayaran, kerugian, kenyamanan pribadi atau keuntungan bisnis untuk mendapatkan uang, properti atau jasa

(3)

736

(Tjahjono, Josua, Budi, Jap & Yohana, 2013) Perilaku kriminal selalu didorong atau dipicu oleh kondisi yang menyebabkannya terjadi. Menurut Donald Cressy yang dikutip oleh Karyono dalam Forensic Auditing (2013:8). Dalam Teori Segitiga, perilaku (fraud) ditopang oleh tiga elemen: tekanan, peluang, dan pembenaran. Ketiga unsur tersebut diwakili oleh segitiga sama sisi sebagai berikut:

1. Tekanan (pressure)

Pendorong untuk melakukan penipuan terjadi di antara karyawan dan manajer, dan dorongan ini terjadi terutama karena:

a. Tekanan keuangan b. Kebiasaan buruk c. Stres lingkungan kerja d. Tekanan lain

2. Peluang (opportunity)

Peluang muncul karena lemahnya pengendalian internal untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan, di samping beberapa kondisi lain yang mendukung perilaku kriminal. Menurut Steve Albrect, ada beberapa faktor yang meningkatkan peluang terjadinya fraud, yaitu:

a. Kegagalan untuk mendisiplinkan penipu b. Akses informasi terbatas

c. Ketidaktahuan, kemalasan, ketidakmampuan d. Kurangnya jejak audit.

3. Pembenaran (rasionalisasi)

Penipu mencari pembenaran, termasuk:

a. Pelaku menganggap apa yang dilakukan orang lain adalah hal yang wajar/wajar.

b. Pelaku merasa bahwa dia telah melayani organisasi dengan baik dan dia pantas mendapatkan lebih dari yang dia dapatkan.

c. Pelaku yakin tujuannya baik, yaitu memperbaiki masalah dan mengembalikannya nanti.

Fraud terjadi karena keadaan atau kondisi dan peluang atau kesempatan yang mendorong seseorang untuk melakukan fraud. Kondisi dan cara yang berbeda ini harus dicegah agar tidak terjadi atau paling tidak dapat dikurangi.

Menurut Karyono (2013:47), pencegahan fraud adalah segala upaya untuk menghalangi calon pelaku, mengurangi ruang gerak, dan mengidentifikasi aktivitas (fraud) dengan risiko fraud yang tinggi. Pencegahan Fraud bertujuan untuk: mencegah fraud (prevention), menangkap calon pelaku (deference), mempersulit penipu untuk mentransfer (description), mengidentifikasi aktivitas berisiko tinggi dan kelemahan pengendalian internal (recertification), mengajukan tuntutan terhadap pelaku (civil action prosecution).

3. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah prosedur, tata cara atau langkah-langkah ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data sebagai pemenuhan tujuan penelitian. Metode penelitian setidaknya menjelaskan tentang populasi dan sampel, definisi operasional variabel, dan teknik analisis data. Sesuaikan dengan jenis penelitian (kualitatif atau kuantitatif). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang kondisi gejala yang ada, yaitu gejala yang ada pada saat penelitian dilakukan. Penelitian deskriptif tidak dirancang untuk menguji suatu hipotesis tertentu, tetapi hanya menjelaskan “apa adanya” suatu variabel, gejala, atau situasi.

Tujuan dari penelitian deskripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh peranan auditor internal terhadap kualitas laporan keuangan secara umum. Di dalam penelitian ini juga menggunakan literatur terdahulu untuk memperkuat penelitian yang telah dilakukan.

(4)

737 4. Hasil dan Pembahasan

Peran Audit Internal

Peran audit internal dalam pencegahan Fraud atau kecurangan yaitu guna meminimalisirkan keadaan atas kecurangan. Audit internal membantu organisasi mencapai tujuannya dengan memperkenalkan pendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi serta meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian, dan pengelolaan. Peranan audit internal ini sangat besar kontribusinya di dalam perusahaan.

Dalam pelaksanaan tugas audit internal maka diperlukan pengujian test, atas pengendalian sistem, pengendalian internal yang telah di identifikasi. Ada beberapa ciri khas dari audit internal seperti :

1. Objektivitas, sebuah kebijakan yang memiliki profesionalitas tinggi dengan memberikan informasi-informasi yang akan diperiksa.

2. Kerahasiaan, auditor internal sangat menghormati kebijakan privasi dari kepemilikan informasi dengan melakukakn kehati-hatian serta tidak menggunakan informasi menjadi sebuah keuuntungan pribadi.

3. Kompetensi, audit internal memiliki keterampilan serta pengetahuan guna layanan dari audit internal dengan sebuah prinsip.

Peran audit internal dalam pencegahan Fraud

Kecurangan atau biasa disebut dengan Fraud memiliki analisis yang susah terdeteksi daripada error. Karena Fraud ini merupakan unsur kesalahan yang disengaja selalu ada faktor terjadinya Fraud seperti :

1. Adanya tekanan yang membuat orang melakukan kecurangan demi mencukupi kehidupan atau yang lainnya

2. Adanya kesempatan dimana mungkin saja kebijakan dan peraturan perusahaan tidak terlalu ketat sehingga mudah untuk melakukan kecurangan atau Fraud.

3. Rasionalisasi, adanya rasa bahwa penegak hukum tidak semaksimal mungkin sehingga jika melakukan kecurangan akan mudah diterima.

Dari beberapa peluang untuk melakukan kecurangan akan timbul audit internal untuk meneliti dan memberikan gambaran jika terjadi kecurangan maka akan diteliti dan di observasi kecurangan seperti apa yang telah dilakukan. Peran auditor dalam pengendalian Fraud atau kecurangan guna menetapkan pengenalian dan pencegahan terjadinya fraud atau kecurangan lagi. Jika sistem pengendalian lemah maka mudahnya seseorang untuk melakukan kecurangan oleh sebab itu pentingnya mengetahui cara untuk meminimalisir Fraud atau kecurangan.

Tabel 1.

Indikator peran audit internal dalam pencegahan Fraud N

NO

INDIKATOR SUB INDIKATOR PERTANYAAN

1. Faktor penyebab terjadinya Fraud

Tekanan 1. Dalam keadaan kondiisi keuangan yang tidak stabil dapatkah menjadi faktor untuk seseorang melakukan Fraud (kecurangan)?

2. Apakah tekanan dalam menjalankan tugas pekerjaan juga dapat menjadi seseorang

melakukan Fraud

(kecurangan)?

(5)

738

Peluang atau kesempatan

1. Apakah kelemahan dari internal dapat menjadi faktor orang melakukan kecurangan?

2. Apakah nilai biaya perusahaan yang kurang dapat menjadi peluang seseorang melakukan kecurangan?

Rasionalisasi 1. Apa dampak kasus

kecurangan bagi

perusahaan?

Source: processed

Fraud sendiri merupakan tindakan kecurangan oleh beberapa orang dengan sengaja guna kepentingan pribadi. Dalam contoh biasanya merupakan kasus tindakan kejahatan yang disengaja dan menimbulkan beberapa masalah. Fraud dalam suatu perusahaan ada beberapa contoh seperti penyalahgunaan asset, kecurangan laporan keuangan, dan korupsi. Oleh sebab itu dibentuklah pengendalian internal guna meminimalisir kecurangan serta menindaklanjuti Fraud.

Adanya internal auditing sebagai acuan penilaian untuk membuka masalah dan memberikan solusi terhadap permasalahan atau kasus yang ada, dengan auditing internal tersebut dilakukan oleh pegawai perusahaan sendiri dengan teliti dan jujur untuk memberikan analisa mengenai penilaian, saran, dan komentar kegiatan audit. Dan terjadinya Fraud dilandaskan beberapa hal seperti adanya tekanan, peluang atau kesempatan dan rasionalisasi.

Dengan itu berbagai faktor dapat terjadi akibat latar belakang dari tiap-tiap individu. Pada dasarnya kecurangan sering terjadi juga karena beberapa faktor internal yaitu pengendalian internal yang kurang baik, pegawai dipekerjakan tanpa memikirkan kejujuran dan integritas mereka, pegawai terlalu diatur dan dieksploitasi serta disalahgunakan, pegawai yang memiliki masalah pribaddi yang belum selesei, dan industry atau perusahaan yang memiliki latar belakang kecurangan di tiap masanya. Dan oleh itu adanya audit internal atau pengawasan internal dapat mengurangi keadaan tersebut.

Tujuan dari audit internal yaitu menelaah dan menilai sumber baik,memastikan ketaatan terhadap kebijakan, memastikan pengelolaan harta erusahaan dapat terjaga, menyarankan perbaikan operasional, dan menilai mutu para pekerja. Peran utama dari audit internal yaitu berupaya untuk menghilangkan sebab-sebab timbulnya kecurangan. Untuk hal tersebut maka sangat penting adanya audit internal guna memberikan pengawasan dalam struktur sebuah organisasi perusahaan.

Adapun bentuk upaya pencegahan dalam kecurangan atau Fraud seperti membangun struktur pengendalian intern yang baik, mengefektifkan aktivitas pengendalian, meningkatkan kultur organisasi dalam sebuah perusahaan. Secara umum juga dapat berupa laporan informasi yang sesuai dengan data, menerapkan keadilan, memberikan fasilitas yang sesuai, memberikan tanggungjawab dan juga moralitas yang tinggi. Dan ittu merupakan semua upaya dalam bentuk internal guna memberikan seleksi terhadap kecurangan serta meminimalisir keadaan seseorang melakukan Fraud atau kecurangan demi kepentingan pribadi.

Tujuan Audit Internal

Menurut (Erfiansyah & Kurnia, 2018), audit internal pada umumnya ditujukan untuk membantu manajemen menjalankan tugasnya secara efektif dengan memberikan saran atau masukan yang didasari hasil analisis, kegiatan atau penilaian yang objektif terkait dengan apa

(6)

739

yang diaudit. Aktivitas audit internal terbagi menjadi dua jenis yaitu financial auditing dan operational auditing. Financial auditing merupakan suatu kegiatan pemeriksaan atas keakuratan dan keaslian cacat data, mencegah kesalahan dan penipuan, dan melindungi aset perusahaan sedangkan operational auditing merupakan kegiatan yang lebih ditujukan pada pemeriksaan operasional seperti misalnya perbaikan jam kerja, dan lain sebagainya.

Fungsi Audit Internal

Fungsi dari audit internal terdiri dari satu/lebih individu yang melaksanakan kegiatan audit internal dalam suatu organisasi. Dengan memusatkan sebagian besar perhatian mereka pada penyediaan informasi secara sistematis tentang operasi pengendalian, menilai kelebihan dan kekurangan desain, dan membuat rekomendasi atau saran untuk meningkatkan pengendalian internal (standar profesional akuntansi). Secara umum, memberikan penilaian atas efisiensi, efektivitas, dan kinerja pengendalian dalam suatu organisasi merupakan suatu fungsi audit internal. Fungsi audit internal seharusnya tidak hanya fokus untuk menemukan keakuratan dan kredibilitas catatan akuntansi, tetapi juga menyelidiki berbagai operasi yang terjadi di dalam perusahaan (Erfiansyah & Kurnia, 2018).

5. Penutup

Penelitian ini menganalisa bagaimana pentingnya audit internal dalam pencegahan kecurangan atau Fraud, dari penjelasan diatas audit internal sangat memberikan pengaruh dalam mengatasi kecurangan atau Fraud. Seperti halnya Fraud terjadi karena beberapa hal seperti masalah pribadi, peluang untuk melakukan kecurangan, dan rasionalisasi yang sesuai dan mendukung keadaan untuk melakukan kecurangan. Oleh karena itu meneliti bagian dalam perusahaan itu epenting dengan melakukan beberapa metode dan tindakan seperti memeriksa bebrapa laporan keuangan. Karena adanya kecurangan atau fraud umum terjadi dalam perubahan laporan keuangan.

Maka dari itu segala bentuk kecurangan dapat diatasi oleh audit internal dengan memberikan beberapa hal seperti melakukan struktur pengendalian internal yang baik, meningkatkan kultur organisasi, dan mmeberikan rasa nyaman terhadap peggawai sehingga tidak memiliki rasa ingin melakukan sebuah kecurangan atau Fraud.

Daftar Pustaka

Muhammad Yufie R. (2020) “Peran Audit Internal” Vol 14 No.4

http://repository.stei.ac.id/1350/1/Jurnal%20Publikasi%20B.indonesia%20-

%20Muhammad%20Yaufie%20Rizky%20%2811157000717%29.pdf Paradigma Vol.13, No.1, Februari - Juli 2013

https://media.neliti.com/media/publications/115847-ID-peranan-audit-internal-dan- pencegahan-fr.pdf

Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan https://jurnal.ummi.ac.id/index.php/JIIE/article/download/602/366 Faktor yang Mempengaruhi Pencegahan Fraud

https://journal.upy.ac.id/index.php/akmenika/article/view/2141/1297 Faiz,Linda,Mukhlis (2013). Audit Internal Konsep dan Praktik. Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Bila kemungkinan terbukti bahwa saya temyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ljazah yang

Dari hasil observasi yang telah dilakukan, kelurahan Nusukan terutama di RW 22 sudah terdapat Posyandu Lansia, namun dalam pelaksanaannya jarang sekali dilakukan

Melihat dari fenomena tersebut sudah jelas fungsi dari pada Institut Kemandirian yang telah didirikan oleh Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa, bahwa keberadaan program

Matakuliah ini memberikan pengetahuan komputer yang dapat diaplikasikan dalam bidang ilmu nutrisi dan teknologi pakan yang meliputi prinsip-prinsip dalam formulasi ransum,

Dalam penelitian yang termasuk ke dalam verba penerimaan kategori tindak tutur ekspresif berupa kalimat saya kalau ide yang bagus saya harus bilang bagus yang

Memasuki masa Politik Etis dan Desentralisasi, wilayah Banyumas mengalami perubahan yang signifikan, baik dalam bidang ekonomi maupun infrastruktur yang diwujudkan

Menilik adanya berbagai tantangan ke depan, terkait dengan peningkatan daya saing lulusan perguruan tinggi menghadapi pasar tunggal ASEAN, maka Asosiasi Pendidikan

Pengembangan perusahaan perlu disertai dengan rekruitmen tenaga kerja yang dapat mendukung pengembangan. Tambahan karyawan yang kompeten diperlukan dalam bidang